Ada sebuah desa dimana semua orang muda sangat menghormati para orang tua dan senior. Hal ini adalah budaya yang sangat kental di sana.
Namun ada satu remaja yang sangat berbeda. Ia malah dihormati para tetua desa. Ia selalu mendapat keutamaan dalam berbagai hal.
Misalnya ia bisa melewati semua antrian toko. Jika ia mengambil barang tidak perlu membayar. Bahkan para orang tua sampai sujud jika melihatnya. Mengapa demikian?
Keanehan seperti inilah yang kadang orang pertanyakan. Saat melihat umat Nasrani mengakui ketuhanan Isa Al-Masih.
Kami mengerti ada banyak keraguan mengenai ketuhanan Isa Al-Masih. Dan perdebatan mengenai penyembahan kepada-Nya. Karena itu dalam artikel ini khusus akan kami bahas mengenai penyembahan kepada Isa Al-Masih.
Mengapa orang Nasrani berani menyembah Isa Al-Masih? Bukankah mereka tahu bahwa bila menyembah Isa Al-Masih, berarti meninggikan-Nya menjadi sama dengan Allah? Mari kita lihat uraiannya.
Muslim dan Nasrani Sepakat Menyembah Satu Allah
Umat Muslim percaya Tauhid. Yaitu penyembahan kepada satu Allah saja.
Karena itu semua penyembahan selain kepada Allah adalah terlarang. Hal ini sama dengan menyembah berhala.
“Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka” (Qs 4:117).
Namun tahukah Anda bahwa kepercayaan Nasrani juga menyembah satu Allah? Tidak ada keraguan dalam hal ini.
Jelas tertulis dalam kitab Taurat. “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Ulangan 6:4). Dan terkonfirmasi dalam Injil, “Karena Allah itu esa . . .” (Injil, Surat 1 Timotius 2:5).
Konsep Trinitas dalam Nasrani bukan berarti ada tiga Allah. Melainkan Allah Maha Esa yang beroknum tiga.
Karena itu sebenarnya dalam hal ini Muslim dan Nasrani sepakat. Bahwa kita hanya menyembah satu Allah saja.
Jangan Menyembah Ciptaan Allah!
Sehubungan dengan hal ini tentu Muslim dan Nasrani dilarang menyembah berhala. Yaitu sesembahan lain, apapun bentuknya selain Allah.
Termasuk tidak boleh menyembah manusia. Walaupun ia adalah rasul atau nabi Allah.
Contohnya, Nabi Islam menyatakan diri sebagai manusia biasa. Ia sendiri tidak mau orang menyembahnya.
“. . . aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa” (Qs 18:110).
Umat Nasrani pun percaya demikian. Bahwa kita tidak boleh menyembah nabi atau manusia lainnya.
Banyak contoh dalam Kitab Injil menyatakan ini. Bahwa manusia bahkan malaikat menolak penyembahan.
- Rasul Petrus menolak penyembahan.“Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya . . . ia menyembah Petrus. Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: ‘Bangunlah, aku hanya manusia saja’” (Injil, Kisah Para Rasul 10:25-26).
- Rasul Paulus menolak penyembahan.“Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus . . . [mereka berseru] Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia . . . [Paulus menjawab] Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu” (Injil, Kisah Para Rasul 14:11,15).
- Malaikat menolak penyembahan.“Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia [malaikat]. Tetapi ia berkata kepadaku: ‘Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba” (Injil, Wahyu 19:10).
Jadi Anda dapat melihat dengan jelas prinsipnya. Bahwa dalam hal ini pemahaman Muslim dan Nasrani sepakat.
Namun jika demikian, tentu Anda bertanya: “Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Mengapa umat Nasrani menyembah dan mengakui ketuhanan Isa Al-Masih?”
Isa Al-Masih Menerima Penyembahan Manusia
Dalam hal ini Isa Al-Masih tergambarkan sangat berbeda. Memang para rasul dan nabi Allah lainnya menolak penyembahan manusia. Namun Isa Al-Masih selalu menerimanya.
- Para raja (orang majus dari Irak) menyembah Isa saat ia masih bayi.“Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu . . . lalu sujud menyembah Dia [Isa Al-Masih] . . .” (Injil, Matius 2:11).
- Para murid menyembah Isa.“Dan orang-orang [murid-murid-Nya] yang ada di perahu menyembah Dia” (Injil, Matius. 14:33).
“Yesus [Isa Al-Masih] berjumpa dengan mereka [murid-murid-Nya] . . . Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya” (Injil, Matius 28:9). - Orang buta yang sembuh menyembah Isa.“Katanya: Aku percaya, Tuhan! Lalu ia sujud menyembah-Nya [Isa Al-Masih]” (Injil, Yohanes 9:38).
- Orang banyak menyembah Isa.“Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan . . . [mereka berseru] diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan” (Injil, Matius 21:8-9).
- Bahkan para malaikat menyembah Isa.“Dan ketika Ia [Allah] membawa pula Anak-Nya [Kalimatulah] . . . ke dunia, Ia berkata: ‘Semua malaikat Allah harus menyembah Dia’” (Injil, Ibrani 1:6).
Anda dapat melihat, bukankah semua contoh ini sangat aneh? Tidak ada manusia lainnya yang layak menerima penyembahan.
Jika demikian mengapakah Isa Al-Masih menerima penyembahan? Apakah hal ini kesalahan atau ada penjelasannya?
Tauhid: Allah dan Firman-Nya adalah Satu
Jawaban hal ini adalah karena Isa Al-Masih adalah perwujudan Kalimatullah (Firman Allah). Ia datang dalam wujud manusia.
Dalam Al-Quran (Qs 4:171) dan Hadits memang menyatakan Isa adalah Kalimatullah.
“. . . Isa adalah Ruh dan Kalimat-Nya dan memang demikian” (Hadits Ad Darimi No.47).
Kitab Injil menggambarkan dengan jelas. “Pada mulanya adalah Kalimatullah [Isa Al-Masih]. Kalimatullah itu bersama-sama dengan Allah dan Kalimatullah itu adalah Allah” (Injil, Yohanes 1:1, parafrasa).
Dari ayat ini memberikan beberapa kebenaran penting bagi kita. Yaitu bahwa Isa adalah Kalimatullah/ Firman Allah.
Selanjutnya bahwa Allah dan Firman-Nya adalah satu. Karena tidak mungkin Allah terpisah dari Firman-Nya. Sama seperti perkataan seseorang tidak bisa terpisah dari orangnya.
Jika terpisah bukankah malah bertentangan dengan Tauhid? Karena ada dua yang telah ada dari mulanya.
Jadi Anda bisa mengerti inilah alasan Nasrani mengakui ketuhanan Isa Al-Masih. Yaitu karena percaya Ia adalah perwujudan Firman Allah yang menjadi manusia. Hal ini tentu bukanlah menyembah berhala.
Seperti gambaran di bagian awal. Rupanya sang anak yang para tetua hormati adalah Pangeran di kerajaan itu. Tentu saja ia istimewa. Berbeda dari anak muda lainnya. Demikianlah Isa Al-Masih istimewa!
Kebenaran Kalimatullah Menyelamatkan Manusia
Mengerti hal ini membawa kita pada kesimpulan yang menarik. Bahwa Isa Al-Masih sebagai Kalimatullah layak disembah oleh manusia.
Banyak contoh dari Kitab Allah berulang kali menyatakan Isa Al-Masih menerima penyembahan. Sehingga kita juga perlu hidup sesuai kebenaran Kitab Allah!
Namun bukan hanya Itu saja. Karena Isa Kalimatullah, maka Ia bisa menuntun manusia untuk memperoleh surga.
Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, berarti Anda percaya Kalimatullah. Sehingga tersedia ampunan Allah bagi dosa kita. Juga tersedia tuntunan-Nya sampai masuk surga.
Injil menyatakan bahwa Kalimatullah mampu memberikan kehidupan.
“Allah mampu membangkitkan orang mati. Ia juga memberikan keselamatan bagi manusia. Demikianlah Kalimatullah [Isa Al-Masih] juga dapat menyelamatkan manusia” (Injil, Yohanes 5:21, parafrasa).
Karena itu mari mengimani dan menyembah Isa Al-Masih!
Ia adalah Sang Kalimatullah yang mampu memberi Anda hidup kekal di surga. Anda pasti akan menerima pertolongan-Nya untuk masuk surga.
Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik di sini.
Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Nasrani Menyembah, Mengakui Ketuhanan Isa Al-Masih?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)
- Nabi Isa Tersirat Dalam Surah Al-Fatihah Ayat 2 dan 4
- Mukjizat Nabi Allah Menyatakan Jalan Ke Surga
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskan pandangan Saudara, tentang apakah Allah dan Firman-Nya/ Kalimatullah bersatu dari mulanya?
- Menurut Saudara mengapa Isa yang menerima penyembahan manusia, terkemuka baik dalam Al-Quran maupun Injil?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa Kalimatullah mampu menunjukan jalan ke surga?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].