“Kematian dan kebangkitan Isa bermakna sangat penting bagi semua manusia! Memberikan jaminan kesejahteraan/rahmat Allah.” Demikian Dwi berkata kepada temannya.
Namun Eko, sebagai Mukmin langsung menyanggahnya. Eko mempertanyakan: “Bagaimana mungkin? Apa relevansi bagi saya dan kepercayaan saya?”
Kedua sahabat ini berdiskusi mengenai tafsir Surat 19 ayat 33. Mereka mendalami apakah benar Isa mengalami kematian dan kebangkitan. Juga apa maknanya bagi umat Islam maupun Nasrani.
Mari kita simak percakapan Dwi dan Eko, dua sahabat ini. Anda akan makin mengerti tujuan kehidupan Isa bagi umat manusia.
Peran Penting Isa Al-Masih
Dwi memulai dengan menjelaskan beberapa pokok dasar tentang kehidupan Isa Al-Masih. Ajaran Islam dan Nasrani setuju dengan hal ini.
- Isa lahir dari perawan (Qs 19:20).
- Isa adalah pribadi yang suci (Qs 19:19).
- Isa membuat banyak mukjizat bahkan membangkitkan orang mati (Qs 3:49).
- Isa terangkat ke surga.
- Isa akan datang lagi sebagai hakim adil (Shahih Muslim 220).
Bukankah semua menyatakan keistimewaan Isa? Ia satu-satunya pribadi yang memiliki peran ini. Tidak ada nabi lain seperti-Nya.
Karena itu peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya juga menjadi penting. Sebab berhubungan dan meneguhkan peranan Isa.
Berbagai Dalil Isa Tidak Mati dan Tidak Bangkit
Di satu pihak Eko setuju dengan beberapa keistimewaan Isa. Karena Al-Quran menyatakan demikian.
Namun, Eko tegas menyatakan tidak mungkin Isa bangkit. Alasannya karena ada dalil yang menyatakan Isa tidak mati. Contohnya:
- Surat 4:157-158 menyatakan Isa tidak tersalib.
- Ada Hadits yang menyatakan Isa baru akan meninggal di akhir zaman (Hadits Abu Daud No.3766).
Semua pernyatan ini saling menguatkan. Seolah menyatakan bahwa benar Isa tidak bangkit karena Ia belum meninggal.
Dalil Isa Bangkit Menurut Al-Quran
Mendengar ini Dwi bertanya: “Jika demikian bagaimana dengan berbagai dalil lainnya? Ada banyak ayat yang menyatakan Isa mengalami kematian dan bangkit.”
Contohnya adalah Surah Qs 19:33, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup Kembali.”
Hal ini tercatat juga pada Surah Qs 3:55. Maupun pada Surah Qs 5:117.
Tafsir Surah Qs 19 ayat 33 dan semua ayat lainnya jelas menyatakan peristiwa yang terjadi. Yaitu bahwa Isa memang mengalami kematian dan kebangkitan.
Mendengar penjelasan Dwi, membuat Eko berpikir. Namun, Eko tetap belum menerima kesimpulan ini. Ia masih percaya apa yang ia pelajari selama ini.
Eko bertanya: “Apakah kamu ada bukti bahwa Isa mati dan bangkit?”
Berbagai Bukti Kematian Isa
Dwi menjelaskan ada banyak sekali bukti. Mari kita lihat beberapa diantaranya.
1. Fakta sejarah.
Bukti sejarah menyatakan bahwa penyaliban adalah hukuman yang umum saat itu. Sehingga sesuai jika Isa mati tersalib.
Selain itu peristiwa kematian Isa tersalib juga ada dalam banyak catatan sejarawan. Mereka adalah cendekiawan sekuler, non-Kristen.
2. Banyaknya saksi mata.
Ada banyak saksi mata kredibel yang menyaksikan penyaliban. Contohnya ada Maryam, Ibu Isa.
Ada banyak murid menyaksikan penyaliban. Juga kepala pengawal Romawi. Bahkan murid Isa yang menutup jenazah dengan kain kapan (Injil, Rasul Besar Matius 27: 54-59).
Semua hal ini membuktikan Isa yang tersalib dan mengalami kematian. Karena jika tidak demikian pastilah akan ada yang menyadarinya.
3. Berbagai Bukti Isa Bangkit
Selanjutnya Dwi juga menyatakan ada banyak bukti kebangkitan Isa.
- Batu pintu kubur terbuka.
Kuburan Isa adalah gua yang tertutup batu besar. Juga termetrai dan terjaga oleh tentara romawi.
“Lalu membaringkannya [Isa Al-Masih] di dalam kuburnya yang baru, . . . dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. . . . dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya” (Injil, Rasul Besar Matius 27:60, 66).
Tidak mungkin para pengikut Isa, yang adalah orang biasa, mampu membukanya. Apalagi mereka harus berhadapan dengan tentara Romawi.
Batu kubur terbuka menyatakan bahwa memang Isa bangkit! Ada kuasa Allah bekerja. Kitab Injil menyatakan malaikat yang melakukannya (Injil, Rasul Besar Matius 28:2).
- Banyaknya saksi mata.
Sekali lagi ada banyak saksi mata melihat Isa setelah bangkit. Isa berkali-kali menampakkan diri kepada para murid-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 16:9,12,14; Rasul Besar Yohanes 21:1).
“Sesudah itu Ia [Isa Al-Masih] menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus. kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang [zaman perkembangan gereja]” (Injil, Surat 1 Korintus 15:6).
Berbagai Berita Tidak Benar (Hoax) Mengenai Isa
Eko terkesan dengan semua penjelasan ini. Namun, ia tetap masih memiliki keraguan.
Eko bertanya: “Bagaimana pendapat kamu mengenai, sebenarnya bukan Isa yang tersalib? Juga pendapat yang menyatakan mayat Isa dicuri?
Dwi menjawab: “Bukankah justru kedua berita ini aneh dan saling bertentangan? Jika memang bukan Isa yang tersalib, untuk apa para murid berusaha mencuri mayat-Nya?”
Dwi menjelaskan bahwa memang berita kematian dan kebangkitan Isa banyak diselewengkan. Bahkan dari sejak awalnya.
Ada kebohongan dari para pemuka agama saat itu. Juga pada perkembangannya banyak ajaran sesat gnostik (bidat yang berkembang pada jaman kuno) yang menyebarkan berita tidak benar.
Karena itu, kita tidak perlu bingung dengan banyak berita. Mari berfokus saja pada banyak bukti nyata yang sudah ada.
Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Manusia Perlu Keselamatan
Selanjutnya memang menarik apa yang Eko temukan. Ia mempelajari tafsir Surat 19 ayat 33.
Banyak yang menjelaskan ini adalah doa selamat dari Nabi Isa. Ada kesejahteraan Allah dalam tiap fase kehidupan-Nya.
Hal ini menjadi contoh doa bagi Mukmin. Yaitu meminta kesejahteraan/rahmat Allah bagi kehidupan.
Dalam hal ini Dwi berkata: “Sekarang kamu dapat mengerti apa yang kita bicarakan di awal bukan? Bahwa kematian dan kebangkitan Isa bermakna sangat penting bagi semua manusia! Kehidupan Isa merupakan perwujudan jaminan kesejahteraan / Rahmat Allah bagi manusia.”
“. . . Ia [Allah] sangat mengasihani kita, itu sebabnya Ia memberikan kepada kita hidup yang baru, dengan menghidupkan kembali Yesus Kristus [Isa Al-Masih] dari kematian. Ini memberikan kita harapan yang kokoh [surga]” (Injil, Surat 1 Petrus 1:3, BIS).
Semua hal ini menggugah hati Eko. Membuatnya banyak merenung mengenai pribadi Isa yang sangat Istimewa. Ia ingin mendapat kesejahteraan Allah bagi hidupnya.
Semua ini juga memberi peneguhan kepada kita. Agar mengimani dan menjadi pengikut Isa.
Maukah Anda mendapat kesejahteraan Allah? Dan juga surga di akhirat? Kematian dan kebangkitan Isa menjadi peneguhan akan kesejahteraan Allah bagi manusia. Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai beberapa ayat di Al-Quran yang jelas menyatakan Isa mati dan bangkit?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai ada banyak bukti bahwa Isa bangkit?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa kebangkitan Isa memberikan pengharapan akan surga bagi manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Benarkah Kebangkitan Nabi Isa Tertulis dalam Al-Quran?
- Mengenal Sang Pencipta dalam Kitab Suci: Allah dan Nabi Isa
- Muhammad, Isa Al-Masih, dan Kebangkitan Orang Mati
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Mantap.
~
Icha,
Kami berterima kasih untuk tanggapan saudara. Artikel di atas mengungkap fakta bahwa Isa Al-Masih mengalami kematian sebagaimana dibuktikan dari beberapa aspek, yaitu sejarah dan kitab suci Injil.
Lagi pula, bila kita mencermati bukti-bukti dalam kitab suci Injil, maka ditemukan nama-nama para saksi yang melihat peristiwa penyaliban yang tidak dijelaskan dalam Al-Quran. Dengan demikian, validitas bukti-bukti dalam kitab suci Injil diakui kebenarannya.
Itu sebabnya, kematian Isa Al-Masih membawa transformasi dalam hidup manusia. Maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Shalom Aleichem, segala kemuliaan hanya bagi Allah. Terima kasih atas sharingnya.
Tuhan Yesus memberkatimu senantiasa di setiap keluar masukmu. Hallelujah.
~
Denny MF Matakupan,
Kami berterima kasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap artikel di atas memberikan pencerahan kepada saudara.
Kematian Isa Al-Masih adalah fakta sejarah yang perlu dipertimbangkan sebagai kebenaran. Sebab banyak bukti dan saksi yang menyaksikan kematian Isa Al-Masih.
Dalam hal ini, tidak ada alasan untuk meragukannya, bukan? Salam pencerahan.
~
Solihin
~
Katanya Tuhan, mengapa bisa mati? Sadar sebelum matahari terbit dari barat.
~
Safar,
Ini pertanyaan yang menarik sekali. Tentu Tuhan tidak bisa mati. Sebab Tuhan itu mahakuasa. Tetapi Tuhan yang mahakuasa sanggup menjadi manusia dan memiliki tubuh seperti manusia.
Itu sebabnya, yang mati adalah tubuh jasmani, bukan hakikat Ketuhanannya. Bila saudara mempelajari kitab suci Injil, maka saudara menemukan fakta bahwa Isa Al-Masih mati, kemudian bangkit pada hari ketiga.
Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Nah, maukah saudara mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Harusnya kalau Tuhan jadi manusia juga tidak pernah mengalami kematian. Itulah Tuhan Yang Maha Hidup. Kekal tanpa pernah mengalami kematian walaupun barang sedetikpun.
~
Ronny Santoso,
Kata ‘harusnya’ menunjukkan bahwa saudara memiliki otoritas pada diri Allah sehingga bisa mengatur Allah. Apakah ini artinya saudara adalah Allah?
Mengatur Allah merupakan tindakan yang tidak tepat. Jika Allah menghendaki diri-Nya memilih nuzul ke dunia dan rela mati untuk manusia yang disayangi, apakah saudara keberatan?
Isa Al-Masih memilih untuk merelakan diri-Nya mati di kayu salib agar manusia selamat. Bukankah ini selaras dengan sifat Allah yang maha pengasih dan penyayang?
Bagaimana dengan Allah SWT? Apakah yang dilakukan Allah SWT agar saudara pasti selamat di akhirat dan membuktikan sifat maha pengasih dan penyayangnya?
~
Solihin
~
Kenalilah dulu Allah dia tidak membutuhkan sesuatu kepada manusia. Kalau Dia mau tinggal ucap saja hai manusia menyembahlah semua padaku maka akan langsung terjadi, kun fayakun.
Jadi Allah tidak butuh wujud manusia supaya manusia menghamba ke dia tapi manusialah yang seharusnya mencari dengan akal dan pikirannya siapa sebenarnya allah. Dialah zat tunggal tidak beranak dan tidak diperanakan dan tidak ada satu makhlukpun yang menyamainya ini yang harus digaris bawahi biar kita terbuka hatinya untuk menerima allah yang tunggal.
~
Saudara Michael Formosa,
Kami sependapat dengan saudara bahwa Allah itu tidak diperanakan dan tidak memperanakan. Lagipula Allah pun tidak kekurangan apapun untuk kebutuhan-Nya. Dia sudah cukup dengan diri-Nya sendiri. Namun harus diakui oleh umat Islam, bahwa mereka tidak diizinkan mengenal Allah itu lebih jauh lagi.
Bisakah saudara menggambarkan Allah lebih jauh lagi? Atau Allah itu hanya sebatas penggambaran yang saudara pahami? Kalau Dia hanya sebatas apa yang saudara pahami maka Dia bukan Allah yang Maha.
Jadi tidak ada satupun manusia dapat mengenal Allah kecuali Dia yang turun dari atas dan menjelaskannya kepada manusia yang di bawah. Hanyalah Isa Al-Masih yang datang dari atas, kembali ke atas. Dia tahu apa itu Allah. Apakah saudara mau tahu tentang Isa Al-Masih sesungguhnya?
~
Noni
~
Ngeles saja kalian. Jalan Lurus ya satu Yaitu Allah. Kalau masih tiga bengkok namanya. Silahkan ngeles lagi.
~
Saudara Safar,
Saudara benar, memang benar jalan lurus hanyalah 1. Artinya kita sama percaya bahwa alam semesta ini berada dibawah satu otoritas itu sebabnya kita meyakini bahwa jalan lurus tersebut hanyalah satu.
Umat Islam meminta jalan lurus ini. Umat Kristen, Hindu, Buddha dan lainnya juga menyukai akan jalan yang lurus. Menariknya bahwa hanya Isa Al-Masih yang berkata diri-Nya sebagai Jalan Lurus itu. Tidak ada nabi dan rasul atau pemimpin agama yang berani berkata diri-Nya Jalan Lurus dan dibuktikan dengan kuasa dan kebenaran. Jadi Jalan Lurus adalah Allah, dan Isa Al-Masih adalah Jalan Lurus.
Dikatakan: “Akulah, jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa (Allah) kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Noni
~
Dan Isa AS adalah nabi utusan Allah dan kami Muslim wajib mengimaninya
La illah Ha ilallah
Tidak ada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah
~
Saudara Hendra,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami sangat menghargai leyakinain saudara Hendra sebagai seorang Muslim yang beriman pada Isa Al-Masih sebagai nabi utusan Allah. Sebab hal inilah yang tertulis dalam Al-Quran.
Namun sudahkah saudara baca Kitab Taurat dan Injil mengenai siapa Isa Al-Masih? Sebab Kitab terdahulu menyatakan bahwa Isa bukan hanya sekedar nabi. Isa lebih dari sekedar nabi sebab Isa tidak diciptakan. Isa adalah Kalimatullah artinya Firman Allah yang menjadi manusia.
Alangkah baiknya jika saudara berkenan membaca Kitab Taurat dan Injil dan saudara bisa berdiskusi dengan kami.
~
Noni
~
Setelah saya analisis seluruh pertanyaan dan jawaban, kalau kita percaya bahwa Allah itu Mahakuasa, di sini pertanyaan dan jawaban kita secara tidak langasung sudah terjawab pada saat saudara percaya Allah adalah Mahakuasa.
~
Saudara Grand Master,
Terimakasih atas argumentasi saudara. Tidak dapat disangkali bahwa Allah itu Mahakuasa. Kita dapat menyaksikan kemahakuasaan-Nya hingga saat ini. Misalnya melalui alam ciptaan dengan segala kerumitan dan keindahannya. Demikian juga ketika Dia menjadi manusia, itupun tidak mengurani kemahakuasaan-Nya. Apakah saudara percaya Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan saudara?
Jika saudara berkenan kita bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai fakta tentang Isa Al-Masih. Silakan hubungi WA 0812-8100-0718. Senang bisa berdiskusi dengan saudara.
~
Noni
~
Kalau saya tak dapat memberi komen karena apa yang tersurat dalam Al-Quran tentang Isa Al-Masih, itu bukan pribadi Yesus Kristus bagi saya, karena dari kelahiran sampai naik ke sorga tak berkesinambungan. Trims
~
Saudara Toni Ht brt,
Terimakasih atas tanggapannya. Memang kisah mengenai Yesus dalam Kitab Injil agak berbeda dengan kisah mengenai Isa dalam Al-Quran. Tampaknya Muhammad hanya mendengar sebagian kisah mengenai Yesus dari kaum Yahudi sehingga saat menuliskannya di Al-Quran terdapat beberapa perbedaan.
Namun tidak perlu bingung. Saudara dapat mempelajari Kitab Taurat dan Injil selain Al-Quran . Kitab Taurat dan Injil telah ada ratusan tahun sebelum munculnya Al-Quran. Taurat dan Injil memberikan penjelasan yang sangat lengkap mengenai Isa-Al-Masih/ Yesus
~
Noni
~
Lihat QS Annisaa 157-158, kawan. Itulah yang dimaksud dengan “pada hari aku meninggal”. Itu yang kami percayai.
Bagiku agamaku dan bagimu agamamu.
~
Saudara Hawlexander,
Kami sudah membaca Qs 4:157-158. Ayat itu tidak menjelaskan tentang “pada hari aku meninggal”, melainkan ayat itu bersifat ambigu (tidak jelas). Maaf, kami menyatakan demikian.
Surat Annisaa tersebut tidak menjelaskan secara jelas dan pasti siapa yang disalibkan. Padahal Surat Maryam menyatakan bahwa Isa Al-Masih meninggal.
Bagaimana saudara menjelaskan adanya perbedaan dan pertentangan ini?
~
Solihin