Ada sebagian orang yang meragukan keaslian isi Injil. Al-Quran menyatakan bahwa Injil adalah firman Allah dengan jelas.
“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat …” (Qs 5:46).
Apakah ada bukti Injil telah diubah? Bagaimana kita bisa yakin mendapatkan kebenaran yang asli?
Jika Injilnya masih murni, sangat penting membaca Injil karena di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya Allah. Mari kita lihat penjelasan berikut ini.
Bukti Keotentikan Injil
Pernyataan isi Injil palsu sering terlontar dari umat Muslim. Beberapa orang ragu keabsahan isi Injil. Sebagian menyatakan ada bukti Injil telah diubah.
Saat ini terdapat lebih dari 5,300 naskah kuno Injil dalam bahasa Yunani. Naskah yang paling tua adalah naskah yang paling penting, yaitu uncials dan papyri.
Banyaknya kopian naskah menolong untuk menjaga keotentikan isi Injil. Karena jika ada satu kopian yang berbeda, dengan mudahnya dapat dibandingkan dengan banyak naskah lainnya.
Salah satu naskah kuno yang lengkap memuat seluruh Kitab Injil ialah Codex Sinaiticus. Codex ini berasal dari tahun 350 M (hampir tiga ratus tahun sebelum Muhammad lahir). Codex adalah buku kuno hasil tulisan tangan sebelum penemuan mesin cetak.
Berikut adalah beberapa naskah tertua, uncials yang diakui keasliannya. Naskah ini menjadi dasar terjemahan Injil pada masa kini.
- Codex Vaticanus (325 – 350 M). Sekarang berada di London, Inggris.
- Codex Sinaiticus (350 M). Sekarang berada di London, Inggris.
- Codex Alexandrinus (400 M). Sekarang berada di London, Inggris.
- Codex Ephraimi (400 M). Sekarang berada di Paris, Prancis.
- Codex Bezae (450 M). Sekarang berada di Cambridge, Inggris.
Naskah-naskah ini memberikan bukti bahwa Injil yang ada sekarang sama dengan Injil yang ada pada masa Muhammad. Bahkan sama dengan Injil dari beberapa abad sebelumnya. Jadi, umat Nasrani sekarang ini memiliki Injil yang sama seperti yang diedarkan di tanah Arab pada masa perkembangan Islam. Ini adalah Injil yang Muhammad ketahui.
Benarkah Injil Tidak Asli Karena Terdapat Dalam Berbagai Bahasa?
Salah satu keberatan umat Muslim mengenai injil adalah karena terdapat dalam berbagai bahasa. Namun, apakah ini bisa menjadi bukti Injil telah diubah?
Orang nasrani sangat ingin mengerti wahyu Allah. Tentu tidak semua orang bisa bahasa asli Injil, yaitu Ibrani dan Yunani. Karena itu maka isi Injil diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Seperti halnya dokumen internasional (contoh dokumen PBB) diterjemahkan ke berbagai bahasa. Tidak ada yang mencurigai keabsahannya karena diterjemahkan. Seandainya ada yang meragukan, dengan mudah dapat melakukan pengecekan ke bahasa aslinya.
Penerjemah Injil adalah orang yang ahli di bidangnya. Mereka melakukan dengan hati-hati dan teliti. Semua berdasar pada naskah orisinil yang berbahasa Ibrani dan Yunani. Karena itu hasil terjemahan dapat diterima dan dipercaya.
Al-Quran juga diterjemahkan ke berbagai bahasa. Memang banyak orang membaca dalam bahasa Arab. Namun banyak juga yang tidak mengerti artinya. Karena itu Al-Quran juga melalui proses penerjemahan. Tidak ada yang mempertanyakan keabsahan Al-Quran hasil terjemahan.
Jadi, jelas diterjemahkan bukan berarti bukti Injil telah diubah! Hal ini tidak menentukan keabsahannya. Anda bisa yakin isi injil bahasa Indonesia sama dengan bahasa aslinya.
Apakah Kita Bisa Percaya Keabsahan Injil?
Al-Quran mengatakan: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil …” (Qs 5:68). Rupanya Mukmin perlu menaati isi Injil. Jika demikian, mana mungkin isinya dapat diubah manusia?
Jelas Injil adalah Firman Allah. Isa Al-Masih memberitahukan demikian. Isa Al-Masih merupakan Kalimat Allah (Kalimatullah) yang menjelma menjadi manusia. Ia membawa kebenaran. “Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar…” (Qs 19:34).
Isa menyatakan Injil, yaitu Kabar Baik melalui murid-murid-Nya. Ia juga meneguhkan Kitab-Kitab terdahulu dalam ajaran-Nya. Ajaran Isa penuh kuasa dan mukjizat dari Allah. Semua ini meneguhkan keabsahan isi Injil sebagai Firman Allah.
Tidak Ada yang Dapat Mengubah Firman Allah!
Kita bisa yakin keaslian isi Injil. Allah pasti akan menjaga firman-Nya. “Tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Qs 6:34).
Bagaimana bisa seseorang berpandangan bahwa kalimat Allah dapat diubah oleh manusia? Dialah orang yang kurang percaya Kemahakuasaan Allah.
Injil meneguhkan bahwa firman Allah terpercaya. “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Injil, Galatia 1:8).
Demikianlah Injil adalah firman Allah. Injil bersifat kekal. Tidak ada bukti Injil telah diubah. Memang tidak ada yang sanggup mengubah Firman Allah. Isi Injil yang ada sekarang adalah Injil yang sama diberitakan 600 tahun sebelum lahirnya agama Islam.
Setiap Manusia Perlu Mengetahui Isi Injil
Kami berharap penjelasan ini dapat menjawab keraguan beberapa orang. Karena setiap orang berhak menerima kabar baik. Arti kata “Injil” sendiri adalah Kabar baik! Kabar baik yaitu keselamatan manusia dari dosa.
Di dalam Injil ada “petunjuk dan cahaya” Allah bagi keselamatan manusia. Ini adalah surat cinta dari Allah yaitu keselamatan kekal melalui Isa Al-Masih. “…Berita ini [Injil] adalah cara Allah yang penuh kuasa untuk membawa semua orang percaya [kepada Isa] ke surga” (Injil, Roma 1:16, FAYH).
Jika Anda ingin masuk surga, selamat dari dosa, silakan baca uraian tentang keselamatan pada situs ini.
Jha mengatakan
~
Aku Nasrani cuma masih ambigu karena sering teman-teman yang beragama Islam tidak mengakui salah satu rasul, yaitu Paulus. Jadi, aku mau bertanya.
Apakah Paulus adalah salah satu murid Tuhan Yesus, sedangkan dia muncul setelah Yesus sudah tidak ada? Mohon dijawab pakai pembuktian bukan asumsi sehingga ada penerangan hidupku. GBU.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Jha,
Sebenarnya tidak perlu merasakan ambigu karena tidak adanya pengakuan dari umat beragama lain tentang Paulus. Faktanya, saudara-saudara beragama Islam tidak mengakui Isa Al-Masih adalah Allah. Sebaliknya, kita perlu menghargai hal itu.
Paulus adalah salah satu pengikut Isa Al-Masih yang dipilih Isa Al-Masih secara langsung untuk memberitakan tentang kepastian selamat dari Isa Al-Masih (Injil, Kisah Para Rasul 9:1-22). Dengan demikian, dipilihnya Paulus secara langsung oleh Isa Al-Masih sebagai salah satu rasul merupakan bukti kerasulannya.
Itu sebabnya, tidak ada perubahan dalam kitab suci Injil. Saudara Jha dapat membaca kitab suci Injil untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Mengenal Isa Al-Masih akan menolong saudara akan bangga, bukan ambigu.
~
Solihin
Wisnu Hadi subroto mengatakan
~
Permisi, saya Islam. Saya mau bertanya. Kenapa isi kitab Injil itu berbeda-beda?
Ada salah satu ayat yang menyebutkan Yesus itu hanya utusan dan ada ayat lain yang menyebutkan Yesus itu Tuhan. Apakah Yesus itu di khitan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Wisnu Hadi Subroto,
Kami senang dengan pertanyaan Anda. Kami mohon izin menjawab satu saja pertanyaan yang diajukan oleh Anda karena Anda telah memberikan dua pertanyaan. Kenapa isi kitab Injil itu berbeda-beda?
Sebenarnya isi kitab suci Injil tidak berbeda-beda, melainkan saling melengkapi. Sehingga tiap peristiwa itu menjadi lebih lengkap diketahui dan dipahami pembaca di segala zaman. Walaupun penulisnya berbeda-beda.
Menarik untuk disimak dan dicermati, sekalipun penulisnya berbeda-beda, tetapi inti berita yang disampaikan dalam kitab suci Injil adalah sama. Berita itu adalah kepastian selamat yang diberikan oleh Isa Al-Masih. Maukah Anda mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
Mmaulana mengatakan
~
Injil dari Yesus dulu bahasa Ibrani, lalu dihancurkan oleh Paulus dan naskah salinannya juga hancurkan. Lalu sekitar 20 masehi Paulus dan para gereja membuat kembali berdasarkan menurut tokoh yang 4 jadilah : Injil Yohanes, Matius, Markus, Lukas.
Di sini injil yang asli dihancurkan karena ada orang yang menentang bahwa Yesus tuhan, lalu orang itu di bunuh oleh Paulus. Dan panjang lagi ceritanya cari tahu sendiri sejarah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mmaulana,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami tahu bahwa argumentasi saudara itu hanya berdasarkan rekaan semata. Rekaan tersebut menjadi kebohongan ketika saudara menyatakan itu sebagai sejarah. Dengan cara seperti itu bukannya baik tetapi justru tidak baik untuk saudara.
Coba jelaskan, Injil mana yang dimaksudkan kitab suci Islam sebagai Injil yang asli padahal menurut saudara Injil yang asli sudah dimusnahkan Paulus. Padahal Islam baru lahir kurang lebih 700 tahun setelah Paulus. Mohon tanggapannya.
~
Noni
Bromuslim mengatakan
~
Jawabannya semua ngambang dan mutar-mutar karena memang tidak ada jawaban yang pas. Sampai-sampai banyak pendeta, biarawati, pastur yang mualaf karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dikatakan Injil hasil tulisan dari murid Yesus ada beberapa versi yang saling melengkapi. Berarti sewaktu menulisnya hanya berdasarkan interpretasi masing-masing murid dan pasti beda-beda.
Jadi yang asli yang mana, gagal paham. Islam meyakini Isa Al-Masih tapi bukan Isa Al-Masih, Yesus versi Kristen saat ini. Beda ajarannya. Itu yang Muslim tolak.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Bromuslim,
Terimakasih atas tanggapannya. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih apa yang ia yakini berdasarkan bermacam-macam alasan dan motivasi. Ada yang memilih karena materi, faktor ekonomi, pernikahan, kekecewaan dan lain-lain.
Jadi tidak selalu seseorang memilih apa yang ia yakini berdasarkan Kebenaran. Karena ada banyak umat beragama yang masih terus mencari Kebenaran Allah.
Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sudah menemukan Kebenaran Allah dalam apa yang saudara yakini?
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Terimakasih atas tanggapannya”.(Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
Para Penulis Firman Allah diilhamkan oleh Allah/mendapat wahyu dari Allah dalam menuliskan Firman-Nya, bukan dari pikiran penulis sendiri.
~
Noni