“Tidak ada bukti Allah itu ada! Bukankah semua yang terjadi di alam semesta ini hanya kebetulan semata?”
Tono terkejut mendengar ucapan ini. Berasal dari Roger seorang insinyur asal Amerika.
Rahmat teman akrab Tono, kebetulan masuk kantin. Tono minta Rahmat duduk dan menolong menjawab pertanyaan Roger.
Rahmat dan Tono Berkenalan dengan Ateis Amerika
Roger adalah seorang terpelajar, tamatan Harvard University. Yaitu salah satu universitas terkemuka di dunia. Gelarnya pasca sarjana (MSc) dalam geologi.
Roger sudah lama bekerja dengan perusahaan multi-nasional Indonesia. Karena itu ia mahir berbahasa Indonesia.
Awalnya mereka berkenalan dan bercakap-cakap secara biasa. Namun tiba-tiba Roger berterus terang menyatakan ia ateis. Ia tidak percaya ada Allah sama sekali.
Mendengar pengakuan ini Rahmat dan Tono sangat terkejut. Mereka jarang mendengar ada yang sangat berani terbuka menyatakan ateis.
Kebetulan Rahmat dan Tono juga orang terpelajar. Mereka adalah dosen universitas teknik di dekat tempat mereka makan.
Rahmat adalah mukmin yang taat. Sedangkan Tono adalah pengikut Isa.
Dapatkah mereka menjawab ateis ini? Untuk meyakinkan bahwa justru alam semesta bukti Allah ada. Mari kita simak percakapan mereka.
Diskusi Antar Teman Berbeda Latar Belakang
Roger mengetahui kepercayaan kedua temannya. Namun ia mempertanyakan, adakah bukti ilmiah yang mendukungnya?
Rahmat dan Tono mengerti topik ini. Tidak jarang pertanyaan serupa juga ditanyakan para mahasiswa kampus.
Karena itu mereka memiliki berbagai bukti ilmiah untuk menjawab Roger. Mereka mengemukakan banyak hal yang menarik.
Bagaimana Umat Beragama Meyakinkan Ateis?
Rahmat dan Tono sepakat ada banyak unsur yang mendukung kehidupan. Sehingga tidak mungkin semua hanya kebetulan.
Ada banyak “pengaturan akurat” di alam semesta. Bahasa Inggris memakai istilah “fine-tuning”. Beberapa contohnya adalah:
- Unsur oksigen di udara
Tono menjelaskan kadar oksigen bumi sangat pas. Jika lebih 25% maka akan terbakar. Jika kurang 15% maka manusia akan sesak nafas.
Tono bertanya: “Pak, bukankah hal ini sangat akurat? Allah Pencipta telah mengaturnya dengan baik.”
Roger menjawab dengan skeptis. Ia mengatakan bisa saja hal ini benar tetapi hanya kebetulan.
Rahmat dengan senyum menanggapi: “Masih ada banyak bukti lainnya. Mau tahu?” Roger menjawab: “Silakan, saya ingin mendengarkannya!” - Unsur kekuatan gravitasi
Rahmat menyatakan kekuatan gravitasi sangat akurat. Jika berubah 0.0000000000000000000000000000000000001 persen saja maka tidak akan ada kehidupan.
Perubahan kecil menyebabkan matahari akan hilang. Dan bumi tidak akan ada. Apalagi kehidupan di dalamnya.
Hal ini jelas membuktikan kuasa Allah. Hanya Dia yang mampu mencipta dengan sangat akurat. Tidak ada yang kebetulan.
Roger mulai terdiam. Ia merenungkan data ini. Namun ia masih berdalih: “Mungkin saja ada penjelasan ilmiahnya.”
Tono mengusulkan bukti tambahan lagi untuk meyakinkan Roger. - Unsur kecepatan cahaya
Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per detik. Tono menjelaskan bahwa jika ada perubahan kecil saja, maka akan mengubah semua unsur lainnya.
Hal ini akan mengakibatkan perubahan total. Sehingga semua kehidupan di bumi akan menghilang.
Semua bukti ini membuat Roger berpikir. Jelas ia mulai bingung dan terdiam sesaat.
Lalu Roger berkata: “Terima kasih! Saya tertarik dengan konsep ‘Pengaturan Akurat’ (Fine-Tuning) ini. Apakah selain ini masih ada unsur lainnya?”
Rahmat langsung menjawab: “Ahli-ahli mengatakan ada lebih dari 100 unsur lagi. Karena itu pasti semua ini bukan kebetulan. Memang alam semesta bukti Allah ada!”
Roger terkesan dengan semua informasi ini. Kemudian ia bertanya: “Jika demikian, menurut Anda, apa tujuan Allah menciptakan semua ini?”
Tujuan Allah Menciptakan Manusia
Rahmat menjelaskan kepercayaannya. Semuanya tercipta sebagai tempat berdiam manusia.
Menurutnya manusia tercipta untuk menjadi hamba dan menyembah Allah. “… supaya mereka menyembah-Ku” (Qs 51:56). Maka manusia berusaha hidup sesuai syariat Allah.
Tono juga menjelaskan pandangannya. Ia berkata: “Menurut Kitab Injil, Allah mengasihi manusia. Tujuan menciptakan manusia adalah untuk bersekutu dengan Allah. Sehingga bisa menikmati kasih Allah dalam kekekalan.”
Roger meresponi: “Sepertinya Pak Tono dan Pak Rahmat sepakat bahwa Allah menciptakan dunia ini.”
Selanjutnya Roger bertanya: “Kalau demikian apakah kalian yakin akan masuk surga? Bagaimana pendapat kalian?”
Rahmat menjawab: “Manusia perlu beramal baik. Nanti Allah yang akan menilai. Kita sebagai manusia tidak pernah tahu keputusan-Nya. Kita hanya bisa berharap yang terbaik.”
Dalam hal ini Tono memiliki perbedaan pandangan. Ia kemudian menjelaskannya.
Kepastian Surga Bagi Pengikut Isa Al-Masih
Tono berkata: “Karena Allah penuh kasih, Ia ingin semua manusia selamat. Kitab Injil menyatakan hal ini.”
“… Allah, Penyelamat kita. Ia mau supaya semua orang diselamatkan dan mengetahui yang benar” (Injil, Surat 1 Timotius 2:3-4 BIS).
“Karena itu, Allah mengutus Isa Al-Masih untuk menjadi solusinya. Jika manusia mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka bisa selamat.”
Tono melanjutkan: “Bolehkah saya bacakan ayat suci lagi?” Roger menjawab: “Silahkan saja.”
“Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka [yang mengimani Isa] dan selama-lamanya mereka tidak akan binasa” (Injil, Yohanes 10:28).
Roger menanggapi: “Saya menjadi bingung. Jika mengandalkan perbuatan, bukankah terlalu sulit manusia mencapai surga? Namun jika hanya percaya langsung selamat, bukankah terlalu mudah?”
Tono menjawab: “Allah yang menciptakan dunia dengan akurat, juga bisa mengubah hati manusia. Sehingga orang yang percaya kepada-Nya menjadi ‘Manusia Baru’. Sehingga manusia yang mengimani Isa akan berbuat baik juga.”
Tono kremudian menambahkan kutipan ayat suci lainnya. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus [Isa Al-Masih], ia adalah ciptaan baru’” (Injil, II Korintus 5:17).
Rahmat kemudian memberi komentar: “Memang Islam dan Nasrani mempunyai pengertian berbeda dalam beberapa hal. Tetapi yang penting untuk sekarang, jelas bahwa alam semesta bukti Allah ada. Sehingga menjadi landasan berpikir untuk melihat kehidupan selanjutnya.”
Roger senang atas percakapan ini. Ia berkata: “Terima kasih atas semua penjelasannya! Banyak informasi baru untuk dipertimbangkan. Apakah kita bisa janjian untuk berdiskusi lagi di lain waktu?” Rahmat dan Tono sepakat menjawab: “Tentu saja boleh.”
Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik disini.
Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Imam Muslim dari Irak Mendapatkan Jaminan Masuk Surga
- 7 Bukti dan Alasan Mengapa Isa Adalah Tuhan!
- Cara Muslim Beroleh Nikmat Iman di Hidup Baru
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Anda mengenai ketepatan pengaturan (fine tuning) semesta yang sangat akurat?
- Menurut Anda apakah tujuan Allah menciptakan manusia?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai Isa Al-Masih menjadi jalan agar manusia berdosa bisa mendapat surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].