Nick Street, wartawan Huffington Post (31 August 2015), menjelaskan pergumulan beberapa mahasiswa di Jogjakarta yang meragukan imannya. Mahasiswa bertanya, “Kalau agama Islam adalah agama damai, mengapa gerakan Islam begitu galak?” Mahasiswa ini, menurut wartawan, mengaku dirinya sebagai ateis.
Tidak seorangpun umat beragama, baik Islam atau Kristen, senang mendengar siapa saja menjadi ateis! Namun menyelidiki proses orang Muslim menjadi ateis, mungkin menolong kita.
Penyebab Orang Muslim Menjadi Ateis
Seorang Muslim dari Iran (aliasnya AS) dalam buku “Leaving Islam” menjelaskan proses yang terjadi dalam kehidupannya. Dia mengatakan, setelah membaca seluruh Al-Quran dalam bahasa Arab, ia tidak dapat mempercayainya lagi.
AS menemukan ayat-ayat yang mengejutkan baginya. Misalnya: Membunuh orang yang tidak percaya (Qs 2:191, 9:5), berperang melawan mereka (Qs 8:65) memaksa mereka membayar pajak dendam (Qs 9:29). Ia shock ketika mengetahui bahwa Al-Quran mengajarkan, semua yang bukan Muslim akan ke neraka (Qs 5:10) dan semua dari agama lain najis (Qs 9:28). Ia heran isteri akan masuk neraka kalau tidak menaati suami (Qs 66:10) dan suami berhak memukul isterinya (Qs 4:34).
Ayat-ayat ini serta ayat lain menjadi awal perjalanannya meninggalkan Islam, dan menjadi Ateisme.
AS Menolak Kemungkinan Agamanya Salah. Ia Hidup Dalam “Denial”
Karena AS beragama Islam sejak kecil, ia merasa mungkin telah salah menginterpretasikan ayat-ayat. Dia mencoba mencari interpretasi lain untuk ayat yang mengatakan harus membunuh orang kafir. Namun tiap kali ia membaca tafsiran atau bertanya pada pakar agama, mereka setuju dengan makna ayat tersebut. Ayat-ayat seperti ini menjadikannya merasa sakit, ngilu, perih.
AS berkata, banyak orang Islam tinggal dalam denial (penolakan). Mereka tidak setuju membunuh seseorang adalah tindakan yang baik. Mereka melawan konsep agama membenarkan memukul isteri. Mereka sulit menerima ide bahwa tetangga dari agama lain najis. Mereka menolak semuanya itu dan mencoba menyakinkan dirinya, “Agama Islam adalah agama damai.”
Kesulitan Mengakui Bahwa Agamanya Tidak Benar
Menerima kebenaran yang melawan agama jelas tidak mudah. Seseorang terpaksa menolak hal-hal yang dipercayai seumur hidup.
Sama sulitnya ketika seorang anak yang sangat menghargai dan mencintai ayahnya. Mendengar seseorang berkata bahwa ayahnya adalah perampok. Walau berita tersebut benar, si anak akan menolak dan berkata “Ayahku bukan perampok!” Mungkin anak itu akan membenci orang yang mengatakan ayahnya perampok. Bahkan mungkin melukai atau membunuhnya.
Memutuskan Tidak Percaya Tapi Mengikuti Adat-istiadat Islam
Mereka mengakui bahwa agamanya bukan agama dari Allah. Walaupun seorang ateis, umumnya mereka tidak senang melukai perasaan keluarganya. Juga tidak ingin teman atau tetangga memusuhi mereka.
Jalan keluar ialah mengikuti upacara Islam. Mungkin sewaktu-waktu ke Mesjid, merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. Tetapi dalam hati mereka menjadi aties.
Undangan Isa Al-Masih kepada Semua Ateis
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28-29).
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskanlah alasan-alasan lain yang mungkin menyebabkan orang Muslim menjadi Ateis.
- Bagaimana Anda menghadapi ayat-ayat yang memberi kesan bahwa agama Islam bukan agama damai?
- Menurut hemat Anda, bagaimana cara melayani seorang Ateis, supaya ia mau kembali dan percaya kepada Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Muslim Menjadi Ateis Karena Ajaran Al-Quran. Bagaimana Mungkin?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Orang Beragama Islam Menjadi Ateis
- Alasan Muslimin Dan Muslimah Di Jazirah Arab Menjadi Ateis
- Islam Salah Mengerti Tentang Agama Kristen
- Perkembangan Islam & Nasrani 100 Tahun Pertama
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
ladygaga mengatakan
~
Mau ateis silakan hukum TUHAN (Allah yang esa/Taurat) tetap jalan terus. Begitulah yang terjadi.
staff mengatakan
~
Saudara Ladygaga,
Seseorang yang berani mempelajari dan berani mempertanyakan Al-Quran akan masuk pada kesimpulan yakni kejanggalan dan kebingungan. Sebab Al-Quran bertentangan dengan klaim agama damai. Ini yang menyebabkan AS meninggalkan Islam dan memilih menjadi ateis. Pertanyaannya, mengapa Al-Quran mengajarkan untuk membunuh dan memancung kepala orang (Qs 8:12)?
~
Solihin
pals mengatakan
apakah comment yang ditulis di edit????
adhy mengatakan
Kalau boleh kalian yang ada di situs ini hadiri safari Dr. Zakir Naik. Kalau memang kalian berani.. Jangan hanya debat di sini doang.. mumpung beliau ada. Silahkan datang dan bawa argumen kalian. Thanks
Amorata mengatakan
~
Untuk apa berdebat dengan Zakir Naik, itu tidak penting. Zakir Naik kalau berdebat omong terus, tidak diberikan kesempatan untuk lawan bicara.Itulah yang membuat si Zakir Naik tidak mau menerima kebenaran.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Amorata,
Sayang sekali Zakir Naik menyampaikan pandangannya dan pemahamannya melalui perdebatan. Karena perdebatan tidak akan membuat orang lain mau menerima pandangan kita. Dan pada akhirnya orang bisa menilai sendiri siapa Zakir Naik.
~
Noni
Masih Waras mengatakan
~
Allah yang maha kasih ; dan maha adil memberi manusia kekebasan memilih, sehingga biarlah manusia itu memilih dengan hati nurani dan kesadarannya sendiri, maka disitu ada tanggung jawab atas pilihannya.
Berhati-hatilah, karena iblis mengelilingi kita seperti seekor serigala yang siap menerkam untuk membinasakan. Dengan segala tipu daya, iblis menyesatkan sebanyak-banyaknya manusia dengan menyamar seperti malaikat terang, tetapi membawa kepada kegelapan dan maut/kebinasaan kekal.
Karena terang tidak mungkin bersatu dengan gelap, bila terang itu datang maka sirnalah kegelapan. Sebab ada tertulis ada terang dan cahaya pada Taurat dan Injil. Isa Almasih berkata,”Aku-lah terang dunia, barang siapa datang kepada-Ku dia tidak akan berjalan dalam kegelapan….”.