• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Tauhid dan Tritunggal > Trinitas Menurut Nasrani > Mengapa Orang Nasrani Percaya Allah Ada 3?

Mengapa Orang Nasrani Percaya Allah Ada 3?

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 272 Komentar

Trinity

Kami sedih bila membaca Surah 5:116-117. Belum pernah ada orang Nasrani percaya Allah ada tiga. Apa lagi ajaran yang tertulis dalam Al-Quran ini, yaitu “Allah berfirman, Hai Isa putera Maryam adakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku (Isa) dan ibuku (Maryam) dua orang tuhan selain Allah’”. Ajaran ini adalah hujat. Dari mana datangnya ajaran semacam ini? Yang jelas ini bukan ajaran Nasrani atau Alkitab!

Nasrani Percaya Kepada Allah Yang Esa

Nasrani percaya Allah ada tiga, sepertinya mustahil! Mengapa? Karena Orang Nasrani tidak pernah percaya kepada tiga Allah, tetapi kepada satu Allah yang Esa! (Ulangan 6:4; Markus 12:29). Sebetulnya tidak seorang manusiapun bisa mengerti Allah sepenuhnya, karena jika demikian kita akan menjadi setara dengan Allah. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah adalah Esa yang beroknum tiga. Sejak kekal Allah itu sudah ada sebagai Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, tetapi Ia Esa adanya.

Allah Bapa terutama ditunjukkan dalam karya menciptakan dan menopang alam semesta beserta dengan segala isinya. Allah Anak disebut sebagai Firman kekal, Tuhan dan Juruselamat dunia. Allah Roh Kudus dihubungkan terutama dengan pekerjaanNya meyakinkan manusia tentang dosa, melahir-barukan, dan membimbing umatNya. (Injil Matius 28:18,19; Lukas 3:21,22; Yohanes 1:1, 14:16-17; 2 Korintus 12:13.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Tauhid dan Tritunggal, Trinitas Menurut Nasrani

Subscribe
Beritahulah
272 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Anang
26 April 2011 7:43 am

*
Yth. Admin,

Qs 5:116-117, ini adalah ajaran murni Tauhid dari ajaran nabi-nabi sebelumnya yang diutus oleh Allah.

Setelah Yesus wafat, kenapa kalian malah menuhankan-Nya? Pahami ini baik-baik, gunakanlah akal pikiran kalian.

Kalian memotong ayat-ayat Al-Quran sekehendak hati kalian, jika ada ayat Injil yang tidak sesuai kalian sembunyikan.

Balas
staff
2 Februari 2012 3:07 am
Balasan ke  Anang

~
Saudara Anang yang juga kami hormati,

Kami hendak memberitahukan bahwa Qs 5:116-117 adalah contoh salah satu kesalahan yang diperbuat oleh kitab Saudara. Kami pengikut Isa Al-Masih sama sekali tidak pernah menjadikan atau mengangkat Isa Al-Masih dan Maryam sebagai dua orang Tuhan.

Maryam adalah jelas-jelas seorang manusia biasa. Sementara Isa Al-Masih bukanlah manusia yang kemudian dijadikan sebagai Allah.

Isa Al-Masih justru adalah Allah yang berkenan untuk menjelma menjadi manusia, dan datang ke dalam dunia untuk menanggung hukuman atas dosa-dosa yang diperbuat oleh umat manusia.

Untuk mengenal siapa sesungguhnya Isa Al-Masih, kami mengajak Saudara untuk boleh membaca dan merenungkan: isadanislam.org/jalan-keselamatan. Kiranya Saudara mendapatkan hidayah yang sesungguhnya dari Allah yang sejati.

Jika ternyata kami melakukan kesalahan seperti yang Saudara tuduhkan, sudi kiranya Saudara menuliskannya kepada kami.
~
CA

Balas
al
28 April 2011 3:34 am

*
Fantastis, ada seorang manusia melahirkan Tuhan.

Balas
staff
3 Mei 2011 1:35 am
Balasan ke  al

~
Saudara Al,

Allah sangat mengasihi umat manusia, dan tidak pernah memandang umat manusia sehina yang Saudara pikirkan. Oleh sebab itu, Allah berkenan lahir dan menjelma di dalam diri seorang manusia.

Firman Allah dalam Injil, Surat Filipi 2:6-8, menyatakan sebagai berikut: Isa Al-Masih, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Allah demi membebaskan umat-Nya dari ikatan dan kutuk dosa, berkenan datang sendiri ke dalam dunia. Ini menunjukkan bahwa Ia sungguh mengasihi umat manusia, dan rela berkorban demi manusia.

Allah seperti ini sungguh adalah Allah yang sejati. Allah yang sungguh Maha Pengasih, sekaligus Maha Adil, karena dosa sekecil apapun harus dihukum. Dan Dia datang menanggung hukuman itu bagi kita.

CA

Balas
HambaAllah
24 Mei 2011 9:42 am

*
Orang tidak boleh lupa bahwa Yesus tidak pernah bergama Kristen. Menurut Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul 11:26), kata-kata “Kristen” digunakan untuk pertama kalinya di Antiokhia, sesudah kematian Yesus.

Menurut sejarah, agama Kristen bukanlah agama yang didirikan oleh Yesus dan bukan pula yang disebarluaskan oleh murid-murid Yesus.

Kenapa kalian beragama kristen? Yesus agamanya bukan Kristen.

Balas
staff
7 Juni 2011 10:23 am
Balasan ke  HambaAllah

~
Saudara HambaAllah, adalah sudah sangat jelas bahwa menurut sejarah, Kekristenan itu didirikan oleh Isa Al-Masih dan pengikut-pengikut-Nya. Hal ini tidak usah diragukan lagi, dan semua orang mengetahui akan hal ini.

Menurut Saudara sendiri, apakah arti dari kata ‘Islam’?

Islam adalah nama agama yang tertera di KTP, ataukah berarti orang-orang yang hidup berserah pada Allah?

Siapakah umat Islam yang sesungguhnya? Mereka yang di KTP-nya tertulis beragama Islam dan hidup sesuka hati tanpa benar-benar mentaati perintah Allah; ataukah orang yang hidup bersandar dan berserah pada Allah secara sungguh-sungguh?

Kristen artinya pengikut Kristus (Kristus = Al-Masih). Kristen sendiri bukan sekedar suatu nama agama, melainkan Kristen adalah sebutan bagi setiap orang yang mengikuti teladan dan perintah Isa Al-Masih. Setiap pengikut Isa Al-Masih boleh menamakan dirinya sebagai seorang Kristen yang sejati.

Dalam sejarah, para pengikut Isa Al-Masih mulai disebut “Kristen” ketika di Antiokhia. Namun apakah ketika belum ada nama “Kristen”, maka pengikut Isa Al-Masih menjadi belum ada? Justru terbalik: Sebelumnya sudah ada pengikut Isa Al-Masih, dan mereka akhirnya dinamakan “Kristen”.

Jika Islam berarti orang-orang yang berserah diri dan mengikuti perintah Allah, apakah Allah menjadi harus beragama Islam? Apakah Allah Saudara beragama Islam? Jika Allah Saudara tidak beragama Islam, kenapa umat Islam memeluk agama Islam?

CA

Balas
dostra
24 Mei 2011 1:55 pm

*
Allah tidak beranak dan diperanakkan.

Sesungguhnya umat Islam yang cerdas dan beriman ikhlas, karena Allah tidak akan berpindah agama. Hanya orang-orang bodoh, pinggiran, miskin dan lemah iman yang menjadi santapan bagi para pendusta ini.

Mohon maaf sedikit lancang. Kalau benar-benar adil, berilah ruang yang luas untuk kami dalam memberikan komen agar kebenaran itu bisa terungkap. Jangan dibatasi karakternya.

Balas
staff
7 Juni 2011 10:31 am
Balasan ke  dostra

~
Saudara Dostra, kami sangat setuju bahwa Allah tidak pernah menikah dengan Maryam dan kemudian melahirkan seorang anak yang bernama Isa Al-Masih. Ini adalah tuduhan yang sering dituduhkan oleh umat Islam dan kitab Saudara kepada umat kristiani.

Ini benar-benar menandakan bahwa kitab Saudara telah salah memahami istilah Anak Allah yang diimani oleh umat Kristiani.

Konsep “Anak Allah” sama sekali bukan artinya bahwa Allah beranak. Ini menjijikkan.

Kami tidak tahu dari mana asal isu ini. Allah tidak mungkin bisa melakukan kesalahan yang demikian fatal, sebagaimana yang dilakukan kitab Saudara.

“Anak Allah” sesungguhnya berarti bahwa Isa Al-Masih adalah berasal dari Roh Allah (Qs 3:45), dan Isa Al-Masih adalah “tanda” yang besar dari Allah bagi semesta alam (Qs 21:91). Kata ‘Anak’ berarti bahwa Isa Al-Masih sepenuhnya mewakili dan merefleksikan Allah di dalam setiap tindakan yang dilakukan-Nya di dalam dunia.

Kami beranggapan bahwa Saudara tentu saja boleh menuliskan pendapat Saudara di tempat ini. Satu kotak dengan 1000 karakter kiranya cukup bagi Saudara. Jikalau Saudara merasa kurang, kiranya Saudara dapat menuliskannya dalam email kepada kami.

Perlu juga kami sampaikan, bahwa adalah sangat banyak kaum cerdik cendikiawan dan yang cukup memiliki kekayaan, ternyata juga akhirnya mengerti akan kebenaran, dan beralih menjadi pengikut Isa Al-Masih.

CA

Balas
beben
11 Juni 2011 4:31 am

*
Tak ada dalil di Kitab manapun yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih itu jelmaan Tuhan.

Lebih baik dongeng Dewa Wisnu jelmaan dari Tuhan ada perangnya itu lebih seru yaitu Mahabrata.

Isa Al-Masih jelmaan Tuhan, Isa Al-Masih itu titisan Tuhan itu omong kosong.

Balas
staff
27 Juli 2011 2:26 am
Balasan ke  beben

~
Saudara Beben,

Sejak dahulu, manusia tidak dapat dipuaskan hanya mendengar firman Allah yang disampaikan lewat nabi, rasul, atau malaikat. Oleh sebab itu manusia masih salah dalam merespon firman-Nya. Untuk mengatasi hal itu maka Kalimat Allah harus turun/nuzul ke dunia menjadi manusia Isa Al-Masih.

“Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Firman itu telah menjadi manusia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)

Dan kini, bila kita mau mencari Allah, kita tidak usah mencarinya dengan susah. Dia telah ada di sini. Dia menampakkan diri-Nya, perkataan-Nya, kalimat-Nya, dan perbuatan-Nya di dalam Isa Al-Masih. Secara pribadi Dia mengajar, mengasihi, dan memberi contoh dan keteladanan kepada kita. Sekarang Isa Al-Masih mengundang Saudara dan saya untuk ber-relasi dengan Dia.
~
SL

Balas
achcell
13 Juni 2011 4:07 am

*
Al-Quran telah membuktikan bahwa orang-orang Nasrani dengan menjadikan Maria dan Isa Al-Masih dipuja-puja bahkan berdoa kepadaNya itu sama halnya dengan “memperTuhankan” mereka.

Bahkan kata menjadikan Tuhan ini juga berlaku pada orang-orang yang lebih mengikuti hawa nafsunya daripada hati nuraninya. Dalam Al-Quran sering dikatakan “…..orang-orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya”.

Balas
staff
27 Juli 2011 2:24 am
Balasan ke  achcell

~
Saudara Achcell,

Umat Kristen tidak pernah membuat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Dia adalah sudah Tuhan sejak sebelum Ia menjelma menjadi manusia dan dikenal sebagai Isa putra Maryam. Taurat dan Kitab Nabi-nabi meramalkan kedatangan-Nya sejak ribuan tahun sebelumnya.

Umat Kristen tidak menyembah Maria. Mereka menghormati Maria sebagai orang yang melahirkan Isa Al-Masih. Walaupun umat Kristen sudah sering memberi pengertian, namun umat Muslim masih terus menuduhkan bahwa umat Kristen menyembah Maria.

Alkitab menyatakan orang yang hidup sebagai seteru salib Isa Al-Masih akan berakhir di neraka. “Karena, seperti yang telah kerap-kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.” (Injil, Surat Filipi 3:18-19)
~
SL

Balas
salahasuhan
17 Agustus 2011 1:36 am

*
Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam” (Al-Maidah:17)

Bagaimana dengan ayat ini?

Balas
staff
18 Agustus 2011 1:06 pm
Balasan ke  salahasuhan

~
Umat Kristen tidak pernah membuat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Dia adalah sudah Tuhan sejak sebelum Ia menjelma menjadi manusia dan dikenal sebagai Isa putra Maryam. Taurat dan Kitab Nabi-nabi meramalkan kedatangan-Nya sejak ribuan tahun sebelumnya.

Bila sekiranya Isa Al-Masih bukanlah Tuhan itu sendiri, tentulah Dia tidak akan mampu mengampuni dosa manusia. Sebab siapakah yang berhak mengampuni dosa seseorang selain Allah?

Dan yang paling utama, tujuan penjelmaan Isa Al-Masih, agar Dia dapat menyelamatkan manusia berdosa. Melalui karya agung penyelamatan yang telah dilakukan-Nya di atas kayu salib. Sebab hanya dengan kematian-Nya lah penebusan dapat digenapi dan manusia dapat kembali pada kemuliaan Allah.

Isa Al-Masih bersabda, “Akulah (Isa Al-Masih) kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”. (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25)

Hanya seseorang yang telah menerima Keselamatan dan Hidup Kekal dari Isa Al-Masih, yang akan dapat mengerti penebusan yang telah dilakukan Isa Al-Masih di kayu salib.
~
SO

Balas
mose
22 Agustus 2011 3:45 pm

~
Sampai sekarang saya masih sangat sulit mengerti, dan kalau boleh dibilang sangat susah untuk dimasukkan ke dalam akal fikiran, bagaimana mungkin ada firman Tuhan yang turun ke bumi dan berjalan-jalan dimuka bumi kemudian akhirnya dibunuh dan disalib oleh makhluknya sendiri

Proses pembunuhannya sangat sadis dan diluar batas perikemanusiaan. Saya sempat menonton film Passion of the christ, dan maaf kalau boleh saya berkata, pada saat itu Isa terlihat sangat tidak berdaya dan lemah ketika dicambuk dan diseret-seret, kemudian dipaku.

Kesimpulan saya Isa Al-Masih tidak dapat menolong dirinya sendiri.

Balas
staff
25 Agustus 2011 2:08 pm
Balasan ke  mose

~
Allah tidak terbatas,Mahakuasa. Sedangkan manusia makhluk yang terbatas. Dengan keterbatasan manusia tidak mungkin memahami Allah dengan logika pikiran. Jika saudara mengatakan tidak mungkin Allah turun kedunia dan menjadi manusia, berarti saudara meragukan kemahakuasaan Allah.

Dia menyembunyikan ke Allahan-Nya dibalik tubuh lemah manusia untuk menguji manusia mana yang mau menerima-Nya dalam kondisi seperti itu. Hanya manusia yang merendahkan diri dihadapan Tuhan Penciptalah yang dapat menerima Dia. Jika Dia datang kedunia dalam keAgungan-Nya yang tanpa batas itu maka jelas manusia segera percaya tapi cara itu tidak memurnikan hati manusia yang telah najis oleh dosa sejak adam hawa.

“Pada mulanya adalah Firman(Isa Al-masih); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman(Isa Al-Masih) itu adalah Allah.” (Injil Rasul Besar Yohanes1:1).
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…(ayat 14).

Allah tidak mau manusia yang telah najis karena dosa datang pada-Nya dikarenakan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Karena orang-orang seperti ini hatinya tidak tulus, dan penuh kemunafikan. Maka Allah datang dalam rupa manusia Isa Al-Masih. Artinya Dia merendah serendahnya.

Isa Al-Masih mati dan disalibkan bukan karena Dia tidak berdaya, tetapi inilah jalan keselamatan yang dipilih Allah untuk membebaskan umat-Nya yang berdosa.
~
NN
 

Balas
hamba allah
23 Agustus 2011 12:57 am

*
Untuk temanku staff Isa dan Islam, dari maksud anda Isa Al-Masih menebus dosa manusia dengan pengorbanan di atas kayu salibnya, namun kenapa dia berkata-kata waktu dikayu salib: “Ilahi, Ilahi kenapa Engkau (Allah) meninggalkan Aku (Isa Al-Masih)?

Seharusnya Isa Al-Masih ikhlas menerima pengorbanan-Nya untuk menebus dosa umat yang percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan sebelum menjelma jadi manusia yakni Isa putra Maryam dan juga kenapa Isa Al-Masih memohon kepada Allah waktu di salib?

Kalau Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma jadi manusia, jadi ada dua person komunikasi (Al-Masih dan Allah), ini didapatkan dari ayat berdasarkan dari kitab Injil anda sendiri.

Thank’s.

Balas
staff
5 September 2011 2:53 am
Balasan ke  hamba allah

~
Isa Al-Masih tidak pernah minta ditolong kepada Allah untuk dilepaskan dari kayu salib!

Isa mati bukan karena ada seseorang yang mampu mencabut nyawaNya, melainkan Isa mati karena menyerahkan nyawaNya. ”.. Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali……” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:17-18).

Ketika Isa Al-Masih berseru, “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Menunjukkan kesedihan Isa Al-Masih bahwa untuk sementara Dia harus berpisah dengan BapaNya. Dia dipisahkan dari Allah Bapa karena harus memikiul dosa manusia.

Perpisahan ini menyebabkan Isa Al-Masih mati karena kalau tidak demikian Dia tidak pernah mati. Tetapi Isa Al-Masih tidak mati untuk selamanya, setelah tiga hari Dia bangkit kemudian bersatu kembali dengan Bapa-Nya di dalam sorga.
~
SL

Balas
hamba allah
5 Desember 2011 1:37 am

*
Untuk staff Isa Dan Islam,

Dari keterangan saudara diatas kata “Bapa”. Bapa merupakan bahasa Ibrani yang berarti Tuhan.

Jadi Yesus itu bukanlah Tuhan melainkan hamba Allah dan sama seperti Rasul lainnya.

Balas
staff
11 Januari 2012 1:23 pm
Balasan ke  hamba allah

~
Salah satu perbedaan mendasar dari ajaran Kristen dan Islam terletak pada status Yesus/Isa Al-Masih. Baik dalam Al-Quran maupun Injil tidak sedikit ayat yang mengatakan bahwa Yesus/Isa Al-Masih terlihat “sepertinya” hanya manusia biasa.

Sayangnya, orang-orang yang membaca kitab suci tersebut melewatkan begitu saja ayat-ayat atau kalimat-kalimat penting, yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih bukan sekedar manusia biasa.

Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1 misalnya, firman Allah: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”. Juga dalam Qs 3:45 dikatakan, “….Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam…”

Baik Al-Quran maupun Injil sepakat bahwa Isa Al-Masih/Yesus Kristus adalah Firman Allah/Kalimat Allah/ Kalimatullah & Rohulullah.

Dan inilah pengakuan Isa Al-Masih tentang statusnya, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).

Lebih jelasnya, silakan saudara membaca artikel kami pada url ini: http://tinyurl.com/3eu9av9.
~
SO

Balas
Malinda
28 Desember 2011 11:30 am

*
Konsep Trinitas adalah konsep yang semakin melemahkan semua argumen admin. Konsep Trinitas adalah pemaksaan oleh Raja Romawi untuk mengakhiri pertentangan dan dipengaruhi budaya lama Romawi.

Jawaban akhir dari admin yaitu: ternyata keselamatan adalah anugerah Allah, bukan atas usaha manusia.

Balas
staff
11 Januari 2012 1:22 pm
Balasan ke  Malinda

~
Saudara Malinda,

Kami setuju dengan pernyataan saudara, dan memang demikianlah adanya. Keselamatan adalah anugerah Allah, bukan atas usaha manusia. Apakah saudara pikir amal ibadah dapat menghantarkan seseorang masuk sorga? Jelas tidak!

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

Jelas konsep Allah Tritunggal tidak dapat dengan mudah dipahami oleh manusia. Mungkin hal itu pula yang terjadi atas diri saudara, sehingga saudara mengatakan konsep Trinitas melemahkan argumen admin.

Allah yang tidak terbatas hanya dapat diterima melalui iman, bukan dengan akal manusia. Bila Allah dapat dimengerti sepenuhnya oleh manusia, hal ini membuktikan bahwa Allah terbatas, sama seperti manusia.
~
SO

Balas
anak kecil
14 April 2012 4:08 am

*
Jawaban Staff Isa dan Islam:

~
Ketika Isa Al-Masih berseru, “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Menunjukkan kesedihan Isa Al-Masih bahwa untuk sementara Dia harus berpisah dengan BapaNya. Dia dipisahkan dari Allah Bapa karena harus memikiul dosa manusia.

Perpisahan ini menyebabkan Isa Al-Masih mati karena kalau tidak demikian Dia tidak pernah mati. Tetapi Isa Al-Masih tidak mati untuk selamanya, setelah tiga hari Dia bangkit kemudian bersatu kembali dengan Bapa-Nya di dalam sorga.
~
SL

Dari jawaban anda tetap saja Yesus dan Bapa adalah dua oknum yang berbeda. Kalau memang tujuan Yesus turun ke dunia adalah untuk menebus dosa manusia dengan cara harus mati di salib, mengapa Yesus harus sedih?

Balas
staff
31 Mei 2012 3:33 am
Balasan ke  anak kecil

~
Saudara Anak Kecil,

Perhatikanlah ilustrasi berikut ini: Seorang bernama Amir, dirinya terdiri dari tiga oknum yang berbeda. Pertama: Tubuh. Dapat dilihat dan disentuh. Kedua: Jiwa. Terdiri dari: pikiran dan emosi. Ketiga: Roh. Walau Amir terdiri dari tiga bagian di atas, tetapi Amir tetaplah ada satu. Bukan tiga.

Demikian juga halnya dengan Allah. Dia Esa, bukan tiga! Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh adalah tiga oknum Allah yang berbeda dalam Pribadi Allah yang Esa.

Memang tidak mudah untuk mengerti akan hal ini. Tetapi itulah kebesaran kuasa Allah. Bila Allah dapat dimengerti dengan sempurna oleh keterbatasan otak manusia, maka Allah sama saja seperti manusia, tidak jauh lebih besar.

Allah hanya dapat dimengerti oleh iman, bukan oleh akal manusia. “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman” (Injil, Surat Roma 1:17)
~
SO

Balas
machmoud
8 Juli 2012 6:56 pm

*
Tuhan adalah Esa yang artinya satu tapi kenapa Yesus menyebut Bapa kepada Allah. Sementara kalian menyebut Yesus adalah Tuhan. Lalu Allah itu siapa? Kalau Allah adalah Tuhan, berarti Tuhan itu Dua. Yesus mengajarkan kalian untuk tidak menyembah berhala, bukankah kalian menyembah patung salib Yesus?

Tuhan itu tidak perlu makan, minum, tidur. Tapi kenapa Tuhan Yesus memerlukan itu semua?

Balas
staff
11 Juli 2012 3:51 am
Balasan ke  machmoud

~
Saudara Machmoud benar,

Allah Bapa dan Isa Al-Masih memang beda, tetapi adalah Esa. Ambil sebagai contoh, tubuh dan jiwa saudara Machmoud jelas beda tetapi tidak disebut dua orang, melainkan hanya satu saja bukan? Yaitu saudara Machmoud. Demikian juga halnya dengan Allah, bukan berarti ada dua/tiga Allah melainkan “Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan”. Atau dengan kata lain “Allah yang Mahaesa yang beroknum tiga”.

Saudara Machmoud, kami tidak menyembah patung. Kami umat Kristen menyembah Allah yang esa, Allah yang hidup dan penuh kasih.

Dan karena kasih-Nya Allah datang ke dunia menjadi manusia, Isa Al-Masih. Oleh karena itu Dia adalah Allah dan manusia.

Sebagai manusia, Isa Al-Masih merasakan sama seperti kita yaitu lapar, sedih dan lain-lain. Tetapi sebagai Allah, tentu Ia Maha Kuasa dan dapat mengampuni dosa.

Nah, bagaimana dengan saudara Machmoud maukah saudara diampuni dosanya? Bagaimana caranya silakan baca dan renungkan di url ini http://tinyurl.com/6ntpehg
~
DA

Balas
rudi setiawan
29 Juli 2012 1:46 pm

*
Apa perbedaan agama Pagan dengan agama yang meng-Esakan Tuhan?

Esa itu satu atau tunggal. bagaimana Esa diartikan tiga? Sedangkan Trinitas sendiri adalah 3 Tuhan yang berbeda kenapa masih dikatakan Esa?

Balas
staff
3 Agustus 2012 9:06 am
Balasan ke  rudi setiawan

~
Saudara Rudi Setiawan,

Agama pagan menyembah pada dewa-dewa, sedangkan mengesakan Tuhan jelas hanya percaya dan menyembah kepada satu Tuhan.

Saudaraku, esa bukan tunggal. Menurut para pakar Islam yang mengerti secara benar, seperti Prof. DR. Quraish Shihab (mantan Menteri Agama dan ketua MUI, pakar tafsir Islam) dan ahli lainnya, kata ‘esa’ berarti suatu kesatuan, united, altogether, atau satu yang adalah terdiri dari kesatuan.

Orang Kristen tidak pernah percaya kepada tiga Allah, tetapi kepada satu Allah yang Esa! (Taurat, Kitab Ulangan 6:4; Injil, Rasul Markus 12:29). Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah adalah Esa yang beroknum tiga. Sejak kekal Allah itu sudah ada sebagai Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, tetapi Ia Esa adanya.
~
DA

Balas
bali
26 Oktober 2012 7:07 am

*
Menurut Kristen, Allah berkenan menjelma menjadi Isa. Berkenan atas permintaan siapa? Manusia atau kehendak sendiri?

Apabila tujuannya untuk menebus dosa manusia, bukankah manusia ciptaan Allah Yang Maha Kuasa? Mengapa harus Allah sendiri yang mengorbankan diri untuk menebus dosa manusia? Apakah Allah berkepentingan atas dosa manusia? Apakah Allah rugi bila manusia berdosa sehingga sampai Allah menebus dosa manusia dengan cara menjelma menjadi Isa dan membiarkan diri disalib? Bukankah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? Allah tempat manusia bergantung. Allah tempat meminta pertolongan. Manusia adalah ciptaan Allah. Sang Maha Pencipta tidak akan pernah menggantungkan diri kepada ciptaan-Nya. Kebesaran-Nya tidak akan berkurang hanya karena manusia penuh dengan dosa

Balas
staff
5 November 2012 5:10 am
Balasan ke  bali

~
Saudara Bali,

Hanya karena rahmat dan kasih-Nya maka Allah ingin manusia mengenal-Nya lebih dekat. Manusia tidak mungkin mengenal Allah karena manusia berdosa. Gelap tidak dapat bersatu dengan terang. Maka Allah rela menjadi manusia. Jika dunia ini adalah perpustakaan maka Allah akan mengambil rupa sebagai buku supaya mudah dikenal. Tapi karena dunia ini di isi manusia maka Allah menjadi manusia agar mudah dipahami manusia.

Ada tertulis :”Pada mulanya adalah Firman… dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia [Jadi Firman itu bukan ciptaan]…Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-14). Dan itulah rahasia yang terkandung dalam Qs 3:45 menunjukkan siapakah yang terkemuka di dunia dan akhirat selain Allah.

Seperti ketika Allah menjadikan dunia, mengutus nabi-nabi-Nya, dan mendengarkan jerita doa orang-orang tertindas apa alasannya Allah mengizinkan semua ini terjadi. Apa peduli Allah sehingga merepotkan diri-Nya dengan semua ciptaan-Nya.Tahukah saudara alasannya?
~
NN

Balas
ferry
30 November 2012 1:40 pm

*
Saudara saya ingin bertanya,

Apakah benar di Al-Quran dituliskan bahwa Tuhan Yesus tidak disalib, melainkan ditukar oleh murid Tuhan Yesus yang bernama Yudas Iskariot waktu saat penyaliban Pontius Pilatus?

Terimakasih. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Balas
staff
13 Desember 2012 6:45 am
Balasan ke  ferry

~
Saudara Ferry,

Tentang kematian Yesus Kristus disalib, Al-Quran mempunyai dua pandangan yang berbeda. Perhatikanlah ayat di bawah ini:

“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…..” (Qs 4:157). Bila melihat ayat ini, Al-Quran setuju bahwa Yesus tidak disalib, tetapi digantikan oleh seseorang yang dipercaya oleh orang Islam adalah Yudas Iskariod. Berati dalam konsep ini, Yesus tidak mati sama sekali, tetapi langsung diangkat ke sorga.

Ayat lain dalam Al-Quran: “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33). Pada ayat ini kronologisnya sangat jelas, dikatakan Isa Al-Masih: dilahirkan, meninggal, dan dibangkitkan.

Inilah pandangan Al-Quran tentang kematian Yesus Kristus.
~
SO

Balas
Hillarius
30 Januari 2013 2:12 am

*
Mengapa anda tidak membaca Injil di Al-Quran? Karena itu lebih logis.

Sangat mencurigakan saat adanya desas-desus penjagaan rahasia perpustakaan besar gereja besar Roma. Injil ini serasa dikarang oleh Yohanes. Sayapun curiga bahwa dis ana ada Injil aslinya. Jika memang benar, kenapa tidak dibuka perpustakaannya saja, biar manusia tau mana yang benar.

Saya percaya Tuhan itu satu, tapi saya tidak beragama. Saya pro-Islam dan pro-Kristen dan tempat ini sangat memalukan. Berdiskusilah dengan orang yang kompeten dalam hal kitab. Jangan membatasi argumen. Kita semua sama, belum pernah mati, bila berani coba dengar siksa kubur, dengan menguping orang yang baru dikubur, silahkan anda bersaksi.

Balas
staff
31 Januari 2013 11:16 am
Balasan ke  Hillarius

~
Saudara Hillarius,

Kami tidak pernah mendengar ada Injil versi Al-Quran. Apakah saudara sudah pernah membaca Injil versi Al-Quran dan apakah perbedaanya dengan Injil yang saat ini digunakan oleh seluruh orang Kristen di dunia?

Mengenai desas-desus yang saudara katakan, kami tidak perlu khawatir akan hal itu. Manusia bisa saja melakukan segala hal untuk mempertahankan apa yang mereka katakan benar, tapi bila Tuhan menghendaki lain, maka manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Demikian juga dengan kebenaran Injil, kami tidak perlu khawatir apa yang dikatakan manusia. Karena lewat firman-Nya Tuhan sendiri telah berjanji bahwa Injil tidak akan pernah berubah dahulu, sekarang, dan sampai selamanya.

“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).
~
SO

Balas
Alex
3 Februari 2013 5:51 am

*
Mengapa berhubungan dengan Tuhan harus melalui Yesus? Padahal Tuhan lebih dekat dari urat leher kita. Bahkan lebih kedekatannya seperti atom dalam susunan tubuh manusia. Dia bisa mendengar perasaan kita. Dia maha tahu segala di kehidupan ini.

Allah bisa berbuat apa saja yang bersifat ketuhanan/Ilahi. Kalau memang sudah 3 oknum, berarti untuk apa nabi sebelumnya diutus? Adakah konsep Trinitas dalam Alkitab?

Balas
staff
6 Februari 2013 3:21 am
Balasan ke  Alex

~
Saudara Alex,

Isa Al-Masih berkata “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku [Isa Al-Masih]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Firman Allah denagn jelas berkata bahwa manusia dapat mengenal Penciptanya hanya melalui Isa Al-Masih. Karena Isa adalah Allah yang menjadi manusia.

Dosa membuat manusia tidak dapat mengenal Penciptanya. Karena itulah Allah yang tidak terbatas mengenalkan dirinya melalui manusia Isa Al-Masih.

Tidak ada kata “Trinitas” di dalam Injil. Namun ini tidak berarti konsepnya
tidak diajarkan di situ. Konsep trinitas jelas terdapat dalam Injil. Doktrin ini muncul dari hasil pembacaan Injil. Injil tidak mengembangkan doktrin Allah Tritunggal. Tetapi, setiap orang dianggap dapat mengetahui bahwa Injil jelas mengajarkan keTuhanan Yesus dan Roh Kudus sepenuhnya.
~
NN

Balas
RACOPLAX
21 Februari 2013 3:23 pm

*
Yth Admin,

Saya bertanya, apabila Yesus Tuhan, mengapa Dia sujud dan berdoa? Mungkinkah Allah bersujud dan berdoa kepada diri-Nya sendiri? Apabila Yesus adalah bagian dari Tuhan, maka bagian Tuhan tidak menyembah bagian Tuhan yang lain. Kejadian ini terjadi di taman Getsamani. Dan ini Yesus tidak sedang mengajar berdoa kepada murid-Nya, tetapi Dia menyembah sungguh-sungguh karena akan di tangkap Yahudi.

Balas
staff
6 Maret 2013 8:33 am
Balasan ke  RACOPLAX

~
Saudara Racoplax,

Selama 3,5 tahun di dunia Isa Al-Masih selalu berdoa dan mengucap syukur. Apakah jika Ia berdoa dan mengucap syukur berarti bukan Tuhan?

Tujuan Isa Al-Masih ke dunia untuk menggenapi nubuat para nabi. Isa Al-Masih berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” ( Injil, Rasul Besar Matius 5:17).

“Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias [Isa Al-Masih] yang diutus-Nya harus menderita” (Injil, Kisah Para Rasul 3:18).

Tuhan telah menyampaikan kepada para nabi bahwa diri-Nya akan datang menjadi manusia, inilah nubuat. Dalam keadaan sebagai manusia, Ia menggenapi nubuatan tentang-Nya bahwa Isa Al-Masih harus berdoa dan bersyukur, menderita dan sakit sebagai teladan di dunia ini yang harus diikuti umat-Nya

Ia memberikan teladan kerendahan hati dengan berdoa supaya umat belajar. Dan Dia juga menujukan kuasa-Nya sebagai Allah dengan bangkit dari kematian.
~
NN

Balas
arhamdi
2 Maret 2013 3:08 pm

*
Kita bisa memahami dari kosa kata bahasa saja. Contoh:
1. anak Presiden, apakah juga seorang presiden
2. anak gubernur, apkah juga seorang gubernur
3. anak bupati, apakah juga seorang bupati

Lalu, anak Tuhan, apakah juga seorang Tuhan? Saya juga banyak membaca beberapa ayat tentang kata-kata Tuhan dalam Alkitab, namun selalu mengatakan anak Tuhan. Seharusnya yang benar adalah Tuhan anak, agar kata-kata lebih pas.

Mungkin anda sendiri bisa merubah beberapa ayat dalam Alkitab agar tidak bertentangan antara isi dan pemahamannya. Terimakasih.

Balas
staff
6 Maret 2013 8:35 am
Balasan ke  arhamdi

~
Saudara Arhamdi,

Sebelumnya saudara harus memahami dahulu istilah “Anak Allah/Tuhan” yang ditujukan bagi Isa Al-Masih. Karena sangat berbeda dengan istilah “anak” yang saudara sebutkan di atas.
 
 Istilah Anak Allah yang menunjuk Isa Al-Masih adalah sebuah gelar sinonim dengan gelar khas lainya yaitu Mesias. Bangsa Yahudi menantikan datang-Nya Mesias yang juga disebut Anak Allah. Istilah Mesias dan Anak Allah tersebut datang dari Allah sebagai identitas penyelamat, dan istilah itu diberitahukan jauh sebelum Isa Al-Masih datang.

Maka saat Isa Al-Masih datang Ia dipanggil Anak Allah, sebagai penggenapan dari janji Allah datangnya juruselamat, “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Al-Masih, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Besar Lukas 2:10-11).

Istilah Al-Masih dalam bahasa aslinya sama dengan Mesias, juruselamat. Istilah ini hanya dimiliki oleh penyelamat yang disebut “Anak Allah” dialah Isa Al-Masih.
~
NN

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Allah itu Esa! Mengapa Tuhan Orang Kristen Ada 3?
  • Muslim Mengklaim: “Kata Trinitas Tidak Ada Dalam Alkitab!”
  • Benarkah Bagian Tauhid Dalam Islam Ini Mendukung Tritunggal…
  • Mengapa Ajaran Islam Menolak Tri-Tunggal?
  • Islam & Kristen Setuju - Allah Tidak Beranak

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz