• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Keilahian Isa > Islam Betul: Mustahil Manusia Menjadi Tuhan!

Islam Betul: Mustahil Manusia Menjadi Tuhan!

9 Mei 2016 oleh Web Administrator 731 Komentar

alkitab-dan-al-quran-kitab-umat-islam-dan-nasraniPara pengunjung situs IDI, kerap kali berkata bahwa Isa Al-Masih hanya manusia biasa. Dia mendapat rahmat dari Allah menjadi nabi. Sangat tidak pantas manusia menyembah manusia. Mustahil manusia menjadi Tuhan.

Ada baiknya umat Islam dan Nasrani menyelidiki Isa Al-Masih. Fakta apa yang dipaparkan oleh Al-Quran dan Alkitab? Benarkah pengikut-Nya telah menjadikan-Nya Tuhan? Dan mengapa umat Nasrani begitu yakin bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan?

Catatan Al-Quran tentang Isa Al-Masih

Muslim meyakini Al-Quran sebagai firman Allah. Namun, ada hal menarik untuk dicermati. Al-Quran memiliki pendapat yang kontradiktif tentang Isa Al-Masih. “Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) . . .” (Qs 43:59). Berbeda dengan ayat berikut: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya . . .” (Qs 3:45).

Prof. Dr. Hamka menuliskan “Dalam Qs 3:45 terdapat satu kata yaitu kalimah. Arti kalimah ialah perkataan Allah. Tetapi Kalimah/perkataan Allah memiliki arti hidup. . .”(Tafsir Al-Azhar, Juzu’ 4-5-6).Paparan ini menjelaskan bahwa “Kalimat” dalam ayat tersebut membawa arti hidup yang juga berarti “Firman” yang hidup. Jelas selaras dengan perkataan dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14 “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya . . .”

Pengakuan Murid tentang Isa Al-Masih

Petrus, rasul besar Isa Al-Masih menyatakan “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga” (Injil, Rasul Besar Matius 16:16-17).

Isa Al-Masih membenarkan pernyataan Petrus! Tentu hal ini sangat membahayakan nyawa-Nya. Sebab, orang Yahudi menganut kepercayaan monoteisme yang ketat. Menurut perspektif orang Yahudi, Isa Al-Masih telah menghujat Allah. Walau pada kenyataanya jelas Isa Al-Masih tidak menghujat Allah. Namun dalam pandangan orang Yahudi, demikian adanya.

isa-al-masih-memegang-bumiHakekat Isa Al-Masih sama dengan Allah.

Salah satu sifat Allah adalah maha kuasa. Dengan sifat ini, Allah dapat melakukan apapun, termasuk menjadi manusia. Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Melihat sifat, perbuatan, dan perkataan-Nya membuktikan bahwa Dia benar-benar Allah. Hak-hak prerogatif Allah pun, dinyatakan dalam diri Isa Al-Masih. Dia berkuasa mengampuni dosa (Injil, Rasul Markus 2:5-7). Tidak ada seorangpun, termasuk nabi, yang berkuasa mengampuni dosa, bukan?

Dan lagi, ketegasan perkataan dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25 “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” memberi keyakinan yang kokoh bagi para murid dan pengikut-Nya. Perkataan seperti ini hanya Allah yang dapat mengatakannya.

Isa Al-Masih Satu-satunya Pemberi Hidup

Allah telah menunjukan kasih-Nya yang besar dengan melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh-Nya. Isa Al-Masih adalah Firman yang hidup, yang datang ke dunia menjadi manusia sempurna. Sebab hanya melalui Isa Al-Masih manusia mendapat jaminan keselamatan.

Masihkah Anda mencari keselamatan di luar Isa Al-Masih, sementara dengan tegas Dia berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup!”

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut saudara, apa alasan murid-murid Isa Al-Masih berani mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan?
  2. Menurut saudara manakah yang lebih mungkin, Tuhan menjadi manusia ataukah manusia menjadi Tuhan? Berikan alasan saudara.
  3. Setujukah saudara, bahwa selayaknya kita harus mempercayakan sepenuhnya hidup kita kepada Pribadi yang berkuasa menjamin kebangkitan? Berikan alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Injil: Isa Al-Masih Anak Manusia, Isa Al-Masih Bukan Tuhan?
  2. Allah Mustahil Menjadi Manusia?
  3. Allah Tritunggal Dan Keselamatan Manusia
  4. Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?

Video:

  1. Mengapa Isa Disebut “Anak Manusia”?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa Al-Masih, Keilahian Isa

Subscribe
Beritahulah
731 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Joshua Log
9 Mei 2016 3:16 pm

~
“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Tuhan ketakutan? “Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.” (Matius 12:14-15). Tuhan ketakutan? “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak (Yesus) pun tidak, hanya Bapa sendiri” (Matius 24:36).

Musa memiliki mukjizat lebih hebat dari Yesus (Keluaran 9:21-24). Masih ada puluhan ayat lagi bahwa Yesus adalah manusia biasa. Bagaimana saudara?

Balas
staff
10 Mei 2016 4:35 am
Balasan ke  Joshua Log

~
Saudara Joshua,

Kami sangat setuju bahwa banyak ayat yang dapat membuktikan Isa Al-Masih adalah manusia. Kami dapat menambah daftar tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa kita perlu memahami Isa Al-Masih secara komprehensif, tidak sebagian-sebagian. Bila orang lain memahami diri saudara sebagian-sebagian tentu saudara tidak senang, bukan?

Injil telah menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman yang menjadi manusia. Tentu Allah berkuasa menjadi manusia, bukan? Apakah saudara berpikir bahwa Allah tidak sanggup? Dengan demikian, karena Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia, maka pola hidup, kebiasaan, dan yang dialami manusia dialami juga oleh Isa Al-Masih. Namun, hakekat Isa Al-Masih adalah Allah. Pertanyaannya adalah manakah yang lebih mungkin manusia menjadi Tuhan atau Tuhan menjadi manusia? Mengapa saudara?
~
Solihin

Balas
Universe
9 Mei 2016 4:12 pm

~
Joshua Log,

Suatu contoh yang luar biasa dari Allah melalui firman-Nya yang hidup, dimana manusia tidak perlu takut akan siksa dunia seperti yang dialami Yesus, dicambuk, difitnah, disalib dan dibunuh tapi takutlah saudara jika Roh Allah meninggalkan saudara karena saudara akan binasa oleh maut! Pemahaman yang benar menghasilkan arti yang luar biasa hebat. Menghindari orang-orang yang dikuasai setan adalah lebih baik daripada bergumul dengan mereka. Pertanyaannya adalah apakah bagi saudara mustahil jika Tuhan berkenan firman-Nya menjadi manusia?

Balas
staff
10 Mei 2016 4:38 am
Balasan ke  Universe

~
Saudara Universe,

Injil telah membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Firman yang hidup yang menjadi manusia. Menarik untuk dicermati bahwa Prof. Dr. Hamka menuliskan “Dalam Qs 3:45 terdapat satu kata yaitu kalimah. Arti kalimah ialah perkataan Allah. Tetapi Kalimah/perkataan Allah memiliki arti hidup…” (Tafsir Al-Azhar, Juzu’ 4-5-6). Kami berharap ini menjadi satu perenungan bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
Pilatus
9 Mei 2016 7:15 pm

*****
1. Murid Isa Al-Masih tidak menyatakan Dia Tuhan, itu hanya persepsi Kristen saja.
2. Tuhan menjadi manusia atau manusia menjadi Tuhan kedua-duanya tidak bisa terjadi. Hal tersebut hanya membatasi kemahakuasaan Tuhan.
3. Kita mempercayakan kehidupan kita kepada Allah atau dengan kata lain berserah diri kepada Allah, hanya kepadanyalah kita kembali dan mempertanggungjawabkan perbuatan kita di dunia. Dialah yang haq tak seorang pun setara dengan-Nya.

To: Universe,
Tak ada yang mustahil jika Allah menghendaki, yang salah persepsi Kristen dalam menafsirkan bible atau Al-Quran yang mengatakan firman jadi manusia jelmaan Tuhan. Yang benar jika Allah menghendaki Dia hanya berkata jadilah maka terjadilah sesuai keinginan-Nya.

Balas
staff
10 Mei 2016 4:47 am
Balasan ke  Pilatus

*****
Saudara Pilatus,

Kami berharap saudara sudah membaca Injil secara menyeluruh atau setidaknya membaca artikel di atas untuk mengetahui hakekat Isa Al-Masih sesungguhnya. Ijinkan kami menanggapi jawaban saudara.

1. Artikel di atas telah menjelaskan pandangan Rasul Besar Petrus tentang Isa Al-Masih bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Pernyataan ini muncul dari Petrus, bukan persepsi Kristen.

2. Pengingkaran terhadap kemahakuasaan Allah sama dengan pengingkaran terhadap hakekat Allah itu sendiri. Bila saudara menyatakan bahwa Allah menjadi manusia tidak bisa terjadi, maka berarti saudara adalah Allah karena saudara dapat membatasi ruang gerak Allah. Bukankah demikian? Apakah saudara adalah Allah?

3. Tepat sekali yang saudara sampaikan pada poin ini. Allah itu telah menjadi manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih. Karena itu, kami berpendapat bahwa kita perlu memercayakan hidup kita kepada Isa Al-Masih. Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
rizal
9 Mei 2016 10:49 pm

~
To: Staff IDI,

Anda benar Yesus diberi kuasa untuk mengampuni dosa. Anda benar kalau Yesus diberi kuasa bisa membangkitkan orang yang mati. Anda benar Yesus diberi kuasa menyembuhkan orang sakit, kusta, buta atas izin dari Allah. Oleh sebab itu, orang Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan, tapi masalahnya Yesus mengaku dirinya adalah utusan Tuhan. Bagaimana? Kenapa orang Kristen memaksakan diri menuhankan Yesus sementara Yesus mengaku utusan Tuhan?

Yesus melakukan banyak mukzizat bukan ingin membuktikan kalau dirinya Tuhan, tapi ingin membuktikan kalau dirinya adalah utusan Tuhan. Yesus berkata “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri, apa yang kudengar itu yang kusampaikan, sebab aku tidak mengikuti keinginanku tapi keinginan yang mengutus Aku” (Yoh. 5:30).

Balas
staff
10 Mei 2016 4:54 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Salah satu ayat yang kami suka adalah Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30. Namun sayang, bahwa saudara senang mengubah ayat, termasuk memelintir pernyataan kami. Kami akan mengutip ayat yang benar. “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).

Perhatikan kata ‘menghakimi’ dan ‘penghakiman’. Bukankah sangat menarik kata ini? Mengapa Isa Al-Masih yang akan menghakimi saudara? Bukankah hanya Allah yang berhak menghakimi manusia? Apakah menghakimi juga atas seijin Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
ismail
9 Mei 2016 11:46 pm

~
Yang pasti Al-Quran murni dan hadits sama sekali tidak pernah mengatakan Isa diciptakan, boleh anda cek. Yang mengatakan Isa diciptakan itu adalah ulama, dengan menyisipkan tafsiran mereka yaitu kata-kata dalam kurung ke dalam Al-Quran. Sebaliknya Al-Quran murni mengakui Isa adalah Kalimat Allah, didukung oleh hadits.

Isa adalah kalimat Allah (Qs 4:171; 3:45 ), dilahirkan sebagai laki-laki suci (Qs 19:19). Jadi, Isa adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia suci. Kalau Adam, tanah yang menjadi manusia. Jadi jelas perbedaannya. Jangan ragu lagi, hakul yakin.

Balas
staff
10 Mei 2016 4:57 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Di sini diperlukan kejujuran dan keluasan hati untuk menerima pernyataan teks Al-Quran apa adanya tanpa harus memasukkan tafsiran manusia ke dalamnya. Amat disayangkan banyak umat Islam yang disesatkan karena ulah para ulama. Kami berharap rekan-rekan Muslim berani mempelajari Al-Quran, bukan sekedar menerima saja. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin

Balas
steve
10 Mei 2016 12:01 am

*****
1. Isa Al-Masih dapat melakukan sesuatu yang hanya Allah bisa lakukan yaitu mengampuni dosa.
2. Tiada yang mustahil bagi Allah. Allah bisa menjadi manusia, merpati, api. Hanya orang yang tidak mengenal Allah yang mengatakan itu tidak mungkin.
3. Sangat setuju karena Allah adalah kasih, melalui Firman-Nya yang hidup, kita beroleh keselamatan, hanya di dalam firman-Nya yaitu Isa Al-Masih yang telah mengalahkan maut kita diselamatkan melalui iman.

Balas
staff
10 Mei 2016 4:59 am
Balasan ke  steve

*****
Saudara Steve,

Fakta bahwa Allah menjadi manusia tidak dapat ditolak dan diabaikan begitu saja. Bukankah Allah maha kuasa sudah menjadi kebenaran umum? Bila kita mengakui kebenaran ini, maka konsekuensi logis dari penerimaan ini adalah mengakui Allah dapat menjadi manusia. Kami berterimakasih untuk tiga jawaban yang saudara berikan.
~
Solihin

Balas
ismail
10 Mei 2016 12:55 am

~
To: Rizal,

Silakan dibuktikan dulu berdasarkan dalil-dalil mutawatir Al-Quran dan hadits bahwa Isa diciptakan. Sudah berkali-kali diminta untuk menjelaskan korelasi Isa yang ditafsir ulama diciptakan dari tanah, tapi sampai detik ini anda tidak mampu. Kalau tanah saja bisa jadi manusia, apalagi Kalimat Allah? Terlalu mudah bagi Allah.

Kalau Isa adalah Kalimat Allah, masak kalimat Allah diciptakan dari tanah? Sungguh lucu bung, dimana letak akal anda bung? Islam banyak kontradiksinya. Terutama cerita Al-Quran tentang Isa Al-Masih. Supaya tidak bingung, maka saya mengajak masih ragu untuk baca Alkitab secara keseluruhan, jangan sepotong-sepotong untuk mendapatkan pengertian yang benar. Dari nubuat sampai pada pemenuhan nubuat para nabi.

Balas
staff
10 Mei 2016 2:43 pm
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Muslim mengalami dilema bila menjawab pertanyaan saudara. Sebab bagaimana pun jawaban yang akan diberikan akan selalu menjadi bumerang. Apakah boleh disebut maju kena mundur kena? Kami berpendapat bahwa tidak mungkin Kalimat Allah diciptakan dari tanah. Semoga saudara Rizal memikirkan ini. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin

Balas
Pilatus
10 Mei 2016 1:20 am

~
To: Ismail,

1. Jika anda membuat boneka kemudian boneka itu berbicara seusai dengan apa yang diperintahkan saudara, apakah lantas kemudian bisa dipersepsikan anda adalah boneka tersebut? Tentu tidak.

2. Segala yang ada di dunia ini datangnya dari Allah karena semua adalah ciptaannya, segala sesuatu yang diciptakan bukanlah Tuhan, termasuk Isa putera Maryam.

3. Dari analogi no. 1 di atas harusnya kaum boneka mengikuti arahan boneka yang berbicara seusai perintah saudara bukan malah menuhankannya.

Balas
staff
10 Mei 2016 3:42 pm
Balasan ke  Pilatus

~
Saudara Pilatus,

Analogi yang saudara gunakan tidak tepat. Maaf, kami berterus terang untuk itu. Sebab manusia tidak maha kuasa. Lagi pula, saudara berbicara tentang persepsi. Ini bukan soal persepsi, tetapi fakta. Faktanya ialah Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Bukankah Allah maha kuasa? Benarkah Isa Al-Masih diciptakan? Bagaimana Kalimat Allah diciptakan? Bukankah Allah menciptakan dengan Kalimat-Nya? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
BOAS
10 Mei 2016 3:26 am

~
Agama samawi percaya Allah ada, dan itulah sebabnya Yudaisme, Kristen dan Islam mengatakan “Tiada illah selain Allah” dan tidak tepat berkata “Tiada Tuhan selain Allah”. Kemudian karena ketiga agama ini percaya akan keberadaan Allah, maka harus juga ada buktinya.

1. Umat Kristen percaya kepada Allah yang esa karena Isa Al-Masih yang hakikat-Nya adalah Firman Allah, maka Isa Al-Masih adalah manusia yang ilahi.

2. Umat Islam percaya kepada Allah yang esa karena Muhammad menyampaikan firman-firman Allah yang kemudian menjadi sebuah kitab, maka kitab itu adalah kalam ilahi.

3. Melalui rahim Maryam lahir Isa. Melalui mulut Muhammad lahir Al-Quran. Al-Quran dikatakan kalam ilahi, tetapi mengapa Islam menolak Isa dikatakan manusia yang ilahi?

Balas
staff
10 Mei 2016 3:47 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Kita perlu berhati-hati dalam berpendapat dan mencetuskan sebuah istilah. Manusia yang ilahi sangat berbeda dengan Ilahi yang menjadi manusia. Kami berpendapat bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Kami yakin saudara setuju dengan kami, bukan? Terimakasih saudara Boas untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
muhtadi thoeplik
10 Mei 2016 4:00 am

~
Berhubungan dengan Isa putera Maryam, Al-Quran banyak menyebutnya dibanding dengan penyebutan Nabi Muhammad sendiri sebagai penerima wahyu. Kutipannya (ayat selengkapnya bisa dibaca dalam Al Quran) antara lain sebagai berikut:

– “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa disisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam…” (Qs 3:59).
– “Katakanlah (Muhammad), ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diturunkan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka…'” (Qs 3:84). Firman Allah dalam Al-Quran tidak sekalipun mengatakan Isa putera Maryam adalah Allah, Ia adalah Utusan Allah. Kelahiran Isa pun pula kelahiran Yahya dikisahkan dalam Al-Quran di Surat Maryam dari ayat 1 hingga 40.

Balas
staff
10 Mei 2016 4:03 pm
Balasan ke  muhtadi thoeplik

~
Saudara Muhtadi,

Kami sangat setuju dengan saudara bahwa Al-Quran tidak menyatakan secara eksplisit Isa Al-Masih adalah Allah. Tetapi Al-Quran menjelaskan secara implisit bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Tentu Kalimat Allah tidak diciptakan, bukan?

Bila Kalimat Allah diciptakan, maka bagaimana Allah menciptakan dunia dan isinya? Dari bahan apa Kalimat Allah diciptakan? Bila saudara menyamakan Isa Al-Masih seperti Adam diciptakan, maka apakah Isa Al-Masih diciptakan dari tanah? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin

Balas
BOAS
10 Mei 2016 5:56 am

~
Kristen yang benar adalah Kristen yang apostolik, maksudnya bukan mesti Katolik, tetapi iman dan percayanya didasari oleh kabar para rasul secara turun temurun alias mutawatir. Namun sungguh disayangkan karena para rasul dan kabar yang mutawatir itu dikosongkan dalam Islam sehingga Isa Al-Masih tidak bisa dikenal dengan benar dalam Islam.

Murid-murid Isa tidak serta merta memanggil Isa sebagai Tuhan, karena mereka juga harus bertahap sampai paham akan hakekat Isa Al-Masih. Tanpa kebangkitan dan kenaikan maka murid-murid bukanlah rasul, tetapi pengecut. Setelah kenaikan, maka misipun dimulai disertai oleh peristiwa-peristiwa dahsyat dan pemahaman akan nubuat-nubuat kitab Taurat dan kitab para nabi ternyata sungguh terjadi pada Isa Al-Masih.

Balas
staff
10 Mei 2016 10:44 pm
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Para murid yang telah hidup bersama selama 3,5 tahun melihat dan menyaksikan kuasa yang dimiliki Isa Al-Masih. Bukan itu saja, seluruh perkataan dan tindakan Isa Al-Masih membuktikan bahwa Ia bukan manusia, melainkan Allah yang menjadi manusia. Kebenaran ini sesungguhnya yang terpenting bagi dunia. Terimakasih saudara Boas untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
ismail
10 Mei 2016 6:20 am

~
To: Pilatus,

Kalau saya yang membuat boneka, sudah pasti boneka bukan saya. Nah, tugas anda adalah membuktikan bahwa Isa diciptakan Allah, pastinya harus didukung dalil-dallil muttawatir. Masalahnya sampai saat ini belum ada yang mampu mendatangkan dalil-dalil itu. Jadinya, tafsiran ulama tidak bisa dipertanggungjawabkan. Paham kawan?

Balas
staff
10 Mei 2016 10:47 pm
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Sesungguhnya diperlukan kejujuran dalam membaca Injil dan Al-Quran. Isa Al-Masih tidak diciptakan. Dia adalah Firman Allah yang hidup yang menjadi manusia. Karena itu, setiap orang perlu mempelajari Injil untuk mengerti ini. Terimakasih saudara Ismail.
~
Solihin

Balas
BOAS
10 Mei 2016 7:24 am

~
Yohanes 14:5-7, “Kata Tomas kepada-Nya: ‘Tuhan (Tuan,Guru), kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?’ Kata Yesus/Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa/Allah, kalau tidak melalui Aku(Firman). Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia’.”

Dari kabar yang disampaikan oleh rasul Yohanes di atas mengenai jawaban Isa kepada Tomas jelas membuktikan bahwa Isa hakekat-Nya firman Allah. Tetapi Islam tidak mengenal rasul Yohanes, maka wajar saja Islam mengatakan Allah yang maha kuasa dan maha berkehendak mustahil firman-Nya menjadi manusia.

Balas
staff
11 Mei 2016 3:02 am
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Bila seseorang ingin mengenal Isa Al-Masih dengan benar, maka Dia perlu mempelajari Injil. Karena dibutuhkan keberanian untuk mempelajarinya. Sehingga mereka dapat mengenal Isa Al-Masih yang sesungguhnya. Kami berharap setidaknya artikel di atas memberikan pencerahan. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
Fanya
10 Mei 2016 8:47 am

~
Jujur saja di dalam Alkitab tidak ada pengakuan Yesus secara tegas dan tidak ambigu “aku adalah tuhan” atau “sembahlah aku”. Dan juga Yesus tidak pernah berkata dia mati disalib untuk menebus dosa manusia. Hal itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan!

Balas
staff
11 Mei 2016 3:07 am
Balasan ke  Fanya

~
Saudara Fanya,

Bila ada pengakuan dari Isa Al-Masih bahwa Dia adalah Tuhan, apakah saudara lantas akan menyembah-Nya? Mengapa? Bagaimana saudara?

Allah yang sejati tidak pernah mengumandangkan bahwa Diri-Nya adalah Allah, tetapi manusia menyembahnya. Kami bertanya kepada saudara. Apakah di Al-Quran alloh saudara menyatakan, “Aku adalah Tuhan” atau “Sembahlah aku”? Mengapa saudara menyembah alloh saudara bila tidak ada pengakuan demikian? Mohon pencerahan saudara.

Memang Isa Al-Masih tidak pernah mengakui bahwa Dia adalah Allah. Namun, para murid-Nya menyembah-Nya. Hal ini karena hakekat Isa Al-Masih adalah Allah. Bila Isa Al-Masih adalah manusia, maka Dia pasti menolak penyembahan yang ditujukan kepada-Nya. Pertanyaannya adalah mengapa Isa Al-Masih menerima penyembahan dari para murid-Nya? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
muhtadi thoeplik
10 Mei 2016 9:34 am

~
Saksi mata yang pasti bisa dipercaya perihal pribadi Yesus dan ajarannya selama 3,5 tahun berkarya di dunia adalah kedua belas orang muridnya karena merekalah yang selalu menyertai Yesus sepanjang hidupnya. Tercatat di PB Markus 3:16 kedua belas orang murid yang ditetapkan oleh Yesus ialah Simon (=Petrus), Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot.

Apakah kedua belas orang muridnya (mungkin dikurang satu) telah mencatat semua ajaran Yesus dan meninggalkan catatan itu kepada umat? Bila catatan itu ada maka sahihlah apa yang dicatatnya setelah diselidiki dengan saksama bahwa yang mencatat itu benar adalah murid Yesus. Bukankah begitu?

Balas
staff
11 Mei 2016 3:12 am
Balasan ke  muhtadi thoeplik

~
Saudara Muhtadi,

Bukankah Rasul Besar Yohanes dan Matius adalah murid langsung Isa Al-Masih? Bukankah kitab Markus adalah buah penuturan dari Rasul Besar Petrus? Lukas melakukan penyelidikan dari para saksi mata untuk mengetahui tentang Isa Al-Masih. Dengan demikian, Injil saat ini memiliki validitas untuk mengungkapkan siapa Isa Al-Masih.

Bila saudara menyatakan bahwa saksi mata yang sah adalah para murid, maka tulisan Al-Quran tentang penolakan terhadap Isa Al-Masih adalah Tuhan patut ditolak, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
BOAS
10 Mei 2016 9:47 am

~
Saudara Muhtadi,

Markus itu murid rasul Petrus, makanya yang dikabarkan oleh rasul Markus itu selain dari apa yang telah dia saksikan sendiri dari Isa Al-Masih juga diperoleh dari kesaksian rasul Petrus. Makanya Islam jangan mengosongkan fakta sejarah murid-murid Isa Al-Masih.

Balas
staff
11 Mei 2016 3:14 am
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Tidak mempelajari sejarah, maka yang muncul adalah kesalahan dan kekeliruan memahami siapa Isa Al-Masih sesungguhnya. Alangkah lebih baik bila saudara Muhtadi memikirkan dan merenungkan serta membaca Injil secara menyeluruh untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas
anakku nafiisah
10 Mei 2016 9:52 am

~
Ismail,

Begitukah? Ayo kita ulang. Aku sudah sebutkan bukan proses penciptaan Isa berdasar Al-Quran. Sekarang aku tantang kau bagaimana proses terbentuknya Isa dari Injil.

Balas
staff
11 Mei 2016 3:21 am
Balasan ke  anakku nafiisah

~
Saudara Anakku,

Kami akan menjawab pertanyaan saudara dengan pertanyaan. Apakah Allah mengalami proses pembentukan? Bagaimana saudara?

Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Apakah Firman membutuhkan proses pembentukan? Prof. Dr. Hamka menuliskan, “Dalam Qs 3:45 terdapat satu kata yaitu kalimah. Arti kalimah ialah perkataan Allah. Tetapi Kalimah/perkataan Allah memiliki arti hidup. . .” (Tafsir Al-Azhar, Juzu’ 4-5-6). Bila Kalimat Allah adalah hidup, maka tidak mengherankan bila Isa Al-Masih berfirman, “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).

Perhatikan Isa Al-Masih memberikan jaminan bagi orang yang hidup dan yang mati untuk masuk sorga. Bila Isa Al-Masih adalah manusia, mengapa Dia berani memberikan jaminan masuk sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
rizal
10 Mei 2016 10:02 am

~
Staf IDI menulis: “Perhatikan kata ‘menghakimi’ dan ‘penghakiman’. Bukankah sangat menarik kata ini? Mengapa Isa Al-Masih yang akan menghakimi saudara? Bukankah hanya Allah yang berhak menghakimi manusia? Apakah menghakimi juga atas seijin Allah? Bagaimana saudara?”

Seperti anda yang suka mengubah makna dari ayat Yoh. 5:30. Tidak baik bos. Coba anda renungkan lagi ayat tersebut. Yesus menghakim sesuai yang beliau dengar sebab aku tidak menuruti keinginanku melainkan kehendak yang mengutus aku, berarti Yesus menghakimi atas perintah dari Allah. Dari awal katanya saja dia mengatakan “aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku”. Masak Tuhan tidak dapat berbuat apa-apa dari dirinya sendiri?

Balas
staff
11 Mei 2016 3:26 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara pernah menjadi hakim? Bila saudara pernah menjadi hakim, maka saudara akan mengetahui dan mengerti apa maksud firman Isa Al-Masih tersebut. Jelas, seorang hakim perlu mendengarkan kesaksian dari yang lain. Karena itu, Isa Al-Masih berfirman, “Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengan, dan penghakiman-Ku adil”. Tidak mengherankan bila Isa Al-Masih disebut Hakim yang adil.

Bagaimana dengan pertanyaan kami? Mengapa Isa Al-Masih yang akan menghakimi saudara? Bukankah hanya Allah yang berhak menghakimi manusia? Apakah menghakimi juga atas seijin Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
rizal
10 Mei 2016 10:14 am

~
Ismail,

Dalam Qs 3:59, “Sesungguhnya, misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’ (seorang manusia), maka jadilah dia.” Di sini sangat jelas nabi Isa adalah seorang nabi dan seorang manusia biasa.

Balas
staff
11 Mei 2016 3:31 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Sangat menarik dan menyenangkan bila kita menggali dan mengkaji ayat ini secara mendalam. Ijinkan kami mengutip ayat itu kembali tanpa menggunakan kalimat dalam tanda kurung agar semakin jelas. “Sesungguhnya, misal ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah dia” (Qs 3:59).

Ayat di atas menjelaskan proses penciptaan Adam dari tanah. Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Apakah Isa Al-Masih berasal dari tanah juga? Bila dari tanah, mengapa Al-Quran menyebut Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah? Apakah Kalimat Allah berasal dari tanah? Bukankah Allah menciptakan dunia ini dengan Kalimat Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
BOAS
10 Mei 2016 10:19 am

~
Saudara Abu Nafiisah,

Memangnya kalau diberikan kepada anda setidaknya 20 orang penerus kabar yang disampaikan oleh rasul-rasul Isa apakah Islam bisa tahu itu salah atau benar?

Anda menantang minta sanad, padahal jelas-jelas orang-orang yang telah memegang Isa, bertatap mata dengan Isa, berbincang dengan Isa, tidur setikar dengan Isa pun tidak dimiliki oleh Islam. Jadi, untuk apa anda minta sanad begitu? Yang pasti adalah Islam terlalu memaksakan diri yang paling benar setelah lebih kurang 600 tahun setelah Isa Al-Masih tanpa memiliki catatan sejarah oleh orang-orang yang diutus oleh Isa.

Balas
staff
11 Mei 2016 3:34 am
Balasan ke  BOAS

~
Saudara Boas,

Bila saudara Nafiisah terbuka dan berani mempelajari Injil secara menyeluruh serta membandingkannya dengan Al-Quran, maka kebenaran itu akan terungkap. Persoalannya adalah saudara Nafiisah belum mempelajari Injil secara menyeluruh dan jujur terhadap teks yang dibaca. Kiranya ini menjadi perenungan baginya. Terimakasih saudara Boas.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Isa Anak Manusia: Apakah itu Bukti bahwa Nabi Isa Bukan…
  • Adakah Bukti dalam Kitab Suci yang Katakan Isa Bukan Tuhan?
  • Adakah Bukti-Bukti Dalam Kitab Allah Nabi Isa Adalah Tuhan?
  • Pernakah Isa berkata Sembahlah Aku adalah Tuhan?
  • Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz