Ada yang berkata konsep Trinitas tidak masuk akal. Namun kita setuju bahwa Allah tidak terbatas bagi pikiran kita, bukan? Karena pada kenyataannya Allah berada di luar dimensi manusia. Bukankah demikian?
Umat Kristen dan Muslim mengakui bahwa Allah tidak terbatas. Ia menciptakan dunia dan dimensi manusia. Dapatkah kita memahami Allah dengan dimensi kita?
Dunia Dua-dimensi dan Tiga-dimensi
Dapatkah kita mengaplikasikan matematika dua-dimensi pada tiga-dimensi? Pada dua-dimensi hanya ada bidang (area). Dan tidak ada volume.
Jika dunia ini bersifat dua-dimensi dengan panjang dan tinggi, tetapi tidak ada kedalaman, maka tidak mungkin seseorang melihat orang lain di belakang atau di depannya. Ia hanya dapat melihat orang di atasnya atau di belakangnya.
Allah di Luar Dunia Tiga-Dimensi
Orang-orang Muslim mengklaim, tidak mungkin mempercayai Allah yang satu dengan tiga pribadi. “… Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: ‘(Tuhan itu) tiga’ …”(Qs 4:171). Orang-orang Muslim hidup dalam dunia tiga-dimensi. Tetapi, Alkitab mengajarkan, Allah hidup di luar dunia ini. “… TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung… tidak terduga pengertian-Nya”(Kitab Nabi Yesaya 40:28). Maka adalah mungkin bagi Allah memiliki tiga Pribadi.
Tidak Seorang pun Mengerti Sepenuhnya Trinitas!
Kami setuju bahwa penjelasan ini tidak membuktikan Trinitas. Tetapi, penjelasan ini menunjukkan bahwa konsep Trinitas masuk akal. Jika Allah hidup di luar dunia tiga-dimensi kita, Ia harus memperlihatkan diri-Nya dengan pewahyuan. Ia harus menunjukkan kita seperti apa hal-hal di luar dimensi kita.
Kita Adalah Ciptaan Tiga-Dimensi
Bagaimana dengan seseorang yang bersifat tiga-dimensi menjelaskan dunianya kepada orang yang bersifat dua-dimensi? Ia dapat menjelaskan panjang dan tinggi, tetapi tidak dengan kedalaman. Satu-satunya jalan bagi seseorang yang bersifat dua-dimensi menerima penjelasan tersebut dengan iman.
Begitu juga orang-orang Kristen tidak dapat memahami sepenuhnya Trinitas karena terkunci pada dunia tiga-dimensi. Namun bukan berarti konsep trinitas tidak masuk akal. Tetapi orang-orang Kristen mempercayai dengan iman, bahwa Allah adalah Tri-tunggal. Karena Ia memperlihatkan diri-Nya sebagai Trinitas dalam Kitab Allah, Alkitab.
Kalimat Allah Datang ke Dunia Tiga-Dimensi Kita
Isa Al-Masih, Kalimat Allah, dan pribadi ke-2 dalam Trinitas, datang ke dalam dunia tiga-dimensi kita. Ia menjadi seperti kita untuk menyelamatkan kita dari dosa yang memisahkan kita dari Allah! Bagi mereka yang mempercayai-Nya akan diselamatkan dari dosa mereka. Tetapi mereka yang tidak mempercayai-Nya akan berada di bawah penghukuman Allah. Kita harus percaya kepada-Nya agar Ia membersihkan dosa-dosa Anda!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kelemahan-kelemahan apa yang Saudara temui dalam penjelasan penulis mengenai Trinitas?
- Apakah Saudara setuju bahwa Allah hidup diluar dunia kita? Apakah mungkin Ia datang ke dalam dunia kita?
- Mana yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, sistem kepercayaan Trinitas Kristen atau sistem kepercayaan Muslim?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tri-tunggal
- Tanpa Konsep Trinitas, Allah Seakan-akan Bisu Dan Tuli
- Muslim Mengklaim, “Kata Trinitas Tidak Ada Dalam Alkitab!”
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
1. Tiada keraguan dalam memahami konsep Trinitas, Bapa, Putra dan Roh Kudus itulah pribadi Allah.
2. Allah tidak dibatasi ruang, waktu. Mal ah Dia bersemayam di setiap pribadi pengikut-Nya.
3. Justru Qs 4:171, memiliki kejanggalan, dan juga pada surah-surah lain yang menyerukan agar beriman dan taat pada rasulnya.
*****
Saudara Mimie,
Kami berterimakasih untuk tiga jawaban yang saudara berikan. Ini menjadi awal diskusi tentang Trinitas. Semoga kita dapat mendalami hal ini.
~
Solihin
~
Tidak logis. Logiskah? Sang Pencipta yang menciptakan manusia, bumi matahari, tata surya, galaksi dibunuh manusia yang notabene mahluk ciptaan-Nya sendiri. Sedangkan ayat Yesaya 40:12-30 tidak ada yang setara dengan-Nya (Sang Pencipta) tidak ada hubungannya dengan Trinitas dan semakin menunjukan bahwa Trinitas itu tidak ada dalam Tanakh.
Qs 4:171 adalah teguran Allah pada kaum Nasrani yang melampaui batas dalam beragama dengan menambah-nambah hal-hal yang bukan dari agama dan melampaui batas-batas yang telah ditentukan Allah dengan mengada-adakan kebohongan terhadap-Nya dan dengan mengatakan bahwa Sang Pencipta beranak
~
Saudara Heboh,
Kami menyadari tidak mudah untuk menalar Trinitas. Sebab sebagaimana diungkapkan Augustinus, salah seorang Bapa gereja, “Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”. Ini menjelaskan tidak mudah menjelaskan Allah Trinitas, tetapi bukan berarti konsep ini tidak ada dalam Alkitab. Persoalannya kemudian adalah apakah saudara mau menerima atau tidak?
Dengan demikian, ini bukan perkara logis atau tidak logis, tetapi mau atau tidak menerima keberadaan Allah yang esa dalam tiga Pribadi ini. Lagi pula, kami sependapat dengan saudara bahwa Allah tidak beranak, silakan klik ini http://tinyurl.com/b53xf54 . Terimakasih.
~
Solihin
~
Justru karena Allah tidak terbatas, maka tidak perlu bagi-Nya membatasi diri dengan menjadi manusia. Jika Allah ingin menjadi manusia agar dipahami dan dipercaya oleh manusia, mengapa tidak dilakukan-Nya sebelumnya? Meng apa harus mengutus para nabi dan rasul? Jika dengan kewujudan-Nya sebagai manusia barulah Dia dipercaya sebagai Tuhan, maka mengapa Dia tidak kekal menjadi manusia sehingga seluruh manusia di muka bumi ini dapat mempercayainya?
Apakah anda harus melihat surga dan neraka agar anda percaya bahwa itu ada? Apakah anda harus melihat otak di dalam kepala anda dulu supaya anda yakin kalau anda punya otak?
Mimie,
Silakan anda perjelas opini anda poin no.3 tentang Qs 4:171 dan surah-surah lain yang menurut anda “janggal” karena perintah untuk beriman kepada rasul?
~
Saudara Rabia,
Hakikat Allah tidak dipengaruhi kepercayaan manusia terhadap-Nya. Ia tetap adalah Allah sekalipun manusia tidak memercayai-Nya. Persoalannya bukan pada Allah, tetapi pada manusia. Bila manusia menyadari dan memahami bahwa Allah maha kuasa, mengapa manusia membatasi Allah dengan pola pikirnya yang terbatas dan menempatkan Allah dalam ruang lingkup manusia?
Namun, kita patut bersyukur karena Allah memiliki inisiatif untuk mengutus para nabi guna memperkenalkan Pribadi-Nya. Lebih dari itu, Ia menggenapi semua firman-Nya sejak nabi Adam bahwa akan datang keturunan perempuan, yaitu Isa Al-Masih (Taurat, Kejadian 3:15). Isa Al-Masih yang adalah Allah datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Pertanyaannya, manakah yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, system kepercayaan Trinitas Kristen atau system kepercayaan Muslim? Bagaimana?
~
Solihin
~
Umat Islam tidak akan pernah dapat membantah konsep Tritunggal yang membuat kita punya alasan mengucapkan “Allah Maha Besar, Allah Maha Kuasa” dan segala ucapan akan kemahaan-Nya yang lain.
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan saudara bahwa Allah yang maha kuasa dan maha besar adalah Allah yang dapat menyatakan diri-Nya di luar kemampuan manusia. Terimakasih untuk tanggapan saudara. Semoga memberikan manfaat bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin
~
Konsep Trinitas tidak pernah dikenal bahkan diajar para nabi-nabi terdahulu. Trinitas hanya bualan manusia-manusia licik. Konsep Trinitas dipahami hanya dengan dogma, dogma, dan dogma, tanpa itu hancurlah fondasi Kekristenan.
~
Saudara Cari Ilmu,
Sesungguhnya sejak nabi Adam, konsep Trinitas telah diperkenalkan kepada manusia, tetapi tidak secara eksplisit (Taurat, Kitab Kejadian 1:26). Namun, konsep ini semakin jelas tatkala Allah berkenan datang ke dunia menjadi manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Oleh sebab itu, Trinitas bukan dogma, tetapi fakta bahwa Allah adalah satu kesatuan yang utuh dalam tiga Pribadi. Bila Allah maha kuasa, maka manakah yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, system kepercayaan Trinitas Kristen atau system kepercayaan Muslim? Bagaimana?
~
Solihin
~
Saudara Cari Ilmu,
Sepertinya saudara sangat benci dengan kata dogma. Apakah iman saudara sudah pasti bebas dari dogma? Coba saudara bantah dulu konsep Trinitas dari keterangan yang ada ditulis di Al-Quran.
~
Saudara Boas,
Ketika seseorang memeluk sebuah keyakinan, maka ia dibesarkan dalam sebuah dogma, disadari atau tidak hal itu. Terimakasih untuk tanggapan saudara. Semoga ini memberikan manfaat bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin
~
Dear Admin IDI yang baik,
Sekali lagi kalian membahas topik yang menarik dan bagus. Sebenarnya Allah itu Tuhan yang maha suci, maha kuasa. Jadi, penjelasan tentang Allah hadir dalam bentuk tiga dimensi berwujud Yesus itu adalah suatu hal yang tidak perlu. Allah yang menguasai alam semesta ini wahai admin IDI, untuk melihatnya saja gunung pun hancur di kisah nabi Musa, apalagi kita hambanya.
Pertanyaan ketiga jawabannya sistem Trinitas Kristen menodai dan menghina kemahasucian Allah dengan mengatakan Allah adalah Yesus dan kami umat Muslim meyakini Allah adalah Tuhan yang esa dengan segala kemahakuasanya tanpa perlu turun ke bumi berubah jadi Yesus. Itulah konsep dasar Tauhid kami, La ila ha illalah..tiada Tuhan selain Allah.
~
Saudara Wahyu BS,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara yang baik. Kami berharap bahwa diskusi ini akan menambah pemahaman kita tentang Trinitas. Sebagaimana saudara sampaikan bahwa Allah adalah maha kuasa, maka kami berpendapat bahwa Allah dapat menjadi manusia dalam Pribadi Isa Al-Masih. Bukankah kemahakuasaan-Nya dapat dinyatakan secara khusus dengan datang ke dalam dunia? Bila kita meyakini Allah maha kuasa, mengapa saudara keberatan bahwa Allah datang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14)? Bukankah kita patut bersyukur bahwa Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia?
Dengan demikian, kami berpendapat bahwa konsep Trinitas memperjelas kemahakuasaan Allah. Sebab Allah menyatakan dan memperkenalkan diri-Nya secara khusus kepada manusia. Pertanyaannya, bagaimana dengan konsep tiada Tuhan selain Allah? Bukankah Tuhan dan Allah adalah gelar? Mohon penjelasan.
~
Solihin
~
Konsep Trinitas digunakan orang Kristen sebagai upaya untuk menutupi kebohongannya bahwa sesungguhnya mereka menyembah tiga Tuhan.
~
Saudara Alfian,
Pendapat saudara di atas didasarkan pada asumsi dan tidak ada bukti dari opini saudara. Karena itu, kami memakluminya. Sesungguhnya konsep Trinitas sangat jelas termuat di Alkitab. Pertanyaannya, apakah saudara sudah membaca dan mempelajari Alkitab? Atas dasar apa saudara menyatakan bahwa konsep Trinitas adalah upaya menutupi kebohongan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Saudara Wahyu,
Kapan orang Kristen mengatakan “Allah hadir dalam bentuk tiga dimensi berwujud Yesus”? Iman orang Kristen mengatakan Firman Allah lahir dari Allah/Bapa tanpa ibu dan nuzul ke dunia ini melalui seorang anak dara tanpa ayah sumber sperma. Iman seperti ini sama sekali tidak sesat tetapi iman seperti ini mengakui Allah itu sangat mengasihi dan menyayangi kita, sehingga Dia langsung memberi bukti nyata supaya manusia mampu mempertahankan nilai-nilai moral yang tinggi.
~
Saudara Boas,
Wujud kasih Allah dinyatakan dengan Allah sendiri datang ke dunia. Tentu ini semakin mempertegas konsep Trinitas. Terimakasih untuk pendapat saudara.
~
Solihin
~
Saudara Alfian,
Tuduhan kepada orang Kristen yang menyembah tiga Tuhan sangat tidak bijaksana, karen a kami juga mengatakan “Tiada ilah selain Allah”. Apakah kami salah jika percaya kepada Allah yang punya Firman/Kalimat dan Roh/Ruh?
~
Saudara Boas,
Kami setuju dengan saudara bahwa tidak bijaksana membuat tuduhan tanpa mempelajari lebih dulu konsep Trinitas. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
*****
1. Trinitαs kαlαυ diαnαloɡikαn sαmα seρerti ƅαɡαimαnα orαnɡ ʪɭαϻ memαhαmi 99 λsmα om Hυsnα.
2. λllαɧ αdα memenυhi λlαm Ʀoh dαn λlαm Dzαt
①. λlαm Ʀoh itυ Sγυrɡα λl Ǫυddυs
②. λlαm Dzαt itυ Dυniα λz-Zhαhir
Yeremiα 23:24..λkυ memenυhi Lαnɡit dαn βυmi..
Ϻαtiυs 6:9..βαρα kαmi γαnɡ di sorɡα..
Lυkαs 1:68..Tυhαn, λllαɧ ʪrαeɭ..melαɯαt υɱαʈ-Nγα..
Keȷαdiαn 1:2..Ʀoh λllαɧ melαγαnɡ-lαγαnɡ di αtαs ρermukααn αir.
3. Sistem keρercαγααn Trinitαs Kristen tidαk memƅαtαsi Kυαsα λllαɧ. Ϻαtiυs 3:17, “…Inilαh ληαƙ-Kυ γαnɡ Kυkαsihi…”. Sistem keρercαγααn ʪɭαϻ memƅαtαsi kυαsα λllαɧ. Ǫs 6:101, “…βαɡαimαnα Diα memρυnγαi αnαk, ραϑαhαl Diα tidαk memρυnγαi istri…”
*****
Saudara Biangkala,
Terimakasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap pemahaman dan pengertian yang saudara miliki memberikan pencerahan.
~
Solihin
~
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Markus 12:29). Ayat di atas menunjukan Tuhan itu esa atau satu, tidak dua ataupun tiga, dan Yesus mengakui jika dia mempunyai Tuhan dengan mengatakan “Tuhan Allah kita”
“Kamu inilah saksi-saksi-Ku, ” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi” (Yesaya 43:10). Artinya tidak ada Allah sebelum Dia atau pun sesudah Dia. Jadi, Yesus bukan Tuhan karena Yesus ada sesudah Dia. Berhentilah mengira-ngira atau berasumsi jika Yesus itu Tuhan, jika tidak ada bukti yang kuat dan bertobatlah.
~
Saudara Pakai Logika,
Kami senang dengan ayat Injil dan kitab para nabi yang saudara kutip. Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah adalah esa sebagaimana pemahaman kami juga. Namun, kata ‘esa’ ini memiliki arti satu kesatuan yang utuh, bukan bentuk bilangan matematis. Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah satu kesatuan yang utuh tersebut. Isa Al-Masih adalah Allah. Silakan mengunjungi link ini http://tinyurl.com/8abrx5t . Terimakasih.
~
Solihin
~
Sebenarnya dalam Alkitab banyak ayat yang menunjukan bahwa Yesus tidak sama dengan Tuhan, Yesus hanyalah utusan dll. Kenapa orang Kristen mengingkari ayat-ayat ini? “Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku” (Yoh anes 8:28). “Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat” (Yohanes 5:37). “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Kristus Yesus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
Nb: Tolong admin jangan dihapus atau bertanya “apa yang ingin anda sampaikan dengan ayat-ayat di atas?”
~
Saudara Gandul,
Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 8:28 nyata jelas jenis relasi antara Bapa dan Anak, bukan hubungan atasan dan bawahan. Artinya hakikat Isa Al-Masih adalah Allah. Isa Al-Masih menegaskan hal ini bahwa Ia adalah Hakim dengan berfirman, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30). Hal ini membuktikan hakikat Isa Al-Masih adalah Allah. Sebab tidak mungkin manusia menghakimi, kecuali Allah. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/8abrx5t untuk mengetahui lebih lanjut.
~
Solihin
~
Tuduhan kepada orang Kristen yang menyembah tiga Tuhan sangat tidak bijaksana.
RE: Saya tidak membuat tuduhan tapi Injil saudara sendiri yang menolak konsep Trinitas. Seperti Yesus tidak dapat berbuat apa-apa, tidak mengetahui musim buah, masih harus berdoa, ketakutan dan masih banyak lagi.
~
Saudara Alfian,
Injil bukan penggalan kisah, sehingga hanya sepenggal saja yang dapat diketahui. Tetapi Injil menceritakan secara menyeluruh sehingga perlu dibaca keseluruhannya. Pertanyaannya, apakah saudara sudah membaca keseluruhan perikop dari ayat-ayat itu? Bagaimana?
Pada bagian selanjutnya Isa Al-Masih berfirman, “…Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar…” Hanya Allah yang dapat menghakimi manusia. Oleh sebab itu, tidak berlebihan bila pernyataan saudara sebelumnya adalah tuduhan.
~
Solihin
~
Heboh,
Menulis: Tidak logis.
Saudara percaya Al-Quran adalah wahyu Allah? Logiskah Allah mengatakan: “Bagaimana Allah mempunyai anak, padahal Ia tidak mempunyai istri?” (Qs 6:101). Bukankah Allah adalah Sang Maha segala-galanya?
~
Saudara Mimie,
Sebuah pertanyaan yang patut dipikirkan tentang konsep Allah dalam Islam. Barangkali kita perlu mendalami hal ini juga. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Penulis Staf IDI,
Kelemahan-kelemahan apa yang Saudara temui dalam penjelasan penulis mengenai Trinitas?
Trinitas adalah produk pemikiran seseorang yang dijadikan doktrin/dogma kemudian dinyatakan/diterapkan serta dipahamkan kepada orang banyak (pengikut). Seperti ajaran Kristen. Adapun istilah/faham Trinitas dilahirkan oleh pemikiran seorang bernama Paulus yang terkenal dengan kepiawaiannya sebagai seorang ahli filsafat dan salah seorang yang berpengaruh di zaman Romawi. Trinitas merupakan doktrin/dogma yang telah mendarah daging dalam diri setiap pengikut ajaran Kristen.
~
Saudara Penjelasan,
Kami sangat senang bila sesuatu disampaikan secara jelas dengan sumber yang valid. Oleh sebab itu, kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Injil bahwa istilah Trinitas dimunculkan oleh Paulus? Kami berharap saudara dapat membuktikan hal ini. Bagaimana?
Konsep Trinitas menjadi semakin jelas tatkala Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Sebab segala kuasa di sorga dan di bumi ada pada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 28:18). Pertanyaannya, mana yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, sistem kepercayaan Trinitas Kristen atau sistem kepercayaan Muslim?
~
Solihin
~
Saudara Alfian,
Kitab Injil tidak pernah mengajarkan tiga Allah. Jelas sekali saudara tidak mengerti konsep Trinitas, padaha l di Al-Quran juga ada konsep Trinitas yang mendukung keilahian Sayidina Rabbani Isa Al-Masih. Saudara malah menambah bukti asal menilai tanpa melihat konteks dengan utuh untuk mengerti maknanya ketika Yesus mengutuk pohon ara bukan berarti dia tidak tahu musim berbuah, tetapi ada maksud yang ingin dia sampaikan buat kita semua. Jika kita juga kelak tidak berbuah maka kita juga akan kering seperti pohon itu. Lihat! Menga pa pohon ara itu betul-betul kering?
~
Saudara Boas,
Harapan kami bahwa saudara Alfian memperoleh pencerahan dengan penjelasan saudara. Terimakasih untuk hal itu. Kami sangat menghargainya.
~
Solihin
~
Boas,
Bertanya: “Saudara Wahyu, kapan orang Kristen mengatakan “Allah hadir dalam bentuk tiga dimensi berwujud Yesus?”
Jawab: Itu Mas Solihin yang bilang kok. “Isa Al-Masih, Kalimat Allah, dan pribadi ke-2 dalam Trinitas, datang ke dalam dunia tiga-dimensi kita. Ia menjadi seperti kita untuk menyelamatkan kita dari dosa yang memisahkan kita dari Allah!”.Marahin saja Solihin bang Boas.
~
Saudara Rabia,
Ada perbedaan mendasar antara Allah hadir dalam bentuk tiga dimensi dengan Allah datang ke dalam dunia tiga dimensi kita. Kami berharap saudara teliti membacanya sehingga saudara tidak dianggap tidak cerdas. Patut direnungkan adalah Allah telah berkenan datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hal ini semakin mempertegas keberadaan konsep Trinitas. Pertanyaannya, mana yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, sistem kepercayaan Trinitas Kristen atau sistem kepercayaan Muslim? Bagaimana?
~
Solihin
~
Mimie,
Logiskah saudara Mimie? Baca komen saya.
~
Saudara Heboh,
Kami telah menanggapi komentar saudara di atas. Silakan membaca tanggapan kami.
~
Solihin
*
Para Penulis Staf IDI,
Mana yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, sistem kepercayaan Trinitas Kristen atau sistem kepercayaan Muslim?
Pertanyaan kalian benar-benar membingungkan. Buat apa kalian membuat sistem-sisteman? Ketahuilah umat Muslim tidak disuruh untuk menelusuri siapa Allah itu. Allah itu mempunyai predikat maha. Maha dari sekalian maha. Mempunyai sifat 99 nama (asma ulhusna). Allah tidak berwujud, tidak ada satupun yang menyerupai Dia. Tidak berawal dan tidak berakhir. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Sebelum kalian untuk dapat mengenal Allah, kenalilah dahulu siapa diri kalian. Lain halnya dengan sisten ajaran Kristen, bahwa Allah itu bisa diubah-ubah dari satu wujud ke wujud yang lain.
*
Saudara Penjelasan,
Kami tertarik dengan pernyataan saudara, “Umat Muslim tidak disuruh untuk menelusuri siapa Allah itu”. Barangkali yang lebih tepat adalah umat Muslim dilarang untuk menelusuri siapa Allah itu. Sebab bila tokoh atau ulama Islam mengijinkan umatnya berpikir kritis terhadap Allah, kritis terhadap Al-Quran, dan kritis terhadap nabi saudara, maka sudah pasti kepercayaannya akan ditinjau kembali dan akan ada pergulatan iman di sana.
Kami bertanya kepada saudara. Kenalkah saudara dengan Allah? Apakah saudara mempunyai relasi dengan-Nya? Bagaimana saudara mengerti kehendak Allah bila yang saudara terima tentang Allah hanya sebatas konsep? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin