• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
surat

Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Perspektif Islam? > Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?
29 Desember 2009 | 495 Komentar

bolpen dan surat sebagai simbol tulisan pandangan islam tentang kristenDi bawah ini adalah email pandangan orang Islam tentang agama Nasrani. Seorang Muslim di Indonesia yang melihat perbedaan antara ajaran Islam dan ajaran Kristen. Sebenarnya kami kurang senang dengan sikap keras dalam email ini, namun karena merasa isinya menjelaskan beberapa perbedaan antara Injil Isa Al-Masih dan agama Islam akhirnya kami tetap memuat email ini. Semoga pembaca menyadari bahwa kami tidak bertujuan menyakiti hati siapapun dengan memuat email ini pada situs ini. Dibawah ini juga David Eran memberikan jawaban kepada si penulis. Sebaiknya pembaca dapat terlebih dahulu membaca email dari penulis sbb:

Pandangan Orang Islam Tentang Agama Kristen

Pernyataan Utama:

Yesus Kristus menurut Alkitab tidak sama dengan Isa menurut Al-Quran. Mengapa? Al-Quran diturunkan kepada Muhammad 625 tahun setelah Yesus Kristus. Al-Quran tersusun tidak sistematis, maksud sistematis adalah tulisan pada bab dan pasal-pasalnya tidak sistematis, atau saling terkait, susunan dari Nabi Pertama yang terdapat dalam Al-Quran sampai terakhir tidak sistematis, seolah-olah tulisan itu hanya kutipan belaka dari tulisan-tulisan yang ditemukan seseorang.

Sedangkan Alkitab mulai dari awal penciptaan sampai akhir tulisan hari kiamat tersambung sedemikian rupa dan mudah diikuti. Al-Quran menulis nama-nama para nabi yang sama persis dengan Alkitab, misalnya dari Adam, Musa, Nuh, Ibrahim, Ishak, Yahya, dll. Mengapa Muhammad bisa menerima Al-Quran langsung dari Allah dengan tulisan ditemukannya nabi-nabi yang sama persis dengan Alkitab? Siapakah yang mengatakan Islam sudah ada sejak Adam? Sementara Yesus Kristus Lahir tahun 1 Masehi dan Muhammad lahir 625 tahun Masehi. Apakah Muhammad yang mengatakan bahwa Islam telah ada sebelum Adam?

Isa menurut Al-Quran tidak sama dengan Yesus Kristus menurut Alkitab. Hal ini harus dipisahkan secara jelas. Secara total  berbeda.

Di dalam Islam tidak ada kasih, karena kasih menurut Islam berbeda dengan kasih menurut Kristen. Umat Islam mendoakan Muhammad agar dapat diterima Allah di tempat yang layak di sisiNya. Dalam hal ini Muhammad sangat beruntung sekali, sementara mungkin mereka yang mendoakannya justru lupa untuk mendoakan diri mereka sendiri agar dapat ditempatkan di tempat yang layak.

Hal-hal di ataslah yang membuat saya (penulis) berani mengatakan bahwa Isa Al-Masih menurut Islam tidak sama dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam Alkitab. Jadi saya merasa tidak perlu lagi dibahas dalam hal ini. Bahkan Allah Islam tidak sama dengan Allah Kristen, dalam arti Allah yang disembah Islam dan dipanggil melalui pembesar suara dengan Allahuaqbar tidak sama dengan Allah umat Kristen yang dipanggil Allah Bapa di surga. Karena itu: Isa Al-Masih menurut Islam tidak sama dengan Yesus Kristus menurut Kristen. Tidak, sama sekali lagi tidak sama. Bahkan jauh berbeda dengan perbedaan tanpa batas. Atau tidak ada kaitannya atau hubungannya sama sekali.

David Eran Menanggapi: “Pandangan Orang Islam Tentang Kristen”

Istilah “tidak sama” anda pakai tujuh kali. Pada umumnya kami setuju dengan Pernyataan Utama anda. Sudah jelas selain mempelajari agama Islam dan Al-Quran, rupanya anda juga sudah meneliti Alkitab dan ajaran agama Kristen. Kami salut atas kerajinan anda. Mudah-mudahan anda tidak tersinggung karena kami sebagai orang Kristen juga mempelajari Al-Quran dan suka membahas tentang Isa Al-Masih (yang memang dalam Injil dikenal sebagai “Yesus Kristus”) yang disebut di dalam Al-Quran kurang lebih 90 kali.

Kami setuju bahwa Al-Quran jauh berbeda dari Alkitab dalam hal ‘tidak tersusun secara sistematis’. Setiap orang yang membaca dua kitab ini akan segera melihat perbedaan tersebut. Kami setuju juga dengan keraguan anda terhadap pernyataan bahwa Al-Quran diterima langsung dari Allah pada hal isinya ada banyak bertentangan dengan wahyu Tuhan yang lebih dahulu, yaitu dengan Taurat, Zabur dan Injil.

Perbedaan ajaran Islam dan Kristen

Kami tidak membantah pernyataan anda bahwa “Kasih menurut Islam berbeda dari kasih menurut Kristen.” Memang berita Injil pada intinya adalah berita Kasih Allah yang dinyatakan melalui kedatangan dan kematian Isa Al-Masih. Dan Injil tidak mengenal ‘jihad’ sama sekali, malah sebaliknya perintah dan teladan Isa Al-Masih adalah saling mengasihi bahkan sampai musuhpun dikasihi!

Kami setuju juga akan keanehan nabi Islam minta didoakan. Sedangkan Isa Al-Masih tidak perlu didoakan. Isa Al-Masih sudah di surga (Al-Quran pun mengakui ini, lihat Sura 3:55).

Ya, tepat sekali tanggapan anda bahwa “Allah yang disembah Islam tidak sama dengan Allah Kristen yang dipanggil Allah Bapa di surga.” Kami kagum akan pengertian anda yang begitu dalam.

Kami setuju bahwa pada dasarnya Isa Al-Masih dalam Alkitab tidak sama dengan Isa Al-Masih menurut Al-Quran. Tetapi kami melihat dalam Al-Quran ada juga ucapan yang benar tentang Isa Al-Masih. Seperti Sura 3 ayat 45 perihal “Isa Al-Masih putera Maryam seorang terkemuka di dunia dan di akhirat”, atau Sura 5 ayat 110 perihal “Isa Al-Masih menyembuhkan orang buta dan bahkan membangkitkan orang mati dari kubur”, atau Sura 19 ayat 19 bahwa Maryam akan melahirkan “seorang anak laki-laki yang suci”, atau ayat 33 yang menyebutkan bukan saja kelahiran Isa Al-Masih tetapi juga tentang kematianNya dan kebangkitanNya Ia hidup kembali.

Kebenaran dalam Isa Al-Masih

Bukankah meski ditulis di buku mana saja, kebenaran tetaplah kebenaran? Karena itu maaf kalau kami meragukan kalimat anda yang terakhir bahwa, “tidak ada kaitannya atau hubungannya sama sekali antara Al-Quran dan Alkitab.” Memang meskipun berbeda jauh, tetapi masih ada faedahnya mempelajari titik persamaan dan mencari kebenaran yang kekal.

Yang terpenting di sini, kebenaran utama tentang Isa Al-Masih ialah bahwa kedatanganNya, pengajaranNya, kematianNya (di kayu salib), kebangkitanNya, dan pengangkatanNya ke surga menjawab persoalan dosa manusia. Seperti Allah menebus “anak itu (yaitu anak Ibrahim) dengan seekor sembelihan yang besar” (yaitu seekor sembelihan yang disembelih ganti anaknya – Sura 37:102-107), demikian juga dalam cerita Injil yang jauh lebih indah, Allah mengatur ada Seorang penebus (dari dosa) yang turun dari surga dan menjadi pengganti hukuman dosa anda dan saya. Demikian Firman Allah, “Lihatlah Anak domba Allah (Isa Al-Masih), yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes 1:29) dan “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, 2 Korintus 5:21).

Bila anda ingin membahas tema ini lebih lanjut, dengan senang hati kami akan menerima tanggapan anda. Berita di atas adalah berita terpenting di dunia ini. Kami berharap anda juga dapat mengalami indahnya keselamatan ini. Mungkin anda mempunyai pertanyaan. Silakan disampaikan kepada kami. Terima kasih!

Hormat kami,

David Eran

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca 

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut: 

  1. Setelah membaca penjelasan artikel ini, bagaimana pandangan saudara sebagai orang Islam tentang ajaran Kristen? Jelaskan! 
  2. Menurut Saudara, mengapa Al-Quran (Qs 3:45) menyatakan bahwa Isa Al-Masih terkemuka di dunia dan di akhirat?  
  3. Bagaimana pandangan saudara mengenai pernyataan bahwa hidup Isa menjawab persoalan dosa manusia? 

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait 

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut: 

  1. Bagaimana Pandangan dan Penghargaan Agama Islam Terhadap Injil? 
  2. Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa “Umat Nasrani Sesat”? 
  3. Mengapa Pengikut Isa Ingin Bersama Umat Islam Masuk Surga? 

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” 

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Kepercayaan Orang Islam, Perspektif Islam?

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

495 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Mikha
8 Mei 2011 6:25 pm

*
Memang Islam beda dengan Kristen. Isa menurut Al-Quran beda dengan Yesus dalam Injil.

Isi Al-Quran dalam hal sejarah harusnya sama dengan kitab-kitab sebelumnya, karena alquran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya, tapi kitab Injil sudah tidak murni, ada rekayasa, ada sisipan, tidak sesuai aslinya, dan tidak masuk akal.

Balas
staff
2 Februari 2012 3:06 am
Balasan ke  Mikha

~
Saudara Mikha, kami meragukan bahwa Al-Quran bukanlah Firman Allah justru karena isi Al-Quran sangat berlawanan dengan Wahyu-Wahyu Allah yang sebelumnya, di dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.

Jikalau Al-Quran adalah Firman Allah, pastilah Al-Quran tidak akan bertentangan dengan kitab-kitab Firman Allah yang sebelumnya bukan?

Kitab-kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil sama sekali tidak pernah berubah karena dijaga oleh Allah yang tidak akan membiarkan Firman-Nya dipalsukan (Qs 6:34,115).

Al-Quran sendiri menyatakan bahwa dalam Taurat dan Injil ada terang (Qs 5:43-47). Ini membuktikan bahwa Injil pada masa Muhammmad masih murni. Jadi, dari mana asal pendapat Saudara bahwa Injil sudah dipalsukan? Saat itu saja Injil sudah tersebar di seluruh dunia, sehingga tidak mungkin untuk dikumpulkan dan dibakar semuanya, dan kemudian dibuatkan yang palsu.

Nabi Saudara diperintahkan Allah untuk menanyakan kepada mereka yang membaca kitab-kitab sebelumnya (Qs 10:94; 16:43-44), jika ia berada dalam kebimbangan. Mengapakah Saudara justru mengatakan bahwa Taurat dan Injil justru telah dipalsukan? Sudahkah Saudara melakukan perintah Allah yang satu ini?

Jika kami boleh tahu, kapan dan bagaimana cara Injil itu bisa dipalsukan? Kira-kira sajalah.
~
CA

Balas
mikha
12 Juni 2011 3:33 pm

*
1. Al-Quran sebagai alat untuk membuktikan kitab-kitab sebelumnya benar atau tidak karena dalam hal sejarah tidak boleh ada perbedaan.

2. Disamping itu kaidah “Lex Posteriori Derogat Lex Priori.” Hukum yang datang belakangan mengalahkan hukum yang datang terdahulu. Berarti Al-Qran mengalahkan kitab-kitab sebelumnya, termasuk Injil.

3 .Dalam Injil banyak ayat yang bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan, banyak ramalan yang tidak terbukti, banyak ayat yang tidak masuk akal, ini bukti Injil bukan firman Allah.

Balas
staff
22 Juni 2011 7:51 pm
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha, ungkapan Lex Posteriori Derogat Lex Priori ini hanya berlaku buat kalimat atau perkataan manusia. Bagi Allah, kalimat ungkapan ini pasti tidak berlaku.

Sebab apakah Firman Allah bisa kadaluarsa? Apakah Firman Allah perlu diperbaiki?

Kalau kalimat manusia, memang harus diperbaiki. Karena zaman demi zaman seiring berlalunya waktu, pasti ada makna kalimat manusia yang salah. Tetapi apakah Firman Allah bisa salah sehingga perlu dikoreksi oleh Firman yang datang selanjutnya?

Al-Quran sendiri tidak pernah mengatakan bahwa ia mengoreksi Firman Allah yang sebelumnya.

Kata ‘membenarkan’ berarti bahwa Al-Quran menyatakan bahwa Firman Allah sebelumnya adalah benar. “Saya membenarkan kata-katamu.” Kalimat ini berarti bahwa saya menyatakan bahwa kata-kata Saudara adalah benar.

Sementara itu, bagi kami kitab Saudara lah yang justru bukan Firman Allah. Sebab jika dikatakan firman yang datang lebih kemudian, pastilah tidak mungkin bertentangan dengan Firman Allah sebelumnya yang sudah terbukti berasal dari Allah, yakni Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Adalah mustahil Firman Allah saling bertentangan.

Dalam Injil tidak ada pertentangan. Yang ada hanyalah orang yang tidak mengerti ketika membaca Kitab Suci, dan kemudian mengatakan bahwa ini dan itu bertentangan.
~
CA

Balas
chairiah
16 Juni 2011 11:04 am

*
“Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu yang mengandung kebenaran. Membenarkan Kitab yang ada terlebih dahulu, yaitu Taurat dan Injil dan sebagai pengawas dan pemelihara terhadap Kitab yang lain itu. Karena itu adililah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka yang akan membelokkan dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antaramu, Kami telah berikan pola syaria’t dan jalan hidup yang benar” (Qs 5:48)

Sudah dijelaskan bahwa “Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu yang mengandung kebenaran.”

Dan satu hal lagi, Allah mengatakan bahwa manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibandingkan makhluk-Nya yang lain, tapi kenapa Yesus mengatakan bahwa manusia adalah domba? Apakah bisa disamakan manusia dengan hewan?

Balas
staff
22 Juni 2011 8:05 pm
Balasan ke  chairiah

~
Saudara Chairiah, bagi kami adalah benar bahwa Al-Quran itu mengandung kebenaran, tetapi Al-Quran itu bukanlah kebenaran itu sendiri. Pada kitab Saudara ada hal-hal yang benar namun juga ada hal-hal yang salah.

Kemudian ketika dikatakan bahwa manusia adalah seperti domba. Itu bukan berarti manusia adalah domba. Domba adalah seekor binatang yang harus dipandu ketika mau makan dan mau minum. Seekor domba tidak bisa mengenal jalan pulang menuju kandangnya sendiri.

Itulah sebabnya Isa Al-Masih mengatakan bahwa manusia adalah sama seperti domba karena manusia tidak tahu bagaimana jalan pulang menuju sorga, dan harus dipandu oleh Isa Al-Masih sebagai satu-satunya pribadi yang datang dari sorga ke dunia.

Kitab Suci berkata bahwa Isa Al-Masih adalah Gembala yang baik, dan kita adalah sebagai domba-domba-Nya yang dituntun setiap hari untuk makin setia dengan Allah, dan kelak kita akan dituntun-Nya masuk ke dalam sorga.

Isa Al-Masih berkata: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya… Tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal (di sorga) kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:11, 26-28).
~
CA

Balas
chairiah
1 Juli 2011 6:44 am

*
Menurut saya apa yang dikatakan Saudara Aneh itu benar, bisakah anda membuat ayat yang sama seperti Al-Quran jika memang Al-Quran itu bukan Firman Allah?

Saya sering membaca artikel tentang mualaf dan kebanyakan yang masuk Islam itu adalah pendeta dan penginjil. Mereka bilang kalau Kitab antara gereja yang satu dengan gereja yang lain berbeda-berbeda. Makanya mereka ragu dengan agama mereka.

Jelas bahwa Injil telah dipalsukan. Coba anda lihat isi Al-Quran yang ada di daerah anda dengan daerah lain. Pasti isinya tetap sama dan tidak ada yang berbeda-berbeda.

Apakah di Injil ada kisah bagaimana tentang hari kiamat? Bagaimana kejadiannya?

Siapa saja yang pantas masuk sorga? Bagaimana suasana di sorga?
Nabi apa yang dapat memberikan syafaatNya kepada umatNya? Adakah itu di Kitab Injil?
Bagaimana keadaan di sorga? Kalau ada, tuliskanlah!

Balas
staff
22 Juli 2011 8:47 am
Balasan ke  chairiah

~
Benarkah Al-Quran 100% adalah firman Allah?

Bagaimana dengan Sura 6:114, “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang menurunkan kitab …” Bukankah ini ucapan Muhammad dan bukan ucapan Allah?

Apakah sungguh Allah bersumpah demi bintang-bintang dan demi malam dan demi subuh (Sura 81:15-18)? Bukankah ini ucapan manusia?
~
SO

Balas
Ism.
6 Juli 2011 12:50 am

*
Staf Isa dan Islam,

Mengapa tidak ada jawaban dari saudara sejauh ini? Apakah benar bahwa Kitab yang saudara imani selama ini masih belum lengkap? Sebab itu Allah telah menurunkan Kitab orang-orang Islam yaitu Al-Quran sebagai pelengkap Kitab-kitab sebelumnya, yaitu Kitab Taurat dan Injil.

Mengapa saudara tidak percaya Al-Quran yang di sampaikan oleh Allah ke Nabi Muhamad dengan perantaraan Malaikat Jibril? Bukan hanya Nabi Muhamad Nabi Islam kami, Isa Al-Masih juga Nabi Islam kami.

Harap saudara memahaminya.

Balas
staff
6 Juli 2011 6:21 am
Balasan ke  Ism.

~
Kami percaya bahwa Allah adalah Maha Sempurna. Sehingga setiap perintah atau kitab atau pengajaran yang Dia berikan selalu sempurna, dan tidak perlu ada revisi atau penyempurnaan. Demikian halnya dengan Kitab Suci yang diimani oleh pengikut Isa Al-Masih. Sehingga mereka tidak memerlukan kitab lain atau nabi lain sebagai penyempurna bagi mereka.

Perhatikanlah ayat berikut: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs 5:46)

Ayat di atas mengatakan bahwa dalam Taurat dan Injil (kitab suci umat Kristen) ada petunjuk dan cahaya. Mungkinkah petunjuk dan cahaya dari Allah itu sudah tidak ada lagi sehingga perlu mencarinya pada kitab lain?

Isa Al-Masih telah datang ke dunia untuk membawa “Jalan Lurus”. Sehingga pengikut-Nya tidak memerlukan nabi lain.
~
SO

Balas
Ism.
6 Juli 2011 8:19 am

*
Saudara staff Isa dan Islam,

Memang benar pendapat saudara bahwa Allah Maha Sempurna, akan tetapi Kitab Injil yang diwarisi oleh Isa Al-Masih belum sempurna.

Itulah sebabnya Allah memberitakan ayat yang saudara sertakan yaitu Qs 5:46 dari Al-Quran akan kitab-kitab yang saudara imani mengandung cahaya penerangan.

Cahaya penerangan yang di maksudkan oleh Allah sebenarnya merujuk akan kedatangan nabi baru yang merupakan kabar gembira buat sekalian manusia, termasuk orang-orang Kristen.

Janganlah saudara hendak menafikan nama nabi baru ini ada terdapat di dalam Kitab Injil saudara.

Balas
staff
25 Juli 2011 9:04 am
Balasan ke  Ism.

~
Saudara Ism,

Perhatikanlah ayat berikut: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs 5:46)

“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu” (Qs 10:94)

Ayat di atas mengatakan bahwa dalam Taurat dan Injil (kitab suci umat Kristen) ada petunjuk dan cahaya. Juga Al-Quran meminta pada Muhammad agar bertanya pada orang-orang yang membaca kitab sebelumnya (Kitab suci umat Kristen) bila dia ada dalam keragu-raguan.

Bila benar Al-Quran dan Muhammad sebagai kitab dan nabi penyempurna, mengapa dia harus bertanya pada orang-orang yang membaca kitab yang sebelumnya. Dan. mungkinkah petunjuk dan cahaya dari Allah itu sudah tidak ada lagi sehingga perlu mencarinya pada kitab lain?

Isa Al-Masih telah datang ke dunia untuk membawa “Jalan Lurus”. Bagaimana mungkin pengikut-Nya akan mengikuti nabi lain yang tidak dapat membawa mereka pada “Jalan Lurus”?
~
SO

Balas
lucky
1 Agustus 2011 10:06 pm

*
Semua nabi Allah adalah satu yaitu dinul Islam, karena agama yang diridhai Allah hanya satu yaitu Islam (Qs 3:19).

Nabi Ibrahim adalah Muslim (Qs 3:67), Nabi Yakub seorang Muslim (Qs 2:132-133), Nabi Luth juga Muslim (Qs 51:36), Nabi Yusuf pun Muslim (Qs 10:101), Nabi Sulaiman juga seorang Muslim (Qs 27:31).

Konsekuensinya, siapapun orang yang mencari agama lain selain Islam, maka pasti tidak akan diterima oleh Allah (Qs 3:85). Karena Allah telah menjamin bahwa ajaran Islam telah sempurna (Qs 5:3).

Ajaran Islam adil, menyatakan sorga bagi yang beriman dan azab neraka bagi yang kufu.

Balas
staff
4 Agustus 2011 2:28 am
Balasan ke  lucky

~
Saudara Lucky,

Bagaimana mungkin saudara begitu yakin mengatakan bahwa semua nabi beragama Islam. Bukankah Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad, lebih dari 600 tahun setelah zaman Isa Al-Masih?

Syarat seseorang dapat masuk sorga atau tidak, bukan ditentukan ‘agama’nya apa. Sebab ‘agama’ tidak dapat memberikan jaminan keselamatan sorgawi.

Bila keselamatan manusia ditentukan oleh amal ibadahnya, adakah seseorang yang dapat mengusahakan keselamatannya sendiri dengan kekuatannya? Jelas tidak ada!

Bahkan Muhammad, menjelang kematiannya berkata, “Muhammad berkata, “demi Allah, walaupun saya seorang rasul Allah, saya tidak tahu apa yang akan Allah lakukan terhadap saya.” (Qs 5:266) Bila Muhammad yakin akan keselamatannya, tentu dia tidak akan mengatakan demikian.

Firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Injil, Surat Roma 10:9)
~
SO

Balas
JTP
19 Agustus 2011 8:51 am

*
Aneh tapi nyata! Semua nabi sebelum ada agama Islam adalah beragama Islam? Bagaimana mungkin? Muhammad sendiri dengan keislamannya ragu sama Tuhannya apakah dia diselamatkan atau tidak.

Makanya seluruh dunia diperintahkan mendoakan dia, ini baru disebut nabi lucu.

Sejarahnya seperti ini: Muhammad adalah seorang pedagang bermodalkan harta seorang janda kaya, jadi supaya dia dipercaya orang, dia membuat dirinya seolah-olah menerima wahyu, padahal dia menyalin-ulang kitab Taurat dan Injil dengan disisipkan pendapat untuk menguntungkan dirinya sehingga semua orang datang padanya.

Injil tidak pernah memerintahkan membunuh, tapi Islam memerintahkannya. Injil mengajarkan beristri satu (jangan nafsu), tapi Islam/nabi Muhammad mempunyai beristri banyak dengan kedok membantu fakir miskin dan janda terlantar.

Jika memang demikian, mengapa dia harus kawin dengan janda kaya?.

Balas
lucky
16 Oktober 2011 5:34 am

*
To: Saudara JTP,

“Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabb-mu lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs 16:25)

Tidak boleh berdebat jika pada akhirnya saling menghina satu sama lain. Agama bukanlah alasan bagi kita untuk saling menjatuhkan, sebab setiap manusai pasti memandang baik apa yang dia imani

Umat Islam tidak berhak memaksa manusia untuk masuk Islam.

Balas
staff
21 Oktober 2011 9:08 am
Balasan ke  lucky

~
Saudara Lucky, saya sependapat dengan saudara. Karena tidak ada gunanya jika kita berdebat dan saling menghina satu sama lain.

Persoalan agama adalah pilihan. Dan Allah tidak mungkin memberikan banyak pilihan sehingga manusia saling menyakiti. Maka Allah rela menjadi manusia supaya manusia dibebaskan dari belenggu dosa, hukuman neraka dan supaya manusia tidak tertipu oleh tawaran lain. Dengan cara inilah manusia dapat bersatu damai dan menerima rakhmat-Nya.

Allah menjadi manusia. Ia digelari Isa Al-Masih yang berarti “Yang diurapi”. Satu-satunya yang diurapi untuk menyelamatkan umat manusia. Terimalah Isa Al-Masih bukan karena satu diantara pilihan lainnya. Tetapi karena hanya Isa Al-Masih yang mendamaikan manusia dengan Allah yaitu diri-Nya dan mendamaikan manusia dengan sesamannya.
~
NN

Balas
Frans
16 Oktober 2011 10:52 am

*
Saudaraku kaum Muslim, jika sekiranya mata rohani anda terbuka dan tidak menolak kata hati nurani anda, anda pasti percaya Isa Al-Masih adalah jalan kebenaran dan yang lurus (Al-Quran juga berkata demikian).

Tidak ada yang lain sekalipun dia mengaku rasul dan datang setelah Isa, karena Isa adalah Firman/Kalimat Allah itu sendiri.

Balas
staff
21 Oktober 2011 9:07 am
Balasan ke  Frans

~
Saudara Frans,

Saya sependapat dengan saudara. Juga perhatikan perkataan dalam Hadis Anas Bin Malik 72 dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Roh Allah dan Kalimat Allah. Dengan demikian jelaslah bahwa Roh dan Kalimat Allah itu hakekatnya adalah Allah itu sendiri.
~
NN

Balas
Frans
16 Oktober 2011 12:02 pm

*
Mengapa banyak agama dan aliran kepercayaan di dunia ini? Ini terjadi karena ulah si iblis dengan tipu dayanya. Iblis mengaku kepada banyak kaum, bahasa dan bangsa di dunia ini bahwa dia adalah Allah dan memang demikianlah rencananya dari semula. Mirisnya banyak yang percaya sehingga banyak bermunculan agama-agama yang menimbulkan pertentangan dan perselisihan.

Saya percaya Allah Yang Maha Esa tidak menginginkan ini, Allah tidak ingin manusia berbeda dan berselisih dalam mengenal diri-Nya, karena Dia adalah Allah yang tertib dan sempurna.

Balas
staff
21 Oktober 2011 9:11 am
Balasan ke  Frans

~
Saudara Frans, benar pendapat saudara. Allah tidak menginginkan kerusakan terjadi dalam hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan mahkluk ciptaan lainnya. Sebab Allah sungguh Maha bijaksana dan Maha kasih.

Agama gagal dalam upaya menyatukan seluruh umat manusia. Agama gagal karena agama adalah hasil buah pemikiran manusia yang didalamnya telah diisi oleh kepentingan manusia, sementara manusia sudah kotor oleh dosa.

Jadi hanya Allah, bukan agama yang dapat menyatukan manusia. Maka Allah membuat jalan supaya manusia satu dan beroleh rahkmat-Nya di dunia dan akhirat. Dialah yang disebut Jalan Allah. Allah menjadi manusia yaitu Isa Al-Masih. Dia berkata dalam Injil, Yohanes 14:6 “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku (Isa Al-Masih).”
~
NN

Balas
lucky
16 Oktober 2011 5:08 pm

*
Islam beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Nabi dan Rasul Allah seperti halnya Nabi dan Rasul-Nya yang lain.

Balas
staff
21 Oktober 2011 9:13 am
Balasan ke  lucky

~

Saudara Lucky, tidak cukup hanya beriman kepada Isa Al-Masih sebagai nabi tetapi saudara harus meminta ampunan pada Isa Al-Masih atas dosa-dosa saudara. Supaya Dia menyucikan hati nurani saudara dan menuntun saudara kepada kebenaran Allah yang sesungguhnya.

Perhatikan ayat dalam Injil, surat Roma 6:23 “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Isa Al-Masih, Tuhan kita.”
~
NN

Balas
siska
31 Oktober 2011 9:19 am

*
Allah dan manusia beda. Allah tetap Allah yang Esa. Isa Al-Masih adalah manusia.

Mohon pengampunan kepada Allah bukan Isa Al-Masih yang adalah manusia.

Balas
staff
11 November 2011 9:32 am
Balasan ke  siska

~
Kami setuju dengan pendapat saudara, Allah dan manusia beda. Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Dia memang manusia. Karena Dia pernah hidup di dunia dan bergaul dengan banyak manusia. Dia pun melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan oleh manusia.

Namun, baik Al-Quran maupun Injil memberi kesaksian bahwa Dia lebih dari sekedar manusia biasa. Hanya Isa Al-Masih yang merupakan Kalimat Allah yang disebut terkemuka di dunia dan di akhirat (Qs 3:45) Adakah manusia yang layak disebut terkemuka di dunia dan di akhirat selain Allah?

Hanya Isa Al-Masih yang disebut suci (19:19). Jelas sifat suci hanya ada pada Allah. Tidak ada manusia yang disebut suci termasuk nabi sekalipun.

Beberapa ayat di atas adalah sebagian kesaksian Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi.

Dan inilah kesaksian Isa Al-Masih atas diri-Nya sendiri, “Aku (Isa Al-Masih) adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Injil, Wahyu 22:13). Hanya Allah yang mempunyai sifat kekal. Yang Awal dan Yang Akhir.
~
SO

Balas
Yoga
31 Oktober 2011 3:08 pm

*
Saudara Siska, dalam Hadis Anas Bin Malik 72 jelas dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Roh Allah.

Jadi jelas-jelas bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dan hanya pada-Nya kita mohon ampun atas semua dosa yang kita lakukan, agar kita layak jadi pewaris tahta Kerajaan sorgawi.

Balas
staff
11 November 2011 9:33 am
Balasan ke  Yoga

~
Saudara Yoga,

Terimakasih atas komentar yang telah saudara berikan. Kiranya penjelasan dari saudara dapat memberi pencerahan bagi saudara Siska.
~
SO

Balas
DG
3 November 2011 7:32 am

*
Apa itu roh? Kalau setiap roh ada pada setiap manusia, berarti semua manusia adalah Tuhan.

Lalu, apa yang membedakan antara roh manusia dan nabi?

Balas
staff
16 November 2011 8:02 am
Balasan ke  DG

~
Saudara DG,

Tubuh manusia terdiri dari jiwa, roh, dan daging. Ketiga bagian ini adalah satu-kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

Roh manusia dan roh nabi adalah sama. Sebab nabi adalah manusia. Mereka diciptakan Tuhan dengan cara yang sama, yaitu lahir dari seorang wanita akibat dari adanya hubungan biologis antara pria dan wanita (selain nabi Adam dan Hawa tentunya).

Maka, tidak ada perbedaan antara roh manusia dan roh nabi.
~
SO

Balas
Sarah
6 Desember 2011 7:37 am

*
Memang tidak mudah membuka hati untuk yang lain sekali pun kebenaran jika sudah memegang kuat keyakinan sendiri.

Balas
staff
10 Desember 2011 8:01 am
Balasan ke  Sarah

~
Firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”. (Injil, Surat Efesus 2:8-9)

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu…..” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:16)

Keselamatan adalah anugerah Allah. Bukan usaha manusia. Keselamatan itu diberikan melalui Isa Al-Masih. Bila Allah telah memilih orang-orang yang akan diselamatkan-Nya, maka orang tersebut tidak akan dapat mengingkarinya.
~
SO

Balas
bayu
14 Desember 2011 5:12 am

*
Mohon ijin untuk diberikan penjelasan. Siapakah sebenarnya Yesus itu?

Bagaimana dengan pernyataan iman sebagai berikut: “…. Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan. Dan akan Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal,……Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci. Ia naik ke sorga, duduk di sisi kanan Bapa……”

Jika Yesus itu Tuhan, maka kalimat yang menyatakan bahwa waktu Dia naik ke sorga dan duduk di kanan Bapa, maka siapakah Bapa yang dimaksud pada waktu kejadian itu?

Selanjutnya apakah akhirnya Bapa melebur dengan Yesus saat Dia telah sampai dalam Sorga?

Balas
staff
15 Desember 2011 2:42 am
Balasan ke  bayu

~
Saudara Bayu,

Memang bukan hal yang mudah untuk mengetahui dengan jelas akan Allah yang Esa. Sebab Allah yang Esa itu terdiri dari tiga oknum yang merupakan satu kesatuan. Yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Isa Al-Masih), dan Allah Roh Kudus.

Allah Bapa dan Allah Roh Kudus adalah Roh adanya. Sedangkan Allah Anak memiliki tubuh, tubuh manusia inilah yang disebut dengan Isa Al-Masih.

Tentang duduk disebelah kanan Allah Bapa, Isa Al-Masih sendiri telah mengatakan hal ini kepada pengikut-Nya sebelum Dia mati, bangkit dan naik ke sorga.

“….. Akan tetapi, Aku (Isa Al-Masih) berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.’ “ (Injil Rasul Besar Matius 26:64).

Duduk di sebelah kanan Allah maksudnya, bahwa Isa Al-Masih ditinggikan atas segalanya. Diberi kuasa atas segalanya. Juga Dia menjadi Imam Besar di hadapan Allah Bapa dan Pembela untuk orang yang percaya kepada-Nya. Juga Dia akan kembali ke bumi untuk memerintah dan menghakimi manusia. Dia yang tertinggi dan berkuasa untuk selamanya.
~
SO

Balas
bayu
15 Desember 2011 6:45 am

*
Memang agak membingungkan tapi saya coba untuk mencerna. Jadi saat Yesus (Allah Anak/ Allah dalam wujud Fisik/manusia) naik ke sorga duduk di kanan Bapa, maka yang dimaksud Bapa adalah Allah Bapa (yang sifatnya Roh). Jadi pada saat itu Ada Roh dan Wujud Roh yang duduk berdampingan.

Jika Roh dan wujud Roh satu adanya, maka saat di Sorga, saat wujud Roh (Yesus) tidak lagi berhadapan langsung dengan manusia maka Roh dan wujud Roh (Yesus) akan melebur menjadi satu, sehingga menjadi Roh Tunggal / Allah Esa.

Apakah begitu? Mohon koreksinya.

Balas
staff
3 Februari 2012 8:35 am
Balasan ke  bayu

~
“Duduk di sebelah kanan” adalah suatu ungkapan alegoris. Kata “kanan” sering digunakan oleh orang-orang Yahudi sebagai simbol kekuasaan. Ungkapan “di sebelah kanan” melambangkan kebaikan atau kemuliaan.

Masyarakat kita juga sering menggunakan istilah “Tangan Kanan” yang artinya orang kepercayaan. Misalnya dalam kalimat “dia itu tangan-kanan pemilik perusahaan ini”, artinya dia itu adalah orang kepercayaan.

Karena Allah adalah Roh (Injil, Rasul Besar Yohanes 4:24) dengan wujud multidimensi dan Maha Hadir, dan bukan sosok fisik seperti manusia. Maka ungkapan “Isa Al-Masih duduk di sebelah kanan Allah” bukan berarti ada dua person, yaitu Allah dan Isa Al-Masih’. Melainkan satu pribadi yaitu Isa Al-Masih sebagai pemegang otoritas ke-Allahan sejati.
~
SL

Balas
Jandreas Manalu
16 Desember 2011 12:17 am

*
Apakah benar Alkitab yang di Al-Quran sama dengan Al-Quran di Kristen?

Saya adalah orang Kristen.

Balas
staff
19 Desember 2011 3:23 am
Balasan ke  Jandreas Manalu

~
Saudara Jandreas,

Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. Sering juga disebut dengan Istilah Injil, khususnya di kalangan umat Muslim. Alkitab sendiri terbagi atas dua bagian. Yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Inti dari Perjanjian Lama adalah, janji Allah atas bangsa Israel yang disampaikan-Nya melalui Musa. Semua kitab dalam “Perjanjian Lama” menyinggung janji tersebut. Sedangkan Perjanjian Baru adalah penggenapan dari “Janji Allah” tersebut.

Maka, tidak ada istilah Alkitab dalam Al-Quran ataupun Alkitab di Kristen. Sebab Alkitab hanya ada satu. Yang berisi janji-janji Allah bagi umat percaya.

Lebih jelasnya mengenai Alkitab, silakan saudara membaca artikel pada url ini: http://tinyurl.com/7gyxbbz.
~
SO

Balas
ahmad
19 Desember 2011 3:28 pm

*
[quote name=”Jandreas Manalu”]*
Apakah benar Alkitab yang di Al-Quran sama dengan Al-Quran di Kristen?

Saya adalah orang Kristen.[/quote]
Tentu saja beda isi Alkitab dengan isi Al-Quran, tapi bagi saya Al-Quran yang benar karena Al-Quran Kitab penutup bagi semua Kitab.

Balas
staff
2 Februari 2012 7:01 am
Balasan ke  ahmad

~
Umat Muslim percaya Al-Quran sebagai kitab penutup. Kadang juga mereka mengatakan Al-Quran sebagai kitab penyempurna. Namun sepertinya mereka kurang menyadari mengapa justru 75% isi Al-Quran bersumber dari Alkitab.

Dan juga sepertinya mereka tidak menyadari isi Al-Quran yang mengatakan, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs 5:46).

Bila memang Al-Quran adalah benar kitab penutup dari Allah, lalu mengapa Allah harus mengatakan justru dalam Injil dan Taurat ada petunjuk dan cahaya. Mengapa petunjuk dan cahaya itu tidak disebut terdapat dalam Al-Quran? Atau mungkin petunjuk dan cahaya Allah sudah kadaluar sehingga perlu pembaharuan?.
~
SO

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Pandangan dan Penghargaan Agama Islam Terhadap…
  • Siapakah Jibril dan Roh Kudus Dalam Pandangan Islam?
  • 3 Alasan Mengapa Orang Islam Menjadi Kristen!
  • Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?
  • Apakah Agama Islam Mengajarkan Toleransi dan Menjunjung…

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz