• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Dosa > Benarkah Seseorang Tidak Dapat Menanggung Dosa Orang Lain?

Benarkah Seseorang Tidak Dapat Menanggung Dosa Orang Lain?

6 Februari 2017 oleh Web Administrator 669 Komentar

seorang yang memikul beban dipundaknya sebagai simbol  seseorang tidak menanggung dosa orang lain

Setiap manusia pasti memiliki beban hidup. Banyak masalah maupun tantangan yang kita hadapi.

Salah satu beban terutama manusia adalah dosa. Manusia penuh khilaf dan salah. Sehingga jauh dari rahmat Allah.

Bayangkan seperti orang memikul beban berat yang sangat besar. Demikianlah manusia memikul semua dosanya.

“Sesungguhnya orang mu`min menilai dosa-dosanyanya sepertinya ia berada di bawah gunung. Ia khawatir gunung itu meruntuhinya …” (Jami’ At-Tirmidzi No. 2421).

Jika kita memikul beban berat tentu senang jika ada yang bisa membantu, bukan? Apakah beban dosa kita bisa ditanggung orang lain? Menurut ajaran Islam, seseorang tidak dapat menanggung dosa orang lain. Jika demikian bagaimana kita bisa terlepas dari beban dosa? 

Adakah jalan keluar untuk menolong manusia dari beban dosa yang sangat berat? Berikut ini uraiannya.

Ajaran Al-Quran Dan Hadits Mengenai Dosa Manusia

Ada banyak ayat mengenai dosa. Semua manusia sudah berdosa dan tidak akan luput daripadanya. Karena itu, seseorang yang berdosa tidak menanggung dosa orang lain. Mari kita lihat beberapa pembahasannya. 

seorang bersujud berdoaA. Setiap manusia pasti berdosa!

Al-Quran menyatakan tidak ada manusia bisa luput dari dosa. Bahkan para nabi juga memiliki dosa.

  • Semua manusia berdosa.
    “Semua anak cucu Adam (manusia) banyak salah …”
  • Nabi Adam berdosa.
    “… Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu …” (Qs 7:22).
  • Nabi Nuh berdosa.
  • “… Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi” (Qs 11:47).
    Nabi Ibrahim berdosa.
    “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku … pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (Qs 14:41).
  • Nabi Musa berdosa.
    “… lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. … Musa mendoa: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku’” (Qs 28:15-16).
  • Nabi Daud berdosa.
    “Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu … Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya …” (Qs 38:24).
  • Muhammad berdosa.
    “… mohonlah ampunan bagi dosamu [Muhammad] dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan …” (Qs 47: 19).

B. Karena Dosa, Seseorang tidak dapat menanggung dosa orang lain! 

Karena semua manusia berdosa, maka tidak bisa menanggung dosa sesamanya. Al-Quran jelas menyatakan hal ini berkali-kali.

“… dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain …” (Qs 6:164). Dalil ini juga tertulis dalam berbagai surah lainnya: (Qs 17:15, 35:18, 39:7).

Jadi jelas memang umat Islam percaya manusia tidak menanggung dosa orang lain. Dalilnya karena semua manusia memiliki tanggungan dosa pribadi.

C. Ada hukuman berat menanti dosa manusia

Dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Sehingga pasti ada hukuman bagi manusia yang berdosa.

Banyak ayat menyatakan manusia akan mendapat balasan Allah atas dosanya (Qs 3:25, 20:15). Contohnya, “agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan.  Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya” (Qs 14:51).

Karena itu banyak manusia takut neraka. Banyak yang takut menerima hukuman Allah di akhirat.

“Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Jika demikian bagaimana cara manusia bisa selamat? Adakah jalan Allah untuk menolong manusia dari tanggungan dosanya?

Satu Pengecualian: Al-Quran Menyatakan Isa Tidak Berdosa!

Isa Al-Masih adalah satu-satunya pribadi yang tidak berdosa. Banyak dalil dari Al-Quran dan Hadits menyatakan hal ini.

Al-Quran menyatakan Isa adalah suci. “… seorang anak laki-laki (Isa Al-Masih) yang suci” (Qs 19:19). Isa juga tidak dapat tersentuh setan (Sahih Bukhari No. 3177).

Bahkan salah satu dalil paling utama adalah tertulis Isa manusia sempurna. “… Kami mengutus roh Kami kepadanya (Isa Al-Masih), maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna” (Qs 19:17).

Hanya Isa yang tertulis sempurna. Ia sangat berbeda dari semua nabi lainnya. Karena itu, Isa mampu menjadi jalan Allah bagi keselamatan manusia.

Memang benar seseorang berdosa tidak menanggung dosa orang lain. Hal ini jelas karena semua manusia berdosa. Namun, Isa tidak berdosa. Sehingga Isa Al-Masih dapat menanggung dosa orang lain. 

Isa Al-Masih Satu-Satunya Yang Mampu Menanggung Dosa Manusia

Kitab Allah menyatakan bahwa semua manusia berdosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Roma 3:23). Karena itu memang pasti ada hukuman bagi dosa manusia.

Namun, Allah penuh kasih. Ia menyediakan jalan untuk keselamatan manusia. Allah mengutus Isa sebagai perwujudan kalimat-Nya (Kalimatullah). Inilah yang tertulis sebagai “Manusia Sempurna”.

Isa membawa kebenaran untuk menjadi panduan hidup manusia. Isa juga sanggup menanggung dosa manusia karena Ia sempurna. Pengorbanan-Nya di kayu salib untuk menanggung dosa.

 “… Kristus [Isa Al-Masih] datang untuk menghapuskan dosa-dosa manusia, dan bahwa tidak ada dosa dalam diri-Nya” (Injil, 1 Yohanes 3:5, BIS).  

Melalui Isa, Allah menyediakan pertolongan bagi manusia berdosa. Kita yang tidak mampu menanggung beban dosa bisa mengalami pertolongan ilahi.

Jika Anda mengimani Isa maka dosa Anda akan terampuni. “Ya, semua orang telah berdosa; semuanya tidak memenuhi harapan Allah yang mulia. Namun sekarang Allah menyatakan kita “tidak bersalah”, bila kita mempercayai Yesus Kristus [Isa Al-Masih] yang, karena kebaikan-Nya, menghapuskan dosa kita dengan cuma-cuma” (Injil, Roma 3:23-24 FAYH).

seseorang-menghapus-tulisan-dosa

Sudahkah Isa Menanggung Dosa Anda?

Pasti akan ada hukuman Allah untuk semua dosa yang kita perbuat. Kita tidak mampu menanggung dosa pribadi apalagi perbuatan orang lain.

Namun, Isa sanggup menolong Anda. Jika Anda mengimani-Nya maka tersedia pengampunan Allah bagi dosa Anda.

Mari mengimani Isa! Anda akan mendapatkan rahmat Allah. Anda bisa yakin masuk surga karena dosa Anda telah terampuni.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Adakah kemungkinan bahwa seseorang dapat menanggung dosa orang lain? Jelaskan pendapat Saudara!
  2. Dapatkah saudara menemukan satu ayat Al-Quran atau Hadist, yang mengatakan bahwa seseorang tak berdosa tidak dapat menanggung dosa orang lain? Bila ada, tuliskanlah ayat dan isinya! 
  3. Bagaimana pandangan Saudara tentang ajaran Islam dimana orang Kristen dan Yahudi disubstitusi orang Muslim di neraka? Kalau Hadits ini benar, dapatkah seseorang menanggung dosa orang lain?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Benarkah Seseorang Tidak Dapat Menanggung Dosa Orang Lain?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi Islam Berdosa?
  2. Bagaimana Nasib Islam dan Kristen yang Berdosa Sama?
  3. Pandangan Islam dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni
  4. Inikah Kafarat/Penebus Bagi Dosa Umat Islam dan Semua Orang?

Video:

  1. Allah Mencari Manusia Berdosa

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Dosa, Kepercayaan Orang Islam

Subscribe
Beritahulah
669 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Ahli Fikir
6 Februari 2017 3:52 am

*****
1) “Setiap bani adam berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat” (HR. Ibnu Majah).

2) Tidak. Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban setiap orang manusia yang tidak ikut perintah yang difirmankan Tuhan melalui mulut nabi (Ulangan 18:18-19; Ulangan 24:16; Tawarikh 25:4; Yeremia 31:29-30; Yebezkiel 18:20-22; Yebezkiel 18:4).

3) Yesus juga manusia dan keturunan Adam dan setiap anak Adam melakukan dosa.
– Lukas 24:25 (perkataan ‘bodoh’ keluar dari mulut Yesus)
– Yohanes 7:8-10 (Yesus menipu saudara-saudaranya)
– Yohanes 2:3-4 (Yesus tidak sopan pada ibunya)
– Lukas 12:51-53 (Yesus datang untuk pertentangan dan cerai berai keluarga).

Balas
staff
7 Februari 2017 1:11 pm
Balasan ke  Ahli Fikir

~
Saudara Ahli Fikir,

Menarik sekali pernyataan saudara yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih keturunan Adam. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia. Injil menyatakan, “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: ‘Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus'” (Injil, Rasul Besar Matius 1:20). Artinya Isa Al-Masih bukan berasal keturunan Adam.

Uniknya, Al-Quran pun menyatakan, “Ketika Malaikat berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan'” (Qs 3:45). Artinya Isa Al-Masih bukan berasal dari benih keturunan Adam. Dengan kata lain, penafsiran saudara terlalu berlebihan.
~
Solihin

Balas
rizal
6 Februari 2017 3:59 am

*****
1. Kita bisa terlepas dari dosa dengan tiga tahap: bertobat akan dosa kita, menjauhi diri dari dosa, memperbaiki diri (Qs 3:135-136 dan Qs 5:39).

2. Tidak! Sebab kalau dosa bisa ditanggungkan kepada orang lain maka tidak akan ada keadilan.

3. Sejauh sepengetahuan saya semua nabi sering meminta ampunan dosa kepada Allah, termasuk nabi Isa (Mat. 6:12). Menurut saya itu hal yang wajar, karena para nabi adalah orang yang sangat soleh.

Balas
staff
7 Februari 2017 1:39 pm
Balasan ke  rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Kami senang bila saudara memberitahukan caranya kepada kami. Kalau boleh tahu, adakah orang seperti itu? Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara telah bertobat dan menjauhi diri dari dosa alias tidak pernah berbuat dosa lagi? Mengapa?

2. Kami senang karena saudara menyinggung tentang keadilan. Di artikel-artikel sebelumnya banyak pengunjung mengabaikan sifat adil Allah. Hanya dengan memohon ampun, maka Allah akan mengampuni. Sebagaimana telah disinggung pada artikel di atas bahwa orang berdosa tidak mungkin dapat menanggung dosa orang lain, maka itu pun pandangan kami. Namun, Pribadi yang suci dapat menanggung dosa manusia.

3. Tepat sekali bahwa semua nabi berdosa. Namun, bila Isa Al-Masih disebut berdosa berdasarkan Injil, Rasul Besar Matius 6:12, maka firman Isa Al-Masih tepat untuk saudara, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” Jadi, mohon saudara menyebutkan dosa apa yang dilakukan Isa Al-Masih. Tertulis dimanakah dalam Injil dosa Isa Al-Masih tersebut?
~
Solihin

Balas
Alif
6 Februari 2017 5:10 am

~
Siapa yang berbuat dialah yang bertanggung jawab, bertaubatlah minta ampun alloh swt dan tidak mengulangi perbuatan dosa insya alloh akan diampuni oleh alloh swt. Tidak ada seorangpun yang bisa menanggung dosa orang lain. Contoh, admin IDI yang terhormat Solihin mencuri ayam dan terbukti di pengadilan, masak yang dipenjara pak RT-nya? Dalam Islam selalu dianjurkan untuk memohon ampunan dari alloh swt berdosa atau tidak berdosa.

Balas
staff
7 Februari 2017 1:57 pm
Balasan ke  Alif

~
Saudara Alif,

Kami setuju dengan saudara bahwa orang yang berbuat dosa, maka ia yang bertanggung jawab. Artikel di atas telah menjelaskan bahwa orang berdosa tidak akan dapat menanggung dosa orang lain. Ini berarti kita memiliki pandangan yang sama. Hanya Pribadi suci yang dapat menanggung dosa orang lain. Dengan kata lain, hanya Pribadi merdeka yang dapat membebaskan orang yang terbelenggu.

Karena itu, bila semua nabi adalah manusia berdosa, maka setiap orang perlu memikirkan siapakah Pribadi yang dapat menyelamatkan dan menanggung dosanya? Berharap ini menjadi pemikiran saudara juga.
~
Solihin

Balas
Say Hyang
6 Februari 2017 5:38 am

~
Lama tidak tengok web IDI. Moga kabar baik ya staff.
1. Ya, sangat besar. Tapi tidak untuk menjadi beban. Terlepas dari dosa tidak akan bisa. Yang harus dilakukan ialah menambah amal baik.
2. Tidak akan bisa. Al-Quran sudah menjelaskan itu.
3. Tidak ada. Saya yakin staff IDI lebih tahu dari pada saya. Dan saya mengerti inti dari dua pertanyaan terakhir.

Balas
staff
8 Februari 2017 3:31 am
Balasan ke  Say Hyang

~
Saudara Say,

Terimakasih saudara Say untuk perhatian saudara. Kabar kami baik saat ini. Ijinkan kami menanggapi jawaban saudara.
1. Menarik sekali bahwa dosa saudara tidak menjadi beban bagi saudara. Bukankah dosa mengakibatkan saudara masuk neraka? Uniknya, Al-Quran menyatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74). Apakah amal dapat memasukkan saudara ke sorga? Mengapa saudara bergantung pada amal?

2. Kami setuju dengan saudara bahwa orang berdosa tidak dapat menanggung dosa orang lain. Bagaimana dengan Pribadi yang suci?

3. Kami setuju dengan saudara bila semua nabi berdosa. Artikel di atas telah menjelaskan nama para nabi tersebut. Ini berarti manusia perlu meminta pertolongan dari Allah, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
6 Februari 2017 9:27 am

~
Tidak ada makna penebusan oleh Muhammad, tapi yang ada adalah menyanjung-nyanjung Muhammad setiap detik.

Balas
staff
8 Februari 2017 3:41 am
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Kenyataan semua nabi berdosa menjadikannya tidak mampu menyelamatkan manusia dari dosa. Dengan demikian nabi Islam tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Menyanjung nabi Islam adalah bentuk pengkultusan. Tentu Allah tidak berkenan kepada pengkultusan manusia berdosa. Harap ini menjadi perenungan.
~
Solihin

Balas
LGN
6 Februari 2017 10:11 am

*****
1. Dosa besar atau kecil tetaplah dosa (upah dosa adalah maut, menjadi beban sangat berat bagi manusia). Manusia tidak bisa lepas dari dosa, melepaskan dosa sendiri adalah hal yang mustahil bagi manusia. Bukan manusia yang mencari cara membersihkan dosa, tetapi Allah sendiri yang berinisiatif (memberi rahmat) menghapus dosa manusia (turun ke bumi, penghapusan dosa).

2. Ada, bukan mungkin. Adam dan Hawa – jatuh ke dalam dosa ini membuktikan dosa itu mampu memisahkan manusia dengan Allah. Bagi Allah dosa itu tidak ada toleransinya (maut)

3. Ada. Allah turun ke dunia, dijuluki sebagai Anak Manusia, Nabi di atas segala nabi, Alfa dan Omega (Yohanes 3:13; Wahyu 1:8).

Balas
staff
8 Februari 2017 3:50 am
Balasan ke  LGN

*****
Saudara LGN,

Telah disinggung di situs ini bahwa Allah sangat serius memandang dosa. Ini berarti satu dosa saja menjadikannya tidak layak di hadapan Allah karena Allah mahasuci. Artinya para nabi pun mengharapkan keselamatan dari Allah karena nabi pun berdosa. Kiranya pengunjung situs memahami hakekat keberdosaan manusia, termasuk para nabi.
~
Solihin

Balas
Santo Muhammad SAW
6 Februari 2017 11:46 am

****
1. Tidak ada dosa besar dan dosa kecil di hadapan Allah. Semua dosa sama, sama-sama berupahkan maut. Itulah sebabnya satu hukum Taurat dilanggar sama artinya dengan melanggar seluruh Hukum Taurat. Musa di Alkitab dan Musa “khayalan” di Al-Quran tidak pernah mengajarkan untuk menghapuskan kesalahan (dosa) melalui amal ibadah.
Mata ganti mata, nyawa ganti nyawa.

2. Ada. Hanya manusia yang tidak berdosa yang bisa menanggung dosa orang lain. Bila manusia yang berdosa bagaimana dia bisa membayar nyawa orang lain sementara Dia saja berutang nyawa dengan Allah? Mengerikan. Pertanyaannya: adakah di dunia ini yang tidak pernah sekalipun melakukan dosa? Tidak ada. Hanya Allah melalui manusia Yesus Kristus yang tidak pernah melakukan dosa karena lahir dari Roh Kudus dan merupakan Firman Allah yang hidup.

Balas
staff
8 Februari 2017 4:00 am
Balasan ke  Santo Muhammad SAW

****
Saudara Santo,

Dosa telah menjadi beban berat bagi manusia sehingga manusia berusaha secara aktif berbuat baik dan beramal agar bisa masuk sorga. Namun, kenyataannya manusia tidak dapat masuk sorga karena upah dosa adalah neraka (Injil, Surat Roma 6:23). Hanya Pribadi suci yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa.
~
Solihin

Balas
LGN
6 Februari 2017 12:16 pm

*****
To: Rizal,

1. Saudara Rizal, tidak ada manusia yang bisa bebas dengan kebaikan, kesalehan sendiri. Hanya kasih Tuhan yang mutlak membebaskan manusia dari dosa.

2. Setiap manusia sudah jatuh ke dalam dosa (Adam dan Hawa), sehingga manusia harus menanggung dosa.

3. Saudara ini buta atau bagaimana? Matius 6:12 itu Yesus mengajarkan murid-Nya bagaimana berdoa.

Balas
staff
8 Februari 2017 4:12 am
Balasan ke  LGN

*****
Saudara LGN,

Tepat sekali bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan diri dengan berbuat baik dan kesalehan. Sebab tidak ada manusia yang saleh atau suci, termasuk nabi. Dengan fakta ini maka manusia membutuhkan Pribadi suci yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Terimakasih saudara LGN untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
6 Februari 2017 12:19 pm

~
To: All Muslim,

Anda semua tahu kalau pohon yang besar itu mulanya cuma dari suatu benih yang kecil. Coba anda renungkan darimana timbulnya dosa-dosa sadis yang dilakukan manusia, mutilasi (pembunuhan sadis, seks sesama jenis, perkosaan, pedofil — seks dengan anak-anak di bawah umur– perampokan dan dosa sadis lainya, timbulnya dosa-dosa sadis itu benihnya cuma dari Adam dan Hawa memakan buah.

Jadi timbulnya dosa cuma dari dosa yang sangat kecil cuma melanggar makan buah saja. Bagi manusia dosa Adam dan Hawa itu sangat kecil dan bukan masalah yang serius, tapi bagi Allah dosa sekecil apapun adalah masalah yang sangat serius, sehingga Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden.

Balas
staff
8 Februari 2017 5:06 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Hakekat manusia yang berdosa menjadikan manusia cenderung berbuat dosa. Dengan demikian, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan manusia dengan kemampuan diri sendiri. Itu sebabnya, kejahatan semakin merajalela dan sadis. Karena itu, manusia berdosa tidak dapat menanggung dosa orang lain. Berharap ini menjadi perenungan bagi rekan-rekan pengunjung.
~
Solihin

Balas
LGN
6 Februari 2017 12:39 pm

~
To: Alif,

Istilah “siapa yang berbuat dialah yang bertanggung jawab” adalah baik adanya. Namun berbeda dengan manusia jatuh dalam dosa (Adam dan Hawa) ini membuat seluruh manusia menjadi berdosa (jangan ada yang sombong menghakimi orang berdosa) karena kita pun sudah berdosa. Bertobat memang sangat wajib, namun bertobat/memohon ampun adalah bagaimana manusia berusaha untuk tidak berdosa (ibarat hukum rimba). Seberapa pun usaha manusia tidak mampu menghapuskan dosa. Hanya (kasih/rahmat) Allah sendiri yang bisa menghapuskan dosa manusia.

Balas
staff
8 Februari 2017 12:31 pm
Balasan ke  LGN

~
Saudara LGN,

Menanggung dosa atas perbuatan diri sendiri adalah tepat. Ini berarti bahwa manusia berdosa tidak dapat menanggung dosa orang lain. Dengan demikian, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk nabi, sebab nabi adalah manusia berdosa juga. Hanya Pribadi yang tidak berdosa dapat menyelamatkan manusia. Berharap para pengunjung situs mengetahui siapa Pribadi yang tidak berdosa tersebut.
~
Solihin

Balas
Ahli Fikir
6 Februari 2017 12:54 pm

~
Yesus juga keturunan Adam. Dosa Adam pun dia ada tidak?

Balas
staff
8 Februari 2017 12:37 pm
Balasan ke  Ahli Fikir

~
Saudara Ahli Fikir,

Memang Isa Al-Masih datang ke dunia melalui rahim Maria. Tetapi ini tidak berarti bahwa Isa Al-Masih berdosa sebab sebab hakekat-Nya adalah Allah. Kami telah menjelaskan kepada saudara mengenai hal ini di halaman sebelumnya. Silakan saudara membacanya. Terimakasih saudara Ahli Fikir untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Santo Muhammad SAW
6 Februari 2017 12:56 pm

**
3. Tidak ada manusia yang tidak berdosa. Adam saja berdosa. Mungkin bila ditanya sama kaum Muslimin dan Muslimah pasti jawabannya Sang Junjungan dan teladan manusia sempurna Muhammad yang tidak berdosa.

Balas
staff
8 Februari 2017 12:41 pm
Balasan ke  Santo Muhammad SAW

**
Saudara Santo,

Memang semua nabi berdosa. Manusia pertama berdosa menyebabkan seluruh keturunannya berdosa. Dampak dari natur dosa ini adalah manusia selalu cenderung berbuat dosa. Dengan demikian, orang berdosa tidak dapat menanggung dosa orang lain. Kiranya ini menjadi perenungan bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
Agur bin Yake
6 Februari 2017 1:41 pm

~
Jika ada yang bertanya apakah ada nabi yang tidak berdosa maka jawabnya adalah ada, yaitu Yesus Kristus. Yesus tidak berdosa, lalu bagaimana dengan orang yang diteriak-teriaki sebagai penghulu para nabi dan kekasih alloh itu? Jawab: Berkubang dalam dosa. Dia lahir dari benih dan rahim manusia musyirik, dewasa sebagai orang musyirik, Al-Quran juga membuktikan Muhammad berdosa. Muhammad sangat tidak pantas dikatakan penyempurna ajaran Isa Al-Masih yang tidak berdosa. Dimanakah akal sehat orang yang berkata seperti itu dan yang turut mengiyakannya?

Balas
staff
8 Februari 2017 2:06 pm
Balasan ke  Agur bin Yake

~
Saudara Agur,

Hakekat Isa Al-Masih sungguh berbeda dengan hakekat manusia. Sebab Dia adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-14). Dengan demikian, Isa Al-Masih adalah satu-satunya yang tidak pernah berbuat dosa. Uniknya, Al-Quran pun menyatakan bahwa Isa Al-Masih suci adanya (Qs 19:19). Terimakasih saudara Agur untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
LGN
6 Februari 2017 2:17 pm

~
To: Ahli Fikir,

Bagaimana mungkin Firman Allah yang menjadi manusia bisa berdosa? Allah dan dosa adalah hal yang pasti bertolak belakang, itu pasti. Manusialah yang membuat Yesus seolah-olah berdosa.

Lukas 24: 44, “Ia berkata kepada mereka: ‘Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur'” Yesus menggenapi apa yang sudah dinubuatkan tentang diri-Nya sendiri. Artinya adalah apa yang sudah dinubuatkan Yesus harus melakukan apa yang sudah dinubuatkan. Bukan omong kosong, bukan cuma ngomong Allah adalah pasti.

Balas
staff
8 Februari 2017 2:13 pm
Balasan ke  LGN

~
Saudara LGN,

Perbedaan hakekat yang dimiliki Isa Al-Masih menjelaskan bahwa Dia adalah Pribadi yang tidak pernah berbuat dosa. Tentu dosa tidak dapat menyentuh-Nya sebab Dia adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Harap saudara Ahli Fikir memahami hal ini.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
6 Februari 2017 3:11 pm

~
To: Ahli Fikir,

Yesus dari lahir tidak ada sedikitpun benih dosa. Bagaimana Yesus ada benih dosa? Yesus lahir bukan dari pertemuan dari ovum dan sperma manusia. Dia lahir dari Roh Kudus dan Yesuslah Firman Allah yang telah menjelma menjadi manusia. Yesus dari lahir sampai dengan Dia mati di salib, Yesus tidak memiliki benih dosa dan tidak pernah berbuat dosa. Karena itu hanya Dialah yang sanggup menghapus seluruh dosa manusia, karena Dia Allah yang Mahasuci yang telah membayar lunas seluruh dosa manusia dengan darah Nya, bukan cuma dengan ngomong dan duduk di Arsy.

Balas
staff
8 Februari 2017 2:16 pm
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Tepat sekali bahwa Isa Al-Masih adalah Allah yang masuk dalam rahim Maria. Itu sebabnya, malaikat Allah berkata kepada Yusuf, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 1:20). Artinya Allah berkenan datang ke dunia melalui rahim manusia. Harap ini menjadi jelas.
~
Solihin

Balas
pengamat
6 Februari 2017 3:44 pm

~
Kata siapa Yesus tidak pernah salah/berbuat dosa? Silakan baca lagi dan pahami maksud perkataan Yesus di Injil Markus 10:18, “Jawab Yesus, “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak seorangpun yang baik selain dari Allah saja.”

Yesuspun mengakui dia tidak sepenuhnya baik 100 %. Yesuspun juga manusia berdosa sama seperti kita. Cuma bedanya mungkin dosanya kecil dan dia segera tobat, berdoa kepada Allah agar diampuni dosa dan kesalahannya. Yesus sekaligus juga membantah dirinya adalah Allah.

Balas
staff
8 Februari 2017 2:21 pm
Balasan ke  pengamat

~
Saudara Pengamat,

Mendasarkan pandangan pada asumsi akan membuat saudara tersesat. Firman Isa Al-Masih tersebut bukan berarti Isa Al-Masih berbuat dosa. Bila Isa Al-Masih berbuat dosa, maka Injil akan menyatakan dosa Isa Al-Masih. Namun, Isa Al-Masih dengan tegas berfirman, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46).

Pertanyaannya adalah apakah dosa Isa Al-Masih sehingga saudara katakan Dia berdosa? Tertulis dimanakah dalam Injil dosa Isa Al-Masih tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
adyzhullkarnain
6 Februari 2017 4:10 pm

~
Saya bangga mempunyai Tuhan Yesus yang sudah begitu baik dan teramat baik buat saya. Saya bangga mempunyai Tuhan yang hidup seperti Tuhan Yesus. Amin.

Balas
staff
8 Februari 2017 2:22 pm
Balasan ke  adyzhullkarnain

~
Saudara Ady,

Setiap orang yang telah merasakan rahmat dari Isa Al-Masih akan memberikan pernyataan yang sama sebab tidak ada seorang pun yang dapat menanggung dosa manusia, kecuali Allah. Allah adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Harap ini menjadi masukan berharga bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
LGN
6 Februari 2017 4:14 pm

~
Jika Yesus mengatakan diri-Nya baik, berarti Yesus sombong. Allah bukan Allah yang sombong saudara. Yesus melihat, orang yang mengatakan “Dia Baik” hanya melihat sosok manusia-Nya saja (Guru), tidak melihat keilahian-Nya (Allah). Silakan baca ayatnya sampai ayat 31, apa yang terjadi? Orang tersebut mundur dan kecewa. Yesus bukanlah sosok manusia berdosa (cela), manusialah (saudara) yang menganggap Yesus berdosa. Yesus bertobat? Saudara mengada-ada, silakan buktikan ayat-ayatnya kalau Yesus bertobat! Bagaimana saudara?

Balas
staff
8 Februari 2017 2:26 pm
Balasan ke  LGN

~
Saudara LGN,

Memahami Isa Al-Masih perlu secara menyeluruh agar memiliki pemahaman yang benar. Firman Isa Al-Masih tersebut bukan berarti Dia berdosa sebab Isa Al-Masih adalah suci. Bila saudara Pengamat menyebut Isa Al-Masih berdosa, maka saudara Pengamat sedang menggugat kitabnya sendiri. Uniknya, Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih adalah suci (Qs 19:19). Dengan demikian tidak ada dosa pada Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
6 Februari 2017 4:32 pm

~
To: Alif,

Adam hebat apanya? Dia memamg diciptakan tanpa dosa, tetapi dia sudah gagal dan kalah melawan tipu daya setan, sehingga Adam yang diciptakan mulia itu menjadi makhluk yang berdosa. Makanya Allah Mahakuasa, turun menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa, karena Allah sangat mengasihi seluruh umat manusia dan Allah rindu manusia iti kembali pada rencananya semula, sebagai makhluk mulia dan bebas dari dosa.

Balas
staff
8 Februari 2017 2:28 pm
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Yang perlu diperhatikan bukan proses penciptaan, melainkan menjalankan kehidupan di dunia ini. Kami setuju dengan saudara bahwa Adam telah gagal sehingga ia tidak taat pada firman Allah. Ini menyebabkan seluruh keturunan Adam berdosa. Kiranya saudara Alif memahami ini.
~
Solihin

Balas
Alif
6 Februari 2017 5:00 pm

~
To: Hendi,

Yesus mengampuni dosa manusia. Yesus menghakimi manusia. Untuk apa susah payah menjelma manusia? Untuk apa susah menghapus dosa kalau pada ahirnya dihakimi juga? Ternyata Yesus turun jadi manusia cuma modus dan pura-pura menghapus dosa, tindakan bodoh Yesus sebagai Tuhan dan manusia.

Balas
staff
8 Februari 2017 2:38 pm
Balasan ke  Alif

~
Saudara Alif,

Ada baiknya saudara bersabar sebab kita akan tiba pada pembahasan itu juga. Artikel di atas telah menjelaskan bahwa manusia berdosa tidak dapat menanggung dosa orang lain. Uniknya, Al-Quran menyatakan ini. Dengan kata lain, Pribadi yang tidak berdosa dapat menyelamatkan dan menanggung dosa manusia, bukan?

Kami bertanya kepada saudara. Adakah nabi yang dapat menanggung dosa manusia? Siapakah dia? Tertulis dimanakah pengorbanan nabi tersebut? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Manfaat Zakat Fitrah: Semua Dosa Dapat Dihapus! Benarkah?
  • Mengapa Seseorang Muslim Menjadi Ateis dan Menolak Agama?
  • Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi…
  • Kabar Baik! Mukmin Dapat Membersihkan Diri dari Dosa!
  • Benarkah Dosa Mukmin akan Diampuni Allah di Bulan Ramadhan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz