Manusia penuh kekotoran karena dosa. Kita perlu jalan Allah untuk membersihkan diri.
Ini adalah topik percakapan saya dengan teman lama, yaitu Rahardjo. Ia baru saja pulang kampung dari kota.
Rahardjo menyatakan ia sangat rindu bisa hidup bersih. Karena itu ia senang dengan konsep wudhu. Wudhu adalah membersihkan diri sebelum ibadah.
Namun pada sisi lain ia juga tidak yakin. Apakah dengan sekadar membersihkan diri secara jasmani mampu menghilangkan banyak kekotoran hati?
Mari simak percakapan saya dengan Rahardjo. Kita akan melihat cara Allah membersihkan hati manusia, agar kita bisa memperoleh surga.
Percakapan Mengenai Membersihkan Hati
Rahardjo berasal dari kampung yang sama dengan saya. Hanya ia telah lama merantau di kota. Sejak dahulu kami telah akrab. Ia adalah teman main saya saat kecil.
Itu sebabnya Rahardjo tidak segan berbicara terbuka. Ia menyatakan merasa hidupnya kotor karena telah melakukan banyak dosa.
Karena itu pembicaraan kami membahas bagaimana cara membersihkan hati. Apakah salah satunya dengan berwudhu? Karena konsep wudhu adalah membersihkan diri.
Arti dan Kegunaan Wudhu
Rahardjo berkata wudhu berasal dari “al wadhah.” Yang artinya indah dan elok. Karena kebersihan bisa memperindah orang.
Ia pernah mendengar wudhu memiliki beberapa kegunaan penting. Yaitu
- Prasyarat sebelum melakukan ibadah.
Umat Islam percaya ibadah sangat suci. Karena itu manusia perlu membersihkan diri sebelum ibadah. Hal ini berlaku untuk shalat, maupun saat memegang Al-Quran.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki . . .” (Qs 5:6). - Membersihkan diri dari dosa.
Selanjutnya wudhu sendiri memiliki manfaat besar. Yaitu untuk membersihkan diri dari dosa (Sunan Daruquthni 373). Namun dalam hal ini Rahardjo menganggap lebih merupakan simbolis. Tujuannya untuk memotivasi orang beribadah. Sulit membayangkan tindakan membersihkan diri secara fisik dapat menghapus dosa hati. Karena ia sadar betapa banyaknya dosa yang manusia bisa perbuat. - Berguna bagi kebersihan dan kesehatan.
Tentu saja wudhu memiliki manfaat lain. Yaitu untuk kesehatan jasmani. Karena kebersihan memang pangkal kesehatan.
Dapatkah Berwudhu Membersihkan Kekotoran Hati?
Saya berkata: “Baik sekali konsep ini. Namun apakah kamu yakin kebersihan fisik mampu menghilangkan kekotoran hati?”
Rahardjo menjawab: “Nah memang inilah kegelisahan saya. Memang saya merasa tidak yakin dosa bisa tertutupi dengan sekadar basuhan air. Selanjutnya saya merasa peraturan ini juga agak menyulitkan. Bahwa saya harus melakukannya sebelum shalat, seumur hidup.”
“Namun saya tidak tahu apakah ada jalan lain? Karena kita manusia pasti berdosa. Sehingga butuh jalan agar bisa selamat. Bagaimana pendapat kamu dalam hal ini? Bukankah kepercayaan kamu memiliki konsep serupa yaitu baptisan?”
Apa Bedanya Wudhu dengan Baptisan Nasrani?
Rahardjo memang mengetahui saya sudah lama menjadi pengikut Isa. Kami berteman baik dan saling menghormati walau berbeda kepercayaan.
Saya menjelaskan bahwa ada perbedaan konsep baptisan dengan wudhu. Jika wudhu adalah membersihkan diri, baptisan adalah lambang pertobatan.
“Aku [nabi Yahya] membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan . . .” (Injil, Matius 3:11).
Umat Nasrani setuju memang kita perlu menjaga kebersihan jasmani. Hal ini juga merupakan bagian dari ibadah. Namun bukan prasyarat mendekat kepada Allah.
Karena kepercayaan kami, dosa itu sangat serius. Bukan sekadar kebersihan fisik yang mampu menghapus dosa.
Apa Makna dari Baptisan?
Rahardjo menerima penjelasan ini. Namun ia bertanya: “Mengapa baptisan menjadi lambang pertobatan, apakah artinya?”
Saya menjawab bahwa manusia penuh dosa. Kita tidak mampu membersihkan diri sendiri. Walau dengan banyak ibadah dan perbuatan baik yang kita lakukan. Karena itu Allah memberikan jalan bagi manusia melalui Isa Al-Masih sebagai perwujudan kasih Allah.
Ia menjadi manusia dan bahkan tersalib untuk menggantikan hukuman dosa. Allah kemudian membangkitkan-Nya sebagai tanda kemenangan atas dosa dan maut.
Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka tersedia keselamatan Allah. Yaitu Ia akan membersihkan kita dari semua dosa. Dan memberikan tuntunan-Nya sampai kita bisa masuk surga.
Inilah yang menjadi dasar untuk mengerti baptisan. Yaitu saat tercelup dalam air, menggambarkan kehidupan lama yang penuh dosa telah mati. Lalu saat keluar dari air menggambarkan hidup baru dalam ampunan dan rahmat Allah.
“Kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus [Isa Al-Masih], dosa kita telah terkuburkan. Supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Injil, Surat Roma 6:3-4 parafrasa).
Karena itu baptisan ini cukup satu kali. Sebagai tanda pertobatan. Dan tidak perlu diulang setiap kali hendak beribadah.
Baptisan Seumpama Pencucian Kain Kotor
Rahardjo menjadi tertarik. Namun ia mengatakan masih sulit memahami konsep baptis ini.
Karena itu saya menjelaskan satu gambaran sederhana. Yaitu proses pencucian kain atau pakaian.
Bayangkan ada kain yang sangat kotor. Lalu masuk dalam air sabun yang bersih. Sehingga kain yang kotor tersebut berubah menjadi putih bersih.
Inilah gambaran dari konsep baptis. Konsep ini bermakna perubahan. Ada perubahan total setelah orang mengalami “pembersihan” Allah, walau baptisan sendiri tidak membersihkan dosa dari hati seorang.
“Meskipun kamu merah lembayung karena dosa-dosamu, kamu akan Kubasuh menjadi putih bersih seperti kapas. Meskipun dosa-dosamu banyak dan berat, kamu akan Kuampuni sepenuhnya” (Taurat, Yesaya 1:18 BIS).
Demikianlah baptisan menjadi lambang hati manusia yang menjadi bersih. Bersih karena menerima ampunan Allah melalui Isa Al-Masih.
Jalan Allah untuk Membersihkan Dosa Manusia
Rahardjo menjadi sangat terkesan. Ia menyatakan memang semua ibadah manusia sangat terbatas. Tidak akan mampu membersihkan hati yang kotor. Hanya Allah yang mampu melakukannya.
Rahardjo juga menyatakan bahwa sekarang ia menjadi lebih mengerti mengenai baptis umat Nasrani. Mungkin saja ini jawaban dari kegelisahan hatinya selama ini. Walau ia masih perlu waktu untuk merenungkannya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mau hati Anda bisa menjadi bersih? Allah menyediakan jalan dengan mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
“Sebab Kristus [Isa Al-Masih] tersalib untuk dosa manusia. Kemudian Ia dihidupkan kembali secara rohani. Kejadian itu merupakan kiasan dari baptiskan. Untuk menyelamatkan manusia yang percaya. Karena Yesus Kristus sudah hidup kembali dari kematian” (Injil, Surat 1 Petrus 3:18, 21 BIS parafrasa).
Dengan cara inilah hati kita bisa benar-benar bersih. Karena Allah akan mengampuni dosa melalui Rahmat-Nya, dalam Isa Al-Masih! Sehingga kita bisa beroleh surga.
Mari menerima jalan Allah bagi hidup kita.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cara Membersihkan Hati Agar Dapat Berkenan Di Hadapan Allah
- Rahasia Mukmin Mengatasi Stres Tekanan Batin Karena Takut Azab
- Apakah Amalan dapat Memberikan Keselamatan bagi Mukmin?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara dapatkah kebersihan fisik membersihkan dosa? Jelaskan jawabannya!
- Menurut Saudara bagaimana keadaan manusia di akhirat jika tidak sanggup memenuhi semua kewajiban tata cara ibadah?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai konsep baptisan sebagai lambang pertolongan Allah bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].