Banyak Mukmin bertanya siapakah pendiri agama Kristen. Atau, apakah agama nabi Isa adalah Kristen? Memang ini adalah pertanyaan wajar karena saat ini pengikut Isa Al-Masih beragama Kristen.
Namun, ada juga yang bertanya agama nabi Isa Islam atau Kristen? Karena Isa Al-Masih tertulis bukan saja di Injil tetapi di dalam Al-Quran juga. Apakah tujuan utama kedatangan Isa Al-Masih untuk mendirikan agama?
Mengetahui hal ini akan menolong Anda memahami istilah “Kristen.” Juga mengerti tujuan utama Isa datang ke dunia. Mari kita simak pembahasannya.
Pengertian Mengenai “Agama”
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan. Juga mengatur tata peribadatan dan kaidah yang bertalian dengan pergaulan manusia.
Tata keimanan atau kaidah terdapat dalam Kitab Suci. Untuk umat Islam adalah Al-Quran. Bagi umat Budha, Tripitaka. Dan umat Kristen adalah Kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil) atau juga sering disebut Alkitab.
Tiap agama memang ada tokoh pendirinya. Contohnya kita mengenal Siddhartha Gautama, pendiri agama Budha. Muhammad pembawa agama Islam. “. . . Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, . . . Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu . . .” (Qs 5:3).
Lalu, bagaimana dengan agama nabi Isa? Apakah Isa Al-Masih adalah pendiri agama Kristen? Atau ada misi khusus dari kedatangan-Nya ke dunia?
Untuk menjawab hal ini, mari kita lihat asal mula istilah “Kristen.”
Agama Nabi Isa Bukan Kristen!
Kitab Allah menjelaskan bahwa para nabi datang bukan untuk membangun agama. Mereka datang untuk menyampaikan pesan Allah. Mengajarkan jalan-Nya agar manusia kembali kepada Allah.
Demikian juga Isa Al-Masih. Ia tidak pernah membawa misi mendirikan agama. Bahkan tidak pernah menyebut istilah “Kristen.”
Pada mulanya, istilah “Kristen” adalah ejekan bagi para pengikut Isa di daerah Antiokhia. Karena mereka melihat tindakan dan perbuatan pengikut Isa sangat menyerupai Isa Al-Masih. “Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Injil, Kisah Para Rasul 11:26).
Istilah “Kristen” secara harafiah berarti “para pengikut Isa.” Atau bisa juga berarti “orang-orang yang menjadi bagian dari kelompok pengikut Isa Al-Masih.”
Walaupun awalnya merupakan ejekan, para pengikut Isa menerima istilah ini. Karena memang benar Isa Al-Masih mengajarkan kebenaran. Para pengikutnya belajar hidup mengikuti teladan Isa. Sehingga dengan bangga memakai julukan ini.
Selanjutnya juga jelas agama Isa bukanlah Kristen. Tidak ada riwayat dalam Injil yang menceritakan Isa Al-Masih beragama Kristen. Karena kata Kristen berarti menjadi pengikut Isa.
Jika Isa bukan pendiri agama Kristen, lalu apa tujuan-Nya datang ke dunia?
Apa Tujuan Isa Al-Masih Datang ke Dunia?
Bila membaca Injil kita akan menemukan keunikan pribadi Isa Al-Masih. Ajaran Isa menggenapi kebenaran di Taurat, Zabur dan kitab para nabi.
Kita juga melihat ada banyak ramalan ratusan tahun sebelumnya mengenai Isa. Semuanya tergenapi secara akurat.
Salah satu contohnya adalah: “Tetapi dia [Isa Al-Masih] tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita” (Taurat, Kitab Nabi Yesaya 53:5).
Ayat ini tergenapi saat penyaliban Isa. “Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya [Isa] dengan tombak” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:34).
Mengapa ada sorotan sedemikian mengenai Isa Al-Masih? Karena Isa adalah kebenaran/ Kalimatullah (Qs 4:171). Ia juga pernyataan rahmat Allah (Qs 19:21). Isa sendiri mengakuinya. Ia menyatakannya, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Injil mencatat tujuan Isa Al-Masih ke dunia adalah, “untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Artinya apa?
Artinya adalah untuk menjadi jalan bagi manusia berdosa mendapatkan rahmat Allah.
Inilah tujuan utama kedatangan Isa. Ini juga mengapa Isa mendapat sorotan sangat besar. Baik dalam Taurat, Zabur, Injil bahkan Al-Quran. Karena melalui Isa, manusia bisa mendapat keselamatan.
Isa Al-Masih yang Menyelamatkan, Bukan Agama!
Agama berisi peraturan sebagai usaha manusia mendekat pada Allah. Namun, tidak satu agama-pun atau pendirinya yang dapat mengampuni dosa. Agama tidak dapat menjamin pengikutnya masuk surga.
Karena itu Isa Al-Masih tidak pernah mendirikan agama. Walau dalam perkembangannya memang istilah Kristen menjadi agama. Namun, inti sebenarnya adalah mengimani dan mengikuti Isa.
Bukan agama yang manusia butuhkan untuk mendapatkan kepastian surga. Melainkan manusia membutuhkan rahmat Allah.
Isa datang untuk menjadi jalan agar manusia bisa mendapat rahmat Allah. “Lihatlah Anak domba Allah [Isa Al-Masih, pernyataan rahmat Allah], yang menghapus dosa dunia. . . . Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29, 3:16).
Mari mengimani Isa Al-Masih hari ini!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Benarkah Injil Menyatakan Agama Nabi Isa Adalah Kristen?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Semua Agama ‘Jalan’ Menuju Allah?
- Islam, Kristen, Dan Beragama Yang Benar
- Mustahil Amal Dan Agama Menutupi Murka Allah
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, mengapa Isa Al-Masih datang ke dunia tidak membawa agama?
- Menurut saudara, mengapa agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa?
- Bagaimana cara agar setiap pemeluk agama menerima kepastian keselamatan? Jelaskan jawaban saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].