Ini adalah perkataan Bimo. Ia pernah mendapat saran untuk membohongi istrinya. Alasannya karena untuk kebaikan keluarga bisa melakukan Al-Taqiyya.
Konsep Al-Taqiyya berarti Mukmin mendapat ijin berbicara berbeda dalam kondisi tertentu dan di bawah tekanan. Tujuannya untuk melindungi diri maupun agama.
Bimo menanyakan pendapat kedua temannya mengenai hal ini. Candra dan Sigit menjelaskan dari sudut pandang masing-masing.
Mari kita simak diskusi Bimo dan kedua temannya. Anda akan bisa mengerti bagaimana kita sebagai manusia bisa hidup benar.
Konsep Al-Taqiyya dalam Islam
Candra menjelaskan bahwa konsep Al-Taqiyya sudah ada sejak dahulu. Pada awalnya dipraktekkan oleh sahabat Muhammad dan kaum Syiah.
Istilah taqiyya (bahasa Arab) berarti takut atau kehati-hatian (dari bahaya). Intinya adalah umat Islam dapat “ijin” berbicara berbeda jika berada di bawah tekanan. Untuk menyelamatkan nyawa dan agama.
Banyak dalil dalam Al-Quran sendiri yang mendukung Al-Taqiyya. Contohnya: “Janganlah orang-orang Mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang Mukmin . . . kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka” (Qs 3:28). Juga terdapat pada (Qs 16:106).
Candra menekankan yang penting ada alasan untuk kebaikan. Maka kita bisa bicara berbeda.
Pergumulan Bimo Mengenai Praktek Taqiyya
Secara umum Bimo pernah mendengar hal ini. Namun ia bingung dengan prakteknya. Manusia penuh kelemahan. Bisa saja konsep ini menjadi alasan perbuatan tidak benar.
Contohnya mengapa Bimo pernah mendapat saran untuk membohongi istrinya? Ia pernah bertemu mantan pacar. Namun ia mendapat saran untuk mengatakan lembur kepada istrinya. Alasannya agar menjaga kebaikan rumah tangga.
Candra menjawab ada Hadits Shahih menyatakan umat bisa melakukan tiga jenis kebohongan. Bisa berbohong untuk mendamaikan, dalam peperangan, maupun untuk kebaikan keluarga.
[Rasulullah mengatakan,] “. . . Aku tidak menganggapnya sebagai seorang pembohong: Seorang laki-laki yang memperbaiki hubungan antara manusia. . . . untuk mendamaikan. Seorang laki-laki yang berbohong dalam peperangan. Dan seorang laki-laki yang berbohong kepada istri atau istri yang berbohong kepada suami (untuk kebaikan)” (Hadits Abu Daud 4275).
Candra sendiri pernah melakukan Al-Taqiyya dalam berbagai konteks kehidupan. Candra pernah merusak alat kantor. Namun ia tidak mengakuinya untuk mempertahankan pekerjaan. Alasannya untuk kebaikan keluarga. Karena ia perlu memberi nafkah anak dan istrinya.
Candra juga pernah secara tidak sengaja merusak mobil temannya. Ia mengatakan tertabrak angkutan umum. Tujuannya agar menjaga hubungan baik.
Mengenai hal ini Bimo bertanya: “Bukankah sebuah kebohongan jika terungkap akan lebih buruk akibatnya? Selain itu ada rasa bersalah yang besar saat melakukannya. Tentu tidak menghasilkan kebaikan.”
Candra menyatakan inilah salah satu bentuk hikmah dalam kehidupan. Bentuk upaya melindungi diri dan agama dari hal yang lebih buruk.
Standard Kebenaran Allah untuk Manusia
Sigit mendengar percakapan kedua temannya. Ia menyatakan pendapat berbeda. Sigit menyatakan ada kebenaran Allah untuk panduan hidup manusia.
Sigit adalah pengikut Isa. Ia menjelaskan pandangannya dari kitab Allah.
Ada standard yang tegas di seluruh kitab Allah. Ada larangan untuk tidak boleh berbohong dalam 10 perintah Allah (Taurat, Keluaran 20:16). Juga Zabur menyatakan perlu menjaga sumpah dengan setia. Bahkan walau rugi (Zabur 15:4).
Terutama dalam ajaran Isa ada kebenaran yang sangat jelas. Mengajarkan manusia bisa menjadi terpercaya. Berkata jujur apa adanya.
“Katakan saja ‘Ya’ atau ‘Tidak’. Itu sudah cukup. [Keperluan] meneguhkan janji dengan sumpah menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres” (Injil, Rasul Besar Matius 5:37 – FAYH).
Bahkan ada peringatan keras untuk tidak berbohong. Karena sikap ini bukan berasal dari Allah.
Ingat, semua kebohongan berasal dari iblis! “. . . di dalam dia [iblis] tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
Karena itu pengikut Isa yang baik akan berbicara benar. Akan berusaha jujur walau ada resikonya.
Semua penjelasan ini menyentuh hati Bimo. Ia melihat standard kebenaran yang tegas dan jelas. Ia menjadi simpatik dengan temannya yang adalah pengikut Isa. Bimo mengambil keputusan untuk tidak mempraktekkan Taqiyya lagi. Ia sangat tertarik pada ajaran Isa Al-Masih dan makin yakin, seperti Isa tekankan, semua kebohongan berasal dari Iblis. Bimo juga mengambil keputusan untuk belajar lebih mendalam mengenai Isa Al-Masih!
Isa Al-Masih, Kalimatullah, Kebenaran yang Menyelamatkan
Selanjutnya Sigit menjelaskan bahwa Isa Al-Masih memang adalah perwujudan Firman (Kalimatullah). Isa menyatakan diri-Nya kebenaran Allah bagi manusia. Ia tidak pernah berbohong!
Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa maka bisa mendapatkan kebenaran Allah. Kebenaran ini akan menjadi panduan kehidupan sejati.
Melalui Isa, Allah juga akan menerima ibadah kita. Akan tersedia rahmat-Nya bagi kehidupan ini. Bahkan sampai nanti mendapat surga di akhirat.
“Kita tahu bahwa Anak Allah [Isa Al-Masih] sudah datang dan sudah memberikan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Allah yang benar. . . . dan inilah hidup sejati dan kekal [surga]” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:20 BIS).
Maukah Anda mendapat panduan kehidupan sejati? Mari mengimani dan belajar kebenaran Allah melalui Isa Al-Masih.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengenal Asma Allah Al-Waasi, Memberi Harapan Sejati Umat Islam
- Al-Quran Dan Injil Percaya, Semua Orang Berdosa Mendapatkan Balasan!
- Apakah Al-Quran Mengajarkan bahwa Dusta Termasuk Dosa?
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana menurut Saudara perbedaan Al-Taqiyya dan larangan tidak boleh berbohong dalam prakteknya di kehidupan modern ini?
- Bagaimana menurut Saudara ada Hadits yang mengijinkan ada 3 pengecualian boleh berbohong?
- Bagaimana menurut Saudara mengenai Isa Al-Masih yang adalah Kalimatullah yang membawa kebenaran Allah?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].