• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Alkitab > Kemurnian Alkitab > Apakah Ada Perubahan dalam Injil?

Apakah Ada Perubahan dalam Injil?

24 Juli 2010 oleh Web Administrator 328 Komentar

Perubahan InjilBENARKAH ADA PERUBAHAN DALAM INJIL?

Dibawah ini adalah balasan surat dari Staff IDI kepada Sdr. Karno tentang perubahan dalam Injil:

Mengkritik Isi Injil Sebelum Dibaca

Saudara Karno mengatakan bahwa di dalam kitab Injil ‘selalu terjadi perubahan’, dan ‘di berbagai versi tersebut banyak sekali kalimat yang bertentangan satu sama lain.’  Kami merasa heran karena Sdr. Karno berani mengatakan demikian sementara ternyata belum membaca Injil.

Contoh Konkrit Perubahan Alkitab

Kami meminta supaya Sdr. Karno dapat menyebutkan secara spesifik ‘pertentangan’ yang dituduhkan.  Memberikan satu contoh konkrit ‘perubahan dalam Injil’ yang menurutnya banyak sekali.  Bagian atau ayat mana yang telah diubah. Apa tujuan orang Kristen mengubahnya?  Dan kapan mereka mengubahnya?

Terjemahan-Terjemahan Alkitab dan Al-Quran

Memang ada banyak terjemahan Alkitab.  Demikian juga halnya Al-Quran. Kami bahkan memiliki, membaca, dan mempelajari empat terjemahan Al-Quran bahasa Inggris.  Jika diperhatikan, ternyata cukup banyak perbedaan terjemahan yang kami temukan pada empat terjemahan bahasa Inggris yang kami miliki.

Naskah Asli Alkitab dan Al-Quran

Memang tidak ada naskah asli dari tulisan nabi Musa, nabi Daud maupun Injil.  Namun ada naskah-naskah tua yang masih disimpan di beberapa museum.  Naskah-naskah itu telah ada jauh sebelum agama Islam ada, yaitu ratusan tahun sebelumnya. Bagaimana dengan naskah asli Al-Quran?  Jelas tidak ada!  Tapi Sdr. Karno menjawab ‘Allah berkata menjaga Al-Quran sampai akhir jaman’.  Ini memang sesuai dengan Qs 6:34 “Tak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat Allah.”  Tetapi bila Allah yang maha kuasa dapat menjaga wahyu Al-Quran, apakah Ia tidak berkuasa menjaga wahyu sebelumnya, yaitu kitab Injil?

Kontradiksi dalam Al-Quran?

Yang cukup membingungkan kami adalah, adanya kontradiksi antara Qs 6:34 tadi dengan Qs 2:106, “Apa saja ayat yang Kami naskahkan atau Kami jadikan lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.”  Jika demikian, manakah ayat berikut ini yang merupakan pesan Allah: Qs 2:256 “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam),” atau Qs 8:39 “Dan perangilah mereka supaya jangan ada (fitnah) dan supaya agama itu semata-mata bagi Allah.”

Wassalam,

David Eran
Staff Isa dan Islam

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Apakah Ada Perubahan dalam Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Alkitab, Kemurnian Alkitab

Subscribe
Beritahulah
328 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
staff
30 Juli 2010 4:07 pm

~

TOPIK URAIAN UNTUK KOMENTAR:

PERUBAHAN DALAM INJIL

Kami senang menerima komentar yang langsung menyetujui dan/atau menantang intisari uraian di atas. Informasi yang memperkaya pengertian tentang topik di atas juga diterima dengan senang hati. Komentar-komentar lain yang tidak berhubungan langsung dengan topik di atas akan dihapus. Di tempat ini kami ingin menjalankan satu diskusi mengenai topik ini saja.

Wassalam,
Staff, Isa dan Islam

Balas
topan
31 Juli 2010 10:22 am

*
Konteks Al-Quran dimana pun sama, tentang arti atau menafsirkannya pun harus sama paling tidak mendekati. Bagaimana dengan Injil yang memakai bahasa yang berbeda disetiap negara? Pasti punya penafsiran yang berbeda. Jadi, kalau mau tahu arti Al-Quran sebaiknya Anda belajar artinya.

Balas
staff
31 Juli 2010 11:21 pm
Balasan ke  topan

~
Sdr. Topan,

Naskah-naskah Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil dapat dimiliki dalam bahasa aslinya oleh setiap orang Kristen. Malahan seluruh Alkitab dalam bahasa aslinya sekarang terdapat di internet. Kalau seorang ingin mempelajari satu ayat berdasarkan bahasa aslinya ia dapat dengan gampang dan segera mencari bahasa asli untuk ayat itu di internet.

Lagi perlu dikatakan bahwa umat Kristen mempelajari Kitab-kitab Suci dalam bahasa aslinya sejak masa Isa Al-Masih sendiri. Jutaan buku sudah dikarang yang menyelidiki Alkitab berdasarkan bahasa aslinya. Orang Islam sungguh salah paham kalau mereka berpikir orang Kristen tidak mengerti atau mempelajari Alkitab dalam bahasa asli.

Balas
Nowan
5 Agustus 2010 7:39 am
Balasan ke  staff

~
Bahasa ibu yang dipakai Isa Al-Masih adalah bahasa Aramaik, yang pada saat ini sudah tidak ada yang memakainya alias punah. Entah apa yang dimaksud bahasa asli? Apakah bahasa Latin yang sekarang dipakai dalam ritual agama Katolik Roma?

Balas
staff
6 Agustus 2010 12:33 am
Balasan ke  Nowan

~
Sebetulnya Aramaik belum punah. Bahasa ini masih dipakai oleh beberapa golongan Kristen, Yahudi dan Islam di Timur Tengah. (Lihatlah Wikipedia, Aramaic Language) Namun perlu dikatakan bahwa bahasa ini bukan bahasa penting di dunia atau Timur Tengah pada masa ini.

Pada zaman Isa Al-Masih Aramaik merupakan bahasa sehari-hari. Memang sehari-hari Isa Al-Masih berbahasa Aramaik. Tetapi Bahasa Yunani sudah popular juga di Palestina dan kebanyakan ahli merasa Isa Al-Masih dapat memakai bahasa itu. Bahasa Ibrani dipakai dalam pembacaan Taurat. Juga Bahasa Latin dipakai antara rakyat umum karena Palestina dijajah oleh Kerajaan Roma.

Allah mewahyukan Injil (Riwayat Hidup Isa Al-Masih) dan semua surat dalam Perjanjian Baru kepada Rasul-rasul. Mereka menulis semuanya dalam Bahasa Yunani. Demikian apabila orang menyinggung bahasa asli Perjanjian Baru, maksudnya Bahasa Yunani.

Balas
atha
5 Agustus 2010 8:10 am

*
Pencatatan Al-Quran sudah dilakukan sejak Muhammad masih hidup oleh juru tulis nabi dan dilanjutkan di era sahabat nabi. Jadi, jelas naskah asli Al-Quran masih ada hingga kini. Tidak benar kalau naskah aslinya tidak ada.

Balas
staff
6 Agustus 2010 12:48 am
Balasan ke  atha

~
Sdr. Atha,

Menurut pengertian kami orang Islam berpandangan bahwa naskah asli Al-Quran ada di sorga. Lagi ada keterangan lain bahwa kata-kata asli Al-Quran ditulis pada kulit binatang, daun pohn, kulit pohon dan tulang. Juga sebagian dihafalkan umah masa permulaan agama Islam. Kemudian pimpinan Islam mengambil keputusan untuk menurunkan semuanya pada kertas.

IDI tidak memfitnah. Kalau, menurut ajaran Islam, naskah asli ada di sorga jelas tidak ada di bumi. Lagi dimanakah kulit binatang, kulit pohon dan tulang yang memuat tulisan asli Al-Quran? Dan dimanakah orang yang sudah menghafalkan Al-Quran pada masa nabi Saudara? Kami mengakui bahwa naskah Injil yang asli tidak ada. Juga naskah asli Al-Quran tidak ada.
~
JG

Balas
soepandinata
12 Agustus 2010 5:45 pm
Balasan ke  atha

*
Soepandinata untuk Atha:

(1) Perlu saya luruskan sedikit. Muhammad adalah umiyyin nabiy artinya beliau itu tidak bisa baca dan menulis sama sekali, karena itu tidak ada naskah Al-Quran buatan Muhammad.

(2) Yang ada adalah rekaman para sahabat nabi dalam bentuk tulisan Arab di dalam berbagai media untuk mereka hafalkan dan ajarkan kepada pihak lainnya. Akan tetapi jangan lupa diantaranya banyak para hafidz bahkan 70 hafidzan juga telah gugur syuhada pada perang Badar.

(3) Coba perhatikan karya tulis mereka. Di satu sisi mereka tidak percaya Al-Quran. Aneh bin ajaib masih terus menggunakan ayat Al-Quran. Bukankah jika tidak percaya seharusnya Al-Quran di tangan mereka itu dibuang saja?

Balas
staff
15 Agustus 2010 11:44 pm
Balasan ke  soepandinata

~
(1) Sudah jelas naskah asli Al-Quran tidak ada!

(2) Soalnya rekaman asli dari para sahabat nabi juga tidak ada.

(3) Orang yang percaya pada Isa Al-Masih senang mengutip Al-Quran dimana Al-Quran cocok dengan Kitab Suci. Jikalau Al-Quran memberi nama “Kalimat Allah” kepada Isa Al-Masih, kami senang mengutip ayat itu, karena ayat itu juga di Alkitab. Jikalau Al-Quran mengajar bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya nabi yang dilahirkan oleh perawan, kami senang mengutip ayat itu karena cocok dengan Alkitab. Perlu dikatakan bahwa walau orang Islam tidak percaya pada Injil toh masih suka mengutip Injil.

Akhirnya, yang terpenting, semua orang mencari jalan ke sorga. Inilah sebabnya setiap hari umat Islam dalam sholatnya meminta kepada Allah: Ihdinā ṣ-ṣirāṭ al-mustaqīm. Sudah jelas Isa Al-Masih adalah “Jalan” ke sorga. Sebaiknya kita mulai memperdalam pengertian kami tentang Dia.
~
JG

Balas
staff
26 Juli 2017 6:38 am
Balasan ke  atha

~
Saudara Atha,

Terimakasih. Namun di era kekhalifaan Ustman, pernah terjadi pemusnahan Al-Quran untuk mempertahankan satu versi yang dimiliki oleh kekhalifahan Ustman. Versi yang dimusnahkan termasuk milik orang-orang terdekat.
~
Noni

Balas
Harry
6 Agustus 2010 4:15 am

*
Dari semua tulisan anda yang telah saya baca saya hanya bisa berpikir betapa konyolnya anda jika mentakwilkan dan menangkisnya dari sebagian isi kandungan ayat Al-Quran. Itu artinya anda percaya bahwa Al-Quran itu adalah ayat Tuhan. Jika mengambil pembenaran keyakinan anda kenapa dari sebagian ayat Al-Quran saja? Kenapa tidak dipahami semuanya? Bukankah anda percaya dengan dalil Al-Quran hingga dijadikan rumusan? Dan hal ini seringkali dipermasalahkan oleh banyak orang yang menentang Al-Quran tetapi lagi-lagi menangkisnya dari Al-Quran itu sendiri.

Balas
staff
13 April 2011 5:21 am
Balasan ke  Harry

~
Sdr. Harry,

Di atas ini pantas dikemukakan. Terima kasih! Kami menjawab:

Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil diwahyukan ratusan tahun sebelum Al-Quran diterima oleh Nabi Saudara. Demikian kalau sesuatu di Al-Quran tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam wahyu-wahyu yang lebih tua, kami merasa tidak dapat diterima. Artinya Allah tidak mungkin memberi wahyu yang penuh kontradiksi. Isi Al-Quran yang berkontradiksi dengan isi Kitab Suci tidak dapat diterima sebagai wahyu Allah. Pokoknya kami terpaksa bersandar pada wahyu yang lebih tua. Namun sebagian ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan isi Kitab Suci. Ayat-ayat itu pantas dikutip sebagai dalil pada waktu membahas isi Kitab Suci.

Balas
Heri
9 Agustus 2010 12:04 pm

*
Tempat Al-Quran bukan di Surga. Mula-mula Al-Quran berada di Lauh Mahfudz. Kemudian diturunkan ke langit bumi pada malam al-Qadr. Secara berangsur-angur selama 23 tahun diwahyukan kepada rasulullah Muhammad dan disampaikan kepada umatnya.

Ketika Jibril menyampaikan Al-Quran kepada rasulullah, Jibril selalu mengecek hafalan rasulullah tentang ayat yang baru diturunkannya. Kemudian rasulullah menyuruh sekretarisnya untuk mencatatnya dalam berbagai media karena waktu itu belum ada kertas.

Setelah disampaikan kepada umatnya banyak pula yang menghafalnya, karena Al-Quran itu indah seperti syair sehingga mudah dihafal. Kaum Quraiasy terkenal sebagai kaum yang kuat hafalannya. Pada zaman itu syair sangat populer dan digandungri bahkan kepiawaian dalam bersyair bisa menjadi tanda status sosial masyarakat Quraisy saat itu.

Balas
staff
11 Agustus 2010 11:44 pm
Balasan ke  Heri

~
Jikalau Al-Quran kekal, berarti Al-Quran yang asli di sorga dan tidak ada di bumi. Saudara mengatakan bahwa karena kertas tidak ada, ayat-ayat dicatat pada media lain. Pertanyaan kami ialah: Dimanakah media lain itu? Kalau kita tidak mempunyai “media lain” kita tidak mempunyai naskah asli di dunia ini.

Saudara Heri mengatakan bahwa Kaum Quraiasy kuat menghafal dan mereka menghafal Al-Quran. Tetapi kita tidak tahu apakah hafalan mereka betul atau salah. Soalnya hafalan mereka berada dalam otak mereka dan mereka sudah meninggal. Otak mereka tidak merupakan naskah asli. Pokoknya naskah asli Al-Quran tidak ada.

Akhirnya Saudara mengatakan bahwa Allah menjamin bahwa Al-Quran yang ada sekarang otentik. Sdr. Heri perlu tahu bahwa orang Kristen yakin bahwa naskah Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Nabi-nabi dan Kitab Injil dipelihara Allah dan karena itu otentik dan benar. Dan kitab-kitab itu jauh lebih tua dan lebih dulu dari Al-Quran.

Balas
soepandinata
12 Agustus 2010 5:18 pm
Balasan ke  staff

*
Staff Isa dan Islam:

(1) Bagaimana mungkin bisa yakin jika yang aslinya saja tidak ada. Adakah pernyataan dari Yesus bahwa: ”Aku menjaga kebenaran dan keaslian dari isi Alkitab sepanjang zaman“ kepada para muridnya?

(2) Al Hijr 9: “Inna nahnu najalnadz dzikra wa innalahu hafidhuun” “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” Ayat ini memberi jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Quran selama-lamanya dengan cara Allah swt menjamin tetap adanya hafidzan yang ribuan adanya diseluruh muka bumi ini.

(3) Karenanya jika anda berpikir ada naskah Al-Quran dari Muhammad rasul kami maka itu salah besar karena Muhammad itu manusia yang buta huruf tidak bisa baca dan tidak juga bisa menulis.

Balas
staff
14 Agustus 2010 11:20 pm
Balasan ke  soepandinata

~
(1) Mengapa dapat yakin akan aslinya Injil walaupun yang aslinya tidak ada? Contoh singkat: Ayah menulis surat kepada anak-anaknya sebelum meninggal. Tujuh anaknya membuat 5000 salinan surat orisinal. Lima ribu salinin dikirim disimpan di pelbagai tempat oleh beberapa orang. Surat aslinya hilang. Dengan membandingkan 5000 salinan akan gampang sekali menentukan isi dari orisinal. Naskah Injil yang orisinal tidak ada tetapi ada lebih dari 5,000 salinan.

(2) Jaminan kemurnian Alitab: “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi Firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Yesaya 40:8); “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Matius 24:35); “Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” (Injil, I Petrus 1:25).

(3) Ayat Al-Hijr 9 adalah perjanjian saja. Bagaimana kita tahu Al-Quran yang sedang dipakai adalah Al-Quran yang perlu dipakai? Mungkin orisinal (yang dipelihara Tuhan) disimpan di tempat lain dan berbeda dengan yang dipakai. Sayang yang sedang dipakai tidak dapat dicocokkan dengan orisinal. Kitab Suci memperkenalkan Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Apakah Saudara berkenalan dengan Dia?

JG

Balas
staff
4 Agustus 2017 1:51 am
Balasan ke  Heri

~
Saudara Heri,

Dalam proses penulisan Al-Quran, apakah Al-Quran tidak pernah mengalami perubahan? Karena di zaman khalifah Utsman pernah terjadi pembakaran Al-Quran sebab telah beredar banyak versi Al-Quran.
~
Noni

Balas
AS Rakhman
13 Desember 2010 10:05 am

*
Sekedar informasi tambahan, Injil modern disadur dari tiga codex (Vaticanus, Sinaiticus dan Alexadrius) yang ditemukan pada abad ke-4. Pengarang aslinya tidak diketahui dan isinya banyak yang hilang. Berkali-kali direvisi oleh berbagai orang atau organisasi dengan kepentingan dan tujuan yang berbeda sehingga sekarang banyak sekali versinya.

Balas
staff
15 Desember 2010 12:22 pm
Balasan ke  AS Rakhman

~
Salam Sdr. AS Rakhman,

Justru dengan adanya ketiga codex yang Saudara kemukakan, kita menjadi lebih yakin akan keotentikan Al-Kitab. Ketiga codex tersebut, dan masih ada codex-codex lainnya justru saling menjunjang satu dengan yang lainnya. Adalah tidak benar codex-codex itu telah direvisi atau dirubah. Yang asli dari ketiga codex tersebut masih ada dan dilindungi sampai saat ini. Jika Saudara hendak terbang ke luar negeri untuk melihat ketiga codex asli tersebut, saat ini pun masih bisa.
~
CA

Balas
Truth Seeker
13 Desember 2010 10:20 am

*
Naskah tua yang menjadi acuan Injil modern ada banyak sekali, ribuan, tetapi tidak ada satupun naskah yang memuat secara komplit keseluruhan Injil. Pengarangnyanya pun banyak yang misterius. Jadi, manakah yang disebut sebagai patokan yang asli?

Salam Damai

Balas
staff
15 Desember 2010 12:21 pm
Balasan ke  Truth Seeker

~
Salam Sdr. Aris,

Benar sekali bahwa masih ada banyak salinan-salinan Kitab Suci, (manuskrip) yang berasal dari abad mula-mula, namun semua salinan itu adalah sama antara yang satu dengan lainnya. Jikalau pun ada perbedaan, itu hanyalah perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi isi dan makna dari Firman Allah itu sendiri.

Hal ini adalah lumrah karena faktor umur dari salinan Kitab Suci tersebut, karena tulisan-tulisan tersebut ditulis di atas kulit hewan atau kulit pohon. Mungkin Sdr. Aris belum mengetahui bahwa Al-Kitab bukan merupakan satu buku yang ditulis satu orang. Allah memakai dan mewahyukan Firman-Nya kepada berbagai orang dari berbagai kalangan untuk menuliskan Kitab Suci, dengan satu tema yang jelas: Isa Al-Masih. Total tulisan tersebut ada 66 buku. Buku-buku inilah yang kemudian digabungkan menjadi satu (di-kanon) dan jadilah Al-Kitab seperti yang ada saat ini.
 
Mengenai perkataan Saudara bahwa tidak ada codex yang lengkap. Ini adalah sama seperti di dalam satu kelas ada 50 siswa. Semua mencatat apa yang dituliskan guru di depan kelas. Jika di kemudian hari buku catatan 50 siswa tersebut ditemukan, dan walau tidak ada satu yang utuh lengkap, maka keseluruhan apa yang dicatat sang guru di depan, masih bisa dipastikan dengan mengumpulkan semua catatan siswa-siswi tersebut dan memperbandingkannya. Sdr. Aris boleh memeriksa dan membaca sendiri Al-Kitab ini untuk boleh menemukan kebenaran.
~
CA

Balas
staff
4 Agustus 2017 2:01 am
Balasan ke  Truth Seeker

~
Saudara Truth Seeker,

Saudara bisa melihat kaslian Injil dengan melihat bahwa sekalipun Injil ditulis oleh berbagai orang namun isinya saling meneguhkan satu sama lain dan tidak bertentangan. Bagaimana mungkin beberapa orang yang berbeda bisa menuliskan hal yang sama kalau bukan karena kuasa Allah ?
~
Noni

Balas
Heri
16 Desember 2010 1:24 pm

*
Setiap bahasa memiliki nilai rasa yang berbeda, karena itu sangat riskan menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain, apalagi yang tidak serumpun. Bisa berubah arti kalau hanya memiliki pengetahuan bahasa saja. Jika Al-Quran diterjemahkan, kami menyebutnya Tafsir Al-Quran, bukan Al-Quran, karena tafsir bisa saja salah, dan rasulullah melarang menafsirkan Al-Quran dengan akal pikiran kita, tetapi harus dengan ilmu.

Ada sekurang-kurangnya 15 cabang ilmu yang harus dikuasai oleh orang yang menafsirkan Al-Quran, termasuk asbabul nuzul yaitu asal-usul suatu ayat diturunkan, dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa tertentu (sejarah). Sedangkan Alkitab umat Kristen versi Indonesia, mungkin hasi terjemahan dari bahasa Inggris, bukan bahasa aslinya. Karena pendeta-pendeta biasanya membacakan bahasa Inggrisnya di samping bahasa Indonesia, bukan bahasa aslinya (Ibrani atau yang lain)

Balas
staff
29 Desember 2010 9:54 am
Balasan ke  Heri

~
Saudara Heri,

Kiranya Saudara perlu mengetahui bahwa Alkitab yang dipakai oleh umat Kristen adalah hasil terjemahan orang-orang yang sangat piawai dalam bidangnya dan juga mereka dipimpin oleh Roh Kudus dalam menterjemahkan. Mereka  berpegang teguh  pada prinsip yang harus digunakan dalam menafsirkan maupun menterjemahkan  Firman Tuhan, seperti yang tertulis dalam Injil Surat 2 Petrus 1:20. “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,”

Apakah saudara meragukan keaslian Alkitab karena diterjemahkan dalam berbagai bahasa? Silahkan saudara membaca penjelasan kami lebih detail lagi di artikel yang terdapat pada link ini: https://www.isadanislam.org/tanya–jawab/alkitab/193-injil-palsu-atau-tidak
~
SL

Balas
staff
5 Agustus 2017 10:22 am
Balasan ke  Heri

~
Saudara Heri,

Alkitab memiliki prinsip keterbukaan, artinya bahasa manapun boleh dipakai demi memahami Firman Allah yang benar. Ini bukan tafsiran tetapi terjemahan. Silakan bedakan makna kata tafsiran dengan terjemahan. Alkitab Indonesia bukan terjemahan dari bahasa Inggris, tetapi sama seperti bahasa Inggris berasal dari sumber asli yang sama. Kalau ada pendeta memakai bahasa Inggris dalam khotbahnya hal itu tidak ada kaitan dalam hal ini.
~
Noni

Balas
ochim
15 Mei 2011 2:11 pm

*
Bukti Allah memelihara kemurnian Al-Quran adalah adanya para penghafal Al-Quran sejak Muhammad ada hingga sekarang. Coba bandingkan dengan kitab agama lain, adakah manusia mau menjadi penghafalnya? Sejak tahun kapan Isa diangkat sebagai anak Tuhan oleh pengikutnya? Silakan jawab pertanyaan ini dengan jujur.

Balas
staff
3 Juni 2011 4:38 am
Balasan ke  ochim

~
Saudara Ochim,

Perlu diketahui pula bahwa sungguh banyak orang yang mampu menghafal sila-sila Pancasila berikut butir-butir Pancasila yang terkandung di dalamnya; juga buku-buku dan rumus-rumus ilmu pengetahuan yang begitu banyak. Namun apakah dengan menghafalnya, maka tulisan-tulisan itu lantas menjadi Kitab Suci? Hari ini jika kita mengumpulkan sekian banyak orang untuk menghafal koran Kompas. Apakah koran Kompas edisi hari ini kemudian akan menjadi Kitab Suci karena banyak penghafalnya?

Kami sama sekali tidak pernah berpendapat bahwa cara menentukan sesuatu itu adalah Firman Allah atau bukan, adalah dengan cara menghafalnya. Kami justru lebih setuju bahwa Kitab Suci yang benar akan mengubah para pembacanya karena Firman itu telah diamalkan oleh para pembacanya. Sebagai contoh, Injil adalah Firman Allah, maka pada orang-orang yang mengikuti dan mengamalkan kitab tersebut, akan ada rasa santun dan kasih sayang (Qs 57:27).

Adalah sudah jelas dan nyata bahwa dalam Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68), juga berkah yang dapat menjawab keraguan dan pertanyaan Muhammad (Qs 10:94; Qs 16:43-44). Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

CA

Balas
staff
5 Agustus 2017 10:26 am
Balasan ke  ochim

~
Saudara Ochim,

Silakan dipikirkan apakah benar bahwa suatu kitab murni karena ada yang menghafal. Mungkin dari segi kuantitas bisa saja, tapi dari segi keilaihannya hal itu justru bertentangan, sebab kitab suci tidak membutuhkan campur tangan manusia untuk menjaga kemurniaanya. Jika kitab yang disebut murni sudah bergantung pada upaya manusia, tidak lagi disebut murni.
~
Noni

Balas
dwi N.P.
26 Mei 2011 9:03 am

*
Injil yang asli itu menurut anda bagaimana? Yang setelah konsili 300 tahun setelah Yesus dan disahkannya Trinitas atau sebelumnya? Kita meyakini bahwa Al-Kitan sudah dirubah.

Balas
staff
3 Juni 2011 4:10 am
Balasan ke  dwi N.P.

~
Saudara Dwi,

Injil ditulis oleh Allah sendiri dengan memakai perpanjangan tangan murid-murid Isa Al-Masih yang terdekat dengan-Nya. Konsili atau rapat gereja bukanlah untuk menuliskan suatu kitab Injil. Konsili menetapkan ulang dan menegaskan mana kitab yang asli dan mana kitab palsu yang mulai beredar di kalangan umat Kristiani. Kitab palsu tentulah harus diberantas, bukan?

Kami percaya bahwa di antara umat Islam, tentulah pasti juga ada pengajaran yang sesat, bukan? Jika diadakan suatu rapat, dan akhirnya diputuskan bahwa suatu ajaran adalah sesat. Katakanlah, MUI menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah sesat, apakah itu berarti bahwa MUI telah membuat keputusan baru dan telah menetapkan suatu ajaran baru?

Trinitas adalah murni ajaran Al-Kitab, dan bukan sesuatu yang dihasilkan Konsili untuk ditambahkan pada Al-Kitab. Al-Kitab adalah Firman Allah yang tidak pernah berubah dan masih tetap asli hingga saat ini, walaupun ada banyak orang yang berusaha memalsukannya. Al-Kitab pun masih tetap sangat diagungkan hingga pada zaman Muhammad, yang lahir 300 tahun kemudian. Allah mengatakan dengan jelas bahwa pada Taurat dan Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68), juga berkah yang yang dapat menjawab keraguan dan pertanyaan Muhammad (Qs 10:94; Qs 16:43-44). Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

CA

Balas
staff
5 Agustus 2017 10:29 am
Balasan ke  dwi N.P.

~
Saudara Dwi,

Apa buktinya bahwa jika Alkitab sudah dirubah? Kalau tidak ada bukti, tidak boleh katakan meyakininya sudah dirubah. Alkitab sudah ada pada abad pertama. Sebelum tahun 70 Masehi, sesudah tahun 33 Masehi, bahkan bagian Perjanjian Lama ada sebelum masa Masehi atau sebelum kelahiran Isa Al-Masih.

~
Noni

Balas
swara
11 Juni 2011 8:06 am

*
“Di dunia ini mungkin tidak ada Kitab lain yang teksnya tetap murni selama dua belas abad (sekarang empat belas).” – (Sir William Muir)

Balas
staff
22 Juni 2011 10:56 pm
Balasan ke  swara

~
Saudara Swara,

Kami tidak menyetujui kalimat di atas. Bukankah Utsman sendiri pernah membakar habis Al-Quran versi-versi yang berlainan dengan versi miliknya, termasuk pula versi Abu Bakar dan mushaf Zaid pun dibakar? Bagaimana pula dikatakan bahwa kitab Saudara telah terpelihara kelestariannya? Bukankah ini justru membuktikan bahwa Al-Quran itu ada banyak versi? Pernahkah Saudara ketahui bahwa Abu Bakar sendiri pernah membakar kumpulan Hadits?

CA

Balas
swara
24 Juni 2011 4:47 am
Balasan ke  staff

*
Yang jelas di banding Injil, teks Al-Quran sekarang diakui lebih otentik. Mengenai pembakaran dan pemusnahan Al-Quran. Itu jusrtu salah satu cara Allah dalam melindungi kesamaan Al-Quran. Pembakaran mushaf-mushaf beberapa sahabat bukan berarti ada banyak versi Al-Quran, tapi lebih dikarenakan beberapa sahabat menambahkan catatan dan keterangan mereka sendiri dalam mushaf, sehingga ditakutkan umat akan tersalah menganggapnya bagian dari Al-Quran.

Hadits adalah bukan Al-Quran karena itu di luar konteks. Bandingkan dengan injil sekarang yang mencampuradukkan apa yang dianggap kata-kata Tuhan, perkataaan Yesus, dan kesaksian orang ketiga. Jelas ada perubahan dalam Injil yang otentik dari Isa.

Balas
staff
27 Juni 2011 1:50 am
Balasan ke  swara

~
Saudara Swara,

Sejarah pemusnahan Al-Quran tidaklah seperti yang Saudara kemukakan. Hingga zaman Utsman bin Affan sebagai khalifah Islam yang ketiga, telah banyak versi Al-Quran yang beredar. Terdapat banyak perbedaan di antara versi-versi tersebut, termasuk di antaranya mushaf Abu Bakar yang disimpan oleh Hafsah istri Muhammad, mushaf Abdullah Ibnu Mas’ud yang dipuji Muhammad sebagai penghafal Al-Quran terbaik, mushaf Ubay ibnu Ka’ab, mushaf Abu Musa al-Asy’ari, mushaf Ali bin abi Thalib, mushaf Umar bin Khattab, mushaf Abdullah Ibnu Abbas, mushaf Utsmani sendiri, dan versi lain-lainnya.

Oleh karena Al-Quran itu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, maka Utsman memutuskan untuk membakar semuanya dan yang disisakan hanyalah mushaf Utsmani saja. Al-Quran versi Utsmani inilah yang bertahan hingga saat ini. Hal ini sangat berbeda dengan Injil yang dibiarkan tetap asli apa adanya, tanpa pemalsuan, dan tanpa pernah ada kisah pembakaran atau pemusnahan apapun.

Injil sendiri diperintahkan Allah kepada Muhammad agar bisa diamalkan karena di dalamnya ada petunjuk dan terang. Bahkan jika Muhammad berada dalam keragu-raguan, dia diperintahkan Allah untuk bertanya kepada orang-orang yang membaca Kitab-Kitab yang sebelumnya. Jadi, kapan Injil itu dipalsukan? Kami berharap Saudara dapat menjawab pertanyaan kami ini? Kira-kira bagaimana cara pemalsuannya, sebelum atau setelah zaman Muhammad?

CA

Balas
staff
5 Agustus 2017 10:33 am
Balasan ke  swara

~
Saudara Swara,

Apakah saudara sudah mempunyai bukti data yang akurat bahwa tidak ada buku yang teksnya tetap murni? Kalau mengenai kemurnian fisik teks, mungkin saja benar sebab bisa saja rusak dimakan umur. Tetapi isi teks bisa saja masih terjaga karena ada banyak salinan. Buktinya penemuan Kitab Yesaya dan kitab lainnya di Qumran adalah bukti bahwa Alkitab masa kini masih sama dengan naskah aslinya yang sudah berumur lebih dari 14 abad.
~
Noni

Balas
mikha
12 Juni 2011 4:23 pm

*
Menurut Staff Isa dan Islam: “Kami mengakui bahwa naskah Injil yang asli tidak ada. Juga naskah asli Al-Quran tidak ada”.

1. Pandangan Admin adalah sangat keliru, karena Al-Quran yang asli masih ada dan terdapat di museum yang ada di Arab Saudi(Mekah dan Madinah). Saya telah melihatnya dan Al-Quran yang ada ditangan saya adalah Al-Quran yang isinya sama dengan aslinya, dalam bahasa Arab.

2. Apa dasarnya Admin mengatakan bahwa Injil yang sekarang masih asli sementara Admin mengakui naskah asli Injil tidak ada? Injil asli bukan dalam bahasa Inggris, Yunani atau Latin, karena agama Kristen lahir di Timur Tengah, dalam bahasa Ibrani.

3. Injil yang ada sekarang hanya didasarkan pada Codex-codex, di mana antara codex yang satu dengan yang lainnya saling berbeda. Jadi, tidak merujuk pada naskah aslinya yang berbahasa Ibrani.

Balas
setip
20 Juni 2011 7:59 am
Balasan ke  mikha

*
Yang dimaksud Saudara Staff Isa dan Islam adalah media penulisan Al-Quran pada awalnya. Bukankah menurut sejarah sebelum dijadikan mushaf, ayat Al-Quran ditulis pada kulit binatang, tulang-tulang, bahkan ada yang di otak orang yang hapal Al-Quran? Media-media (kulit binatang, tulang-tulang dan lain-lain), itulah yang disebut naskah asli. Apakah media-media tersebut yang saudara lihat di museum di Mekkah dan Madina?

Balas
staff
22 Juni 2011 11:05 pm
Balasan ke  setip

~
Terima Kasih Saudara Setip atas tanggapan yang Saudara berikan. Kami sangat menghargainya.

CA

Balas
staff
22 Juni 2011 11:04 pm
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha,

Al-Quran asli yang Saudara lihat itu ditulis oleh siapa? Di atas media apa?

Kami mengatakan bahwa kami memiliki Injil asli secara makna, bukan perkamen Injil yang asli. Yang masih tetap lestari adalah salinan Injil yang jumlahnya ribuan dan bahkan puluhan ribu dokumen sehingga mustahil bisa salah. Salinan-salinan itu termasuk sebagian besar salinan dalam bahasa asli Kitab Suci. Antara codex yang satu dengan codex yang lain tidak berbeda. Di antara puluhan ribu salinan (codex) hanya ada sedikit sekali perbedaannya, sehingga Injil yang asli secara makna maupun tulisan, masih bisa ditelusuri sampai seakurat-akuratnya dengan memperbandingkan puluhan ribu salinan tersebut.

CA

Balas
staff
5 Agustus 2017 10:38 am
Balasan ke  mikha

~
Saudara Mikha,

Setiap Codek sudah diuji dan satu sama lainnya adalah sama. Seandainyapun semua tulisan Kristen abad pertama telah dimusnahkan, namun isi dan pokok dasar teologi Kristen masih bisa ditemui dalam tulisan tulisan non Kristen seperti Yosephus dan lain-lain. Dengan kata lain Alkitab teruji baik karena ragam Codeks saling mengujui tetapi juga tulisan sejarah non Kristiani pada abad pertama yang dapat diperbandingkan. Dan sejauh ini tidak ada tulisan kuno yang membantah Injil.
~
Noni

Balas
kumbang
22 Juni 2011 8:24 pm

*
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; ‘Ini dari Allah’, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”(Qs 2:79).

“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: ‘ia dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui” (Qs 3:78).

“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil , dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?” (Qs 3:71).

Balas
staff
28 Juni 2011 5:31 pm
Balasan ke  kumbang

~
Saudara Kumbang,

Tidak satu pun ayat di atas yang mengatakan bahwa umat Kristiani dan umat Yahudi semuanya bekerja sama memalsukan Al-Kitab. Sama sekali tidak ada kesan seperti ini. Yang terjadi adalah bahwa ada beberapa orang/golongan yang berusaha memalsukan atau memutarbalikkan kata-kata yang tertera dalam Al-Kitab. Ada segolongan orang (Qs 3:78), yang berusaha menafsirkan kata-kata Al-Kitab secara salah. Dan ada orang-orang yang mengerti setelah membaca Al-Kitab, namun mereka menyembunyikan artinya.

Ini sama sekali tidak mengatakan bahwa Al-Kitab itu sudah dipalsukan. Sama sekali tidak. Sebab hampir seluruh umat Kristiani dan Yahudi tetap mempertahankan kebenaran dan keaslian Kitab Suci dari Allah ini. Sama seperti ada golongan Islam yang menafsirkan Al-Quran secara salah, dan ada pula umat Islam yang menyembunyikan kebenaran. Juga ada umat Islam yang merubah kandungan ayat-ayat dalam Al-Quran. Golongan-golongan ini misalkan Ahmadiyah, dan yang lainnya. Apakah ini berarti bahwa Al-Quran telah berhasil dipalsukan?

Firman Allah tidaklah mungkin bisa dipalsukan oleh manusia (Qs 6:34, 115). Dan ini berarti bahwa Taurat, Kitab Nabi-Nabi, Zabur, dan Injil masih tetap asli sampai saat ini. Dan website ini berusaha untuk bisa setia pada keseluruhan Firman Allah di dalam setiap artikel kami.

CA

Balas
kumbang
22 Juni 2011 8:25 pm

*
“Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu surat yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar” (Qs 2:23)

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (Qs 4:82).

Balas
staff
28 Juni 2011 5:32 pm
Balasan ke  kumbang

~
Saudara Kumbang,

Ayat-ayat dan sura-sura semacam Al-Quran sesungguhnya tidak sukar untuk dibuat, bahkan sungguh mudah. Beberapa penulis bahkan pernah mencoba membuatnya karena tantangan dari ayat ini. Contohnya adalah kitab The True Fur’qan. Namun kitab ini akhirnya ditentang habis-habisan oleh umat Islam, padahal yang menantangnya adalah Al-Quran itu sendiri.

Kami sendiri tidak menyetujui dan bahkan menentang keras pembuatan kitab-kitab semacam Al-Quran, walaupun mereka membuatnya karena tantangan dari ayat ini. Namun mereka membuktikan bahwa Kitab semacam kitab Saudara adalah gampang untuk bisa dibuatkan. Dan untuk ayat kedua, tanggapan kami adalah bahwa sungguh banyak terdapat pertentangan dalam Al-Quran. Misalnya, berapa lama 1 hari di sisi Allah menurut perhitungan manusia, 1000 tahun (Qs 22:47, 32:5) ataukah 50.000 tahun (Qs 70:4)? Atau berapa harikah Allah menciptakan langit dan bumi ini, 8 hari (Qs 41:9-12) atau 6 hari (Qs 7:54, Qs 10:3, Qs 11:7 dan Qs 25:59). Ini hanyalah sebagian kecil dari pertentangan kitab Saudara.

Namun tujuan kami sama sekali tidak ingin membahas tentang pertentangan dalam kitab Saudara. Kami menyinggungnya hanya sebagai tanggapan atas komentar Saudara. Tujuan kami adalah untuk memperkenalkan kebenaran kepada Saudara di dalam Isa Al-Masih. Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

CA

Balas
staff
5 Agustus 2017 10:43 am
Balasan ke  kumbang

~
Saudara Kumbang,

Tentu saudara punya banyak kesempatan untuk mempelajari kitab suci saudara. Dan jika saudara mau jujur ada banyak pertentangan di dalamnya.
~
Noni

Balas
swara
6 Juli 2011 4:56 am

*
Staff Isa dan Islam menjawab: “Terdapat banyak perbedaan di antara versi-versi tersebut”.

Tolong saudara sebutkan bukti perbedaan versi tersebut dan riwayat yang menceritakannya. Para sahabat menyetujui pembakaran Al-Quran. Ali sendiri berkata: “Demi Allah, dia tidak melakukan apa-apa dengan pecahan-pecahan (mushaf), kecuali dengan persetujuan kami semua (tidak ada seorang pun di antara kami yang membantah). Kapan Injil dipalsukan? Saya kira topik pada artikel ini bukan tentang pemalsuan Injil. Jadi, saya tidak akan menjawabnya.

Mengenai perubahan Injil. George D. Kilpatrick dari Queen’s College, Oxford menegaskan bahwa “pada kira-kira tahun 200 M, mayoritas perubahan-perubahan yang disengaja telah disusupkan ke dalam alur teks PB, dan bahwa setelah itu para juru tulis mentransmisikan beberapa bentuk teks dengan ketelitian tinggi.”

Balas
staff
13 Juli 2011 2:41 am
Balasan ke  swara

~
Saudara Swara,

Sesuatu yang sangat penting dan jika tidak berbeda isinya (benar) pastilah akan disimpan dan dirawat. Tidak sebaliknya malah dibakar, sehingga tidak dapat membuktikan kebenarannya. Seperti halnya suatu pengadilan, akan memutuskan suatu perkara dengan adil jika terdapat bukti yang menyatakan. Bukan malah bukti-bukti itu dimusnahkan. Jadi, kesimpulannya dengan menghilangkan, yaitu membakar maka membuktikan adanya kesalahan dan untuk menghilangkan bukti.
~
DA

Balas
staff
5 Agustus 2017 11:33 am
Balasan ke  swara

~
Saudara Swara,

Apa buktinya bahwa George benar, apakah beliau bisa membuktikannya, kami yakin tidak mungkin. Ada beberapa alasan mengapa kami sangat yakin, sebab pada tahun 200 M Injil sudah tersebar keberbagai penjuru mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria bahkan di daerah-daerah kekuasaan Romawi lainnya. Mustahil bisa menyusupkan bagian-bagian non Injil atau tulisan palsu dan merubah semua Injil yang sudah tersebar dalam teks dan dalam keyakinan semua orang Kristen yang tersebar diberbagai negeri.
~
Noni

Balas
mulya
26 Juli 2011 12:37 pm

*
Bila anda mencari Al-Quran yang asli tidaklah sulit, bila anda lewat sebuah masjid atau mushola silakan anda mampir ke dalam, saudara pasti menemukan Al-Quran yang asli. Kita sama-sama berhak untuk menilai apakah Kitab Suci kita adalah firman Allah atau karangan manusia, tapi tentu dengan dasar dan kaidah-kaidah yang bisa kita buktikan dan pertanggung jawabkan. Islam menilai Injil yang sekarang tidak asli tentu berdasarkan berita yang ada dalam Al-Quran itu sendiri dan juga berdasarkan telaah isi dari Injil itu sendiri dan dari kajian-kajian yang mendalam dan tentu setelah mempelajari dari para ahli Injil itu sendiri.

Balas
staff
27 Juli 2011 8:40 am
Balasan ke  mulya

~
Saudara Mulya,

Definisi “asli” yang saudara maksud mencakup hal apa? Tulisan, bahasa? Bila saudara mengatakan “tulisan” jelas Al-Quran yang saudara maksud bukanlah asli. Karena sudah merupakan cetakan ulang. Bila yang saudara maksud “bahasa”. Jelas Al-Quran juga sudah dipalsukan. Karena terdapat banyak Al-Quran dalam bahasa lain. Misalnya, bahasa Indonesia dan Inggris. Lalu, dimana letak perbedaan keaslian antara Al-Quran dan Injil? Bukankah kedua-duanya sama-sama telah “dipalsukan” bahasa dan tulisannya?

Benarkah Al-Quran 100% firman Allah dan tidak tercampu dengan perkataan manusia? Apakah Al- Fatihah itu ucapan Allah atau manusia? Bukankah manusia yang berseru, “Hanya Engkaulah yang kami sembah”? Bukankah tidak mungkin Allah yang berdoa, “Tunjukilah kami jalan yang lurus”? Benarkah Al-Quran mengatakan Injil sudah palsu? Lalu mengapa Al-Quran mengatakan: “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu…” (Qs 10:94).

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Ayat di atas mengatakan bahwa dalam Injil ada “petunjuk dan cahaya”. Jika memang Injil sudah dipalsukan, mengapa ayat di atas masih diturunkan pada Muhammad? Jelas Injil adalah firman Allah. Dan Allah tidak akan membiarkan firman-Nya dipalsukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.
~
SO

Balas
staff
5 Agustus 2017 11:36 am
Balasan ke  mulya

~
Saudara Mulya,

Berita yang mana di dalam kitab suci saudara yang menyatakan Alkitab palsu. Bukankah ada tertulis “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.” (QS 5:46). Bagaimana tanggapan saudara mengenai ayat tersebut?
~
Noni

Balas
mulya
1 Agustus 2011 4:24 pm

*
Asli yang saya maksud adalah isi, arti, bentuk tulisan, bahasa, makna, jumlah huruf, jumlah kata, jumlah kalimat, jumlah ayat, jumlah surat, susunan suratnya, tata bahasanya, tanda bacanya dan kemurniannya belum dan tidak akan pernah berubah, bertambah dan berkurang dari pertama turun sampai hari ini! Bagaimana dengan Injil? Ini telah diakui oleh para ahli sejarah berdasarkan penelitian secara ilmiah. Bila saudara memiliki wawasan yang luas tentang sejarah dan mau mengakui penemuan dan penelitian para sejarahwan tersebut, anda akan mengatakan, “Ya, memang benar!” Apa yang ada dalam Injil yang asli ada dalam Al-Quran, karena Al-Quran adalah penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Cari tahu dahulu apa itu Surat Al Fatihah.

Balas
staff
4 Agustus 2011 2:16 am
Balasan ke  mulya

~
Saudara Mulya,

Tidak ada sedikitpun rasa grogi dalam menanggapi komentar saudara. Justru seharusnya mari kita sama-sama merenungkan apa arti “palsu” yang selama ini ditujukan oleh orang Islam terhadap kitab suci orang Kristen. Saudara mengatakan Al-Quran disebut “asli” karena arti, bentuk tulisan, bahasa, makna, jumlah huruf dll dari Al-Quran adalah sama. Benarkah?

Jika saudara bicara tentang arti atau makna, kami setuju. Bahwa setiap Al-Quran, apa pun bahasan, jelas mempunyai makna dan arti yang sama pada isinya. Dan jelas, hal ini pun terjadi pada Injil. Semua Injil, apa pun bahasanya, mempunyai arti dan makna yang sama. Berarti, dalam hal ini Injil dan Al-Quran sama-sama disebut ‘asli’.

Bagaimana dengan bentuk tulisan, jumlah huruf dll? Jelas, Al-Quran yang ditulis dalam bahasa Arab, bentuk tulisan dan jumlah hurufnya berbeda dengan Al-Quran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris, dan mungkin ada bahasa lainnya. Maka dalam hal ini Al-Quran tidak dapat dikatakan ‘asli’. Dan alasan inilah yang sering digunakan oleh umat Muslim yang mengatakan bahwa Injil sudah tidak asli. Bila hal itu benar, berarti Al-Quran dan Injil. Sama-sama dapat disebut asli, dan sama-sama dapat disebut tidak asli/palsu, bukan?
~
SO

Balas
staff
5 Agustus 2017 11:45 am
Balasan ke  mulya

~
Saudara Mulya,

Ahli sejarah mana yang saudara maksudkan yang telah meneliti secara ilmiah bahwa Alkitab palsu. Asumsi bahwa Alkitab itu palsu dan kitab lain tidak palsu itupun sudah menunjukan ketidakilmiahan.

Alkitab terbukti benar, secara ilmiah dari segi kesejarahannya saja bisa dipertanggungjawabkan. Jika tidak demikian pastilah sudah sejak lama bangsa Mesir, Eropa, Asia, Israel, Samaria, Yunani akan mengecam dan mentertawakan kesejarahan yang dicatat Alkitab. Faktanya sejarah dalam Alkitab itu akurat 100 persent baik itu mengenai geografi, pemerintahan, politik, budaya dan lain sebagainya.
~
Noni

Balas
mulya
4 Agustus 2011 4:58 am

*
Apakah pernyataan saudara IDI telah berdasarkan penelitian dan kajian? Atau hanya berdasarkan keragu-raguan saudara? Saya telah melakukan bedah Al-Quran dan Injil selama bertahun-tahun bersama-sama para ahlinya dan rata-rata para ahli Injil awalnya juga mengatakan hal yang sama seperti yang saudara katakan tentang Al-Quran. Kemudian kami mengajak para ahli Injil untuk sama-sama berdiskusi dan membedah isi Kitab kita masing-masing.

Apa yang menjadi pertentangan saudara IDI tentang Al-Quran, itu pula yang dipertentangkan saudara-saudara kami para ahli Injil. Kita lakukanlah penelitian secara acak beberapa Al-Quran dari 10 negara dari lima benua dan kita hitung jumlah hurufnya, jumlah katanya, kalimatnya, ayatnya, dan suratnya! Tidak ada satu hurufpun yang berbeda. Bagaimana dengan Injil?

Balas
staff
5 Agustus 2011 4:49 am
Balasan ke  mulya

~
Saudara Mulya,

Kami menilai tentu saudara adalah orang yang sangat ahli tentang Injil dan Al-Quran, karena saudara telah membedah Injil dan Al-Quran selama bertahun-tahun. Namun sayangnya, saudara menghabiskan waktu selama bertahun-tahun hanya untuk meneliti, jumlah huruf, kata, kalimat, ayat, dan surat pada dua kitab tersebut.

Saudara Mulya, keselamatan sorgawi tidak dipengaruhi seberapa tinggi pengetahuan kita tentang kitab suci. Seberapa detailnya kita mengetahui jumlah huruf, kata, kalimat dll dari kitab suci. Kitab Suci berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12). Tanpa percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, sia-sialah setiap usaha seseorang dalam menggapai keselamatannya.
~
SO

Balas
staff
5 Agustus 2017 11:50 am
Balasan ke  mulya

~
Saudara Mulya,

Tentu saja kitab saudara sama jumlah kata karena dicetak dalam satu bahasa yang sama. Alkitab telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, tentu jumlah katanya tidak akan sama. Model perhitungan seperti ini tidak dapat dipakai sebagai alat ukur, ini kekeliruan kategori. Sama dengan membandingkan apel atau anggur buahan yang sedap, suatu kesalahan pengkategorian.
~
Noni

Balas
lucky
22 Agustus 2011 11:38 am

*
“Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: `Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia`. Katakanlah:`Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran yang bercerai-cerai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui (nya)? `. Katakanlah:`Allah-lah (yang menurunkannya)`, kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya” (Qs 6:91).

Balas
staff
31 Agustus 2011 7:35 am
Balasan ke  lucky

~
Saudara Lucky,

Mungkinkah manusia menang menentang Allah? Jika yang dimaksudkan bahwa manusia sanggup menyembunyikan apalagi merubah isi Firman Allah maka dimana wibawa Allah? Allah tentunya akan menjaga Firman-Nya dan tidak ada satupun mahkluk ciptaan-Nya yang sanggup mengubah ketetapan Allah.

Betapa ajaib dan mulia Firman Allah itu sehingga tidak mungkin ada satu bangsa yang diberi Firman kemudian seluruh umat tersebut sepakat memalsukan Firman dan membohongi diri mereka sendiri dengan kebohongan yang mereka buat kemudian mengamalkan kebohongan tersebut. Tetapi justru umat terdahulu sangat menghormati Firman Allah, lihatlah Taurat, Kitab Mazmur 119:105, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

~
NN

Balas
sandy org awam
22 November 2011 8:26 am

*
Untuk lebih jelasnya apakah kitab Injil ada yang palsu, silakan anda cari para pendeta yang menjadi muallaf, cari tahu alasannya mengapa dia pindah agama. Sebenarnya yang palsu itu orang-orangnya. Perdebatan ini merupakan para kaum-kaum yang merasa tidak beriman, ada juga yang cenderung ragu-ragu dan juga ada yang merasa dirinya lebih paham tentang agama. Sesungguhnya orang yang benar adalah orang yang memahami kitabnya untuk dirinya dan orang lain untuk diamalkan. Biarlah orang yang ragu akan agamanya biar diberi hidayah oleh Allah.

Balas
staff
24 November 2011 6:43 am
Balasan ke  sandy org awam

*
Saudara Sandy,

Terimakasih atas saran saudara. Untuk mengetahui apakah kitab suci yang selama ini kami imani asli atau tidak, kami tidak perlu menanyakannya pada manusia. Sebab manusia tidak ada yang sempurnah. Mereka bisa saja salah dalam mengambil keputusan atau menyikapi sesuatu. Keaslian firman Allah cukuplah kami ketahui dari perkataan-Nya saja, karena kami tahu bahwa Allah adalah sempurna, Dia tidak pernah salah dalam berfirman dan kami tidak perlu meragukannya.

“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Ayat di atas menjelaskan dalam Injil terdapat petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang bertakwa. Benarkah petunjuk dan cahaya dari Allah sudah tidak bermanfaat lagi bagi manusia?
~
SO

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Ada Bukti Injil Telah Diubah?
  • Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?
  • Bagaimana cara Muslim Membedakan Antara Injil Palsu dan…
  • Makna Injil yang Umat Muslim Harus Ketahui
  • Muslim Bertanya, “Apakah Perbedaan Alkitab dan Al-Quran?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz