Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa. Pada bulan ini umat Islam berpuasa untuk kembali kepada Allah.
Puasa tidaklah mudah. Orang harus menahan lapar dan haus sepanjang hari sambil tetap melakukan aktifitasnya. Butuh pengorbanan besar untuk bisa menunaikan puasa penuh.
Mengapa bulan puasa memang sangat istimewa sehingga orang mau melakukannya? Apa sajakah keistimewaan bulan Ramadan?
Sampaikan jawaban Anda di sini.
Apakah dengan puasa kita dapat menemukan jalan yang lurus?
Bulan Yang Istimewa
Mukmin percaya masa Ramadan adalah saat yang spesial. Ada banyak keistimewaan bulan Ramadan yang berbeda dari bulan-bulan yang lainnya.
Bulan Ramadan adalah waktu untuk menahan diri dari nafsu. Waktu fokus untuk beribadah kepada Allah. Juga waktu memperhatikan orang-orang yang kurang mampu.
Demikian juga menurut kepercayaan Muslim bahwa salah satu ke keistimewaan bulan Ramadan yang utama adalah sebagai waktu Al-Quran turun. Ada malam Lailatul Qodar yang dikatakan lebih berharga dari 1000 bulan.
Hasil Yang Ingin Tercapai Pada Bulan Ramadan
Karena semua keistimewaan ini maka pada Ramadan umat Islam melakukan banyak ibadah dan doa. Dengan harapan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Tujuan semua ini adalah agar mendapatkan hidayah. Mukmin sangai rindu untuk mendapatkan shiratal mustaqim yaitu jalan yang lurus.
Kerinduan utama Mukmin adalah agar mendapatkan pencerahan-Nya untuk jalan yang lurus.
“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat” (Qs 1:6-7).
“Shiratal mustaqim adalah jalan yang jelas dan gamblang yang bisa mengantarkan menuju Allah dan surga-Nya . . .” (Taisirul Kariimir Rahman).
Niat untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah sangat baik. Namun, manusia banyak khilaf. Sangat sulit mendapatkan hidayah-Nya.
Ibadah manusia ada batasannya. Allah Maha Kudus. Manusia tidak sempurna.
Apakah semua dosa manusia sepanjang tahun cukup tertutupi dengan puasa satu bulan? Apalagi jika banyak dosa dan khilaf dalam kehidupan.
Pernahkah saudara melanggar satu perintah Allah? Apakah puasa kita bisa selalu sempurna? Berikan pendapat Anda di sini.
Jalan Lurus yang Sebenarnya
Sepanjang sejarah manusia mencari jalan yang benar. Namun, hanya ada satu Pribadi yang menyatakan bahwa Dialah jalan yang lurus kepada Allah. Yaitu Isa Al-Masih.
“Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Akulah jalan . . .’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Niat beribadah dan berpuasa sangat baik. Hanya saja manusia penuh kelemahan dan sering berdosa. Mustahil untuk mentaati semua perintah agama dengan sempurna.
Banyak dosa dan kesalahan yang ada dalam hidup manusia. Banyak niat baik yang tidak tercapai. Manusia rentan tersesat dalam berbagai maksiat.
Isa menjadi jalan yang lurus untuk menolong manusia. Barangsiapa percaya kepada Isa maka akan mendapatkan hidayah yang sejati.
Isa Al-Masih menolong manusia yang penuh kesalahan. Melalui-Nya kita bisa beroleh pertolongan untuk selamat.
“Dialah [Isa Al-Masih] yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita” (Injil, Rasul Besar Matius 8:17).
Mari percaya kepada Isa. Dialah yang bisa menolong kita yang perlu pertolongan. Isa akan menunjukkan jalan menuju selamat jika sungguh-sungguh minta kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara apa sajakah keistimewaan bulan Ramadan?
- Menurut Saudara apakah perbuatan baik dan ibadah kita cukup untuk menjadi maghfirah atau penutup dosa? Mengapa?
- Bagaimana Isa Al-Masih menjadi jalan yang lurus? Jelaskan jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Teladan Puasa Isa untuk Bulan Ramadan
- Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat, dan Injil
- Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”
- Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke Surga
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
parasiroha mengatakan
~
Saudari Wenny,
Kami tidak pernah membenci Muslim. Kitab suci kami mengajarkan untuk mengasihi bahkan musuh sekalipun, kami pengikut Kristus mengasihi Muslim sebagaimana kami yang telah mendapatkan kasih dari Yesus. Jadi, kami hanya berbagi kasih kepada saudara/i Muslim dengan memberitahukan kebenaran tentang kabar baik/sukacita mengenai keselamatan hanya didapat melalui percaya kepada Yesus Kristus.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Parasiroha,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, bahkan mengasihi musuh. Ini merupakan ajaran dengan tingkat moralitas tertinggi dan terluhur. Itu sebabnya, di bulan ramadhan diharapkan menemukan kebenaran sesungguhnya dengan mempelajari Isa Al-Masih dari Injil. Terima kasih.
~
Solihin
Zulkifli mengatakan
~
Para nabi melakukan puasa, termasuk Isa. Jadi janganlah pihak Kristen macam-macam menyudutkan Muslim berpuasa, sementara para nabi termasuk Isa yang berpuasa tak dikritik. Padahal dari mulut Isa sendiri, bahwa kehadirannya tidak menghapus ajaran Taurat dan para nabi. Percaya sama kata Isa atau selain Isa.
Isa tidak pernah mengajari bangsa di luar bangsa Israil. Mengapa umat Kristen malah mengajari kami yang Muslim? Kami menjalankan perintah. Masalah sorga itu urusan Allah. Adakah di Perjanjian Lama ayat jaminan masuk sorga jika puasa? Apakah para nabi termasuk Yesus tak masuk sorga karena berpuasa? Pelajarilah Alkitabmu, jangan hanya main tuduh yang tak berbobot.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Kami tidak menyudutkan Muslim berpuasa. Berpuasa sangat baik. Tetapi berpuasa tidak dapat menjamin seseorang masuk sorga. Sebab bukan puasa yang menyelamatkan manusia dari neraka, tetapi Allah. Ini menjelaskan bahwa manusia diselamatkan karena rahmat Allah. Saudara telah berpuasa di bulan ramadhan kemarin. Kalau boleh tahu, bagaimana pengalaman saudara berpuasa? Apakah saudara telah menemukan jalan lurus sepanjang saudara berpuasa? Dapatkah saudara membagikan pengalaman saudara?
~
Solihin
taufiq mengatakan
~
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan kami berpuasa di bulan romadhon. Rasanya tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Kesabaran, rasa menerima, rasa sayang pada sesama manusia semakin bertambah ketika ajaran Allah dan rasulullah kita laksanakan dengan tulus. Rasanya sungguh nikmat luar biasa.
Entah kenapa habis puasa Romadhon rasanya di jiwa ini tentram. Tidak suka ikutan saudara-saudara kita yang tidak puasa karena aku sadari bahwa hidup itu pilihan masing-masing. Biarlah saudara-saudara kita yang tidak mau puasa menemukan kebahagiaannya sendiri. Silakan saja. Tetapi aku sekarang akan puasa lanjutan puasa romadhon.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Taufik,
Kami amat senang bahwa saudara menikmati bulan puasa lalu. Kami senang juga bahwa saudara semakin menyayangi manusia. Kami pun berharap saudara dapat mengamalkan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi musuh sehingga kasih sayang saudara teruji. Dari antara semua nikmat yang dirasakan oleh saudara, maka muncul pemikiran dan pertanyaan dalam benak kami. Kami berharap saudara dapat membantu kami menjelaskan hal ini.
Kalau boleh tahu, apakah saudara telah mendapatkan jalan yang lurus tersebut di bulan ramadhan? Bukankah saudara selalu memanjatkan ditunjukkan jalan yang lurus? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Zulkifli,
Memang hukum Taurat tidak dihapus, dan hukum itu telah digenapin Isa, sehingga yang percaya harus mengikuti Isa bukan hukum Taurat lagi. Selain itu puasa di Taurat tidak pernah diwajibkan dan tidak pernah untuk mendapat amalan. Berbeda bukan dengan Islam? Isa pernah mengajar kepada perempuan Samaria, penggenapan pengajaran diutamakan ke orang Yahudi. Dan Isa sendiri memerintah setelah Ia naik ke surga agar mengajarkan kepada semua bangsa. Surga juga urusan Isa sehingga Ia dapat menjaminnya.
Taufiq,
Memang tampak tentram setelah berpuasa karena keluar dari pikiran seperti fatamorgana. Mengapa? Karena setelah berpuasa, Muslim selalu menjalanin hidup dengan ketidakpastian akan surga.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Perlu dipikirkan lebih lanjut mengenai esensi puasa sesungguhnya. Apakah puasa sebagai upaya masuk sorga atau puasa sebagai bentuk penyesalan dan pertobatan seseorang? Tentu dua hal ini amat berbeda makna. Kami berharap saudara-saudara Muslim memikirkan hal ini lebih lanjut agar tidak terjebak pada ritualitas. Terima kasih.
~
Solihin