• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Idul Adha > Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?

Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?

27 Juli 2020 oleh Web Administrator 78 Komentar

anak-domba-hewan-qurban-di-padang-rumput-hijauApakah Anda pernah pensasaran mengapa harus ada qurban pada Idul Adha? Mungkin Anda sudah tahu bahwa qurban berdasarkan peristiwa Nabi Ibrahim dengan anaknya.

Mengapa qurban begitu penting dalam ajaran Islam dan Nasrani? Mengapa ribuan hewan disembelih tiap tahun pada hari raya Idul Adha? Apakah semua qurban itu menolong kita masuk surga? Sampaikan jawaban Anda di sini.

Mengapa Harus Ada Qurban?

Umumnya Muslim berpikir bahwa harus ada qurban untuk mengingat peristiwa Nabi Ibrahim.  Dan menurut satu situs Islam, tujuannya untuk “. . . bersyukur kepada Allah atas nikmat kehidupan yang diberikan kepada kita selama ini.”

Kedua alasan itu benar dan baik. Al-Quran menjelaskan, “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu” (Qs 37:102).

Para ulama berpendapat bahwa ibadah qurban lebih utama daripada sedekah. Mengapa demikian? Adakah makna yang lebih dalam lagi yang harus kita ketahui?

Latar Belakang Qurban dalam Kitab Suci Taurat 

Dalam Kitab Suci Taurat, qurban mulai dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Setelah mereka berbuat dosa pertama, “. . . Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka” (Taurat, Kitab Kejadian 3:21). Jadi, Allah harus menyembelih satu binatang untuk menutup rasa malu atas dosa mereka.

mezbah-penyembelihan-qurban-idul-adhaKemudian “Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya” (Taurat, Kitab Kejadian 4:4).

Setelah itu Allah mencobai Nabi Ibrahim dengan menyuruhnya mengorbankan anaknya. Tetapi, sebelum itu terjadi, Allah mengganti anak Ibrahim dengan seekor domba. “. . . Ibrahim mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya” (Taurat, Kitab Kejadian 22:13).

Nabi Musa juga memberi qurban kepada Allah. “. . . korban sembelihan . . . harus engkau berikan kepada kami, supaya kami menyediakannya untuk TUHAN, Allah kami” (Taurat, Kitab Keluaran 10:25).

Nabi Daud juga sering mempersembahkan korban keselamatan kepada Allah (Taurat, 2 Samuel 6:18; 24:25).

Setiap nabi besar memberi qurban kepada Allah. Mengapa? Karena “. . . tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).

Jadi, harus ada qurban untuk menghapus dosa-dosa kita. Bagaimana cara dosa Anda akan diampuni? Sampaikan jawaban Anda di sini.

isa-al-masih-yang-adalah-qurban-yang-sempurnaApakah Pengorbanan Hewan Cukup? 

Namun, Kitab Allah mengajarkan bahwa darah hewan tidak cukup untuk menghapus dosa. “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa” (Injil, Surat Ibrani 10:4).

Kalau begitu, mengapa harus ada qurban? Karena sistem pengorbanan itu mengarahkan kita ke pengorbanan yang sempurna yaitu Isa Al-Masih.

Isa tidak pernah berdosa (Qs 19:19), jadi ketika disalib, Ia menjadi Qurban sempurna yang mampu menghapus dosa manusia. Termasuk kita!

Anda bisa menyumbang ribuan hewan seumur hidup. Tetapi semua qurban itu masih kurang untuk menghapus setiap dosa Anda. Hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih, maka setiap dosa kita dapat diampuni.

Anda ingin agar Allah mengampuni dosa Anda? Setiap orang yang percaya pada Isa “. . . telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Injil, Surat Roma 5:9).

Mari, pada Idul Adha ini, bersandarlah pada pengorbanan yang mampu menyelamatkan Anda agar dapat hidup selama-lamanya di surga!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, mengapa kebanyakan Muslim di Indonesia mengorbankan seekor hewan setiap Idul Adha?
  2. Mengapa para nabi pada zaman Taurat mempersembahkan korban?
  3. Mengapa pengorbanan hewan tidak cukup sebagai penghapus dosa kita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Mendalami Makna Tersirat dalam Kurban Idul Adha
  2. Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
  3. Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus dan Keselamatan
  4. Pengorbanan Ibrahim, Nabi Islam, dan Isa Al-Masih, Mana Yang Termulia?

Video:

  1. Maksud Kurban Idul Adha

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Idul Adha, Kepercayaan Orang Islam

Subscribe
Beritahulah
78 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Hamba Allah
27 Juli 2020 3:18 pm

“Jadi ketika disalib, Ia menjadi Qurban sempurna yang mampu menghapus dosa manusia.”

Respon:
Kalau begitu, Yesus berdosa. Buktinya: dikurbankan untuk manusia supaya manusia dihapus dosa. Manusia yang berbuat dosa malah Yesus ditimpakan dosanya. Manusia itu penuh kelemahan, penuh kekurangan. Makanya Allah mudahkan jalan menuju surga, tinggal manusianya mau atau tidak? Kalau anda bilang Yesus itu tidak berdosa, lalu siapa yang membuat Yesus berdosa? Tentunya orang-orang Kristen.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Agustus 2020 8:10 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba,

Menarik sekali pendapat saudara. Benarkah Isa Al-Masih berdosa? Apa saudara pernah membaca Injil secara menyeluruh? Apakah pernyataan saudara didasarkan pada penelitian dari Injil atau asumsi? Kami berpendapat bahwa pernyataan saudara adalah asumsi karena tidak dibangun berdasarkan dalil yang jelas, kecuali asumsi yang cenderung mengarah ke imajinasi.

Bukankah pernyataan di atas sudah jelas bahwa Isa Al-Masih menjadi kurban yang sempurna. Artinya tidak ada siapapun atau apapun yang dapat menolong manusia, kecuali pribadi yang suci. Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman bahwa Isa Al-Masih datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bagaimana dengan Allah SWT? Mengapa Allah SWT tidak sanggup menyelamatkan Muslim masuk sorga? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
halim sutanto
30 Juli 2020 1:53 pm

~
Selamat siang,

Tolong tanya, kurban selain bakaran dulu apa juga dibagi-bagikan daging kurban. Terimakasih. Salam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Agustus 2020 8:12 pm
Balasan ke  halim sutanto

~
Saudara Halim,

Pertanyaan yang baik sekali. Kami berharap saudara-saudara Muslim di forum ini dapat menjawab pertanyaan saudara. Sebab pengalaman empiris menunjukkan daging kurban dibagi-bagikan. Tentu saudara-saudara Muslim yang mampu menjelaskan hal ini. Terima kasih untuk pertanyaan yang baik sekali.
~
Solihin

Balas
wahyu
30 Juli 2020 9:45 pm

~
Itu memang wajib bagi yang mampu melaksanakannya. Tapi sekarang banyak yang tidak ikhlas memberikan hewan qorban, cuma ingin dipandang dan cari nama saja.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
3 Agustus 2020 8:17 pm
Balasan ke  wahyu

~
Saudara Wahyu,

Menarik sekali pendapat saudara di atas walaupun kami belum sampai pada kesimpulan itu. Sebab setiap orang memiliki tujuan dan hanya Allah yang tahu isi hati seseorang. Sangat bijak bila menyerahkan kesimpulan itu pada Allah dan tidak mencoba menghakimi sesama. Perlu dihargai juga orang yang sudah merelakan hartanya untuk berkurban. Walaupun kurban demikian tidak dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga.

Injil menjelaskan bahwa kurban sejati adalah Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Memang ini tidak mudah dipahami, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat menolong manusia, kecuali pribadi yang turun dari sorga, yaitu Isa Al-Masih. Pertanyaannnya, apa saudara yakin dan pasti dengan kurban Idul Adha pasti masuk sorga? Bagaimana?
~
Solihin

Balas
Andi
5 Agustus 2020 12:28 pm

~
Qurban memang bukan untuk menghapus dosa manusia. Bisa beberapa, tetapi tidak semua. Hanya menambah pahala dan juga memang untuk bersedekah. Jika orang Islam mau dosanya dihapus, bertaubat saja. Berapa banyak bertaubat supaya diterima? Ya, tidak tahu. Tetapi yang sungguh-sungguh yang diterima. Setidaknya, kata ulama, bertobatlah segera.

Jika diulangi? Bertobat lagi. Lalu sampai kapan? Ya sampai syetan menangis. Ibaratnya seperti orang belajar terus menerus supaya pintar. Begitu saja tidak repot konsepnya di Islam. Suatu hari, belajar terus akan pintar. Tobat terus menerus akan dijaga juga dari mengulangi perbuatan dosa itu.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2020 2:57 pm
Balasan ke  Andi

~
Saudara Andi,

Menarik sekali pendapat saudara di atas. Manusia tidak mungkin dapat bertobat secara sempurna. Sebab manusia pasti berdosa lagi. Lalu, jika ditunggu hingga setan menangis, maka kami yakin bahwa saudara yang akan menangis, bukan setan. Bukankah demikian? Ini artinya manusia tidak mungkin dapat memenuhi kesempurnaan Allah. Bukankah demikian?

Lalu, pertanyaannya bagaimana saudara dapat masuk sorga jika selalu berbuat dosa? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Harszona
6 Agustus 2020 9:09 am

~
Yang menjadi pertanyaan saya. Mengapa Allah masih membutuhkan pengorbanan dari umat-Nya? Allah adalah Dzat Maha Kuasa tanpa batas tak terhingga.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
6 Agustus 2020 6:39 pm
Balasan ke  Harszona

~
Saudara Harszona,

Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan pengorbanan dari umat-Nya. Sebaliknya, Allah yang berkorban dengan turun ke dunia dan rela menjadi manusia agar manusia bisa diselamatkan, yaitu Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia datang ke dunia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

Saya bertanya kepada saudara. Apakah idul kurban dapat menolong saudara masuk sorga? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Pengamat
8 Agustus 2020 10:30 pm

~
Lagi-lagi staff IDI gagal paham mengenai perintah korban. Berkorban merupakan bentuk kepatuhan, sebab merupakan perintah Allah. Semua nabi melakukannya. Yesus menurut sejarah juga pernah berkorban, cuma tidak tertulis dalam Injil sekarang. Tapi mungkin ada tertulis di Injil Tomas, Injil Bernabas, atau Injil Filipus. Kalau diabaikan itu artinya tidak patuh. Pengorbanan hewan bukan untuk menghapus dosa, hanya bertaubat yang bisa menghapus dosa. Yesus juga manusia berdosa, makanya dia rajin berdoa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
11 Agustus 2020 7:51 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Tepat sekali bahwa kurban adalah perintah Allah. Itu sebabnya, sejak zaman Adam kurban telah dilaksanakan sebelum datang kurban sesungguhnya, yaitu Isa Al-Masih. Benarkah Isa Al-Masih berkurban juga? Kata ‘mungkin’ menunjukkan saudara pun tidak tahu dan ragu dengan pernyataan saudara. Bukankah seharusnya saudara menunjukkan bukti-bukti konkret mengenai Isa Al-Masih berkurban? Selain itu, Isa Al-Masih tidak pernah berdosa. Isa Al-Masih berfirman, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). Apa bukti bahwa Isa Al-Masih berdosa? Tertulis dimanakah dalam Injil? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Farhan
12 Agustus 2020 4:46 am

~
Saudara yang berbahagia mohon maaf jika saya mengungkap salah berpikir Anda. Saya tidak pakai dalil tapi pakai logika (cara berpikir lurus). Pertama, qurban bukan untuk menghapus dosa tapi bertaubat (banyak dalil mengatakan demikian). Kedua, jika Tuhan kita sempurna kita hambanya pasti tidak sempurna dan kerap berbuat salah. Ketiga, bertaubat adalah jalan menuju kesempurnaan karena kita selalu mengoreksi diri kita yang salah sebagai hamba yang tak sempurna bukan diwakilkan karena kita yang salah. Masak diwakilkan?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Agustus 2020 10:39 am
Balasan ke  Farhan

~
Saudara Farhan,

Saudara memberikan pernyataan yang menarik. Saudara tidak ingin menggunakan dalil, tapi menyinggung dalil. Saudara mau menggunakan logika, tetapi saudara tidak mengemukakan logika yang benar. Misal, apa saudara yakin dengan bertobat tidak akan berbuat dosa lagi? Bukankah saudara adalah manusia berdosa? Jelas, saudara tidak akan mampu bertobat secara sempurna karena saudara pasti akan berbuat dosa lagi.

Pertanyaannya, bagiamana caranya saudara diselamatkan Allah SWT jika saudara berdosa? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Hurry_20
19 Agustus 2020 6:56 pm

~
Qurban adalah bukti kepatuhan manusia kepada sang pencipta. Qurban bagian dari sedekah juga. Kalau mau melakukan pembersihan dosa taubatan nasuha, taubat yang sebenar-benarnya, hijrah secara menyeluruh, jangan setengah-setengah. Di atas anda menyinggung kalau tobat apa mungkin setelah tobat tidak berbuat dosa lagi? Allah itu Maha Pengampun. Anda buat dosa introspeksi diri, minta ampun, minta dijauhkan dari dosa-dosa tersebut. Masalah nanti masuk surga atau tidak cuma Allah yang tahu, manusia hanya bisa berusaha.

Memang Anda bisa jamin setiap yang ikut mengimani apa yang Anda imani pasti diampuni semua dosanya dan masuk surga? Anda bisa jamin setelah itu tidak akan buat dosa lagi? Kalau dosa sudah ada yang menanggung enak, tiap buat dosa tidak ada ganjarannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Agustus 2020 11:33 am
Balasan ke  Hurry_20

~
Saudara Hurry,

Menarik sekali pendapat saudara di atas. Mencermati pendapat saudara, maka taubat nasuha pun tidak menjamin saudara masuk sorga. Faktanya, saudara menyatakan bahwa manusia hanya bisa berusaha. Hanya Allah SWT yang tahu. Bukankah ini membingungkan dan meragukan? Bagaimana mungkin saudara menyarankan untuk taubat nasuha, sedangkan saudara pun masih bingung? Mengapa saudara bingung?

Amat berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih merelakan diri-Nya mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Artinya pengikut Isa Al-Masih telah mendapatkan jaminan pasti masuk sorga. Itu sebabnya, pengikut Isa Al-Masih diajarkan untuk mengasihi Allah dan manusia. Apakah sikap menyayangi Allah dan manusia akan senang berbuat dosa? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
Hurry_20
21 Agustus 2020 4:44 pm

~
Bukan bingung, itu ketentuan dari Yang Maha Kuasa, rahmat dan ridho Allah SWT yang mampu membawa manusia tersebut masuk ke surga. Kalau habis taubat nasuha tidak sholat, tidak ngaji, maksiat lagi lalu mengharapkan ke surga, memang Anda punya orang dalam? Setelah tobat akan dilihat konsistensi Anda dalam beribadah, menjalani kehidupan apakah sejalan dengan tujuan tobat, apakah Anda ikhlas dalam menjalani semua itu.

Tidak ada manusia yang djamin (kecuali Muhammad). Manusia diminta untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, konsisten dan ikhlas hanya mengharap ridho Allah itu kuncinya karena ketika manusia diberi jaminan itu biasanya kebanyakan akan lalai.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Agustus 2020 8:19 pm
Balasan ke  Hurry_20

~
Saudara Hurry,

Pernyataan saudara bersifat kontradiktif. Bukankah definisi tobat nasuha adalah tidak berbuat dosa lagi? Mengapa saudara menyatakan bahwa “kalau habis taubat nasuha tidak sholat, tidak ngaji, maksiat lagi…”? Bukankah ini berarti tidak tobat nasuha? Jika saudara yang telah taubat nasuha saja masih bingung, bagaimana saudara dapat menyarankan agar orang lain taubat nasuha? Mengapa saudara bingung? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Jumar sedang online
22 Agustus 2020 2:35 am

~
(1) Umat Islam di Indonesia selalu berkurban setiap tahun untuk menjalankan perintah Allah SWT, yakni memberikan sebagian rizki kepada umat muslim yang fakir berupa daging sebagai makanan, dan untuk meneladani Nabi Ibrahim yang mengurbankan anaknya Ismail atas perintah Allah SWT.

(2) Berkurban bukan hanya dilakukan oleh para nabi zaman Taurat. Berkurban sudah ada sejak zaman Nabi Adam. Para nabi berkurban semata-mata untuk menujukkan kepatuhan atas perintah Allah.

(3) Berkurban bukan untuk menghapus dosa, atau jaminan masuk surga. Umat Islam akan mendapatkan pembalasan di akherat atas setiap perbuatan di dunia melalui mekanisme penghitungan amal baik dan amal buruk (dosa).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Agustus 2020 8:21 pm
Balasan ke  Jumar sedang online

~
Saudara Jumar,

Menarik sekali pendapat saudara. Kurban yang dilaksanakan umat Islam dalam rangka memberikan sebagian rizki dalam bentuk daging. Bukankah fakir miskin hidup setiap hari, bukan setiap tahun? Bukankah Allah SWT tahu banyak orang miskin? Mengapa Allah SWT memerintahkan berkurban setahun sekali? Bukankah ini tidak memerhatikan kepentingan orang miskin? Apakah Allah SWT tidak tahu dan lupa kalau banyak orang miskin? Selain itu, apakah berkurban dapat menyelamatkan saudara dari neraka? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Jesus Park
23 Agustus 2020 1:18 am

~
Andi,
Jika bertaubat maka dosa dihapus, setelah dosa dihapus, mengapa tidak ada kepastian? Apa manfaat dosa dihapus allah Islam?

Harszona,
Menurut saudara, apa tujuan kurban yang dilakukan muslim? Mengapa di Islam tidak ada kepastian walaupun saudara beriman?

Pengamat, Farhan,
Pertanyaan untuk saudara, jika saudara bertoubat dengan murni, apakah saudara dipastikan masuk surga? Jawablah menurut islam? Gunakan pengamatan saudara menurut kitab bukan imajinasi.

Hurry,
Saudara bingung sendiri dengan keselamatan, padahal saudara katakan harus hijrah menyeluruh, tapi tetap tidak dijamin surga. Bukankah ini tradis? Renungkan saja, mengapa dengan tobat menyeluruh tidak ada jaminan muslim diselamatkan?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Agustus 2020 8:23 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Kebingungan dihasilkan karena ajaran yang tidak memiliki kepastian masuk sorga. Dogmatika yang diajarkan pun bersifat ambigu. Nampaknya diperlukan sikap kritis untuk bertanya dan mempertanyakan ajaran taubat nasuha. Jika taubat nasuha tidak menjamin seseorang masuk sorga, mengapa itu diajarkan? Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Hurry_20
26 Agustus 2020 7:02 pm

~
Manusia itu tempatnya lalai, lupa dan dosa. Kenapa taubat nasuha tidak menjamin seseorang masuk surga, kalau habis tobat nasuha meninggal saat itu juga insya Allah masuk surga. Sehabis tobat itu dilihat kualitas ibadahnya seperti apa. Apakah ikhlas atau cuma riya’. Apakah konsisten menjalankannya, perubahan positif yang terjadi seperti apa. Saya tidak bingung, yang bingung itu jelaskan sesuatu yang harus panjang tapi dengan komentar yang dibatasi cuma 700 karakter.

Tidak ada jaminan karena jaminan akan membuat manusia jadi lalai. Anda pun tidak bisa jamin semua pengikut anda akan konsisten menjalankan ajarannya, apalagi ada namanya penebusan dosa. Nikmat sekali tiap selesai berbuat dosa tinggal ditebus.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
27 Agustus 2020 1:44 pm
Balasan ke  Hurry_20

~
Saudara Hurry,

Membaca tanggapan saudara di atas pun memunculkan pertanyaan. Sebab pernyataan saudara pun tidak konsisten. Bila manusia adalah tempatnya lupa, lalai, dan dosa, bagaimana manusia bisa tobat nasuha? Bukankah tobat nasuha tidak akan berbuat dosa lagi? Lagi pula, syarat untuk masuk sorga setelah tobat nasuha pun tidak akan mampu dipenuhi oleh saudara. Misal, keikhlasan dalam ibadah, konsistensi dalam ibadah, dan lain-lain. Jelas, hal ini menjadi beban saudara seumur hidup. Itu pun tidak ada jaminan pasti masuk sorga.

Saudara pasti menghendaki masuk sorga, bukan? Dengan demikian, bagaimana cara saudara pasti masuk sorga? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Hurry_20
28 Agustus 2020 11:11 am

~
Saya suka ketika orang mulai banyak bertanya, berarti dia penasaran. Begini, taubatan nasuha itu ibarat permintaan maaf kita kepada Allah SWT karena telah banyak bermaksiat, lalai, tidak melakukan kewajiban-kewajiban sebagaimana manusia kepada Sang Pencipta dan melakukan dosa-dosa lainnya. Dan berjanji bahwa kita akan senantiasa taat pada segala aturan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Qur’an dan Sunnah Nabi. Dengan patuhnya kita menjalankan segala kewajiban sebagai manusia, berharap Allah akan memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada kita, dengan begitu kelak kita dapat berkumpul di surga.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 Agustus 2020 3:08 pm
Balasan ke  Hurry_20

~
Saudara Hurry,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Tetapi tanggapan saudara di atas tidak menjawab pertanyaan kami. Bila manusia adalah tempatnya lupa, lalai, dan dosa, bagaimana manusia bisa tobat nasuha? Bukankah tobat nasuha tidak akan berbuat dosa lagi? Bagaimana cara saudara pasti masuk sorga? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Sebab saudara pun hanya mampu menyatakan, “Berharap Allah akan memberikan rahmat dan ridho-Nya”. Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Hurry_20
29 Agustus 2020 3:11 pm

~
Caranya adalah niatkan hidup ini untuk ibadah, hanya mengharap ridho Allah agar semua yang kita lakukan bisa berkah. Menghindari segala bentuk dosa. Jika tidak yakin, tobatlah setiap hari. Allah SWT senantiasa menerima tobat hamba-hamba-Nya: “Setiap mnusia pasti banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang sering bertaubat” (HR. Tirmidzi).

“Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai di kerongkongan” (HR. At Tirmidzi). Allah SWT mengampuni segala dosa kecuali dosa syirik, tapi jangan manfaatkan ini untuk terus bermaksiat, karena tidak ada yang tahu kapan maut bakal mendatangi kita. Rekuklah bersama orang-orang yang rekuk, sujudlah bersama orang yang sujud (solat jamaah).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
7 September 2020 6:43 am
Balasan ke  Hurry_20

~
Saudara Hurry,

Menarik sekali tanggapan saudara di atas. Saudara menyatakan untuk “menghindari segala bentuk dosa”. Bukankah saudara menyatakan sebelumnya bahwa manusia adalah tempatnya lupa, lalai, dan dosa, bagaimana manusia bisa menghindari segala bentuk dosa? Jelas, tanggapan saudara di atas tidak menjawab pertanyaan kami, melainkan hanya mengulang-ulang dan berputar-putar saja. Bagaimana cara saudara pasti masuk sorga? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Sebab saudara pun hanya mampu menyatakan, “Berharap Allah akan memberikan rahmat dan ridho-Nya”. Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
RONNY SANTOSO
31 Agustus 2020 7:10 pm

~
Surga itu miliknya orang Kristen. Kalau jannah itu miliknya orang Islam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
7 September 2020 6:45 am
Balasan ke  RONNY SANTOSO

~
Saudara Ronny,

Perbedaan terminologi tidak mengubah esensi yang dituju. Bukankah setiap orang menghendaki masuk sorga atau jannah? Jika setiap orang menghendaki masuk sorga atau jannah, maka ini artinya manusia memiliki harapan yang sama. Pertanyaannya, apakah dengan berkurban saudara pasti masuk sorga? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal itu?
~
Solihin

Balas
gres
3 September 2020 7:46 pm

~
Pertanyaan pertama: “Menurut saudara, mengapa kebanyakan Muslim di Indonesia mengorbankan seekor hewan setiap Idul adha?”

Menyembelih hewan qurban merupakan perintah dari Allah, dalilnya ada pada surah 108:2, “maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah”. Dalam mazhab Hanafi, qurban berstatus wajib bagi yang mampu, sedangkan dalam mazhab Hambali, Maliki, dan Syafi’i dihukumi sunnah.

Kalau ditanya “mengapa Muslim berkurban”? Jawabannya jelas adalah karena itu perintah yang sudah ada dalam Al-Quran. Dalilnya jelas, sunnahnya jelas.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
7 September 2020 6:58 am
Balasan ke  gres

~
Saudara Gres,

Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa kurban diperintahkan Allah SWT. Tentu yang perlu diketahui adalah maksud perintah berkurban? Bukankah Allah SWT pasti memiliki tujuan dengan perintah berkurban? Mungkinkah perintah tersebut tanpa ada tujuan dan maksud?

Pertanyaannya, apa tujuan berkurban yang diperintahkan Allah SWT? Apakah berkurban dapat menyelamatkan saudara dari neraka? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Gres
14 September 2020 1:04 pm

~
Tujuannya, sudah dijelaskan di Al-Quran pula supaya mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya (Al-Hajj: 37). Apakah bisa menyelamatkan dari neraka? Ya bisa, orang yang menginfakkan sebagian rezekinya (berkurban) akan mendapatkan jaminan surga (Ar-Ra’d: 22-23). Friendly reminder, kalau admin membaca Al-Quran, akan ada banyak sekali hikmah yang admin dapatkan.

Firman Allah: “Al-Quran ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan agar mereka menadaburkan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran bagi orang-orang yang mau berpikir” (Shad: 29). Saya sarankan bacalah Al-Quran, mudah-mudahan hidayah Allah sampai kepada admin.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
23 September 2020 2:56 pm
Balasan ke  Gres

~
Saudara Gres,

Kami telah membaca Al-Quran. Kami tidak menemukan ajaran seindah dan semulia ajaran Isa Al-Masih, yaitu bahwa Allah menyatakan kasih-Nya dan memberikan rahmat-Nya kepada manusia agar manusia diselamatkan. Bukankah ini adalah rahmat yang besar bagi manusia? Itu sebabnya, kami telah membaca Qs 13:22-23. Kami tidak menemukan adanya maksud dan tujuan kurban untuk keselamatan saudara di akhirat nanti, kecuali janji untuk mendapatkan tempat kesudahan.

Pertanyaannya adalah apa arti tempat kesudahan? Mengapa Allah SWT tidak memberikan kepastian masuk sorga kepada saudara dan Muslim lainnya dengan berkurban? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Gres
25 September 2020 6:05 pm

~
Orang Kristen percaya “keselamatan ada di tangan Yesus” tetapi pijakannya sangat lemah. Ahli sejarah bersepakat bahwa penulis empat penulis Injil: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes tidak jelas siapa orangnya. Dalam Islam, suatu hadis yang tidak jelas diriwayatkan oleh siapa, tidak bisa dijadikan dalil. Sedangkan orang Kristen, Injilnya tidak jelas ditulis oleh siapa, tapi dipercayai, malah dijadikan kitab suci.

Sudah saya katakan. Allah sudah kasih jaminan surga bagi orang yang berkurban, dalilnya ada di surah Ar-Ra’d: 22-23. Harusnya kalau admin benar membaca Al-Quran, harusnya tidak ada pertanyaan aneh yang Anda lontarkan. Sekarang saya mau tanya. Anda sudah membaca keseluruhan Al-Quran?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 September 2020 3:12 pm
Balasan ke  Gres

~
Saudara Gres,

Sungguh menarik pernyataan saudara di atas bahwa ahli sejarah menyatakan penulis Injil tidak jelas. Kami berharap saudara dapat membuktikan hal itu. Sebab Taurat dan Injil memiliki korelasi ditinjau dari aspek qurban. Taurat menjelaskan tentang pengorbanan yang harus dilakukan umat Israel dan hal ini digenapi oleh Isa Al-Masih dalam Injil.

Kami telah mengajukan pertanyaan sebelumnya, tetapi saudara tidak mampu menjawabnya. Karena itu, kami mengulang pertanyaan sebelumnya. Pertanyaannya adalah apa arti tempat kesudahan? Mengapa Allah SWT tidak memberikan kepastian masuk sorga kepada saudara dan Muslim lainnya dengan berkurban? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Gres
14 Oktober 2020 8:25 am

~
“Mengapa Allah SWT tidak memberikan kepastian masuk sorga kepada saudara dan Muslim lainnya dengan berkurban?”

Ini adminnya tidak sadar bahwa ini termasuk fallacey “loaded question”? Sudah dikasih tahu, tapi tetap bicaranya “tidak memberikan kepastian masuk sorga”. Apa menjadi Kristen perlu sebodoh itu? Makanya jangan sibuk murtadin orang biar tahu kalau Injil tidak jelas siapa penulisnya. Berikut bahan bacaannya: O’Day, Gail R. (1998). “John”. In Newsom, Carol Ann; Ringe, Sharon H. (eds.). Women’s Bible Commentary. Westminster John Knox Press. Halaman 381. Lindars, Barnabas; Edwards, Ruth; Court, John M. (2000). The Johannine Literature. Halaman 41.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
18 Oktober 2020 5:02 pm
Balasan ke  Gres

~
Saudara Gres,

Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Namun, saudara tidak menjawab pertanyaan kami. Memang benar bahwa saudara telah mengutip ayat Al-Quran untuk membuktikan kepastian keselamatan dari Allah SWT. Tetapi ayat itu tidak menjelaskan tentang kepastian masuk sorga, melainkan hanya janji. Itu sebabnya, kami bertanya kepada saudara. Apa arti tempat kesudahan? Mengapa Allah SWT tidak memberikan kepastian masuk sorga kepada saudara dan Muslim lainnya dengan berkurban? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Jesus Park
10 November 2020 1:14 am

~
Hurry,
Yang kami tanyakan itu yang saudara bingung, mengapa penghapusan dosa baik dilakukan allah Islam, batu hitam tidak memberikan dampak kepastian keselamatan? Ini sabda nabi Islam, “Tidaklah berzina orang yang berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman…” (HR. Bukhari, 6772). Untuk apa tobat nasuha jika tidak ada manfaat?

Gres,
Kurban menurut (Qs 22:34), agar nama allah Islam disebut-sebut. Jika kurban bisa selamat dari neraka maka nabi Islam tidak akan bersabda, “Tidak ada seorang pun yang dimasukkan surga oleh amalnya” (HR. Muslim, 2816). Injil diakui allah Islam, tapi saudara lebih percaya dengan penulis jaman now. Jadi saudara percaya dengan penulis atau allah Islam? Ditunggu?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 November 2020 12:34 pm
Balasan ke  Jesus Park

~
Saudara Park,

Saudara memberikan tanggapan yang menarik sekali. Memang perlu ditelusuri lebih lanjut arti kurban sesungguhnya. Setidaknya, konsep yang perlu dipahami adalah kurban menjadi sarana kebebasan manusia dari kenajisan. Faktanya, Allah SWT memastikan masuk neraka sekalipun telah berkurban. Bukankah ini yang perlu ditimbang kembali? Harap rekan-rekan di forum ini merenungkannya. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?
  • Rahasia Dibalik Qurban Idul Adha yang Mukmin Harus Tahu
  • Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?
  • Berkah Idul Adha: Qurban yang Besar dari Allah Untuk Manusia
  • Maksud Qurban Idul Adha: Bagaimana Pengertian yang Benar?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz