Saya sering diskusi dengan sahabat-sahabat Muslim soal Allah yang Esa. Umumnya, mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang percaya pada Allah Yang Esa. Sebaliknya, mereka menganggap bahwa Allah Tritunggal/Trinitas Nasrani bukanlah Allah yang Esa.
Apakah Anda juga beranggapan demikian? Jelaskan pada kami di sini.
Benarkah kaum Kristen menyembah tiga Allah? Bagaimanakah kesaksian Wahyu Allah soal Allah yang Esa?
Pandangan Islam Tentang Allah Nasrani
Al-Quran membicarakan soal tiga Tuhan. “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga,’ . . .” (Qs 5:73). Ayat ini memberi kesan bahwa orang Nasrani percaya tiga Allah.
Sebenarnya, kaum Nasrani juga menolak keras kepercayaan politeisme seperti itu.
Orang Kristen Menyembah Tiga Allah?
Injil, Rasul Markus 12:29 menegaskan, “Jawab Isa Al-Masih: ‘Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.’” Ayat ini menjelaskan bahwa orang Kristen juga percaya pada Allah yang Esa/satu/satu-satunya.
Allah yang Esa itu terdiri dalam tiga Pribadi yang berbeda, yaitu “. . . Bapa [Allah], Anak [Isa Al-Masih, Firman Allah] dan Roh Kudus [Roh Allah]” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18-20). Allah, Firman-Nya, dan Roh-Nya adalah seDzat/sehakekat dalam keilahian.
Isa Al-Masih menjelaskan misteri keesaan hakekat Allah Tritunggal. Sabda-Nya, “Aku [Isa Al-Masih/Firman Allah] dan Bapa adalah satu” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:32). Sedangkan, “. . . Roh Kebenaran [Roh Kudus] yang keluar dari Bapa . . .” (Injil Rasul Besar Yohanes 15:26).
Berdasarkan informasi di atas, apakah Anda masih percaya Kristen menyembah tiga Allah? Terangkan di sini!
Islam: “Isa Al-Masih Hanya Utusan!”
Menurut orang Islam, Isa Al-Masih hanya utusan, sama seperti nabi-nabi lainnya. Ini berbeda dari Injil, Rasul Besar Yohanes 5:18, “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya . . . karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.” Ayat di atas mengatakan bahwa Isa Al-Masih mengklaim bahwa Ia sama dengan Allah.
Kasih Terbesar Allah Tritunggal Kepada Manusia
Kita patut bersyukur, sebab Allah Tritunggal menyatakan kasih terbesar-Nya kepada kita. Dia merencanakan dan menggenapkan penyelamatan manusia melalui penyaliban Isa Al-Masih.
Allah Bapa sangat mengasihi manusia (Injil Rasul Besar Yohanes 3:16). “Tuhan [Allah Bapa] . . . menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).
Kasih Isa Al-Masih yang agung dibuktikan dengan “. . . telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita . . .” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:16). Ia telah membayar lunas hukuman dosa manusia melalui kematian-Nya. Peran sebagai wakil Allah di bumi untuk menyelamatkan manusia dapat dilakukan oleh Isa Al-Masih karena penjelmaan-Nya sebagai manusia.
Kalimat Allah dalam diri Isa diberi gelar sebagai “Al-Masih” karena Allah Bapa memilih Dia secara khusus untuk melaksanakan tugas mulia. Tugas-Nya ialah memberitakan Kabar Baik (Injil) dari Allah kepada manusia, serta mengundang mereka beriman kepada-Nya agar memperoleh keselamatan kekal dari Dia.
“Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah . . .” (Injil Surat Efesus 1:14). Roh Kudus adalah jaminan penebusan dan keselamatan kekal setiap orang yang beriman kepada Isa Al-Masih. Mereka adalah milik Allah yang akan menikmati kebahagiaan abadi di surga-Nya.
Karena itu bagi kebahagiaan abadi Anda di surga-Nya, terimalah kasih terbesar Allah Tritunggal dengan mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa beriman kepada Allah Yang Esa penting?
- Apakah Saudara masih ada pertanyaan mengenai Allah Tritunggal? Silakan hubungi kami.
- Jelaskan kasih dan keselamatan bagi manusia dari Allah Tritunggal menurut pengertian Saudara sekarang.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tri-tunggal
- Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa
- Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga
- Muhammad Mengartikan Allah yang Esa
- Mengapa Ajaran Islam Menolak Tri-Tunggal?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Percaya mengatakan
~
Menyambung komentar saya pada tanggal 23 Juni 2020 pada 11:49 am.
Hubungannya adalah tiga garis (baca: hipostasis) ‘merangkai’ dalam Dzat Allah yang ekhad, bukan Allah yang yakhid. Bagaimanapun analogi hasil nalar manusia masih dapat dicari kelemahannya. Lagi pula yang dijadikan analogi adalah Allah Yang Maha Kuasa yang tak dapat terjangkau pikiran manusia. Tapi toh tetap bisa digunakan dalam ‘merasionalisasi’ (dalam batas-batas tertentu saja) doktrin Allah Tritunggal. GBU.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Percaya,
Kami setuju dengan saudara bahwa analogi tak akan mampu menjelaskan Allah secara sempurna. Sebab pikiran manusia terbatas. Manusia membuat analogi dengan pemikiran terbatas, maka analogi itu tidak ada yang sempurna. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Percaya mengatakan
~
Jelas analogi itu tidak berbicara soal ‘berapa’ segitiga itu tetapi lebih kepada soal ‘bagaimana’nya. Allah memang satu adanya, tetapi satu yang ‘bagaimana’ bukannya satu soal keberapaan seolah-olah satu satu. Allah yang Esa itu adalah Bapa, Firman, Roh. Inilah satu hakikat/dzat tiga Pribadi. Allah adalah Bapa. Firman itu adalah Allah. Allah itu Roh. GBU.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Percaya,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Berbicara tentang Allah tidak dapat dibatasi dengan ruang, apalagi dengan bilangan matematis. Jelas, pemahaman demikian keliru bila Allah dibatasi dengan bilangan matematis. Sebab Allah tak terbatas. Keesaan Allah tidak pernah berbicara tentang bilangan matematis angka satu. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memahaminya.
~
Solihin
Arul Irwansyah mengatakan
~
Inna dinna Indallahil Islam. “Sesungguhnya agama yang di ridhoi di sisi Allah hanyalah Islam”
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Arul,
Kami menghargai pendapat saudara di atas bahwa Islam adalah agama yang diridhoi Allah. Walaupun pernyataan di atas sesungguhnya memunculkan pertanyaan mendasar. Benarkah Allah memiliki agama? Mengapa setelah ribuan tahun Allah SWT baru mengklaim ada agama yang diridhai? Jelas, ini menimbulkan persoalan dan pertanyaan besar. Karena itu, silakan saudara melanjutkan diskusi mengenai hal ini di link berikut: https://tinyurl.com/y9wg5hvl
~
Solihin