• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Isa dalam Islam > 5 Pertimbangan Ketika Mencari Teladan yang Baik dalam Islam

5 Pertimbangan Ketika Mencari Teladan yang Baik dalam Islam

25 Juni 2018 oleh Web Administrator 44 Komentar

seorang-ayah-dan-anak-kecilnyaSaya sedang dalam kesulitan besar. Saya baru masuk kuliah dan sedang mencari teladan yang baik dalam Islam. Banyak mahasiswa melupakan sholat, tidak ikut Ramadhan, menonton video yang kurang baik, dll.

Teladan Yang Baik dalam Islam

Sejak kecil, orang tua dan imam saya selalu menyuruh agar saya mengikuti teladan dan contoh Nabi Muhammad. Jadi, saya sedang belajar untuk lebih meneladani dan mengikuti Nabi saya dengan cara membaca Al-Quran dan Hadist.

Ada beberapa kebenaran yang membingungkan. Saya mencari informasi dan jawabannya di internet. Fakta ini membuat saya bertanya, haruskah saya mengikut teladan Nabi saya atau tidak? Jika tidak, apa dampaknya bagi iman saya?

Lima Hal Yang Membingungkan Saya

Inilah beberapa hal yang membingungkan saya saat mencari teladan yang baik dalam Islam, khususnya tentang ajaran Nabi saya.

  • Mempunyai sebelas isteri. Sementara Al-Quran hanya mengijinkan empat. “. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat” (Qs 4:3). Teladan mana yang harus saya ikuti? Sebelas atau empat isteri?
  • Menikahi anak di bawah umur. “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahinya saat ia berumur enam tahun, dan ia digauli saat berumur sembilan tahun” (HR Bukhari 4738). Saya mempunyai adik berusia sembilan tahun, dan ayah berusia lima puluh tahun. Saya tidak setuju pernikahan dini. Seandainya ada seorang bapak seusia ayah saya, ingin menikahi adik saya, keluarga pasti menolak. Bagaimana dengan keluarga Anda?
  • pertempuran-prajurit-berkuda-di-medan-perangIkut berperang dan terlibat pembunuhan 600 laki-laki remaja (Dawud 38:4390). Saya tidak mau membunuh orang lain. Kita harus menghargai sesama manusia jika ingin hidup dengan damai, bukan?
  • Memiliki budak dan menggauli budak-budak wanita. Al-Quran memperbolehkannya. “Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki . . .” (Qs 4:24). Apakah tindakan ini tidak termasuk dosa besar?
  • Tidak yakin apakah akan masuk sorga atau neraka. Seluruh Muslim di dunia diperintahkan untuk menaikkan doa shalawat bagi keselamatan nabi. Bagaimana nasib saya di akhirat, bila yang saya teladani tidak yakin akan keselamatannya?

Bagaimana pendapat Anda akan lima hal yang membingungkan saya ini? Silakan sampaikan lewat email ini.

Menemukan Teladan Yang Baik

orang-berdoa-mencari-teladan-yang-baik-melalui-alkitabSaya ingin tahu, adakah teladan yang lebih baik lagi? Saya juga ingin belajar tentang teladan Isa Al-Masih, karena katanya Ia tidak pernah berdosa. Maka saya mulai membaca Kitab Suci Injil mengenai kehidupan Isa.

Dikatakan bahwa Isa Al-Masih tidak pernah berdosa. Ia melakukan banyak mukjizat, tidak pernah ikut perang, dan Ia ada di sorga.

Ajaran-Nya juga luar biasa. Seperti, “. . . Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” “. . . Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Matius 5:28, 44).

Saya belum pernah menemukan teladan sebaik ini. Silakan mengemail saya jika Anda ingin mengikuti pelajaran tentang Isa Al-Masih. [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apakah Saudara pernah belajar atau meniru tentang kehidupan Muhammad sendiri dalam Hadist? Kalau tidak, mengapa?
  2. Bagaimana pendapat Saudara akan lima hal yang membingungkan penulis?
  3. Apakah Saudara pernah belajar tentang kehidupan Isa Al-Masih? Apakah Saudara ingin ikut pelajaran tentang nabi yang suci, yang juga disebut Kalimat Allah/Al-Masih/Terkemuka di Dunia dan Akhirat?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “5 Pertimbangan Ketika Mencari Teladan yang Baik dalam Islam” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Teladan Muhammad atau Isa Al-Masih?
  2. Para Mukmin: Bagaimana Cara Menanggapi Pemimpin Zalim?
  3. Orang Islam Dan Kristen Berdosa Bila Meremehkan Kalimat Allah
  4. Apakah Muhammad Berdosa?

Video:

  1. Teladan Isa Dalam Memperlakukan Sesama

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Kaleb

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa dalam Islam, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. Ahmad Yahya mengatakan

    9 Agustus 2019 pada 2:22 am

    ~
    Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. Semua orang punya kepercayaannya masing-masing. Nanti pada akhirnya juga tahu mana yang bener dan salah jadi santuy. Thank’s

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Agustus 2019 pada 2:25 pm

      ~
      Saudara Ahmad Yahya,

      Setiap orang memang berhak bebas memilih keyakinannya, kami tidak pernah memaksa jika ada orang yang tetap dalam pilihannya. Nah, artikel di atas adalah perbedaan antara nabi Islam dan Isa Al-Masih, dengan adanya contoh maka setiap orang dapat menilai mana yang patas untuk diteladani. Untuk mengetahui kebenaran sebaiknya saat ini, bukan nanti. Jika menunggu akhir maka waktu itu sudah terlambat. Saran kami supaya sdr dapat memtuskan, mempelajari mana yang seharusnya sdr teladani dan imani saat ini. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  2. RONNY SANTOSO mengatakan

    14 September 2020 pada 11:56 am

    ~
    “Mempunyai sebelas isteri. Sementara Al-Quran hanya mengijinkan empat. ‘. . . maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat’ (Qs 4:3). Teladan mana yang harus saya ikuti? Sebelas atau empat isteri?”

    Jawab :
    Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 September 2020 pada 2:46 pm

      ~
      Saudara Ronny,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Alih-alih menjawab pertanyaan tentang keteladanan, saudara mengalihkan dengan menekankan beristri satu saja. Jelas, ini merupakan bentuk pengalihan akibat ajaran dan teladan yang diberikan oleh nabi saudara. Faktanya, tafsir Qs 4:3 menjelaskan untuk bersenang-senang dengan budak-budak atau pembantu-pembantu yang dimiliki. Bukankah ini perzinahan? Mengapa nabi saudara mengajarkan demikian? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Mencari Teladan Hidup Terbaik Agar Lebih Sholeh
  • Kunci Berpuasa Ramadhan dengan Sukses: Ikuti Teladan Puasa…
  • Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi…
  • Bagaimana Niat Menjalani Puasa Ramadhan Yang Benar?
  • Hati yang Kotor Menghambat Allah Berkenan pada Kita

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami