Apakah Anda senang akan datangnya bulan Ramadan? Berkenankah Anda menceritakan alasannya kepada kami di sini!
Ada 5 keutamaan bulan Ramadhan yang wajib didapatkan Mukmin. Salah satu keutamaan bulan Ramadan ialah menjanjikan pahala yang berlipat dan pengampunan dosa. Apakah manfaat keutamaan-keutamaan itu bagi para Muslim?
5 Keutamaan Bulan Ramadhan
Mukmin percaya bahwa keutamaan bulan Ramadan berkaitan dengan pahala dan pengampunan dosa. Berikut adalah 5 keutamaan di bulan Ramadhan:
- Allah menjadikan puasa dan shalat yang dilakukan dengan keimanan dan mengharapkan (pahala) sebagai sebab diampuninya dosa.
- Puasa pada bulan Ramadan (merupakan) sebab terhapusnya dosa-dosa setahun yang lampau.
- Orang yang menunaikan taraweh bersama imam hingga selesai, tercatat baginya seperti qiyamul lail semalam (penuh).
- Puasa di bulan Ramadan senilai puasa sepuluh bulan.
- Melaksanakan umrah pada bulan Ramadan, pahalanya sama seperti haji.
Saya kagum, sahabat-sahabat Muslim saya taat berpuasa dengan harapan mendapatkan semuanya itu.
Jika beroleh semua 5 keutamaan tersebut, dapatkah menjamin semua dosa dapat diampuni dan yakin masuk sorga? Kirimkan tanggapan Anda di sini.
Dua Kebenaran Dibalik Kebutuhan Pengampunan
Kita setuju bahwa manusia sangat membutuhkan pengampunan Allah agar selamat di akhirat, bukan?
Kebutuhan pengampunan ini membuktikan dua kebenaran.
Pertama, kita semua berdosa kepada Allah. Seringkali pikiran dan perbuatan kita tidak menaati perintah dan larangan-Nya. Kita berbohong, egois, marah, benci, kurang bertakwa, kikir, dan sebagainya.
Kedua, akibat berdosa, amal baik dan pahala kita tidak sempurna (100%), akibatnya tidak mencukupi syarat masuk surga-Nya. Jika amal baik dan pahala cukup, kita tidak membutuhkan pengampunan Allah. Bagaimana bila sebaliknya?
Hukuman Dosa Manusia dan Kebutuhan akan Pengampunan
Allah Maha Suci menghendaki manusia hidup suci tanpa dosa. Kitab Allah telah menegaskan bahwa, “. . . upah dosa ialah maut [kematian di neraka]” (Injil, Surat Roma 6:23). Maka Allah menghukum manusia yang berdosa. Al-Quran menuliskan, “. . . barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” Qs 2:81).
Tentu tidak seorang pun yang ingin menderita hukuman kekal di neraka. Semua ingin selamat di surga. Dapatkah keutamaan-keutamaan Ramadan, pahala, dan amal baik menolong dari hukuman dosa? Atau, ada yang berkuasa menolong kita bebas dari hukuman kekal karena dosa?
Sang Pengampun Dosa Kita
Kabar baiknya, Kitab Allah dan para Nabi telah menyaksikan Pribadi yang berkuasa mengampuni segala dosa kita. “Tentang Dialah [Isa Al-Masih] semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya” (Injil, Kisah Para rasul 10:43).
Isa Al-Masih, Kalimatullah, berkuasa menjamin pengampunan dosa bagi setiap orang yang beriman kepada-Nya. Sebab Dia telah memikul hukuman dosa manusia yaitu kematian kekal, melalui kematian-Nya.
Jika Anda masih merasa gelisah dan tidak yakin bahwa keutamaan-keutamaan Ramadan tidak dapat membebaskan Anda dari hukuman dosa, datanglah kepada Isa Al-Masih. Ia berkuasa memberikan pengampunan dan jaminan masuk surga!
[StafIDI – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya member komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setujukah saudara bahwa 5 keutamaan bulan Ramadhan tidak dapat menjamin pengampunan atas hukuman dosa? Jelaskan alasannya!
- Mengapa kita semua membutuhkan pengampunan Allah?
- Mengapa pengampunan dosa dari Isa Al-Masih pilihan terbaik bagi manusia untuk masuk surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “5 Keutamaan Bulan Ramadhan! Cukupkah Mendapatkan Ampunan Allah?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Makna Idul Fitri, Jaminan Penyucian Hati dan Hidup Kekal
- Puasa Dan Pahala Ditinjau Dari Tujuan Penciptaan Manusia
- 3 Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
- Apakah Pengertian Puasa Ramadan yang Benar?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Tetapi Yesus berpuasa selama 40 hari siang dan malam, tanpa saur dan buka. Lalu puasa Ramadhan ini hanya pergantian jam makan, yaitu: tidak makan di siang hari, tapi makan di malam hari. Ini contoh dari manakah? Kami Kristen pun ada saat puasa, tapi itu sangat pribadi sesuai dengan perintah Yesus yaitu: apabila kamu berpuasa, minyakilah rambutmu, agar tidak terlihat kamu berpuasa.
Beda dengan mereka. Dia yang puasa orang lain yang tidak sepaham pun harus ikuti caranya yaitu: warung harus tutup, sehingga mereka tidak bisa menyaksikan diri mereka setia kepada agamanya atau tidak dengan memaksa orang lain harus taat juga. Terima kasih.
~
Saudara Amorata,
Isa Al-Masih tidak mengajarkan berpuasa untuk masuk sorga. Sebab bukan itu keutamaan puasa. Setiap Muslim berharap di bulan puasa akan menolong mereka bisa masuk sorga, tetapi adakah jaminan pasti untuk ini? Ini yang perlu diselidiki oleh rekan-rekan Muslim dari Al-Quran. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Atas dasar apa Isa Al-Masih dianggap berkuasa memberikan ampunan dan jaminan masuk surga?
~
Saudara Ody,
Saudara memberikan pertanyaan yang bagus sekali. Kami senang saudara mengajukan pertanyaan tersebut dan senang pula untuk berbagi. Isa Al-Masih dapat memberikan ampunan dosa atas dasar yang tercatat dalam Injil di mana Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Markus 2:1-9). Hal ini pun disaksikan banyak orang. Dengan demikian, Isa Al-Masih memproklamirkan diri-Nya yang mampu mengampuni dosa. Hal ini memberikan pencerahan juga kepada kita bahwa puasa tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka.
Oh ya, saudara telah berpuasa di bulan puasa. Kalau boleh tahu, apa saudara yakin dan pasti bahwa saudara telah diampuni? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan dasarnya?
~
Solihin
~
Janji pahala ampunan dosa bagi yang menjalankan puasa ramadhan adalah suap alias sogok, agar orang mau menjalankan puasa ramadhan. Padahal janji pahala ampunan dosa itu hanyalah omong kosong belaka. Sogok adalah ajaran Islami, dalilnya: “Bujuklαh orαng dengαn hαrtα bendα sαmpαi Iα mαsuk ʪlαm” (HR. Tirmidzi, 602). Ǫs 9:60, “…zαkαt itu, hαnyαlαh untuk…pαrα mu’αllαƒ yαng dibujuk hαtinyα…” “Bujuklαh umαtmu dengαn jαnji αmpunαn dosα yαng lαlu dαn dosα yαng αkαn dαtαng supαyα iα mαu berjihαd di jαlαn ilαh Arαb” (tαƒsir jαlαlαyn, Ǫs 48:2). Saatnya saudara Islam saya mengevaluasi ajaran yang mereka bela dan imani selama ini.
Mantap kajian om Amorata. GBU om.
~
Saudara Biangkala,
Puasa tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Puasa pun tidak dapat menjamin bahwa seseorang diampuni dosanya. Itu sebabnya, berpuasa dengan tujuan agar diampuni dosanya tidak akan memberikan solusi konkret. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Apakah setiap umat Kristen dosa masa lalu, masa kini, dan masa datangnya akan diampuni?
~
Saudara Edo,
Kami berterima kasih untuk pertanyaan yang baik sekali. Isa Al-Masih berkorban untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Ini artinya dosa masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang diampuni. Sebab pengampunan itu adalah rahmat Isa Al-Masih. Namun, bukan berarti setelah menerima rahmat Isa Al-Masih, maka manusia bebas berbuat dosa. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi Allah dan sesama seperti diri sendiri (Injil, Rasul Markus 12:30-31).
Oh ya, saudara telah berpuasa di bulan puasa lalu. Bagaimana pengalaman saudara berpuasa? Apa saudara yakin dan pasti diampuni dosanya setelah berpuasa? Mengapa?
~
Solihin
*****
Wahai pengikut Paulus dkk,
Ini jawaban pertanyaan saudara:
1. Tidak setuju. Karena perintah wajib puasa jelas ada di Bible (Imamat 16:31), dan yang tidak puasa justru harus dimusnahkan (Imamat 23:29). Hukum ini Yesus tidak menghilangkannya. Kalau dihilangkan akan masuk neraka (Matius 5: 17-20).
2. Kalian butuh ampunan karena kalian telah anggap nabinya sebagai Tuhan. Bertobatlah saudara.
3. Yesus tak pernah mengatakan bahwa ia yang mengampuni dosa. Yesus hanya mengarahkan agar orang diampuni oleh Allah (Matius 4:17), dan memberitakan orang yang telah diampuni Allah (Matius 6:15).
*****
Saudara Alex,
Kami senang saudara telah menjawab tiga pertanyaan kami. Kami menanggapi satu saja dari jawaban saudara agar kita fokus. Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Markus 2:1-11). Isa Al-Masih pun berfirman bahwa Ia memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Dengan demikian, Isa Al-Masih berkuasa atas dosa. Itu sebabnya, puasa tidak dapat menolong manusia lepas dari neraka.
Oh ya, saudara telah menjalankan ibadah puasa. Apa saudara telah yakin dan pasti masuk sorga dengan berpuasa? Mengapa?
~
Solihin
~
Tidaklah ibadah (shalat, puasa, Zakat, dan amal sholeh lainnya) seorang Muslim yang akan memasukkan dia ke dalam sorga, melainkan hanya karena rahmat Allah, Tuhan yang Maha Esa. Bagaimana memperoleh rahmat Allah? Seorang Muslim harus menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran, serta menjalani tuntunan Al-Quran tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Penghulu para nabi, Muhammad sebagaimana yang tertulis dalam hadist-hadistnya.
~
Saudara Irzal,
Kami setuju dengan saudara bahwa seseorang masuk sorga karena rahmat Allah. Namun, amat sayang bahwa saudara membantah pernyataan saudara sendiri dengan menyatakan cara mendapatkan rahmat Allah. Rahmat tidak diperoleh karena usaha seseorang, melainkan karena pemberian Allah semata. Jika saudara berusaha mendapatkan rahmat, maka saudara bekerja untuk itu. Ketika ada pemberian yang diberikan, maka itu bukan rahmat, tetapi upah karena saudara berusaha mengerjakan hal itu.
Rahmat diperoleh karena saudara tidak layak memperolehnya. Itu adalah rahmat. Berpuasa di bulan ramadhan untuk mendapatkan sorga mengingkari rahmat Allah. Bagaimana mungkin rahmat Allah diperoleh dengan berpuasa? Bukankah ini artinya saudara bekerja dengan cara berpuasa lalu mendapatkan sorga? Ini bukan rahmat Allah. Kalau boleh tahu, apa tujuan saudara berpuasa untuk mendapatkan pengampunan dosa? Mengapa?
~
Solihin
~
Assalaamualaikum wr wb,
Perlu saya luruskan di sini bahwa yang dimaksud dengan beriman kepada Isa Al-Masih adalah percaya bahwa sesungguhnya Isa Al-Masih Putra Maryam adalah nabi dan sesungguhnya hanya Allah yang maha Esa adalah Tuhan seluruh alam ini, termasuk Isa Al-Masih putra maryam adalah hambanya Allah. Hanya Allah yang maha mengampuni segala dosa-dosa hambanya. Mudah-mudahan ada manfaatnya komentar yang kami berikan ini.
~
Saudara Ahmad,
Memang benar bahwa Muslim memercayai Isa Al-Masih adalah nabi. Namun, kami membaca Al-Quran dan menemukan fakta menarik yang menunjukkan Isa Al-Masih memiliki sifat yang sama dengan Allah. Misal, Isa Al-Masih suci (Qs 19:19); Dia menyampaikan perkataan yang benar (Qs 19:34); Dia adalah Kalimat Allah dan Roh Allah (Qs 4:171). Tentu ini menarik untuk dikaji lebih dalam, bukan?
Nah, saudara telah berupaya berpuasa di bulan puasa. Kalau boleh tahu, apakah saudara yakin dan pasti diampuni dosa saudara setelah berpuasa? Dapatkah saudara menjelaskan dengan memaparkan bukti-bukti yang ada? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Solihin,
Sepertinya anda juga belajar Islam. Namun sebaiknya menurut saya, belajar Islam baca, mengartikan, mentafsirkan Al-Quran mesti ditemani sama ahlinya dulu supaya diskusinya sempurna. Terhadap Al-Qur’an juga ada adabnya; membacanya, mengartikannya, yang lebih serius mentafsirkannya harus ada yang menemani, Pak. Saya saja orang Islam masih pakai guru. Kalau diskusi dengan saya tidak ada sempurnanya. Jadi, dari awal saya mengatakan, menurut pendapat saya.
~
Saudara Yanti,
Kami berterima kasih untuk tanggapan saudara. Kami mohon maaf terpaksa menghapus komentar saudara yang lain karena telah melebihi satu kolom. Tetapi kami telah membaca komentar saudara di kolom tersebut. Kami tetap memberikan kesempatan kepada siapapun untuk membalas tanggapan kami. Hal itu adalah upaya diskusi yang dilakukan.
Kami masih terus belajar tentang Islam. Kami senang karena saudara pun berkenan mampir ke sini untuk mendiskusikan tentang artikel di atas. Mencermati artikel di atas, maka kita menemukan fakta bahwa Isa Al-Masih yang dapat mengampuni dosa. Bagaimana dengan bulan ramadhan? Apakah di bulan ramadhan Muslim memiliki kepastian diampuni dosanya? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
~
Solihin: “Bagaimana dengan bulan ramadhan?”
Saya tanggapi: Bulan ramadhan telah berlalu. Semoga amal ibadah kami diterima.
“Apakah di bulan ramadhan Muslim memiliki kepastian diampuni dosanya? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?”
Saya tanggapi: Muslim diajarkan untuk selalu mengucapkan insya allah. Dan setelah bulan ramadhan pun ucapan kami sesama kaum Muslim adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima [amalan] dari kami dan darimu sekalian).
~
Saudara Yanti,
Allah adalah mahakuasa dan mahatahu serta tidak membuat teka-teki untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Artinya Allah memberikan janji dan jaminan-Nya kepada manusia secara pasti, bukan mudah-mudahan. Mengapa? Ini untuk membuktikan bahwa Dia adalah Allah. Sebab banyak orang yang dapat membuat janji, tetapi tidak mampu memberikan jaminan pasti. Bukankah demikian?
Saudara menggantungkan dan percaya pada Allah SWT adalah baik. Kalau boleh tahu, mengapa Allah SWT tidak memberikan jaminan pasti masuk sorga kepada saudara? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
“Kalau boleh tahu, mengapa Allah SWT tidak memberikan jaminan pasti masuk sorga kepada saudara? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.”
Solihin, terima kasih sudah mau bertanya. Tujuan berpuasa di bulan ramadhan adalah agar bisa masuk golongan orang-orang yang bertaqwa. Setelah itu kita mesti mengetahui jaminan dari orang yang bertaqwa, maka ada ayat lain. Apa itu jaminan orang-orang yang bertaqwa? Maaf, saya tolabul ilmi. Jadi, masih mencatat dan mendengar. Coba Solihin juga cari informasinya juga (pastikan bantuan ustadz). Jaminan itu ada di dada-dada kami. Namanya iman. Jadi, bukan teka-teki juga, melainkan manusia yang akalnya terbatas.
~
Saudara Yanti,
Memang ini tujuan yang baik sekali agar bisa masuk dalam golongan orang bertakwa. Namun, mari kita memikirkan hal ini secara realistis dan melihat realita sesungguhnya. Ibadah puasa telah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun, bahkan ribuan tahun. Pernahkah saudara memikirkan berapa banyak orang yang mencapai taraf takwa? Lalu, dari mana diketahui bahwa seseorang itu bertakwa?
Kami menemukan fakta yang menarik dan kami ingin tahu pendapat saudara. Allah SWT menyatakan, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut” (Qs 19:71-72). Mengapa Allah SWT memasukan orang bertakwa ke neraka juga? Mohon pencerahan mengenai ini.
~
Solihin
~
Sebenarnya konten ini ingin menjatuhkan Muslim. Coba kalau berani debat langsung sama ustad, kyai.
~
Saudara By,
Kami tidak memiliki niat untuk menjatuhkan Muslim. Sebaliknya, kami menyayangi Muslim dan mencoba memaparkan fakta serta kebenaran yang ada. Jika saudara menjalani puasa di bulan ramadhan, maka harapan Muslim adalah mendapatkan pengampunan dosa, bukan? Tentu saudara menjalankan ibadah puasa pun memiliki tujuan tersebut, bukan?
Ini menjadi pertanyaan besar. Mungkinkah saudara mendapatkan pengampunan dosa di bulan ramadhan? Sudah berapa bulan ramadhan yang telah dijalani oleh saudara? Apakah saudara telah memiliki kepastian mendapatkan pengampunan tersebut? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskannya?
~
Solihin
~
Ahmad,
Jika allah Islam bisa mengampuni dosa, maka bagi Muslim yang bertaqwa pasti dijamin surga. Mengapa allah Islam bisa mengampuni dosa tapi semua Muslim masih ditetapkan ke neraka?
Yanti,
Bagaimana jika guru yang mengajar saudara salah menafsir ayat atau menafsir menurut pikirannya sendiri? Bukankah sebaiknya saudara juga belajar sendiri agar dapat menyelidiki apa yang diajarkan guru sesuai dengan data? Jika saudara melakukan puasa dengan benar, mengapa allah Islam tidak menjamin ibadah saudara diterima? Bukankah puasa itu wajib dan saudara sudah bertaqwa? Bagaimana jika ketaqwaan saudara, ternyata saudara ditakdirkan ke neraka, karena catatan takdir saudara ke neraka?
~
Saudara Park,
Pertanyaan yang menarik sekali. Ada sebuah paradoks tentang tindakan dan kemampuan Allah SWT. Al-Quran tidak memberikan ruang yang pasti di mana Muslim mendapatkan kepastian masuk sorga. Tentu ini menjadi dilema bagi Muslim. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Bagi umat Islam menjalankan puasa di bulan Ramadhan bukan semata mata hanya untuk pengampunan dosa tapi puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Muslim ك
Puasa itu adalah kewajiban bagi umat Muslim dan puasa juga telah ditetapkan sebelum umat nabi Muhammad saw. Sesungguhnya Allah swt maha pengampun lagi maha penyayang. Tidak ada yang lebih nikmat dan bahagia ketika datang bulan suci Ramadhan dan tidak ada hal yang paling sedih ketika puasa Ramadhan telah usai.
~
Saudara Rena,
Umat Muslim tentu sangat menikmati menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, seperti saudara Rena. Benar sekali bahwa puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Muslim. Namun apakah puasa hanya sekedar menjalankan kewajiban? Apakah tidak ada harapan yang dipanjatkan oleh umat Muslim pada saat Ramadhan? Tentu ada harapan untuk mendapatkan ampunan dari Allah.
Menjalankan ibadah puasa adalah hal yang baik, namun untuk memperoleh ampunan atas segala dosa tidak cukup dengan melakukan puasa di bulan Ramadhan. Karena faktanya setelah usai Ramadhan manusia kembali lagi melakukan dosa karena tabiat manusia memang cenderung untuk melakukan dosa.
Lalu bagaimana cara manusia menfapatkan ampunan Allah dari segala dosanya? Bagaimana menurut pandangan saudara?
~
Noni
~
Kiranya di bulan Ramadhan ini kita bisa lebih baik dari dan bertambah keimanan kita. Amin.
~
Saudara Mawardianjay,
Tentu saja sebagai manusia kita berharap selalu lebih baik dan iman kita semakin naik tingkat. Kita semakin mengenal Allah yang kita sembah dan apa yang kita lakukan berkenan bagi-Nya.
Namun jika di bulan Ramadhan kita mendapatkan ampunan Allah dari semua dosa kita, lalu bagaimana di luar bulan Ramadhan? Bagaimana cara saudara melunasi hutang dosa saudara Sebab manusia selalu cenderung berbuat dosa dan kejahatan.
Bagaimana dengan saudara? Apakah selama bulan Ramadhan, saudara yakin sudah mendapatkan ampunan-Nya dan semakin beriman pada Allah?
~
Noni
.~
Dakwah Kristen fokus saja bahas Kristen, hargailah umat Islam tidak memcampuri urusan agama lain. Bertoleransilah yang benar.
~
Saudara Mochtat,
Kami sangat menghargai umat Muslim dan tidak bermaksud mencampuri urusan agama lain. Namun topik tentang puasa di bulan Ramadhan sangat menarik sekali . Sebab di bulan ini, umat Muslim berlomba-lomba melakukan amal baik dan mengumpulkan pahala agar mendapatkan ampunan Allah dari dosanya. Namun apakah amal baik yang dilakukan saat bulan puasa dapat menjamin umat Muslim mendapatkan ampunan Allah?
Sebab manusia tidak layak mendapatkan ampunan Allah sekalipun dengan beramal soleh. Hanya Allah saja yang berkuasa memberikan ampunan dan menyelamatkan manusia dari hukuman akibat dosanya yaitu melalui Ikurban sa Al-Masih. Sudakah saudara mengetahui tentang kurban Isa Al-Masih?
~
Noni