Saya mulai beragama saat berusia 18 tahun. Sekarang berusia 76 tahun. Dulu saya sering merasa bersalah jika ragu dengan agama yang saya yakini. Keraguan dalam Islam timbul saat mempelajari ajaran-ajarannya. Ada banyak hal yang tidak sesuai dengan fakta kebenaran Allah
Sekarang, saya yakin orang beragama perlu menjadi skeptis, yaitu berani mempelajari dan bertanya kebenaran ajaran agama. Ini menolong menguatkan iman.
Apakah dengan adanya keraguan seseorang dalam agama Islam dan Kristen, itu salah? Mari baca penjelasan artikel berikut ini.
Skeptis: Ragu dengan Agama (Khususnya Ajarannya)
Para pengajar Muslim berpendapat bahwa memiliki keraguan dalam agama Islam itu dosa. Karena itu, sering pemimpin agama membungkam jemaatnya yang mencurigai sesuatu ajaran, dengan nasihat, “Percayalah saja, jangan ragu dengan agama, jangan bertanya dan ikuti saja!”
Ini menyedihkan. Seharusnya orang beragama perlu mempertanyakan agama, sebab Allah memberi kita kemampuan berpikir dan menyelidiki. Sikap skeptis melindungi kita dari mempercayai ajaran palsu. Kita tidak mau mengikuti ajaran agama yang pada akhirnya menyesatkan, bukan?
Dunia Datar, Bukan Bundar!
Lactantius (250-325 M), Kristen penasihat Kaisar Konstantinus (272-337 M), percaya bumi datar, bukan bulat.
Apakah ia menguji idenya secara ilmiah? Mengapa ia menolak pandangan tokoh Kristen lain yang yakin bumi bulat? Sayang orang ini tidak skeptis/mencurigai pandangannya sendiri.
Bukankah penting mencurigai ajaran ahli agama, seperti misalnya Lactantius?
Wanita Menentukan Kelamin Anak
Berabad-abad orang beragama menyalahkan isteri jika tidak melahirkan anak laki-laki. Banyak suami menceraikan atau menambah isteri, jika isteri pertama tidak memberi anak laki-laki.
Tetapi sains membuktikan bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma pria, bukan kromosom wanita!
Berabad-abad umat beragama menerima konsep salah. Sayang mereka tidak skeptis akan kepercayaan bahwa wanita menentukan kelamin bayi.
Hadits Lalat dan Pemusnahan Bakteria
Nabi Islam berkata, “Kalau lalat jatuh ke dalam minuman, mencelupkannya lagi dalam minuman, karena walau salah satu sayapnya mempunyai penyakit (bakteri), sayap lain berkhasiat meniadakan penyakit (bakteri)” (Sahih Al-Bukhari, 4-54 # 537).
Karena sains modern, kita pasti skeptis mengenai ajaran hadits ini. Bila lalat sudah menyentuh minuman, kita tahu, lebih baik jangan diminum!
Masih ada orang yang membenarkan ajaran pencelupan lalat di minuman akan meniadakan bakteri. Sayang! Para ilmuwan membuktikan bahwa ada enam juta bakteri pada kaki-kaki seekor lalat.
Percayakah pencelupan lalat dalam minuman akan memusnahkan enam juta bakteri itu? Dalam hal ini sikap skeptis pasti menolong kita menghindari penyakit.
Rasul Besar Tomas Mencurigai Kebangkitan Isa Al-Masih
Para Rasul, kecuali Tomas, bertemu Isa sesaat setelah kebangkitan-Nya. Rasul Tomas mencurigai kebangkitan-Nya, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku de dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:24-29).
Kemudian Isa, Kalimatullah datang dan meminta Tomas mencucukkan jarinya ke dalam luka-luka-Nya. Hasilnya, Rasul Tomas pun percaya.
Meskipun Rasul Tomas skeptis, mencurigai kebangkitan-Nya, Isa tidak menghardiknya. Sebaliknya, Isa menolong Tomas menjadi yakin akan kebangkitan-Nya.
Tidak salah sikap skeptis, ragu dengan agama dalam arti harus mempelajari ajarannya dan bertanya! Pemimpin yang baik tidak akan menolak Anda. Seperti Isa Al-Masih, Ia akan menolong Anda mencari kebenaran!
Bagaimana menjadi seorang skeptis? Staff IDI dapat menolong Anda, silakan hubungi mereka.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Memiliki Keraguan Dalam Agama Islam: Apakah itu Dosa?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pelajari Al-Quran Dan Alkitab, Muhammad Bertemu Isa Al-Masih
- Haruskah Muslim Percaya Alkitab Kristen?
- Apa Yang Perlu Dipercaya Melebihi Al-Quran
- Muslim Ragu Ke Surga, Isa Menjamin Keselamatan
- Empat Hal Yang Allah Ingin Anda Ketahui
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Pernahkah saudara punya pengalaman, seseorang menegur saudara karena ragu dengan agama dan ajarannya?
- Apakah saudara menjauhkan diri dari minuman yang sudah dikotori oleh bakteri lalat? Apakah saudara percaya pada Hadits di atas atau sains modern? Mengapa?
- Menurut saudara, apakah orang beragama perlu skeptis? Apakah saudara punya contoh orang skeptis selain yang dijelaskan pada artikel di atas? Jelaskanlah.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].