• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Pernikahan > Pria Menentukan Jenis Kelamin Bayi! Mengapa Wanita Disalahkan!?

Pria Menentukan Jenis Kelamin Bayi! Mengapa Wanita Disalahkan!?

28 November 2022 oleh Web Administrator Tinggalkan Komentar

Mengapa wanita sering disalahkan saat melahirkan anak perempuan? Bagaimana cara menentukan jenis kelamin bayi menurut Islam?

Ini adalah pertanyaan teman saya, Fitri. Ia mengalami trauma berat sebagai wanita saat melihat ayahnya sering memarahi bahkan memukul ibunya. Dengan alasan karena ibu telah salah melahirkan, yaitu melahirkan perempuan.

Fitri ingin mendapatkan petunjuk Allah. Mengenai prinsip menentukan jenis kelamin bayi.

Mari kita lihat temuan Fitri. Dan bagaimana, akibat diskusi penentuan jenis kelamin bayi, ia menerima kasih Allah bagi kehidupannya.

Hanya Pria yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi

Fitri adalah teman kampus saya. Kami sama-sama kuliah kedokteran semester kelima.

Fitri memang sangat kritis dan termotivasi. Ia mengungkapkan karena latar-belakang keluarganya. Sehingga ia rindu belajar dari sisi agama dan ilmu pengetahuan.

Fitri telah belajar bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom. Yaitu yang berasal dari sperma pria saat bertemu sel telur wanita.

Karena itu ilmu pengetahuan menegaskan bahwa sperma prialah yang menentukan jenis kelamin bayi. Jadi bukan salah kaum wanita!

Namun ia memiliki pertanyaan dari sisi agama. Karena ia menemukan ada beberapa informasi berbeda untuk bisa mendapatkan anak laki-laki.

Saat bercakap-cakap, saya sempat bertanya. “Lalu bagaimana temuan kamu? Apa yang kamu dapatkan mengenai menentukan jenis kelamin bayi menurut kepercayaan kamu?”

Cara Mendapat Anak Laki-Laki Menurut Agama

  • Informasi dari kitab Makarim Al-Akhlaq.

    Ini adalah kitab mengenai adab dan moral. Penulisnya adalah Hasan bin Fadhl al-Thabrisi. Ia ulama Syiah abad keenam.

    Menyatakan: “Jika salah satu dari istri Anda hamil. Pada saat bulan ke-empat kehamilannya, biarkan dia menghadap kiblat . . . dan membaca ayat kursi. Lalu pukul sisinya sambil berkata: Ya ‘Tuhan, saya menamainya Muhammad.’ Maka Tuhan Yang Maha Kuasa membuatnya menjadi anak laki-laki.”
    (Makarim Al-Akhlaq – Syeikh At-Tabarsi – halaman 225).

    Fitri merasa ini hanya doa dan bukan kepastian. Tidak ada jaminan pasti mendapatkan anak laki-laki dengan melakukan hal ini.

    Fitri telah belajar secara ilmu kedokteran. Ia menyadari bahwa jenis kelamin bayi ditentukan saat sperma pria masuk sel telur perempuan. Tentu doa setelah empat bulan kehamilan tidak mempengaruhi hal ini. karena sudah lama terjadi pembuahan!

  • Hadits Muslim No.473.

    Satu informasi yang Fitri temukan adalah dari Hadits Shahih. Menjelaskan penyebab jenis kelamin seorang bayi.

    “. . . air mani seorang lelaki berwarna putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika . . . air mani si lelaki lebih dominan atas air mani wanita maka janin itu akan berkelamin laki-laki . . . jika air mani wanita lebih dominan atas air mani si lelaki maka janin itu akan berkelamin wanita . . . aku sama sekali tidak tahu jawabannya sampai Allah memberitahukannya kepadaku”

    Namun Fitri tidak mengerti dengan informasi dari Hadits ini. Karena berbeda dengan yang ia pelajari dari kedokteran.

Banyak Wanita Tersakiti Karena Pandangan Pria yang Keliru

“Jika demikian, bagaimana sikap kamu setelah mengetahui semua hal ini?” Saya bertanya. Fitri menjawab: “Karena semua hal inilah saya sangat gelisah.”

Fitri kemudian menjelaskan bahwa ia menyadari banyak wanita tersakiti. Selama lebih dari 14 abad, banyak yang salah sangka di masyarakat. Karena menganggap jenis kelamin bayi berasal dari wanita.

“Coba pikir,” katanya, “Jutaan wanita berabad-abad menderita. Karena pemahaman yang menyalahkan wanita bila melahirkan anak perempuan!”

Betul, secara agama ada dalil yang menyatakan bahwa tugas wanita adalah untuk melahirkan dan membesarkan anak (Qs 2:233). Juga menyatakan kedudukan pria lebih tinggi dari wanita. Namun, tidak seharusnya pria merasa mempunyai hak untuk menyalahkan istrinya dalam lahirnya anak perempuan.

“Padahal, kita sekarang sama-sama tahu. Bahwa sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi hanya tergantung dari sperma sang prianya saja. Ini bukan kesalahan perempuan!  Ini kesalahan pria!” Fitri menegaskan pendapatnya.

Fitri kemudian menyatakan inilah alasannya ia kecewa. Ia merasa makin banyak belajar, malah menjadi makin gelisah dengan temuannya.

Hikmah Allah yang Menghibur Hati

Mendengar semua hal ini membuat saya tergerak. Saya bertanya: “Apakah kamu mau mengetahui pandangan saya mengenai hal ini?” Fitri menjawab: “Tentu saja! Saya memang hendak menanyakannya.”

Saya menyatakan setuju dengan pendapat Fitri. Bahwa memang yang menentukan jenis kelamin bayi adalah pria. Juga selama 14 abad, telah terjadi banyak ketidak-adilan pada kaum wanita.

Selanjutnya saya menjelaskan bahwa Allah itu kasih. Karena itu Ia menerima semua orang.

Allah pasti tidak setuju dengan diskriminasi terhadap wanita! Ia rindu semua manusia mengalami penerimaan yang sama.

Karena itu kita tidak perlu pusing untuk menentukan jenis kelamin bayi. Agar mendapat anak laki-laki atau perempuan. Itu urusan Allah melalui sperma pria.

“Dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. . . . dan segala sesuatu berasal dari Allah” (Injil, Surat 1 Korintus 11:11-12)

Yaitu baik pria maupun wanita sangat berharga di hadapan-Nya. “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau . . . .” (Taurat, Yesaya 43:4).

Kalau dari awal setiap agama menekankan kebenaran ini, tidak terjadi jutaan wanita berabad-abad yang menderita.

Hal ini rupanya sangat menghibur Fitri. Ia mengakui bahwa baru pertama kali mendengar ayat-ayat yang demikian.

Fitri kemudian bertanya bagaimana selanjutnya kita harus meresponi hal ini?

Mendapat Penerimaan Allah dengan Mengimani Isa Al-Masih

Saya menjelaskan caranya sangat sederhana. Yaitu dengan mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.

Karena Isa adalah perwujudan kasih Allah bagi manusia. Melalui-Nya Allah menerima semua manusia. Bahkan walau kita penuh dosa.

Dalam kasih-Nya kita bisa diterima sebagai “anak-anak Allah.” Yang berarti melambangkan kedekatan manusia dengan Allah. Sehingga kita bisa mendapat bimbingan. Bahkan sampai masuk surga.

“Lihatlah betapa Allah mengasihi kita, sehingga kita diakui sebagai anak-anak-Nya [melalui Isa Al-Masih] . . . Kalian tahu bahwa Kristus [Isa Al-Masih] datang untuk menghapuskan dosa-dosa manusia . . .” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:1-5 BIS).

Fitri mengakui ia sangat terkesan. Terutama karena melihat betapa kontras. Antara perlakuan ayahnya secara jasmani, dengan penerimaan Allah yang baru saja saya gambarkan. Ia berjanji untuk merenungkan dan akan menyatakan sikapnya kemudian.

Apakah Anda juga mengalami kegelisahan seperti Fitri? Mari mengimani Isa dan mendapatkan penerimaan Allah.

Jika Anda sudah siap mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, klik disini. 

Bila Anda ingin mendalami Isa dalam Kitab Taurat, Zabur, dan Injil, klik link ini.

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Bolehkah Suami Memukul Istri dalam Agama Islam?
  2. Jembatan Keselamatan
  3. Hanya Allah Sang Pencipta dan Isa Al-Masih Pemberi Kehidupan!

Video:

  1. Pandangan Al-Quran Akan Status Wanita Muslim – Episode 4.1

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai petunjuk agama untuk menentukan jenis kelamin bayi?
  2. Bagaimana pendapat Saudara mengenai berbagai informasi seputar bayi yang berbeda dari kedokteran?
  3. Jelaskan pandangan Saudara mengenai Isa Al-Masih adalah perwujudan kasih Allah bagi manusia!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Etika Islam dan Nasrani, Pernikahan

Subscribe
Beritahulah
0 Comments
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Strategi Islam Dan Kristen Mengendalikan Hawa Nafsu Pria
  • Mengapa Cara Menghormati Al-Quran Berbeda dengan Alkitab?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz