Tahukah Anda bahwa Yerusalem/Al-Quds adalah tempat penting bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi? Umat Islam percaya bahwa Nabi Islam Miraj di Baitul Aqsa/Masjid Al-Aqsa ke surga. Di sana, Isa Al-Masih meramalkan kehancuran kota itu, membuat mujizat, dan bangkit dari kematian-Nya.
Memang Islam percaya bahwa Isa seorang nabi. Apakah ramalan Isa Al-Masih soal Bait Suci di Yerusalem membuktikan bahwa Dia melebihi para nabi?
Al-Quds/Yerusalem – Kota Bersejarah Bagi Umat Islam dan Nasrani
Januari 2019 lalu saya berkesempatan mengunjungi kota Yerusalem.
Di kota itu ada Kubah Shakrah (Dome of the Rock) yang dihormati umat Islam. Yaitu bangunan persegi delapan berkubah emas, terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha.
Untuk umat Kristen, banyak hal yang Isa Al-Masih lakukan di Yerusalem. Isa mengadakan Perjamuan Malam Terakhir, diadili, disalibkan dan bangkit dari kematian-Nya.
Ramalan Isa Al-Masih akan Bait Suci
Sewaktu saya berdiri di dekat tembok bekas Bait Suci/Bait Allah, ramalan Isa terngiang-ngiang di telinga saya. “. . . Maka datanglah murid-murid-Nya [Isa Al-Masih] dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan” (Injil Rasul Besar Matius 24:1-2).
Isa telah meramalkan akan kehancuran Bait Suci umat Yahudi yang di Yerusalem.
Isa Seorang Nabi atau Melebihi Para Nabi?
Isa hidup di dunia hingga tahun 33 Masehi. Pada tahun 70 Masehi, terjadilah ramalan-Nya itu. Tentara Kerajaan Romawi menyerang kota Yerusalem, menghancurkan Bait Suci dan merampas semua isinya. Orang-orang Yahudi dibantai dan dan yang hidup melarikan diri.
Sebelum disalibkan, Isa telah meramalkan penyaliban-Nya itu. Ia juga menggenapi ramalan dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Kitab Para Nabi tentang Mesias ribuan tahun sebelumnya.
Bukankah ramalan-ramalan Isa Al-Masih yang digenapi itu membuktikan bahwa Dia melebihi nabi-nabi? Jelaskan di sini pendapatmu!
Cara Isa Al-Masih Berfirman Melebihi Para Nabi?
Dalam kitab Taurat, Zabur, dan Para Nabi, seorang nabi harus berkata “demikianlah firmanTuhan” ketika menyampaikan firman Allah. Namun, Isa Al-Masih tidak memakai kalimat itu, sebab Dia adalah Firman Allah (Injil Rasul besar Yohanes 1:1), yang Maha Mengetahui apa yang akan terjadi. Inilah bukti lain bahwa Isa Al-Masih melebihi para nabi.
Bukankah Qs 4:171 mengakui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat/Firman Allah dan Roh-Nya?
Jadi, Isa Al-Masih adalah Kalimatullah, ramalan-ramalannya tergenapi, maka Dia melebihi para nabi. Ia berkuasa menyelamatkan jiwa Anda di surga. Maka berimanlah kepada-Nya.
Jika Anda ingin mengenal Isa Al-Masih dalam Injil-Nya atau berpendapat soal ini, emaillah kami di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah ramalan Isa Al-Masih akan kehancuran Bait Suci dan ramalan-ramalan lainnya yang digenapi membuktikan keilahian-Nya? Jelaskan!
- Berdasarkan bukti-bukti di atas, Isa seorang nabi ataukah melebihi para nabi? Berikan alasannya!
- Mengapa kita harus beriman kepada Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Isa Al-Masih seorang nabi”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
- Apakah Isa Al-Masih Hanyalah Seorang Nabi?
- Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Nabi-Nabi Lainnya?
- Apakah Orang Islam Benar Bahwa Isa Hanyalah Seorang Nabi?
- Al-Quran Memerintahkan Mukmin Beriman Kepada Isa Al-Masih
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Fakta Islami
1. Saksi orang Nasrani adalah:
Ǫs 5:116-117…ʪα menjαwαb…αku menjαdi sαksi terhαdαp merekα (orαng Nαsrαni)…
Ǫs 4:159…di hαri kiαmαt nαnti ʪα itu αkαn menjαdi sαksi terhαdαp merekα (orαng Nαsrαni).
2. Saksi orang islam adalah:
sαw bersαbdα: “Di hαri kiαmαt nαnti bαtu αswαd itu αkαn menjαdi sαksi terhαdαp merekα yαng menghormαtinyα.” (HR.Ahmαd,2511)
Nubuat Isa: Isa akan menjadi saksi terhadap pengikut-Nya.
nubuat muhammad: batu aswad akan menjadi saksi terhadap orang islam.
Pertanyaan untuk para pencium batu: mana yang lebih dihormati Islam, batu aswad atau Muhammad?
~
Saudara Biangkala,
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah sehingga semua perkataan-Nya adalah firman. Bila Ia menyampaikan sesuatu mengenai masa depan, maka itu adalah nubuat yang disampaikan Isa Al-Masih. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis.
~
Solihin
~
Anda jangan kira kita tidak beriman kepada nabi Isa. Masalah perselisihan anda dengan kita adalah anda menuhankan Yesus. Anda mau mengartikan melebihi daripada nabi yang lain ataupun membuktikan mukjizat, tidak akan mengurangi dirinya sebagai utusan saja, bukan sebagai Tuhan. Kemudian, yang menjadi perselisihan sampai sekarang ini adalah tentang kalimatullah. Padahal kalimatullah itu kita bilang qaul, jadi Allah Maha Kuasa atau menunjukkan kekuasaannya, Siti Maryam tanpa disentuh suami hamil, azaib bukan? Sebaliknya orang Kristen memahami makna Maha Kuasa Allah, tidak ada halangan kalau Allah mau berwujud jadi manusia. Jadi, pemahaman orang Kristen tidak masuk akal.
~
Saudara Hakkulah,
Bila Isa Al-Masih hanya utusan semata, maka Isa Al-Masih tidak akan bernubuat dari diri-Nya sendiri. Seyogianya Isa Al-Masih memperoleh pewahyuan dari Allah secara langsung dan berkata, “Demikianlah firman Allah”. Karena itu, amat janggal mengabaikan aspek kemahatahuan Isa Al-Masih. Pertanyaannya, mengapa Isa Al-Masih dapat bernubuat dari diri-Nya sendiri? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Staff IDI,
Segeralah bertobat mumpung masih bisa. Tidak ada yang aneh dengan nubuat Isa soal keruntuhahan bait suci. Dia diberi tahu oleh malaikat Jibril (gabriel). Pertanyaannya kalau Isa melebihi nabi, mengapa Isa tidak tahu kapan terjadinya hari kiamat? Mengapa Isa dibaptis (dicelupkan) di sungai Yordan bersama orang berdosa oleh Yohanes (yahya bin zakaria)? Mengapa Yohanes berani melakukannya? Ini membuktikan Isa tidak melebihi nabi.
~
Saudara Pengamat,
Benarkah Isa Al-Masih tidak tahu hari kiamat? Bukankah Isa Al-Masih yang akan datang di hari kiamat (Injil, Rasul Besar Matius 25:31)? Bagaimana mungkin Isa Al-Masih tidak tahu hari kiamat? Lagi pula, Isa Al-Masih memiliki sifat mahatahu sehingga Dia mampu bernubuat tentang kehancuran Bait Suci? Bukankah ini menandakan Isa Al-Masih mahatahu?
Bagaimana dengan Allah SWT? Apakah Allah SWT mahatahu? Bila Allah SWT mahatahu, mengapa Allah SWT tidak memiliki nubuat? Mohon pencerahan.
~
Solihin
*****
Salam,
1. Jika kata yang dipakai adalah “keilahian” menurut KBBI, maka ya, ramalan-ramalan tersebut membuktikan keilahiannya. Karena “keilahian” adalah hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan; ketuhanan.
2. Ya, Isa Al-Masih adalah seorang nabi. Karena “nabi” adalah orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya (ref : KBBI). Dan Isa Al-Masih adalah orang yang dipilih untuk menerima wahyu Allah. Dan berdasarkan bukti-bukti yang saudara paparkan, meyakinkan kalau memang Isa Al-masih adalah seorang nabi.
3. Karena berdasarkan wahyu Allah (ref : Al-Qur’an) Isa Al-Masih adalah seorang nabi, jadi saya harus mengimani Isa Al-Masih sebagai seorang nabi.
Terima kasih.
*****
Saudara Steve,
Kami menghargai pendapat saudara sakalipun pendapat tersebut tidak didasarkan pada kitab suci. Sebab bila saudara mendasarkan pendapat saudara pada kitab suci, maka saudara tidak akan menyimpulkan demikian. Faktanya Isa Al-Masih mengetahui masa depan secara spesifik bahwa Bair Allah akan hancur. Pertanyaannya, mengapa Isa Al-Masih mengetahui masa depan? Bukankah hanya Allah yang mengetahui masa depan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Hakullah,
Masalah perselisihan anda dengan kita adalah anda menuhankan syaitan. Mentaati perkataan syaitan baca ayat kursi = menuhankan syaitan.
Pengamat,
1. Jasad Isa adalah manusia yang dibaptis dan merahasiakan kapan hari kiamat. Ilah di Quran pun merahasiakan kapan hari kiamat.
2. Ruh Isa adalah Allah.
Ϻυhαmmαϑ berkαtα kepαdα bαtu αswαd: “Bismillαh αllαhu αkbαr.” (HR.Ahmad,4400). Umαr bin Khαttαb berkαtα kepαdα bαtu αswαd: “Ϻυhαmmαϑ dαn kαmi bersujud di αtαs-mu” (HR.Dαrimi,1791). Batu diajak ngobrolʔ Celaka: Hαbαkuk 2:19, “Celαkαlαh orαng yαng berkαtα…kepαdα sebuαh bαtu bisu…”
~
Saudara Biangkala,
Saudara telah menjelaskan dengan baik pernyataan di atas. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis. Terima kasih.
~
Solihin
~
Sdr Pengamat,
Allah tahu hari kiamat. &, Yesus tahu tentang akhir zaman karena Dia adalah Allah,Pertanyaan Anda tentu berasal dr (Mat 24:36) Yesus tidak mengatakan, “Aku tidak tahu”, melainkan “Anak tidak tahu”. Pernyataan itu membedakan status-Nya saat itu, yaitu saat Dia masih ada di dunia sebagai Anak Manusia. Anak di Matius 24:36 itu memang Yesus, tetapi Dia menggunakan istilah “Anak” & bukan “Aku”. Ini memiliki makna tersendiri.
Bandingkan bahwa ayat itu menggunakan tiga istilah: Bapa, Anak, & Malaikat, bukan Allah, Aku, & Malaikat,/pun menggunakan istilah Tritunggal: Bapa, Anak, & Roh Kudus.Dia menggunakan istilah itu untuk membedakan antara “Anak” dengan “Bapa”, bukan antara “Aku dengan “Bapa”
~
Saudara Percaya,
Adanya ramalan Isa Al-Masih tentang kehancuran Bait suci, maka hal ini menandakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi. Bila Injil telah menegaskan bahwa Bait Suci akan hancur, maka hal itu menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Bagaimana mungkin Isa Al-Masih yang akan datang ke dunia, tetapi Dia tidak tahu waktu kedatangannya? Bukankah ini janggal bila Isa Al-Masih yang akan datang di akhir zaman?
~
Solihin
~
Menyambung komentar saya 9/9/ 2019 pd 4:45 pm.
Karena dalam Yoh. 10:30 Isa berkata, “Aku & Bapa adalah satu.” & bukan “Anak & Bapa adalah satu.”Perikop Mat 24:29-36 menggunakan istilah anak manusia, dengan pengertian hakekat Isa Al Masih sebagai manusia, tidak menggunakan istilah anak allah, dengan perkataan lain tidak menghubungkan kedatangan Isa dengan keilahian-Nya melainkan dari aspek manusia & mengenai anggapan Isa tahu tentang hari kiamat, perhatikan ayat ini (Mat 24:3-14), “Ketika Isa duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi & apakah tanda kedatangan-Mu & tanda kesudahan dunia?”& bacalah ayat-ayat selanjutnya.
~
“Adanya ramalan Isa Al-Masih tentang kehancuran Bait suci, maka hal ini menandakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi.”
Respon: Dia tetap Nabi dan Rasul tidak lebih dari itu. Bukan Tuhan dipaksakan Tuhan. yang salah itu Isa atau anda? Terserah anda, itu keyakinan anda. Keyakinan saya, tidak lebih dari itu yaitu dia hanya seorang nabi. Kalau lebih dari itu, namanya ghuluw. Haram hukumnya. Ulama tidak boleh dighuluwi, Nabi Muhammad saw tidak boleh dighuluwi.
~
Saudaraku, apakah Isa itu tukang ramal? Percaya ramalan itu hukumnya haram. Ibadahnya tidak diterima selama 40 hari, audzubillahi mindzalik.
Isa itu Tuhan apa Nabi? Kalau Isa Tuhan yang Maha Kuasa mengapa meramal? Dia kan yang mengatur dunia langit seisinya?
Kalau Dia Nabi, kenapa dijadikan Tuhan, kasihan Isa Almasih! Para pemujanya yang buta mata hatinya!Wallahu A’lam.
~
Saudara Joko S,
Pesan artikel adalah kalimatullah, Isa Al-Masih adalah Firman Allah. Apa yang diucapkan Isa Al-Masih pasti terjadi. Apakah ini bukan kesucian ? Dengan berlandaskan keraguan semata, status anda tetap berdosa . Artinya, status kerohanian anda tidak berpindah ke sorga bukan? Sebaliknya, Isa Al-Masih Kalimatullah, setelah mati dan bangkit, menetap di surga. Qs 3:55. “(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, …” Atau saudara menolak kesempatan mempercayai Dia yang melebihi para nabi? Mohon pencerahan.
~
Jamal
~
Hakkulah,
Tidak mungkin perselisihan hanya masalah ketuhanan Isa? Semua ajaran Isa bertentangan dengan ajaran nabi islam. Muslim juga klaim nubuat Musa untuk nabi islam, padahal Isa sudah lebih dulu menyatakan bahwa Musa menubuat kedatangan Isa (Injil, Rasul Yohanes 5:46)
Pengamat,
Bagaimana cara agar kami bertobat, sedangkan saudara tidak dapat menjawab Quran saudara? Kapan Isa berkata bahwa Ia mendapat wahyu dari jibril? Buktikan saja, jangan menghayal Isa itu seperti nabi islam?
Steve,
Saudara memaparkan apa yang diajarkan ulama, tentu beda dengan Injil. Tapi diperlu selidiki, mengapa Isa bernubuat akan datang di hari kiamat dan menjadi hakim adil, yang menurut islam hakim adil adalah allah?
~
Saudara Park,
Kemampuan Isa Al-Masih memberikan ramalan tentang kehancuran Bait Suci yang amat dihormati tersebut menandakan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi. Sebab hanya Allah yang mahatahu. Itu sebabnya, Isa Al-Masih mampu memberitahukan apa yang terjadi di masa mendatang. Terima kasih.
~
Solihin
~
Sdr Hakkulah,
Alkitab tidak mengajarkan bahwa manusia bisa jadi Tuhan. Ini ajaran sesat adopsionisme. Yang benar adalah Yesus Sang Firman Allah yang kekal & sempurna nuzul (turun) ke dalam dunia menjadi darah & daging (manusia). Umat manusia diciptakan dari tanah tapi Isa adalah Firman Allah (Kalimatullah) yang menjadi manusia, bukan manusia yang dijadikan Tuhan.
Al-Quran juga mencatat bahwa Isa adalah yang terkemuka di dunia & di akhirat, dia lahir, wafat, bangkit hidup kembali & diangkat Allah. Lalu Isa disebut sebagai Kalimatullah & Ruhullah, Dia tanpa dosa & kesalahan alias suci & juga tanda bagi manusia & rahmat dari Allah. Kami hendak menjadikannya sebagai tanda bagi manusia & sebagai rahmat dari Kami;…. (Maryam 19:21).
~
Saudara Percaya,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa manusia tidak mungkin dapat menjadi Tuhan. Sebab manusia adalah mahluk terbatas. Sedangkan Tuhan adalah tidak terbatas. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat menyadarinya.
~
Solihin
~
Kepada Staf IDI,
Kalau saya boleh usul sebaiknya pada topik di atas kata ramalan tepatnya diganti menjadi nubuatan. Demikian usul saya. Terima kasih. GBU.
~
Saudara Percaya,
Kami berterima kasih untuk usulan saudara yang baik itu. Kami akan mendiskusikan dan mempertimbangkan hal ini. Terima kasih.
~
Solihin
~
Karena nubuat yang datang dari Allah tidak akan meleset, karena Kuasa Allah itu pasti. Markus 13:31, “Langit & bumi akan berlalu, ttp perkataan-Ku(Yesus) tidak akan berlalu. Nubuat itu datang dari Tuhan & pasti terjadi.”
Pada suatu kali Yesus mengunjungi Yerusalem & pergi ke Bait Allah yang dibangun oleh Herodes Agung ini, Ia menubuatkan bahwa Bait Allah ini akan hancur, menyusul hancurnya Yerusalem (Matius 24:1-2; Markus 13:1-2; Lukas 21:5-6). Nubuat Yesus ini digenapi ketika pasukan Romawi di bawah pimpinan Jendral Titus membumihanguskan & meratakan dengan tanah Yerusalem & Bait Allah pada tahun 70 M. Secara rohani kehancuran Bait Allah adalah simbol berakhirnya masa berlaku Hukum Taurat &Yudaisme.
~
Saudara Percaya,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa perkataan Isa Al-Masih tidak akan berlalu. Isa Al-Masih telah menubuatkan bahwa Bait Suci akan hancur, maka hal itu pun terjadi. Ini membuktikan kemahatahuan dan kemahakuasaan Isa Al-Masih. Terima kasih.
~
Solihin
~
Saudara Solihin,
Saya memberikan jawaban pertanyaan no.3 berdasarkan kitab suci Al Qur’an, tepatnya surat Annisa ayat 171. Jika bukti saudara tentang Isa Al Masih adalah Tuhan mengacu pada pengetahuan tentang masa depan, bagaimana pendapat saudara tentang Yesaya? (Ref: yesaya 7 13-25) apakah pengetahuannya tentang masa depan tidak membuktikan Yesaya adalah Tuhan?
Pertanyaan tambahan, dalam paragraf pertama pada artikel ini, saudara mengatakan “Umat Islam percaya bahwa Nabi Islam Miraj di Baitul Aqsa/Masjid Al-Aqsa ke surga.” Apakah ada rujukan dari Al Quran/hadits tentang tujuan miraj beliau? Apakah tujuan mirajnya ke surga, atau melintasi surga?
Terima kasih.
~
Saudara Steve,
Isa Al-Masih dan Yesaya adalah dua hakikat yang berbeda. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia sehingga Dia mengetahui masa depan. Yesaya adalah manusia yang tidak mengetahui masa depan, kecuali pemberian dari Allah. Jelas, dari aspek ini saja telah menjawab pertanyaan saudara. Pertanyaannya, apakah saudara memercayai bahwa Yesaya adalah Tuhan? Bagaimana saudara?
Mengenai pertanyaan kedua. Bila saudara mencermati narasi yang digunakan, maka ada kata ‘percaya’ yang digunakan di sana. Artinya peristiwa itu masih bersifat kepercayaan yang tidak memiliki bukti. Seharusnya kami yang mengajukan pertanyaan tersebut kepada saudara. Apakah ada bukti dan saksi peristiwa Isra Mi’raj? Silakan kita mendiskusikan hal ini di link berikut: http://tinyurl.com/maftuxm . Terima kasih.
~
Solihin
~
“Apakah ada bukti dan saksi peristiwa Isra Mi’raj?”
Respon: Dulu sudah saya bilang, saksinya Allah dan Shahabatnya Abu Bakar ashhiddiq. Apakah Abu Bakar melihatnya? Tidak. Lalu apa saksinya? Abu Bakar bersaksi bahwa beliau saw adalah orang yang jujur, baik, tidak berdusta dan beliau saw dipilih sebagai Rasul, bahkan beliau saw diakui masyarakat sebagai orang jujur. Itu sebagai bukti dan saksi.
~
Saudara Hakkulah,
Menarik sekali pendapat saudara. Apakah saudara tahu definisi saksi? Kami berharap saudara membaca KBBI atau yang lain untuk menemukan artinya. Bila Abu Bakar tidak pernah melihat peristiwa itu, bagaimana mungkin dapat disebut saksi? Bila Allah SWT adalah saksi, kapan Allah SWT melihat peristiwa itu? Bukankah Allah SWT tidak pernah menyatakan diri? Mohon pencerahan.
Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Pertanyaannya, mengapa Isa Al-Masih dapat bernubuat dari diri-Nya sendiri? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Saudara Solihin,
Terima kasih atas jawaban saudara. Pemahaman saya tentang artikel saudara adalah saudara memaparkan bahwa ramalan Isa Al Masih sebagai pembuktian bahwa Isa Al Masih melebihi para nabi, sehingga saya pun menggunakan pemaparan yang serupa. Dan sudah tentu saya tidak percaya bahwa Yesaya adalah Tuhan. Sekali lagi, saya hanya memaparkan perihal ramalan karena hal tersebut yang menjadi acuan saudara pada artikel ini. Alih-alih saudara mebahas mengenai hakikat Isa Al Masih, apakah pembahasan ini mengacu pada hal lain? Bukan mengacu pada ramalan Isa Al Masih?
Mengenai Isra Mi’raj di sini, saya kira anda hanya berasumsi tanpa pendalaman materi. Saya akan jawab di link tersebut.
~
Saudara Steve,
Bila saudara tidak percaya bahwa Yesaya adalah Tuhan, mengapa saudara menggunakan perbandingan antara Isa Al-Masih dengan Yesaya? Bukankah Isa Al-Masih tidak dapat dibandingkan dengan siapapun. Sebab Isa Al-Masih bernubuat berasal dari diri-Nya dan bukan menerima dari siapapun. Amat berbeda dengan Yesaya yang bergantung pada Allah. Selain itu, Yesaya menyatakan bahwa dirinya adalah najis (Kitab Nabi, Yesaya 6:5). Sedangkan Isa Al-Masih adalah suci (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). Pertanyaannya, mengapa saudara membandingkan Isa Al-Masih dengan Yesaya? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
“Pertanyaannya, mengapa saudara membandingkan Isa Al-Masih dengan Yesaya? Mohon pencerahan.”
Saudara solihin, dalam hal ini saya tidak sedang menerangkan ataupun membandingkan kedua pribadi tersebut dan siapa mereka berdua secara spesifik. Saya membandingkan perihal “ramalan” karena perihal “ramalan” yang anda ungkap dalam artikel ini sebagai bukti Isa Al Masih melebihi para nabi. Saya hanya membandingkan secara objektif, karena mereka berdua melakukan hal yang sama. Jika menurut Alkitab saudara Isa Al Masih meramal untuk dirinya sendiri, berarti itu pedoman saudara dan saya tidak sepakat karena perihal Isa Al Masih bernubuat dari dirinya sendiri tidak ada di dalam Al Qur’an. Terima kasih.
~
Saudara Steve,
Adalah hak saudara untuk tidak sepakat dengan kami. Tetapi kami mesti jujur terhadap pernyataan teks di mana Isa Al-Masih bernubuat dari diri-Nya sendiri, dan bukan dari yang lain. Bila saudara tidak sepakat dengan kami, maka kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara telah membaca Kitab Nabi, Yesaya secara menyeluruh dan membandingkan dengan Injil? Berdasarkan bukti-bukti di atas, Isa Al-Masih seorang nabi ataukah melebihi para nabi? Berikan alasannya! Mohon penjelasan.
~
Solihin
~
Saudara Solihin,
Saya belum pernah membaca “kitab nabi” secara keseluruhan. Saya hanya berusaha untuk fokus dan objektif pada pokok bahasan “ramalan”, layaknya saudara yang hanya mengambil beberapa bagian ayat Al Qur’an yang saudara rasa perlu dan tidak membaca secara keseluruhan.
Jika saudara menyarankan saya membaca secara keseluruhan, mohon berikan rujukan kitab nabi yang saya harus baca secara keseluruhan? Dan membandingkannya dengan Injil versi yang mana? Karena kita bersama mengetahui ada beberapa terbitan “Alkitab/Bible”, yang mana yang harus saya baca? Mohon pencerahannya. Dan setelah saya membaca, memahami dan membandingkan, insyaAllah saya akan berkomentar lagi.
Terima kasih.
~
Saudara Steve,
Kami mempersilakan saudara membaca kitab Nabi, Yesaya pasal 1-66 dan membandingkan dengan Injil Rasul Besar Matius, Rasul Markus, Rasul Lukas, dan Rasul Besar Yohanes secara keseluruhan. Saudara dapat membaca terjemahan Indonesia yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia. Silakan saudara membeli Alkitab di toko buku Gramedia. Kami berharap saudara akan menjawab salah satu dari tiga pertanyaan pada artikel di atas.
1. Apakah ramalan Isa Al-Masih akan kehancuran Bait Suci dan ramalan-ramalan lainnya yang digenapi membuktikan keilahian-Nya? Jelaskan!
2. Berdasarkan bukti-bukti di atas, Isa Al-Masih seorang nabi ataukah melebihi para nabi? Berikan alasannya!
3. Mengapa kita harus beriman kepada Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
Saudara Solihin,
1. Definisi “keilahian” yang saudara maksud mengguanakan KBBI atau bukan? Jika KBBI maka ya, Yesus membuktikan keilahiannya.
2. Saya rasa saudara perlu lebih menjelaskan kalimat “melebihi para nabi”, apa sebutan/predikat manusia yang melebihi para nabi? Jika maksud saudara adalah “Tuhan” maka sebaiknya saudara berlaku adil terhadap kriteria “Tuhan” yang mana bukan hanya berdasarkan pada “ramalan-ramalan”. Terdapat beberapa ayat yang harus dipahami dalam Alkitab misalnya Matius 10:40, Markus 9:37, Lukas 10:16 dan Yohanes 5:30. karena dalam ayat tersebut terdapat perbedaan baik secara hakikat ataupun entitas antara Bapa dan Isa Al Masih.
3. Karena Isa Al Masih adalah nabi yang diutus oleh Allah untuk mengabarkan wahyu/pesan Allah. Dan pesan yang dikabarkan sama seperti nabi – nabi terdahulu dan setelahnya yaitu tentang keesaan Allah dan kewajiban menyembah Allah ( matius 10 34-36, markus 12 29) ( QS Surat Annisa 171) (rukun iman umat muslim salah satunya beriman kepada Nabi/Rasul/Utusan Allah).
~
Saudara Steve,
1. Bagus sekali bahwa saudara mengakui keilahian Isa Al-Masih. Mengapa saudara menyatakan demikian? Dapatkah saudara menjelaskannya?
2. Apa saudara telah membaca ayat-ayat sebelumnya? Misal, Injil, Rasul Besar Matius 10:39, “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” Mengapa Isa Al-Masih berani menyatakan demikian? Bukankah kita berkorban nyawa hanya untuk Allah? Mohon pencerahan.
3. Benarkah Dia nabi? Jika demikian, mengapa Isa Al-Masih dapat menubuatkan kehancuran Bait Suci? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Staf IDI,
Setiap nabi diutus oleh Allah SWT bagi umatnya, dibekali mukjizat yang berbeda satu dengan yang lain. Yusuf mampu menakwilkan mimpi. Dengan takwil itu, Mesir terhindar dari kelaparan dahsyat. Musa bisa mengubah tongkatnya menjadi ular yang makan ular sampai habis (ular makan ular adalah hal tak lazim). Karena tongkat itu Musa berhasil membawa bani Israel keluar dari Mesir.
Tiada dampak konkret ramalan kehancuran bait suci itu bagi Kristen, selain sekedar terbukti. Tidak luar biasa dibandingkan takwil Yusuf dan tongkat Musa. Bukan hanya 70 tahun, jauh sebelum kalian menakarkan penuhanan Yesus, Al Qur’an sudah menyediakan diri sebagai batu ujian bagi kitab kalian. Lebih hebat, bukan?
~
Saudara Merry,
Menarik sekali pendapat saudara. Bila saudara menggunakan Yusuf dan Musa sebagai perbandingan, maka mari kita menilai mereka. Kami bertanya kepada saudara. Dari mana sumber Yusuf dapat menakwilkan mimpi? Lalu, dari mana Musa memperoleh mujizat itu? Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Mengapa Isa Al-Masih dapat bernubuat dari diri-Nya sendiri tanpa menunggu perintah dari Allah? Lalu, bagaimana dengan nabi saudara? Apa nabi saudara memiliki kemampuan untuk bernubuat? Ditulis dalam surah dan ayat berapa dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin