Dalam Al-Quran dan Injil terdapat kisah yang sama mengenai Pribadi Yesus Kristus [Isa Al-Masih]. Tetapi, disamping persamaan tersebut, terdapat juga banyak perbedaan. Kematian-Nya adalah salah satu diantaranya. Benarkah nabi Isa sudah wafat? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh umat Islam.
Walau Qs 19:33 berkata, “ Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku [Isa Al-Masih], pada hari aku dilahirkan, pada hari aku [Isa Al-Masih] meninggal dan pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali. ” Tapi ayat ini tidak dapat mengubah doktrin Mukmin yang sudah terlanjur menolak kematian Isa Al-Masih.
Lantas bagaimana pandangan sejarawan, teologia, dan ilmu kedokteran tentang fakta kematian Isa Al-Masih? Apakah benar nabi Isa sudah wafat?
Fakta Ilmu Kedokteran
“ Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:34).
Jika darah keluar dari tubuh seseorang terlalu banyak, maka orang itu akan mengalami yang disebut kondisi hypovolemic shock atau kekurangan darah. Jantung yang berfungsi memompa darah, akan tetap bekerja walau darah tidak ada. Akibatnya orang tersebut dapat pingsan karena tekanan darah rendah.
Dia juga akan merasa haus karena ginjal sudah tidak bekerja. Sementara jantung terus bekerja sedangkan ginjal tidak berfungsi, maka air akan berkumpul di sekitar jantung dan paru-paru. Hal inilah yang menyebabkan ketika Yesus ditusuk dengan tombak, air dan darah keluar.
Fakta Sejarawan non-Kristen
Beberapa Sejarawan non-Kristen, lewat buku-buku yang mereka tulis, mendukung kebenaran kematian Yesus. Diantaranya adalah:
Joseph bin Matthias (dikenal juga dengan nama Flavius Josephus). Sejarawan Yahudi. Lahir tahun 37M di Yerusalem. Tahun 93M dia menulis buku Antiquitates Judaicae atau Jewish Antiquities. Terdiri terdiri dari 20 buku. Dalam bukunya, ia juga menuliskan bagaimana Pilatus telah menghukum Isa Al-Masih di kayu salib.
Cornelius Tacitus. Sejarawan Romawi. Lahir sekitar 52 – 54 M dan meninggal sekitar 120 M. Dia menulis buku Annals yang berisi sejarah kekaisaran Romawi periode 14 M – 68 M. Tentang Isa, Tacitus menyebutkan bahwa Dia telah menderita hukuman yang ekstrem pada masa pemerintahan Pontius Pilatus. Tidak disebutkan secara eksplisit cara eksekusinya, namun hukuman salib merupakan cara eksekusi yang lazim pada masa itu bagi pelaku tindakan kriminal dan pemberontakan.
Demikianlah fakta sejarah dari “pihak ketiga.” Baik orang Yahudi maupun non-Yahudi mengakui bahwa yang disalibkan itu adalah Isa Al-Masih. Jadi, benarlah nabi Isa sudah wafat ketika masih di atas kayu salib.
Fakta dari Wahyu Allah
Apa kata Kitab Suci tentang kematian Isa Al-Masih? Nabi Besar Yesaya adalah salah satu nabi yang memberi nubuat tentang kematian Isa Al-Masih (Kitab Nabi Besar Yesaya 50:6). Nubuat yang sama juga disampaikan oleh Nabi Daniel, “Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi [Mesias], padahal tidak ada salahnya apa-apa . . . . . ” (Kitab Nabi Daniel 9:26).
Para nabi-nabi terdahulu tidak hanya memberi nubuat tentang kematian Isa Al-Masih. Perihal kebangkitan-Nya pun sudah dinubuatkan. Bahkan Isa sendiri, sebelum Dia wafat, Dia sudah menyatakannya. Pada hari ketiga Dia akan bangkit dari antara orang mati “Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga” (Injil, Rasul Lukas 24:46).
Mengapa Isa Al-Masih Harus Wafat?
Dari beberapa fakta di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Isa benar-benar wafat di salib, bukan?
“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya sendiri di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat I Petrus 2:24). Inilah satu-satunya alasan dan tujuan Isa Al-Masih wafat. Supaya Dia, melalui pengorbanan-Nya, dapat mengangkat Anda dari kehidupan dosa kepada Terang dan Kebenaran Allah.
Isa Al-Masih adalah “ Jalan, Kebenaran, dan Hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Bila sudah ada yang pasti, mengapa Anda masih meragukannya dan mengikuti yang lain?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Berdasarkan fakta-fakta di atas, bagaimana pandangan saudara tentang kematian Isa Al-Masih?
- Manusia adalah orang berdosa. Tanpa Juruselamat dapatkah manusia melepaskan diri dari dosa? Berikan alasan saudara!
- Menurut saudara, apakah tujuan Allah mengutus Isa Al-Masih, Kalimatullah, ke dunia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Muslim: Benarkah Nabi Isa Sudah Wafat? Apa Tujuan-Nya?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Mustahil Allah Bisa Mati!
- Fakta Kematian Isa Al-Masih
- Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib
- Menjawab Keraguan Islam Akan Kematian Isa Al-Masih
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Dalam semua Injil dikatakan Yesus telah mati di kayu salib. Saksi mata juga mengatakan baik dari kalangan orang percaya para murid dan mereka yang tidak mengenal kebenaran juga menyatakan seperti itu. Bahkan sejarah romawi juga menyatakannya.
Mungkin pernyataan ini bukan ditujukan pada Kristen tapi saudara saudara kita dari Muslim, karena Allah menyatakan dalam Al-Quran bahwa Isa putra Maryam tidak mati di kayu salib. Tapi ada orang yang diserupakan seperti Isa Putra Maryam yang mati di kayu salib. Sedangkan Isa Putra Maryam diangkat oleh-Nya ke surga.
Kalau ditanya, siapa orang yang diserupakan itu? Sampai sekarang Allah pun tidak bisa menjawab. Apalagi umatnya. Al-Quran pun meyakini bahwa Isa Al-Masih mengalami kematian.
~
Saudara Sederhan,
Kami sampaikan terima kasih untuk komentar saudara, kiranya dapat memberikan pencerahan bagi kita semua.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Slamet
*****
Bismillahirrahmanirrahim,
1. Berdasarkan fakta kedokteran yang anda uraikan saya setuju. Hal itu memang pasti terjadi pada manusia. Tapi manusia yang anda bicarakan ini bukan Yesus, melainkan orang yang wajahnya diserupakan seperti Yesus (nabi Isa) sesuai dengan Qs 4:157.
2. Lalu apa buktinya bahwa dengan juruselamat manusia sudah terlepas dari dosa?
3. Jelas nabi Isa diutus hanya untuk domba-domba yang tersesat dari kaum bani Israel saja. Untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran nabi Musa agar hanya menyembah Allah yang satu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan juga tidak bersekutu. Tentang fakta-fakta lain yang anda uraikan, menurut saya sah-sah saja anda mencari pembenaran dari sumber manapun. Tapi maaf, pembenaran itu tidak akan anda temukan dalam Al-Quran yang suci.
*****
Saudara Rabia,
Terimakasih atas tanggapan saudara. Berikut tanggapan kami untuk saudara.
1. Kami berusaha memaparkan kematian Isa Al-Masih secara ilmiah, maka kiranya saudara pun dapat membuktikan hal itu secara ilmiah, bukan asumsi belaka. Pertanyaannya adalah siapakah yang melihat secara langsung bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan? Bagaimana kronologis terjadinya pengubahan itu? Dan untuk tujuan apa?
2. Saudara belum menjawab pertanyaan ini. Tanpa Juruselamat dapatkah manusia melepaskan diri dari dosa? Berikan alasan saudara!
3. Kalau boleh tahu, dari manakah sumber saudara bahwa bani Israel menyembah Allah yang beranak dan diperanakkan? Sebab bani Israel berpegang teguh pada keesaan Allah. Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Rabia,
Salam Damai,
Menanggapi Qs 4:157, tentu menurut Al-Quran orang yang diserupakan Isa putra Maryam adalah manusia yang disalibkan, pertanyaannya siapa orang itu? Dan dari keluarga mana? Siapa saksinya? Pertanyaan ini tidak akan pernah anda dapatkan jawabannya. Kalaupun ada berbagai tafsir Al-Quran akan menjawab berbeda-beda. Artinya Allah SWT menyatakan sesuatu yang masih menjadi tanda tanya apakah itu wahyu Tuhan? Tentu bukan.
Anda salah besar kalau mengatakan bahwa Yesus Kritus hanya untuk bani Israel, malaikat saja waktu mengunjungi Maria ibu Yesus sudah mengatakan bahwa kelahiran Yesus untuk kesukaan bangsa-bangsa. Yesus juga memerintahkan untuk menyampaikan kabar sukacita dan keselamatan untuk semua bangsa. Keselamatan adalah janji Allah dan itu pasti.
~
Saudara Sederhan,
Terima kasih untuk komentar saudara,
Kalau anggapan umat Muslim benar bahwa yang disalibkan adalah orang yang diserupakan Isa Al-Masih, tentunya ia tidak mungkin berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Injil, Rasul Lukas 23:34).
~
Slamet
*****
1. Isa tidak mati disalib, yang disalib orang yang diserupakan Isa (Qs 4:157). Orang Nasrani menyebutnya Yesus. Isa tidak disalib, Yesus disalib (versi Nasrani). Qs 19:71 tidak ada hubungannya dengan kisah penyaliban Yesus.
2. “Cukuplah Allah menjadi Penolong bagi kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Syirik hukumnya meminta ampun kepada Isa karena Isa bukan Tuhan melainkan hanya nabi. Dan syirik adalah satu-satunya dosa yang tidak terampuni.
3. Tujuan penciptaan Isa. Isa diciptakan untuk beribadah (Qs adz-Dzariyat: 56). Qs Ali Imran 3:51, “Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”
*****
Saudara Hamba Allah,
Terimakasih untuk tanggapan saudara atas tiga pertanyaan kami dalam artikel tersebut. Berikut tanggapan kami.
1. Kami memaparkan fakta-fakta dari dunia kedokteran, sejarawan sekuler, dan lain-lain. Hal yang sama berlaku untuk saudara. Bila saudara menyatakan bukan Isa Al-Masih yang disalibkan, tetapi orang yang diserupakan, maka saudara perlu membuktikannya secara ilmiah, dari sudut pandang sejarah, dan dari Al-Quran tentang siapakah nama orang itu, bagaimana kronologis terjadinya penyerupaan, dan siapakah saksi yang melihat peristiwa penyerupaan itu.
2. Barangkali link ini http://tinyurl.com/8abrx5t akan membantu saudara untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Tidak salah bila mempelajari riwayat Isa Al-Masih, bukan?
3. Menariknya pada Qs 3:50 tertulis, “…Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Mengapa Isa Al-Masih meminta taat pada-Nya? Bukankah kita harus taat pada Allah saja untuk keselamatan di akhirat? Bagaimana saudara menanggapi hal ini?
~
Solihin
*****
Bismillahirrahmanirrahim. Untuk staff IDI,
1. Silakan saja anda memaparkan apapun yang anda mau. Siapa yang mewahyukan Qs 4:157 adalah siapa yang menyaksikan. Al-Quran itu adalah kebenaran, yang tidak ada keraguan di dalamnya dan saya percaya kepada Al-Quran. Wallahu a’lam bissawab (dan Allah lebih mengetahui yang sebenar-benarnya) tentang kronologis dan tujuannya.
2. Saya akan menjawabnya kalau anda menjawab dulu pertanyaan saya.
3. Yang saya katakan adalah bahwa nabi Musa mengajak bani Israel untuk kembali menyembah Allah yang satu. Sedangkan kalimat yang tidak beranak dan tidak diperanakkan adalah sebagai penegasan keesaan Allah. Ketika bani Israel menyembah patung anak sapi (Qs 2:51, 54), apakah anda juga katakan bahwa bani Israel berpegang teguh pada keesaan Allah?
*****
Saudara Rabia,
1. Tentu janggal kitab sebelumnya dengan jelas dan gamblang menyatakan Isa Al-Masih disalibkan, tetapi kitab yang baru muncul enam abad kemudian membatalkannya. Dan uniknya, saudara tidak sanggup membuktikan Qs 4:157 dari segi ilmiah, sejarawan sekuler, dan saudara pun tidak sanggup membuktikan dari Al-Quran tentang siapakah yang melihat secara langsung bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan, bagaimana kronologis terjadinya pengubahan itu, dan untuk tujuan apa, bila saudara percaya Al-Quran.
2. Sesungguhnya pertanyaan kami sederhana. Tanpa Juruselamat dapatkah manusia melepaskan diri dari dosa? Berikan alasan saudara! Apakah dengan demikian, saudara sanggup menyelamatkan diri saudara tanpa pertolongan Juruselamat? Bagaimana menurut saudara?
3. Saudara pun belum menjawab pertanyaan kami. Kalau boleh tahu, dari manakah sumber saudara bahwa bani Israel menyembah Allah yang beranak dan diperanakkan? Tentu saudara mempunyai dalil untuk ini, bukan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Islam, Kristen Bertanya “Benarkah Isa Al-Masih Wafat?
Jawab: Benar. Wafat artinya meninggal dunia secara wajar, bukan mati secara terkutuk di tiang salib.
~
Saudara Sangkala,
Bagaimana pun bentuk atau kondisi mati seseorang, itu disebut wafat. Dan yang terpenting Isa Al-Masih mati karena “telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita” (Injil, Surat Galatia 3:13). Artinya saudara dan saya adalah manusia terkutuk, bukan Isa Al-Masih. Tetapi Isa Al-Masih merelakan diri-Nya menjadi kutuk karena kita. Bagaimana pandangan saudara atas pengorbanan Isa Al-Masih tersebut?
~
Solihin
~
Yesus benar-benar meninggal/wafat di kayu salib.
~
Saudara Dwi Irawan,
Terima kasih untuk kebenaran bahwa Isa Al-Masih mati di kayu salib.
“Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).
~
Slamet
*****
1. Hidup dan mati itu sudah menjadi ketetapan Allah untuk setiap insan di dunia. Sebagai manusia biasa yang diutus menjadi nabi Allah, Nabi Isa juga mengalami yang namanya kehidupan dan kematian tetapi tidak dengan cara terkutuk melainkan dengan cara terhormat.
2. Dosa adalah tanggung jawab masing-masing pribadi, tidak ada yang namanya dosa ditebus.
3. Tujuan Nabi Isa diutus ke dunia adalah untuk mengajak manusia beriman dan beribadah hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. “Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka beribadahlah kepada-Nya. Inilah jalan yang lurus.”
*****
Saudara Alfian,
Terimakasih untuk tanggapan saudara atas pertanyaan kami. Berikut tanggapan kami.
1. Tampaknya saudara mengabaikan fakta yang telah dikemukakan artikel di atas. Apakah saudara sudah membacanya dengan teliti? Tidakkah Isa Al-Masih mengalami kematian bukan karena kodrat sebagai manusia, tetapi untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
2. Kami setuju dengan saudara bahwa dosa ditanggung masing-masing. Tetapi apakah saudara dapat menjamin keselamatan saudara tanpa adanya Juruselamat? Bagaimana saudara?
3. Isa Al-Masih bersabda, “…Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Lagi pula, sura yang saudara kutip mengundang tanda tanya besar. Kepada siapakah Isa Al-Masih berkata demikian? Kapan hal itu diucapkan? Bukankah nabi saudara baru muncul enam abad kemudian? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
To: Alfian,
Isa mati secara terhormat? Bagaimana matinya? Bukankah Al-Quran mengatakan Isa diangkat langsung ke sorga dan menyerupakan seseorang yang disalib serupa dengan Isa. Jadi, pernyataan saudara bertentangan dengan Al-Quran.
Sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, manusia sudah hilang kemulian Tuhan atas mereka. Namun, Tuhan adalah mahakasih sehingga Dia menjanjikan kita umat berdosa kembali mendapatkan kemuliaan Tuhan sehingga Dia mengutus Firman-Nya ke dunia ini dan menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa kita seperti yang dinubuatkan nabi Yesaya, Daniel, Musa.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anaknya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya padanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Saudara Sederhan,
Terima kasih untuk komentar saudara.
Para nabi dalam Alkitab telah menubuatkan bahwa Isa Al-Masih harus menderita dan mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Dan ketika datang di dunia Isa Al-Masih sendiri mengatakan bahwa tujuan kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk menebus manusia melalui kematian di kayu salib.
“Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
~
Slamet
*****
1. Tidak perlu pakai pembuktian ilmiah. Manusia itu terbatas akal dan pikirannya, itu sudah kodrat. Agama itu bukan pakai ilmiah dan logika, tapi pakai iman. Saya mau tanya jika memang Yesus yang anda agungkan mati, dimana letak kuburannya? Siapa yang memakamkan? Ada saksikah yang melihatnya?
2. Tidak perlu pakai Juruselamat yang menyelamatkan manusia. Diri manusia sendiri dengan berpegang teguh pada dua perkara, Al-Quran dan Hadist Rasullulah.
3. Tujuannya sama seperti nabi-nabi yang sebelumnya, mengajarkan beribadah kepada Allah dan ditutup oleh nabi terakhir Muhammad.
*****
Saudara R27,
Terimakasih karena saudara berkenan memberikan tanggapan atas pertanyaan kami. Ini adalah tanggapan kami.
1. Kami cukup heran dengan pernyataan saudara yang menyatakan “Tidak perlu pakai pembuktian ilmiah”. Tetapi saudara bertanya tentang sesuatu yang memerlukan pembuktian ilmiah. Tidakkah ini mengherankan? Sebelum kami menjawab pertanyaan saudara, bagaimana dengan pembuktian ilmiah tentang kematian Isa Al-Masih?
2. Memang umat Islam diajarkan untuk berpegang pada kitab saudara dan hadits. Tetapi Al-Quran tidak memberikan kepastian masuk sorga, malah sebaliknya. “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Dengan kepastian masuk neraka ini, apakah saudara tidak memerlukan Juruselamat dalam hidup saudara?
3. Barangkali bukan para nabi saja yang mengajarkan untuk beribadah kepada Allah. Orang tua ataupun tokoh agama mengajarkan demikian. Tetapi tentu ada tujuan khusus Isa Al-Masih diutus ke dunia. Menurut saudara, apakah tujuan Isa Al-Masih sesungguhnya bila memperhatikan artikel di atas?
~
Solihin
~
Staf Isa dan Islam,
Sedikit masukan dari saya. Sepertinya ada yang perlu diralat atas artikelnya yaitu pada tulisan ‘Pertanyaan ini juga sering dilontarkan oleh orang Kristen’. Menurut saya justru sebaliknya oleh orang Islam yang melontarkan pertanyaan tersebut kepada orang Kristen sebab pengikut Al-Masih tentu sudah percaya bahwa Dia memang benar-benar wafat kemudian bangkit. Bila maksud dari tulisan Staf IDI memang sudah benar begitu, berarti saya sendiri yang kurang memahami.
~
Saudara Teguh,
Terimakasih atas koreksi saudara. Tentu kami akan memerhatikan ini. Dan kami menghargai hal itu.
~
Solihin
~
Saudara R27,
Apa yang saudara katakan kami mengimaninya bahwa Yesus sebagai Juruselamat mati sengsara, disalibkan, wafat bahkan telah bangkit dan naik ke sorga. Kuburan Yesus masih ada, tetapi kuburan itu telah kosong sebab Dia telah bangkit. Ada banyak orang yang menyaksikannya. Prajurit Roma, Orang Farisi, para murid dan semua itu tercatat di dokumen Romawi.
~
Saudara Dr Ady Lesmana MPd,
Terima kasih atas pengakuan iman saudara kepada Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-4).
~
Saya bertanya demikian karena ada staff IDI yang berkata
“Kami berusaha memaparkan kematian Isa Al-Masih secara ilmiah, maka kiranya saudara pun dapat membuktikan hal itu secara ilmiah, bukan asumsi belaka”.
Ini soal keimanan bukan asumsi. Muslim juga mengimani Isa sebagai seorang Nabi utusan Allah bukan sebagai Tuhan. Muslim juga mengimani bahwa yang disalib itu bukan Nabi Isa melainkan orang yang diserupakan dengan Nabi Isa. Al-Quran tidak pernah bilang Nabi Isa sekarang di Surga, saudara baca Al-Quran karangan siapa?
Nabi Isa diangkat Allah ke langit dan belum mati, nanti akan turun di akhir zaman untuk menyelesaikan misi-Nya. Setelah itu baru Beliau akan wafat seperti makhluk ciptaan Allah lainnya, karena tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.
~
Saudara R27,
Kalau yang disalib bukan Isa Al-Masih dan setelah kebangkitan-Nya tidak menuju ke sorga, tidaklah mungkin ia berkata: “sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Injil, Rasul Lukas 23:43).
~
Slamet
~
Saudara mengatakan Al-Quran tidak pernah bilang Nabi Isa sekarang di Surga.
Kami sedikit meragukan pemaparan saudara, jika tidak diangkat ke sorga, maka ke manakah Isa Al-Masih diangkat? Benarkah setelah Isa Al-Masih turun untuk menjadi hakim atas manusia maka Dia akan mengalami kematian? Dapatkah saudara membuktikannya?
~
Dr Ady Lesmana MPd,
Alkitab memberikan penjelasan bahwa Isa Al-Masih saat ini menghadap Allah di sorga untuk kepentingan pengikut-Nya.
“Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita” (Injil, Surat Ibrani 9:24).
~
Slamet
~
Langit yang dimaksud bersifat ghaib, di agama kami salah satu bukti keimanan percaya dengan hal yang ghaib yang tidak bisa ditembus nalar manusia karena manusia itu terbatas. Al-Quran dari dulu sampai detik ini terjaga keaslian dan kemurniannya, dari tulisan, bahasa dan isinya tidak akan pernah berubah sampai akhir zaman.
Beda dengan kitab lainnya mungkin yang ada revisi-revisi (buatan manusia). Al-Quran sebagi kitab penyempurna dari kitab-kitab Allah yang sebelumnya, Kami tidak perlu mencari-cari pembuktian lagi.
Banyak sebenaranya dari golongan kalian yang secara diam-diam, pada dasarnya sangat mengagumi dan membenarkan kandungan dari Al-Quran tapi masalahnya malu dan gengsi untuk mengakuinya. Apakah anda yakin bahwa dokumen-dokumen yang ada itu semua terjaga keasliannya?
~
Salam Sdr. R27,
Bukankah dalam Qs 19:33 yang mengatakan, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku [Isa Al-Masih], pada hari aku dilahirkan, pada hari aku [Isa Al-Masih] meninggal dan pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali. ”
Bukankah sangat jelas bahwa Isa Al-Masih pun pernah mengalami kematian. Jika demikian siapakah yang mati yang dipaparkan dalam ayat tersebut?
~
Salma
*****
Bismillahirrahmanirrahim,
Untuk staf IDI,
1. Ya tidak janggal, kalau ada sesuatu yang salah lalu dibenarkan kemudian. Karena uraian tentang kematian Yesus nabi Isa dalam kitab anda itu salah, maka dibenarkan dalam kitab Al-Quran. Untuk kronologisnya ada kok di internet. Ayat Al-Quran itu saja sudah merupakan bukti karena Al-Quran itu mutlak kebenarannya. Kalau sampai anda tidak mempercayainya dan masih membutuhkan bukti ilmiah lain, itu masalah anda.
2. Setiap orang akan menanggung dosanya sendiri, Jadi setiap orang harus menjadi juruselamat bagi dirinya sendiri. Dengan rukun iman dan rukun Islam, Allah yang akan menjadi hakim.
3. Saya sudah jawab, mungkin anda yang tidak mengerti.
Mengapa jawaban saya untuk Sederhan dihapus?
~
Salam Sdr. Rabia,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara.
Bagaimanakah kebenaran tentang kematian Isa Al-Masih yang sesungguhnya? Menurut saudara adakah bukti sejarah bahwa Alkitab salah menuliskan fakta kematian Isa Al-Masih. Sementara bukti-bukti data sudah sangat jelas tertulis.
Tidakkah saudara meragukan tentang keterangan yang dituliskan oleh Al-Quran mengingat Al-Quran ditulis jauh setelah Alkitab dibukukan? Dan lagi, adakah kepastian keselamatan yang diberikan oleh Al-Quran bagi umat manusia? Sebab inilah yang sangat penting bagi manusia, bukan?
~
Salma
~
To: R27,
Saya heran, apabila orang Islam lebih mempercayai langit ghaib tetapi tidak mau menerima keghaiban akan Pribadi yang inkarnasi, maupun kematian Isa seperti yang tertulis di Alkitab. Sementara terdapat banyak saksi akan kematian Yesus di kayu salib.
Setidaknya umat Islam memerlukan empat orang saksi untuk membenarkan sesuatu justifikasi. Yesus mati di kayu salib bukan hanya empat orang saksinya, tetapi beribu-ribu orang. Wafat dan setelah tiga hari bangkit kembali, lalu menunjukkan diri kepada 11 orang murid-Nya serta beberapa orang yang lain.
~
Saudara Aki,
Terima kasih untuk komentarnya, semoga dapat memberikan pencerahan bagi umat Muslim.
“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya “ (Injil, Surat 1 Korintus 15:3-5).
~
Slamet
~
Jika Yesus wafat di kayu salib, siapa yang jadi Tuhan pada waktu itu? Isa Al-Masih belum bangkit, kalau pun Dia bangkit anda semua orang Kristen harus jawab pertanyaan ini, pada hari apa Dia wafat, dan pada hari apa Dia bangkit? Siapa yang membangkitkan Yesus?
~
Salam Sdr. Ali,
Terimakasih untuk pemaparan saudara. Jika pekerjaan Allah mampu terlampaui oleh pikiran manusia, tentu Allah tidak lah maha kuasa, bukan?
Jika Isa Al-Masih belum bangkit, mengapa kitab saudara mengatakan “…meninggal dan pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).
Alkitab memberikan kesaksian bahwa Isa Al-Masih bangkit pada hari yang ke tiga. Dia bangkit mengalahkan maut dengan kuasa-Nya. Bukankah ini membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa atas apapun juga?
“Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (Injil, Surat 1 Korintus 15:4).
~
Salma
~
Salam Saudara,
Kami berterimakasih atas kesediaan saudara mengunjungi situs kami juga memberikan komentar. Namun maaf, dengan terpaksa kami harus menghapus komentar-komentar saudara karena tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Kami berharap dalam memberikan komentar saudara menggunakan bahasa yang santun. Ada beberapa ketentuan dalam memberikan komentar dalam situs ini. dibawah ini kami tuliskan kembali aturan tersebut.
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected] Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Demikian, kiranya saudara dapat maklum.
~
Salma
*****
Bismillahirrahmanirrahim,
Untuk staf IDI,
1. Mungkin di karangan anda tidak ada yang aneh, tetapi bukan itu permasalahannya. Umat Islam percaya bahwa yang disalib itu bukan nabi Isa, tetapi seseorang yang diserupakan dengannya.
2. Setiap orang akan menanggung dosanya sendiri. Jadi setiap orang harus menjadi juruselamat bagi dirinya sendiri. Bagaimana caranya memohon ampun sudah diajarkan oleh rasulullah Muhammad dan juga nabi-nabi terdahulu berdasarkan petunjuk dari Allah.
3. Allah mengutus nabi Isa bertujuan untuk menuntun umat Israel ke jalan yang benar, yaitu menyembah hanya kepada satu Tuhan, yaitu Allah.
*****
Saudara Dedi,
Terimakasih untuk tanggapan saudara. Berikut ini adalah tanggapan kami.
1. Menurut kami, ini bukan soal percaya atau tidak. Tetapi soal bukti atau pembuktian. Sebab ini menyangkut sebuah peristiwa. Peristiwa penyaliban adalah fakta sejarah. Karena itu, dibutuhkan saksi mata yang melihat secara langsung. Dan artikel di atas telah menjelaskan. Bagaimana saudara membuktikan bahwa bukan Isa Al-Masih yang disalibkan?
2. Sebuah ilustrasi akan membantu kita memahami pendapat saudara. Sebut saja, bapak Amir melakukan pembunuhan dan terbukti bersalah sehingga menerima hukuman penjara selama 20 tahun. Apakah bapak Amir dapat membebaskan dirinya sendiri tanpa pertolongan orang yang bebas? Bagaimana menurut saudara?
3. Kami kira berita semacam itu bukanlah hal baru bagi bangsa Israel. Dan untuk diketahui, pada masa itu, orang Israel tidak menyembah banyak Tuhan, tetapi menyembah Allah yang esa (Injil, Rasul Besar Markus 12:29). Tetapi pasti Isa Al-Masih memiliki tujuan khusus yang tidak pernah disampaikan nabi-nabi sebelumnya karena para nabi telah meramalkan diri-Nya. Selain itu, menurut saudara, apakah tujuan Isa Al-Masih sesungguhnya?
~
Solihin