• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Bukan Saja Judi Itu Haram Tetapi Juga Menghilangkan Kedamaian Hati!

Isa Dan Islam > Artikel > Etika Islam dan Nasrani > Dosa > Bukan Saja Judi Itu Haram Tetapi Juga Menghilangkan Kedamaian Hati!
1 Agustus 2022 | 2 Komentar

Tidak ada yang suka kehilangan uang. Namun, mengapa orang suka berjudi?

Judi itu haram. Dilarang oleh agama. Namun, mengapa tetap banyak umat beragama melakukannya?

Inilah pertanyaan dalam benak Badil. Ia berusaha menjadi Mukmin yang taat. Ia merasa bersalah, namun sangat tertarik dengan judi online.

Badil berdiskusi dengan temannya, Ilham. Mereka membahas mengenai jerat judi bagi umat beragama. Mari kita simak percakapan keduanya.

Awal Mula Badil Tertarik dengan Judi

Badil menceritakan bahwa sejak dahulu sudah banyak teman mengajaknya berjudi. Namun ia mulai tertarik saat pandemi. Banyak waktu kosong di rumah membawa Badil pada judi online. 

Badil sadar banyak orang mengatakan judi itu haram. Ia sebenarnya sangat merasa bersalah. “Sesungguhnya . . . berjudi . . . adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan” (Qs 5:90).

Ilham bertanya: “Jika judi itu haram, mengapa kamu tetap melakukannya?”

Itulah masalahnya, jawab Badil. Berawal ia merasa senang. Seperti mendapat hobi baru. Juga ada kemungkinan dapat hadiah. Walau kemudian ia sadar banyak uang dan waktunya terkuras habis.

Berbagai Alasan Pribadi dari Badil

Badil mempunyai beberapa pendapat pribadi. Menurutnya, sebenarnya bisa berjudi asal mampu mengontrol pengeluaran.

Ilham langsung menyela dan berkata: “Apakah kamu mampu menguasai diri?” Badil menjawab: “Awalnya bisa, namun akhirnya boros juga.”

Di samping itu Badil juga berdalih ia berjudi karena ada teman-temannya. Jadi, sekalian bisa bersosialisasi.

Ilham memberikan pendapat. Menurutnya, teman yang baik pasti memberi saran yang baik juga. Jika menyenangkan di awal, namun menjerumuskan, maka perlu berhati-hati. Kegiatan perjudian bisa berbuntut panjang ke banyak hal tidak baik.

Badil mendengarkan saran ini. Ia sadar bahwa ada dampak negatifnya. Semasa pandemi bukannya berhemat malah ia menghabiskan tabunganya. Inilah mengapa sekarang Badil sangat gelisah.

Sebelum kita melihat lebih jauh percakapan Badil dan Ilham, perhatikan penelitian mengenai judi.

Ahli Psikologi Menjelaskan Mengapa Orang Berjudi

Psikolog dari Inggris melakukan penelitian. Menurutnya motivasi utama orang berjudi memang untuk menang.

Namun, aktivitas ini menghasilkan adrenalin dan endorphin. Sehingga orang melakukan karena sensasinya. Hal ini menjelaskan mengapa orang walau sering kalah tetap senang berjudi.

Sensasi aktivitas ini membuat kecanduan. Orang menginginkan perasaan terus-menerus ingin mendapatkan lebih.

Temuan ini didukung oleh penelitian dari Stanford University. Mereka menyatakan 92% penjudi akan “kehilangan batasan.” Mereka terus tertarik lebih dalam pada kegiatan berjudi bagaimana pun caranya.

Di Indonesia, menurut data Google Analytics tercatat banyak anak muda suka judi online. Kebanyakan antara usia 15 sampai 18 tahun.

Lemahnya penegakan hukum dan banyak oknum terlibat menjadi salah satu penyebab. Pernah ada berita, dua oknum perwira menengah tertangkap karena mendukung judi online di daerahnya.

Saran Praktis Ilham Agar Badil Terlepas dari Perjudian

Badil memang sedang gelisah. Ia membaca berita online. Ada seorang eksekutif Wall Street mengakui bahwa dia menipu keluarga dan temannya. Dia menghabiskan sampai US$100 juta (Rp1,5 triliun) untuk membiayai hobi berjudinya. Badil tidak ingin menjadi seperti dia.

Pertemuannya dengan Ilham meneguhkan Badil. Ia ingin berubah namun sangat sulit. Ilham memberikan beberapa saran praktis untuk membantunya.

  • Jujur mengakui kecanduan dan mau berubah.
  • Menjauhkan diri dari pergaulan yang buruk.
  • Memblokir berbagai akses ke perjudian.
  • Mencari teman dan kesibukan lain yang positif.
  • Jika perlu, lepaskan kendali keuangan pribadi. Percayakan pada keluarga atau teman terpercaya.

Ilham menyatakan memang melepaskan diri dari kecanduan apapun pasti sulit. Namun, Badil akan berhasil dengan niat dan dukungan orang dekat.

Motivasi Utama untuk Berhenti Judi

Selanjutnya Ilham menunjukkan satu cerita

nyata yang sangat menarik. Ada seseorang (JH) yang berasal dari keluarga penjudi. Ia dari muda sudah melakukannya. Berkali-kali ingin terlepas, namun selalu gagal.

JH mendapat kekuatan saat menjadi pengikut Isa. Ia merasa kekosongan dalam hatinya terisi oleh kasih Allah. Ada kekuatan yang berasal dari dalam untuk berubah. Perubahan hidup JH ini menginspirasi Badil.

Memang ajaran Kitab Allah banyak membahas mengenai keuangan dan hati manusia. Contohnya, ada peringatan keras agar manusia tidak cinta akan uang. “Sebab dari cinta akan uang, timbul segala macam kejahatan . . . mereka tertimpa banyak penderitaan yang menghancurkan hati mereka” (Injil, Surat 1Timotius 6:10, BIS).

Kitab Allah juga memberikan jalan keluar. “Janganlah hidupmu dikuasai oleh cinta akan uang, tetapi hendaklah kalian puas dengan apa yang ada padamu. Sebab Allah sudah berkata, ‘Aku tidak akan membiarkan atau akan meninggalkan engkau’” (Injil, Surat Ibrani 13:5, BIS).

Allah menyatakan kebenaran-Nya melalui Isa. Nasihat berhubungan dengan materi adalah agar kita “puas dengan apa yang ada.” Selanjutnya percaya pada pemeliharaan Allah. Hal ini akan memberikan damai dalam hati kita.

Ilham menjelaskan Allah mengasihi manusia. Ia akan memelihara umat-Nya. Karena itu, kita bisa merasa damai. Tidak perlu khawatir dalam hal keuangan. Inilah alasan utama orang bisa mendapat kekuatan berhenti judi.

Isa Al-Masih Sanggup Melepaskan dari Judi dan Berbagai Keterikatan

Melalui Isa Al-Masih manusia bisa mendapatkan damai dari Allah. Melalui-Nya manusia bisa mendapat kekuatan untuk lepas dari berbagai kecanduan.

Badil mendengarkan ini dan mau menjadi pengikut Isa. Ia mau menerima kedamaian Allah. Badil juga mau belajar kebenaran Allah yang menyelamatkan manusia. Akhirnya Badil dapat terlepas dari kebiasaan judinya.

Maukah Anda seperti Badil terlepas dari berbagai kecanduan? Mari mengimani Isa Al-Masih! Anda akan merasakan kedamaian Allah yang sanggup untuk menguatkan Anda.

Melalui Isa, manusia juga bisa mendapatkan surga. Manusia selamat karena Rahmat Allah. Mari percaya kepada-Nya sekarang!

Untuk memperdalam isi artikel ini kiranya Anda mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini:

  1. Dengan membaca Kitab Allah Anda akan belajar bagaimana Allah mencukupi kebutuhan  umat-Nya tanpa berjudi. Silakan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
  2. Menyelidiki Kisah Isa Al-Masih dalam kursus gratis, klik disini.
  3. Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat dan demikian mengalami kelepasan dari kecanduan! Untuk penjelasan tambahan klik disini. 

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, mengapa banyak orang berjudi walau tahu judi itu haram?
  2. Bagaimana saran cara melepaskan diri dari kecanduan judi yang sangat parah?
  3. Bagaimana pendapat Saudara mengenai Allah memberikan kasih-Nya melalui Isa Al-Masih?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. 5 Kunci Mengatasi Kemiskinan Untuk Para Mukmin
  2. Kesaksian Amid, Pelaut Islam Yang Belajar Kisah Nabi Isa
  3. Kisah Muslim Mendapat Hidayah dan Rahmat Allah

Video:

  1. Seorang Muslim Bertemu Allah Di Penjara

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
Kategori: Dosa, Etika Islam dan Nasrani

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

2 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Very Danial
1 September 2022 6:47 pm

~
Judi itu tidak peduli dengan agama seseorang. Sifatnya sama seperti rokok, alkohol hingga narkoba. Dia ini adiktif.

Korbannya biasanya hanya coba-coba, tapi malah ketagihan. Sensasi jika menang adalah salah satu faktor candunya. Jika korban kalah, mereka pasti tidak terima dan berusaha untuk mendapatkan sensasi dari kemenangan bagaimanapun caranya.

Saran saya, jika ada yang kecanduan judi, sebaiknya menghubungi psikolog jika memiliki uang atau KIS. Bisa saja konsultasi ke tokoh agama seperti ustadz atau pendeta, tapi pastikan mereka memiliki kemampuan konseling.

Jangan mencari tokoh agama yang hanya bisa menjustifikasi dari segi hukum agama atau mengiming-imingi dengan surga dan neraka.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
8 September 2022 1:20 pm
Balasan ke  Very Danial

~
Saudara Very Danial,

Kami setuju dengan saudara bahwa judi bersifat adiktif. Saudara pun memberikan saran yang baik sekali. Memang tokoh agama yang mempunyai kemampuan konseling akan menolong untuk lepas dari sifat adiktif ini.

Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa Isa Al-Masih sanggup untuk melepaskan orang dari sifat adiktif. Isa Al-Masih berfirman, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:36). Artinya Isa Al-Masih yang dapat membebaskan manusia dari sifat adiktif tersebut.

Walaupun kami tidak menafikan pentingnya tenaga konselor untuk membantu orang yang ketagihan berjudi.
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Mukmin Mencari Kedamaian Hati Sejati. Ini Jawaban Allah!
  • Bagaimana Jika Saya Makan Makanan Haram?
  • Apakah Dosa Makan Babi Menajiskan Hati Kita?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz