Doa lempar jumrah atau Isa Al-Masih yang berkuasa mengusir setan? Memahami tulisan ini kita akan tahu, apakah benar doa lempar jumrah ataukah Isa yang berkuasa mengusir setan!
Kita berduka atas tragedi di Mina, Arab Saudi pada 25 September 2015 lalu. Lebih dari 400 jemaah meninggal dan 1000 lebih jemaah luka-luka, saat mereka hendak melontar jumrah. Karena panik, mereka berdesak-desakkan, akibatnya banyak yang meninggal.
Makna Doa Lempar Jumrah
Sebuah situs Islam menjelaskan bahwa melempar jumrah [dengan kerikil] menunjukkan secara simbolik perlawanan dan permusuhan kita kepada setan. Al-Quran menuliskan “Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu) . . .” (Qs 35: 6).
Tentu setan tidak takut pada kerikil-kerikil, bukan?
Ulama Muslim: Manusia Tak Sanggup Mengalahkan Setan
Imam Fakhrurrazi bertanya secara retoris, “Bisakah manusia mengalahkan setan yang tak terlihat oleh mata itu?” Menurutnya, manusia bisa mengalahkan setan jika berdoa dan bersujud pada Allah. Tepatlah nasihat Al-Quran “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah” (Qs 7:200).
Sayangnya Al-Quran dan Hadis tidak memberikan contoh bagaimana Allah SWT mengalahkan setan. Yang ada hanya sebatas klaim dan dalil.
Apakah Isa Dapat Mengalahkan Setan?
Injil Allah menyaksikan beberapa kali Isa yang berkuasa mengusir setan. Contoh, Ia mengusir setan dari anak yang berpenyakit ayan. “Dengan keras Yesus [Isa Al-Masih] menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga” (Injil, Rasul Besar Matius 17:18).
Karena Isa Al-Masih adalah Allah, maka setan-setan itu tunduk kepada-Nya.
Kuasa Setan dan Tujuan Kedatangan Isa Al-Masih
Nabi Islam mengajar bahwa setan menyentuh semua bayi saat lahir. (Shahih Muslim No.4363).
Lagi “. . . barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya . . .” (Injil Surat 1 Yohanes 3:8). Manusia yang berbuat dosa berarti menaati Iblis. Mereka diperbudak Iblis.
Karena itu Isa Al-Masih, “ . . . menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” (Injil Surat 1 Yohanes 3:8). Dengan kuasa Ilahi-Nya, Isa mengalahkan kuasa Iblis di kayu salib.
Perbuatan-perbuatan setan adalah perbuatan dosa. Dan hukuman dosa ialah maut/kematian kekal di neraka. Maka, Isa datang untuk mengalahkan Iblis, dosa dan kematian kekal. Hanya Isa yang berkuasa mengusir setan, dan sanggup membebaskan manusia dari ikatan setan.
Bagaimana Menang Atas Setan?
Karena hanya simbol perlawanan manusia terhadap setan, maka doa lempar jumrah tidak dapat mengalahkan setan.
Sebaliknya, Isa Al-Masih, Kalimat Allah telah mengalahkan setan, dosa dan kematian kekal. Ia menjamin setiap orang yang percaya kepada-Nya menang atas kuasa setan, dosa dan kematian kekal. Dengan kata lain, menikmati kebahagiaan di sorga-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Melontar jumrah hanya simbol perlawanan manusia kepada setan. Menurut Saudara masih perlukah doa lempar jumrah dilakukan terus? Mengapa?
- Menurut Saudara, siapakah Isa yang berkuasa mengusir setan, serta mengalahkan kuasa dosa dan kematian kekal? Alasannya?
- Bagaimanakah semestinya sikap kita terhadap Isa Al-Masih yang berkuasa mengalahkan setan, dosa dan kematian? Alasannya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Doa Lempar Jumrah Berkuasakah Mengusir Setan? ” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Dapatkah Al-Fatihah Melindungi Dari Kesesatan
- Kesaksian Hadist Dan Setan Tentang Isa Al-Masih
- Asal-Usul Setan Menurut Islam Dan Kristen
- Iblis Tidak Sujud Kepada Manusia, Tetapi Mengapa Iblis Sujud Kepada Isa?
- Apakah Isa Al-Masih Tuhan Atau Siapakah Dia?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Wassalam,
Staf, Isa dan Islam