Taufiq sangat mengerti cara menghormati Al-Quran. Namun, ia kadang bingung dengan Eka teman satu kosnya. Eka yang adalah pengikut Isa memperlakukan Alkitab berbeda dengannya.
Akhirnya mereka berdiskusi. Taufiq ingin tahu bagaimana cara menghormati Al-Quran paling baik. Ia ingin memperlakukan Kitab Suci dengan benar.
Mari kita lihat diskusi mereka. Anda akan memahami bagaimana kita menghormati Kalimatullah.
Cara Mukmin Menghormati Al-Quran
Taufiq percaya Al-Quran berisi ayat-ayat suci sehingga harus mendapat perlakukan berbeda dari buku lainnya. Hal ini melambangkan kitab ini lebih utama.
Cara menghormati Al-Quran adalah dengan menaruh di tempat yang lebih tinggi. Misalnya di kursi atau di rak yang ada di tembok. Hal ini sesuai dalil dari Al-Quran. “Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan” (Qs 80:13-14).
Jika perlu meletakkan di lantai, bukan dalam rangka merendahkannya. Itu pun lantai harus dalam keadaan bersih. Hal ini hanya boleh terjadi jika tidak ada pilihan lain. Misal ketika shalat tidak ada tempat tinggi untuk meletakkan atau ketika akan sujud tilawah.
Taufiq belajar kebersihan pun harus terjaga. “Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan” (Qs 56:79). Kitab Al-Quran harus rutin dibersihkan. Selain itu orang yang mau membacanya perlu melakukan wudhu.
Sehubungan dengan hal ini memang ada berbagai diskusi mengenai cara menghormati Al-Quran pada zaman modern ini. Misalnya, apakah boleh mengunduh Al-Quran dalam HP? Jika boleh, apakah sebelum membaca perlu melakukan wudhu?
Masih banyak beda pendapat mengenai hal ini. Sebagian ahli agama menyatakan bahwa karena isinya ayat suci sehingga cara memperlakukannya sama. Mukmin perlu wudhu sebelum membuka aplikasi Al-Quran. Namun, sebagian lainnya menyatakan tidak perlu demikian.
Dalam hal ini Taufiq melihat perbedaan cara Eka memperlakukan kitab sucinya. Eka menghargai Alkitab, namun ia bisa menaruhnya di berbagai tempat. Pernah misalnya Alkitab Eka tertumpuk dengan buku lainnya. Eka juga tidak harus membersihkan diri saat membaca Firman Allah.
Mukmin Perlu Menghargai Isi Kitab Taurat, Zabur, Injil
Alkitab orang Nasrani berisi Taurat, Zabur, dan Injil (TZI). Semua kitab ini adalah kitab yang umat Islam hargai. Al-Quran menyatakan di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat” (Qs 5:46).
Bahkan Mukmin perlu juga menerapkannya. “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil . . .” (Qs 5:68).
Taufiq sebagai umat Islam juga mau menghargai Kitab Allah ini. Karena itu, ia bertanya kepada Eka bagaimana pandangannya mengenai cara menghormati kitab suci.
Perspektif Nasrani Mengenai Kitab Suci
Pertama, Eka menyatakan ia sangat menghargai cara para Mukmin menghormati Al-Quran. Hal itu sangat mengesankan baginya. Memang baik untuk menghormati kitab suci.
Eka melanjutkan dengan menyatakan bahwa umat Nasrani juga percaya Alkitab berisi Firman Allah. Di dalamnya terdapat kebenaran hakiki yang menjadi panduan hidup manusia.
Benar, memang dalam isi Taurat, Zabur, Injil terdapat petunjuk dan cahaya. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Namun, umat Nasrani melihat perbedaan antara benda dan esensi. Buku yang berisi tinta dan kertas adalah benda yang menjadi media saja. Sedangkan esensinya terdapat dalam isi dari Firman Allah. Media buatan manusia bisa berubah (misalnya papyrus dari kulit binatang, buku, aplikasi online, dsb).
Media buatan manusia juga bisa rusak. Namun kebenaran Firman Allah yang menjadi inti utama, bersifat kekal. “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku [Taurat, Zabur, Injil] tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
Eka menjelaskan pandangan ini yang terlihat menjadi perbedaan cara Islam dan Nasrani memperlakukan kitab sucinya. Walau sama menghargai namun dalam perlakuannya bisa berbeda.
Namun apapun perbedaan itu tentu sebagai umat beragama perlu menghargai kitab suci. Kita juga perlu menghargai kitab suci agama orang lain.
Kalimatullah Yang Sebenarnya
Selanjutnya umat Nasrani percaya fokus utama kalimat Allah adalah pada Kalimatullah yang menjadi manusia. Eka percaya bahwa Isa Al-Masih adalah “Firman Allah” yang menjadi manusia. “Firman itu telah menjadi manusia [Isa Al-Masih, Kalimatullah] . . . penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14).
Eka percaya Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah sejati. Isa adalah sempurna, Isa juga adalah kebenaran Allah. Hal ini serupa dengan yang Taufiq percaya mengenai Al-Quran. Mukmin percaya Al-Quran adalah sempurna, Al-Quran juga berisi kebenaran Allah.
Umat Nasrani melihat Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang menjadi pernyataan kebenaran sempurna Allah bagi manusia. Sehingga seluruh isi Taurat, Zabur, Injil harus sejalan dengan pernyataan Isa. Bahkan isi semua kitab ini menyatakan Isa.
“ . . . tertulis tentang Dia [Isa Al-Masih] dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi . . . harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku [Isa Al-Masih] dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur [Zabur]” (Injil, Rasul Lukas 24:27,44).
Inilah fokus utama umat Nasrani kepada Isa Al-Masih. Bukan kepada kitab sebagai media untuk menulis kebenaran.
Kalimatullah Memberikan Jaminan Surga
Karena Isa adalah Kalimatullah, maka Ia bisa memberikan jaminan keselamatan kepada manusia. Isa Al-Masih menyatakan kebenaran agar manusia bisa masuk surga. “Dalam Dia [Isa Al-Masih, Kalimatullah] ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia [jalan untuk memperoleh keselamatan]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:4).
Inilah esensi utama dalam Taurat, Zabur dan Injil. Isa Al-Masih sebagai pernyataan kasih Allah bagi manusia. Inilah petunjuk dan cahaya yang sejati.
Jika Anda mau mengimani Isa Al-Masih, maka akan mendapat petunjuk dan cahaya kehidupan. Panduan ini akan membawa Anda mendapatkan rahmat Allah. Isa adalah inti utama dari semua kalimat Allah. Mari mengimani-Nya sekarang!
Jika anda ingin belajar lebih lanjut mengenai Isa Al-Masih, kami memberi Anda beberapa opsi:
- Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) klik link ini.
- Menyelidiki kisah Isa Al-Masih secara gratis, klik di sini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Cara Menghormati Al-Quran Berbeda dengan Alkitab?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Sejarah Singkat Penyusunan Al-Quran dan Kitab Allah
- Wujud Bukti Nyata Allah ar-Rahman dan ar-Rahim: Isa Kalimat Allah
- 7 Ayat Al-Quran Tentang Isa Terpenting!
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, bagaimana cara menghormati Al-Quran dalam bentuk digital?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai pentingnya Mukmin menerapkan isi kebenaran dalam Taurat, Zabur, dan Injil?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Isa Al-Masih sebagai puncak pernyataan Allah? Ia adalah Kalimatullah yang menjadi manusia. Jelaskan jawaban Saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].