Penting untuk mengerti puasa yang berkenan di hadapan Allah, sehingga puasa tidak menjadi sia-sia. Melihat teladan puasa nabi Isa akan menolong Anda! [Silakan membaca dalam Kitab Injil, Rasul Besar Matius 4:1-11.]
Pepatah “sediakan payung sebelum hujan” sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pepatah ini mengingatkan kita untuk mengantisipasi masalah sebelum masalah tersebut terjadi. Demikian juga dalam hal berpuasa.
Ramadan Islam dan Pengendalian Diri
Setiap bulan ramadan tingkat kejahatan selalu meningkat. “Ada peningkatan 28 kasus pada minggu pertama (bulan Ramdan) ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Minggu 12 Juni 2016. Kegagalan dalam mengendalikan diri merupakan salah satu penyebabnya.
Dalam hal pengendalian diri, Isa Al-Masih memberi teladan. Kisah puasa nabi Isa dalam Kitab Allah: “setelah Isa berpuasa empat puluh hari lamanya, Iblis berusaha mencobai Isa dengan memerintahkan Isa mengubah batu menjadi roti.”
Bagi Isa pekerjaan tersebut tidaklah sulit. Kitab Allah mencatat, Isa pernah memberi makan lima ribu orang dewasa hanya dengan lima roti dan dua ikan. Namun Isa dapat mengendalikan diri dari godaan Iblis. Isa berkata “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman Allah.” Dengan meneladani kehidupan dan puasa nabi Isa, akan menolong Anda dalam menguasai diri dari godaan Iblis.
Berpuasa Untuk Mendapat Pujian
Ada juga orang yang berpuasa agar terlihat agamis. Berharap orang lain memujinya sebagai orang yang shaleh. Terkadang ia berpuasa supaya orang lain lebih memperhatikan dan memprioritaskannya. Lagi, mungkin ia ingin mendapat keringanan dalam bekerja. Kerinduannya, agar orang lain memperlakukannya secara khusus karena sedang berpuasa.
Untuk orang-orang seperti ini Isa memberi nasehat, “Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:16).
Silakan memberi pandangan Anda lewat email tentang penilaian Isa di atas.
Ramadan Berfokus kepada Allah, Bukan Manusia
Puasa bukan sekedar menahan diri dari rasa lapar dan haus, atau mengubah jam makan. Puasa adalah saat dimana kita merendahkan diri dan mencari “wajah” Allah. Sehingga puasa kita hanya tertuju bagi Allah, bukan bagi manusia.
Ketika Isa berpuasa selama empat puluh hari, Ia sama sekali tidak makan. Dalam kondisi ini, Iblis datang untuk mencobai-Nya. Iblis menawarkan kedudukan sebagai raja dunia jika Isa berkenan menyembahnya. Namun Isa menjawab, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Hingga saat ini pun Iblis tetap setia menggoda manusia. Lewat pekerjaan, pernikahan, orang-tua, dll. Jika puasa Anda berfokus kepada Allah, niscaya Anda akan dapat menghadapi godaan Iblis seperti yang Isa lakukan.
Kunci Umat Islam Berpuasa dengan Sukses?
Sangat gampang sekali! Ikuti teladan puasa nabi Isa. Datanglah kepada Isa Al-Masih dan mintalah hati yang baru. Hati yang sudah dikuduskan lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Anda tidak perlu khawatir, karena Isa setia menanti Anda. Isa berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Jika Anda punya pandangan lain puasa yang berkenan di hadapan Allah. Silakan mengemail staff kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah saudara setuju dengan penjelasan pada artikel di atas? Bila setuju, mengapa? dan bila tidak setuju, mengapa?
- Menurut saudara, mengapa dalam berpuasa perlu mempertimbangkan teladan puasa nabi Isa?
- Bagaimana pandangan saudara tentang kenyataan bahwa kejahatan selalu meningkat saat bulan Ramadan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kunci Berpuasa Ramadhan dengan Sukses: Ikuti Teladan Puasa Nabi Isa“ Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Saya Mencari Niat Puasa Ramadhan Yang Benar
- Mukmin – Kembali Ke Fitrah Atau Menjadi Benar Di Hadapan Allah?
- Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?
- Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Saodah
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Apakah umat Kristen mengikuti teladan Yesus? Jangankan mengikuti teladan. Puasa saja tidak, bukan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Pengikut Isa Al-Masih selalu berusaha untuk mengikuti teladan Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi Allah dan sesama. Pengikut Isa Al-Masih pun berpuasa. Namun, puasa yang dilakukan pengikut Isa Al-Masih tidak dipublikasikan. Sebab hal itu tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih.
Mengacu fakta di atas di mana pengikut Isa Al-Masih berpuasa karena Isa Al-Masih pun berpuasa. Bagaimana dengan nabi saudara? Muslim sedunia berpuasa, apakah nabi saudara berpuasa? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Gandhi Waluyan mengatakan
~
Perintah puasa untuk Muslim itu jelas, karena ajaran Islam paling lengkap. Yaitu dalam Al Baqarah 183. Tujuannya agar manusia bertaqwa. Nabi Muhammad selain puasa wajib beliau juga selalu puasa sunah Senin Kamis, puasa sunah seriap tgl 13, 14, 15 setiap bulan. Beliau juga banyak melakukan puasa sunah di bulan Rajab dan Sa’ban. Juga puasa pada awal bulan Dzulhijah selama 10 hari. Ini semua tertulis dalam hadist. Dan kami ikut mengamalkannya.
Kristen tidak mengamalkan ajaran Yesus karena terhalang larangan Paulus. Karena apa yang dilakukan Yesus adalah ajaran Taurat, yang oleh Paulus dilarang diamalkan, bukan? Paulus mengatakan pengikut Yesus non Yahudi boleh tidak mengikuti kewajiban dan pantangan Taurat (Konsili 1).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gandhi,
Kami menghargai jawaban saudara di atas. Namun, jawaban tersebut masih perlu dipertanyakan mengingat tidak ada sumber referensi yang menyatakan nabi saudara berpuasa. Karena itu, kami berharap saudara dapat menyebutkan sumber referensi tersebut. Tentu sumber primer yang diakui adalah Al-Quran. Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Ini yang belum dapat dibuktikan oleh saudara.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Gandhi,
Apakah nabi islam pernah batal puasa? Apa akibatnya jika puasa batal? Untuk apa banyak pahala setelah berpuasa? Benarkah semua perintah puasa adalah perintah allah Quran? Mengapa wanita muda tidak dapat puasa penuh?
Apakah Isa memerintah wajib untuk puasa? Apakah Paulus memerintah untuk melarang puasa? Mengapa saudara mengikuti puasa nabi islam tetapi tidak berpuasa seperti dilakukan Isa? Bukankah muslim mengklaim mengimani para nabi termasuk Isa? Apakah klaim saudara berdasarkan fakta atau imajinasi saja? Saudara dapat menjawab pertanyaan yang sudah diajukan, tanpa menggunakan imajinasi saudara? Jika saudara tidak dapat menjawab dengan bukti maka iman saudara adalah iman imajinasi?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Sebuah perbandingan menarik yang disampaikan dalam bentuk pertanyaan. Kami berharap pertanyaan-pertanyaan tersebut menolong saudara-saudara Muslim di forum ini mengenal Isa Al-Masih. Tentu Isa Al-Masih adalah teladan yang tiada duanya. Terima kasih.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Mudin,
Ketika saudara menyarankan membaca ketiga kitab, apakah saudara sendiri membacanya? Lalu apakah saudara sendiri mengerti ajaran Islam sendiri? Kami mencoba bertanya pada saudara jika mengerti Islam, apakah nabi Islam pernah batal puasa? Apa akibatnya jika puasa batal? Mengapa ritual puasa islam, wanita muda tidak dapat puasa penuh? Bukankah penyebab batalnya wanita puasa penuh karena allah Islam?
Aminudin, Rizal,
Jika tujuan puasa agar bertakwa seharusnya muslim yang puasa penuh pasti masuk surga. Tapi mengapa allah Islam tidak menjamin surga, bahkan nabi Islampun tidak dijamin surga? Lalu bagaimana puasa bisa menahan dengki jika allah Islam tidak pernah mengajarkan moral yang baik?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Pernyataan saudara di atas menjadi bahan refleksi untuk memikirkan ibadah puasa. Ibadah puasa yang dilakukan untuk tujuan masuk sorga perlu ditinjau kembali. Sebab fakta-fakta yang disampaikan oleh saudara menjadi bahan pertimbangan. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin