• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Puasa Ramadhan > Kunci Berpuasa Ramadhan dengan Sukses: Ikuti Teladan Puasa Nabi Isa

Kunci Berpuasa Ramadhan dengan Sukses: Ikuti Teladan Puasa Nabi Isa

29 Mei 2017 oleh Web Administrator 268 Komentar

payung-besar-warna-kuningPenting untuk mengerti puasa yang berkenan di hadapan Allah, sehingga puasa tidak menjadi sia-sia. Melihat teladan puasa nabi Isa akan menolong Anda! [Silakan membaca dalam Kitab Injil, Rasul Besar Matius 4:1-11.]

Pepatah “sediakan payung sebelum hujan” sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pepatah ini mengingatkan kita untuk mengantisipasi masalah sebelum masalah tersebut terjadi. Demikian juga dalam hal berpuasa.

Ramadan Islam dan Pengendalian Diri

Setiap bulan ramadan tingkat kejahatan selalu meningkat. “Ada peningkatan 28 kasus pada minggu pertama (bulan Ramdan) ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Minggu 12 Juni 2016. Kegagalan dalam mengendalikan diri merupakan salah satu penyebabnya.

Dalam hal pengendalian diri, Isa Al-Masih memberi teladan. Kisah puasa nabi Isa dalam Kitab Allah: “setelah Isa berpuasa empat puluh hari lamanya, Iblis berusaha mencobai Isa dengan memerintahkan Isa mengubah batu menjadi roti.”

Bagi Isa pekerjaan tersebut tidaklah sulit. Kitab Allah mencatat, Isa pernah memberi makan lima ribu orang dewasa hanya dengan lima roti dan dua ikan. Namun Isa dapat mengendalikan diri dari godaan Iblis. Isa berkata “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman Allah.” Dengan meneladani kehidupan dan puasa nabi Isa, akan menolong Anda dalam menguasai diri dari godaan Iblis.

Berpuasa Untuk Mendapat Pujian

Ada juga orang yang berpuasa agar terlihat agamis. Berharap orang lain memujinya sebagai orang yang shaleh. Terkadang ia berpuasa supaya orang lain lebih memperhatikan dan memprioritaskannya. Lagi, mungkin ia ingin mendapat keringanan dalam bekerja. Kerinduannya, agar orang lain memperlakukannya secara khusus karena sedang berpuasa.

Untuk orang-orang seperti ini Isa memberi nasehat, “Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:16).

Silakan memberi pandangan Anda lewat email tentang penilaian Isa di atas.

isa-al-masih-digoda-iblis-saat-berpuasaRamadan Berfokus kepada Allah, Bukan Manusia

Puasa bukan sekedar menahan diri dari rasa lapar dan haus, atau mengubah jam makan. Puasa adalah saat dimana kita merendahkan diri dan mencari “wajah” Allah. Sehingga puasa kita hanya tertuju bagi Allah, bukan bagi manusia.

Ketika Isa berpuasa selama empat puluh hari, Ia sama sekali tidak makan. Dalam kondisi ini, Iblis datang untuk mencobai-Nya. Iblis menawarkan kedudukan sebagai raja dunia jika Isa berkenan menyembahnya. Namun Isa menjawab, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Hingga saat ini pun Iblis tetap setia menggoda manusia. Lewat pekerjaan, pernikahan, orang-tua, dll. Jika puasa Anda berfokus kepada Allah, niscaya Anda akan dapat menghadapi godaan Iblis seperti yang Isa lakukan.

Kunci Umat Islam Berpuasa dengan Sukses?

Sangat gampang sekali! Ikuti teladan puasa nabi Isa. Datanglah kepada Isa Al-Masih dan mintalah hati yang baru. Hati yang sudah dikuduskan lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Anda tidak perlu khawatir, karena Isa setia menanti Anda. Isa berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).

Jika Anda punya pandangan lain puasa yang berkenan di hadapan Allah. Silakan mengemail staff kami.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah saudara setuju dengan penjelasan pada artikel di atas? Bila setuju, mengapa? dan bila tidak setuju, mengapa?
  2. Menurut saudara, mengapa dalam berpuasa perlu mempertimbangkan teladan puasa nabi Isa?
  3. Bagaimana pandangan saudara tentang kenyataan bahwa kejahatan selalu meningkat saat bulan Ramadan?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kunci Berpuasa Ramadhan dengan Sukses: Ikuti Teladan Puasa Nabi Isa“  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Saya Mencari Niat Puasa Ramadhan Yang Benar
  2. Mukmin – Kembali Ke Fitrah Atau Menjadi Benar Di Hadapan Allah?
  3. Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?
  4. Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia

Video:

  1. Hal Terutama Di Bulan Ramadhan

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Saodah

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Puasa Ramadhan

Subscribe
Beritahulah
268 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
ismail
29 Mei 2017 2:33 am

~
Benar sekali kata Tuhan Yesus, bagaimana seharusnya kita berpuasa. Beda dengan Muslim yang sedang berpuasa, ingin dihargai. Marilah kita mengikuti ajaran Tuhan Yesus.

Balas
staff
29 Mei 2017 10:50 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Mengikuti teladan Isa Al-Masih dalam berpuasa adalah baik. Sebab Isa Al-Masih tidak pernah menggembar-gemborkan diri-Nya berpuasa. Di samping itu, pengajaran Isa Al-Masih tentang puasa patut mendapat perhatian kita bersama. Terimakasih saudara Ismail untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
rizal
29 Mei 2017 2:40 am

*****
1. Dari artikel di atas bagi saya semuanya saya setujui, kecuali satu. Orang Islam tidak akan meminta sesuatu kepada Yesus, sebab Yesus juga ketika memberikan roti dia meminta kepada Allah. Yesus saja mintanya kepada Allah, kenapa kita harus minta kepada Yesus? Lebih baik kita meminta kepada alloh.

2. Karena Yesus juga salah satu utusan Allah.

3. Saya tidak tahu alasan peningkatan kejahatan di bulan puasa, yang pasti saya tahu para pelaku kejahatan mereka tidak berpuasa.

Balas
staff
30 Mei 2017 8:40 am
Balasan ke  rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Adalah hak saudara untuk tidak mau meminta kepada Isa Al-Masih. Namun, apakah alloh saudara mampu memberikan pertolongan sehingga dapat mengendalikan diri? Bagaimana saudara?

2. Menarik sekali jawaban saudara. Bila saudara menganggap Isa Al-Masih adalah utusan Allah, mengapa saudara tidak mengikuti ajaran Isa Al-Masih tentang puasa? Bukankah Isa Al-Masih memberikan teladan tentang puasa, sedangkan nabi saudara tidak memberikan teladan tentang puasa? Bukankah demikian saudara?

3. Tinggal di daerah Muslim sangat membantu mengetahui perilaku Muslim sesungguhnya. Faktanya, kejahatan dilakukan oleh orang yang berpuasa. Misal, emosi yang berujung pada pertengkaran dan perkelahian. Bukankah seharusnya orang yang berpuasa dapat mengendalikan diri? Pertanyaannya adalah mengapa orang yang berpuasa tidak dapat mengendalikan diri? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا
29 Mei 2017 2:46 am

*****
1. Setuju, karena menjalankan kewajiban agama yang benar adalah tidak boleh dipamer-pamerkan. Ϻαtiυs 6:1, “…jαngαn kαmu melαkukαn kewαjibαn αgαmαmu di hαdαpαn orαng supαyα dilihat merekα…” Ϻαtiυs 6:17-18, “…αpαbilα engkαu berpuαsα…jαngαn dilihαt oleh orαng bαhwα engkαu sedαng berpuαsα…”

2. Berpuasa perlu mempertimbangkan teladan puasa Isa Al-Masih, karena puasa Isa adalah kebutuhan pribadi yang tidak boleh dipamer-pamerkan.

3. Kejahatan selalu meningkat saat bulan Ramadan, karena puasanya hanyalah mencari pahala. Kalau tidak puasa takut sama ancaman dan karena puasanya bukan kebutuhan bisa saja lupa puasa. Dαrί λƅυ Hυrαirαɦ rα, sαɯ ƅ℮rsαƅϑα: “Ϻαkαn ϑαƞ minυm ϑisααt ƅ℮rρυαsα kαr℮nα lupα, ϑαραt m℮n℮rυskαn ρυαsαnγα” (HƦ. βυƙɧαrί, 6176).

Balas
staff
30 Mei 2017 8:41 am
Balasan ke  الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا

*****
Saudara Biangkala,

Puasa yang tidak didasarkan mengasihi Allah adalah puasa yang bersifat ritual belaka. Sebab dasar menjalankan puasa adalah keterpaksaan. Kami kira setiap orang perlu mengandalkan Isa Al-Masih dalam menjalankan puasa sebab hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia. Terimakasih saudara Biangkala.
~
Solihin

Balas
rizal
29 Mei 2017 2:46 am

~
Ismail,

Jangan suka memfitnah orang Bang Ismail, memang Anda tau gitu hati semua manusia? Kok Anda bisa mengatakan orang Muslim berpuasa karena ingin dihargai? Biarkan hanya Allah yang menilai itu. Saya mau tanya apa sekarang Anda berpuasa? Kapan Anda berpuasa?

Balas
staff
31 Mei 2017 6:34 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara untuk memberikan kesempatan kepada Allah menilai isi hati dan tujuan umat Islam berpuasa. Sebab Allah yang dapat menilai dengan obyektif dan adil.

Mencermati bulan Ramadhan ini, maka yang perlu dipikirkan dan direnungkan adalah apa sesungguhnya tujuan umat Islam berpuasa? Sekedar menjalankan ritual agama atau memang berdasarkan kerinduan untuk dekat dengan Allah? Bagaimana saudara memandang ini?
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
29 Mei 2017 3:24 am

~
To: Rizal,

Pengikut Kristus, kalau berpuasa, tidak usah gembar-gembor dan orang lain harus tahu. Yang pasti pengikut Kristus sejati, ada waktunya mereka berpuasa, bahkan mungkin tanpa saur terlebih dahulu. Hanya kita tidak pernah memberi tahukan dan minta orang lain mebghargai kita bahwa kita sedang berpuasa. Puasa kita adalah lambang kerendahan hati pada Allah.

Kapan saja saya rindu untuk berpuasa, tidak ada keharusan kapan saya harus berpuasa, tapi biasanya ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat dan membuat keputusan yang berat. Saya berpuasa, meminta petunjuka dari Allah dan menyatakan bahwa saya hanya manusia yang dibuat dari debu dan tanah, tidak ada hebatnya dan banyak membuat kesalahan.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:34 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Pengalaman puasa yang dilakukan oleh saudara sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk tidak memberitahukan kepada siapapun bahwa kita sedang berpuasa (Injil, Rasul Besar Matius 6:16). Dengan demikian, ibadah puasa yang dilakukan pengikut Isa Al-Masih bersifat personal, yakni antara Allah dengan yang bersangkutan. Terimakasih telah membagikan pengalaman puasa saudara.
~
Solihin

Balas
kapitanosangkotano
29 Mei 2017 5:21 am

~
“Wahai orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang taqwa” (Qs 2:183).

Balas
staff
31 Mei 2017 6:34 am
Balasan ke  kapitanosangkotano

~
Saudara Kapitano,

Membaca ayat Al-Quran di atas secara teliti, maka ada persoalan mendasar di sana. Pertama, Isa Al-Masih tidak pernah mewajibkan pengikutnya berpuasa. Kedua, sumber informasi yang diterima nabi saudara mengenai pola puasa yang dilakukan umat-umat sebelumnya.

Sesungguhnya bila nabi saudara jeli dan teliti, atau setidaknya membaca Taurat maupun Injil, maka nabi saudara tidak akan membuat kesimpulan bahwa umat sebelum Islam pernah diwajibkan berpuasa. Pertanyaannya adalah bila sebelumnya Allah tidak pernah mewajibkan berpuasa, mengapa nabi saudara mewajibkan umatnya berpuasa? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Realita
29 Mei 2017 5:24 am

~
Survey membuktikan memang demikian adanya sampai sekarang masih terjadi akibat puasa muncul amarah, emosi dan tawuran. Merasa diejek, direndahkan, bukan membalas dengan pukulan dan benda tajam. Sebab itu perlu mengikuti teladan ajaran Isa Al-Masih.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:34 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Sikap ideal bagi yang berpuasa adalah menahan diri dari segala godaan. Bukan saja godaan yang bersifat fisik, melainkan yang bersifat psikologis. Menguasai diri ketika berpuasa akan memberikan dampak sosial yang baik di tengah-tengah masyarakat. Kami kira ini yang perlu dilakukan orang yang berpuasa. Namun, orang yang tidak sedang berpuasa perlu menghormati yang berpuasa. Terimakasih saudara Realita untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Hendy Gunawan
29 Mei 2017 5:28 am

~
To: Akhli Fikir,

Dalam Alkitab, dalam berpuasa itu tidak diatur puasa itu berarti tidak makan dan minum, boleh saja kalau kita mau puasa makan saja boleh. Mau puasa makan dan minum boleh, atau puasa tidak makan daging saja boleh, atau bagi ibu-ibu puasa tidak nonton sinetron juga boleh. Arti puasa itu bukan hanya menahan nafsu makan dan minum saja. Puasa di Alkitab intinya, adalah lambang bahwa kita merendahkan diri kita dihadapan Allah.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:34 am
Balasan ke  Hendy Gunawan

~
Saudara Hendy,

Baik sekali penjelasan saudara. Puasa bukan mengatur jam makan dan minum, melainkan usaha untuk semakin dekat dengan Allah melalui ibadah yang dilakukan. Karena itu, puasa yang mengarahkan diri pada Allah memberikan dampak spiritual yang baik kepada yang bersangkutan. Sangat berbeda bila puasa yang dijalankan hanya mengatur jam makan. Hal itu tidak akan memberikan dampak spiritual bagi yang menjalankan. Terimakasih saudara Hendy untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
kapitanosangkotano
29 Mei 2017 5:30 am

~
Selain puasa wajib, ada pula puasa sunah semuanya untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan mendekatkan diri kepada Yesus.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:35 am
Balasan ke  kapitanosangkotano

~
Saudara Kapitano,

Sangat baik bila puasa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebab puasa demikian yang dikehendaki Allah, bukan untuk mendapatkan pahala. Puasa dengan tujuan mendapatkan pahala adalah puasa yang bersifat transaksional. Ibadah demikian merupakan usaha untuk memanipulasi Allah.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan puasa untuk dekat dengan Allah merupakan tujuan ibadah yang tepat. Namun, hal ini perlu dipikirkan dan direnungkan oleh saudara. Benarkah saudara menjalankan puasa untuk mendekatkan diri kepada Allah atau untuk mendapatkan pahala? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Krisetan
29 Mei 2017 5:32 am

~
To: Sttaf,

Anda ini sesat aslinya ya. Kenapa anda gemar dan tega sekali memfitnah kami Muslim? Semua kejahatan bukan datang di bulan ramadhan dan dari Muslim. Itu datang dari individu masing-masing. Kami juga tidak suka pamer-pamer dan ingin diprioritaskan bila puasa. Anda salah besar bung. Iman saudara Kristen hanya modal percaya saja, bukti mukjizat nol besar.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:35 am
Balasan ke  Krisetan

~
Saudara Kris,

Kejahatan terjadi tidak di bulan ramadhan saja adalah benar. Namun, artikel di atas menjelaskan bahwa ada peningkatan 28 kasus pada minggu pertama bulan ramadhan sebagaimana diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya. Dengan demikian, ini patut dipertanyakan. Bukankah hadits menyatakan, “Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079).

Pertanyaannya adalah mengapa kejahatan semakin banyak saat bulan ramadhan? Bukankah setan-setan telah diikat? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
ismail
29 Mei 2017 5:34 am

~
To: Rizal,

Maksud saya Muslim ketika berpuasa ingin dihargai, buktinya mereka merazia warung-warung makan yang dibuka ketika masa puasa. Saya puasa menjelang Paskah. Sebenarnya yang menjamin kita masuk surga itu bukan puasanya tapi kasih karunia Tuhan.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:35 am
Balasan ke  ismail

~
Saudara Ismail,

Fakta bahwa ada Muslim yang merazia warung makan tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab ini yang sesungguhnya terjadi. Adalah baik bila menjalankan ibadah puasa mencerminkan sikap sabar dan dapat menahan diri dari segala amarah. Bukankah puasa adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah? Kami berharap saudara Rizal mempertimbangkan fakta dan realita yang terjadi saat bulan puasa.
~
Solihin

Balas
mbokjamu
29 Mei 2017 5:53 am

~
Hendy,

Respon: Benar, puasa Muslim semuanya tahu karena waktunya jelas. Saat bulan syawal, selama 30 hari, dari subuh sampai maghrib. Jadi bukan kami ingin dihargai atau pamer. Kalau Muslim lagi puasa sunnah apa saudara tahu? Kalau diajaran anda kan tidak ada aturan yang jelas, semua perintah Kristen didasarkan atas aturan manusia jadi beda-beda.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:36 am
Balasan ke  mbokjamu

~
Saudara Mbokjamu,

Ini yang patut dipikirkan dan dipertanyakan. Mengapa umat terdahulu tidak pernah diwajibkan berpuasa sedangkan umat Islam diwajibkan berpuasa? Apa sesungguhnya tujuan mewajibkan umat Islam berpuasa? Pernahkah saudara memikirkan hal tersebut?

Menetapkan aturan puasa merupakan aturan yang dibuat oleh manusia, yaitu nabi saudara. Bila aturan puasa berasal dari Allah, maka orang Yahudi dan pengikut Isa Al-Masih telah menetapkan waktu baku untuk berpuasa, bukan? Kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan kami.
~
Solihin

Balas
KESIMPULAN
29 Mei 2017 5:56 am

~
Contoh Puasa yg diberikan Isa sangat luar biasa. Untuk Nasehat buat saudara kita yang sedang berpuasa. Isa memberi nasehat, “Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:16).

Balas
staff
31 Mei 2017 6:36 am
Balasan ke  KESIMPULAN

~
Saudara Kesimpulan,

Firman Isa Al-Masih tersebut merupakan teguran dan kritik tajam bagi orang yang memamer-mamerkan dirinya sedang berpuasa. Teguran dan kritik tersebut ditujukan kepada orang-orang yang menyebut dirinya agamis dan saleh, tetapi hanya tampak dari luar saja. Padahal di dalam hatinya seperti kuburan. Kiranya pengunjung situs memahaminya.
~
Solihin

Balas
mbokjamu
29 Mei 2017 5:57 am

~
Hendy,

Respon: Ya kalau ingin puasa juga Muslim bisa puasa sunnah (diluar ramadhan). Memang dalam setahun anda puasa berapa kali? Bukankah ini bisa menunjukkan seberapa butuhnya anda terhadap Tuhan anda. Justru yang berpuasa ramadhan sebagai bentuk Muslim taat kepada Allah karena melaksanakan perintah Allah. Masalah hati mah hanya Tuhan yang bisa tahu. Memang Anda bisa menilai keikhlasan puasa temen Kristen Anda sendiri yang ngaku-ngaku puasa dengan ikhlas?

Balas
staff
31 Mei 2017 6:36 am
Balasan ke  mbokjamu

~
Saudara Mbokjamu,

Allah tidak pernah mewajibkan puasa kepada umatnya. Puasa adalah inisiatif yang dilakukan manusia sebagai usaha untuk dekat kepada Allah dan bentuk pertobatan. Silakan saudara membaca sejarah bangsa Niniwe (Kitab Nabi, Yunus 3:1-10).

Menjadi pertanyaan adalah mengapa Muslim diwajibkan berpuasa bila umat terdahulu tidak pernah diwajibkan berpuasa oleh Allah? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Ahli Fikir
29 Mei 2017 5:59 am

~
Hendy Gunawan,

Respon: Seperti orang Kristen puasa ikut “syok” sendiri ya? Langsung tiada garis panduan dan ketetapan (standard) dalam berpuasa.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:36 am
Balasan ke  Ahli Fikir

~
Saudara Ahli Fikir,

Adalah bijak bahwa Allah tidak pernah mewajibkan pengikut Isa Al-Masih berpuasa sehingga tidak ada aturan baku dalam berpuasa. Hal ini bertujuan agar ibadah yang dilakukan tidak bersifat legalistik, yaitu terikat pada peraturan dan hukum; sah atau tidak sah dalam ibadah.

Puasa legalistik adalah puasa dijalankan untuk memenuhi hukum tersebut, bukan sebagai kerinduan untuk dekat dengan Allah. Lagi pula, puasa demikian dilakukan untuk mendapatkan pahala, bukan? Itu sebabnya, Allah tidak pernah mewajibkan pengikut Isa Al-Masih berpuasa karena Allah telah memberikan rahmat keselamatan melalui Isa Al-Masih, bukan melalui puasa.
~
Solihin

Balas
rizal
29 Mei 2017 6:02 am

~
Ismail,

Oh, merajia warung makan, iya memang itu tidak ada perintahnya dalam Al-Qur’an kalau sedang berpuasa harus merajia warung yang buka. Hanya mungkin yang tidak sedang beribadah tolong menghormati orang yang sedang beribadah. Berapa hari saudara berpuasa menjelang Paskah?

Iya anda benar, tapi untuk mendapat kasih karunia dari Allah maka kita harus mengikuti perintah Allah bukan? Buktinya sentan tidak mau mengikuti perintah Allah nasibnya ke neraka, betul tidak? Jadi kalau ada manusia yang mengaku percaya kepada Allah tapi tidak beribadah nasibnya akan seperti setan.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:37 am
Balasan ke  rizal

~
Saudara Rizal,

Sikap yang tepat dalam menjalankan puasa tidak perlu dilakukan dengan cara merazia warung. Jelas ini tidak mencerminkan sikap yang benar saat beribadah, apalagi bila merazia warung dilakukan dengan cara anarkis.

Menjadi pertanyaan adalah apakah seseorang yang membuka warung tidak menghargai orang yang berpuasa? Apakah seluruh masyarakat Indonesia sedang berpuasa? Tentu tidak, bukan? Mengapa membuka warung dianggap tidak menghargai yang berpuasa? Mengapa orang yang berpuasa tidak pernah berpikir bahwa banyak orang juga yang tidak berpuasa dan membutuhkan makan? Bukankah seharusnya sikap ini pun perlu dipupuk? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin

Balas
mbokjamu
29 Mei 2017 6:25 am

~
IDI,

Yesus kan telah memberikan contoh bagaimana seharusnya berpuasa. Yesus berpuasa selama 40 hari, itu artinya umat-Nya disuruh melakukan hal itu. Kenapa kok tidak dilakukan? Berat atau malas?

Balas
staff
31 Mei 2017 6:37 am
Balasan ke  mbokjamu

~
Saudara Mbokjamu,

Menarik sekali pendapat saudara di atas. Kami memberikan pertanyaan sederhana kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih mewajibkan atau menyuruh pengikut-Nya berpuasa selama 40 hari? Kami berharap saudara dapat menjawab sehingga pendapat saudara di atas bukan sekedar asumsi, apalagi khayalan belaka. Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
@Jhon Lukas
29 Mei 2017 6:56 am

*****
1. Saya setuju karena Yesus Kristus adalah Tuhan Allah Kita, dan hanya Yesus Kristuslah yang mampu berpuasa 40 hari terang dan gelap, sehingga Muhammad mencontoh dan menteladani Yesus Kristus Tuhan Allah Kita, tetapi berpuasa pada umat Muslim hanya kepada makanan bukan rohani, karena Muhammad tidak memiliki Allah sejati.

2. Karena pada saat berpuasa, kedagingan lemah tetapi Kekuatan roh kita secara rohani semakin mendekat kepada Allah Yesus Kristus Tuhan Allah Kita, dan Iman Kita semakin bertambah kuat untuk mengenal wajah Allah yang sejati.

3. Pandangan saya di bulan puasa ini, kejahatan tetap saja semakin meningkat karena puasa bagi umat Muslim hanya kepada makanan bukan kepada rohaniah.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:37 am
Balasan ke  @Jhon Lukas

*****
Saudara Jhon,

Perlu dipahami dengan benar bahwa Isa Al-Masih berpuasa merupakan persiapan untuk melakukan pekerjaan-Nya dan untuk menjelaskan bahwa Iblis telah dikalahkan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 4:1). Sebab manusia gagal dan kalah ketika dicobai Iblis. Karena itu, puasa bukan sebuah peraturan wajib, melainkan kerinduan manusia untuk dekat dengan Allah. Terimakasih saudara Jhon untuk tiga jawaban saudara.
~
Solihin

Balas
Realita
29 Mei 2017 7:08 am

~
Mbok,

Saya juga berpuasa makan-minum mulai jam 6 sore sampai 6 sore besoknya baru buka. 24 jam full. Tapi malah semakin hati saya semakin mengerti makna kasih Allah yang tidak dipengaruhi situasi keadaan. Mengapa? Karena dalam diriku ada firman Isa Al-Masih: “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri dan kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Semua amarah, emosi, cepat tersinggung atau direndahkan secara otomatis menjadi sirna.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:37 am
Balasan ke  Realita

~
Saudara Realita,

Pengalaman puasa yang baik sekali. Kami kira kemampuan saudara dapat mengendalikan diri berasal dari Isa Al-Masih, bukan karena saudara berpuasa. Itu sebabnya, saudara selalu mengingat firman Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh. Kami berharap pengalaman puasa saudara menjadi contoh yang baik bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas
@Jhon Lukas
29 Mei 2017 7:12 am

~
Buat: Sdr Rizal,

Respon: Saudaraku, Anda harus tahu arti puasa, yaitu menahan diri secara daging dan rohani selama 40 hari seiang dan malam, kata Yesus Kristus Tuhan Allah Kita. Saudaraku, Muhammad menteladani Yesus Kristus, dengan membuat suatu puasa dengan 30 hari terang, bagaimana gelap? Inilah bukti ajaran setan, bukan ajaran Allah Kita Yesus Kristus.

Secara tegas saya tidak mampu untuk berpuasa seperti Yesus Kristus Tuhan Allah Kita, hanya Dia yang mampu, dan waktunya tidak deitentukan oleh Yesus Kristus, harus dari niat hati.

Balas
staff
31 Mei 2017 6:38 am
Balasan ke  @Jhon Lukas

~
Saudara Jhon,

Puasa bukan ritual ibadah. Bagi pengikut Isa Al-Masih puasa merupakan usaha semakin dekat dengan Allah. Pengikut Isa Al-Masih melakukan puasa bukan untuk mendapatkan pahala sebagai bekal di akhirat. Tujuan puasa seperti itu adalah tujuan yang tidak murni. Tentu Allah tidak senang dengan tujuan yang bersifat transaksional. Kami berharap ini menjadi masukan dan bahan pemikiran pengunjung situs.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Bagaimana Niat Menjalani Puasa Ramadhan Yang Benar?
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?
  • Bayar Hutang Puasa Ramadhan! Bagaimana dengan Hutang dosa?
  • Bagaimana Cara Menggapai Tujuan Utama Puasa Bulan Ramadhan?
  • Mencari Teladan Hidup Terbaik Agar Lebih Sholeh

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz