Kebenaran yang paling mendasar dari agama Kristen adalah, fakta bahwa Allah mati bagi manusia. Kebenaran ini membuat orang Islam tersinggung. Bahkan, kebenaran ini menjadi batu sandungan bagi manusia selama ribuan tahun. Benarkah Allah dapat mati?
Orang Islam menolak untuk menerima kematian Allah. Pada hal, bila mereka mengenal Allah seperti diuraikan dalam Injil, mereka akan mengerti apa yang dimaksudkan dengan kematian Allah. Pengertian para Mukmin tentang kuasa dan kasih Allah berbeda dengan yang terdapat dalam Alkitab.
Isa Al-Masih adalah Allah yang Dibungkus oleh Daging
Untuk mengerti bagaimana Allah dapat mati, kita harus mengerti Pribadi Isa Al-Masih (Yesus Kristus). Jika Isa hanya manusia biasa seperti yang dipercaya orang Islam, maka Allah tidak mati.
Kita harus menyangkal firman Allah jika percaya hal ini. Menurut Injil, Isa adalah Allah yang dibungkus oleh daging. Injil mengatakan, “…Firman (Isa) itu bersama-sama dengan Allah dan Firman (Isa) itu adalah Allah…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Berarti, Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal.
Apakah Firman Allah yang Kekal Dapat Dimusnahkan?
Orang Islam percaya Al-Quran adalah Firman Allah yang kekal. Mereka percaya, setiap kalimat dalam Al-Quran adalah kekal dan tidak dapat dimusnahkan. Sebab firman tersebut selalu bersama Allah. Jika demikian halnya, maka Al-Quran tidak dapat dihancurkan.
Bagaimana jika rumah seorang Muslim terbakar habis, dan di dalamnya ada Al-Quran. Tentu seisi rumah beserta Al-Quran akan ikut habis terbakar bukan? Maka, sesungguhnya Al-Quran tidak kekal karena dapat dihancurkan.
Al-Quran Adalah Kertas dan Tinta
Orang Islam mengerti bahwa Al-Quran yang terbakar dalam rumah itu, hanyalah ungkapan secara fisik dari firman Allah. Al-Quran yang terbakar adalah firman Allah yang ilahi, dalam bentuk fisik kertas dan tinta.
Firman Allah adalah kekal, tetapi firman ini memakai bentuk kertas dan tinta yang dapat dihancurkan.
Isa Al-Masih, Firman Allah yang Kekal, Mati di Kayu Salib
Dengan cara yang sama, Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal. Dia memakai bentuk fisik tubuh manusia (bukan kertas dan tinta). Tubuh manusia, seperti kita ketahui, dapat mati. Namun ini tidak berarti Firman Allah yang kekal, akan musnah pada saat penyaliban terjadi.
Setelah kematian tubuh-Nya yang fana, Isa Al-Masih bangkit kembali. Di dalam tubuh-Nya yang kekal, Dia naik ke surga kembali pada Allah Bapa. Isa berkata setelah bangkit dari kematian-Nya, “…Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:17).
Firman: Dalam Bentuk Kertas dan Tinta; Firman: Dalam Bentuk Tubuh Manusia
Bila orang Islam percaya Al-Quran terdiri dari kertas dan tinta, yang dapat dihancurkan tanpa memusnahkan firman Allah yang kekal, mengapa begitu sulit menerima kematian Firman Allah yang sejati? Seharusnya hal ini tidak membuat mereka tersinggung, melainkan bersukacita. Sebab Allah mengunjungi manusia.
Allah dapat mati dalam wujud tubuh manusiaNya. Firman Allah yang kekal dalam wujud manusia, mengijinkan diri-Nya dihancurkan. Itulah sebabnya, orang percaya dapat hidup dalam kebangkitan-Nya. Isa Al-Masih berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Percayakah Anda Pada Firman Allah Yang Kekal?
Orang Islam percaya setiap ayat Al-Quran adalah firman Allah yang kekal. Orang Kristen percaya Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal. Firman kekal umat Muslim memakai bentuk kertas dan tinta, diproduksi massal dengan mesin cetak. Firman ini secara tidak sengaja, dapat dimusnahkan oleh api atau rusak tenggelam akibat banjir.
Firman Allah yang sejati datang dalam wujud manusia. Dia lahir dari seorang perawan. Hidup tanpa dosa. Mati bagi dosa manusia. Bangkit dari kematian dan naik kembali ke surga. Dia memberi hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan karya-Nya.
Pada Firman Allah kekal yang manakah saudara akan percaya?
Lihat artikel ini dalam bentuk video
[Isa dan Islam – Rindukah Saudara Pembaca mengalami keselamatan dan hidup kekal? Kami mengundang Saudara menyelidiki konsep keselamatan dari dosa lebih mendalam. Jika Saudara berdoa dengan hati tulus, maka Roh Allah akan memimpin Saudara. Jika ada pertanyaan, kiranya Saudara mengemail: Staff, Isa dan Islam.]
Jesus Park mengatakan
~
Idk,
Saya gunakan logika saudara, Quran sudah ada sebelum nabi Islam lahir. Maka yang terjadi allah Islam merencanakan,
1. Nabi Islam berdosa, seperti berzina dengan menggauli budak, nabi Islam mendapat hak special yaitu semua wanita dapat mendaftakan diri jika ingin digauli nabi Islam dan hal itu halal (Qs 33:50)
2. Nabi Islam tersesat, seperti mendapat wahyu dari syaitan (Qs 53:19-20)
3. Nabi Islam mendustai ayat allah (Qs 69:44-47), akibat dusta itu, “urat nadiku dipotong oleh racun itu” (HR. Bukhari, 4428), dll
###,
Tentu saja Tuhan yang menciptakan langit, tapi mengapa allah Islam mengklaim ia adalah yang menciptakan langit tapi tidak tahu mana duluan yang diciptakan, langit atau bumi?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Membahas dan memperbandingkan Allah dalam Alkitab dengan Allah Islam adalah menarik. Allah dalam Alkitab telah membuktikan kasih dan keadilan-Nya dengan Allah nuzul ke dunia dan menjadi manusia, yaitu Isa Al-Masih. Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Ini adalah bukti kasih dan keadilan-Nya. Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Allah tidak pernah mati, melainkan tubuh jasmani-Nya yang mati. Bagaimana dengan Allah SWT? Tentu ini yang perlu dibuktikan oleh saudara-saudara Muslim. Terima kasih.
~
Solihin
Daniel mengatakan
~
Puji Tuhan, haleluya saya bersyukur atas segala pandangan yang berbeda pendapat tentang bagaimana jalan yang benar dan hidup.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Daniel,
Kita hidup dalam perbedaan yang semakin memperkaya kita. Sekalipun kita berbeda pandangan seharusnya memang kita mensyukurinya karena akan semakin memperluas wawasan dan memperkaya kita. Karena itulah tujuan kita berdiskusi adalah saling berbagi pandangan dengan hati dan pikiran yang terbuka tentunya.
~
Noni