• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
malaikat-iblis

Siapakah Jibril dan Roh Kudus Dalam Pandangan Islam?

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Perspektif Islam? > Siapakah Jibril dan Roh Kudus Dalam Pandangan Islam?
25 Juni 2012 | 299 Komentar

 

Seseorang dalam kegelapan dan roh jahatJibril adalah tokoh sentral dalam agama Islam. Melaluinya umat Islam percaya Muhammad menerima wahyu Allah.

Namun siapakah Jibril sebenarnya? Apakah Jibril adalah Rohul Qudus (Roh kudus)? Mari kita simak penjelasan tentang Jibril dan Roh Kudus dalam Islam. 

Mengerti Jibril dan Roh Kudus dalam Islam sangat penting. Allah berbicara melalui Ruh-Nya. Ia juga membuat mukjizat melalui Ruh-Nya.

Karena itu mari kita lihat siapa Jibril yang sebenarnya. Juga apa tugas utama Jibril yang ia terima dari Allah.

Pertemuan Pertama dengan Jibril

Kisah Muhammad tentang Jibril bermula dari pertemuan di gua Hira. Pertemuan ini begitu mengesankan. Peristiwa ini juga merupakan awal menerima pewahyuan.

Tercatat detail dalam Hadits Shahih Al-Bukhari No. 3.

“Permulaaan wahyu yang datang kepada Rasulullah . . . lalu Beliau memilih gua Hiro dan bertahannuts yaitu ‘ibadah di malam hari . . . Malaikat datang seraya berkata: Bacalah! Beliau menjawab: Aku tidak bisa baca. . . . Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku (mencengkram) sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: Bacalah! . . . (sampai tiga kali) . . .” 

“. . . Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kembali kepada keluarganya dengan membawa kalimat wahyu tadi dalam keadaan gelisah. . . .Beliau pun diselimuti hingga hilang ketakutannya.” 

“. . . Khadijah kemudian mengajak Beliau untuk bertemu dengan Waroqoh . . . Waroqoh berkata: Ini adalah Namus (berarti rahasia)”

tangan yang terangkatNamun ada banyak pertanyaan sehubungan pengalaman Muhammad tentang Jibril ini. Mari kita lihat beberapa di antaranya.

  • Mengapa perlu melakukan tahannuts di gua pada malam hari, dan bukan di tempat kudus Allah?
  • Mengapa “malaikat” sampai “memeluk/ mencengkram”?
  • Mengapa setelah menerima wahyu Muhammad gelisah dan sangat ketakutan?
  • Mengapa ruh itu tidak dikenali? Mengapa nama lain malaikat Jibril menurut Waraqah bin Naufal adalah “Namus” (berarti rahasia)?

Informasi lebih lanjut dapat kita lihat pada Hadits Ahmad No. 24768. Rasa frustrasi Muhammad berlanjut dalam proses menerima pewahyuan selanjutnya.

“Kemudian tak lama setelah itu, Waraqah wafat dan wahyu pun terputus hingga Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam merasa sedih. Karena begitu sedihnya, beliau sering pergi di siang hari ke gunung, tatkala sudah sampai di puncak gunung beliau ingin menjatuhkan dirinya darinya. . . . Lalu datanglah Jibril AS (dan menolong) . . . Apabila lama wahyu tidak turun, beliau pergi di siang hari seperti itu.”

Hadits ini memberikan pertanyaan penting selanjutnya.

  • Mengapa pewahyuan bisa terputus?
  • Mengapa terputus berhubungan dengan wafatnya Waraqah?
  • Mengapa proses menerima pewahyuan lengkap sangat membuat frustrasi?
  • Mengapa sampai mau bunuh diri berkali-kali? Bukankah bunuh diri terlarang dan bertentangan dengan pewahyuan Allah?

Beberapa ahli menjelaskan bahwa wajar pada awalnya Muhammad takut. Karena ia mengalami pengalaman supranatural yang baru.

Namun mengapa rasa frustrasinya terbawa terus dalam proses? Bukankah Allah adalah sumber damai sejahtera? Sehingga setiap Firman-Nya membawa damai.

Untuk mengerti lebih lanjut, mari kita lihat proses pengenalan akan nama ruh ini.

Pengenalan Muhammad Tentang Nama Jibril

Tidak ada pernyataan tegas dalam Al-Quran kapan Ruh Allah memperkenalkan namanya kepada Muhammad. Teolog Islam juga bersilang pendapat.

Mereka tidak tahu apakah pasti ruh ini malaikat? Kapankah malaikat mendapat sebutan Roh Kudus dalam Islam? Dan sebaliknya mana ayat yang menyatakan Roh Kudus sebagai Jibril? Ayat yang dimaksud adalah ayat Al-Quran dalam bahasa asli. Yang tanpa tambahan tanda kurung penerjemah. Juga bukan Hadits yang tertulis tahunan setelahnya.

Kenyataannya ada 85 Surah pertama yang turun di Mekah (Surah Makkiyah). Di dalamnya tidak ada satupun yang menyebut nama Jibril.

Ruh mendapat sebutan banyak kata ganti yang berbeda-beda. Misalnya Ruh, Ruh-Nya, ruh Kami, Ruhul Qudus, Ruhul Amin, Syadidul-quwa, malaikat dengan wahyu, dan sebagainya.

Saat di Madinah ada pertanyaan dari berbagai pihak mengenai siapa ruh yang menyatakan diri ini. Muhammad menjawab dengan jujur ia tidak tahu.

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Qs 17:85).

Barulah setelah itu muncul nama ruh ini sebagai Jibril. Para ahli sejarah menyimpulkan informasi Muhammad tentang Jibril. Yaitu berasal dari hasil interaksi dengan orang-orang Yahudi di Madinah.

Informasi ini dari malaikat pembawa pesan di Taurat dan Injil. Bernama malaikat Gabriel. Yang telah tercatat ratusan tahun sebelumnya.

Di dalam Al-Quran sendiri hanya memuat tiga ayat tentang Jibril. Dan empat ayat tentang Roh Kudus dalam Islam. Yaitu Qs. 2:97, 98, 66:4 dengan Qs 2:87, 253; 5:110; 16:102. Jelas dalam semua ayat tersebut, Allah sama sekali tidak mengidentikkan sosok Jibril dengan Ruh Kudus.

Selanjutnya mari kita simak interaksi Muhammad dengan Ruh ini.

Kebingungan Tentang Jibril dan Roh Kudus dalam Islam 

malaikat-iblis sebagai gambaran kebingungan mukmin membedakan roh kudus dan jibril dalam islamMuslim berpendapat Roh kudus dan Jibril menurut ajaran Islam itu sama. Ada banyak catatan Muhammad tentang Jibril. Banyak interaksi yang menarik dalam Al-Quran dan Hadits.

Namun semua ini menimbulkan berbagai pertanyaan tambahan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Siapakah sebenarnya Jibril? Mengapa ia berbeda dari golongan malaikat?

    “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” (Qs 2:98).

    Ayat ini jelas menyatakan perbedaan golongan antara malaikat dengan Jibril. Juga terdapat dalam Quran surah 66:4, 70:4.

    Jika demikian siapakah Jibril sebenarnya? Mengapa ia sangat istimewa? Tidak ada penjelasan detail mengenai hal ini dalam Al-Quran dan Hadits.

  • Apakah benar Jibril/ Ruh Allah yang tidak terbatas memiliki bentuk?

    “. . . (Muhammad) telah melihat Jibril yang memiliki enam ratus sayap” (Hadits Bukhari no.2993).

    “. . . Jibril datang dalam bentuk asli, yang raganya tersebut menutup ufuk langit” (Hadits Bukhari no.2996).

  • Mengapa Ruh Allah tidak bisa masuk ke rumah yang ada gambar dan binatang?

    “. . . Jibril terlambat datang . . . hingga Nabi menunggu sangat lama. lalu Nabi . . . menanyakan sebenarnya apa yang tengah terjadi. Maka Jibril berkata . . . kami tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar dan anjing” (Hadits Bukhari No.5503).

Semua hal ini menimbulkan banyak kebingungan. Bahkan di antara para ahli agama Islam terdapat banyak pertanyaan. Karena itu baik untuk kita bisa tela’ah ruh ini dengan benar.

Bukankah Perlu Menguji Setiap Roh yang Datang?

Al-Quran menyatakan bahwa setan itu licik. Ia suka menipu (Qs 7:27). Setan juga memberikan banyak godaan kepada hamba Allah (Qs 22:52).

Muhammad sendiri pernah mengalami berbagai ganguan roh jahat. Contohnya: “Rasulullah pernah disihir hingga seakan-akan beliau telah mendatangi para isterinya, padahal beliau tidak mendatanginya.” (Hadits Bukhari No.5323).

Dalam hal ini Injil menegaskan untuk menguji setiap roh. “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (Injil, 1  Surat Yohanes 4:1).

Karena itu mari kita lihat bagaimana deskripsi Jibril yang sebenarnya. Dari informasi Kitab Taurat dan Injil yang telah ada ratusan tahun sebelum zaman Muhammad hidup.

Malaikat Gabriel dalam Kitab Allah

merpati sebagai lambang roh kudusSejarah Yahudi sudah mengenal nama malaikat Gabriel. Bahkan dari seribu tahun sebelum Muhammad. Yaitu dari jaman Nabi Daniel (Taurat, Kitab Nabi Daniel 8:16).

Malaikat Gabriel memperkenalkan nama dan jati dirinya dengan jelas. Tanpa misteri atau kerancuan.

Hal ini juga tercatat pada kitab Injil. “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau . . .” (Injil, Rasul Lukas 1:19).

Selain itu Kitab Allah juga menjelaskan perbedaan antara malaikat dengan Roh Kudus. Ruh Allah/ Roh Kudus adalah ruh yang berasal dari Allah untuk menolong manusia. Ia telah ada bersama Allah dari mulanya (Taurat, Kejadian 1:1-2).

Roh Kudus-lah yang berkuasa untuk membuat mukjizat. Contohnya, istri Zakharia yang mandul, bisa melahirkan Nabi Yahya. Juga perawan Maryam mengandung perwujudan Ruh Allah, yaitu Isa.

Tentu bukan malaikat yang mampu melakukan hal ini. Mungkinkah malaikat dapat berada di dua tempat sekaligus? Apakah “Jibril” mampu berada di dua rahim dan juga menyampaikan pesan kepada orang lain pada saat bersamaan?

Karena itu penjelasan kitab Allah membuat semuanya jelas. Ada beda antara Roh Kudus dan malaikat Gabriel.

Jika demikian apakah berita terpenting yang malaikat Gabriel sampaikan?

Pesan Terutama yang Malaikat Gabriel Sampaikan

Injil menyatakan pesan utama malaikat Gabriel. Yaitu menyatakan Isa Al-Masih sebagai perwujudan Ruh Allah dan Kalimatullah sejati.

Melalui Isa, Allah memberikan jalan agar manusia berdosa memperoleh selamat. Inilah pesan terpenting dari malaikat Gabriel.

“. . . [Malaikat Gabriel menyampaikan] Ia [Maryam] akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus [Isa Al-Masih], karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius1:21).

Mari mendengarkan pesan utama ini! Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan mendapat selamat. Allah akan mengampuni dosa dan membimbing Anda sampai mendapat surga di akhirat.

 


 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara mengapa Muhammad merasa sangat frustrasi dan terbeban saat menerima pewahyuan?
  2. Menurut Saudara mengapa nama Jibril tidak ada pada surat-surat Makkiyah?
  3. Menurut Saudara mengapa Isa Al-Masih menjadi pesan utama malaikat Gabriel?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Siapakah Jibril dan Roh Kudus Dalam Pandangan Islam?“ Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Pandangan Muslim Terhadap Isa Al-Masih Dan Nabi Islam
  2. Kalimat Allah – Ekspresi Pribadi Allah Sendiri
  3. Mukmin Wajib Tahu Siapakah Kalimat Allah
  4. Pengakuan Al-Quran Dan Hadits Soal Siapa Kalimat Allah

Video:

  1. Apakah Roh Kudus Itu Tuhan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
Kategori: Kepercayaan Orang Islam, Perspektif Islam?

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

299 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
damargalih
25 Juni 2012 11:36 am

*
Terimakasih anda sudah meneliti Jibril, karena dia itu ghaib. Sejak pertama menerima wahyu sebenarnya Muhammad tahu itu jibril, dan ayat Al-Quran benar dari Allah.

Allah menantang anda jika anda mampu buatlah satu ayat saja yang menyamai Al-Quran, sampai sekarang tak seorangpun mampu membuatnya. Dan Al-Quran yang begitu mulia dan banyak ayatnya ternyata banyak yang mampu menghafal. Ini bukti kebenaran wahyu Allah.

Sekarang tunjukkan orang yang mampu menghafal Injil! Jika itu benar-benar wahyu Allah.

Balas
staff
26 Juni 2012 5:25 am
Balasan ke  damargalih

~
Saudara Damargalih,

Benarkah Muhammad dari awal sudah tahu bahwa yang memberi wahyunya adalah Jibril? Sepertinya sulit untuk dipercaya, sebab Al-Quran sendiri memberi nama yang berbeda-beda kepada roh tersebut. Menurut artikel di atas, setidaknya ada 29 nama yang diberikan. Silakan saudara Damargalih membaca lebih teliti lagi artikel di atas dari awal hingga akhir.

Dapat atau tidaknya ayat Al-Quran dihafal tidak dapat membuktikan bahwa ‘wahyu’ tersebut berasal dari Tuhan atau tidak. Dan lagi, hal keselamatan tidak tergantung dari seberapa banyak ayat kitab suci yang kita hafal.

Menurut orang Kristen, firman Allah bukan hanya sekedar untuk dibaca dan dihafal. Lebih daripada itu, firman Allah haruslah dilakukan.

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”
(Injil, Surat Yakobus 1:22).
~
SO

Balas
Hamba Yang Berdosa
25 Juni 2012 1:11 pm

*
To Damargalih,

Injil tidak perlu dihafal, tapi Injil perlu direnungkan.

Balas
staff
26 Juni 2012 5:25 am
Balasan ke  Hamba Yang Berdosa

~
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (Kitab Mazmur 1:1-2).
~
SO

Balas
Superboy...
25 Juni 2012 3:20 pm

*
Buat apa hanya bisa menghafal ayat-ayat 100% kalau kelakuannya tidak sesuai dengan ajaran kasih? Apakah dengan bisa menghafal ayat-ayat bisa menjamin 100% masuka surga?.

Balas
staff
26 Juni 2012 5:24 am
Balasan ke  Superboy...

~
Keselamatan sorgawi tidak ditentukan seberapa banyak ayat kitab suci kita hafal. Keselamatan sorgawi adalah anugerah dari Allah dalam Isa Al-Masih.

Firman Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
SO

Balas
BlackJack
25 Juni 2012 4:07 pm

*
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya, “mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka” (Injil, Rasul Markus 16:18).

Ini hanya untuk orang yang percaya akan Tuhan Yesus.

Balas
kasih damai nurani
29 Juni 2012 8:25 am

*
Sama halnya dengan umat Islam yang percaya bahwa Allah adalah satu-satunya juru selamat, umat Kristen pun demikian.

Tuhan Allah sendiri yang menyatakan bahwa Dia-lah satu-satunya Juruselamat. Yesaya 43:11 “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku”

Tuhan begitu baik, sehingga Dia datang ke dunia dalam wujud Isa Al-masih. Sang Juruselamat itu berkenan datang dalam wujud manusia.

Lukas 2:11 “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”

Ketika Allah hadir dalam wujud manusia, Dia telah berfirman bahwa Dia akan menurunkan Roh-Nya sebagai Penolong.

Yohanes 14:26 “Tetapi Roh Allah, Penolong yang akan diutus Bapa atas nama-Ku, Dialah yang akan mengajar kalian segalanya dan mengingatkan kalian akan semua yang sudah Kuberitahukan kepadamu”

Minta tolong pada Roh Kudus sama halnya dengan minta tolong kepada Allah, karena Roh Kudus adalah Roh Allah itu sendiri.

Balas
Muhammad Tahir
30 Juni 2012 12:49 am

*
Staf Isa dan Islam yang terhormat.

Orang Islam, tidak meyakini adanya perubahan wujud Allah. Apalagi menjadi wujud manusia. Wujud Allah tidak ada yang menyamainya. Orang Islam mempercayai bahwa segala sesuatu itu terjadi, karena izin Allah semata-mata. Tidak perlu Allah merubah wujud. Kalau Allah ingin menyelamatkan manusia dengan mengorbankan diri, dimana sifat kekuasaan-Nya?

Jadi orang Islam, bicara tentang Allah, tidak berbelit-belit. Allah hanya satu, tidak ada makhluk yang menyamai-Nya, untuk menjadikan sesuatu, cukup mengatakan jadi, maka jadilah.

Balas
staff
10 Juli 2012 8:38 am
Balasan ke  Muhammad Tahir

~
Muhammad Tahir,

Tentang perwujudkan Allah, ingatlah akan satu hal, bahwa Allah Maha Kuasa. Dia dapat menjadi apapun yang Dia mau. “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37).

Kami sependapat dengan saudara, bahwa Allah hanya satu. Demikian Isa Al-Masih dalam segala perkataan-Nya menunjukkan Dia adalah Kalimat Allah. Apa saja yang diucapkan-Nya terjadi (“kun fa ya kun”).  Isa Al-Masih tidak memakai mantera dalam menyembuhkan orang lumpuh atau membangkitkan orang mati. “Kun fa ya kun” sembuh, “Kun fa ya kun” bangkit. Hal ini karena Ia adalah Kalimat Allah sendiri!

Nah, bagaimana menurut Saudara siapa Isa Al-Masih sesunggunhnya?
~
DA

Balas
kasih
2 Juli 2012 6:41 am

*
Staf IDI & teman-teman semua,

Mohon maaf sebelumnya, bukan bermaksud membela salah satu pihak, namun saya juga pernah membaca sumber lain yang menggunakan istilah “mencekik”, bahkan referensinya dari sumber Islam sendiri, berdasarkan sejarawan Islam tertua. Saya juga tidak tahu pasti, jadi mohon berkenan diperiksa apakah sumbernya benar atau salah.

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 197-200: “Kedatangan Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di Gua Hira

…Jibril kembali mencekik leherku dengan kain Dibaj tersebut hingga aku merasa seolah-olah sudah mati, kemudian ia melepas cekikannya, dan berkata, `Bacalah!’ Aku berkata, ‘Apa yang harus aku Baca?’

… ‘Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.’ (Al-Ala: 1-5)”

Balas
staff
9 Juli 2012 1:08 pm
Balasan ke  kasih

~
Saudara Kasih,

Terimakasih atas komentarnya, sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi kita semua.

Demikian kami setuju dengan saudara untuk mengetahui kebenarannya. Tentu saja setiap orang berhak menyelidikinya.
~
DA

Balas
mifrosh
2 Juli 2012 8:23 am

*
[quote name=”Staff Isa dan Islam”]~
Saudara Damargalih,

…………….Menurut orang Kristen, firman Allah bukan hanya sekedar untuk dibaca dan dihafal. Lebih daripada itu, firman Allah haruslah dilakukan.

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (Injil, Surat Yakobus 1:22).
~
SO[/quote]

Sekarang coba lakukan firman Allah pada Markus 16: 17-18, bila anda pengikut Yesus yang setia.

Markus 16:17, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka”

Markus 16:81, “Mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”

Balas
staff
5 Juli 2012 8:20 am
Balasan ke  mifrosh

~
Saudara Mifrosh,

Kami tidak perlu membuktikan pada saudara tentang keimanan kami. Kami juga tidak perlu mencobai Allah kami akan kebenaran firman-Nya.

Firman Allah berkata, “Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu” (Taurat, Kitab Ulangan 6:16).
~
SO

Balas
kasih
2 Juli 2012 1:21 pm

*
Saudaraku Mifrosh,

Tidak semua orang Kristen menerima tanda-tanda itu karena tidak semua benar-benar memiliki kemelekatan dengan Tuhan.

Tetapi hamba Tuhan yang benar-benar menjaga kekudusan akan beroleh karunia itu (bahasa roh, karunia penyembuhan, dll).

Dulunya saya juga tidak percaya namun setelah rutin menonton tayangan “Before 30” tiap hari Sabtu 2 minggu sekali di Global TV pukul 14.00-14.30, saya menjadi percaya.

Silakan Saudara meluangkan waktu menonton, dan bersiaplah menerima mujizat-Nya.

Balas
doni
4 Juli 2012 8:21 am

*
[quote name=”kasih”]Saudaraku Mifrosh,
tidak semua orang kristen menerima tanda-tanda itu krn tidak semua benar-benar memiliki kemelekatan dengan Tuhan.

Tetapi hamba Tuhan yang benar-benar menjaga kekudusan akan beroleh karunia itu (bahasa roh, karunia penyembuhan, dll).

Dulunya saya juga tidak percaya namun setelah rutin menonton tayangan “Before 30” tiap hari Sabtu 2 minggu sekali di Global TV pukul 14.00-14.30, saya menjadi percaya. Silakan Saudara meluangkan waktu menonton, dan bersiaplah menerima mujizatNya[/quote]
Saudara Kasih, jangan malu-maluin agama kita dong, mujizat itu cuma untuk para nabi, bukan untuk manusia biasa.

Balas
staff
6 Juli 2012 8:58 am
Balasan ke  doni

~
Saudara Doni,

Kami bukan bermaksud untuk membela saudara Kasih, namun apa yang disampaikan oleh saudara Kasih adalah benar. Mujizat Allah berlaku bagi siapa saja yang mau mempercayainya. Bila saudara mempunyai iman pada Allah dalan Yesus Kristus, maka saudara akan mengalami mujizat dari Allah.

Kami percaya saudara pernah mengalami mujizat dari Allaf, hanya mungkin saudara tidak menyadarinya, atau mungkin saudara tidak tahu bahwa itu adalah mujizat Allah bagi saudara.

Tidak sedikit orang Kristen yang mengalami mujizat Allah, tapi tidak menyadarinya. Mereka mengatakan “hanya kebetulan”. Ketahuilah, bagi Allah tidak ada yang kebetulan.

Demikian sedikit penjelasan dari kami, semoga saudara Doni sekarang dapat mengerti, bahwa mujizat bukan hanya untuk para nabi, tetapi bagi setiap orang yang mempunyai iman dan percaya pada mujizat Allah.

“Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman” (Injil, Surat Roma 1:17).
~
SO

Balas
kasih
4 Juli 2012 12:15 pm

*
To Bung Doni,

Mujizat Tuhan tersedia untuk semua yang percaya, yaitu mereka yang bertobat dan lahir baru.

Saya dulu juga sperti Anda, mengira bahwa mujizat sudah tidak ada. Namun ketika saya sendiri merasakannya, saya percaya bahwa Roh Tuhan tetap bekerja.

Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

Jika anda Kristen tapi tidak percaya mujizat Allah, mungkin perlu introspeksi hubungan pribadi Anda dengan Allah. Apakah Anda sudah membersihkan batin, sebagaimana ajaran Al-Masih?

Apakah Anda sudah berbuah kasih, sukacita, kebaikan, kesabaran, kesucian, kesetiaan, kemurahan, kelemah-lembutan, damai sejahtera, dan penguasaan diri ??

Ada baiknya mengalami mujizat-Nya secara langsung melalui tayangan mujizat di Global TV, Sabtu 14 Juli 2012 pkl 14.00-14.30.

Balas
simon nasu
5 Juli 2012 5:05 am

*
Wahai saudaraku umat Muslim, bacalah dan pelajarilah Al-Quran dan haidst dengan cermat. Apakah kalian lebih mempercayai hadist atau Al-Quran?

Al-Quran telah mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Roh Allah, Kalimatullah, termulia di dunia dan di akhirat. Tapi mengapa umat Muslim menyatakan yang termulia adalah Muhammad? Bukankah ini adalah suatu pelanggaran yang dilakukan oleh umat Muslim atas ayat Al-Quran?

Balas
staff
6 Juli 2012 8:57 am
Balasan ke  simon nasu

~
Bagi umat Muslim, Al-Quran dan Hadist merupakan dua kitab suci yang paling penting. Umat Muslim percaya, Hadist merupakan kumpulan perkataan Muhammad yang ditulis oleh sahabat-sahabatnya. Di mana setiap perkataan tersebut adalah benar dan tidak dapat dipertentangkan.

Selain mengimani setiap isi Hadist, umat Muslim juga meneladani setiap perbuatan Muhammad yang tertulis melalui Hadist. Sehingga, Hadist adalah “buku suci” kedua bagi umat Muslim setelah Al-Quran.
~
SO

Balas
staff
10 Juli 2012 8:32 am

~
Kepada semua teman-teman yang memberi komentar di artikel ini.

Kami minta maaf bila terpaksa ada beberapa komentar dari teman-teman yang kami hapus.

Perlu kami ingatkan kembali, artikel di atas membahas tentang “Muhammad, Jibril, Roh, dan Tiruan Gabriel”. Artikel di atas tidak membahas tentang ke-Tuhan-an Isa Al-Masih.

Bagi saudara yang ingin berdiskusi atau memberi pernyataan tentang Isa Al-Masih, kami anjurkan saudara dapat memberikannya pada artikel kami yang membahas tentang Isa Al-Masih.

Kami harap teman-teman dapat mengerti dan maklum adanya.

Terimakasih,
Saodah

Balas
simon nasu
11 Juli 2012 1:31 am

*
Apakah benar Al-Quran berisi ayat setan? Lihatlah dibawah ini:

“Dan diantara kami (jin-jin) ada yang Islam (menjadi Muslim) dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam (jin-jin) maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus” (Sura 72, Al -Jinn,14).

Umat Muslim percaya, bahwa ayat-ayat Al-Quran adalah firman Allah. Coba lihat ayat Al-Quran di atas, bukankah itu jin yang berkata? Ingat: Jin = setan = roh jahat.

Balas
Jesus My Lord
11 Juli 2012 6:28 pm

*
Tujuan orang beriman semuanya sama, mencintai Tuhan dengan segala cinta,. Yang jadi permasalahannya adalah apakah kendaraan atau jalan yang kita ikuti sudah benar atau belum? Apakah anda sendiri sudah yakin dengan jalan yang anda ikuti sekarang?

Jalan pembawa kebenaran adalah jalan kebenaran, jalan pembawa kesesatan adalah jalan kesesatan.
Jangan mudah mempercayai sesuatu yang orang itu sendiri tidak mempercayainya.

Sekarang kita pahami.
1. Muhammad hanya mengatakan dirinya adalah Hamba Allah, sama halnya manusia yang mempercayai Allah juga disebut Hamba Allah. Yesus mengatakan diri-Nya adalah Anak Allah yang artinya satu dengan Allah.

2. Muhammad tidak memberikan janji penebusan dosa atas namanya. Yesus memberikan janji penebusan dosa atas darah dan nama-Nya.

Yesus adalah jalan yang benar!

Balas
staff
17 Juli 2012 4:53 am
Balasan ke  Jesus My Lord

~
Firman Yesus dalam Kitab Suci Injil, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.

Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Saudara Selvi, tidakkah saudara rindu mempunyai jaminan keselamatan?
~
SO

Balas
bajigur
26 Juli 2012 1:03 pm

*
Saudara admin, terkadang saya sungguh bingung dengan apa yang anda katakan. Kadang anda bilang Yesus itu Tuhan, Yesus itu Anak Allah, Yesus itu Manusia, sedangkan kita tahu bahwa itu merupakan hal-hal yang bertolak-belakang.

Harusnya umat Kristiani lebih konsisten lagi dalam menyebut nama gelar Tuhannya. Terimakasih.

Balas
staff
27 Juli 2012 12:04 pm
Balasan ke  bajigur

~
Saudara Bajigur,

Untuk menghilangkan kebingungan saudara mari perhatikan dan renungkan penjelasan kami.

Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang menjadi manusia, oleh sebab itu Dia adalah Allah dan manusia.

Demikian yang dinyatakan dalam firman Allah: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-4,14)

Dari ayat-ayat di atas, menyatakan bahwa Isa Al-Masih pra keberadaan-Nya sebagai manusia adalah Firman (ayat 14). Firman itu adalah Allah (ayat 1). Isa Al-Masih kekal dan satu dengan Allah (ayat 2). Isa Al-Masih adalah Pencipta (ayat 3). Isa Al-Masih pemberi Hidup (ayat 4).

Sedangkan istilah “Anak Allah” dalam konsep kami adalah bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, Roh Allah yang telah menjadi manusia (Qs 3:45; Qs 4 171). Tanda dari Allah yang besar bagi umat manusia (Qs 21:91). Itulah konsep “Anak Allah” yang sesungguhnya, bukan hasil pernikahan.

Untuk lebih mengenal siapakah Isa Al-Masih silakan kunjungi url ini: http://tinyurl.com/6ntpehg.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut silakan mengemail kami di [email protected]
~
DA

Balas
pencari tuhan
9 Agustus 2012 11:50 am

*
Menurut artikel di atas, Muhammad tidak mengetahui bahwa yang memberinya wahyu adalah Jibril (Gabriel) Benarkah? Dan menurut artikel di atas, Al-Quran menyebut Jibril (Gabriel) dengan belasan istilah dari 29 kali penyebutan.

Pertanyaannya, benarkah sebutan Roh, Roh kami, Roh-Nya dan beberapa sebutan lainnya adalah sebutan untuk Jibril?

Mohon kiranya saudara Isa dan Islam lebih memperdalam pemahaman anda tentang tata cara penulisan yang benar.

Contohnya: kata Roh-Nya (dengan N besar) menerangkan bahwa yang disebut adalah yang memiliki posisi tertinggi atau dengan kata lain Tuhan, bukan Jibril.

Dan alangkah bijak jika saudara Isa dan Islam mempelajari Islam lebih dalam. Karena Islam tidak sedangkal yang terlihat. Terimakasih.

Balas
staff
16 Agustus 2012 8:49 am
Balasan ke  pencari tuhan

~
Saudara Pencari Tuhan,

Artikel di atas telah menjelaskan bahwa awalnya memang Muhammad tidak mengetahui siapa yang memberinya wahyu. Sebab “mahkluk” tersebut tidak memperkenalkan namanya ketika pertama kali bertemu Muhammad.

Untuk mengetahui kebenaran apakah Al-Quran menyebut Jibril (Gabriel) dengan belasan istilah dari 29 kali penyebutan, tentu saudara sebagai orang Muslim lebih mengetahuinya. Kecuali bila memang saudara tidak mengerti isi dari kitab suci saudara sendiri.

Tentang cara penulisan di atas, menurut kami tidak ada yang salah. Apa yang kami tulis dengan Roh-Nya adalah memang benar demikian maksud kami. Bahwa Al-Quran menyebut Jibril adalah Rohnya Allah. Roh milik Allah.

Tetapi kami berterimakasih atas masukan saudara. Hal ini membuat kami semakin lebih berhati-hati dalam penulisan.
~
SO

Balas
Julidarmaputra
13 Agustus 2012 10:59 pm

*
Dalam Al-Quran memang Allah tidak memberikan informasi banyak tentang Roh dan menjadikannya sebagai urusan Allah. Dan kenyataaanya memang sampai sekarang tidak satu pun manusia yang punya pengetahuan memadai tentang roh.

Kalau anda katakan kitab suci anda membuka informasi yang luas tentang roh, apakah bisa menunjukan bukti ilmiahnya? Tidak usah memberi ayatnya.

Balas
staff
16 Agustus 2012 8:51 am
Balasan ke  Julidarmaputra

~
Saudara Juli,

Tentang Jibril saja saudara mengatakan manusia tidak mempunyai pengetahuan yang memadai untuk mengenalnya. Lalu, bagaimana mungkin saudara dapat mengenal Tuhan dengan sempurna? Bukankah Tuhan jauh lebih sulit dipahami karena Dia Maha Besar?

Itulah sebabnya, saudara dan semua manusia tidak pernah dapat mengerti dengan sempurna, mengapa Allah harus rela datang ke dunia menjadi manusia, mati di kayu salib hanya untuk menebus dosa manusia.

Itulah rahasia kebesaran Allah yang tidak pernah dapat dimengerti oleh manusia. Allah tidak dapat dimengerti oleh logika. Allah hanya dapat dimengerti melalui iman.
~
SO

Balas
pencari tuhan
16 Agustus 2012 12:58 pm

*
Saudara staf Isa dan Islam,

Saya kira anda terlalu pintar untuk membuat jawaban yang lebih logis. Ketika anda menerima paket kiriman dari seorang pengirim, nama siapa yang akan anda tanyakan, anda akan menanyakan nama pengirim atau nama sang kurir? Tentunya anda akan menanyakan nama sang pengirim. Apakah ketika anda menerima surat dari sang pengirim, nama sang kurir juga harus tertera dalam surat tersebut?

Apakah Saudara staf Isa dan Islam telah membaca surah Al-Alaq: ayat 1-5? Jika kita menggunakan pendekatan dengan cara: Muhammad = penerima. Jibrir = kurir. Allah = pengirim. Qs 1:5 = surat.

Apakah diharuskan di dalam surat tersebut harus dituliskan nama sang kurir (Jibril)?

Sedangkan tentang penyebutan nama Jibril, saya kira anda harusnya tahu perbedaan penggunakaan kata Roh, Ruh kami (jamak), ruh-Nya (tunggal). Tidak mungkin satu makhluk seperti Jibril disebut dengan menggunakan kata Ruh-kami (jamak).

Balas
staff
20 Agustus 2012 4:35 am
Balasan ke  pencari tuhan

~
Saudara Pencari Tuhan,

Terimakasih untuk penjelasan saudara di atas dan juga ilustrasi yang saudara berikan.

Tentang ilustrasi yang saudara berikan tentu, “kurir” yang menyampaikan wahyu bagi Muhammad berbeda dengan “kurir” yang biasa mengantar paket ke rumah kita. Mengapa? Karena setiap kurir ada identitasnya sendiri. Dengan melihat sekilas kita sudah tahu, apakah dia jasa dari TIKI, JNE atau jasa pengiriman lainnya.

Bila terhadap sebuah surat/paket saja kita berhati-hati, terlebih lagi sebuah “wahyu” yang notabene berhubungan dengan seluruh manusia. Bukankah adalah satu keharusan untuk mencari-tahu kebenarannya?

Sehingga wajar saja bila dipertanyakan, mengapa setelah sekian banyak wahyu yang diterima Muhammad, dia tidak pernah mengetahui siapa “kurir” yang menjadi perantara tersebut. Dan lagi, mengapa “kurir” itu tidak memperkenalkan dirinya sebagaimana yang lazim dilakukan malaikat Allah dapat zaman nabi-nabi sebelumnya.

Tentang: Roh, Ruh kami (jamak), ruh-Nya (tunggal) adalah nama lain untuk malaikat yang memberi wahyu kepada Muhammad. Jadi seharusnya Al-Quran lah yang harus lebih mengetahui perbedaan ini.
~
SO

Balas
pencari tuhan
16 Agustus 2012 1:16 pm

*
Maaf kiranya jika saya melanggar tata cara berkomentar di situs anda dengan menggunakan lebih dari 1 kolom komentar, namun hal ini dikarenakan keterbatasan karakter ditambah tidak boleh menggunakan singkatan, mohon kebijakan saudara agar tidak menghapus komentar saya yang ini.

Setelah membaca komentar anda, di akhir komentar secara blak-blakan anda dengan jelas mengatakan bahwa Jibril adalah Rohnya Allah, Roh milik Allah, manakah yang benar??

Jika Rohnya Allah, berarti jelas sekali bahwa anda menyatakan bahwa Al-Qur’an menyebut Jibril (Gabriel) sebagai Allah sendiri.

Balas
staff
20 Agustus 2012 4:35 am
Balasan ke  pencari tuhan

~
Saudara Pencari Tuhan,

Sebenarnya apa yang saudara sampaikan di kolom ini, sudah saudara sampaikan pada kolom di atas. Tetapi baiklah, karena saudara meminta dengan etika yang baik, kami sangat menghargainya.

Perhatikanlah kalimat berikut:

Ruh, ruh-Ku, Ruh-Nya, ruh Kami, ruh dari Kami, Ruhulqudus, Ruhul Amin, Malaikat dengan wahyu atas perintah-Nya, (Ruh Perintah-Nya). Juga dipakai ‘Ruh dengan perintah Kami,’ rasul karim, syadid al-quwa, dzu mirrah dan “para malaikat” (dalam bentuk jamak) sebagai agen pewahyu. Terakhir barulah muncul nama Jibril sebanyak tiga kali dalam Al-Quran. Pada ayat Qs 2:97, 98 dan Qs 66:4.

Jadi, nama Ruh-Ruh di atas, apakah dia jamak/tunggal. Roh dari Allah/milik Allah. Semua itu adalah nama-nama yang diberikan Al-Quran bagi malaikat/roh yang mengirim wahyu bagi Muhammad. Jadi dengan kata lain, bukan kami yang mengatakan bahwa Jibril (Gabriel) sebagai Allah sendiri. Melainkan itulah nama yang ditulis oleh Al-Quran.
~
SO

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Siapakah Guru Paling Agung dalam Islam?
  • Asal Usul Setan – Siapakah yang Dapat Mengalahkan Setan?
  • Bagaimana Pandangan dan Penghargaan Agama Islam Terhadap…
  • Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?
  • Bagaimana Pandangan Al-Quran Tentang Allah?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz