Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa. Pada bulan ini umat Islam berpuasa untuk kembali kepada Allah.
Puasa tidaklah mudah. Orang harus menahan lapar dan haus sepanjang hari sambil tetap melakukan aktifitasnya. Butuh pengorbanan besar untuk bisa menunaikan puasa penuh.
Mengapa bulan puasa memang sangat istimewa sehingga orang mau melakukannya? Apa sajakah keistimewaan bulan puasa Ramadan?
Sampaikan jawaban Anda di sini.
Apakah dengan puasa kita dapat menemukan jalan yang lurus?
Keistimewaan Bulan Puasa Ramadan
Mukmin percaya masa Ramadan adalah saat yang spesial. Ada banyak keistimewaan bulan puasa Ramadan yang berbeda dari bulan-bulan yang lainnya.
Bulan Ramadan adalah waktu untuk menahan diri dari nafsu. Waktu fokus untuk beribadah kepada Allah. Juga waktu memperhatikan orang-orang yang kurang mampu.
Demikian juga menurut kepercayaan Muslim bahwa salah satu ke keistimewaan bulan puasa Ramadan yang utama adalah sebagai waktu Al-Quran turun. Ada malam Lailatul Qodar yang dikatakan lebih berharga dari 1000 bulan.
Hasil Yang Ingin Tercapai Pada Bulan Ramadan
Karena semua keistimewaan ini maka pada puasa Ramadan umat Islam melakukan banyak ibadah dan doa. Dengan harapan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Tujuan semua ini adalah agar mendapatkan hidayah. Mukmin sangai rindu untuk mendapatkan shiratal mustaqim yaitu jalan yang lurus.
Kerinduan utama Mukmin adalah agar mendapatkan pencerahan-Nya untuk jalan yang lurus.
“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat” (Qs 1:6-7).
“Shiratal mustaqim adalah jalan yang jelas dan gamblang yang bisa mengantarkan menuju Allah dan surga-Nya . . .” (Taisirul Kariimir Rahman).
Niat untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah sangat baik. Namun, manusia banyak khilaf. Sangat sulit mendapatkan hidayah-Nya.
Ibadah manusia ada batasannya. Allah Maha Kudus. Manusia tidak sempurna.
Apakah semua dosa manusia sepanjang tahun cukup tertutupi dengan puasa satu bulan? Apalagi jika banyak dosa dan khilaf dalam kehidupan.
Pernahkah saudara melanggar satu perintah Allah? Apakah puasa kita bisa selalu sempurna? Berikan pendapat Anda di sini.
Jalan Lurus yang Sebenarnya
Sepanjang sejarah manusia mencari jalan yang benar. Namun, hanya ada satu Pribadi yang menyatakan bahwa Dialah jalan yang lurus kepada Allah. Yaitu Isa Al-Masih.
“Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Akulah jalan . . .’” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Niat beribadah dan berpuasa sangat baik. Hanya saja manusia penuh kelemahan dan sering berdosa. Mustahil untuk mentaati semua perintah agama dengan sempurna.
Banyak dosa dan kesalahan yang ada dalam hidup manusia. Banyak niat baik yang tidak tercapai. Manusia rentan tersesat dalam berbagai maksiat.
Isa menjadi jalan yang lurus untuk menolong manusia. Barangsiapa percaya kepada Isa maka akan mendapatkan hidayah yang sejati.
Isa Al-Masih menolong manusia yang penuh kesalahan. Melalui-Nya kita bisa beroleh pertolongan untuk selamat.
“Dialah [Isa Al-Masih] yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita” (Injil, Rasul Besar Matius 8:17).
Mari percaya kepada Isa. Dialah yang bisa menolong kita yang perlu pertolongan. Isa akan menunjukkan jalan menuju selamat jika sungguh-sungguh minta kepada-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara apa sajakah keistimewaan bulan puasa Ramadan?
- Menurut Saudara apakah perbuatan baik dan ibadah kita cukup untuk menjadi maghfirah atau penutup dosa? Mengapa?
- Bagaimana Isa Al-Masih menjadi jalan yang lurus? Jelaskan jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Keistimewaan Bulan Puasa Ramadan: Menemukan Jalan Lurus!“ Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Teladan Puasa Isa untuk Bulan Ramadan
- Jalan Allah Dalam Al-Quran, Taurat, dan Injil
- Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”
- Muhammad Menunjukkan Jalan, Isa Al-Masih Adalah Jalan ke Surga
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
1. Keistimewaan bulan ramadhan banyak. Dengan puasa badan jadi sehat, pintu sorga terbuka lebar, pintu ampunan terbuka juga, bulan penuh rahmat, bulan yang baik dari seribu bulan.
2. Kalau kita berbuat baik di bulan ramadhan pahalanya berkali-kali lipat dibanding bulan-bulan yang lain, bukan penutup tapi diampuni dosa yang telah lalu
3. Umat Muslim wajib mengimani Isa Al-Masih sebagai rasul Allah. Kalau tidak mengimaninya, maka bukan Muslim dia.
*****
Saudara Joker,
Ijinkan kami menanggapi satu saja dari jawaban saudara di atas. Kami menghargai pendapat saudara di atas yang menyatakan bahwa bulan puasa memiliki banyak keistimewaan, terutama terbuka pintu ampunan. Bila kita menelusuri hal ini lebih lanjut, maka kami tidak menemukan dalil atas pernyataan ini. Barangkali saudara dapat membantu kami menjelaskan sehingga semua pengunjung situs mengetahui secara pasti, bukan sekedar asumsi saja. Bolehkah kami tahu, tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa bulan ramadan dapat mengampuni dosa? Mohon pencerahan.
Oh ya, kami yakin saudara adalah orang yang taat dan menghendaki masuk sorga. Setiap orang diselamatkan karena rahmat Allah, bukan karena bulan tertentu. Kami teringat firman Isa Al-Masih, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2). Bagaimana menurut saudara firman Isa Al-Masih tersebut?
~
Solihin
~
Apakah semua dosa manusia sepanjang tahun cukup tertutupi dengan puasa satu bulan? Apalagi jika banyak dosa dan khilaf dalam kehidupan. Lantas harus ke jalan Yesusmu? Yesusmu saja tidak selamat dari siksaan dunia, terlepas dalil yang sering kau ucapkan bahwa dia pengasih, adil dll dlm artikel-artikelmu. Justru berlawanan dengan sifat Tuhan yang lain. Masak Tuhan lemah, kotor, tidak berkuasa, menjijikkan, memiliki rupa dll? Lantas apakah bisa menebus dosa? Anda terlalu berlindung dalam kata kasih.
Pantas saja kejahatan merajalela karena Tuhanmu sendiri yang mengajarkan (menebus dosa). Jangan dilihat di Indonesia yang mayoritas Muslim tapi lihat di seluruh dunia negeri yang mayoritas non Muslim.
~
Saudara Lala,
Pertanyaan tersebut seyogianya mendapatkan jawaban dari saudara sehingga diketahui bahwa iman dan keimanan saudara memiliki dasar yang jelas, bukan mengalihkan kepada isu lain. Jika dosa sepanjang tahun dapat diampuni dengan puasa satu bulan, maka nabi saudara adalah orang pertama yang seharusnya tahu dan pasti masuk sorga. Alih-alih tahu keselamatannya di akhirat, nabi saudara pun tidak tahu.
“Katakanlah: ‘Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan'” (Qs 46:9). Mengapa nabi saudara tidak tahu keselamatannya? Apakah nabi saudara tidak berpuasa atau bagaimana?
~
Solihin
~
46:9. Ya, karena kami yakin Muhammad adalah manusia biasa (manusia yang ma’shum), dan yakin ada Allah yang berkuasa atasnya. Bukan seperti Tuhan anda yang menjelma jadi manusia lalu direndahkan! Yang tidak memiliki sifat Tuhan atau punya konsep sifat ketuhanan yang saling kontradiktif. Baca surat Al-Ikhlas dan renungkan. Enak main comot hadits yang bilang puasa satu bulan dapat hapuskan puasa setahun tanpa memahami makna puasa (saran baca redaksi haditsnya, telusuri jalur periwayatannya, cari hadits yang bersesuaian, cari kesesuaiannya dengan Al-Quran, dan tanyakan pada ahlinya).
~
Saudara Lala,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Memang nabi saudara adalah manusia biasa. Tetapi tidak pernah ada pernyataan kepastian bahwa nabi saudara adalah manusia yang ma’shum di Al-Quran. Bukankah pernyataan manusia yang ma’shum adalah teologi yang dibangun oleh ulama Islam? Jika kami keliru, mohon dikoreksi. Walaupun demikian, pernyataan dan tanggapan saudara di atas tidak menjawab inti pertanyaan kami.
Mengapa nabi saudara tidak tahu keselamatannya? Apakah nabi saudara tidak berpuasa atau bagaimana?
~
Solihin
~
Banyak baca Quran mas/mbak, kema’shuman dalam Al-Quran juga banyak misal tentang teguran Allah, perlindungan Allah, derajat rasulullah itu sendiri, dll. Itu pun kalau Anda paham arti ma’shum. Jangan asal comot ayat Al-Quran/hadits/tafsir terus mengartikan menurut pikiran saja/nafsu saja lain halnya dengan rasulullah yang berbicara tidak dengan nafsu melainkan wahyu dan kebenaran.
Jika nabi kami tidak mengetahui karena beliau manusia biasa karena ada Allah yang berkuasa atas segalanya (clear). Pertanyaan apakah nabi kami berpuasa? Pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Dalam ilmu psikologi pertanyaan anda menunjukkan bahwa anda sedang tertekan sehingga ajukan pertanyaan mudah/dasar yang jawabannya sudah anda ketahui.
~
Saudara Lala,
Kami tidak merasa tertekan secara psikologis. Kami mencoba menggunakan logika sehat untuk membuktikan kema’shuman dan aktivitas puasa nabi saudara. Sebab kami telah membaca Al-Quran dan tidak pernah menemukan Allah SWT berfirman bahwa nabi saudara ma’shum secara pasti, kecuali klaim. Itu sebabnya, nabi saudara pun tidak tahu tentang keselamatannya di akhirat sebagaimana telah disampaikan sebelumnya (Qs 46:9).
Karena itu, kami mohon saudara dapat menjawab pertanyaan sederhana kami. Mengapa nabi saudara tidak tahu keselamatannya? Apakah nabi saudara tidak berpuasa atau bagaimana?
~
Solihin
~
Padahal sudah dijawab di kalimat pertama tentang “ma’shum” tapi tidak mengerti mas/mbanya. Anda membaca Al-Quran seluruhnya langsung atau search keyword di google? Didampingi oleh ahli Quran, tafsir, nahwu, shorof, asbabun nuzul, hadits? Kalau anda memang “benar” sudah baca Quran “seluruhnya” pasti paham.
Tentang pertanyaan “selamat” sudah dijawab juga sebenarnya asal dipahami. Baiklah, saya jawab dengan pertanyaan yang belum anda jawab sebelumnya. Mengapa Yesus tidak selamat saat disalib padahal dia punya kuasa sebagai Tuhan? Apakah untuk tunjukkan kasih? Mengapa harus repot-repot jadi manusia jika Yesus punya kuasa? Sifat ketuhanan kaum anda saling bertentangan, lalu masak Tuhan sama dengan makhluk? Begitu rendahnya Tuhan anda?
~
Saudara Lala,
Saudara tidak pernah menjawab pertanyaan kami. Sebaliknya, bila saudara menyatakan diri nabi saudara adalah ma’shum, maka pertanyaan tersebut menjadi relevan dan urgen. Mengapa? Sebab kema’shuman nabi saudara seharusnya menjadikan nabi saudara tahu tentang keselamatannya di akhirat. Tetapi mengapa nabi saudara bingung dengan keselamatannya di akhirat dengan menyatakan bahwa ia tidak tahu? Bukankah ini janggal? Apakah nabi saudara tidak berpuasa atau bagaimana?
~
Solihin
~
Muhammad hanya manusia biasa yang pastinya hanya Allah yang Mahatahu segalanya tapi sebenarnya di dalam ayat Quran dan hadits pun terdapat kepastian surga untuk beliau (katanya sudah baca seluruh Quran, makanya belajar dengan ahli Islam, jangan menurut penafsiranmu sendiri yang pastinya bela agamamu), bahkan jika alasan bagi anda tidak tahu keselamatan bukankah itu menunjukkan sisi terbaik rasulullah? Berpikirlah.
Mohon jangan samakan pemikiran anda yang anggap Yesus sebagai manusia juga sekaligus Tuhan. Rasulullullah hanya hamba dan utusan Allah. Dan anda pun tidak pernah menjawab apa yang ditanyakan. Padahal itu cara saya menjawab dengan sebuah analogi pertanyaan. Sekarang coba jelaskan yang saya tanyakan semuanya. Sudah dibacakah surat al-Ikhlas? Apakah mungkin Tuhan menjelma menjadi makhluk? Anda pasti menjawab karena itu kuasa Tuhan. Mengapa harus repot-repot menjadi manusia? Untuk membuktikan kasih-Nyakah?
~
Saudara Lala,
Kami tidak menemukan jawaban saudara atas pertanyaan yang diajukan oleh kami. Mengapa nabi saudara bingung dengan keselamatannya di akhirat dengan menyatakan bahwa ia tidak tahu? Bukankah ini janggal? Apakah nabi saudara tidak berpuasa atau bagaimana? Jelas, ini menjadi persoalan, apalagi saudara menyatakan nabi saudara adalah ma’shum. Ini memberatkan posisi nabi saudara yang bingung dengan keselamatan saudara. Karena itu, mohon dijawab pertanyaan kami.
Kami sudah membaca Al Ikhlas berulang kali. Justru karena Allah tidak bergantung pada siapapun, maka Allah dapat menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Bukankah Allah harus menegakkan keadilan dan menunjukkan kasih-Nya sebagai bentuk rahmat Allah? Bagaimana dengan Allah SWT? Apa tindakan kasih dan keadilan Allah SWT untuk menyelamatkan saudara dari neraka di bulan ramadan ini?
~
Solihin
~
Joker,
1. Banyak muslim sakit karena puasa, kejahatan meningkat, padahal syaitan dirantai pada bulan suci Islam?
2. Biarpun saudara berbuat baik bulan ramadhan, mengapa saudara tidak dapat jaminan surga? Bahkan nabi Islam pernah bersabda, bukan berbuat baik masuk surga tapi rahmat allah?
3. Imani Isa, tapi menolak ajarannya, seperti surga tidak ada bidadari.
Lala,
Isa mengalami siksa karena Ia datang untuk menyelamatkan manusia, bukan menyelamatkan diri. Kejahatan banyak terjadi di negara Muslim, termasuk Muslim pelakunya. Karena allah Islam halalkan mencuri dan berzina tetap dijanjikan surga (at-Tirmidhi, 2644). Apakah ramadhan ini saudara mendapat jalan lurus? Apakah masih butuh sholat?
~
Saudara Park,
Upaya membuat klaim sepanjang bulan puasa telah sering dilakukan. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh saudara. Namun, semua itu pun tidak memberikan umat Islam jaminan pasti masuk sorga. Alih-alih mendapatkan jaminan pasti masuk sorga, usaha untuk menjalankan puasa selama 30 hari penuh terkadang gagal dan menyesakkan dada karena tidak mampu memenuhi ketetapan Allah SWT. Tentu ini merupakan kesedihan umat Islam. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Saudara Lala,
Bagaimana anda mengatakan nabi anda maksum tapi dia tidak tahu (bingung) dengan keselamatannya? Bagaimana pula keselamatan anda dan para pengikutnya? Bacalah Alkitab supaya anda mengerti kebenaran dan kebenaran akan memerdekakan saudara, sebab Allah yang benar selalu memberikan kepastian bukan keragu-raguan.
~
Saudara Parasiroha,
Menjalankan puasa selama 30 hari penuh tidak menjamin seorang Muslim pasti masuk sorga. Sebab tidak ada pernyataan Allah SWT mengenai hal itu dalam Al-Quran, kecuali ajakan untuk berpuasa saja. Ini akan menyedihkan hati para Muslim bila hal ini diketahui secara gamblang. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Ini situs cuma untuk memojokkan Islam. Misionaris makin gencar sesatkan orang Islam. Akidah kami sudah jelas, Allah itu Esa, Yesus itu nabi, Muhammad adalah penyempurna ajaran yang dibawa Isa Al Masih. Jalan keselamatan yang dimaksud Isa adalah jalan Islam.
Jadi, jangan debatkan akidah Islam dan merendahkam Muhammad. Kalian cuma memicu perpecahan dari toleransi yang sudah baik. Agamaku bagiku, agamamu bagimu, untuk apa sibuk-sibuk korek-korek Islam yang kalian niatkan cuma untuk dibantah. Jelas sekali target kalian buat Muslim yang masih rendah akidahnya, dan masih awam pemahamannya.
~
Saudara Wenny,
Kami tidak memojokkan Islam. Kami berusaha memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang. Bila fakta-fakta artikel di atas dianggap memojokkan Islam, maka saudara perlu menunjukkan kepada kami. Bagian mana dari artikel di atas yang memojokkan Islam? Bukankah setiap orang mengharapkan mendapatkan jalan yang lurus? Bukankah saudara berpuasa pun mengharapkan jalan lurus? Atau apakah saudara memiliki tujuan lain saat berpuasa? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Shalom semuanya,
Salah satu anugerah Tuhan yang teramat baik adalah otak. Silakan mendebat apa saja yang tidak kita mengerti dengan baik, dan pastikan itu dapat dibuktikan dengan fakta. Kalau tidak terbukti, maka pikirkankan kembali, apa yang telah diajarkan kepada anda, dan tinggalkan segera.
~
Saudara James,
Memang benar bahwa Allah memberikan kepada manusia akal budi untuk menilai segala sesuatu. Tentu akal budi ini digunakan untuk mengkaji setiap ajaran yang tidak memiliki bukti shahih. Misal, apakah puasa dapat menuntun seseorang ke jalan yang lurus? Ini pertanyaan sederhana sebagai bahan untuk mengkaji. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Saudari Wenny,
Kami tidak pernah membenci Muslim. Kitab suci kami mengajarkan untuk mengasihi bahkan musuh sekalipun, kami pengikut Kristus mengasihi Muslim sebagaimana kami yang telah mendapatkan kasih dari Yesus. Jadi, kami hanya berbagi kasih kepada saudara/i Muslim dengan memberitahukan kebenaran tentang kabar baik/sukacita mengenai keselamatan hanya didapat melalui percaya kepada Yesus Kristus.
~
Saudara Parasiroha,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, bahkan mengasihi musuh. Ini merupakan ajaran dengan tingkat moralitas tertinggi dan terluhur. Itu sebabnya, di bulan ramadhan diharapkan menemukan kebenaran sesungguhnya dengan mempelajari Isa Al-Masih dari Injil. Terima kasih.
~
Solihin
~
Para nabi melakukan puasa, termasuk Isa. Jadi janganlah pihak Kristen macam-macam menyudutkan Muslim berpuasa, sementara para nabi termasuk Isa yang berpuasa tak dikritik. Padahal dari mulut Isa sendiri, bahwa kehadirannya tidak menghapus ajaran Taurat dan para nabi. Percaya sama kata Isa atau selain Isa.
Isa tidak pernah mengajari bangsa di luar bangsa Israil. Mengapa umat Kristen malah mengajari kami yang Muslim? Kami menjalankan perintah. Masalah sorga itu urusan Allah. Adakah di Perjanjian Lama ayat jaminan masuk sorga jika puasa? Apakah para nabi termasuk Yesus tak masuk sorga karena berpuasa? Pelajarilah Alkitabmu, jangan hanya main tuduh yang tak berbobot.
~
Saudara Zulkifli,
Kami tidak menyudutkan Muslim berpuasa. Berpuasa sangat baik. Tetapi berpuasa tidak dapat menjamin seseorang masuk sorga. Sebab bukan puasa yang menyelamatkan manusia dari neraka, tetapi Allah. Ini menjelaskan bahwa manusia diselamatkan karena rahmat Allah. Saudara telah berpuasa di bulan ramadhan kemarin. Kalau boleh tahu, bagaimana pengalaman saudara berpuasa? Apakah saudara telah menemukan jalan lurus sepanjang saudara berpuasa? Dapatkah saudara membagikan pengalaman saudara?
~
Solihin
~
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan kami berpuasa di bulan romadhon. Rasanya tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Kesabaran, rasa menerima, rasa sayang pada sesama manusia semakin bertambah ketika ajaran Allah dan rasulullah kita laksanakan dengan tulus. Rasanya sungguh nikmat luar biasa.
Entah kenapa habis puasa Romadhon rasanya di jiwa ini tentram. Tidak suka ikutan saudara-saudara kita yang tidak puasa karena aku sadari bahwa hidup itu pilihan masing-masing. Biarlah saudara-saudara kita yang tidak mau puasa menemukan kebahagiaannya sendiri. Silakan saja. Tetapi aku sekarang akan puasa lanjutan puasa romadhon.
~
Saudara Taufik,
Kami amat senang bahwa saudara menikmati bulan puasa lalu. Kami senang juga bahwa saudara semakin menyayangi manusia. Kami pun berharap saudara dapat mengamalkan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi musuh sehingga kasih sayang saudara teruji. Dari antara semua nikmat yang dirasakan oleh saudara, maka muncul pemikiran dan pertanyaan dalam benak kami. Kami berharap saudara dapat membantu kami menjelaskan hal ini.
Kalau boleh tahu, apakah saudara telah mendapatkan jalan yang lurus tersebut di bulan ramadhan? Bukankah saudara selalu memanjatkan ditunjukkan jalan yang lurus? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Zulkifli,
Memang hukum Taurat tidak dihapus, dan hukum itu telah digenapin Isa, sehingga yang percaya harus mengikuti Isa bukan hukum Taurat lagi. Selain itu puasa di Taurat tidak pernah diwajibkan dan tidak pernah untuk mendapat amalan. Berbeda bukan dengan Islam? Isa pernah mengajar kepada perempuan Samaria, penggenapan pengajaran diutamakan ke orang Yahudi. Dan Isa sendiri memerintah setelah Ia naik ke surga agar mengajarkan kepada semua bangsa. Surga juga urusan Isa sehingga Ia dapat menjaminnya.
Taufiq,
Memang tampak tentram setelah berpuasa karena keluar dari pikiran seperti fatamorgana. Mengapa? Karena setelah berpuasa, Muslim selalu menjalanin hidup dengan ketidakpastian akan surga.
~
Saudara Park,
Perlu dipikirkan lebih lanjut mengenai esensi puasa sesungguhnya. Apakah puasa sebagai upaya masuk sorga atau puasa sebagai bentuk penyesalan dan pertobatan seseorang? Tentu dua hal ini amat berbeda makna. Kami berharap saudara-saudara Muslim memikirkan hal ini lebih lanjut agar tidak terjebak pada ritualitas. Terima kasih.
~
Solihin
~
Mohon admin yang mengulas puasanya orang Muslim belajar lagi, yaitu:
1. Apa tujuan orang Muslim berpuasa?
2. Kenapa orang Muslim harus puasa?
Jangan asal menafsirkan sekendaknya sendiri, karena jalan yang lurus itu Islam, bukan puasa seperti tulisan di atas.
Terima kasih
~
Saudara Ronny,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Kami sangat senang bila saudara menjelaskan tujuan dan alasan Muslim berpuasa di forum ini. Apakah puasa dapat menolong Muslim selamat di akhirat nanti?
Bukankah umat beribadah karena menginginkan bersama Allah di sorga? Isa Al-Masih telah berfirman secara jelas bahwa diri-Nya adalah jalan dan kebenaran dan kehidupan. Artinya seseorang yang mau mengenal kebenaran dan mendapatkan kehidupan di sorga, maka Isa Al-Masih adalah jalannya.
Bagaimana perasaan saudara dengan kenyataan bahwa Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia di akhirat, bukan puasa?
~
Solihin
~
Dalam Al-Quran surah Al-Baqoroh ayat 183 dijelaskan akan wajibnya berpuasa, dan nabi Muhammad SAW menyampaikan Hadits bahwa rukun Islam yang ke 4 itu Puasa 1 bulan di bulan Romadhon.
Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi, penyempurna ajaran Nabi Isa AS, apa yang disampaikan/diperintahkan sangat wajib untuk ditaati.
Mohon percaya pada Nabi Isa karena Nabi Isa menyampaikan ajaran Islam pada masanya sebagai Rosul, namun mohon imani dan ikuti Nabi Muhammad beserta Al-Quran karena itu sebagai penyempurna dan jelas Nabi Isa pun menyuruh umat-Nya untuk mengimani Nabi Sesudahnya yang bernama Ahmad (Muhammad). Mohon minta petunjuk kepada Alloh dan dihindarkan dari godaan syetan yang menyesatkan
~
Saudara Muhammad,
Sangat baik sebagai Muslim yang baik untuk menaati apa yang diaajrkan dalam Islam. Saudaera tentu menjalankan apa yang diajarkan dalam Islam, teermasuk berpuasa. Bulan puasa tentu sangat istimewa karena umat Muslim memiliki kesempatan untuk melakukan amal ibadah agar diterima Allah.
Bulan Ramadhan ini adalah kesempatan para mukmin untuk terus memhon tuntunan Allah agar meenmukan Jalan Yang Luruss yang sebenarnya telah Allah tunjukan.
Puji syukur jika saudara mengimani Isa Al-Masih, namun saudara harus lebih mengenal siapa Isa Al-Masih. Isa berkata, “Aku [Isa Al-Masih, Kalimat Allah] datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10). Isa memiliki kuasa yang sangat istimewa. Karena itulah isa dikatakan seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat 9Qs 3:45).
Maukah saudara lebih mengenal iapa IsaAl-Masih? Agar di bulan penuh hikmah ini saudara menemukan Jalan Yang lurus dan menerima rahmat Allah ayng menyelamatkan saudara. Jika berkenan silakan menghubungi kami di SMS/WA 0812-8100-0718
~
Noni
~
Segala macam bentuk ibadah dalam agama apapun adalah istimewa dan spesial bagi para penganutnya. Sama halnya dengan berbagai macam ibadah di bulan Ramadhan yang menurut Al Quran tingkat pahala dan keutamaannya berkali-kali lipat.
Masalah apakah ibadah ini cukup untuk menjadi penutup dosa, saya kira tidak perlu dipusingkan karena itu semua hak Allah. Tidak perlu terlalu serakah mengharap pahala dan ampunan. Agama apapun yang anda percaya, beribadahlah atas dasar cinta dengan Tuhan dan sesama manusia, bukan karena ingin meminta imbalan pahala dan ampunan. Karena cinta sejati tidak mengharap balasan.
~
Saudara Very Danial,
Sikap mulia seperti yang saudara jelaskan itu memang baik. Kami percaya saudara pun mengharapkan pahala dan ampunan Allah. Karena pastilah saudara tidak mengharapkan kemurkaan Allah. Walau saudara katakan tidak, tetapi hati nurani berbicara meminta pahala dan ampunan. Hal itu tidak salah. Allah yang Maha bijak tidak akan tersinggung karena umat-Nya mengharapkan pahala dari-Nya. Keculi Dia bukan Allah yang baik.
Kalau Dia tidak baik, maka Dia bukan Allah yang benar. Sebab Allah yang benar pasti baik. Silakan pertimbangkan, apakah Allah yang saudara kenal ini adalah Allah yang benar?
~
Noni
~
Assalamu’alaikum,
Saya ingin bertanya, mana perintah Yesus untuk beribadah pada hari Minggu ?
~
Saudara Syahnaz,
Pertanyaan yang menarik sekali. Mengapa umat Nasrani beribadah pada hari Munggu? Ada dua alasan. Pertama, karena Allah menciptakan segala sesuatunya selama 6 hari dan pada hari ke 7 Allah beristirahat. Karena itulah harus ada satu hari bagi manusia untuk fokus beribadah pada Allah dan menghentikan rutinitasnya.
Kedua, Isa Al-Masih bangkit menang melawan kuasa dosa pada hari Minggu. Karena itulah pengikut Isa memeperingati hari Minggu sebagai hari kebangkitan Isa dengan beribadah.
Kiranya penjelasan kami dapat membantu menjawab pertanyaan saudara.
Terimakasih
~
Noni
~
Kalau saya mengikuti Isa berarti tidak perlu capek-capek puasa lagi.
~
Saudara Mursadi,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Jika saudara melakukan ibadah sebagai kewajiban dan bukan karena kasih sayang kepada Allah, maka saudara akan capek dan gelisah.
Saudara tidak perlu kuatir karena Isa Al-Masih pun mengajarkan berpuasa, tetapi bukan untuk masuk sorga. Sebab berpuasa tidak akan menyelamatkan saudara dari siksaan api neraka.
Isa Al-Masih telah menyelamatkan saudara dan kami dari neraka. Isa Al-Masih berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Maukah saudara menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
Lalu mengapa Kristen tidak berpuasa seperti ajaran Yesus? Yesus sunat, pengikutnya tidak. Yesus puasa, pengikutnya tidak. Yesus sujud kepada Allah, pengikutnya tidak. Lalu Kristen mengikut siapa?
Yesus itu tidak lebih hanya seorang nabi yang ajarannya tidak sempurna karena masa kenabiannya sangat singkat. Yesus menurut Alkitab hanya jalan. Tidak ada kata “lurus” di situ. Jangan menambah-nambah ayat.
~
Gandhi Waluyan,
Memiliki pergaulan dengan pengikut Isa Al-Masih akan menolong saudara memiliki cara pandang berbeda. Setidaknya, saudara memiliki persepsi yang benar terhadap pengikut Isa Al-Masih.
Justru pengikut Isa Al-Masih berpuasa, tapi puasa tersebut tidak perlu dikumandangkan di seluruh dunia. Hal ini mengikuti firman Isa Al-Masih, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi…” (Injil, Rasul Besar Matius 6:17-18).
Tentu ini berbeda, bukan? Isa Al-Masih mengajarkan kemuliaan dalam beribadah tanpa harus menggembar-gemborkan pada dunia bahwa pengikut-Nya berpuasa. Maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin