• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Tauhid dan Tritunggal > Trinitas Menurut Nasrani > Allah itu Esa! Mengapa Tuhan Orang Kristen Ada 3?

Allah itu Esa! Mengapa Tuhan Orang Kristen Ada 3?

1 Juni 2020 oleh Web Administrator 298 Komentar

tanda-yang-melambangkan-trinitas karena itu muslim berpendapat tuhan kristen ada 3

Banyak orang Islam berpikir bahwa Tuhan Orang Kristen ada 3. Namun, pandangan ini keliru. 

Banyak orang Islam terkejut dengan kebenaran ini. Kemungkinan karena salah paham dengan istilah Trinitas. Sehingga banyak penjelasan dari pihak Islam menyatakan Tuhan Kristen ada 3. 

Sebenarnya Kristen menyembah apa? Apakah kepada Allah yang Esa atau 3 Allah? Mari kita lihat penjelasannya agar mendapatkan pemahaman yang benar. Anda juga dapat mengenal Allah yang menyelamatkan manusia berdosa. 

Pandangan Islam Mengenai Allah Orang Kristen

tulisan-ayat-kitab-al-quran yang membyuat umat muslim berpendapat tuhan kristen ada 3Umat Islam menyembah satu Allah. Ada banyak ayat Al-Quran memberi peringatan dari kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid.

Beberapa contohnya adalah:

  • Allah hanya satu bukan tiga.
    “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga …’” (Qs 5:73).
  • Maryam bukan Allah.
    “… Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? …” (Qs 5:116).
  • Allah tidak beranak dan diperanakkan.
    “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan” (Qs 112:3).

Semua ayat ini terkesan memberi peringatan dari kepercayaan Kristen tentang menyembah tiga Allah. Namun pandangan ini salah!

Umat Kristen setuju dengan semua pernyataan ini. Karena itu mari kita lihat pemahaman yang sebenarnya.

Benarkah Tuhan Orang Kristen Ada 3? 

tangan salib dan burung merpatiAlkitab mengajarkan bahwa Orang Kristen hanya menyembah satu Allah. Taurat tegas menyatakan hal ini. “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Taurat, Ulangan 6:4). Dan terkonfirmasi dalam Injil, “Karena Allah itu esa …” (Injil, 1 Timotius 2:5).

Banyak kepercayaan tiga Allah berkembang dari sekte atau bidat zaman dahulu. Contohnya sekte Collyridian/Mariamites (350 AD – 450 AD). Mereka mengajarkan bahwa Maryam termasuk dalam Trinitas. Mereka mengakuinya sebagai Allah.

Banyak ajaran sekte-sekte ini menyebar di daerah Arab pada zaman Nabi Islam. Sehingga banyak ayat untuk memperingati dari semua ajaran sekte. Namun, jelas ini bukanlah ajaran Kristen.

Umat Nasrani percaya Allah yang Esa terdiri dalam tiga Pribadi. Semuanya satu dzat/sehakekat dalam keilahian.

Cara umat Kristen memandang Allah adalah:

“Satu Allah dalam Trinitas dan Trinitas dalam kesatuan. Mereka tidak bercampur dalam kepribadian namun Ia tidak terpisah secara esensi” (Kredo Athanasia).

Beberapa dalil ayat dalam kitab Allah yang menggambarkan Trinitas adalah:

  • Isa menyatakan satu dengan Allah.
    “Aku [Isa Al-Masih] dan Bapa [Allah] adalah satu” (Injil, Yohanes 10:30).
  • Allah dan Ruh Kudus adalah satu.
    “… Bapa segala roh, …” (Injil, Ibrani 12:9).
    “… Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa [Allah], Ia akan bersaksi tentang Aku [Isa Al-Masih]” (Injil, Yohanes 15:26).
  • Isa dan Ruh Kudus adalah satu.
    “Barangsiapa percaya kepada-Ku [Isa Al-Masih], … Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup [Ruh Allah]” (Injil, Yohanes 7:38).

Jadi, pendapat umat Islam mengenai Tuhan Kristen ada 3 sama sekali tidak sesuai ajaran Kitab Allah. Faktanya adalah umat Nasrani hanya menyembah satu Allah Trinitas. 

Selanjutnya ada pertanyaan dari cendekiawan Islam. Apakah benar bahwa isi Injil menentang Trinitas? Mari kita telaah lebih lanjut.

Benarkah Isi Kitab Injil Menyangkal Trinitas?

Kitab Injil tidak bertentangan dengan konsep Trinitas. Mari kita lihat beberapa ayat yang menjadi pertanyaan.

1. Apa maksudnya Allah sebagai Bapa adalah satu dan Isa hanya utusan?

“… karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga”  (Injil, Matius 23:9).

“… Yesus Kristus [Isa Al-Masih] yang telah Engkau utus” (Injil, Yohanes 17:3).

Semua ayat ini justru mengkonfirmasi konsep Trinitas. Menyatakan Allah memiliki berbagai peran namun dalam satu kesatuan.

Ingat Isa [Yesus] dan Bapa adalah satu. Isa menjadi perwujudan cara Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia.

2. Apa artinya Isa menyerahkan nyawa-Nya?

“Lalu Yesus [Isa Al-Masih] berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Lukas 23:46).

Allah adalah sumber kehidupan. Isa menyerahkan nyawa justru menyatakan kerelaan-Nya. Karena tidak ada manusia yang mampu mengambil nyawa dari diri-Nya.

Ia membiarkan penyaliban terjadi. Tujuannya untuk menebus manusia dari dosa. “… Ia [Isa Al-Masih] telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran [manusia] …” (Injil, Ibrani 9:15).

Hal ini bukan bertentangan dengan Trinitas. Melainkan menyatakan kasih Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa.

Jadi, Anda bisa melihat bahwa tidak ada isi Injil yang bertentangan dengan Trinitas. Yang ada hanya kadang orang kurang mengerti kiasan simbol dalam Kitab Allah.

Selanjutnya justru ayat-ayat di atas menyatakan Isa Al-Masih sebagai perwujudan kasih Allah. Melalui-Nya manusia menerima rahmat Allah.

Isa Al-Masih Menyatakan Kasih Allah Tritunggal

di atas awan ada cahaya matahariKita patut bersyukur, sebab Allah Tritunggal menyatakan kasih terbesar-Nya kepada kita. Dia merencanakan dan menggenapkan penyelamatan manusia melalui penyaliban Isa Al-Masih.

Allah (Bapa) sangat mengasihi manusia. “… Ia [Allah] menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (Injil, 2 Petrus 3:9).

Isa datang sebagai perwujudan Kalimatullah untuk menunjukkan jalan bagi manusia. “Dalam Dia [Isa Al-Masih] ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (Injil, Yohanes 1:4).

Kalimat Allah datang untuk memberitakan kebenaran dari Allah kepada manusia. Ia memberikan keselamatan bagi manusia yang mengimani dan menjadi pengikut-Nya.

Ruh Kudus membimbing orang yang mengimani Isa. Ruh Kudus menjadi jaminan kita akan mendapatkan surga. “Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, …” (Injil, Efesus 1:14).

Karena itu ada jaminan tersedia kebahagiaan abadi bagi Anda di surga. Mari terimalah kasih terbesar Allah Tritunggal dengan mempercayakan diri kepada Isa Al-Masih!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa beriman kepada Allah Yang Esa penting?
  2. Apakah Saudara masih ada pertanyaan mengenai Allah Tritunggal? Silakan hubungi kami.
  3. Jelaskan kasih dan keselamatan bagi manusia dari Allah Tritunggal menurut pengertian Saudara sekarang.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Allah itu Esa! Mengapa Tuhan Orang Kristen Ada 3?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tri-tunggal
  2. Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa
  3. Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga
  4. Muhammad Mengartikan Allah yang Esa
  5. Mengapa Ajaran Islam Menolak Tri-Tunggal?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Tauhid dan Tritunggal, Trinitas Menurut Nasrani

Subscribe
Beritahulah
298 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Hendra R. Sijabat
24 Februari 2011 2:02 pm

*
Jika ada orang Islam yang mengatakan bahwa Allah bersetubuh dengan Maryam yang kemudian melahirkan Isa Al Masih, maka itu adalah pernyataan bodoh.

Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih berasal dari Roh yang dikirimkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Siti Maryam.

Tentang ke-esaan Allah yang menjadi salah satu rukun iman umat Islam bersumber dari pernyataan Allah sendiri, dinyatakan dalam Surat Al Ikhlas “Lam yalid walam yuulad”, Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Itu bukan pernyataan ustaz, kiyai atau Nabi Muhammad, tapi pernyataan Allah sendiri.

Maka jika orang-orang Islam meyakini bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, mohon agar saudara-saudara ku umat Kristen tidak alergi, karena yang kami katakan adalah apa yang dinyatakan oleh Allah yang menciptakan kami dan saudara-saudara ku sekalian.

Balas
staff
26 Februari 2011 7:29 pm
Balasan ke  Hendra R. Sijabat

~
Saudara Hendra, justru dalam artikel, kami mengatakan bahwa kami sangat tidak setuju akan hal ini.

Sura Al-Maaidah 5:116 Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”

Ayat ini menunjukkan komposisi yang salah dari iman umat Nasrani karena sesungguhnya umat Nasrani tidak pernah menyembah Allah, Maryam, dan Isa Al-Masih, sebagai bagian Tri-Tunggal.

Kata ‘Anak’ Allah sama sekali tidak berarti anak yang diperanakkan sebagai suatu hasil hubungan seorang pria dan wanita. Kata ‘anak’ adalah mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah ‘tanda’ dari Allah, yang melalui Dia, Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia secara utuh. Isa Al-Masih adalah wakil Allah secara sepenuhnya.

Qs 19:21 Jibril berkata: “Demikianlah. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:31 pm
Balasan ke  Hendra R. Sijabat

~
Saudara Hendra,

Kami sangat setuju bahwa Allah tidak beranak dan diperanakan. Karena memang Allah tidak seperti itu. Namun umat Muslim sering salah paham dengan istilah Anak Allah yang merupakan gelar keilahian yang dimiliki Isa Al-Masih, bukan dalam artian anak biologis. Kiranya umat Muslim semakin paham.
~
Noni

Balas
kholiq
26 Februari 2011 2:06 am

*
Jika saudara memang pengikut Isa Al-Masih, maka saudara seharusnya jadi seorang Muslim. Karena Isa Al-Masih hanya menyembah satu Tuhan saja.

Balas
staff
26 Februari 2011 7:37 pm
Balasan ke  kholiq

~
Saudara Kholiq, kami adalah benar-benar pengikut Isa Al-Masih. Kami mengimani Isa Al-Masih sesuai dengan kebenaran wahyu Allah yang disampaikan sepanjang sejarah umat manusia, yakni Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Kitab Saudara mengatakan bahwa kepada Isa Al-Masih diberikan Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Oleh sebab itu, untuk memiliki pengertian yang utuh tentang Isa Al-Masih, maka kami turut mengundang Saudara untuk boleh mempelajari kitab-kitab tersebut (Qs 3:48).

Dalam Kitab Saudara sekali pun, Isa Al-Masih juga bukanlah sekedar hanya Nabi. Kami mengundang Saudara untuk boleh mempelajari lebih komplet mengenai Isa Al-Masih. Isa Al-Masih sesungguhnya adalah jauh lebih agung daripada siapapun di dunia dan di akhirat (Qs 3:45).

Saudara kami undang untuk dapat merenungkan tentang Isa Al-Masih sebagai jalan keselamatan di dalam: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

Kiranya olehnya, Saudara mendapat rahmat dari Allah.
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:32 pm
Balasan ke  kholiq

~
Saudara Kholiq,

Memang kita harus menyembah hanya satu Tuhan saja dan itupun yang diajarkan Isa Al-Masih. Namun Isa mengajarkan bahwa Tuhan yang kita sembah bukan Tuhan yang jauh yang tidak kita kenal, tetapi Tuhan memperkenalkan diri-Nya agar manusia bisa mengenal-Nya dalam keterbatasannya sebagai manusia. Dialah Isa Al-Masih.
~
Noni

Balas
Rosa
26 Februari 2011 8:51 am

*
Sdr. Hendra percaya surat Al-Iklas itu firman Allah yang artinya Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, semoga saudara mengamalkannya.

Jika Isa Al-Masih bisa hidup karena Roh yang dikirim oleh Allah, itu sangat betul sekali. Kita manusia ciptaan-Nya, bisa hidup di dunia karena roh dari Allah. Jika roh itu diambil, maka manusia mati.

Nabi Isa dan kita manusia biasa sama-sama bisa hidup ke dunia karena roh dari Allah. Sudah berapa miliar roh-roh yang Allah ciptakan sehingga manusia yang masih hidup karena roh. Jadi sesama manusia tidak mentuhankan manusia lain yang bisa hidup kedua karena roh dari Allah.

Balas
staff
26 Februari 2011 7:51 pm
Balasan ke  Rosa

~
Saudara Rosa, apakah ada ‘orang lain’ dalam kitab Saudara, yang disebut sebagai Kalimat Allah, dan sekaligus sebagai Ia yang adalah Roh dari Allah itu sendiri? Jikalau ada, apakah Saudara boleh menunjukkannya kepada kami?

Sungguh, Isa Al-Masih disebutkan sebagai Rasulullah, Kalimatullah, dan Rohullah sekaligus. Qs 4:171 “…Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya…”

Saudara kami undang untuk boleh membacanya sendiri dalam kitab Saudara. Kami sama sekali tidak berdalih, karena pengertian ‘Anak’ Allah bagi kami adalah bukan seperti yang dipikirkan umat Muslim. Silahkan simak tanggapan kami kepada Saudara Hendra di atas.
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:33 pm
Balasan ke  Rosa

~
Saudara Rosa,

Memang benar semua manusia diberikan roh oleh Allah agar bisa hidup. Namun Isa ada bukan karena diberikan roh oleh Allah, sebab Isa tidak diciptakan seperti manusia lainnya. Isa ada karena Firman. Firman Allah yang menjadi manusia.

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1-3).

Isa adalah Kalimattulah, Ia tidak diciptakan. Isa berasal dari sorga dan sekarang ada di sorga. Karena itulah Isa tidak sama dengan manusia lainnya.

Balas
abdul fatah
26 Februari 2011 4:35 pm

*
Dalam Islam, Allah SWT tidak pernah menjelma menjadi manusia. Allah pasti akan mengutus para malaikat-Nya ataupun para rosul-Nya. Injil yang ada saat ini bukanlah Injil yang diturunkan Allah SWT.

Balas
staff
26 Februari 2011 8:11 pm
Balasan ke  abdul fatah

~
Saudara Abdul Fatah, sesungguhnya Allah pernah menjelma dalam rupa manusia yang berbicara dengan Nabi Musa secara langsung.

Sura 4:164 Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.

Jadi tidak seperti ungkapan Saudara, bahwa Allah hanya selalu memakai para malaikat ataupun para rasul saja, melainkan Allah turun tangan sendiri.

Injil yang beredar pada zaman ini adalah Injil yang sama seperti zaman Isa Al-Masih dan para murid-Nya. Juga persis sama dengan Injil yang beredar pada zaman nabi Saudara, di mana semua Muslim diperintahkan untuk mengikuti dan mengamalkannya. Injil dalam salinan yang jauh lebih tua daripada zaman Islam masih tersimpan rapi di museum-museum, dan Saudara boleh melangkahkan kaki ke sana untuk melihatnya.

Untuk keselamatan manusia dari dosa, sungguh Allah telah turun tangan sendiri. Untuk mengenal lebih lanjut mengenai hal ini, Saudara kami undang untuk merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

Kami rindu agar Saudara mendapatkan rahmat dari Allah dalam tulisan di atas.
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:36 pm
Balasan ke  abdul fatah

~
Saudara Abdul Fatah,

Memang tidak mudah menerima hal di luar apa yang kita yakini. Namun Allah memiliki kuasa melebihi apapun juga. Jika Allah berkendak Allah bisa menjelma menjadi apapun, termasuk menjadi manusia.

Jika Injil yang ada saat ini bukanlah yang diturunkah Allah, lalu seperti apakah Injil yang diturunkan Allah itu? Mohon penjelasan saudara.
~
Noni

Balas
kholiq
26 Februari 2011 10:56 pm

*
Memang di Al-Quran tidak ada manusia yang lahir tanpa bapak kecuali Isa Al-Masih, tapi di Kitab saudara ada manusia yang di lahirkan tanpa silsilah dan hidupnya tanpa akhir.

Jadi, siapakah yang lebih hebat diantara mereka?

Balas
staff
27 Februari 2011 5:11 pm
Balasan ke  kholiq

~
Saudara Kholiq, bolehkah kami mengetahui siapakah yang Saudara maksudkan?
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:40 pm
Balasan ke  kholiq

~
Saudara Kholiq,

Siapakah yang saudara maksud manusia yang lahir tanpa silsilah dan hidupnya tanpa akhir? Mohon penjelasannya
~
Noni

Balas
Ewin
27 Februari 2011 3:12 am

*
Nabi Adam lebih layak disebut jadi kalimat Allah, karena dia manusia pertama yang dilahirkan tanpa ayah dan ibu. Berbeda dengan Nabi Isa yang hanya lahir tanpa ayah dan lahirnya ribuan tahun kemudian setelah manusia berkembang biak.

Nabi Adam ataupun Nabi Isa dan kita semua adalah manusia biasa ciptaan Allah. Tidak adil kalau memper-Tuhan-kan salah satunya. Allah melaknak kita yang ber-Tuhan kepada selain Allah yang Esa, apalagi kepada ciptaan-Nya.

Balas
staff
27 Februari 2011 5:27 pm
Balasan ke  Ewin

~
Benarkah demikian, Saudara Erwin? Kalau demikian menurut Saudara, berarti Al-Quran harus diamandemen. Dan dengan demikian, maka menurut Saudara, Al-Quran itu salah, karena harusnya yang disebut sebagai Kalimat Allah adalah Adam, dan bukan Isa Al-Masih.

Tetapi kita melihat bahwa bukan demikian, kan? Hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai Kalimat Allah. Hanya Isa Al-Masih yang disebut sebagai yang terkemuka di bumi dan di sorga (Qs 3:45). Isa Al-Masih jelas bukanlah manusia biasa, ataupun hanya sekedar seorang nabi.

Isa Al-Masih disebutkan sebagai Rasulullah, Kalimatullah, dan Rohullah sekaligus.
Qs 4:171 “…Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya…” Bagaimana tanggapan Saudara tentang ayat ini?

Qs 31:33 “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.”
Qs 33:63 “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.”
Qs 43:61 “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.”

Kitab Suci bahkan mengatakan bahwa Dia tahu kapan tibanya hari kiamat, yang sesungguhnya hanya Allah yang mengetahuinya. Bagaimana tanggapan Saudara terhadap ayat di atas?

Jikalau boleh kami tahu, apa sebabnya Saudara Erwin menganggap Dia hanyalah manusia biasa saja? Kenapa Saudara tidak mau kembali kepada kalimat-kalimat kebenaran?
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:45 pm
Balasan ke  Ewin

~
Saudara Ewin,

Nabi Adam memang manusia biasa seperti manusia lainnya yang diciptakan. Tetapi Isa Al-Masih bukan manusia biasa karena isa tidak diciptakan. Yang dimaksud Kalimat Allah artinya bagian dari diri Allah. Adam bukan bagian dari diri Allah. Sedangkan Isa adalah Kalimat Allah/ Firman Allah seperti yang dituliskan dalam Injil, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
~
Noni

Balas
Taufik
27 Februari 2011 11:15 am

*
“….Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku.” (Injil Rasul Besar Yohanes 8:19)

Pernyataan itu apakah menandakan Bapa dengan Isa itu sama wujud dan sifatnya, atau cuma sama sifat beda wujud? karena setiap langkah Isa tidak lepas dari Firman Allah.

Seperti nabi Muhammad, Al-Quran tidak pernah mengatakan bahwa Muhammad adalah Tuhan atau wakil Tuhan, tetapi hanya pesuruh Tuhan.

Mohon penjelasannya. Terimakasih.

Balas
staff
27 Februari 2011 5:39 pm
Balasan ke  Taufik

~
Saudara Taufik, kalau boleh kami tahu, di bagian manakah pernah disebutkan bahwa Muhammad adalah seperti Al-Quran berjalan, dan setiap langkahnya adalah kebaikan?

Namun adalah memang benar, Muhammad pasti tidak akan disebut atau bahkan tidak mungkin diberi gelar yang lebih tinggi daripada Isa Al-Masih. Mengapa? Karena Muhammad jelas hanya manusia biasa.

Bagian Kitab Suci yang Saudara kutip adalah bagian di mana Isa Al-Masih sedang menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah. Kata ‘anak’ di sini bukan berarti diperanakkan karena hubungan pria-wanita sebagaimana disalahpahami oleh banyak umat Muslim. Anak berarti Dia-lah yang berasal dari Allah, dan Dia-lah yang bertindak mewakili Allah yang tidak kelihatan itu. Dia adalah ‘tanda’ bagi manusia sebagai rahmat dari Allah (Qs 19:21). Dia adalah ‘tanda’ Allah yang besar dan agung bagi seisi bumi (Qs 21:91). Inilah arti “Anak Allah” yang sebenarnya.
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 2:54 pm
Balasan ke  Taufik

~
Saudara Taufik,

Isa berkata, jika mengenal Ia maka berarti mengenal Bapa. Artinya Isa ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Isa. Isa dan Bapa adalah satu.

Memang benar bahwa Muhammad tidak pernah dikatakan Tuhan karena ia memang bukan Tuhan. Isa Al-Masih adalah Tuhan dapat dibuktikan melalui perkataan dan perbuatan Isa.
~
Noni

Balas
erni wahyuni
27 Februari 2011 3:10 pm

*
Rasul Besar Yohanes 5:18, “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.”

Ayat di atas mengatakan bahwa Isa Al-Masih sama dengan Allah. Bagaimana mungkin Isa Al-Masih bisa menyamakan diri-Nya dengan Allah sedangkan di ayat Injil yang lainnya Isa Al-Masih berdoa pada bapa di surga.

Menurut anda apakah anda dan anak anda merupakan satu tubuh dan bisa bercampur? Saya rasa penjelasan di atas saling mematahkan pendapatnya apalagi mengenai konsep ketuhanannya.

Mohon penjelasannya.

Balas
staff
27 Februari 2011 6:01 pm
Balasan ke  erni wahyuni

~
Saudara Erni, Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Isa Al-Masih adalah Roh dari Allah. Ini secara jelas dituliskan secara gamblang dalam Qs 4:171.

Dan dalam bagian Kitab Suci yang Saudara kutip, dikatakan bahwa Isa Al-Masih sedang menyamakan diri-Nya dengan Allah. Kenapa Dia berani bertindak sedemikian? Karena jelas bahwa Dia adalah Allah itu sendiri.

Ketika Musa berbicara dengan Allah secara langsung bertatapan muka, seperti yang dikisahkan dalam Kitab Suci, apakah saat itu sorga sedang kosong? Apakah Allah bisa dibatasi oleh waktu dan ruang?

Kalau Allah sedang berada di bumi, apakah saat itu berarti bahwa Allah tidak bisa juga sedang ada di tahta Allah di sorga?
~
CA

Balas
staff
19 Juni 2017 3:06 pm
Balasan ke  erni wahyuni

~
Saudara Erni Wahyuni,

Di satu sisi Isa menunjukan bahwa Ia adalah Tuhan melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Dan di sisi lain Isa juga perlu mengajarkan kita banyak hal, termasuk teladan berdoa. Karena itulah Isa juga berdoa.

Saya dan anak saya tentu dua pribadi, tetapi anak saya adalah bagian dari diri saya.
~
Noni

Balas
newbia
28 Februari 2011 3:13 am

*
Injil, Rasul Markus 12:29, berkata, “Jawab Isa Al-Masih: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”

Pada ayat di atas Isa Al-Masih mengakui bahwa Dia bertuhan bukan Tuhan itu sendiri.

Pertanyaan saya: Ayat manakah dalam Bible yang mengatakan bahwa Allah Yang Esa Dalam Tiga Bagian?

Balas
staff
1 Maret 2011 7:35 am
Balasan ke  newbia

~
Salam Saudara Newbia, jelaslah bahwa pencipta langit dan bumi adalah Allah Yang esa. Dan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah, dan / atau Roh dari-Nya (Qs 4:171).

Esa di dalam bahasa aslinya memakai kata ‘echad’, atau ‘ekhad’. Dalam bahasa Arab disebut sebagai ‘ahad’.

Echad / ekhad berarti: satu, (yang terdiri dari) satu kesatuan; atau: altogether, united.

“Denqarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Injil, Markus 12:29), atau ayat yang paralel dengannya: “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa (echad)!” (Taurat, Ulangan 6:4).

Ayat di atas sungguh mirip dengan Sura Al-Ikhlas ayat 1: “Kul Hua Allahu Ahad.” “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (ahad).” (Qs 112:1).

Sementara untuk pengertian satu yang mutlak, atau dalam artian ‘tunggal’, sesungguhnya dalam bahasa asli, ada satu kata lagi yang bisa dipakai, yakni: ‘yachid’, atau ‘wahid’ dalam bahasa Arab. Mengapa bukan kata ini yang dipakai? Bahasa Sansekerta sendiri untuk arti ‘tunggal’, atau ‘satu secara mutlak’, bukan dipakai ‘esa’, melainkan ‘eka’.

Saya akan mencantumkan satu ayat buat Saudara: Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan, bahkan dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S. 2:96).

Kata ‘masing-masing mereka‘ memakai kata ‘ahaduhum‘, yang artinya ‘tiap-tiap (satu-satu) orang dari (kesatuan/kumpulan) mereka.

Akhir kata, biarlah Saudara tidak membuang keseluruhan Wahyu Allah, yakni Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil, karena ingin mengamalkan satu kitab saja, sebab: Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorang / ahadim pun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs 4:152).

Jadi Saudara mengimani Allah yang esa, atau Allah yang tunggal? Apakah Saudara pernah mendengar istilah Allah yang tunggal?
~
CA

Balas
staff
21 Juni 2017 3:49 pm
Balasan ke  newbia

~
Saudara Newbia,

Apa yang Isa ajarkan memang kebenaran bahwa Allah itu esa. Sesungguhnya pengetahuan kita akan Allah sangat terbatas bahkan sangat minim apalagi karena keberdosaan manusia sehingga semakin jauh dari Allah. Untuk itulah Isa Al-Masih datang ke dunia supaya kita mengenal Allah. Sebab, barangsiapa telah melihat Isa Al-Masih, telah melihat Allah, silakan baca dalam Injil Rasul Besar Yohanes 14:9.
~
Noni

Balas
TanahPermai
28 Februari 2011 5:53 am

*
To, Sdr Erni Wahyuni.

Menjawab pertanyaan anda: sama seperti Bapa, demikian pula Anak. Anak adalah cerminan Bapa. Anak diberi kuasa atas apa yang Bapa miliki.

Balas
staff
21 Juni 2017 3:50 pm
Balasan ke  TanahPermai

~
Saudara Tanah Permai,

Terimakasih. Isa Al-Masih berkata “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
~
Noni

Balas
rosa
28 Februari 2011 6:30 am

*
Biarlah hanya orang Kristen yang men-Tuhan-kan Isa Al-Masih. Dalam Islam sudah jelas menyembah Tuhan selain Allah adalah dosa besar.

Balas
staff
1 Maret 2011 8:44 am
Balasan ke  rosa

~
Saudara Rosa, kami mengucapkan terima kasih karena Saudara telah memberikan tanggapan lagi kepada kami. Namun bolehkah kami bertanya apakah Saudara sudah membaca dan merenungkan jawaban kami yang di atas?

Jikalau ada yang belum Saudara mengerti, silahkan memberitahu kami. Kami akan sangat senang untuk menjawabnya.

Mengenai umat Muslim yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, apakah Saudara mengetahui bahwa semua perbuatan itu tidak bisa menjamin Saudara untuk mendapatkan keselamatan?

“Hai kaum Quraisy, tebuslah dirimu! Saya tiada dapat menolongmu barang sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai bani Abdi Manaf, saya tiada bisa menolongmu sedikitpun. Hai Abbas anak Abdul Mutholib, saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai Safiah, bibi rasulullah, saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai Fatimah binti Muhammad, mintalah kepada saya harta, saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan.”
(Hadits Shohih Bukhori 1261).

Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang di antara kalian tidak bakal selamat karena amalnya.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga engkau?” Rasulullah bersabda: “Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya.” (Hadits Shohih Muslim, oleh KH.Adib Basri Mustafa, hal.819 no.76).

Jikalau Saudara merindukan Jalan yang lurus yang menuju pada keselamatan tersebut, kami mengundang Saudara untuk merenungkan: [url]https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
CA

Balas
staff
21 Juni 2017 3:51 pm
Balasan ke  rosa

~
Saudara Rosa,

Terimakasih. Betul sekali menyembah yang bukan Tuhan adalah dosa besar. Tetapi persoalannya apakah saudara mengenal Allah yang adalah Tuhan? Seperti apa Allah itu menurut saudara? Sesungguhnya Allah sudah memperkenalkan diri kepada manusia sejak zaman Ibrahim hingga Ia memakai wujud daging yaitu Isa Al-Masih.
~
Noni

Balas
TanahPermai
28 Februari 2011 6:45 am

*
[quote name=”rosa”]biar lah para pengikut paulus yg men Tuhan kan Yesus.Dalam Islam sudah jelas menyembah tuhan selain Allah dosa besar, alias balasannya neraka. semoga umat islam tetap kejalan lurus, mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangannya. kita berdoa langsung pada Allah tak perlu perantara[/quote]

Karena dosa, hubungan manusia dengan Allah terputus. Isa sebagai pendamai / perantara antara Allah dan manusia.

Kalaupun Ia sebagai manusia, saya tetap mempercayai usaha-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Tidak ada kasih yang lebih besar selain Dia, yang rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita.

Isa membuktikan Kasih-Nya pada Saudara dan saya.

Balas
staff
1 Agustus 2011 4:17 am
Balasan ke  TanahPermai

~
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16-17)

“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Isa adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.
~
SO

Balas
staff
21 Juni 2017 3:51 pm
Balasan ke  TanahPermai

~
Saudara Tanah Permai,

Terimakasih. Isa Al-Masih adalah Allah yang telah menjadi manusia, Ia menghendaki kita percaya kepada-Nya. Jika saudara tidak percaya tulisan kami, paling tidak percayalah karena perbuatan-perbuatan yang dikerjakan Isa Al-Masih.
~
Noni

Balas
cumi
28 Februari 2011 6:47 pm

*
Kalau Yesus sudah menghapus dosa umat-Nya, kenapa pengikut-Nya masih saja beribadah untuk mendapatkan sorga di alam setelah kematian kita? Bukankah semua dosa telah tertebus oleh Isa Al-Masih atau Yesus?

Balas
staff
1 Maret 2011 9:39 am
Balasan ke  cumi

~
Saudara Cumi, inilah perbedaan antara pengikut Isa Al-MAsih dengan umat Muslim. Untuk lebih jelas, silahkan merenungkan artikel kami yang berjudul “Wortel untuk Raja, Sholat untuk diri sendiri”, di halaman ini: [url]http://tinyurl.com/63e2pnb[/url].

Kami para pengikut Isa Al-Masih sudah diberikan keselamatan oleh Allah (Qs 3:55). Kami beribadah karena kami mencintai Allah. Kami melakukan semua amal dan perintah-Nya karena kami mengucap syukur kepada Allah, karena telah diberikan keselamatan melalui Isa Al-Masih.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Anak = tanda / wakil Allah), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
CA

Balas
staff
21 Juni 2017 3:52 pm
Balasan ke  cumi

~
Saudara Cumi,

Terimakasih. Para pengikut Isa Al-Masih tidak beribadah untuk mencari sorga, pandangan tersebut sangat keliru. Mereka beribadah sebagai ungkapan syukur kepada-Nya yang telah memberikan keselamatan kekal melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
~
Noni

Balas
achmad usman
1 Maret 2011 3:01 am

*
Qs 3:45 “Isa Al-Masih diciptakan dengan kalimat Allah/kalimat-Nya…dst..dst..”

Maksud kalimat Allah/kalimat-Nya adalah, Jibril (utusan Allah) membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah) tampa bapak yaitu nabi Isa. Baca Qs 16:40 (tentang “kun” jadilah).

Allah menciptakan nabi Isa sama seperti Allah menciptakan nabi Adam (atas kuasanya) diluar kehendak manusia “kun” jadilah.

Dalan Al-Quran terdapat cukup banyak ayat yang merupakan existensi Isa Al-Masih dimata Allah.

Balas
staff
1 Maret 2011 9:56 am
Balasan ke  achmad usman

~
Saudara Achmad Usman, sangat jelas terlihat bahwa Isa Al-Masih dengan Adam adalah sangat berbeda. Adam diciptakan dari debu tanah, sedangkan Isa Al-Masih adalah Roh dari-Nya (Qs 4:171).

Ketika membaca Kitab Saudara, kami merasa akan lebih bijaksana jika Saudara mengabaikan kalimat di dalam tanda kurung. Kalimat dalam tanda kurung adalah penambahan yang dilakukan manusia. Justru inilah yang dinamakan mengubah atau memalsukan perkataan Allah. Mengapa? Karena sudah mengubah artinya. Isa Al-Masih tidak disebutkan sebagai ‘yang diciptakan dengan Kalimat Allah’, tetapi bahwa: “Ia adalah Kalimat Allah dan Roh dari-Nya.”

Namun kami menyadari bahwa Kitab Saudara banyak memuat kesalahpahaman dan pertentangan antar ayat dengan ayat, khususnya jika menyangkut identitas Isa Al-Masih. Oleh sebab itu, kami mengajak Saudara untuk menguji apa yang kami sampaikan kepada Saudara, dengan pemahaman yang selama ini Saudara dapatkan dari orang lain.

Kiranya dengan kerendah-hatian Saudara membaca dan merenungkan, serta menguji kebenaran yang kami sajikan, Saudara beroleh rahmat dari Allah.
~
CA

Balas
staff
21 Juni 2017 3:52 pm
Balasan ke  achmad usman

~
Saudara Achmad Usman,

Terimakasih. Adam dan Isa Al-Masih tidak sama. Adam jatuh berdosa sedangkan Isa Al-Masih tidak. Bahkan Dia suci. Hal ini menunjukan bukti bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, sebab mana mungkin ada yang suci selain Allah.
~
Noni

Balas
Bagas
1 Maret 2011 5:13 am

*
Semua nabi dan rasul sejak Adam hingga Isa dan Muhammad semua adalah pribadi yang mulia. Namun mereka tetaplah pesuruh Allah yang Esa.

Itulah inti dari Islam, keyakinan tauhid (tiada Tuhan selain Allah).

“Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Qs An-Nisaa 4:158)

“Hai Isa, sesungguhnya aku mutawaffiika dan mengangkat kamu kepada-Ku” (Qs Ali Imran 3:55).

Makna mutawaffika adalah mewafatkan.

Balas
staff
1 Maret 2011 10:17 am
Balasan ke  Bagas

~
Benar, Isa Al-Masih telah wafat, dan telah naik ke sorga. Dan di antara saat kematian dan kenaikan-Nya ke sorga, Ia telah mengalami kebangkitan, mengalahkan kuasa dosa, yaitu maut.

Kita pengikut Isa Al-Masih, tidak lagi takut akan kematian, karena sudah dijanjikan Allah, bahwa kelak kita akan turut bersama-sama dengan Dia di sorga (Qs 3:55).

Isa bukanlah sekedar nabi. Dia jauh di atas itu. Dia Maha Tahu semua hal, Dia tahu hari kiamat. Kita semua mengerti bahwa yang berhak mengadili dunia hanyalah Allah. Tetapi Kitab Suci berkata bahwa nanti Isa Al-Masih -lah yang akan menghakimi dunia beserta segala isinya. Isa Al-Masih juga disebutkan sebagai yang terkemuka di bumi dan di sorga (Qs 3:45). Terkemuka di sorga? Menjadi saingan Allah?

Bukankah tidak ada yang boleh disamakan dengan Allah? Dan syirik-lah orang yang mempersekutukan manusia dengan Allah? Justru tidak demikian, kita tidak pernah menyamakan seorang manusia dengan Allah.

Yang terjadi adalah sebaliknya. Allah-lah yang berkenan untuk datang dan menyamakan diri-Nya sebagai manusia. Dia justru ingin datang ke tengah-tengah dunia, dan bersekutu dengan manusia.

Apakah hal ini tidak boleh? Tentu saja tidak boleh. Oleh karena itu, manusia menyalibkan-Nya dan membunuh-Nya. Dia mati di atas kayu salib. Namun Ia justru memakai kejahatan manusia ini untuk memberikan kebaikan pada umat manusia. Oleh kematian-Nya yang tidak berdosa, Ia telah menanggung hukuman atas dosa-dosa manusia. Dialah sembelihan yang agung / besar tersebut (Qs 37:107 – “Dan Kami tebus anak itu dengan ‘seekor’ sembelihan yang besar.”). Inilah penebusan dosa.
~
CA

Balas
staff
21 Juni 2017 3:52 pm
Balasan ke  Bagas

~
Saudara Bagas,

Menarik sekali, bahwa memang benar bahwa Isa Al-Masih telah mati. Namun Dia bangkit pada hari ketiga setelah matinya. Kebangkitan-Nya adalah tanda keilahian-Nya.
~
Noni

Balas
rosa
1 Maret 2011 8:26 am

*
Jika Yesus benar adalah Tuhan, mengapa Dia berdoa kepada Tuhan, apakah Bapa di surga Pemimpinnya, dan Yesus sebagai bawahan Tuhan?

Isa di bumi, dan Dia menyebut Bapa di surga, berarti ada 2 orang, yaitu Yesus dan Bapa di surga.

Saat Yesus mau disalib, mengapa Dia memanggil Tuhan?

Siapa yang percaya Yesus maka Dia akan selamat? Bagaimana dengan nabi Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud, Solomon, hingga keturunananya, mereka tidak mengenal Yesus, apakah mereka tidak akan selamat?

Balas
staff
6 Maret 2011 12:47 am
Balasan ke  rosa

~
Saudara Rosa, kami sungguh berterima kasih kepada Saudara, yang begitu sering memberikan komentar pada artikel-artikel kami. Apakah Saudara juga meluangkan waktu untuk membaca jawaban kami? Kami mendapati sungguh banyak pertanyaan yang Saudara tanyakan berulang-ulang, di halaman yang berlainan.

Isa Al-Masih benar adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Namun apakah saat itu, sorga menjadi kosong karena Allah telah datang ke dalam dunia ini? Tidak bukan?

Kami hendak memberikan juga sebuah pertanyaan buat Saudara. Ketika Allah datang dan berbicara secara langsung dengan Nabi Musa, katakanlah 20-30 menit, apakah saat itu sorga menjadi kosong? Qs 4:164 “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”

Ya, setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih akan diselamatkan. Orang-orang saleh pada zaman dahulu, mempercayai Isa Al-Masih yang dinubuatkan di dalam keseluruhan wahyu Allah dalam Taurat, Zabur, dan Kitab Nabi-Nabi.

Jauh sebelum Ia datang ke dalam dunia, Isa Al-Masih telah dijanjikan oleh Allah sendiri, sebagai pembebas dan Juru Selamat. Pada zaman itu, Juru Selamat dikenal dengan sebutan Mesias, atau Masih dalam bahasa Arab. Sementara nama Isa berati: Keselamatan dari Allah.

Siapa yang percaya kepada Janji Allah walaupun belum dilihatnya, maka ia beroleh “keselamatan dari Allah”. Injil, Kitab Ibrani 11:13 “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya..”
~
CA

Balas
staff
21 Juni 2017 3:53 pm
Balasan ke  rosa

~
Saudara Rosa,

Terimakasih. Di dalam Injil Rasul Besar Yohanes 10:30 dikatakan “Aku dan Bapa adalah satu”. Ayat tersebut menjawab segala keraguan saudara mengenai Isa Al-Masih. Karena itu percayalah kepada-Nya.
~
Noni

Balas
rahman
1 Maret 2011 11:49 am

*
Sesungguhnya Islam tidak menolak Isa putra Maryam “kalimullah” namun Islam tidak bisa menerima Isa sebagai Allah ataupun disamakan dengan Allah walaupun Allah meninggikan-Nya di dunia dan di akhirat, dan Islam cukup menganggap Isa adalah nabi.

Sudah jelas dalam QS :4;171 “Wahai Ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu (maksudnya : jgnlah kamu mengatakan nabi Isa itu Allah, seperti yg dikatakan oleh org Nasrani). dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali benar. sesungguhnya Isa putra maryam itu adalah utusan Allah dan yang diciptakan dengan kalimatnya”

Jika Isa disamakan dengan Allah, kenapa Allah tidak pernah secara tegas menyebutkan Isa adalah sama dengan Allah? Dan apakah ada dalam Injil, Yesus pernah berfirman: Akulah Tuhan, maka sembalah Aku””

Terimakasih.

Balas
staff
6 Maret 2011 12:58 am
Balasan ke  rahman

~
Saudara Rahman, Qs 4:171 mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Allah, Kalimatullah, dan Roh dari Allah. Perhatikanlah bahwa di ayat ini tidak ada kata-kata: “yang diciptakan dengan”. Saudara ataupun orang yang menerjemahkan kitab yang Saudara baca, telah memberikan penambahan yang tidak berasal dari Allah.

Isa Al-Masih pernah dan sering mengajarkan bahwa Ia adalah Allah. Lagi-lagi Saudara mendapatkan informasi yang tidak benar, dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Dalam Injil, Isa Al-Masih berkata secara langsung, “Aku dan (Allah) Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Isa. Kata Isa kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari (Allah) Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30-33).

Kami memerlukan kejujuran Saudara. Apakah dalam ayat di atas, Isa Al-Masih sungguh berkata bahwa Dia adalah Allah? Tentu saja, oleh sebab itu, orang Yahudi hendak melempari-Nya dengan batu.
~
CA

Balas
irna rama
2 Maret 2011 12:58 am

*
Jika Isa adalah benar Tuhan, mengapa dia tidak mampu menyelamatkan dirinya saat mau disalib? Mengapa juga dia harus lahir dari rahim seorang Maryam?

Apa yang dikatakan Muhammad adalah benar, tidak satupun yang bisa selamat tanpa Rahmat dari Allah, termasuk Dia.

Bukankah Allah sangat benci jika ada manusia yang menyembah selain diri-Nya? Lalu, mengapa anda meyakini Yesus adalah Tuhan kedua? Sedangkan Isa sendiri mengatakan bahwa Tuhan yang dia sembah adalah Allah yang esa.

Balas
staff
6 Maret 2011 1:14 am
Balasan ke  irna rama

~
Saudara Irna Rama, Isa Al-Masih justru datang ke dalam dunia ini untuk disalib dan menanggung hukuman yang seharusnya diterima kita, manusia yang berdosa. Dia tidak berniat menghindar dari salib.

Isa Al-Masih berkata: “Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? (Allah) Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 12:27).

Benar, Allah sangat membenci manusia menyembah selain hanya kepada Allah sendiri. Isa bukan Allah yang kedua. Esa artinya: satu, yang terdiri dari satu kesatuan. Bahasa Arabnya adalah ahad. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang memakai kata ‘ahad’, mempunyai arti yang sama, yakni “satu, dari antara kumpulan/kesatuan.” Tidak ada arti yang lain.

Kami akan mencantumkan satu ayat buat Saudara: “Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Qs 2:96).

Kata ‘masing-masing mereka’ memakai kata ‘ahaduhum’, yang artinya ‘tiap-tiap (satu-satu) orang dari (kesatuan/kumpulan) mereka.

Bandingkan dengan Qs 112:1 “Kul Hua Allahu Ahad.” “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (ahad).”
~
CA

Balas
irna rama
2 Maret 2011 1:07 am

*
Kalau Isa penebus dosa, berarti manusia bebas melakukan apa yang mereka mau, karena nanti akan dihapus juga dosanya. Apakah anda mau menanggung hal yang tidak anda lakukan? Tentu tidak?

Sungguh tidak masuk akal, ciptaan Tuhan disamakan dgn penciptanya, hal ini yang membuat saya sangan ragu dengan Injil yang sekarang, apakah itu Injil zaman Nabi Isa atau sudah ada campur tangan manusia.

Balas
staff
6 Maret 2011 1:32 am
Balasan ke  irna rama

~
Saudara, justru Isa Al-Masih datang, untuk membebaskan para pengikut-Nya dari dosa. Ini berarti setiap pengikut Isa Al-Masih yang sejati, harus menjauhkan diri dari dosa. Perbuatan baik bukan untuk menyelamatkan manusia. Tetapi kita melakukan perbuatan baik, dan menjauhkan diri kita dari perbuatan tercela, karena kita mengasihi Allah.

Sebagai contoh: Setiap pagi, mama kita menimba air di sumur. Kita mengetahui bahwa mama kita begitu bersusah payah bagi kita satu keluarga. Apakah kemudian kita menjadi menghambur-hamburkan air itu, karena bukan kita yang bersusah payah menimbanya? Tidak, kita membalas kebaikan mama kita dengan mengasihinya, dan berbuat yang terbaik demi keluarga.

Isa Al-Masih mati untuk menanggung hukuman yang seharusnya ditanggung setiap manusia yang berdosa. Kematian-Nya telah memberikan pengampunan bagi kita.

Kami merindukan agar Saudara dapat mengenal Isa Al-Masih yang sesungguhnya dan mendapatkan kepastian keselamatan. Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

Saya tentu saja tidak mau menanggung apa yang tidak saya lakukan. Tetapi Allah berbeda. Allah adalah Maha Pengasih. Demi manusia yang dikasihi-Nya, Allah rela menjelma menjadi manusia, dan datang ke dalam dunia ciptaan-Nya.
~
CA

Balas
mbuh
2 Maret 2011 9:00 am

*
Yang pasti agama yang diridhoi Allah adalah Islam.

Jelas dalam Al-Quran dikatakan bahwa Allah itu esa dalam dzat-Nya, esa dalam Sifat-Nya, dan esa dalam perbuatan-Nya.

Balas
staff
6 Maret 2011 2:12 am
Balasan ke  mbuh

~
Apakah agama Saudara adalah benar-benar agama yang diridhoi? Agama yang benar adalah bagaikan emas yang tidak takut pemurnian oleh api. Kami mengajak Saudara untuk berani menguji iman dan agama Saudara di dalam website ini, untuk membuktikan ‘kebenaran’ yang selama ini Saudara agungkan.

Kita tentunya tidak ingin menjadi ‘katak dalam tempurung’, bukan? Kita seyogianya harus berani maju dan mengerti lebih banyak, daripada apa yang hanya dikatakan oleh segelintir orang. Mari kita uji, dan mari kita buka mata lebih lebar. Biarlah kita berani berinteraksi pada kebenaran yang kami sajikan.
~
CA

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Mengapa Orang Nasrani Percaya Allah Ada 3?
  • Muslim Mengklaim: “Kata Trinitas Tidak Ada Dalam Alkitab!”
  • Islam & Kristen Setuju - Allah Tidak Beranak
  • Mengapa Ajaran Islam Menolak Tri-Tunggal?
  • Ayat Al-Quran Menggambarkan Tentang Trinitas Kristen

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz