Kisah air zam zam sangat unik. Dapatkah dengan meminum air ini mengabulkan doa dan menyembuhkan penyakit? Juga memuaskan kehausan rohani kita?
Sebagai manusia saya (Fattah) memiliki banyak kebutuhan. Misalnya untuk membantu ekonomi keluarga, memberi pengobatan bagi ayah yang sakit, maupun renovasi rumah. Saya berharap bisa mendapat pertolongan Allah.
Saya juga memiliki kerinduan (kehausan) mendekat pada Allah. Saya rindu beribadah agar mendapat barokah-Nya.
Saya mendengar kisah air zam zam sangat menarik. Bisa mengabulkan apa saja kebutuhan orang yang meminumnya (Sunan Ibnu Majah 3053). Dan juga memberi siraman rohani berupa kedamaian hati.
Apakah hal ini benar? Mari simak pencarian saya akan air sejati untuk kehidupan.
Air Zam Zam yang “Mujarab”
Saya mendengar air zam zam sangat berkhasiat. Ada banyak sekali keistimewaannya. Contohnya:
- Air zamzam berkhasiat untuk kesembuhan.“Demam merupakan hembusan Jahannam, maka dinginkanlah dengan air zam zam” (Musnad Ahmad 2517).
- Air zam zam berguna untuk mengabulkan berbagai doa orang yang meminumnya.“Air zam zam bisa diminum untuk apa saja . . . untuk meminta kesembuhan . . . agar kamu kenyang . . . untuk menghilangkan rasa dahaga . . .” (Sunan Daruquthni 2713).
- Air zam zam dipercaya tidak akan habis.
Memang tidak ada dalil langsung dari ayat. Namun banyak umat percaya karena mata air ini berasal dari Allah. Sehingga pasti tidak akan habis.
Karena itu saya tertarik mengetahui kisah air zam zam. Bagaimana asal mulanya? Mengapa ada mata air yang seperti ini?
Karena saya rindu mendapatkan pertolongan Allah untuk masalah kehidupan. Juga agar mendapat kesegaran jiwa dan rohani.
Latar Belakang Kisah Air Zam Zam dari Agama
Saya mengetahui bahwa air zam zam adalah mata air yang berada di kawasan Masjidil Haram. Sumur zamzam terletak 11 meter dari Ka’bah.
Ustadz menjelaskan, latar belakang kisah air zam zam tertulis pada Hadits Shahih Bukhari 3113. Yaitu mengenai Siti Hajar dan Ismail keluar dari rumah Ibrahim. Mereka berjalan di padang gurun sampai kehabisan air.
Saat itu Ismail yang kehausan, sakit dan menderita. Siti Hajar menjadi panik dan berusaha mencari pertolongan.
Ia berjalan ke atas bukit melihat adakah orang yang lewat. Ia bolak-balik di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Sampai ada malaikat mendatangi Siti Hajar. Lalu mengadakan mukjizat dengan membuat air memancar, untuk menyelamatkan Siti Hajar dan Ismail.
Ustadz menyatakan bahwa peristiwa ini tercatat juga dalam Kitab Taurat. Yang menurutnya saling melengkapi.
Misalnya, dalam Taurat menjelaskan mereka mengembara di padang gurun Bersyeba (Taurat, Kejadian 21:14). Namun tidak menyebutkan bukit Shafa dan Marwah. Sedangkan kedua bukit ini tertulis dalam Al-Quran.
Semua peristiwa ini menjadi bagian dari syi`ar Allah. Sehingga umat yang beribadah haji melakukan perjalanan di antara bukit Shafa dan Marwah. Untuk menyatakan kerinduan mendapatkan air ilahi dari Allah.
Awal Kegelisahan Saya
Saya sangat terkesan dengan penjelasan ini. Karena itu saya berusaha mendapatkan air zam zam. Lalu mengucap banyak doa sebelum meminumnya.
Saya juga menjadi rajin membaca dan menyelidiki berbagai informasi mengenai mata air istimewa ini.
Namun setelah beberapa saat, saya kecewa. Karena walau telah banyak berdoa, saya tidak mendapat jawabannya. Belum ada satu doa pun terkabul saat meminum air zam zam.
Selain itu jiwa saya tetap terasa kering. Saya tidak merasa lebih dekat kepada Allah.
Selanjutnya saya juga miliki banyak pertanyaan. Apakah benar kita perlu mengimani mata air yang ada di bumi? Bukankah ini termasuk syirik?
Saya juga menemukan banyak hal yang tidak saya mengerti.
Berbagai Pertanyaan Mengenai Kisah Air Zam Zam
Makin banyak tahu. Makin banyak kegelisahan saya. Berikut ini beberapa contohnya.
1. Apakah Sumur Zam Zam Pernah Tercemar?
“. . . Seorang negro (budak) jatuh ke dalam sumur zam zam, kemudian mati . . .” (Sunan Daruquthni 62).
Saya terkejut melihat Hadits ini. Apakah hal ini mempengaruhi kesucian sumur?
2. Apakah Kandungan Air Zam Zam Berkhasiat?
Memang menurut penelitian ada banyak mineral yang terkandung dalam air zam zam. Namun ada juga hasil penelitian lainnya.
Penelitian dari Inggris menyatakan air zam zam mengandung kadar arsenik yang sangat tinggi. Bahkan ada juga kandungan nitrat dan bakteri. Sehingga berpotensi bahaya bagi kesehatan (BBC News, 2011).
Memang ada banyak penelitian dan diskusi selanjutnya. Yang menyatakan air ini sebenarnya aman untuk orang minum.
Saya menemukan dari “The Zamzam Studies and Researches Center” bahwa telah ada filter air yang melakukan penyaringan. Sehingga bisa dipastikan keamanannya.
3. Benarkah Air Zam Zam Tidak Dapat Habis?
Saya mengetahui banyak teman yang percaya air zamzam tidak dapat habis. Karena merupakan mata air ilahi.
Namun saya menemukan bahwa manusia yang menjaganya. Ada pompa air besar untuk mengalirkan air ke sumur. Dan ada tempat penampungan air di bawah tanah yang sangat besar.
Juga ada pembatasan pengambilan air ini per tahunnya. Yaitu maksimal sekitar 500.000 M3 air, tergantung curah hujan.
Memang poin kedua dan ketiga sangat baik. Untuk menjaga kesehatan umat dan keberlangsungan air.
Namun saya berpikir jika demikian, bukankah sumber air ini menjadi sama dengan mata air lainnya? Dan bukan mata air ilahi yang terjaga kemurniannya?
4. Apakah Benar Siti Hajar dan Ismail Sampai Ke Mekah?
Salah satu puncak kegelisahan saya adalah saat melakukan pengecekan data sejarah. Bahwa bukti arkeologis menyatakan pada zaman Ibrahim tidak ada peradaban atau kota di Mekah sama sekali. Saat itu Mekah hanya tempat antah berantah di padang gurun.
Saya juga mencari tahu informasi dari kitab Taurat yang pernah Ustadz sampaikan. Bahwa Siti Hajar berada di padang gurun Bersyeba.
Saya terkejut karena menemukan data dari internet. Jarak antara Bersyeba dan Mekah sangat jauh. Yaitu berbeda 1.400 Km!
Jarak tempuh pada zaman modern memerlukan hampir 16 jam dengan mobil. Atau 579 jam (lebih dari 24 hari) jika berjalan kaki.
Bukankah sangat sulit Siti Hajar berjalan sejauh itu tanpa air? Sehingga saya menarik kesimpulan mata air yang tertulis dalam kitab Taurat pasti berbeda dengan yang ada di Mekah. Dan perlu bukti tambahan untuk memastikan bahwa Siti Hajar bisa sampai ke Mekah.
Pencarian Saya Akan “Air Hidup Sejati”
Semua ini membuat hati saya tidak tenang. Saya merasa seperti Siti Hajar yang kehausan secara rohani. Dan frustrasi mencari air kehidupan.
Saya rindu pertolongan Allah dan penghiburan-Nya dari berbagai masalah hidup. Saya merasa kering karena belum mendapatkan jawabannya.
Sampai saya melihat konten di sosial media. Yang berbunyi Isa dapat memberikan air kehidupan Allah.
“Barangsiapa percaya kepada-Ku [Isa Al-Masih] . . . Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Injil, Yohanes 7:38).
Saya terkejut karena ayat ini seolah menjawab pertanyaan saya. Namun saya belum memahami artinya.
Karena penasaran, akhirnya saya memberanikan diri datang ke gereja. Saya melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
Saya berdoa agar Allah menunjukkan jalan kebenaran-Nya. Agar saya memperoleh air hidup sejati.
Isa Al-Masih Memberikan Air Hidup Sejati
Saat beribadah di gereja “kebetulan” isi ceramah saat itu juga mengenai air hidup sejati. Ada kehidupan Allah yang diberikan kepada manusia. Yaitu saat kita mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Saya tertarik bahwa Isa Al-Masih menyatakan diri sebagai “Air Hidup.” Dan orang yang mengimani-Nya bisa mendapatkan kepuasan batin. Tergambar seperti orang haus yang mendapatkan air segar (Injil, Yohanes 4:14)!
Hal ini berarti Allah melalui Isa peduli dengan keadaan kita. Ia menyertai di tengah masalah. Ia juga memberi barokah-Nya untuk menolong semua kebutuhan kita.
Bukan hanya itu saja, ada juga jaminan surga. Allah mau mengampuni dosa kita.
“Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya [Mengimani Isa], ia tidak akan haus untuk selama-lamanya . . . akan menjadi mata air . . . sampai kepada hidup yang kekal [mendapat surga]“ (Injil, Yohanes 4:14).
Saat itu saya merasakan pengalaman berbeda. Ada kesegaran batin dan damai yang luar biasa. Inilah siraman rohani yang sesungguhnya.
Akhirnya saya merasakan kesegaran sejati. Saya mengajak para Pembaca, maukah Anda menerima air hidup sejati? Mari mengimani Isa Al-Masih.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mukmin Mengatasi Gangguan Depresi Jiwa dengan Air Kehidupan Allah
- Mukmin Bertanya Kenapa Hidup Selalu Susah? Ini Jawabannya!
- Jaminan dan Pertolongan Allah: Kebahagiaan Dunia Akhirat Untuk Mukmin
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana menurut Saudara mengenai khasiat air Zam Zam, apakah benar bisa menyembuhkan penyakit?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai penelitian bahwa air Zam Zam dijaga kuantitasnya dan dimurnikan oleh manusia?
- Mengapa hanya Isa Al-Masih yang bisa menyatakan dirinya sebagai air hidup Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].