Mengapa seseorang menjadi ateis? Bagaimana kita dapat menolong mereka supaya tidak menolak keberadaan Allah?
Open Forum “Ateisme” di FB, “You Ask, Atheists Answer” mempunyai hampir 60,000 anggota. Diantaranya cukup banyak orang Indonesia. Juga, ada orang Indonesia, seperti Karina di Singapura, yang membentuk FB page privat untuk ateis-ateis Indonesia.
Kesaksian Seorang yang Meninggalkan Agama dan Menjadi Ateis
Mempertimbangkan kehidupan Luna Atmowijoyo menolong kita mengerti mengapa seseorang menjadi ateis. Sebagai mahaswiswi, Luna anggota partai Islam konservatif. Ia sholat lima waktu, menolak berjabat tangan dengan pria, dan lebih kuat dari orang tuanya dalam agama. Tetapi sekarang, 10 tahun kemudian, ia menjadi ateis dan menolak beragama. Mengapa?
Hal-hal kecil mulai menggoncangkan kepercayaannya.
- Ayahnya melarang dia berteman dengan orang dari agama lain.
- Ayahnya melarang dia mengucapkan “Merry Christmas.”
- Sikap agamanya kepada orang homo.
- Menjadi yakin ajaran Buku Sucinya tidak selalu cocok dengan ilmu pengetahuan.
Luna yang berusia 30 tahun masih tinggal dengan orang-tuanya dan masih berjilbab. Ayahnya belum tahu dia menjadi atheis. Jika Anda masih heran mengapa seseorang menjadi ateis, silakan email kami.
Sebab Utama Mengapa Seseorang Menjadi Ateis
Seumur hidupnya, Luna dan orang-orang lain seperti dia, belajar tentang Allah. Mereka tahu cukup banyak mengenai Sang Pencipta. Sayangnya, Allah hanya “konsep abstrak” bagi mereka.
“Konsep” adalah “ide” satu “dogma.” Mereka mengerti atribut dan nama-nama Allah. Mereka dapat mengarang paper atau memberi ceramah mengenai Dia.
Namun Allah belum menjadi realitas pada mereka. Ia tetap “konsep abstrak.” Mereka tahu banyak mengenai Allah tetapi belum mengalami-Nya.
Untuk mencegah orang beragama menjadi atheis, kita harus memimpin mereka maju dari “konsep” Allah kepada mengalami “realitas” Allah. Bukankah ini sebab utama mengapa seseorang menjadi ateis?
Bagaimana Cara Mengalami “Realitas” Allah?
Janji Injil sangat spesifik: “Domba-Ku [pengikut-Ku] mendengarkan suara-Ku, mengecap kebaikan Tuhan, mengalami Roh Allah berbicara dengan mereka, menikmati Roh Allah mendiami mereka dan mengajar mereka. Mereka bersekutu dengan Allah. mempunyai hubungan organik dengan Allah. Allah tinggal di dalam mereka” (Kitab Allah, Yohanes 10:27, 14:14-17, 15:1-2, I Petrus 2:3, Roma 8:15-16, I Yohanes 1:1-3).
Jadi, bagi orang percaya Allah bukan “Konsep Abstrak” tetapi “Realitis” dalam kehidupannya setiap hari! Bila Anda ingin mengenal Allah, silakan email kami.
Nasihat Bagi Orang Beragama yang Tertarik pada Atheisme
Apakah mungkin Anda menolak agama karena Allah hanya “konsep abstrak”? Bila demikian, ingatlah bahwa Isa Al-Masih, Kalimat Allah, datang ke dunia buat Anda.
Ia ingin menyelamatkan Anda, menyertai Anda setiap saat dengan memberi Anda hidup yang berkelimpahan (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10). Sebelum menjadi atheisme, bukankah pantas menyelidiki dengan saksama hidup kelimpahan yang Isa Al-Masih janjikan?
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Di samping penjelasan di atas, apakah ada sebab-sebab lain mengapa seseorang menjadi ateis?
- Apakah Anda kenal orang yang menjadi Atheis? Kalau kebetulan ia minta nasihat dari Anda, bagaimana Anda akan menasihati dia?
- Buat Anda apakah Allah “konsep abstrak” atau “realitas” dalam kehidupan Anda? Jelaskanlah bagaimana Anda mengalami adanya Allah dalam kehidupan Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Seseorang Muslim Menjadi Ateis dan Menolak Agama?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Proses Menolak Agama Islam dan Memilih Ateisme
- Atheis, Islam, Kristen, Dan Kesempatan Bertobat
- Alasan Muslimin dan Muslimah Di Jazirah Arab Menjadi Ateis
- Jembatan Keselamatan
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].