Sebuah surat kabar utama, New York Times, memuat salah satu judul artikelnya: “Apakah Menikah itu Baik untuk Kesehatan?” Sebuah riset baru-baru ini juga mengatakan bahwa menikah dapat mempengaruhi kesehatan. Ini tergantung apakah pernikahannya bahagia atau tidak. Ulasan dibawa ini secara singkat menjelaskan dampak pernikahan yang tidak harmonis, berdasarkan fakta dan masukan dari ajaran Kitab Suci tentang pernikahan.
Dampak dari Pernikahan tidak Harmonis
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa orang yang menikah cenderung lebih sehat dan berumur panjang dibanding yang tidak menikah, Pneumonia, kanker, dan serangan jantung lebih jarang terjadi pada mereka yang menikah. Namun belakangan ini sebuah riset mengemukakan, faktor yang mendukung umur panjang tersebut ditentukan oleh kwalitas pernikahan. Nah, pernikahan dan hubungan suami istri tidak harmonis ternyata akan berpotensi menimbulkan lebih banyak penyakit.
Menurut hasil riset Psikologis Timothy W. Smith dari University of Utah, di antara pasangan yang rata-rata sudah menikah selama 36 tahun, jikalau argumentasi yang dikemukakan ketika berkomunikasi berisi kata-kata yang tidak baik, itu akan mempertinggi resiko penyakit jantung.
Artikel surat kabar Times menyelidiki riset kontemporer tentang hubungan suami isteri dan kesehatan tubuh, dan ternyata hubungan suami-isteri erat kaitannya dengan kesehatan tubuh. Pneumonia, kanker, dan serangan jantung lebih jarang terjadi pada mereka yang menikah. “Kunci keharmonisan berada pada hubungan itu sendiri, bukan pernikahannya.” kata sejarawan Stephanie Coontz.
Pertengkaran Dalam Pernikahan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam setiap pernikahan pasti akan terjadi pertengkaran. Baik pertengkaran kecil maupun besar. Pertengkaran antara suami isteri bisa secara negatif mempengaruhi pernikahan dan kesehatan tubuh.
“Berusahalah lebih keras lagi agar hubungan suami isteri menjadi lebih baik,” nasihat sosiologis Linda J. Waite dari University of Chicago. “Jika Anda belajar bagaimana mengatur pertengkaran sejak awal, maka Anda dapat menghindari masalah dalam pernikahan karena interaksi yang negatif” lanjutnya.
Penyelesaian konflik secara baik akan meningkatkan keharmonisan keluarga, dan dengan demikian akan memberi pengaruh yang positif pada kesehatan.
Kwalitas Hubungan Pernikahan Islam Dan Kesehatan
Salah satu ayat Al-Quran berbunyi, “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka” (Qs 4:34).
Hadits lain mengutip Asma, anak perempuan Abu Bakar, seperti dalam Hadits Shahih Bukhari: “Akulah isteri keempat dari Al-Zabayar (satu dari dua belas kawan yang dijanjikan Firdaus oleh Muhammad). Bila Al-Zabayar marah dengan salah satu dari kami, kami dipukul sampai pukulannya patah.”
Melalui media televisi masyarakat dapat melihat berbagai macam bentuk penganiayaan yang terjadi dalam keluarga, khususnya antara suami dan isteri. Berbagai faktor penyebab terjadinya pertengkaran tersebut. Mungkinkah ayat di atas telah mendorong para suami untuk memukul isteri mereka jika terjadi pertengkaran? Jelas, pernikahan seperti ini bukanlah pernikahan yang harmonis. Kwalitas pernikahan tidak harmonis berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.
Bagaimana Seharusnya Hubungan Suami Isteri?
Konflik dalam pernikahan memang tidak bisa dihindari, tetapi bertengkarlah dengan penuh kasih guna mencari solusi terbaik dan bukan mengutamakan ego masing-masing. Hal itu akan lebih baik bagi hubungan dan kesehatan tubuh. Juga, jika bertengkar dengan kasih, saat suami isteri berbaikan kembali, hubungan mereka akan menjadi tambah erat.
Menyelesaikan sebuah pertengkaran adalah lebih baik daripada harus menundanya berhari-hari. Injil, Surat Efesus 4:26 berkata, “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Saling mendengar dan menghargai argumen dari pasangan masing-masing adalah salah satu cara bertengkar dengan penuh kasih. Dengan mendengarkan, maka pasangan akan merasa dihargai. “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” (Injil, Surat Yakobus 1:19-20)
Demikianlah, sebuah pernikahan yang mempunyai kwalitas baik dapat meningkatkan kesehatan kedua pasangan, kemungkinan berumur lebih panjang, dan terhindari dari berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh pernikahan yang tidak baik.
[Staff Isa dan Islam – Langkah pertama untuk menemukan pernikahan bahagia adalah mengalami keselamatan yang disediakan Isa Al-Masih. Selidikilah halaman ini untuk keterangan lebih lagi mengenai keselamatan.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Jalan Keluar bagi Masalah Pernikahan yang Tidak Harmonis“, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]
Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.
Wassalam,
Staf, Isa dan Islam