Tahukah Anda bahwa Yerusalem/Al-Quds adalah tempat penting bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi? Umat Islam percaya bahwa Nabi Islam Miraj di Baitul Aqsa/Masjid Al-Aqsa ke surga. Di sana, Isa Al-Masih meramalkan kehancuran kota itu, membuat mujizat, dan bangkit dari kematian-Nya.
Memang Islam percaya bahwa Isa seorang nabi. Apakah ramalan Isa Al-Masih soal Bait Suci di Yerusalem membuktikan bahwa Dia melebihi para nabi?
Al-Quds/Yerusalem – Kota Bersejarah Bagi Umat Islam dan Nasrani
Januari 2019 lalu saya berkesempatan mengunjungi kota Yerusalem.
Di kota itu ada Kubah Shakrah (Dome of the Rock) yang dihormati umat Islam. Yaitu bangunan persegi delapan berkubah emas, terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha.
Untuk umat Kristen, banyak hal yang Isa Al-Masih lakukan di Yerusalem. Isa mengadakan Perjamuan Malam Terakhir, diadili, disalibkan dan bangkit dari kematian-Nya.
Ramalan Isa Al-Masih akan Bait Suci
Sewaktu saya berdiri di dekat tembok bekas Bait Suci/Bait Allah, nubuatan atau ramalan Isa Al-Masih terngiang-ngiang di telinga saya. “. . . Maka datanglah murid-murid-Nya [Isa Al-Masih] dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan” (Injil Rasul Besar Matius 24:1-2).
Isa telah meramalkan akan kehancuran Bait Suci umat Yahudi yang di Yerusalem.
Isa Seorang Nabi yang Melebihi Para Nabi?
Isa hidup di dunia hingga tahun 33 Masehi. Pada tahun 70 Masehi, terjadilah ramalan-Nya itu. Tentara Kerajaan Romawi menyerang kota Yerusalem, menghancurkan Bait Suci dan merampas semua isinya. Orang-orang Yahudi dibantai dan dan yang hidup melarikan diri.
Sebelum disalibkan, Isa telah meramalkan penyaliban-Nya itu. Ia juga menggenapi ramalan dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Kitab Para Nabi tentang Mesias ribuan tahun sebelumnya.
Bukankah ramalan-ramalan Isa Al-Masih yang digenapi itu membuktikan bahwa Dia melebihi nabi-nabi? Jelaskan di sini pendapatmu!
Cara Isa Al-Masih Berfirman Bukti Dia Bukan Sekedar Nabi?
Dalam kitab Taurat, Zabur, dan Para Nabi, seorang nabi harus berkata “demikianlah firmanTuhan” ketika menyampaikan firman Allah. Namun, Isa Al-Masih tidak memakai kalimat itu, sebab Dia adalah Firman Allah (Injil Rasul besar Yohanes 1:1), yang Maha Mengetahui apa yang akan terjadi. Inilah bukti lain bahwa Isa Al-Masih melebihi para nabi.
Bukankah Qs 4:171 mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah dan Roh-Nya?
Jadi, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah, ramalan-ramalannya tergenapi, maka Dia melebihi para nabi. Ia berkuasa menyelamatkan jiwa Anda di surga. Maka berimanlah kepada-Nya.
Jika Anda ingin mengenal Isa Al-Masih dalam Injil-Nya atau berpendapat soal ini, emaillah kami di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ramalan Isa Al-Masih Membuktikan Dia Bukan Sekedar Nabi!” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
- Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi?
- Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Nabi-Nabi Lainnya?
- Apakah Orang Islam Benar Bahwa Isa Hanyalah Seorang Nabi?
- Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah ramalan Isa Al-Masih akan kehancuran Bait Suci dan ramalan-ramalan lainnya yang digenapi membuktikan keilahian-Nya? Jelaskan!
- Berdasarkan bukti-bukti di atas, Isa seorang nabi ataukah melebihi para nabi? Berikan alasannya!
- Mengapa kita harus beriman kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].