Umumnya setiap orang di dunia mengharapkan toleransi di antara sesama. Terlebih toleransi antara umat beragama. Apakah agama Islam dan Kristen mengajarkan toleransi?
Bila umat beragama diajarkan sikap toleransi kepada sesama, maka kita akan dapat melihat lebih banyak kedamaian daripada perang.
Kita akan melihat perspektif Islam dan Kristen tentang toleransi. Sehingga kita tahu ajaran yang bisa menjadi panduan terbaik untuk hidup kita.
Apa Itu Toleransi dan Manfaatnya?
Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang. Toleransi juga tidak memaksakan kehendak serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun.
Salah satu manfaat dan tujuan utama dari sikap toleransi adalah mempermudah mewujudkan persatuan terhadap perbedaan yang ada. Bila semua agama mengajarkan sikap ini, maka kehidupan akan lebih baik, aman dan tentram. Perbedaan bukanlah hambatan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan bersama.
Orang Menuduh Agama Islam Intoleransi
Akhir-akhir ini orang di seluruh dunia menuduh Islam intoleran. Umat Islam merasa tuduhan ini tidak adil. Sebab banyak Muslim yang sangat toleran, baik hati, dan cinta damai.
Walaupun tidak setuju dengan tuduhan ini, kami bisa mengerti mengapa orang menuduh Islam tidak toleran akhir-akhir ini. Pertama, walaupun Indonesia termasuk negara Islam yang lebih toleran, hampir 1.000 gereja di Indonesia dalam 11 tahun terakhir ditutup secara paksa. Dan banyak lagi yang tidak mendapat ijin pembangunan.
Kedua, hampir setiap hari ada teroris yang bunuh diri dan membunuh orang lain dalam nama agama. Pantaskah agama mayoritas ini mendapat tuduhan tentang intoleransi ini? Silakan menjawab melalui email ini.
Apakah Islam Mengajarkan Toleransi?
Toleransi adalah prinsip penting dalam Islam. Ini mendorong umat Muslim untuk hidup secara damai dan saling menghormati dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, agama, budaya, dan keyakinan.
Menurut Ustadz Farid Ahmad Okbah, Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi sifat toleran. Dia berkata, “. . . kita punya agama kita laksanakan, kalian punya agama silakan laksanakan agama kalian.” Mukmin sering mengutip ayat, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) . . .” (Qs 2:256) untuk menunjukkan toleransi dalam agama Islam. Penulis sangat setuju dengan pernyataan itu.
Namun pada prakteknya, apakah benar Islam mengajarkan toleransi pada umatnya? Sayangnya, banyak orang beragama lebih setuju dengan ayat-ayat tentang kekerasan, seperti Qs 2:191; 9:5, 29, 123.
Masih banyak kasus yang sering terjadi dimana sekelompok umat Islam berlaku kasar dan mengatasnamakan agamanya. Tentu tindakan ini bertentangan dengan sikap toleransi, bukan?
Memang ada ajaran toleransi dalam Islam. Tapi, adakah ajaran lain disamping toleransi yang lebih layak diikuti?
Kristen: Isa Al-Masih Mengajar Kasih Daripada Toleransi
Isa Al-Masih tidak menekankan toleransi. Ia lebih berfokus kepada kasih. Kasih lebih baik daripada toleransi. Dengan sikap toleransi, seseorang dapat mengabaikan orang lain. Tapi dalam kasih, seseorang benar-benar perduli tentang orang lain.
Isa Al-Masih mengajarkan, “. . . Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39). Suatu hari Isa menceritakan satu perumpamaan tentang seorang dari suku Samaria yang mengasihi orang Yahudi. Orang Yahudi itu babak belur karena dirampok dan orang Samaria itu menolongnya. Ingat, di zaman itu, orang Yahudi dan orang Samaria saling membenci.
Isa mengajarkan umat Kristen harus mengasihi semua orang, termasuk musuh. Tidak boleh membenci siapapun. Sebagai pengikut Isa, kami mengasihi setiap manusia sehingga ingin mereka selamat dari hukuman dosa dan neraka.
Isa mengasihi Anda hingga Ia rela wafat guna mengampuni dosa Anda. Ia sudah menunjukkan kasih-Nya dengan menanggung dosa Anda, agar Anda bisa bebas dari perhambaan dosa dan hukuman neraka akibat dosa. Silakan mengemail kami jika Anda ingin menghindari hukuman neraka.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Islam Mengajarkan Toleransi dan Menghargai Perbedaan?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Muslim, Warga Negara Yang Bertoleransi
- Pembangunan Masjid Di Kota New York
- Perkembangan Kristen, Islam Dalam 100 Tahun Pertama Sejarahnya
- Mengapa Isa Al-Masih Menentang Pembakaran Al-Quran
- Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Islam sering dituduh tidak toleran akhir-akhir ini? Apakah itu adil?
- Menurut Saudara, apakah Islam lebih sering mengajar toleransi atau kekerasan? Jelaskan!
- Mengapa Isa lebih fokus kepada kasih dan bukan toleransi? Yang mana lebih penting dalam hidup kita?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Kaleb
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].