Kemajuan ilmu pengetahuan telah mempengaruhi kehidupan manusia. Apakah ilmu forensik dapat membuktikan fakta kematian Isa Al-Masih? Pelajarilah di sini.
Ilmu forensik banyak menolong para penegak hukum. Khususnya ketika harus mengotopsi jasad, pada kasus yang menyebabkan kematian.
J. Warner Wallace dalam bukunya “Cold – Case Christianity” menjabarkan bukti-bukti forensik yang membenarkan Isa Al-Masih wafat disalib.
Bukti Forensik Membenarkan Fakta Kematian Isa Al-Masih
Kitab Suci Injil menuliskan, saat Isa Al-Masih tergantung di salib, prajurit menusuk lambung-Nya. Akibatnya, darah dan air keluar dari lambung-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:34).
Secara medis, orang yang terluka hingga meninggal, mengalami beberapa bentuk syok pada sistem peredaran darah. Baru kemudian meninggal. Sebab organ dan jaringan tubuhnya tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Ini menyebabkan efusi perikardial (meningkatnya cairan dalam membran yang melingkupi jantung). Juga efusi pleural (meningkatnya cairan dalam membran yang melingkupi paru-paru).
Bagaimana Prajurit Tahu Isa Sudah Mati?
Posisi Isa ketika disalib adalah tegak lurus. Dan secara alami terjadi efusi dalam tubuh-Nya. Cairan dalam tubuh-Nya semakin bertambah banyak. Dan akan mengalir keluar dari tubuh apabila terjadi tusukan. Ini sebuah pertanda bahwa Isa sudah mati, sebelum prajurit menusuk lambung-Nya dengan tombak.
Jika saat itu Isa belum mati, air dan darah tidak mungkin keluar bersamaan dari lambung-Nya. Jadi, bukti forensik menujukkan bahwa Isa Al-Masih sudah mati sebelum lambung-Nya ditusuk.
Al-Quran Mengakui Kematian Isa Al-Masih
Selain Injil, Al-Quran juga mencatat Nabi Isa wafat. Yaitu, “. . . Allah berfirman: “Hai Isa Al-Masih, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu . . .” (Qs 3:55).
“Akhir ajal” adalah batas hidup seseorang yang telah ditentukan Tuhan. Melalui ayat di atas, kita mengetahui tentang fakta bahwa Isa wafat. Isa benar-benar tiba pada akhir ajal-Nya.
Mengapa Kematian Isa Penting?
Melalui bukti forensik serta pernyataan Al-Quran dan Injil, kita mengetahui bahwa Isa benar-benar wafat. Maka tidak salah bukan, bila kita percaya bahwa berita nabi Isa menemui ajal saat di dunia sangatlah penting?
Kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih adalah satu-satunya, cara Allah melunasi hutang dosa manusia. Sebab manusia berdosa tidak mungkin dapat membayar hutang dosanya. Sekalipun dengan mengumpulkan amal dan ibadah. Hanya melalui pengorbanan Isa Al-Masih, seseorang memperoleh keselamatan. Seperti tertulis dalam Kitab Injil, “Jadi, oleh anugerahlah kamu telah diselamatkan melalui iman: Itu bukan berasal dari dirimu sendiri, melainkan pemberian Allah, itu bukan karena amalmu . . . ” (Injil, Surat Efesus 2:8-9 KSI).
Pentingkah Kematian-Nya bagi Anda?
Rindukah Anda memperoleh keselamatan kekal dari Allah? Rindukah hutang-hutang dosa Anda dilunasi? Isa Al-Masih memiliki kuasa memberikan jaminan ke sorga. Datanglah kepada Isa Al-Masih! Hanya Dia yang dapat melakukannya untuk Anda!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apakah bukti-bukti forensik di atas dapat digunakan sebagai pembenaran bahwa nabi Isa mengalami kematian?
- Setelah mengetahui bukti-bukti kematian Isa di atas, baik berdasarkan bukti-bukti forensik maupun kitab suci. Masihkah Anda ragu tentang kematian Isa Al-Masih? Mengapa?
- Menurut saudara, apakah alasan mereka yang menolak kematian Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Pandangan Al-Quran Tentang Kematian Isa Al-Masih
- Kematian Isa Al-Masih Menurut Pakar Muslim
- Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih Di Salib
- Mustahil Allah Bisa Mati!
- Bagaimana Allah Dapat Mati?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Ingat dalam Matius 16:21-23, jelas sekali Yesus sudah meramalkan akan kematian dan kebangkitan-Nya. Lalu kata Petrus: Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu, hal itu sekali-kali tak akan menimpa Engkau”, maka apa kata Yesus: Enyahlah engkau Iblis, engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, tetapi apa yang dipikirkan manusia.
Alasan mengapa Islam mengatakan Isa tidak disalib sama seperti di ayat di atas, Islam memikirkan apa yang dipikirkan manusia. Jadi pemikiran untuk menghindari kematian Isa telah disebut Yesus sebagai usaha Iblis.
~
Saudara Ismail,
Injil dan ilmu pengetahuan secara jelas menyatakan bahwa Isa Al-Masih mati. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur atas nubuat Isa Al-Masih atas kematian-Nya sendiri. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Tidak ada keraguan saya se-iota-pun tentang kematian Isa Al-Masih. Karena peristiwa kematian-Nya pada saat itu juga disaksikan langsung oleh banyak orang. Testimoni kematian Isa Al-Masih dari para saksi mata yang sama sekali tidak punya “kepentingan pribadi” atas peristiwa itu adalah sangat otentik, daripada apa kata seorang yang bukan saksi mata yang hidup 600 tahun kemudian, dan yang dirinya jelas-jelas punya suatu “vested interested.”
~
Saudara Andi,
Sangat tepat untuk percaya pada peristiwa yang memiliki banyak saksi daripada peristiwa yang sekedar klaim tanpa mampu menunjukkan saksi mata. Oleh sebab itu, kami mengajak pengunjung situs ini untuk merenungkan peristiwa kematian Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Ketika Isa meninggal ada tiga reporter:
Rep. 1: Mengikuti ketika Isa mengajar, ditangkap, disalib, wafat, bangkit dan perjumpaan dengan para murid, dilaporkan dalam satu buku
Rep. 2: Datang ketika Isa sudah diturunkan dari salib, laporannya adalah salib tanpa Isa
Rep. 3: Datang setelah semua selesai, yang ada hanya laporan reporter 1, dibuatlah cerita palsu untuk keuntungan diri sendiri dengan tokoh Isa, Mariam, dan cerita ini adalah sebenarnya dari Alloh.
~
Saudara Rojaz,
Berita yang patut dipercaya adalah berita yang jangka waktu dengan peristiwanya tidak terlalu jauh. Sebab saksi-saksi masih hidup dan bisa memberikan klarifikasi. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
*****
1. Menurut saya bukti-bukti forensik di atas sangat dapat digunakan sebagai pembenaran kematian Isa Al-Masih. Karena jelas tidak ada manusia yang bisa bertahan dengan siksaan yang demikian mematikan dicambuk hingga tubuhnya seperti dibajak, dimahkotai duri, dipaku, ditusuk lambungnya hingga mati, bahkan dalam kondisi darah bercucuran diharuskan berjalan memikul salib hingga golgota.
2. Saya sama sekali tidak ragu dengan kematian Isa Al-Masih, karena di saat Isa disalib, terdapat banyak saksi yang melihat. Dan kesaksian antara kitab yang satu dan yang lain tidak bertentangan, bahkan Al-Quran pun juga mencatat kematian Isa Al-Masih.
3. Menurut saya, alasan mereka yang menolak kematian Isa Al-Masih adalah karena mereka tidak bisa menerima kebenaran, padahal apabila Al-Quran dan Alkitab diselidiki dengan benar dan keingintahuan yang sungguh manusia dapat menemukan kebenaran yang sejati.
*****
Saudara Andreas,
Bila kita memerhatikan adanya bukti dari Injil dan ilmu pengetahuan, maka tidak tepat sikap kita bila meragukan kematian Isa Al-Masih tersebut. Terimakasih untuk tiga jawaban yang saudara berikan. Semoga ini memberikan pencerahan kepada pengunjung situs ini.
~
Solihin
~
Bung Rojaz,
Kalau saudara punya buku sejarah hasil laporan dari ketiga reporter pada waktu itu berarti saudara bisa melakukan cek dan ricek dengan gampang. Sudah, cek saja langsung.
~
Saudara Boas,
Kami kira apa yang disampaikan saudara Rojaz benar adanya. Bila hal itu diibaratkan menyusun sebuah berita, maka peran reporter amat penting. Isa Al-Masih mati di kayu salib dicatat banyak penulis, termasuk Josephus, sejarawan Yahudi. Oleh sebab itu, fakta kematian Isa Al-Masih tidak dapat dibantah. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
*****
1. Saya mengimani wafat Kristus bukan berdasar pada bukti forensik tapi dari iman dari kitab suci (Alkitab). Iman akan wafat Kristus tidak bergantung pada bukti forensik tersebut. Bukti forensik hanya referensi sekunder yang mendukung iman saya tersebut.
2. Tanpa bukti forensik pun saya mengimani wafat Kristus tersebut. Alasan lainnya seperti jawaban no 1.
3. Mereka yang menolak kematian Isa karena ketidaktahuan tentang sejarah dan hakikat keselamatan yang merupakan karya agung Allah sendiri.
*****
Saudara Boni,
Kami setuju dengan saudara bahwa Alkitab dengan sangat jelas dan detail mencatat peristiwa kematian Isa Al-Masih. Oleh sebab itu, peristiwa kematian Isa Al-Masih tidak diragukan. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Masak Tuhannya disiksa sampai mati, malah senang? Bangga lagi. Kenapa Kristen senang Yesus mati?
~
Saudara Chimenk,
Tidak ada seorang pun yang senang dengan peristiwa kematian Isa Al-Masih. Namun, kematian itu justru membawa pembebasan bagi manusia. Memang Isa Al-Masih datang untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih pasti mati dengan cara yang bagaimanapun. Oleh sebab itu, setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih patut bersyukur karena Isa Al-Masih menunjukkan sifat maha kasih-Nya kepada manusia.
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara menerima kasih Allah secara khusus perihal keselamatan di akhirat?
~
Solihin
~
Al-Quran tidak bisa mendatangkan bukti yang lebih sahih dari apa yang ditulis Alkitab. Al-Quran surah 4:157-158, hanyalah pemikiran manusia saja. Baca Matius 16:21-23, untuk memastikan lagi, wahai saudaraku yang masih Islam. Dimanakah Tuhan ketika Yesus mati? Jawab: Aku tambahkan, mati dan bangkit lagi. Kata Yesus Aku dan Bapa adalah satu, Aku di dalam Bapa (di surga) dan Bapa di dalam Aku (di dunia). Yang mati adalah tubuh kemanusiaan-Nya, tetapi Keilahian-Nya tidak. Itulah sebabnya Yesus bangkit lagi. Jangan anda pikir satu sebagai sebuah batu, bukan itu ya.
~
Saudara Ismail,
Kami setuju dengan saudara bahwa Al-Quran tidak dapat membuktikan tentang siapa yang diserupakan. Semua hanya berdasarkan persangkaan saja. Oleh sebab itu, bila ingin mengetahui kebenaran sejati, maka pelajari Injil. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Staff IDI,
Logika orang Kristen bukannya sudah dimatikan oleh iman? Ilmu teknologi adalah pikiran manusia. Jadi, untuk apa masih kalian bahas jika kalian sendiri hanya memiliki slogan ‘pokoknya percaya”.
1. Tuhan memangnya bisa diketahui berdasar forensik? Seperti korban mutilasi saja.
2. Saya sangat meragukan. Bukti bahwa Yesus pernah ada, harus ada wujud. Apakah ada gambar wajah aslinya? Bisakah anda buktikan? Semasa hidup saja tidak cukup bukti, apalagi mati.
3. Karena Allah telah menjelaskan bahwa Isa diselamatkan dan diangkat ke langit. Tidak disalib!
~
Saudara Gibran,
Kami setuju dengan saudara bahwa manusia diselamatkan karena percaya pada Isa Al-Masih. Tetapi soal kematian Isa Al-Masih dapat dibuktikan secara forensik. Setidaknya sejarawan mencatat tentang Isa Al-Masih. Bila saudara meragukan Isa Al-Masih pernah ada di dunia ini, maka saudara sedang meragukan Al-Quran sendiri. Hal ini sangat lucu sekali. Apakah saudara sedang meragukan kitab saudara? Meragukan kitab saudara sama dengan meragukan nabi saudara. Meragukan nabi saudara sama dengan saudara masuk neraka (Qs 4:13). Benarkah demikian?
Tetapi bila saudara meragukan Isa Al-Masih pernah ada di dunia ini, maka dengan kata lain saudara meragukan nabi saudara ada di dunia ini. Benarkah demikian? Sebab Josephus, sejarawan Yahudi berkata, “Pada masa inilah Yesus, seorang manusia bijaksana, kalau boleh disebut manusia, karena dia adalah pelaku berbagai perbuatan yang luar biasa, pengajar orang-orang yang menerima kebenaran dengan sukacita. Dia telah menarik banyak orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi. Dia adalah Kristus…” (Antiquities. xviii.33).
~
Solihin
~
To: Gibran,
Kasihan alloh, selalu dijadikan kambing hitam. Padahal itu hasil pemikiran manusia. Bagaimana alloh tahu bukan Isa kalau siapa yang disalib alloh sendiri tidak tahu? Kalau Al-Quran adalah petunjuk yang jelas dan kitab yang paling sempurna di muka bumi, mestinya mengetahui siapa yang disalib. Alloh hanya menyebutkan seseorang yang diserupakan. Siapakah seseorang itu? Alloh juga tidak tahu. Sekali lagi, alloh selalu dijadikan kambing hitam.
~
Saudara Ismail,
Ketidakmampuan Al-Quran membuktikan siapa yang disalibkan memunculkan keraguan tentang kebenaran Al-Quran itu sendiri. Berharap pengunjung situs ini berani berpikir kritis terhadap Al-Quran. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Setelah Yesus siuman dari pingsannya dia cepat-cepat keluar dari gua, pergi ke taman lalu menyamar sebagai penjaga taman dengan menutupi kepalanya sehingga Maria tidak mengenali Yesus (Yoh 20:16). Yesus membantah dirinya dikatakan mati: “Aku belum pergi ke Bapa/belum mati” (Yoh. 20:17).
Ketika Yesus mengucap “damai sejahtera bagi kamu” (assalamu’alaikum), maka murid-murid-Nya terkejut dan takut karena menyangka melihat hantu akibat gosip kematian Yesus. Dan Yesus berkata “hantu tidak ada daging dan tulangnya (Luk 24:36-40). Jadi, Yesus tidak mati menurut Alkitab, melainkan siuman dari pingsan.
~
Saudara Mul,
Kami senang saudara mengutip Injil, Rasul Besar Yohanes. Namun, kami kira kita perlu sepakat bahwa Injil, Rasul Besar Yohanes adalah firman Allah. Sehingga kita bisa menggalinya bersama-sama. Bagaimana?
Oleh sebab itu, saudara perlu membaca Injil, Rasul Besar Yohanes pasal 18 dan 19 untuk mengetahui kronologis penangkapan, sidang di hadapan Hanas, di hadapan Pilatus, dan hukuman mati untuk Isa Al-Masih. Itu pun bila saudara berani dan berani berpikir kritis terhadap Al-Quran. Tetapi kami senang karena saudara sudah membaca Injil. Mohon saudara melanjutkan kembali pembacaan tersebut. Kami berdoa semoga Isa Al-Masih datang kepada saudara.
~
Solihin
~
Situs IDI hanya ingin menjawab pertanyaan non Kristen mengenai, mati kok mengeluarkan air dan darah? Namun sayangnya terlalu memaksa. Justru kalian memperlihatkan kemanusiaan Yesus yang 100%. Tidak ada sifat ketuhanannya sama sekali ketika disiksa. Kalian ingin mebuktikan bahwa maksud dari manusia mengeluarkan air dari tubuhnya ketika ditusuk adalah karena ini ini itu. Begitu, ‘kan?
Yesus berkata Allah mampu menyembuhkan orang sakit, tapi kenapa menyembuhkan diri sendiri butuh waktu tiga hari? Hanya itukah bukti forensik kalian kalau Yesus benar-benar mati?
~
Saudara Atiqa,
Artikel di atas membuktikan kematian Isa Al-Masih dari Injil, Al-Quran, dan ilmu pengetahuan. Setidaknya tiga elemen ini memberikan kesaksian bahwa Isa Al-Masih benar-benar mati. Tetapi tidak mati seterusnya, sebab Dia bangkit pada hari ketiga. Ini merupakan tipologi nabi Yunus yang disampaikan sebelumnya (Injil, Rasul Besar Matius 12:39).
Oleh sebab itu, Isa Al-Masih mengosongkan diri-Nya dan menjadi manusia sehingga manusia dapat diselamatkan. Kami kira sudah sangat jelas bukti-bukti tersebut. Bagaimana dengan Al-Quran? Al-Quran tidak sanggup membuktikan siapa yang diserupakan itu. Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Atiqa,
Kata Tuhan, rancangan-Ku bukan rancanganmu. Mengapa tiga hari? Itulah rancangan-Nya.
~
Saudara Ismail,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Sebagaimana Isa Al-Masih menyatakan bahwa Nabi Yunus tinggal dalam perut ikan tiga hari demikian Isa Al-Masih tinggal dalam perut bumi selama tiga hari juga. Ini adalah tipologi dari Yunus. Semoga ini membantu semakin mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
~
Solihin
~
Lukas 24:39-40, “Lihatlah tanganku dan kakiku, aku sendirilah ini, rabalah dan lihatlah, karena roh tidak memiliki daging dan tulang. Sambil berkata, dia membentangkan tangan dan kakinya, ‘Lihatkah tanganku dan kakiku, ini aku, ada apa dengan kalian?'” Hal ini bertentangan dengan Paulus dalam kitab tulisannya 1 Korintus 15:44 bahwa tubuh yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
Jadi manakah yang benar? Perkataan Yesus atau Paulus? Yesus membantah dia mati dan berwujud roh, tapi Paulus mengarang indah dengan berita kematian, kebangkitan rohnya untuk janji keselamatan. Semua kembali pada anda sendiri memilih yang benar atau yang sesat.
~
Saudara Tedjo,
Kami senang saudara mengutip Injil, Rasul Lukas tersebut. Itu membuktikan bahwa Isa Al-Masih benar-benar mati dan bangkit. Kami berharap saudara membaca keseluruhan Injil, Surat Korintus tersebut agar mengerti konteksnya dengan benar. Kami akan mengutipnya untuk saudara. “Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.” Ini berarti tetap ada tubuh tetapi dengan tubuh yang berbeda, tidak seperti tubuh semula. Sehingga tidak ada perbedaan. Hanya cara pandang saudara saja yang belum memahaminya.
~
Solihin
~
Bung Mul,
Tuduhan anda yang mengatakan setelah Yesus siuman maka dia cepat-cepat keluar dari kuburan dan pergi ke taman dan menyamar jadi tukang taman. Saran dari saya, please, pakai logika yang sehat walafiat.
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan saudara untuk menggunakan logika yang benar dan sehat. Sebab tanpa berpikir demikian, maka kebenaran tidak akan terungkap. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Al-Quran sama sekali tidak mengatakan bahwa Isa sudah mati. Jangan baca Qs 3:55 hanya dari terjemahan dan dipotong-potong. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan mati di sini adalah tidur.
~
Saudara Adhy,
Kami akan mengutip surat tersebut agar hal ini semakin jelas. “Ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya'” (Qs 3:55).
Kata ‘akhir ajalmu’ berarti mati, bukan? Fakta ini membantah teori yang diusulkan Ibnu Katsir. Sekarang mari kita berpikir secara logis. Bila Al-Quran telah menyatakan bahwa Isa Al-Masih mati, mengapa dikatakan tidur? Kami berharap saudara dapat memikirkan hal ini.
~
Solihin
~
Tuhannya orang Kristen mati disalib atau ditombak? Mungkin saja pas disalib belum mati tapi sakaratul maut, justru matinya karena setelah ditombak lambungnya. Jika dia sudah mati ketika disalib, harusnya darahnya sudah mengental ketika ditusuk. Manusia diberikan bencana alam saja sudah pasti beriman karena manusia itu sangat kecil di hadapan Tuhan. Tapi kalian malah senang jika Tuhan kalian lemah dan disiksa? Tapi diberitakan mati pun ternyata kedatangan dan kematian Yesus tidak membawa dampak apapun bagi dunia.
~
Saudara Walang,
Artikel di atas telah menjawab pertanyaan saudara. Silakan saudara membaca artikel di atas dengan teliti. Isa Al-Masih ditombak prajurit Roma untuk memastikan bahwa Isa Al-Masih telah mati. Lagi pula, Isa Al-Masih ditikam telah diramalkan sebelumnya, “Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung” (Kitab Nabi, Zakharia 12:10).
Ini menjelaskan kepada kita bahwa Isa Al-Masih sungguh-sungguh mati. Kami berharap saudara merenungkan hal ini.
~
Solihin
~
Apabila anda meyakini bahwa Isa sudah mati, silakan saja karena itu keyakinan anda, tapi jangan menyamakan dengan Islam dengan mengambil sepotong-potong ayat Al-Quran untuk membenarkan keyakinan anda. Islam dan keyakinan anda memang berbeda, jangan dipaksakan untuk sama.
~
Saudara Adhy,
Kami berterimakasih atas keluasan hati saudara untuk menghargai fakta yang terjadi perihal kematian Isa Al-Masih. Namun, kami mengutip dengan baik redaksi yang tertulis di dalamnya. Sehingga kami tidak mengaburkan arti ayat Al-Quran. Justru kami memaparkan kebenaran sesungguhnya yaitu Isa Al-Masih mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Oleh sebab itu, kami kira sangat baik bila saudara membaca Al-Quran dan berani berpikir kritis terhadapnya. Mengapa Al-Quran tidak menyebutkan siapakah yang diserupakan? Kami berharap saudara merenungkan hal ini.
~
Solihin
~
Seseorang yang berasal dari surga pantaslah kembali ke surga, dan seseorang yang berasal dari bumi pantaslah kembali ke bumi. Oleh sebab itu manusia dikubur di tanah sebagai tempat istirahat terakhir bagi tubuhnya dan bukan rohnya. Masalah orang Islam adalah:
1. Kenapa musti mati? Kasihan sekali Tuhan
2. Kenapa tidak ada jasadnya kalau Tuhan mati?
3. Kenapa di kayu salib?
4. Kenapa sudah mati hidup lagi?
Jawaban paling logis (karena Islam suka yang logis):
Dengan Roh Kudus yang masih di dalam daging, Tuhan tidak bisa kemana-mana, makanya lewat kematian roh Allah lepas dari daging dan Allah baru dapat pergi ke tempat Iblis untuk mengalahkannya dan menebus dosa manusia.
~
Saudara Paskal,
Pendapat saudara terkesan bahwa Isa Al-Masih tidak memiliki tujuan yang sangat penting di dunia. Kami berpikir bahwa saudara menganggap tujuan Isa Al-Masih mati adalah agar bisa lepas dari daging. Kami kira tidak demikian. Sebab Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Oleh sebab itu, Isa Al-Masih menghendaki semua orang diselamatkan. Kami berharap saudara dapat merenungkan hal ini. Terimakasih.
~
Solihin
~
Jawaban Kristen seakan logis padahal tidak berisi ilmu dan hanya permainan kata. Katanya Yesus dan Bapa adalah satu, yang berarti:
1. Memangnya Roh Allah lepas hanya melalui kematian? Bukannya ketika disalib Yesus berkata Tuhan, Tuhan, Tuhan kenapa kau tinggalkan aku? Itu artinya roh Allah keluar tanpa perlu kematian. Tapi di sisi lain hal tersebut meruntuhkan ayat Aku dan Bapa adalah satu.
2. Kebangkitan Yesus berarti Roh Allah kembali lagi ke bumi setelah mati? Terus keluarnya lagi harus dengan cara mati disiksa lagi begitu? Aneh anda ini.
3. Berarti Yesus disalib karena Dia terhina?
4. Sayangnya Yesus tidak mati tapi hanya pingsan.
~
Saudara Gibran,
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Ini menjelaskan tujuan kedatangan Isa Al-Masih yang sangat esensial. Bukan untuk lepas dari tubuh. Kami kira itu tidak tepat. Kami berpendapat tidak ada yang diruntuhkan dari firman Isa Al-Masih, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Silakan klik ini http://tinyurl.com/8abrx5t untuk berdiskusi lebih lanjut.
Bila saudara menyatakan Isa Al-Masih pingsan, maka mohon saudara membuktikannya. Tertulis dimanakah dalam Injil dan Al-Quran bahwa Isa Al-Masih pingsan? Hal ini memunculkan spekulasi baru setelah teori diserupakan tidak dapat dibuktikan. Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin