• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Cerpen > Orang Kristen Dan Islam, Serta Naskah Asli Injil dan Al-Quran

Orang Kristen Dan Islam, Serta Naskah Asli Injil dan Al-Quran

18 Mei 2011 oleh Web Administrator 98 Komentar

Banyak umat beragama bingung dengan kenyataan bahwa naskah asli Injil dan Al-Quran tidak ada. Melalui cerpen di bawah ini, staf Isa Dan Islam berusaha memberi perspektif pada masalah tersebut.

PerkapalanDi tahun 1900, seorang pemuda Minang dari keluarga petani menikahi wanita Bugis. Sebagai pengantin baru, mereka ingin memiliki keluarga yang bahagia. M. Mustafa, sang suami berpendapat, dengan pindah ke Singapura impian mereka dapat terwujud. Alimah, isterinya, setuju dan merekapun pindah ke Singapura.

Mendirikan Maskapai Perkapalan

Di Singapura awalnya Mustafa focus mendirikan maskapai perkapalan yang menghubungkan Singapura dengan Palembang, Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Lombok, Ambon, dan Makassar. Perusahaannya berkembang pesat. Dua puluh tahun kemudian kapal-kapalnya mulai berlayar ke Kucing, Kuala Lumpur, Saigon, Manila, Hong Kong dan Tokyo. Secara perlahan, dia mulai mendirikan maskapai perkapalan terbesar di Asia Tenggara dan menjadi sangat kaya.

Perkembangan Keluarga Mustafa

Allah mengaruniai Mustafa tujuh anak. Dua diantaranya meninggal di usia muda. Kelima anaknya: Abbas, Ghulam, Hassan, Aidah, dan Selina telah lulus perguruan tinggi dengan nilai baik.

Harapan Mustafa Tentang Warisan Bagi Keturunannya

Mustafa sering berunding dengan Abdul Hamid, adiknya yang tinggal di Padang mengenai pembagian kekayaan bagi keturunannya. Tahun 1920 Mustafa mengirim surat kepada adiknya mengatakan bahwa dia akan membagikan simpanan emasnya kepada cucu-cucunya di tahun 2000, yaitu 80 tahun kemudian.

Tahun 1935, Mustafa meninggal. Sebelum meninggal dia membuat Surat Wasiat. Isinya: “Harta saya dalam bentuk emas tidak akan dibagikan kepada keturunan saya hingga tahun 2000. Saat itu setiap cucu saya yang masih hidup akan mendapat lima kilo emas dan sisanya diserahkan ke Palang Merah International.” Surat Wasiat itu ditanda-tangani Mustafa dan disimpan di Bank Asia Singapura.

Sekilas Tentang Anak-anak Mustafa dan Perang Dunia II

Kelima anak Mustafa telah menikah dan diberkati anak-anak, hingga cucu Mustafa berjumlah 19 orang. Lalu kelima anaknya membuat salinan Surat Wasiat Mustafa dan memberikan kepada anak-anak mereka. Supaya mereka tahu bahwa tahun 2000, jika mereka masih hidup, masing-masing dari mereka akan menerima warisan lima kilo emas.

Saat Perang Dunia II terjadi, Bank Asia Singapura rusak total. Surat Wasiat Mustafa yang disimpan di bank tersebut ikut musnah. Akibat perang, cucu-cucu Mustafa pindah ke negara: Belanda, Kanada, Hong Kong, Afrika Selatan, Brasilia, Indonesia, dan Malaysia. Semuanya masih membawa salinan Surat Wasiat Mustafa walaupun tidak terlalu memikirkannya.

Surat WasiatUsaha M. Taslim Untuk Mendapatkan Warisannya

1 Januari 2000, Taslim, salah satu cucu Mustafa yang tinggal di Indonesia mulai mempertimbangkan warisan dari kakeknya. Diapun mengambil salinan Surat Wasiat miliknya dan berangkat ke Singapura. Di sana dia menemui petugas Bank Asia dan menyerahkan salinan Surat Wasiat kakeknya.

Petugas Bank Asia tertawa dan berkata, “Surat Wasiat asli dengan tanda tangan Bapak M. Mustafa tidak ada. Tidak mungkin Bank Asia menyerahkan puluhan kilogram emas kepada cucu-cucunya hanya berdasarkan salinan Surat Wasiat”

Mengumpulkan Informasi untuk Pengadilan Singapura

Taslim tidak putus asa. Dia berusaha menghubungi semua sepupunya, cucu Mustafa. Empat belas orang diantaranya masih hidup. Taslim meminta agar mereka mengirim salinan Surat Wasiat kakeknya yang ditanda-tangani orang-tua mereka ke Indonesia. Maka Taslim mengumpulkan 14 salinan Surat Wasiat asli.

Taslim juga menghubungi cucu Abdul Hamid, adik dari kakeknya. Cucu Abdul Hamid masih memiliki surat tua sekali dari Mustafa kepada kakeknya. Dalam surat itu Mustafa menulis bahwa ia akan memberi masing-masing cucunya lima kilo emas di tahun 2000. Tulisan dalam surat tua itu adalah tulisan Mustafa.

Argumentasi Pembela Taslim di Meja Hijau

Bermodalkan informasi yang lengkap, Taslim menemui jaksa di Singapura. Kasus inipun masuk ke Pengadilan Nasional Singapura. Bank Asia berusaha membuktikan bahwa salinan Surat Wasiat itu tidak dapat diandalkan walaupun Pembela Taslim menunjukkan semua salinan Surat Wasiat itu isinya sama.

Lalu Pembela Bank Asia menunjukkan ada salinan Surat Wasiat yang menggunakan ejaan berbeda. Seperti, satu salinan Surat Wasiat memberi ejaan “soedah” dan salinan lain memberi ejaan “sudah” dlsbgnya.

Akhirnya Pembela Taslim menunjukkan surat dari Mustafa kepada adiknya, Abdul Hamid, yang menjelaskan bahwa hartanya berbentuk emas akan dibagikan kepada cucunya di tahun 2000.

Keputusan Hakim Atas Kasus Cucu-cucu Mustafa vs. Bank Asia Singapura

Jelas semua salinan Surat Wasiat ini berasal dari Surat Wasiat asli. Walaupun salinan ditulis oleh orang yang berbeda, tetapi jelas didasari dari naskah asli. Mengenai ejaan tidak perlu dikhawatirkan karena ejaan kata sering berubah. Dan lagi, surat dari Mustafa ke adiknya mendukung isi salinan Surat Wasiat tersebut.

Lalu, hakim meminta Bank Asia Singapura memberi lima kilo emas kepada setiap cucu Mustafa yang masih hidup.

Mengapa Salinan Surat Wasiat Dapat Diandalkan?

Jika hanya satu salinan Surat Wasiat mungkin tidak dapat diandalkan. Tetapi jika ada banyak salinan yang ditulis oleh orang berbeda, akan menguatkan argumentasi. Dan lagi, bila semua salinan sama, kecuali dalam hal ejaan, bukti akan semakin kuat. Sehingga tulisan lain, yaitu surat dari Mustafa ke adiknya mendukung apa yang terdapat dalam salinan Surat Wasiat. Inilah yang menguatkan argumen tersebut.

Naskah KunoTanpa Naskah Asli, Wahyu Allah Masih Dapat Diandalkan

Banyak berpendapat, karena naskah asli tidak ada, maka Injil tidak dapat diandalkan. Benar naskah asli Injil tidak ada (demikian juga naskah asli Al-Quran).

Namun ada 4,680 salinan naskah kuno Injil dalam bahasa Yunani (bahasa asli Injil). Juga ada 1,838 petikan nats Alkitab yang dipakai dalam sembahyang. Disamping itu ada 6,000 naskah kuno Injil terjemahan ke bahasa-bahasa kuno seperti: Latin, Syria, Koptik Mesir, Gothic, Armenia, Georgia, Arab, Nubia, Parsi, dan Slav. Semua naskah ini disalin sebelum masa Muhammad.

Maka, ada ribuan salinan Injil kuno yang berdasarkan naskah asli. Yang mengherankan, ribuan salinan ini 99.9 persen cocok satu sama yang lain. Sehingga tidak perlu khawatir bila tidak mempunyai naskah aslinya. Hakim Singapura memutuskan Bank Asia kalah dalam persidangan karena terdapat empat belas salinan Surat Wasiat. Dan, ada lebih dari 10,000 salinan kuno Injil Isa Al-Masih.

Injil memuat ajaran yang diberikan oleh Isa Al-Masih dan rasul-rasul-Nya. Kita semua wajib menjunjung tinggi, mempelajari, dan menerima ajaran yang terdapat dalam Injil. Jelas semuanya sesuai dengan naskah asli. Semuanya datang dari Allah!

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
  2. Benarkah Ada Kutipan Dari “Injil Palsu” Dalam Al-Quran?
  3. Al-Quran Atau Injil Yang Lebih Sempurna?
  4. Injil, Palsu Atau Tidak?
  5. Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Orang Kristen Dan Islam, Serta Naskah Asli Injil dan Al-Quran” ini, silakan menghubungi kami dengan cara atau SMS ke: 0812-8100-0718 klik link ini.

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Cerpen

Subscribe
Beritahulah
98 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
mas syarif
23 Mei 2011 7:00 am

*
Beda surat warisan ini dengan Injil :

1. Surat warisan ditulis sendiri oleh Pak Mustofa ketika masih hidup. Injil ditulis bukan oleh Yesus ketika dia masih hidup.

2. Surat warisan ini disalin, sedangkan Injil diterjemahkan tanpa mencantumkan naskah asli. Antara bahasa ada grammar dan vocab yang berbeda, sehingga tidak bisa diterjemahkan persis dengan maksud bahasa asli.

3. Dianalogikan tingkat akurasi adalah 99.9 % artinya 0,01% salah. Ketika kitab Suci mengandung kesalahan, maka namanya bukan Kitab Suci.

4. Naskah mendekati lengkap Bible yang tertua adalah Codex Sinaicitus bertanggal pertengahan abad 4. Jarak yang cukup jauh antara Yesus dengan Injil ini.

Jangan samakan pula Injil dengan Al-Quran. Al-Quran ditulis dan dihafalkan ketika Nabi Muhammad masih hidup. Sampai sekarang, Al-Quran diseluruh dunia sama 100%.

Balas
staff
1 Juni 2011 10:29 am
Balasan ke  mas syarif

~
1. Injil ditulis oleh Allah sendiri dengan memakai perpanjangan tangan murid-murid Isa Al-Masih. Satu hal yang pasti, bahwa pada saat menulis Injil, mereka diurapi oleh Roh Allah. Sehingga mereka menulis sesuai dengan arahan dari Allah.

2. Sama seperti contoh surat dalam artikel ini, Kitab-Kitab Injil juga disalin dan diterjemahkan langsung dari salinan asli Injil yang ditulis para murid Isa Al-Masih, dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Bahkan ketika diterjemahkan ke berbagai bahasa pun, Injil selalu diterjemahkan oleh orang-orang yang berpengalaman. Diterjemahkan dengan sangat hati-hati, teliti, dan semua didasarkan pada salinan orisinil yang berbahasa Ibrani dan Yunani.

3. Kitab asli Injil yang ditulis oleh para murid Isa Al-Masih adalah tanpa salah, benar 100%. Kesalahan yang sedikit itu terdapat pada terjemahan dan tafsirannya dalam berbagai bahasa. Namun kesalahan kecil ini tidak pernah merubah arti Kitab Suci.

4. Injil adalah Firman Allah. Ini diimani oleh umat Kristiani dan umat Islam sendiri. Kalau begitu Injil adalah jelas tanpa salah karena berasal dari Allah. Agar tetap lestari, maka diadakan penulisan ulang yang disalin berdasarkan naskah aslinya sehingga tidak mungkin salah. Salah satunya adalah Codex Sinaicitus yang Saudara sebutkan.

Manakah lebih baik: 1) Membaca sebuah kitab dalam bahasa yang tidak kita mengerti sama sekali, atau 2) Membaca sebuah kitab dalam bahasa yang kita mengerti?

Jelas pilihan kedualah yang terbaik. Karena selain dapat membacanya, kita juga dapat mengerti dan menyelidiki isi hati Tuhan yang terdapat dalam Kitab Suci tersebut.

Jadi, adakah yang salah dengan penterjemahan Injil? Jelas tidak!
~
SO/CA

Balas
kumbang
21 Juni 2011 5:06 pm
Balasan ke  staff

*
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab (yahudi dan Nasrani=kristen) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS 98:6)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS 98:7).

“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Alloh ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS 98:8)

Balas
staff
30 Juni 2011 8:33 am
Balasan ke  kumbang

~
Benarkah orang Yahudi dan Kristen adalah orang-orang kafir?

“…dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.” (Qs 3:55)

Dengan jelas ayat di atas pengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih (orang Kristen) akan dijadikan Allah di atas orang-orang kafir. Bila benar apa yang dikatakan ayat Qs 98:6 bahwa orang-orang kafir itu adalah orang Kristen, bagaimana mungkin orang Kristen di atas orang Kristen?

Apakah telah terjadi ketidak-konsistenan dalam ayat-ayat Al-Quran?
~
SO

Balas
lucas Balo
23 Mei 2011 7:01 am

*
Dalam kisah di atas memang benar tidak ada surat aslinya tapi masing-masing orang memegang copy yang sama dalam bahasa yang sama.

Sedangkan Alkitab kita dalam puluhan bahasa, yang menandakan bahwa penulis wasiatnya tidak satu orang tapi banyak orang dari banyak bangsa.

Balas
staff
1 Juni 2011 10:27 am
Balasan ke  lucas Balo

~
Saudara Lucas Bolo, sesungguhnya salinan atau kopi dari Kitab Injil dalam bahasa asli, adalah sangat banyak dan bahkan tak terhitung jumlahnya.

Karena begitu mencintai Kitab Injil, salinan atas Kitab Injil dibuat oleh begitu banyak orang berdasarkan pada Kitab Injil asli. Dan hasilnya semua sama, atau hanya ada sedikit perbedaan yang tidak berarti.

Injil ini kemudian diterjemahkan ke dalam puluhan dan bahkan ribuan bahasa di dunia.

Mengapa? Perhatikanlah ayat berikut: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Injil, Rasul Besar Matius 24:14)

Perintah di atas hanya dapat digenapi dengan menterjemahkan Alkitab ke dalam seluruh bahasa yang ada di muka bumi ini. Tujuannya, agar setiap orang, bukan hanya dapat membaca, tetapi juga dapat mengerti isi dari Injil tersebut.

Satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa semua Alkitab tersebut selalu diterjemahkan oleh orang-orang yang berpengalaman. Diterjemahkan dengan sangat hati-hati, teliti, dan semua didasarkan pada naskah orisinil yang berbahasa Ibrani dan Yunani.

Silakan saudara membaca artikel pada url ini untuk lebih jelasnya, https://www.isadanislam.org/tanya–jawab/alkitab/193-injil-palsu-atau-tidak.
~
SO/CA

Balas
muh tahir abdullah
25 Mei 2011 4:27 pm

*
Apa artinya 99,9 % cocok?

Kalau begitu ada 0,1 % tidak cocok, apakah ini dapat diartikan berbeda atau sama?

Kalau saya mengartikan ada keterangan dalam Injil saling berbeda.

Balas
staff
1 Juni 2011 10:26 am
Balasan ke  muh tahir abdullah

~
Saudara Muh Tahir Abdullah, Kitab Injil yang asli adalah tanpa salah, karena berasal dari Allah.

Dan karena begitu banyak orang yang mengasihi Kitab Injil ini, maka ribuan orang membuat salinan atasnya dengan mengacu pada Kitab asli tersebut. Dan pada ribuan salinan ini, ternyata hanya ada sedikit perbedaan. Itupun bukan pada hal-hal yang prinsip. Pada umumnya dan pada hal-hal yang pokok, semua salinan adalah persis sama, sehingga makna yang disampaikan juga tetap persis sama.

Inilah sebabnya maka Allah bahkan memerintahkan kepada nabi Saudara agar bertanya kepada orang yang memiliki Taurat dan Injil, jika ia berada dalam keragu-raguan (Qs 10:94; Qs 16:43-44).

Juga dikatakan bahwa di dalam Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68).

Allah sendiri mengatakan bahwa Firman-Nya tidak mungkin dapat dipalsukan. Kalimat-kalimat Allah tidak mungkin dapat dirubah oleh siapapun (Qs 6:34).

Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

CA

Balas
Abu Syarif
9 Juni 2011 7:06 am

*
Injilnya Katolik berbeda dengan Kristen, padahal Yesus, Roh Kudus dan Tuhannya sama.

Allah sendiri mengatakan bahwa Firman-Nya tidak mungkin dapat dipalsukan. Kalimat-kalimat Allah tidak mungkin dapat dirubah oleh siapapun (Qs 6:34).

Ini penjagaan Allah kepada Al-Quran, bukan pada Injil. Bagaimana anda menggunakan dalil Al-Quran untuk membela Injil, padahal anda tidak mengakui Al-Quran?

Saya bisa jelaskan tentang ayat di bawah kalau space yang diberikan cukup: “Juga dikatakan bahwa di dalam Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68).”

Balas
staff
11 Juni 2011 12:00 pm
Balasan ke  Abu Syarif

~
Saudara Abu Syarif, berikut kami kutip Qs 6:34

“Dan sesungguhnya telah didustakan rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorang pun yang dapat merubah kalimat-kalimat Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.”

Dalam huruf tebal di atas, sangat jelas bahwa berita dari rasul-rasul sebelum nabi Saudara berarti Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Ini berarti maksud dari ayat ini berarti Al-Kitab lah yang tidak mungkin dipalsukan dan bukan kitab Saudara.

Umat Kristiani percaya dan beriman kepada Al-Kitab. Pada Al-Kitab terdapat 39 surat Perjanjian Lama dan 27 surat Perjanjian Baru. Surat-surat dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum masa kehidupan Isa Al-Masih dan surat-surat Perjanjian Baru ditulis setelah masa kehidupan Isa Al-Masih.

Umat Kristiani percaya kepada 39 surat Perjanjian Lama sama seperti yang ada pada zaman Isa Al-Masih dan diakui oleh Isa Al-Masih. Pada umat Katolik ada penambahan beberapa kitab. Untuk sebab penambahannya, kami mempersilahkan Saudara menanyakannya kepada umat Katolik, sebab itu adalah wewenang mereka untuk menjawab pertanyaan ini. Kami adalah umat Kristiani dan bukan Katolik.

CA

Balas
abu syarif
11 Juni 2011 12:47 pm

*
“Kalimat-kalimat Allah” di ayat itu adalah “Janji-janji Allah” bukan “Kitab-kitab Allah”, jadi jangan pakai ayat ini sebagai dalil untuk penjagaan Allah terhadap injil.

Secara history, Katolik lebih dulu ada sebelum Kristen. Perpecahan terjadi pada tahun 1501, di pelopori oleh Martin Luther King. Artinya bukan katolik yang menambahkan surat, tetapi kristen yang mengurangi surat.

Jadi jangan memutarbalikkan fakta sejarah. Kalian(Kristen-Katolik)kitab sama, Tuhan sama. Mana diantara kalian yang benar ?

Ajaran kalian sama, ajaran kasih sayang, tetapi jutaan orang mati karena perang antar kalian sendiri. Kalian hanya bisa menyesatkan Muslim yang miskin dan bodoh.

Jadi pakai saja metode lama kalian. Kalau pakai metode ini, akan semakin terlihat kebodohan kalian. Muslim yang melek internet, bukan muslim yang miskin dan bodoh. Sedangkan kristen yang masuk Islam, biasanya adalah orang berilmu diantara kalian.

Balas
staff
15 Juni 2011 7:42 pm
Balasan ke  abu syarif

~
Saudara Abu Syarif, apakah Saudara boleh sesuka hati merubah kata-kata dalam kitab Saudara? Di sana dituliskan ‘kalimat-kalimat Allah’, tetapi Saudara justru menukarkan kata-kata tersebut.

Kalimat-kalimat Allah secara mutlak berarti Firman Allah. Dan ini berarti: Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil, tidak mungkin bisa dipalsukan oleh manusia.

Kristen adalah lebih dahulu ada daripada Katolik. Sebutan ‘Kristen’ bahkan tertera dalam Al-Kitab. Sebagai contoh: Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Injil, Kisah Para Rasul 11:26).

Para pengikut Isa Al-Masih yang sejati tidak akan pernah mengajarkan kekerasan. Sebab Isa Al-Masih mengajarkan kasih. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang mengaku beragama, adalah benar-benar orang yang beriman secara benar kepada Tuhan, dan menjalankan segala perintah-Nya. Umat Islam juga banyak yang tidak menjalankan agamanya bukan? Orang seperti inilah yang melakukan tindakan-tindakan kekerasan.

Perlu Saudara ketahui bahwa justru banyak kaum terpelajar yang beralih kepercayaan menjadi umat Kristiani. Namun perlu kami ingatkan bahwa siapapun dia dalam agama apapun, itu tidak menjamin keselamatannya dalam sorga. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh beriman dan percaya kepada Isa Al-Masih lah yang telah memperoleh jaminan masuk sorga yang kekal.

CA

Balas
muhammad hilman
14 Juni 2011 7:04 am

*
Kalau Kristen mengakui kebenaran Injil dan Al-Quran, dan mengakui kebenaran Isa Al-Masih dan Muhammad. Mengapa tidak masuk Islam saja?.

Balas
staff
15 Juni 2011 7:56 pm
Balasan ke  muhammad hilman

~
Saudara Muhammad Hilman, kami tidak pernah mengakui kitab Saudara sebagai Firman Allah, dan Muhammad sebagai nabi.

Kami hanya mengakui Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil sebagai Firman Allah. Dan ini berarti Al-Kitab.

Kami menganggap bahwa ada kebenaran dalam kitab Saudara, namun bukan semuanya sebagai kebenaran. Sama seperti koran atau majalah. Ada kebenaran dalam kadar tertentu di dalamnya, namun tidak semua.

Bagi kami, Firman Allah yang datang belakangan tidak boleh bertentangan dengan Firman Allah yang telah terbukti diwahyukan oleh Allah pada masa sebelumnya. Jika bertentangan maka, yang datang terakhir hanyalah klaim manusia belaka bahwa dia adalah juga firman, padahal bukan. Mengapa? Firman Allah tidak mungkin salah, kadaluarsa, atau perlu diperbaiki.

CA

Balas
abu syarif
15 Juni 2011 10:47 pm

*
Debat tentang Kalimat Allah, janji Allah dan Kitab Allah tidak akan ketemu karena dangkalnya pemahaman anda tentang Islam dan bahasa Arab.

Saya tunjukkan di Bible di mana perubahan yang cukup besar disisipkan oleh manusia:

1Yohanes 5:8 “Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.”

Di versi international ada keterangan “1 John 5:8 Late manuscripts of the Vulgate testify in heaven: the Father, the Word and the Holy Spirit, and these three are one. And there are three that testify on earth (not found in any Greek manuscript before the fourteenth century).”

Balas
staff
17 Juni 2011 7:29 am
Balasan ke  abu syarif

~
Saudara Abu Syarif, tentu saja kalau Saudara memiliki pemahaman yang lebih baik, Saudara boleh mengutarakannya di tempat ini.

Seperti kita ketahui bersama, salinan atas Al-Kitab adalah sangat banyak. Dokumen tua yang masih ada dan tersimpan rapi berjumlah puluhan ribu dokumen. Di antara semua salinan itu, ada terdapat sedikit perbedaan.

Ayat ini tidak ada dalam beberapa terjemahan, namun dalam lebih banyak terjemahan dan salinan, kutipan ayat ini ternyata ada.

Dan adalah sama sekali tidak benar jika dikatakan 1 Yohanes 5:8 tidak ditemukan dalam semua manuscript Yunani sebelum abad ke-14. Teks tersebut ditemukan dalam delapan manuscript Yunani yang sangat penting dan empat diantaranya Greek Minuscules No.61(XVI), 88(XII), 221(X), 918(XVI), dan lainnya.

Selain itu banyak terjemahan-terjemahan Latin yang sangat mendukung eksistensi 1 Yohanes 5:8 ini. Kurang lebih ada 8.000 manuscript Latin.

Namun yang terpenting adalah versi Old Latin yang dipergunakan pada abad-abad pertama oleh bapa-bapa gereja, seperti Tertulianus (155-220) dan Cyprian (200-258 ), yang berisi 1 Yohanes 5:7-8. Karena terjemahan-terjemahan Latin didasarkan langsung pada teks Yunani, maka kesimpulannya ialah dalam manuscript-manuscript Yunani kuno, teks itu pasti ada.

CA

Balas
abu syarif
18 Juni 2011 4:52 am

*
2 Tawarikh 36:9 “8 tahun” diedit menjadi “18 tahun”. Antara KJV berbeda dengan ESV.

(BIS) Yoyakhin berumur 18 tahun ketika ia menjadi raja Yehuda, dan ia memerintah di Yerusalem 3 bulan 10 hari lamanya. Ia juga berdosa kepada TUHAN.

Balas
staff
22 Juni 2011 6:35 pm
Balasan ke  abu syarif

~
Saudara Abu Syarif, adalah benar bahwa Al-Kitab versi KJV dan ESV memang memuat hal yang berbeda untuk ayat ini. Hal ini terjadi karena mereka menerjemahkan Al-Kitab dengan sumber salinan yang berbeda. Sebagaimana telah kami sampaikan, ada ribuan dan bahkan ratusan ribu salinan Injil kuno. Dan di antara mereka terdapat sedikit perbedaan.

Namun hal ini justru membuktikan bahwa Injil tidak pernah dipalsukan. Kita bisa mengerti bahwa di dalam menyalin suatu dokumen kuno, tentu bisa terjadi sedikit kesalahan.

Jika umat Kristiani mau memalsukan Al-Kitab, tentunya perbedaan ini sudah tidak ada. Palsukan saja kata-katanya menjadi sama, sehingga umat Islam tidak akan menuduh lagi. Gampang bukan?

Namun umat Kristiani tidak berbuat sama seperti Utsman yang membakar Al-Quran versi lain hanya karena versi-versi tersebut berbeda dengan versi miliknya.

Namun dalam sejarah, kedua fakta tersebut di atas adalah benar. Yoyakhin naik tahta ketika berusia 8 tahun, namun ia baru memerintah sendiri secara penuh setelah dianggap cukup umur, yakni 18 tahun.

Perlu diketahui bahwa hanya mungkin ada kesalahan pada Al-Kitab salinan dan bukan pada Al-Kitab aslinya. Baik Al-Kitab maupun Al-Quran asli sudah tidak ada lagi di muka bumi. Namun Al-Kitab dengan penanggalan yang sangat tua, dan bahkan sebelum zaman Muhammad masih banyak yang tersimpan rapi di museum-museum. Dan jangan lupa, Al-Kitab ini diinstruksikan Allah pada Muhammad agar bisa diamalkan. Pada zaman Muhammad tidak ada Al-Kitab lain, selain Al-Kitab yang sama persis dengan Al-Kitab zaman ini.

CA

Balas
Iqro
22 Juni 2011 3:13 pm

*
Apakah anda orang Islam atau Kristen? Apa yang saudara kemukakan tentang Islam dalam website ini semuanya adalah dusta!

Balas
staff
30 Juni 2011 8:39 am
Balasan ke  Iqro

~
Sdr. Iqro, pengurus situs ini adalah pengikut Isa Al-Masih yang mengasihi umat beragama. Iman kami timbul dari kebenaran firman Allah dalam Injil.

Setiap hal yang kami kemukakan dalam website ini didasari kebenaran firman Allah, baik dari Al-Quran maupun Injil.

Bila saudara merasa ada keberatan, silahkan menyampaikannya langsung kepada staf kami di email: [email protected] Terimakasih.
~
SO

Balas
Alfian
24 Agustus 2011 3:09 am

*
Pak, di dunia ini banyak setan yang menggoda manusia, orang yang menyampaikan pesan saja kepada orang lain bisa terjadi bias, apalagi sesuatu yang diterjemahkan.

Terus bagaimana dengan integritas para penterjemah tersebut? bagaimana anda bisa menjamin mereka? apa ukurannya?

Balas
staff
7 September 2011 7:59 am
Balasan ke  Alfian

~
Alkitab yang dipakai oleh umat Kristen adalah hasil terjemahan oleh orang-orang yang sangat piawai dalam bidangnya dan orang-orang yang juga dipimpin oleh Roh Kudus dalam hidupnya. Mereka juga berpegang teguh pada prinsip yang harus digunakan dalam menafsirkan maupun menterjemahkan Alkitab.

Kemungkinan kesalahan dalam penyalinan Alkitab memang bisa terjadi. Namun sangatlah tidak bijaksana jika mengatakan bahwa Alkitab tidak mempunyai otoritas.

Karena kemungkinan kesalahan. Harus ingat kita memiliki 5000 lebih salinan yang tersimpan saat ini. Dan ahli-ahli studi tekstual telah berusaha untuk menyaring salinan-salinan tersebut sampai menemukan salinan yang tidak mengandung kesalahan.

“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,” (Injil, Surat 2 Petrus 1:20)
~
SL

Balas
aku
10 Juni 2012 6:25 am

*
Al-Quran sudah ada sebelum manusia ini diciptakan. Al-Quran diturunkan melalui perantara Jibril kepada Muhammd, dan ditulis di pelepah/kulit pohon, kulit binatang, batu, karena pada masa itu belum ada kertas, dan bukti-bukti itu ada di museum Mesir, Jerman, Inggris dan Uzbekistan. Isi tetap sama dan tidak ada yang berbeda bila dibanding dengan Al-Quran sampai saat ini.

Berbeda dengan Injil, diturunkan dengan bahasa Ibrani, tetapi yang ditemukan dalam bahasa Romawi. Itu artinya bahwa Injil sudah tidak asli dan sudah dipalsukan. Agama Kristen dan Injil tidak diciptakan Tuhan, tetapi dari kepentingan politik raja-raja Romawi pada zaman itu.

Balas
staff
11 Juni 2012 1:08 pm
Balasan ke  aku

~
Saudara Aku, benarkah Al-Quran sudah ada sebelum manusia diciptakan? Bila sudah ada, dimanakah Al-Quran saat itu berada dan dalam bentuk apa?

Ada baiknya saudara mempelajari sejarah bagaimana asal-usul Al-Quran dibuat. Saudara dapat memulai dengan membaca satu buku yang berjudul “Membeda Asal-Usul Al-Quran pada url ini: http://tinyurl.com/6tst4v3.

Pada awalnya Injil ditulis dalam bahasa Yunani dan Aramaic. Bukan bahasa Ibrani seperti yang saudara sampaikan.

Kalaupun saat ini Injil terdapat dalam berbagai bahasa, hal itu tidaklah dapat dijadikan sebagai bukti otentik bahwa Injil sudah dipalsukan.

Mengapa Injil ditulis dalam berbagai bahasa? Untuk menggenapi nubuat Isa Al-Masih sebelum Dia terangkat naik ke sorga. Yaitu: “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya” (Injil, Rasul Besar Matius 24:14).

Seluruh bangsa akan dapat mengerti isi Injil dengan baik, bila mereka dapat membacanya dalam bahasa mereka sendiri. Sebab Injil adalah firman Allah yang hidup, bukan hanya sekedar dibaca atau dihafal, tetapi menjadi pegangan hidup bagi setiap pengikut Isa Al-Masih.
~
SO

Balas
john
11 Agustus 2012 2:53 pm

*
Dari semua yang anda ceritakan dan informasikan kurang masuk akal, karena anda sendiri berkali-kali mengatakan keasliannya tidak 100%. Bagaimana anda tahu bahwa pengikut Injil itu menggunakan Injil asli? Anda sendiri nampaknya kebingunggan, karena orang seperti anda ini sudah ada di Al-Quran.

Balas
staff
24 Agustus 2012 8:21 am
Balasan ke  john

~
Saudara John,

Kami sebagai pengikut Isa Al-Masih yang mempercayai bahwa Injil adalah firman dari Allah, tidak pernah meragukan keasliannya. Karena kami percaya, Allah yang kami sembah adalah Allah yang hidup. Dia sungguh sanggup menjaga keutuhan firman-Nya dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung-jawab yang ingin merubahnya.

Bila memang kami meragukan keaslian Injil, tentu kami tidak akan pernah mengimaninya. Bagaimana mungkin kita mengimani sesuatu yang kita ragukan?

Melalui Injil, kami mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang menjelma menjadi manusia. Dia datang ke dunia untuk membawa terang bagi setiap orang yang mau menerimanya.

Isa Al-Masih berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).

Setiap orang yang berjalan bersama Isa Al-Masih tidak akan berjalan dalam kesesatan, karena mereka mempunyai terang hidup.
~
SO

Balas
Anthony
6 Oktober 2012 3:47 am

*
Saya pernah mendapat keterangan dari Pastor bahwa Alkitab yang asli berbahasa Ibrani. Pada saat diserang Yunani, maka dibawalah Alkitab ke Yunani, dari sinilah mereka terjemahkan ke banyak bahasa di dunia.

Balas
staff
13 Oktober 2012 1:06 pm
Balasan ke  Anthony

~
Saudara Anthony,

Pertama kali Alkitab ditulis dalam dua bahasa. Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani. Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani.

Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani karena perjanjian Allah dengan manusia dimulai dari bangsa Israel. Merekalah pemilik bahasa tersebut. Kemudian, pada masa Perjanjian Baru kebanyakan orang Israel bisa juga berbahasa Yunani dan bahasa ini dipakai sebagai bahasa komunikasi saat itu. Selain itu penggunaan bahasa Yunani juga bertujuan supaya non-Israel juga dapat dengan mudah memahami Firman Allah.

Perjanjian Allah dengan manusia dimulai dari bangsa Israel untuk segala bangsa. Adalah Tuhan yang menghendaki penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa. Sehingga yang mendengar dan yang membaca beroleh selamat dalam Isa Al-Masih.

“Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”
(Injil, surat Galatia 3:14).
~
NN

Balas
Who am I
6 Oktober 2012 1:12 pm

*
Pada mulanya Kristen mula-mula yang dipimpin Sri Paus diprotes Martin Luther dengan membuat Kristen Protestan.

Jadi Kristen mula-mula yang asli menyebut Kristen Katolik yang artinya universal/umum. Dipimpin oleh penerus Paus sejak Paus Pertama yaitu Paus Petrus Rasul. Jadi Kristen Katolik ada terlebih dahulu dari pada Kristen Protestan pada tahun 1500an yang timbul dari protes itu. (Persis seperti tulisan saudara Abu Syarif).

Saya harap saudara memberikan fakta apa adanya, jangan diputar-balik, kalau saudara mengaku Kristen Protestan sebagai Kristen awal, apakah saudara mengakui Paus adalah pemimpin tertinggi Kristen Protestan? Tidak Bukan?

Balas
staff
13 Oktober 2012 1:06 pm
Balasan ke  Who am I

~
Bagi orang percaya, yang penting bukanlah Kristen A atau Kristen B. Isa Al-Masih tidak menghendaki perbedaan, juga tidak memaksakan persamaan. Tetapi Isa Al-Masih mengajarkan “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).

Adanya perbedaan dan persamaan bukan untuk dipermasalahkan, tetapi memperkaya khazanah beriman umat. Jika kita memahami perintah Isa Al-Masih di atas maka perdebatan soal Kristen A atau Kristen B yang paling benar tidaklah perlu dipersoalkan lagi. Kedewasaan umat dalam beriman bukan terletak pada kekhusukan dalam menjalankan ritual, tetapi pada keikhlasan mengasihi sesama. Menganggap sesama seperti diri sendiri.
~
NN

Balas
Anthony
11 Oktober 2012 12:55 am

*
Saya pernah bertemu seorang Kristen yang mengatakan, dia masuk ke Kristen, karena diberitahu Al-Quran. Saya heran dengan jawabannya, dia bilang ada ayat dalam Al-Quran yang menyatakan tentang “Kebenaran Alkitab” dan dia mengikuti ‘Kebenaran” itu. Maka dia menjadi pengikut Orang yang Terurapi Roh Kudus dan Satu-satunya Penjamin Keselamatan. Yaitu Isa Al-Masih.

Adapun ayat yang dimaksud orang tersebut adalah Qs 2:176, di sini diterangkan jelas tentang “Kebenaran” yang diakui oleh Al-Quran.

“Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh”
(Qs 2:176).

Balas
staff
15 Oktober 2012 2:37 am
Balasan ke  Anthony

~
Saudara Anthony,

Terimakasih untuk kesaksian yang saudara berikan. Semoga informasi tersebut dapat menjadi hidayah bagi teman lain yang membacanya. Dan sebenarnya ayat serupa juga terdapat dalam Al-Quran dapa surah lain. Yaitu:

“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”
(Qs 5:46).

Namun sayangnya, tidak sedikit yang menutup mata rohani mereka ketika membaca ayat-ayat tersebut.
~
SO

Balas
jokondokondo
23 November 2012 5:51 am

*
Tuhan jadi manusia? Isa jadi Tuhan baru ada abad ke-4. Jadi sebenarnya siapa yang mengangkat Isa jadi Tuhan?

Balas
staff
13 Desember 2012 8:32 am
Balasan ke  jokondokondo

~
Saudara Joko,

Umat Kristen tidak pernah membuat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Dia adalah Tuhan sejak sebelum Ia menjelma menjadi manusia dan dikenal sebagai Isa putra Maryam. Taurat dan Kitab Nabi-nabi meramalkan kedatangan-Nya sejak ribuan tahun sebelumnya.

Inilah pernyataan dari Isa Al-Masih sendiri mengenai diri-Nya: “Aku [Isa Al-Masih] adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13).

Menurut saudara Joko, adakah manusia yang layak disebut kekal? Jelas tidak ada! Sebab hanya Allah saja yang mempunyai sifat kekal.
~
SO

Balas
Jesua
28 November 2012 3:58 pm

*
Saya copy paste statement dari Saudara Aku:

“Al-Quran sudah ada sebelum manusia ini diciptakan. Al-Quran diturunkan melalui perantara Jibril kepada Muhammd, dan ditulis di pelepah/kulit pohon, kulit binatang, batu, karena pada masa itu belum ada kertas, dan bukti-bukti itu ada di museum Mesir, Jerman, Inggris dan Uzbekistan. Isi tetap sama dan tidak ada yang berbeda bila dibanding dengan Al-Quran sampai saat ini.”

Dari statemen ini saya cuma mau kasih sedikit pertanyaan:
1. Apakah Tuhan anda tidak mempunyai kesibukan lain sehingga harus dia yang menulis Al-Quran?

2. Apakah benar Al-Quran itu datangnya langsung jadi tulisan tangan dengan tangan Tuhan sendiri dan jatuh dari langit?

Balas
AJIXXX
13 Februari 2013 8:43 am

*
Tuhan adalah misteri yang tidak mungkin dijangkau oleh akal pikiran manusia. Jika Tuhan Allah sendiri adalah misteri, hanya dibutuhkan iman yang kuat, bukan debat memusingkan dengan mengatas-namakan teori sejarah. “Berbahagialah yang tidak melihat,namun percaya”

Balas
baso nuredi
21 Februari 2013 6:53 am

Assalamu Alaikum,
Apakah anda sudah baca berita ini : http://www.poztmo.com/2012/05/injil-barnabas-asli-ditemukan.html
Mudah-mudahan bisa meberi tambahan ilmu. tx

Balas
Bryan basayev
22 Februari 2013 2:48 pm

*
Al-Quran dari zaman nya rasulullah sampai saat ini masih menggunakan bahasa Arab. Walaupun diterjemahkan kebeberapa bahasa namun tetap ada teks aslinya yaitu bahasa Arab.

Kata anda, Injil diterjemahkan oleh orang yang berpengalaman. Namun mengapa banyak sekali perbedaan diantara terjemahannya? Monggo dijelaskan.

Balas
staff
26 Februari 2013 8:23 am
Balasan ke  Bryan basayev

~
Saudara Bryan,

Perbedaan terjemahan berarti Alkitab asli diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa untuk menolong umat dari berbagai suku dan bahasa sehingga dapat menikmati Firman Allah yang sama.

Alkitab yang dimiliki suku Batak tidak berbeda isinya dengan Alkitab berbahasa Arab. Yang berbeda adalah bahasa.

Dr. Lewis Foster, salah satu orang yang menolong terjemahan versi NIV dan NKJV mengatakan, “Kita perlu terus membuat terjemahan yang baru dan merevisi bahasa yang lama jika ingin orang bisa membaca Firman Tuhan di dalam bahasa modern mereka.”

Al-Quran pun memiliki berbagai macam terjemahan ke dalam bahasa Inggris. Beberapa terjemahan populer yang digunakan oleh orang Islam adalah yang diterjemahkan oleh Dr. Hilali dan Muhammad Muhsin Khan, Pickthall, dan Yusuf Ali.
~
NN

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Perhatikan Kaitannya "Wortel Untuk Raja dan Sholat Untuk…
  • Hakim Yang Adil Dan Penyayang

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz