Tidak ada yang suka kehilangan uang. Namun, mengapa orang suka berjudi?
Judi itu haram. Dilarang oleh agama. Namun, mengapa tetap banyak umat beragama melakukannya?
Inilah pertanyaan dalam benak Badil. Ia berusaha menjadi Mukmin yang taat. Ia merasa bersalah, namun sangat tertarik dengan judi online.
Badil berdiskusi dengan temannya, Ilham. Mereka membahas mengenai jerat judi bagi umat beragama. Mari kita simak percakapan keduanya.
Awal Mula Badil Tertarik dengan Judi
Badil menceritakan bahwa sejak dahulu sudah banyak teman mengajaknya berjudi. Namun ia mulai tertarik saat pandemi. Banyak waktu kosong di rumah membawa Badil pada judi online.
Badil sadar banyak orang mengatakan judi itu haram. Ia sebenarnya sangat merasa bersalah. “Sesungguhnya . . . berjudi . . . adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan” (Qs 5:90).
Ilham bertanya: “Jika judi itu haram, mengapa kamu tetap melakukannya?”
Itulah masalahnya, jawab Badil. Berawal ia merasa senang. Seperti mendapat hobi baru. Juga ada kemungkinan dapat hadiah. Walau kemudian ia sadar banyak uang dan waktunya terkuras habis.
Berbagai Alasan Pribadi dari Badil
Badil mempunyai beberapa pendapat pribadi. Menurutnya, sebenarnya bisa berjudi asal mampu mengontrol pengeluaran.
Ilham langsung menyela dan berkata: “Apakah kamu mampu menguasai diri?” Badil menjawab: “Awalnya bisa, namun akhirnya boros juga.”
Di samping itu Badil juga berdalih ia berjudi karena ada teman-temannya. Jadi, sekalian bisa bersosialisasi.
Ilham memberikan pendapat. Menurutnya, teman yang baik pasti memberi saran yang baik juga. Jika menyenangkan di awal, namun menjerumuskan, maka perlu berhati-hati. Kegiatan perjudian bisa berbuntut panjang ke banyak hal tidak baik.
Badil mendengarkan saran ini. Ia sadar bahwa ada dampak negatifnya. Semasa pandemi bukannya berhemat malah ia menghabiskan tabunganya. Inilah mengapa sekarang Badil sangat gelisah.
Sebelum kita melihat lebih jauh percakapan Badil dan Ilham, perhatikan penelitian mengenai judi.
Ahli Psikologi Menjelaskan Mengapa Orang Berjudi
Psikolog dari Inggris melakukan penelitian. Menurutnya motivasi utama orang berjudi memang untuk menang.
Namun, aktivitas ini menghasilkan adrenalin dan endorphin. Sehingga orang melakukan karena sensasinya. Hal ini menjelaskan mengapa orang walau sering kalah tetap senang berjudi.
Sensasi aktivitas ini membuat kecanduan. Orang menginginkan perasaan terus-menerus ingin mendapatkan lebih.
Temuan ini didukung oleh penelitian dari Stanford University. Mereka menyatakan 92% penjudi akan “kehilangan batasan.” Mereka terus tertarik lebih dalam pada kegiatan berjudi bagaimana pun caranya.
Di Indonesia, menurut data Google Analytics tercatat banyak anak muda suka judi online. Kebanyakan antara usia 15 sampai 18 tahun.
Lemahnya penegakan hukum dan banyak oknum terlibat menjadi salah satu penyebab. Pernah ada berita, dua oknum perwira menengah tertangkap karena mendukung judi online di daerahnya.
Saran Praktis Ilham Agar Badil Terlepas dari Perjudian
Badil memang sedang gelisah. Ia membaca berita online. Ada seorang eksekutif Wall Street mengakui bahwa dia menipu keluarga dan temannya. Dia menghabiskan sampai US$100 juta (Rp1,5 triliun) untuk membiayai hobi berjudinya. Badil tidak ingin menjadi seperti dia.
Pertemuannya dengan Ilham meneguhkan Badil. Ia ingin berubah namun sangat sulit. Ilham memberikan beberapa saran praktis untuk membantunya.
- Jujur mengakui kecanduan dan mau berubah.
- Menjauhkan diri dari pergaulan yang buruk.
- Memblokir berbagai akses ke perjudian.
- Mencari teman dan kesibukan lain yang positif.
- Jika perlu, lepaskan kendali keuangan pribadi. Percayakan pada keluarga atau teman terpercaya.
Ilham menyatakan memang melepaskan diri dari kecanduan apapun pasti sulit. Namun, Badil akan berhasil dengan niat dan dukungan orang dekat.
Motivasi Utama untuk Berhenti Judi
Selanjutnya Ilham menunjukkan satu cerita
nyata yang sangat menarik. Ada seseorang (JH) yang berasal dari keluarga penjudi. Ia dari muda sudah melakukannya. Berkali-kali ingin terlepas, namun selalu gagal.
JH mendapat kekuatan saat menjadi pengikut Isa. Ia merasa kekosongan dalam hatinya terisi oleh kasih Allah. Ada kekuatan yang berasal dari dalam untuk berubah. Perubahan hidup JH ini menginspirasi Badil.
Memang ajaran Kitab Allah banyak membahas mengenai keuangan dan hati manusia. Contohnya, ada peringatan keras agar manusia tidak cinta akan uang. “Sebab dari cinta akan uang, timbul segala macam kejahatan . . . mereka tertimpa banyak penderitaan yang menghancurkan hati mereka” (Injil, Surat 1Timotius 6:10, BIS).
Kitab Allah juga memberikan jalan keluar. “Janganlah hidupmu dikuasai oleh cinta akan uang, tetapi hendaklah kalian puas dengan apa yang ada padamu. Sebab Allah sudah berkata, ‘Aku tidak akan membiarkan atau akan meninggalkan engkau’” (Injil, Surat Ibrani 13:5, BIS).
Allah menyatakan kebenaran-Nya melalui Isa. Nasihat berhubungan dengan materi adalah agar kita “puas dengan apa yang ada.” Selanjutnya percaya pada pemeliharaan Allah. Hal ini akan memberikan damai dalam hati kita.
Ilham menjelaskan Allah mengasihi manusia. Ia akan memelihara umat-Nya. Karena itu, kita bisa merasa damai. Tidak perlu khawatir dalam hal keuangan. Inilah alasan utama orang bisa mendapat kekuatan berhenti judi.
Isa Al-Masih Sanggup Melepaskan dari Judi dan Berbagai Keterikatan
Melalui Isa Al-Masih manusia bisa mendapatkan damai dari Allah. Melalui-Nya manusia bisa mendapat kekuatan untuk lepas dari berbagai kecanduan.
Badil mendengarkan ini dan mau menjadi pengikut Isa. Ia mau menerima kedamaian Allah. Badil juga mau belajar kebenaran Allah yang menyelamatkan manusia. Akhirnya Badil dapat terlepas dari kebiasaan judinya.
Maukah Anda seperti Badil terlepas dari berbagai kecanduan? Mari mengimani Isa Al-Masih! Anda akan merasakan kedamaian Allah yang sanggup untuk menguatkan Anda.
Melalui Isa, manusia juga bisa mendapatkan surga. Manusia selamat karena Rahmat Allah. Mari percaya kepada-Nya sekarang!
Untuk memperdalam isi artikel ini kiranya Anda mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini:
- Dengan membaca Kitab Allah Anda akan belajar bagaimana Allah mencukupi kebutuhan umat-Nya tanpa berjudi. Silakan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Menyelidiki Kisah Isa Al-Masih dalam kursus gratis, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dan demikian mengalami kelepasan dari kecanduan! Untuk penjelasan tambahan klik disini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa banyak orang berjudi walau tahu judi itu haram?
- Bagaimana saran cara melepaskan diri dari kecanduan judi yang sangat parah?
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai Allah memberikan kasih-Nya melalui Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- 5 Kunci Mengatasi Kemiskinan Untuk Para Mukmin
- Kesaksian Amid, Pelaut Islam Yang Belajar Kisah Nabi Isa
- Kisah Muslim Mendapat Hidayah dan Rahmat Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].