Nick Street, wartawan Huffington Post (31 August 2015), menjelaskan pergumulan beberapa mahasiswa di Jogjakarta yang meragukan imannya. Mahasiswa bertanya, “Kalau agama Islam adalah agama damai, mengapa gerakan Islam begitu galak?” Mahasiswa ini, menurut wartawan, mengaku dirinya sebagai ateis.
Tidak seorangpun umat beragama, baik Islam atau Kristen, senang mendengar siapa saja menjadi ateis! Namun menyelidiki proses orang Muslim menjadi ateis, mungkin menolong kita.
Penyebab Orang Muslim Menjadi Ateis
Seorang Muslim dari Iran (aliasnya AS) dalam buku “Leaving Islam” menjelaskan proses yang terjadi dalam kehidupannya. Dia mengatakan, setelah membaca seluruh Al-Quran dalam bahasa Arab, ia tidak dapat mempercayainya lagi.
AS menemukan ayat-ayat yang mengejutkan baginya. Misalnya: Membunuh orang yang tidak percaya (Qs 2:191, 9:5), berperang melawan mereka (Qs 8:65) memaksa mereka membayar pajak dendam (Qs 9:29). Ia shock ketika mengetahui bahwa Al-Quran mengajarkan, semua yang bukan Muslim akan ke neraka (Qs 5:10) dan semua dari agama lain najis (Qs 9:28). Ia heran isteri akan masuk neraka kalau tidak menaati suami (Qs 66:10) dan suami berhak memukul isterinya (Qs 4:34).
Ayat-ayat ini serta ayat lain menjadi awal perjalanannya meninggalkan Islam, dan menjadi Ateisme.
AS Menolak Kemungkinan Agamanya Salah. Ia Hidup Dalam “Denial”
Karena AS beragama Islam sejak kecil, ia merasa mungkin telah salah menginterpretasikan ayat-ayat. Dia mencoba mencari interpretasi lain untuk ayat yang mengatakan harus membunuh orang kafir. Namun tiap kali ia membaca tafsiran atau bertanya pada pakar agama, mereka setuju dengan makna ayat tersebut. Ayat-ayat seperti ini menjadikannya merasa sakit, ngilu, perih.
AS berkata, banyak orang Islam tinggal dalam denial (penolakan). Mereka tidak setuju membunuh seseorang adalah tindakan yang baik. Mereka melawan konsep agama membenarkan memukul isteri. Mereka sulit menerima ide bahwa tetangga dari agama lain najis. Mereka menolak semuanya itu dan mencoba menyakinkan dirinya, “Agama Islam adalah agama damai.”
Kesulitan Mengakui Bahwa Agamanya Tidak Benar
Menerima kebenaran yang melawan agama jelas tidak mudah. Seseorang terpaksa menolak hal-hal yang dipercayai seumur hidup.
Sama sulitnya ketika seorang anak yang sangat menghargai dan mencintai ayahnya. Mendengar seseorang berkata bahwa ayahnya adalah perampok. Walau berita tersebut benar, si anak akan menolak dan berkata “Ayahku bukan perampok!” Mungkin anak itu akan membenci orang yang mengatakan ayahnya perampok. Bahkan mungkin melukai atau membunuhnya.
Memutuskan Tidak Percaya Tapi Mengikuti Adat-istiadat Islam
Mereka mengakui bahwa agamanya bukan agama dari Allah. Walaupun seorang ateis, umumnya mereka tidak senang melukai perasaan keluarganya. Juga tidak ingin teman atau tetangga memusuhi mereka.
Jalan keluar ialah mengikuti upacara Islam. Mungkin sewaktu-waktu ke Mesjid, merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. Tetapi dalam hati mereka menjadi aties.
Undangan Isa Al-Masih kepada Semua Ateis
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28-29).
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskanlah alasan-alasan lain yang mungkin menyebabkan orang Muslim menjadi Ateis.
- Bagaimana Anda menghadapi ayat-ayat yang memberi kesan bahwa agama Islam bukan agama damai?
- Menurut hemat Anda, bagaimana cara melayani seorang Ateis, supaya ia mau kembali dan percaya kepada Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Muslim Menjadi Ateis Karena Ajaran Al-Quran. Bagaimana Mungkin?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Orang Beragama Islam Menjadi Ateis
- Alasan Muslimin Dan Muslimah Di Jazirah Arab Menjadi Ateis
- Islam Salah Mengerti Tentang Agama Kristen
- Perkembangan Islam & Nasrani 100 Tahun Pertama
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kepada yang terhormat staff ataupun admin daripada situs ini. Saya sebagai umat Nabi Muhammad selalu diajarkan beliau untuk bersabar dan menebarkan kedamaian dan cinta kepada semua orang. Bahkan beliau juga pernah mencontohkan dengan beliau selalu menyuapi pengemis Yahudi di pasar Madinah walaupun pengemis itu selalu menghina beliau. Percaya atau tidak kita hidup di dalam satu negara, yaitu NKRI yang menjunjung tinggi persatuan dalam perbedaan.
~
Saudara Umat Muhammad,
Kami senang membaca tanggapan saudara yang baik sekali. Kami setuju dengan saudara bahwa masyarakan Indonesia tinggal di NKRI yang menjunjung persatuan dalam perbedaan. Kami berpendapat bahwa tinggal di NKRI bukan berarti tidak bisa berdiskusi, bukan? Sebab untuk mengenal kebenaran, maka diskusi seperti ini diperlukan. Kami bertujuan untuk memperkenalkan kebenaran sejati, yaitu Isa Al-Masih. Bagaimana pendapat saudara tentang artikel di atas?
~
Solihin
*****
1. Yang kau bawakan orang Iran (Syiah).
2. Orang yang memahami salah tidak tahu apa itu Islam, dan hanya mendengar dari anti Islam. Terbukti bahwa Kristen tidak ada yang bisa menjawab arti Islam dengan benar, dan dalilnya.
3. Menyampaikan haq dengan baik, adapun mengikuti atau tidak, itu bukan tanggung jawab kita, karena hidayah milik Allah. Sama seperti yang Muslim ajukan di sini. (‘Āli `Imrān) :20, “Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”
~
Saudara Anakku,
Terimakasih untuk komentar saudara. Kami kira saudara pun perlu memikirkan mengapa Muslim meninggalkan Islam dan menjadi ateis. Bila memerhatikan artikel di atas, maka ada kekecewaan terhadap ajaran Islam itu sendiri. Pertanyaannya, mengapa mereka meninggalkan Islam setelah tahu Islam itu sebenarnya, termasuk orang Iran tersebut? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*****
1. Orang Muslim menjadi ateis karena pemahaman mereka tentang Islam dan ayat-ayat Allah belum sempurna.
2. Islam adalah agama damai, yang perlu dilakukan oleh seorang Muslim terhadap ayat-ayat yang dipaparkan di atas adalah dengan meningkatkan pemahaman mereka terhadap konteks dalam ayat-ayat tersebut.
3. Mengajak mereka untuk bertaubat dan menyampaikan pesan-pesan kebenaran dari Allah dengan cara yang baik.
*****
Saudara Ibnu,
Terimakasih untuk tiga jawaban yang saudara berikan. Ijinkan kami menanggapi.
1. Artikel di atas telah menjelaskan bahwa AS menjadi ateis setelah mempelajari Islam sungguh-sungguh. Jadi, pendapat saudara di atas masih sebatas asumsi.
2. Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Tetapi kami telah membaca Al-Quran secara menyeluruh dan menemukan banyaknya ayat yang memerintahkan untuk membunuh. Salah satunya adalah Qs 8:12. Jadi, pendapat bahwa Islam adalah agama damai masih sebatas asumsi.
3. Kami senang bila ini sungguh-sungguh terjadi. Tetapi faktanya hadits menyatakan, “Siapapun yang mengganti agama Islamnya, maka bunuhlah dia” (Hadith as-Bukhari, Vol.9, Bk.84, No. 57). Jadi, pendapat saudara di atas masih sebatas asumsi.
~
Solihin
~
Memang banyak umat Muslim yang sadar akan kepalsuan kemudian meninggalkan ajaran Islam bahkan mereka justru yang mendalami bahkan tokoh terkemuka mulai dari ahli, sejarawan bahkan penulis kitab ajaran Islam untuk menjadi arteis atau memeluk agama Kristen.
Lihat saja buktinya Saeed Abedini, Magdi Allam, Amir Sjarifuddin, Sheikh Ahmed Barzani, Ibrahim Ben Ali, Lina Joy, dan masih banyak lagi. Bahkan ratu Mesir Nazli Sabri dan Pangeran Kuwait Abdullah al-Sabah memilih agama Kristen sebagai agama kebenaran, sedangkan Rudolf Carl von Slatin dari agama Kristen pindah ke Islam justru tersadarkan oleh Al-Quran dan kembali ke Alkitab untuk memeluk agama Kristen. Saya secara pribadi juga meninggalkan Islam dan sejak 2009 memeluk agama Kristen. GBU all.
~
Saudara Tohir,
Seseorang yang telah membaca dan mempelajari Al-Quran secara menyeluruh akan menyadari adanya kejanggalan dalam ajaran tersebut. Sehingga memutuskan untuk meninggalkan Islam dan memeluk ateis. Ini yang terjadi pada AS. Karena itu, kami berpikir bahwa Muslim perlu memiliki keberanian untuk mempelajari Al-Quran.
~
Solihin
~
Artikel yang bagus.
~
Saudara Ameng,
Kami berterimakasih untuk apresiasi saudara. Kami berharap pengunjung situs ini mendapatkan pencerahan melalui artikel di atas.
~
Solihin
~
Mereka pasti punya alasan kuat sampai ingin meninggalkan ajaran mereka, dan tentu saja itu juga pasti mereka pikirkan secara matang. Jika mereka sampai meninggalkan ajaran mereka itu sudah pasti karena ada kejanggalan dalam ajarannya yang dibuat-buat oleh pendiri ajarannya. Walaupun mereka ateis tapi mereka tetap percaya Tuhan, karena ateis hanya tidak memiliki agama saja. Jadi menurut saya, itu lebih ke pribadi mereka dan cerita ini justru lebih mirip dengan pengalaman saya meninggalkan Islam dan bedanya saya tidak menjadi ateis tapi saya memeluk agama Kristen sampai sekarang dan selamanya.
~
Saudara Ida,
Kami setuju dengan saudara bahwa perpalingan seseorang dari Islam ke ateis atau agama lain disebabkan adanya kejanggalan yang ad di ajaran tersebut. Ini yang terjadi pada AS. Semoga ini memberikan pencerahan.
~
Solihin
~
Bismillah,
Sebenarnya tidak ada yang salah dalam Islam, hanya saja manusia lebih mengikuti hawa dan pikirannya saja, sama seperti orang terdahulu banyak yang murtad setelah nabi wafat. Tapi apakah Islam sirna dengan banyaknya yang murtad?
Tidak masalah, karena Allah tidak membutuhkan nanusia. Sudah tertulis di Alkitab kalian kisah pemilik kebun anggur, demikian wahai kalian murtadin. “Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu” (Qs Huud :57).
~
Saudara Anakku,
Sebuah hadits menjelaskan, “Siapapun yang mengganti agama Islamnya, maka bunuhlah dia” (Hadith as-Bukhari, Vol.9, Bk.84, No. 57). Mendapat ancaman demikian, Muslim manapun tidak ingin keluar dari Islam, kecuali mendapatkan kekuatan dari Isa Al-Masih. Itulah sebabnya Islam bisa tetap ada karena adanya ancaman ini, bukan? Bila tidak ada yang salah dengan Islam, maka mengapa AS dan murtadin lainnya meninggalkan Islam? Bagaimana saudaraku?
~
Solihin
~
Umat Muhammad,
Salam pembukaan saudara di atas itulah yang perlu anda direnungkan, apakah memang betul demikian ajaran dan teladan orang yang anda banggakan untuk diikuti sekarang. Saudara perlu mengenal Isa Al-Masih dengan benar supaya dapat menyadari bahwa situs ini benar, dan situs ini ada karena Islam yang keliru bahkan sengaja merusak rencana Allah yang maha Pengasih dan Penyayang dalam Isa Al-Masih.
~
Saudara Boas,
Kami berterimakasih untuk himbauan saudara. Sebab situs ini hadir untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, termasuk Nasrani. Semoga saudara Umat Muhammad merenugkan ini.
~
Solihin
~
To: Staff IsadanIslam,
Tidak ada yang heboh biasa saja. Banyak pastor masuk Islam atau ustadz masuk Kristen.
~
Saudara Kezakezia,
Kami tidak sedang menekankan satu agama tertentu. Kami hadir untuk memperkenalkan Isa Al-Masih. Karena hanya Isa Al-Masih yang dapat menjawab persoalan mendasar manusia. AS meninggalkan Islam karena menemukan banyaknya kejanggalan di dalamnya. Ini yang membuat AS memikirkan dan merenungkan kembali tentang Islam. Pertanyaannya, mengapa Islam tidak seperti yang didengung-dengungkan sebagai agama damai?
~
Solihin
*****
1. Faktor internal Muslim yang murtad adalah karena tak memahami agama Islam dengan utuh, faktor eksternal adalah karena kampanye Kristen. “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran” (2:109).
2. Islam adalah agama damai. Bukti-bukti di mana-mana (Charlie Hebdo, Robert Morey dll). Agama kasih Kristen yang justru mengusik kedamaian Islam
3. Dakwah
*****
Saudara Xucinxgaronx,
Terimakasih untuk tiga jawaban yang saudara berikan. Ijinkan kami menanggapi.
1. AS meninggalkan Islam setelah mempelajari Islam secara mendalam dan menemukan kejanggalan di dalamnya. Ini menjelaskan bahwa pendapat saudara di atas masih sebatas asumsi.
2. Bila Islam adalah agama damai, mengapa terjadi pembunuhan staf Charlie Hebdo? Jelas, ini pun masih sebatas asumsi. Apalagi bagi Muslim yang meninggalkan Islam akan mati. “Siapapun yang mengganti agama Islamnya, maka bunuhlah dia” (Hadith as-Bukhari, Vol.9, Bk.84, No. 57). Dengan demikian, pertanyaannya adalah benarkah Islam adalah agama damai?
3. Ini menarik. Bila membawa seorang ateis hanya dengan berdakwa, maka sudah banyak yang kembali kepada Islam. Faktanya, AS meninggalkan Islam karena telah mempelajari Islam. Lagi-lagi, masih sebatas asumsi.
~
Solihin
~
Anakku Nafiisah,
Maaf, saudara jangan keliru soal sejarah. Sebelum kemunculan nabi palsu itu mereka hidup tenang dengan agama mereka yaitu Kristen dan lainnya selama 600-700tahun. Setelah muncul ajaran nabi palsu maka mulai perang dan pembantaian dengan dalil penyebaran agama padahal itu sebenarnya adalah perampokan dan pembunuhan bagi mereka yang tidak mau seiman dengan nabi palsu itu.Mohon dipahami saudara.
~
Saudara Jack,
Menarik sekali pendapat saudara. Saudara telah mengungkapkan fakta yang ada. Kami berharap saudara Nafiisah merenungkan dan memikirkan ini. Sebab bila Islam adalah agama damai, maka penekanan ajarannya pun adalah damai, apapun yang terjadi.
~
Solihin
~
Saudara Jack,
Menarik sekali pendapat saudara. Saudara telah mengungkapkan fakta yang ada. Kami berharap saudara Nafiisah merenungkan dan memikirkan ini. Sebab bila Islam adalah agama damai, maka penekanan ajarannya pun adalah damai, apapun yang terjadi.
~
Solihin
~
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28-29). “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Saya suka Injil ini, membuat saya semakin percaya dengan ajaran Isa Al-Masih.
~
Saudara Hasan Basri,
Ini adalah firman Isa Al-Masih yang memberikan kedamaian. Bukan retorika, tetapi fakta. Kami sendiri adalah saksi untuk hal itu. Karena itu, bila ada yang mengklaim Islam adalah agama damai. Damai seperti apa yang dimaksud? Damai dalam hati atau damai karena tidak berperang?
~
Solihin
~
Ini cerita yang sama dengan cerita yang dikatakan pangeran Kuwait. Kalau tidak salah namanya Abdullah al-Sabah. Untung nya Abdullah al-Aabah meninggalkan ajaran Islam dan memeluk agama Kristen. Cuma kasihan beliau sampai dipaksa-paksa sama keluarganya untuk balik lagi ke ajarannya yang dulu yaitu Islam tapi untung iman akan kepercayaan pangeran Abdullah, istri dan anaknya kepada Tuhan Yesus sangat kuat.
Katanya “Aku tidak takut akan kematian jika mereka membunuhku karena Tuhan Yesus sudah bersamaku”. Saya juga mau seperti pangeran Abdullah tapi masih takut ancaman keluarga saya. By the way, artikel ini sangat bagus dan membuat saya semakin semangat untuk mendalami ajaran Isa Al-Masih.
~
Saudara Amanda,
Kami senang bila saudara semakin tertarik dan semangat untuk mendalami Isa Al-Masih. Mengenal Isa Al-Masih dengan benar akan membuat saudara semakin mengasihi Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih pun mengasihi dan sayang kepada saudara. Karena itu, Isa Al-Masih nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Injil, Rasul Besar Matius 20:28), termasuk menyelamatkan saudara dari dosa. Kami berharap saudara merenungkan hal ini.
~
Solihin
~
Respon untuk saudari AmandaKhairulnissa:
Percayakan dengan Isa Al-Masih. Jika anda yakin, maka Isa Al-Masih akan menuntun anda ke jalan yang benar. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Anda sudah ada di jalan yang benar dan buang semua keraguan dan rasa takut seperti pangeran Kuwait yang anda ceritakan. Jika dia bisa, maka anda juga pasti bisa. Tuhan Yesus selalu menuntun umat-Nya.
~
Saudara Ida,
Kami setuju dengan saudara bahwa Isa Al-Masih akan selalu menuntun umat-Nya. Sebab faktanya adalah demikian. Kami pun mengalami hal yang sama, yaitu dituntun dalam rahmat Isa Al-Masih. Terimakasih untuk dorongan dan himbauan saudara kepada saudara Amanda.
~
Solihin
~
Misionaris sudah mulai melancarkan jurus tipu-tipu ala Paulus dengan nick-name Islam. Dikiranya Muslim yang nimbrung di situs misionaris ini mudah tertipu seperti mereka.
~
Saudara Sevi,
Isa Al-Masih mengajarkan untuk berkata, ya bila ya; dan tidak, bila tidak (Injil, Rasul Besar Matius 5:37). Ini menjelaskan tidak ada penipuan pada pengikut Isa Al-Masih. Sebab penekanannya bukan pada agama atau menambah jumlah pengikut agama. Tidak, saudara! Isa Al-Masih tidak sedang menyebarkan satu agama tertentu. Tetapi Isa Al-Masih menghendaki agar semua orang percaya pada Isa Al-Masih. Sebab hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa.
Bila ada yang meninggalkan Islam dan menjadi ataeis, seperti AS, maka ini menjadi bahan perenungan bagi saudara. Mengapa ia meninggalkan Islam? Benarkah Islam adalah agama damai?
~
Solihin
~
Nafisah,
Menulis: “Bismillah. Sebenarnya tidak ada yang salah dalam Islam, hanya saja manusia lebih mengikuti hawa dan pikirannya saja, sama seperti orang terdahulu banyak yang murtad setelah nabi wafat. Tapi apakah Islam sirna dengan banyaknya yang murtad?”
Kenapa banyak murtad?
Sevi,
Tipu-tipu? Putus asa?
~
Saudara Ronald,
Sebuah pertanyaan sederhana, tetapi langsung menuju sasaran. Kami berharap saudara Nafiisah dan saudara Sevi memikirkan dan merenungkannya. Mengapa AS meninggalkan Islam justru setelah mempelajari Islam?
~
Solihin
~
Kaum Kristen sudah putus asa, makanya mengeluarkan jurus jitu dengan mengatakan dia murtad atau sejenisnya. Sudah tidak mempan sepertinya, tidak ada cara lain selain trik alasan murtad. Dengar wahai kaum kafir, missionaris Kristen memang tidak akan berhenti menyerang umat Islam, supaya Muslim mengikuti agama mereka. Kristen sudah tidak laku sampai kau berbuat sehina ini?
~
Saudara Tubagus,
Isa Al-Masih tidak pernah menekankan satu agama tertentu dan Isa Al-Masih tidak tertarik untuk memperbanyak satu agama tertentu. Sebab Isa Al-Masih menghendaki setiap orang percaya pada-Nya. Kami kira kisah AS di atas merupakan cerminan mengapa umat Islam meninggalkan Islam. Sebab banyak kejanggalan yang terdapat pada Islam pasca AS mempelajari Islam. Dengan demikian, ini tidak ada kaitannya dengan putus asa. Sebab pengikut Isa Al-Masih tidak putus asa dalam mengikuti Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Ateis berkata tidak ada Allah alias segala yang ada jadi secara kebetulan. Apakah bisa demikian? Tidak! Allah ada dan selama-lamanya ada. Allah adalah “kasih” sehingga jagad raya ini bisa bertahan, karena jika bukan yang Maha kasih menguasai jagad raya ini maka yang jahat yang akan ambil alih, dan kita pasti sudah tahu jika yang jahat berkuasa.
Aku percaya Allah ada karena pengaruh dunia mistis, sebab mustahil kulit dan daging kita ini baik-baik saja dari hantaman pelor, kampak dan senjata tajam lainnya tanpa ada yang melindungi, dan siapa yang menjadi backing orang kebal? Roh jahat alias setan. Jika roh-roh jahat/pembangkang ada, maka kepada siapakah dia membangkang? Pasti kepada Dia yang Maha kasih yang menciptakan alam semesta ini dengan firman-Nya.
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan saudara bahwa Allah adalah kasih. Sehingga Allah menghendaki semua orang mengenal kebenaran yang terdapat pada Isa Al-Masih. Agama tidak akan memberikan damai, sekalipun ada agama yang mengklaim agama damai. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Sevi dan Tubagus,
Sepertinya anda yang sedang galau dan putus asa. Itu hak mereka memberi komentar dan kenapa dibilang missionaris, inilah lucunya ajaran anda. Tidak mau mengakui mereka yang sudah sadar akan kebohongan dan kepalsuan kemudian meninggalkan ajaran anda lalu memilih Isa Al-Masih. Anda berani bilang nick name mereka pakai nama Muslim.
Coba anda lihat dan perhatikan baik-baik, ada juga missionaris dari ajaran kalian dan saran saya kalau anda merasa risih dan galau dengan nick nama mereka yowes mending pejem mata saja sambil mencet tombol kan bisa. Sedangkan orang buta huruf saja bisa mengklaim jadi nabi palsu masa anda tidak bisa.
~
Saudara Jack,
Setiap orang yang telah menemukan kebenaran dalam Isa Al-Masih, pasti akan mengalami damai. Damai di sini bukan tidak ada perang, tetapi damai di hati yang membuat manusia senantiasa bahagia dalam kondisi menderita atau bahagia. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Penulisan dan artikel yang bagus.
~
Pak Thomas,
Terimakasih untuk apresiasi saudara. Kami senang bila artikel di atas memberikan pencerahan kepada pengunjung situs ini. Itu harapan kami. Sehingga mereka mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
~
Solihin