• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Idul Adha > Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?

Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?

27 Juli 2020 oleh Web Administrator 78 Komentar

anak-domba-hewan-qurban-di-padang-rumput-hijauApakah Anda pernah pensasaran mengapa harus ada qurban pada Idul Adha? Mungkin Anda sudah tahu bahwa qurban berdasarkan peristiwa Nabi Ibrahim dengan anaknya.

Mengapa qurban begitu penting dalam ajaran Islam dan Nasrani? Mengapa ribuan hewan disembelih tiap tahun pada hari raya Idul Adha? Apakah semua qurban itu menolong kita masuk surga? Sampaikan jawaban Anda di sini.

Mengapa Harus Ada Qurban?

Umumnya Muslim berpikir bahwa harus ada qurban untuk mengingat peristiwa Nabi Ibrahim.  Dan menurut satu situs Islam, tujuannya untuk “. . . bersyukur kepada Allah atas nikmat kehidupan yang diberikan kepada kita selama ini.”

Kedua alasan itu benar dan baik. Al-Quran menjelaskan, “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu” (Qs 37:102).

Para ulama berpendapat bahwa ibadah qurban lebih utama daripada sedekah. Mengapa demikian? Adakah makna yang lebih dalam lagi yang harus kita ketahui?

Latar Belakang Qurban dalam Kitab Suci Taurat 

Dalam Kitab Suci Taurat, qurban mulai dengan Nabi Adam dan Siti Hawa. Setelah mereka berbuat dosa pertama, “. . . Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka” (Taurat, Kitab Kejadian 3:21). Jadi, Allah harus menyembelih satu binatang untuk menutup rasa malu atas dosa mereka.

mezbah-penyembelihan-qurban-idul-adhaKemudian “Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya” (Taurat, Kitab Kejadian 4:4).

Setelah itu Allah mencobai Nabi Ibrahim dengan menyuruhnya mengorbankan anaknya. Tetapi, sebelum itu terjadi, Allah mengganti anak Ibrahim dengan seekor domba. “. . . Ibrahim mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya” (Taurat, Kitab Kejadian 22:13).

Nabi Musa juga memberi qurban kepada Allah. “. . . korban sembelihan . . . harus engkau berikan kepada kami, supaya kami menyediakannya untuk TUHAN, Allah kami” (Taurat, Kitab Keluaran 10:25).

Nabi Daud juga sering mempersembahkan korban keselamatan kepada Allah (Taurat, 2 Samuel 6:18; 24:25).

Setiap nabi besar memberi qurban kepada Allah. Mengapa? Karena “. . . tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Surat Ibrani 9:22).

Jadi, harus ada qurban untuk menghapus dosa-dosa kita. Bagaimana cara dosa Anda akan diampuni? Sampaikan jawaban Anda di sini.

isa-al-masih-yang-adalah-qurban-yang-sempurnaApakah Pengorbanan Hewan Cukup? 

Namun, Kitab Allah mengajarkan bahwa darah hewan tidak cukup untuk menghapus dosa. “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa” (Injil, Surat Ibrani 10:4).

Kalau begitu, mengapa harus ada qurban? Karena sistem pengorbanan itu mengarahkan kita ke pengorbanan yang sempurna yaitu Isa Al-Masih.

Isa tidak pernah berdosa (Qs 19:19), jadi ketika disalib, Ia menjadi Qurban sempurna yang mampu menghapus dosa manusia. Termasuk kita!

Anda bisa menyumbang ribuan hewan seumur hidup. Tetapi semua qurban itu masih kurang untuk menghapus setiap dosa Anda. Hanya dengan beriman kepada Isa Al-Masih, maka setiap dosa kita dapat diampuni.

Anda ingin agar Allah mengampuni dosa Anda? Setiap orang yang percaya pada Isa “. . . telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Injil, Surat Roma 5:9).

Mari, pada Idul Adha ini, bersandarlah pada pengorbanan yang mampu menyelamatkan Anda agar dapat hidup selama-lamanya di surga!

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, mengapa kebanyakan Muslim di Indonesia mengorbankan seekor hewan setiap Idul Adha?
  2. Mengapa para nabi pada zaman Taurat mempersembahkan korban?
  3. Mengapa pengorbanan hewan tidak cukup sebagai penghapus dosa kita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Harus ada Qurban saat Idul Adha? Apa Tujuannya?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Mendalami Makna Tersirat dalam Kurban Idul Adha
  2. Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
  3. Tujuan Idul Adha, Anak Ibrahim Ditebus dan Keselamatan
  4. Pengorbanan Ibrahim, Nabi Islam, dan Isa Al-Masih, Mana Yang Termulia?

Video:

  1. Maksud Kurban Idul Adha

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Idul Adha, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. Febry mengatakan

    21 Juli 2021 pada 8:00 am

    ~
    Bismillah,

    Semoga Allah memberikan petunjuk-Nya kepada seluruh team admin ini. Karena Allah berjanji, siapa yang bersungguh -sungguh mencari jalan-Ku, niscaya benar- benar akan kutunjukkan jalan-Ku.

    Ketahuilah seluruh pembaca, penciptaan Isa as, semisal penciptaan Adam AS dan Hawa AS. Isa AS Allah ciptakan tanpa adanya perkawinan biologis. Adam as, Allah ciptakan justru dari sesuatu yang tidak ada. Hawa AS, Allah ciptakan dari seorang lelaki.

    Jika Isa AS “dianggap” sebagai anak Tuhan karena lahir tanpa perkawinan biologis, bagaimana dengan Adam AS dan Hawa AS ? Benarkah Isa adalah anak Tuhan yang Tuhan qurbankan untuk menebus dosa ? Apakah Tuhan se-njlimet itu? Tuhan itu Maha Pengampun.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 Juli 2021 pada 12:01 pm

      ~
      Saudara Febry,

      Benar sekali bahwa penciptaan Adam dan Hawa sangat istimewa. Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan tanpa bapa dan ibu. Namun Adam dan Isa Al-Masih berbeda. Sebab Isa tidak diciptakan. Isa adalah Kalimatullah/Firman Allah yang menjadi manusia. Isa Al-Maih adalah kurban Agung untuk menebus manusia dari dosanya. Sebab hanya dengan peenbusan Isa manusia dapat diampuni dosanya dan semua hutang dosa mansuia dapat dilunasi.

      Karena itulah nabi Yahya berkata saat melihat Isa, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29). Artinya Isa adalah kurban Agung, sebab pengorbanan Isa di kayu salib telah menghapus dosa manusia.

      Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara yakin dosa saudara sudah diampuni Allah?

      ~
      Noni

  2. Edward MN mengatakan

    23 Juli 2021 pada 5:23 pm

    ~
    isadanislam.org menggemaskan, tapi saya suka bangat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Agustus 2021 pada 10:36 am

      ~
      Saudara Edward,

      Terimakasih jika situs ini menarik bagi saudara. Kami berharap sauadar dapat menemukan kebenaran melalui stus ini.

      Bagaimana pandangan saudara mengenai kurban hewan yang selalu diadakan pada Idul Adha? Mengapa hal ini selalu dilakukan umat Islam?
      ~
      Noni

  3. Lina Soediono mengatakan

    25 Juli 2021 pada 3:02 am

    ~
    1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
    2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
    3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
    4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
    5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
    ࣖ 6. ntukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
    For admin don’t you dare to talk about my faith. Or response my comment.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      4 Agustus 2021 pada 4:42 pm

      ~
      Saudara Lina,

      Kmai menghargai keyakunan saudaar sebagai seorang Muslim. Tidak ada maksud kami untuk menyinggung apa yang audara yakini.

      Jika saudara memberi komentar pada situs kami, tentu ada hal yang menarik perhatian saudara. Tentu tidak perlu takut menanggapi, jika kami membalas kommentar saudara. Karena kami senang dan terbuka untuk berdiskusi dengan saudara.

      Dengan saling berdiskusi, tentu ilmu kita akan semakin diperkay, bukan?
      ~
      Noni

  4. Lina Soediono mengatakan

    25 Juli 2021 pada 3:21 am

    ~
    “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”. Buat yang Muslim tidak usah ditanggapi situs ini. Ingat surah Alkafirun.

    Buat Admin Isa dan Islam saya tidak tahu apa keyakinan anda. Yang jelas jangan pernah buat situs tidak jelas dengan mencampur adukkan agama. Kami Muslim menghormati keyakinan kalian non Muslim.

    Hanya di Indonesia negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia yang tidak pernah ada konflik terbuka antar umat beragama. Jadi please jangan pernah memberikan pejelasan tambahan apapun yang telah ditulis dalam Kitab Suci kami Al-Quran. Subhannallah Malikil Quddus.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Agustus 2021 pada 1:36 pm

      ~
      Saudara Lina Soediono,

      Terimakasih atas tanggapan saudara. Kami setuju dengan saudara agar tidak mencampuradukan agama. Dapat dibayangkan bagaimana rupa agama yang tercampur aduk seperti itu. Oleh karena itu kami tidak mencampuradukan, tetapi karena memang agama samawi ini memiliki keterkaitan dalam banyak hal. Disebut agama samawi karena berakar pada jejak Ibrahim.

      Oleh karena itu dialog dan diskusi keyakinan tidak mungkin terhindarkan. Lalu bagaimana solusinya? Kita dapat berdiskusi mengenai jalan keselamatan sebab sama-sama kita memerlukan jalan ini. Menurut saudara, apakah Allah itu tidak berkenan akan dialog silaturahim seperti ini? Jika Allah tidak berkenan, maka apa yang Allah takutkan sebenarnya? Kami mengundang saudara melihat artikel kami lainnya yang masih terkait dengan diskusi kita di https://tinyurl.com/6hhpfub2
      ~
      Noni

  5. RONNY SANTOSO mengatakan

    26 Juli 2021 pada 9:39 am

    ~
    Perbedaan terminologi tidak mengubah esensi yang dituju. Bukankah setiap orang menghendaki masuk sorga atau jannah? Jika setiap orang menghendaki masuk sorga atau jannah, maka ini artinya manusia memiliki harapan yang sama. Pertanyaannya, apakah dengan berkurban saudara pasti masuk sorga? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal itu?
    ~
    Solihin
    Tanggapan :
    Bagi (kami) Muslim, kurban adalah perintah Tuhan, dan setiap Muslim mengikuti perintah Tuhan (Allah SWT) sama dengan ta’at dan setiap ketaatan pasti masuk surga. Mungkin anda ragu, kalau Muslim tidak mendapat jaminan surga bukan? Silahkan baca QS Az Zumar. Disitu Muslim akan masuk surga. Terima kasih.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      18 Agustus 2021 pada 11:54 am

      ~
      Saudara Ronny Santoso,

      Terimakasih atas tanggapannya. Kita sama-sama menantikan surga dan tidak seorang pun yang ingin terlempar ke neraka. Kami pun mengharapkan bahwa saudara pun dapat jaminan akan sorga. Memang kita belum pernah ke sana, namun jangan berkecil hati sebab jawaban akan ada dari siapa yang berasal dari surga. Nabi Islam berasal dari dunia ini, sama halnya para nabi lainnya.

      Tetapi Isa Al-Masih bukan berasal dari dunia ini. Dia berkata, “Jawab Isa Al-Masih: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 18:36). Lalu jika Isa Al-Masih adalah Raja dan kerajaan-Nya bukan dari dunia, berarti Dia tahu jalan sorga tersebut. Maukah saudara memperoleh jaminan dari Isa Al-Masih?
      ~
      Noni

  6. mas nano mengatakan

    26 Juli 2021 pada 10:37 am

    ~
    “Dan karena ucapan mereka, ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa Al-Masih bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa Al-Masih, benar-benar dalam keragu-raguan tentang orang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa Al-Masih. Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa Al-Masih kepada-Nya. Dan Allah adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs An Nissa: 157-158).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Agustus 2021 pada 6:50 pm

      ~
      Saudara Mas Nano,

      Terimakasih atas penjelasan saudara. Kami setuju dengan hal itu bahwa bagi umat Islam yang disalib bukanlah Isa Al-Masih. Tetapi coba perhatikan, jika Allah menyerupakannya, berarti Allah tidak adil dan tidak bermoral dengan menanggungkan beban yang Dia sendiri tidak mau menanggungnya.

      Kemudian, Allah terlihat lemah dan tidak berdaya melawan kekuatan militer manusia sehingga tidak dapat menghalau mereka demi menyelematkan Isa Al-Masih. Hal-hal ini sangat tidak mungkin dilakukan Allah yang Sempurna yang memiliki pertimbangan jauh kedepan tidak seperti manusia yang pertimbangannya terputus-putus.

      Jadi benarkah Isa Al-Masih tidak disalib? Menurut kitab suci dan sejarah, bahwa benar Isa Al-Masih mati tetapi juga bangkit setelah penyaliban itu. Jadi manakah yang saudara akan percayai? Mari diskusi lebih lanjut dengan topic berikut ini: https://tinyurl.com/yh5u4cp6
      ~
      Noni

  7. mas nano mengatakan

    26 Juli 2021 pada 10:47 am

    1.Berkurban tidak untuk menghapuskan dosa, namun bentuk ketaqwaan terhadap Allah (sesuai perintah dalam Al-Quran Al-kariim (Surat Al Kautsar ayat 2)
    2. Berkurban saja tidak bisa untuk menghapus dosa, karena yang bisa menghapus dosa atau memperoleh ampunan Allah hanyalah Taubatannasuha (Taubat yang benar-benar taubat dengan shalat taubat dan tidak pernah mengulangi perbuatan dosa tsb) serta didak disertai syirik / mensekutukan /menduakan Allah apalagi menigakan dan seterusnya. Karena meyakini adanya dzat lain yang setara dengang Allah / syirik merupakan satu satunya dosa yang tidak dapat diampuni. Jadi hati-hati buat siapa saja yang meyakini ada Tuhan lebih dari satu, segeralah bertobat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Agustus 2021 pada 11:28 am

      ~
      Saudara Mas Nano,

      Menarik sekali tentang taubatanassuha, dimana Allah Islam hanya mengampuni manusia yang sudah mengalami taubatanassuha tersebut. Namun adakah manusia yang sanggup memenuhi standar taubatanassuha tersebut? Mengingat selama hidup di dunia manusia tak luput dari berbuat kesalahan dan dosa.

      Di dunia ini hanya Isa Al-Masih yang tidak memiliki dosa. Isa memiliki teladan hidup sempurna tanpa cela dan dosa. Karena itulah Isa layak menjadi Kurban Agung yang menghapukan dosa umat manusia. Allah memberikan pengampunan-Nya bagi manusia melaui Kurban Isa Al-Masihl, sebab tidak ada satupun manusia yang layak menerima pengampunan dari Allah akibat dosanya.
      ~
      Noni

  8. gilang mengatakan

    26 Juli 2021 pada 2:18 pm

    ~
    Dalam Islam Kurban tidak ditujukan secara khusus untuk menghapus dosa manusia, dalam Islam semua amal baik dapat menjadi penghapus dosa-tidak hanya kurban. Kurban adalah amal ibadah yang diperintahkan Allah subhanahu wata’ala, “Sholatlah dan sembelihlah (kurban) karena rabmu” Al-Kautsar ayat 2.

    Dan dalam Islam nabi Isa Al-Masih tidak pernah disalib, beliau diangkat ke langit dalam keadaan masih hidup, yang disalib adalah orang lain yang diserupakan dengan beliau.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Agustus 2021 pada 5:40 pm

      ~
      Saudara Gilang,

      Terimakasih atas tanggapan saudara. Jawaban yang saudara berikan menunjukan bahwa saudara meyakini bahwa apa yang kita percayai saat ini berasal dari sejarah yang untuk itu kita harus percaya. Kami setuju dengan saudara, namun bagaimana jika isi pengetahuan sejarah tersebut telah dirusak, yang artinya ada pihak memalsukan kebenarannya. Hal itu sangat mungkin bisa terjadi.

      Faktanya bahwa kisah mengenai penyaliban Isa Al-Masih hanya ada dua versi, bahwa menurut catatan sejarah Yahudi, Nasrani, Romawi dan Yunani dan kemudian Eropa sepakat bahwa Isa Al-Masih benar disalibkan. Versi ke dua, yang baru muncul 7 abad setelah versi pertama, coba menceritakan ulang, namun kisahnya sudah berbeda bahwa Dia tidak di salib.

      Jadi manakah yang benar? Lalu bagaimana kita meyakini sebuah kebenaran itu, apakah karena tradisi agama yang terlanjur diwariskan kepada kita atau karena sudah menyelidiki dengan benar. Kira-kira posisi saudara dimana?
      ~
      Noni

  9. Anetaamena mengatakan

    17 Agustus 2021 pada 8:43 am

    ~
    Di dalam Kristen sudah tidak ada lagi kurban seperti di Perjanjian Lama, karena umat Kristen saat ini meyakini Yesus telah dikurbankan untuk menebus dosa kita yang percaya Yesus adalah Tuhan. Tuhan itu tahu, kelak kurban dimasa nanti adalah kurban yang sudah tidak lagi seperti zaman dulu para nabi-nabi Israel.

    Kurban berupa hewan itu sudah tidak murni, karena ada suntikan, dan banyak obat yang diberikan manusia kepada hewan hewan saat ini. Makanya Allah mempersembahkan anak-Nya yang tunggal itu,. Sebelum Allah melakukan itu, Abraham lah yang dipakai sebagai simbolis, dengan mengorbankan anaknya Ishak. Menurut saya seperti itulah. Kalau kurban Idul adha seperti saat ini. Punya pemahaman lain

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 Agustus 2021 pada 10:56 am

      ~
      Saudara Anetaamena,

      Firman Allah berkata, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Injil, Kitab Ibrani 9:22). Sejak zaman para nabi manusia menyembelih hewan sebagai kurban untuk menghapus dosa. Sebab memang hanya kurban darah yang bisa memberikan pengampunan dosa.

      Namun kedatangan Isa Al-Masih menjadi Kurban Agung, sebab pengorbanan Isa adalah sekali untuk selama-lamanya mengampuni dosa manusia. Kurban darah binatang tidak sebanding untuk menghapus dosa manusia, sebab manusia memiliki derajat lebih tinggi dari hewan. Karena itulah harus ada Kurban Agung yaitu Isa Al-Masih, melalui darah-Nya yang teertumpah, Isa telah melunasi semua hutang dosa manusia,
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!

Artikel Yang Terhubung

  • Rahasia Dibalik Qurban Idul Adha yang Mukmin Harus Tahu
  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?
  • Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?
  • Berkah Idul Adha: Qurban yang Besar dari Allah Untuk Manusia
  • Maksud Qurban Idul Adha: Bagaimana Pengertian yang Benar?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami