Banyak orang bertanya mengapa umat Nasrani menyatakan Isa sebagai Tuhan. Apakah ada dasarnya untuk mengimani hal ini?
Umat Nasrani percaya Isa Al-Masih adalah Tuhan karena sesuai pernyataan Kitab Taurat, Zabur, dan Injil menyatakan.
Bagaimana dengan Al-Quran? Apakah tertulis Isa adalah Tuhan dalam Al-Quran? Mari kita lihat pernyataan Al-Quran mengenai Isa Al-Masih.
Al-Quran Dan Ketuhanan Isa Al-Masih
Ada banyak deskripsi mengenai Isa dalam Al-Quran. Banyak ayat yang menunjukkan Isa adalah Tuhan dalam Al-Quran. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
1. Isa berasal dari Allah.
Proses kelahiran Isa sangat unik. Ia satu-satunya pribadi yang mendapat banyak penekanan khusus mengenai kelahiran-Nya.
- Isa berasal dari Ruh Allah. “… Kami tiupkan ke dalam (Maryam) ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda yang besar bagi semesta alam” (Qs 21:91).
- Isa adalah perwujudan Firman Allah (Kalimatullah). “Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah … kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam…” (Qs 4:171).
- Isa satu-satunya yang lahir dari perawan. “… betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun …” (Qs 3:47).
- Isa adalah tanda rahmat Allah bagi manusia. “… Kami menjadikannya (Isa) suatu tandabagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami” (Qs 19:21).
2. Isa pribadi yang suci dan sempurna.
Al-Quran menyatakan semua manusia bahkan nabi memiliki dosa (Qs 47:19). Namun, hanya Isa Al-Masih yang tertulis sangat berbeda.
- Isa adalah pribadi yang suci (tidak berdosa). “… aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
- Isa satu-satunya manusia sempurna. “… Kami mengutus roh Kami kepadanya [Isa Al-Masih], maka ia menjelma di hadapannya [dalam bentuk] manusia yang sempurna” (Qs 19:17).
3. Isa menyampaikan kebenaran.
- Isa memberi petunjuk dan cahaya. “… Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa Al-Masih) Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), …” (Qs 5:46).
- Manusia harus mengimani Isa sebagai Tuhan. “Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya” (Qs 4:159).
4. Isa diteguhkan dengan banyak mukjizat luar biasa.
- Isa diperkuat dengan Ruh Allah. “… Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus …” (Qs 2:87).
- Ada banyak sekali mukjizat Isa. Bahkan membangkitkan orang mati. “… Sesungguhnya aku (Isa Al-Masih) telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. … dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati …” (Qs 3:49).
- Isa mengalami kebangkitan dari kematian. “… pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali”(Qs 19:33).
5. Isa terkemuka di dunia dan akhirat.
- Hanya Isa yang sekarang ini berada di sisi Allah. “… Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya” (Qs 4:158).
- Isa terkemuka di dunia dan akhirat. “… Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat …” (Qs 3:45).
- Seperti Allah (Qs 31:34), Isa juga mengetahui hari kiamat. “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. …” (Qs 43:61).
Pernahkah Anda bertanya mengapa ada penekanan sangat kuat mengenai Isa dalam Al-Quran?
Mengapa Ia satu-satunya yang tertulis demikian?
Semua hal ini meneguhkan sebagai bukti bahwa Isa/Yesus adalah Tuhan dalam Al-Quran. Ia sangat istimewa berbeda dari semua orang lainnya. Tidak ada nabi lain mendapat deskripsi seperti Isa.
Mari kita lihat peneguhan hal ini dalam Injil. Anda akan melihat Injil menyatakan dengan jelas bahwa Isa adalah Tuhan.
Penjelasan Dalam Kitab Injil Bahwa Isa Adalah Tuhan
Kitab Injil menyatakan dengan jelas. Ada banyak bukti yang meneguhkan Isa adalah Tuhan. Mari kita lihat beberapa contohnya.
A. Berbagai Gelar Isa Dalam Kitab Injil.
- Gelar “anak manusia” adalah sebutan untuk Tuhan yang disembah oleh segala bangsa (Taurat, Daniel 7:13-14). Berkali-kali Injil menyatakan Isa sebagai “anak manusia”. “Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih] datang untuk menyelamatkan yang hilang” (Injil, Matius 18:11).
- Gelar “Mesias” berarti yang diurapi untuk menyelamatkan manusia. Gelar ini menyatakan Isa sebagai juruselamat. Juga menyatakan keilahian-Nya. “… Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Injil, Matius 16:16).
- Isa menyatakan Ia berasal dari kekekalan. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Yohanes 8:58).
- Injil menyebut Isa sebagai Firman Allah (Kalimatullah). “Pada mulanya adalah Firman [Isa Al-Masih]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Yohanes 1:1).
- Isa Al-Masih menyatakan diri sebagai “jalan, kebenaran dan hidup”. Ia tidak sekadar mengatakan “mempunyai” kebenaran, namun Dia “adalah kebenaran”. “Kata Yesus [Isa Al-Masih] kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’” (Injil, Yohanes 14:6).
B. Mukjizat Luar Biasa Yang Meneguhkan Keilahian Isa.
- Banyak mukjizat luar biasa yang Isa lakukan tertulis dalam Injil. Namun, salah satu yang paling menarik perhatian adalah Isa membangkitkan Lazarus. Hal ini karena Lazarus telah meninggal selama 4 hari (Injil, Yohanes 11:39).
“…Yesus [Isa Al-Masih] berseru dengan suara keras, ‘Lazarus, keluar!’ Maka keluarlah orang yang sudah mati itu. Tangan dan kakinya masih terbungkus kain kafan, …” (Injil, Yohanes 11:43-44, BIS).
Mukjizat ini sangat menghebohkan bagi banyak orang. Sekaligus menyatakan Isa memang adalah Allah.
C. Pengakuan Ketuhanan Isa Dari Berbagai Pihak.
- Isa menyatakan Ia adalah Tuhan. “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Yohanes 13:13).
- Para murid mengakui Isa adalah Tuhan. “Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Injil, Yohanes 20:28).
- Orang banyak mengakui Isa adalah Tuhan. “Mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” (Injil, Yohanes 12:13).
- Bahkan setan mengakui Isa adalah Tuhan. “Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: ‘Engkau adalah Anak Allah’ …” (Injil, Lukas 4:41).
D. Bukti Ramalan Akurat Dari Taurat Dan Zabur.
Ada banyak sekali ramalan mengenai Isa yang terdapat dalam Taurat dan Zabur. Semua tergenapi secara sangat akurat. Beberapa contoh adalah:
- Isa Al-Masih akan menderita aniaya.
“Tetapi dia [Isa Al-Masih] tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, …” (Taurat, Yesaya 53:5 tergenapi dalam Injil, Matius 26:67). - Isa akan bangkit dari kematian.
- “Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku [Isa Al-Masih] dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku” (Zabur 49:16 tergenapi dalam Injil, Matius 28:2-7).
Isa Adalah Tuhan Dalam Al-Quran Dan Injil
Banyak ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan Keilahian Isa Al-Masih. Umat Nasrani menjunjung tinggi Kitab Suci, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil. Karena itu, umat Nasrani mengimani Isa sebagai Tuhan.
Menariknya, banyak juga ayat dalam Al-Quran yang menyatakan keistimewaan Isa. Ada begitu banyak deskripsi yang tidak terdapat pada nabi lainnya. Karena itu, terlihat juga bahwa Isa adalah Tuhan dalam Al-Quran.
Isa adalah Allah yang menjadi manusia. Ia menjelma untuk menjadi pernyataan kasih Allah agar manusia berdosa bisa selamat. Jika anda mengimani Isa maka ada rahmat Allah menolong Anda.
Mari mengimani Isa sebagai Tuhan. Kitab suci telah jelas menyatakannya kepada kita.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah melihat penjelasan Al-Quran di atas tentang keilahian Isa Al-Masih, bagaimana seharusnya sikap kita kepada Isa Al-Masih?
- Menurut saudara, adakah nabi selain Isa Al-Masih mempunyai kuasa seperti yang Isa Al-Masih miliki? Jelaskan!
- Selain dalam Isa Al-Masih, adakah cara lain agar seseorang terhindar dari hukuman dosa di neraka? Jelaskan jawaban saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “5 Bukti Isa Al-Masih Adalah Tuhan Dalam Al-Quran!” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Isa Al-Masih disebut Tuhan?
- 7 Bukti dan Alasan Mengapa Isa Adalah Tuhan!
- Isa Dalam Al-Quran: Tanda dan Rahmat Allah Bagi Manusia
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel “Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan?” Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Ya, demikianlah ayat Kitab Suci Injil terbitan dan terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Dalam Bible Inggris, Isa / Yesus itu diberi gelar sebagai Lord. Lord dalam pengertian umum tidak sama dengan God dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa Melayu Lama disebut ‘Tuan’. Mengapa jadi disebut ‘Tuhan’, yang dimengerti sebagai kata ‘Tuhan’ itu adalah Allah. Itulah yang saya mengerti. Terimakasih.
~
Saudara memakai terjemahan Inggris. Mari kita lihat apakah benar yang Saudara kemukakan. Kisah Para Rasul / Act 20:28, “Take heed therefore unto yourselves, and to all the flock, over the which the Holy Ghost hath made you overseers, to feed the church of God, which he hath purchased with his own blood.”
Dikatakan di sini bahwa gereja Tuhan (God) dibeli-Nya dengan darah-Nya sendiri. Siapakah yang menebus jemaat dengan darah-Nya? Jawabannya adalah: God atau Tuhan dalam bahasa Indonesia, dan jelas bahwa Dia adalah Isa Al-Masih bukan? Ataukah Saudara punya jawaban lain atas ayat ini?
Injil, Rasul Besar Matius 3:3 adalah paralel dengan Kitab Nabi Besar Yesaya 40:3 “Persiapkan jalan untuk Tuhan.” Perhatikanlah bahwa dalam Kitab Nabi Besar Yesaya, kata ‘Tuhan’ ditulis sebagai YHWH. Ini berarti Allah itu sendiri.
Saat Rasul Thomas sadar tentang identitas Isa Al-Masih, ia memanggil Isa sebagai: “Ya Tuhanku dan Allahku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini Yesus dipanggil sebagai “Tuhan” dan “Allah” sekaligus. Dalam Injil, Surat Yudas kita membaca, “. . . satu-satunya Penguasa dan Tuhan Kita, Yesus Kristus.” (Injil Surat Yudas, 1:4). Dalam bahasa Inggris, dipakai kata ‘God’.
~
JG
*
Al-Quran telah menyatakan akan ke-Ilahian Isa Al-Masih. Tetapi Al-Quran juga menyatakan Aku (Isa Al-Masih) bukan untuk disembah. Sembahlah Allah yang agung. Di sini kita akan mengerti bahwasanya Allah itu seperti raja dan Tuhan itu presiden.
~
Yang kami maksudkan dengan ‘keilahian’ adalah, bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dalam Al-Quran tidak secara jelas dikatakan Isa Al-Masih adalah Tuhan. Tetapi ada secara tersirat.
Namun Al-Quran memberi nama “Kalimat Allah” kepada Isa Al-Masih. Istilah “Kalimat Allah” jelas menekankan bahwa Isa Al-Masih kekal adanya. Karena Dia kekal, maka Dia adalah Allah. Allah adalah Esa, bukan dua atau tiga. Jelas hal itu mustahil. Oleh karena itu kita melihat bahwa Allah adalah “beroknum tiga” namun juga satu, atau “Esa.”
Tiga oknum ini semua sama dan memang Esa. Jelas hal ini sulit dimengerti, tapi satu hal yang harus kita mengerti, bahwa Allah adalah supra-rasional. Di atas akal manusia. Namun tidak bertentangan dengan akal atau irrasional.
~
JG
~
Saudara Joannes,
Memang perubahan kata yang terdapat dalam Injil dapat membingungkan saudara. Namun, kita perlu memerhatikan perubahan itu dari aspek perkembangan bahasa. Bukankah bahasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu? Kata ‘tuan’ lazim digunakan untuk Allah dan manusia. Namun, sekarang kata ‘tuan’ tidak tepat digunakan lagi kepada Allah, melainkan kepada manusia. Itu sebabnya, ada kata ‘tuan’ dan ‘Tuhan’.
Hal ini tidak mengubah esensi atau hakekat Isa Al-Masih. Istilah yang digunakan dapat mengalami perkembangan, tetapi hakekat Allah tidak akan pernah berubah. Kami berharap saudara dapat memeriksa artikel di atas agar saudara semakin mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
~
Solihin
*
Tuhan adalah Maha Kuasa, Maha Esa, dan Maha Pencipta. Yang selalu menjadi pertanyaan saya: Isa Al-Masih adalah Tuhan, padahal secara wujud Dia seperti manusia. Sebelum Dia ada, sudah ada manusia yang hidup. Lalu siapakah yang menciptakan manusia sebelum Isa ada? Soalnya, Ia datang belakangan.
~
Langit, bumi, dan segala isinya, termasuk manusia diciptakan hanya oleh Allah. Ribuan tahun sesudah penciptaan manusia, Allah berkenan menjelma menjadi manusia di dalam diri Isa bin Maryam atau Isa Al-Masih. Ia datang dengan satu tujuan, yakni untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Isa Al-Masih datang untuk menanggung hukuman sebagai ganti manusia yang seharusnya dihukum. Ia disalibkan, mati, dan dikuburkan. Namun kemudian Ia bangkit dari antara orang mati dan naik kembali ke sorga.
Sekarang kita ditawarkan keselamatan yang telah dimenangkan di atas kayu salib tersebut. Semoga Saudara beroleh rahmat dari Allah untuk boleh mengerti dan menerima keselamatan ini.
Untuk keterangan lebih mendalam bacalah artikel kami mengenai Jalan Keselamatan, atau merenungkan kesaksian-kesaksian orang lain yang sudah menerima keselamatan kekal dari Isa Al-Masih.
~
JG
~
Saudara Hanim,
Kami tertarik dengan pemikiran saudara karena saudara mencoba untuk menilai Ketuhanan Isa Al-Masih dari sudut kronologis waktu. Namun, bila ini dilakukan maka kita dapat menganggap Adam adalah Tuhan karena ia adalah manusia pertama, bukan? Walaupun demikian, kami senang dengan pertanyaan saudara. Siapakah yang menciptakan manusia sebelum Isa Al-Masih ada?
Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih yang menciptakan alam semesta dan isinya (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3). Fakta ini memunculkan pemikiran bahwa Isa Al-Masih pun dapat menjadi manusia karena Dia adalah Pencipta manusia, bukan? Pertanyaannya adalah apakah Allah tidak dapat menjadi manusia? Mohon kiranya saudara menjelaskannya.
~
Solihin
*
Orang-orang Yahudi berkata bahwa Yesus adalah anak tidak sah dari Maryam karena Ia tidak dapat menunjukkan seorang ayah. Dan orang-orang Kristen dengan alasan yang sama, membuatnya menjadi Tuhan dan anak keturunan Tuhan.
Hanya cukup satu ayat saja untuk menolak kebohongan ini: “Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan kepada Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) Roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, (Tuhan itu) tiga, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai pemelihara.” (Qs. 4:171).
~
Sdr. Shiddiq, ijinkanlah kami memberi beberapa tanggapan:
(1) Orang Kristen tidak pernah membuat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Dia adalah sudah Tuhan sejak sebelum Ia menjelma menjadi manusia dan dikenal sebagai Isa putra Maryam. Taurat dan Kitab Nabi-nabi meramalkan kedatangan-Nya sejak ribuan tahun sebelumnya.
(2) Orang Kristen tidak pernah percaya bahwa Isa Al-Masih adalah anak keturunan Tuhan. Ini adalah salah satu kesalahan pengertian dari pihak Islam yang walaupun sudah berkali-kali dikoreksi oleh umat Kristiani, namun umat Islam tetap ngotot menuduhkan hal yang sama.
Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tetapi Allah, kalau Ia mau, Ia tentu saja boleh menjelma menjadi manusia.
(3) Qs 4:171 adalah salah jikalau ia mengatakan bahwa orang Kristen percaya pada tiga Allah. Kitab Suci mengajarkan Allah adalah Allah Yang Esa. Ia beroknum tiga, bukan tiga Allah.
(4) Penterjemah Al-Quran lebih baik jangan memasukkan kata-kata dalam tanda kurung, misalnya (yang diciptakan dengan). Qs. 4:171 tidak mengatakan Isa Al-Masih diciptakan.
(5) Sudah jelas Isa Al-Masih adalah lebih dari sekedar “utusan Allah.” Ia suci adanya, lahir dari perawan dan mati tersalib untuk dosa dunia. Ia utusan Allah dan jauh lebih dari utusan Allah. Ia Juruselamat Dunia.
~
JG
*
Saudara Shiddiq,
Memang pandangan demikian bisa saja muncul karena Isa Al-Masih adalah Allah yang masuk ke dalam rahim Maryam (Injil, Rasul Besar Matius 1:18). Justru ayat Al-Quran yang dikutip saudara semakin menegaskan hakekat Isa Al-Masih sesungguhnya. Bila saudara membaca ayat Al-Quran di atas tanpa menggunakan tanda kurung, maka ayat itu semakin jelas menunjukkan hakekat Isa Al-Masih. Ayat Al-Quran tersebut menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya dan Roh dari-Nya.
Tentu kita harus mempertanyakan ini, bukan? Mengapa Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih adalah utusan Allah, tetapi sekaligus Dia adalah Kalimat Allah dan Roh Allah? Bukankah yang disebut Roh Allah dan Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
*
(1) Jika dikatakan Allah Yang Maha Esa itu beroknum tiga, lalu dimana letak ke-Esa-an Allah?
(2) Dalam Qs. 4:171 memang tidak secara langsung menyebutkan kalau Isa Al-Masih diciptakan (yang mana dalam penciptaan terdapat proses pembuahan). Isa Al-Masih diciptakan melalui Kalimat Allah, yakni “Kun fayakun”. Jika Allah berkehendak, maka jadilah Ia.
~
(1) Saudara Hanim mempunyai jiwa dan tubuh yang jelas berbeda satu dari yang lainnya. Namun Saudara masih satu orang. Adanya jiwa bukan embel-embel pada keesaan Saudara. Demikian juga Allah Maha Esa yang beroknum tiga. Jelas hal ini sulit dimengerti, sebab Allah jauh melebihi manusia. Untuk mengerti kelemahan-kelemahan dalam konsep Tauhid bacalah karangan di https://tinyurl.com/y9aeolz7
(2) Adalah jelas bahwa Kalimat Allah tidak diciptakan. Dia kekal adanya. Firman Allah berbunyi: “Pada mulanya adalah Firman [Kalimat, Kalam]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Injil menjelaskan bahwa Kalimat Allah yang kekal adanya menjelma menjadi manusia melalui proses kelahiran.
~
JG
*
Tidak ada satupun pernyataan/pengakuan Isa/Yesus adalah Tuhan/Allah selagi hidup-Nya. Pernyataan bahwa Dia adalah Tuhan didasari atas mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya yang terdapat dalam Injil.
~
Saudara Ali,
Terdapat cukup banyak ayat dalam Kitab Suci, yang membuktikan Isa Al-Masih adalah Allah, termasuk pernyataan langsung dari Isa Al-Masih. Salah satu contohnya terdapat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13 “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” Isa Al-Masih sendiri menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan.
Pada ayat lainnya, Isa Al-Masih mengatakan, “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya, dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” (Injil, Surat Wahyu 1:17-18). Melalui pernyataan-Nya ini, Isa Al-Masih menyatakan dengan jelas bahwa Dia adalah Allah.
Bukti utama Isa Al-Masih adalah Allah, bila kematian-Nya tidak cukup membayar hukuman dosa manusia. Sebab, hanya allah yang dapat menanggung dosa manusia. Kematian dan kebangkitan-Nya membuktikan kemenangan-Nya atas dosa dan upah dosa yang adalah ‘kematian’ itu. Ini adalah mujizat paling besar yang dilakukan Isa Al-Masih.
~
SL/SO
~
Saudara Ali,
Saudara menyampaikan pendapat yang tepat sekali bahwa Isa Al-Masih tidak pernah memberikan pernyataan bahwa Dia adalah Tuhan. Namun, bila Isa Al-Masih memberikan pernyataan bahwa Dia adalah Tuhan, apakah orang-orang lantas percaya begitu saja? Bukankah orang-orang Yahudi pun ingin melempari Isa Al-Masih dengan batu karena Dia menyatakan, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)?
Reaksi orang-orang Yahudi sudah memberikan jawaban bahwa sekalipun Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya adalah Tuhan, maka manusia pasti menolak-Nya. Oleh karena itu, mujizat Isa Al-Masih bukan dasar untuk menyatakan Isa Al-Masih adalah Tuhan, melainkan hakekat-Nya yang menjelaskan Dia adalah Tuhan.
~
Solihin
*
Mengapa orang Kristen mengartikan Kalam itu Allah? Bukankah sudah jelas bahwa Kalam itu artinya kalimat? Terimakasih. Maaf, atas kekurangannya.
*
Saudara Hadi,
Saudara memberikan pendapat yang benar sekali. Memang kalam artinya kalimat. Bukankah apa yang disampaikan seseorang menunjukkan siapa yang menyatakannya? Misal, Ahok. Ahok diadili karena perkataannya. Ini artinya perkataan Ahok adalah Ahok itu sendiri.
Demikian juga tatkala Injil menyatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Kalimat Allah adalah Allah. Kalimat Allah menjelaskan siapa yang menyatakannya. Itulah sebabnya, Isa Al-Masih tidak pernah membutuhkan perantara ketika berfirman, seperti Jibril. Isa Al-Masih pernah berfirman, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35). Sekarang kami mengajak saudara merenungkan pertanyaan ini. Mengapa Isa Al-Masih berani menyatakan bahwa perkataan-Nya tidak akan berlalu? Bukankah hal itu hanya milik Allah semata? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*
Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3 “Dan inilah cara memperoleh hidup kekal itu — dengan mengenal Engkau, satu-satunya Allah Yang Benar, dan Yesus Kristus, yang telah Engkau utus ke dunia.” Yesus Kristus itu adalah Utusan, bukan Tuhan.
~
Saudara Aingtea,
Isa Al-Masih adalah utusan Allah, yang sekaligus adalah Kalimat dan Roh dari Allah (Qs 3:45). Jadi Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, Ia adalah Roh Allah yang telah menjelma menjadi manusia, yang sekaligus adalah utusan bagi diri-Nya sendiri yang adalah Allah.
~
CA
~
Saudara Aingtea,
Kami mengajak saudara membaca ayat tersebut secara teliti dan berhati-hati. Sekarang mari kita perjelas bagian ini dengan pertanyaan. Bagian mana dari ayat tersebut yang menyatakan Isa Al-Masih adalah utusan? Apakah Isa Al-Masih menyebut diri-Nya adalah utusan? Bagaimana saudara?
Lalu mari kita memeriksa firman Isa Al-Masih untuk semakin menjelaskan hal ini. Isa Al-Masih berfirman, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Mohon saudara menyimak ayat ini. Isa Al-Masih menegaskan bahwa Dia dari atas, yakni sorga. Itu sebabnya, kata ‘utus’ perlu dimaknai dari tempat dimana Ia berasal, yakni dari sorga. Kami bertanya kepada saudara. Mengapa Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya dari atas? Bukankah hanya Allah saja yang berasal dari atas? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*
Hanya Allah saja yang tau tentang kiamat, tapi ternyata ada selain Allah yang tau tentang kiamat itu, “dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat,(Isa berkata)dan ikutlah Aku, inilah jalan yang lurus” (Qs.43:61)
Nyata bukan? Jalan yang lurus? Bukankah itu yang anda minta setiap shalat, 5 kali dalam sehari, 17 kali setiap shalat, Al-Fatihah? “Ihdinaashshiraa thalmustaqiim….” Artinya tunjukkanlah jalan lurusmu. Apakah anda orang yang bingung? Tanya jalan lurus, ditunjukkan jalan lurus itu, tapi anda ragu dan menganggap jalan itu salah.
~
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
~
SO
~
Saudara Andrea,
Kami tertarik dengan ayat Al-Quran yang dikutip saudara. Ayat tersebut memerintahkan untuk mengikuti Isa Al-Masih. Hal ini dapat terlihat dari kata ‘ikutlah Aku’. Seyogianya bila kita Muslim sejati, maka kita patut mendengarkan dan taat pada apa yang diperintahkan Al-Quran, yaitu mengikuti Isa Al-Masih, bukan yang lain. Sebab Isa Al-Masih adalah jalan yang lurus. Namun, setiap orang berhak menentukan pilihannya sendiri. Ini adalah pendapat kami.
~
Solihin
*
Dalam Injil yang dikarang oleh Markus pasal 10:17-19 dikisahkan seseorang bertanya kepada Yesus:
“Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!”
Ajaran Yesus tentang keselamatan tersebut sangat jelas, gamblang dan tidak memerlukan penafsiran bahwa untuk mencapai keselamatan seseorang harus mentaati hukum Taurat. Yesus sama sekali tidak menyinggung apalagi mengajarkan secara nyata, bahwa keselamatan dapat dicapai dengan meyakini Yesus sebagai korban penebus dosa yang menyerahkan nyawa-Nya dan mati di tiang salib.
~
Ayat yang saudara kutip di atas adalah percakapan antara Yesus dengan seorang kaya. Konteks ayat tersebut adalah seorang kaya yang memiliki banyak harta namun sangat berat untuk melepaskan hartanya. Coba saudara lihat di ayat selanjutnya
“Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku. Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.“ Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Injil Rasul Besar Markus 10:21-23)
Yesus sangat tahu isi hati semua orang, termasuk orang kaya tersebut yang masih terikat dengan hidup duniawinya. Isa dalam menyampaikan perkataan-Nya, selalu sesuai dengan konteks peristiwa yang sedang terjadi. Dengan jelas Yesus berkata bahwa Dialah jalan keselamatan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
NN
~
Saudara Lucky,
Kisah di atas adalah kisah yang sangat menarik. Saudara perlu membaca bagian-bagian selanjutnya di mana dikisahkan bahwa Isa Al-Masih meminta orang tersebut untuk mengikuti Isa Al-Masih dan menjual hartanya, tetapi ia tidak mau. Lalu Isa Al-Masih menyatakan, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Injil, Rasul Markus 10:23).
Kisah di atas ingin menegaskan bahwa menjalankan hukum Taurat tidak menjamin seseorang masuk sorga. Sebaliknya, Isa Al-Masih meminta orang itu untuk mengikuti diri-Nya, tetapi orang itu tidak mau. Inilah yang menyebabkan orang kaya itu sukar masuk sorga. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*
Al Maidah; 72: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”
Kalau anda meyakini kebenaran pada Al-Quran, mengapa anda tidak menulis ayat ini? Kami umat Islam sudah meyakini jalan keselamatan adalah mengikuti nabi Muhammad. Mengikuti Isa Al-Masih yang meng-Esakan Allah, bertakwa kepada Allah.
Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3; “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Apakah yang diutus sama dengan yang mengutus?
~
Kami tidak harus menggunakan semua ayat-ayat dalam Al-Quran. Sebagai wahyu Allah, Alkitab sudah lebih dari cukup sebagai dasar kebenaran. Kalaupun kami mengutip Al-Quran, maka hanya pada bagian yang mencantumkan hal-hal yang sama dengan Alkitab.
Isa Al-Masih bukan hanya utusan, tetapi Dia adalah Sang Firman yang menjadi manusia datang ke dunia untuk melakukan misi penyelamatan bagi umat manusia. Hal ini sama sekali tidak mengecilkan hakekat Isa Al-Masih sebagai Allah. “Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Allah.”(Injil, Rasul Besar Yohanes 14:10).
~
SL
*
Saudara Sultan,
Memang tidak mudah menuliskan ayat tersebut sebab ayat tersebut bertentangan dengan hakekat Isa Al-Masih yang adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Uniknya, Al-Quran pun mencantumkan hal berbeda pada bagian lain, yakni Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, terkemuka di akhirat (Qs 3:45; 4:171). Tentu ini menjadi pertanyaan besar kami. Mengapa Al-Quran saling bertentangan mengenai hakekat Isa Al-Masih ini? Kami berharap saudara dapat membantu kami menjelaskannya.
~
Solihin
*
Yesus berkata dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 6:38-40, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu setiap orang,yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal dan supaya Aku membangkitkanny a pada akhir zaman.”
Semoga saudara-saudaraku memperoleh berkah dari Tuhan Yesus, dan dapat percaya pada-Nya sehingga kita kelak bertemu di surga, Amin.
~
Saudara Ayu,
Teruslah doakan saudara-saudara kita yang belum beroleh keselamatan dan pembersihan dari aib yang menajiskan manusia. Sebab sesungguhnya manusia telah menjadi najis dan tidak satu manusiapun layak dihadapan Allah yang Maha suci.
Ayat yang saudara kutip tersebut adalah perkataan Isa Al-Masih yang menjelaskan tentang diri-Nya. Isa Al-Masih menyebut diri-Nya adalah Utusan, Anak dan Allah adalah Bapa-Nya. Tentu saudara dari umat Muslim sulit memahami ayat ini. Namun perhatikanlah penjelasan singkat ini:
Hanya dengan Allah menjadi “utusan dan Anak manusia yang taat pada perintah” barulah manusia dapat belajar arti kerendahan hati, kebajikan, ketaatan, kesucian, kuasa/otoritas, pengorbanan dan kasih yang besar. Semua itu dapat dikerjakan secara bersamaan hanya oleh Allah. Dan Isa Al-Masih juga menjelaskan diri-Nya: “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
NN
*
a. Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.”
b. Zabur, Kitab Ulangan 4:35 “Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya olehmu bahwa Tuhan itulah Allah dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi.”
c. Injil, Rasul Markus 12:29 “Maka jawab Yesus kepadanya, hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa.”
d. Zabur, Kitab Ulangan 6:4 “Dengarlah, hai orang Israil: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa.”
Ayat-ayat di atas menyebutkan Tuhan adalah Esa dan menyebut Yesus adalah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul), bukan Tuhan.
~
Berdasarkan ayat-ayat di atas seringkali umat Muslim menyimpulkan bahwa Isa Al-Masih itu bukan Tuhan karena Dia diutus. Pada bagian lain Isa Al-Masih sendiri mengaku, “ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:5) yang artinya ‘Bapa lebih besar dari Aku’. Bagaimana penjelasannya?
Ketika Isa Al-Masih datang ke dunia dalam wujud manusia, Dia berada dalam batasan-batasan inkarnasi sehingga posisi Bapa saat itu adalah lebih besar. Namun ketika Isa Al-Masih naik ke sorga maka Dia yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki.
~
SL
*
Saudara Salahasuhan,
Saudara menyatakan hal yang benar bahwa Allah adalah esa. Namun, Allah yang esa pasti sanggup untuk menjadi manusia, bukan? Bila Allah sanggup menjadi manusia, mengapa kita menggugat kemahakuasaan-Nya? Lagi pula, Isa Al-Masih tidak pernah menyebut diri-Nya adalah utusan, bukan? Pernahkah saudara membaca dalam Injil bahwa Isa Al-Masih menyebut diri-Nya adalah utusan? Kami memohon saudara dapat membantu kami bila menemukan sebutan itu disematkan pada Isa Al-Masih.
~
Solihin
*
Salah satu hal yang membatalkan keilahian Yesus adalah: Karena Yesus tidak rela diri-Nya dihina dengan cara dibantai dan disalib.
~
Saudara Lusimin,
Sungguh satu pemahaman yang salah. Baik dalam Injil maupun Al-Quran tidak ada satu ayatpun yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih/Yesus tidak rela menjalani hukuman yang ditimpakan pada-Nya termasuk disalib.
Justru sebaliknya, dengan rela Dia menanggung penderitaan yang ditimpakan pada-Nya. Bila Dia mau, bukan hal yang sulit bagi-Nya untuk keluar dari penderitaan tersebut. Perhatikanlah ucapan-Nya berikut, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” (Injil, Rasul Besar Matius 26:53)
Isa Al-Masih tidak melakukan hal tersebut, sebab untuk itulah Dia datang ke dunia. Menderita dan mati di kayu salib sebagai ‘Kurban’ tebusan bagi seluruh dosa-dosa manusia. Sebab hanya dengan kematian-Nya di kayu saliblah, manusia berdosa dapat didamaikan dengan Allah.
Kitab Suci berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12). Untuk lebih jelas, silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel di ulr ini: http://tinyurl.com/3vnykw5.
~
SO
*
Saudara Lusimin,
Kami sangat tertarik dengan pendapat saudara di atas bahwa Isa Al-Masih tidak rela disalib. Kami berharap saudara dapat menyediakan waktu untuk membaca Injil secara menyeluruh sehingga saudara mengetahui kebenaran sesungguhnya. Sesungguhnya Isa Al-Masih sangat rela memberikan nyawa-Nya mati di kayu salib (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Kami teringat kisah penyaliban Isa Al-Masih di mana Isa Al-Masih memberikan jaminan pasti masuk sorga kepada seorang penjahat yang di sebelah-Nya. Isa Al-Masih berfirman, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Injil, Rasul Lukas 23:43). Mengapa Isa Al-Masih berani memberikan jaminan pasti masuk sorga kepada seorang penjahat? Siapakah Isa Al-Masih sesungguhnya? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*
Jika benar Isa Al-Masih adalah Tuhan, mengapa Dia repot-repot turun ke bumi, disalib dan menderita hanya untuk mengampuni dosa manusia? Bukankah Dia cukup memerintahkan malaikat-Nya saja? Bukankah Dia Maha Kuasa?
~
Saudara Adi,
Hanya Allah saja yang sanggup menghapuskan dosa manusia dan memberikan teladan bagaimana hidup yang sepatutnya menurut perkenanan Allah. Maka, Allah datang ke dunia mengambil rupa manusia, Dialah Isa Al-Masih.
Sifat Allah adalah kasih dan ingin dikenal dan disembah umat manusia. Jika Allah tidak menebus dosa manusia dengan jalan menjadi manusia, maka celakalah manusia di dalam neraka selamanya. Celakalah manusia karena tidak akan mungkin mengenal Penciptanya. Celakalah manusia karena tidak akan memiliki pengharapan pasti.
Perikasalah diri saudara, sudahkah saudara menerima keselamatan oleh Isa Al-Masih. Sebab jika tidak, saudara tidak akan pernah tahu persis siapa pencipta saudara. Saudara hidup tanpa pengharapan pasti akan jaminan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Dalam kita saudara Qs 3:45 jelas mengatakan “Isa Al-Masih satu-satunya Yang Terkemuka di dunia dan Akhirat”. Dan dalam Injil, Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
~
NN
*
Saudara Adi,
Saudara memberikan pertanyaan yang bagus sekali. Kami yakin pertanyaan tersebut muncul dari rasa ingin tahu saudara mengenai hakekat Isa Al-Masih. Mengapa Isa Al-Masih yang datang dan bukan malaikat? Pertama, malaikat adalah roh dan tidak mahakuasa sehingga ia tidak dapat menjadi manusia. Kedua, Allah sangat berkomitmen pada janji dan firman-Nya yaitu setiap orang yang ingin diampuni dosanya harus mengorbankan hewan yang tidak bercacat karena darah mengadakan pendamaian (Taurat, Imamat 17:11).
Dari fakta tersebut, maka siapakah yang layak untuk menyelamatkan manusia dari dosa, kalau bukan Allah. Itu sebabnya, Allah telah berkenan datang ke dunia menjadi manusia untuk “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Kami berharap ini menjawab pertanyaan saudara.
~
Solihin
*
Jika benar Isa Al-Masih adalah Allah yang menjelma, mengapa kita harus bertuhan pada jelmaan-Nya? Lalu, jika benar penyaliban Isa Al-Masih sebagai penebusan dosa seluruh umat manusia, maka kita bebas berbuat apa saja seperti binatang dan tidak perlu bertobat karena dosa kita sudah ditanggung oleh Isa Al-Masih!
~
Saudara Jalil,
Isa Al-Masih menjelaskan diri-Nya dalam Inji, Rasul Besar Yohanes 10:30 “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu” Sebab Allah dan Isa Al-Masih satu adanya maka menyembah Isa Al-Masih Tuhan tidak ada bedanya dengan menyembah kepada Allah.
Dosa adalah dosa. Tidak ada dosa besar atau kecil. Setiap dosa tidak berkenan di mata Allah. Dan faktanya seluruh umat manusia tidak ada yang tidak pernah berbuat dosa. Jadi tidak ada manusia yang berkenan di mata Allah. Termasuk amal perbuatan baiknya, sudah tercemar oleh dosa karena hakekat manusia sudah berdosa.
Hanya Allah saja yang sanggup menghapuskan dosa tersebut dan memberikan teladan bagaimana hidup yang sepatutnya menurut perkenanan Allah. Maka, Allah datang ke dunia mengambil rupa manusia, Dia-lah Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih menghapuskan dosa manusia bukan supaya manusia bebas melakukan dosa, tetapi Ia datang ke dunia, mati, bangkit pada hari ketiga untuk menebus manusia dari siksa neraka dan dari belenggu dosa yang memperbudak. Maka setiap pengikut Isa Al-Masih tidak lagi diperbudak oleh nafsu dosa.
~
NN
*
Saudaraku umat Kristus, renungkanlah bahwa sesungguhnya kalian telah menghujat Allah dengan menurunkan derajat-Nya sebagai manusia dalam diri Yesus.
Sebenarnya Islam yang benar-benar mengikuti ajaran Kristus sejati, yaitu menyembah hanya kepada Allah Yang Maha Esa seperti yang dilakukan oleh Yesus dan semua Nabi/Rasul utusan Allah.
~
Saudara Lucky,
Siapakah manusia sehingga dia berani menurunkan derajat Allah? Jelas tidak ada seorangpun manusia yang berhak menurunkan derajat seseorang, apa lagi derajat Allah. Hanya Allah yang berhak menurunkan derajat manusia.
Bila memang benar Islam adalah pengikut Kristus, sudah seharusnyalah mereka mengikuti semua ajaran Kristus, bukan sebagian. Selain itu, mereka juga harus dapat mengerti apa yang menjadi tujuan Kristus datang ke dunia.
Kristus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Kristus adalah sang “Jalan“. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
Sudahkah saudara menemukan Jalan Kebenaran dan Hidup dalam Kristus? Artikel ini dapat membantu saudara bagaimana untuk menemukannya, http://tinyurl.com/86c6zc2.
~
SO
*
Setelah saya membaca di atas ada ayat yang mendukung Yesus adalah Tuhan. Tapi juga ada ayat yang mendukung Yesus bukan Tuhan atau Allah. Tuhan Allah ~> Tuhan Jesus ~> Tuhan Rohkudus adalah Trinitas! Manusia dimanakah?
~
Saudara Noname,
Allah dalam Alkitab adalah Allah Tritunggal. Konsep Allah Tritunggal tidak dapat dimengerti sepenuhnya oleh akal manusia. Oleh sebab itu Allah Yang Tak Terbatas hanya dapat diterima melalui iman. Justru itulah tandanya Allah Maha Agung. Jika Allah mudah dimengerti oleh otak manusia, maka mungkin manusialah yang lebih besar dari Allah.
Roh Kudus adalah pribadi Allah dalam konsep Tritunggal. Roh Kudus adalah Pribadi penolong yang memimpin kita, dalam bentuk Roh yang dijanjikan oleh Isa Al-Masih sebelum kenaikan-Nya ke sorga (Injil, Sura Kisah Para Rasul 1:6-9).
Menurut ajaran Alkitab, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah.
Oleh sebab itu dengan Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, maka kita akan mengerti indahnya keselamatan di dalam diri Isa Al-Masih, dan kita telah memperoleh keselamatan tersebut.
~
SO
*
Ayat-ayat terjemahan Al-Quran yang menyebut “Rahmat dari Kami, Kalimat Allah, yang terkemuka di dunia dan akhirat, tiupan Ruh dari Allah, Anak lelaki yang suci” ini kalian katakan bukti Isa Al-Masih itu Tuhan?
Pernyataan yang belum kokoh dan tidak membuktikan Isa Al-Masih itu Tuhan, karena ungkapan itu bisa ditafsirkan sebaliknya. Carilah ayat Al-Quran yang benar-benar menyebut Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Tuhan adalah Isa Al-Masih!
~
Saudara Grandma,
Bila kata “Rahmat dari Kami, Kalimat Allah, yang terkemuka di dunia dan akhirat, tiupan Ruh dari Allah, Anak lelaki yang suci” belum cukup sebagai bukti bahwa Isa Al-Masih bukan manusia biasa, lalu menurut saudara, adakah manusia yang layak disebut demikian? Jelas tidak ada bukan!
Bahkan nabi saudara saja, yang menurut umat Muslim adalah nabi penyempurna, membawa ajaran sempurna, membawa kitab penyempurna, hanya disebut sebagai orang yang mulia di dunia. Bukan yang termulia di dunia.
Inilah pengakuan Isa Al-Masih adalah diri-Nya sendiri, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
~
SO
*
Jadi bagaimana dengan ayat Injil di bawah ini; “aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”. (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30)
Juga: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3).
~
Isa Al-Masih berkata seperti itu kepada mereka yang tidak percaya bahwa Dialah juruselamat manusia. Maka Isa Al-Masih menjelaskan kepada hal yang lebih mudah diterima oleh orang-orang saat itu, yaitu mengenai Bapa (Allah).
Untuk memahami ayat tersebut baca juga ayat-ayat sebelumnya, “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah (Isa Al-Masih), dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.”(Injil, Rasul Besar Yohanes 5:22-25).
Dalam ayat-ayat tersebut Isa Al-Masih memberikan petunjuk. Siapakah Isa Al-Masih jika bukan Allah itu sendiri sehingga Ia sebagai hakim semesta ini, sehingga Isa berkata menghormati-Nya sama dengan menghormati Allah. Mendengar-Nya berarti mendengar Allah. Percaya kepada-Nya berarti beroleh hidup yang kekal. Dan orang-orang mati akan mendengar suara Isa Al-Masih. Berdasarkan ayat diatas, adakah manusia sesempurna Allah. Jika Isa Al-Masih bukan Allah maka mengapa Dia sesempurna itu. Isa Al-Masih berkata “Aku (Isa Al-Masih) dan Bapa (Allah) adalah satu”(Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)
Dan dalam Yohanes 17:3 juga dijelaskan bahwa orang yang memiliki hidup yang kekal artinya tidak masuk dalam siksa neraka adalah manusia yang mengenal Allah dan Isa Al-Masih.
~
NN
*
Saya kesulitan untuk membedakan antara “Tuhan Yesus dan Allah Yesus”. Kapankah Yesus adalah Tuhan, atau kapankah adalah Allah atau keduanya adalah sama?
~
Saudara Aurelius,
Kekristenan tidak pernah mengimani adanya “Tuhan Yesus dan Allah Yesus”. Orang Kristen hanya percaya bahwa Tuhan hanya ada satu. Yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dialah Sang Pencipta, Allah alam semesta yang menciptakan langit dan bumi, isinya, termasuk manusia juga saudara Aurelius.
Tuhan Yesus Kristus adalah kekal. Tidak ada masa atau waktu dimana Dia ditetapkan sebagai Tuhan. Bila ada masa ditetapkannya Dia sebagai Tuhan, maka Dia bukan Pencipta?, melainkan hanya ciptaan. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
~
SO