Baru-baru ini sebuah media online internasional memuat berita yang berjudul “SEKS PRA-NIKAH PICU GEMPA BUMI”. Hal ini sesuai dengan pernyataan seorang pemuka agama senior di Iran yang mengkritik gaya hidup anak muda Iran saat ini. Menurutnya, meningkatnya perempuan Iran yang melakukan seks pra-nikah picu gempa bumi di Iran. “Banyak perempuan yang berpakaian tidak sepantasnya membuat para pemuda melakukan tindakan tersesat serta mencemari kesucian mereka. Pada akhirnya menggiring perbuatan seks pra-nikah yang menyebabkan meningkatnya jumlah bencana gempa bumi di Iran,” ucap Ayatullah Kazem Sedighi seperti dikutip AFP, Sabtu (17/4/2010).
Benarkah bencana datang dari Allah?
Sebuah bencana terjadi di Siloam, Yerusalam pada masa hidupnya Isa Al-Masih. Apakah 18 orang yang mati saat itu karena dihukum Allah? Beginilah Isa Al-Masih menilai bencana itu: “Sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (Injil, Lukas 13:4-5)
Seks pra-nikah merupakan dosa yang hina, tetapi Isa Al-Masih tidak melebihkan dosa itu diatas dosa yang lain, seperti seorang pria yang menikahi anak dibawah umur atau pria yang pergi kepada pelacur. Lalu bagaimana dengan koruptor atau teroris, bukankah itu juga dosa?. Bila terjadi gempa bumi, khususnya di Iran, sepertinya itu bukan hanya akibat dari dosa seks pra-nikah saja, tetapi akibat dari semua dosa yang dibenci Allah!.
Satu hal, Alkitab tidak mengajarkan bahwa setiap bencana alam yang terjadi merupakan hukuman dari Allah. Bahkan peristiwa yang paling ganas dalam sejarah dunia, penyaliban Isa Al-Masih terjadi karena kasih Allah. Yaitu Allah memberikan Kalimat-Nya, Isa Al-Masih untuk dihukum ganti dosa kita semua …. dan ini terjadi karena Allah mengasihi kita.
Keselamatan dalam Isa Al-Masih
Bagaimanakah nasib bumi ini jika Allah selalu mengirim bencana yang dahsyat untuk menghukum manusia atas setiap dosa mereka? Apakah Allah tidak mempunyai belas kasihan dan tidak ingin memberi kesempatan untuk manusia bertobat atas dosa mereka?
Allah bersifat Maha Kasih, Dia tidak ingin manusia ciptaan-Nya mati binasa dan sia-sia. Hal ini dibuktikan Allah dengan mengirim Kalimat-Nya, Isa Al-Masih untuk menanggung dosa dan kesalahan manusia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [Kalimat-Nya] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Yohanes 3:16).
Sudahkan saudara memperoleh hidup kekal itu?
(Saodah)
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ulama Senior Islam: Seks Pra-nikah Picu Gempa Bumi” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
{jcomments on}
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].