Ada yang berkata konsep Trinitas tidak masuk akal. Namun kita setuju bahwa Allah tidak terbatas bagi pikiran kita, bukan? Karena pada kenyataannya Allah berada di luar dimensi manusia. Bukankah demikian?
Umat Kristen dan Muslim mengakui bahwa Allah tidak terbatas. Ia menciptakan dunia dan dimensi manusia. Dapatkah kita memahami Allah dengan dimensi kita?
Dunia Dua-dimensi dan Tiga-dimensi
Dapatkah kita mengaplikasikan matematika dua-dimensi pada tiga-dimensi? Pada dua-dimensi hanya ada bidang (area). Dan tidak ada volume.
Jika dunia ini bersifat dua-dimensi dengan panjang dan tinggi, tetapi tidak ada kedalaman, maka tidak mungkin seseorang melihat orang lain di belakang atau di depannya. Ia hanya dapat melihat orang di atasnya atau di belakangnya.
Allah di Luar Dunia Tiga-Dimensi
Orang-orang Muslim mengklaim, tidak mungkin mempercayai Allah yang satu dengan tiga pribadi. “… Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: ‘(Tuhan itu) tiga’ …”(Qs 4:171). Orang-orang Muslim hidup dalam dunia tiga-dimensi. Tetapi, Alkitab mengajarkan, Allah hidup di luar dunia ini. “… TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung… tidak terduga pengertian-Nya”(Kitab Nabi Yesaya 40:28). Maka adalah mungkin bagi Allah memiliki tiga Pribadi.
Tidak Seorang pun Mengerti Sepenuhnya Trinitas!
Kami setuju bahwa penjelasan ini tidak membuktikan Trinitas. Tetapi, penjelasan ini menunjukkan bahwa konsep Trinitas masuk akal. Jika Allah hidup di luar dunia tiga-dimensi kita, Ia harus memperlihatkan diri-Nya dengan pewahyuan. Ia harus menunjukkan kita seperti apa hal-hal di luar dimensi kita.
Kita Adalah Ciptaan Tiga-Dimensi
Bagaimana dengan seseorang yang bersifat tiga-dimensi menjelaskan dunianya kepada orang yang bersifat dua-dimensi? Ia dapat menjelaskan panjang dan tinggi, tetapi tidak dengan kedalaman. Satu-satunya jalan bagi seseorang yang bersifat dua-dimensi menerima penjelasan tersebut dengan iman.
Begitu juga orang-orang Kristen tidak dapat memahami sepenuhnya Trinitas karena terkunci pada dunia tiga-dimensi. Namun bukan berarti konsep trinitas tidak masuk akal. Tetapi orang-orang Kristen mempercayai dengan iman, bahwa Allah adalah Tri-tunggal. Karena Ia memperlihatkan diri-Nya sebagai Trinitas dalam Kitab Allah, Alkitab.
Kalimat Allah Datang ke Dunia Tiga-Dimensi Kita
Isa Al-Masih, Kalimat Allah, dan pribadi ke-2 dalam Trinitas, datang ke dalam dunia tiga-dimensi kita. Ia menjadi seperti kita untuk menyelamatkan kita dari dosa yang memisahkan kita dari Allah! Bagi mereka yang mempercayai-Nya akan diselamatkan dari dosa mereka. Tetapi mereka yang tidak mempercayai-Nya akan berada di bawah penghukuman Allah. Kita harus percaya kepada-Nya agar Ia membersihkan dosa-dosa Anda!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Kelemahan-kelemahan apa yang Saudara temui dalam penjelasan penulis mengenai Trinitas?
- Apakah Saudara setuju bahwa Allah hidup diluar dunia kita? Apakah mungkin Ia datang ke dalam dunia kita?
- Mana yang lebih membatasi pengertian tentang Allah, sistem kepercayaan Trinitas Kristen atau sistem kepercayaan Muslim?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tri-tunggal
- Tanpa Konsep Trinitas, Allah Seakan-akan Bisu Dan Tuli
- Muslim Mengklaim, “Kata Trinitas Tidak Ada Dalam Alkitab!”
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Yuliana mengatakan
~
Tritunggal adalah misteri yang sulit untuk dimengerti. Satu satunya pernyataan yang benar adalah lewat Athanasian creed. St Agustinus pernah coba membuat penjelasan, tapi yang akhirnya dia dapat cuma mimpi. Dia lagi di pantai dan melihat ada anak kecil gali lubang di pasir. Terus anak tersebut memasukan air laut ke lubang tersebut.
St Agustinus bertanya, “Kamu sedang apa?” Anak tersebut menjawab, “Saya mau memindahkan air laut ini ke lubang.” St Agustinus jawab,” Kamu bodoh, mana bisa laut yang sedemikian luas mau dipindah ke lubang kecil begini.” Jawab anak tersebut,” Dan kamu mau memindahkan pengetahuan tentang Tuhan yang tidak terbatas ke dalam otakmu yang kecil?”
Love jesus mengatakan
~
Kenapa Trinitas tidak masuk akal? Sebab kalian memisahkan Ini 1 Ini 1 dan ini 1 dan ke 3 ini adalah 1. Bapa, Firman dan Roh. Bapa itu apa? Firman itu apa? Roh itu apa? Di sinilah keuntungan kalian. Mengatakan Yesus adalah Firman itu sendiri dan memaksakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Point dari Trinitas ini memaksakan Yesus menjadi Tuhan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Love,
Menarik sekali pendapat saudara. Bolehkah kami mengetahui pemikiran saudara lebih lanjut mengenai Trinitas? Sebab Trinitas bukan pemaksaan Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Sebab Isa Al-Masih telah berfirman secara langsung tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20). Dengan demikian, tidak ada unsur memaksakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dengan konsep Trinitas. Kami berharap saudara dapat menjawab dan menjelaskan pertanyaan kami di atas.
~
Solihin
Handi mengatakan
~
Firman itu ucapan Tuhan sendiri, Bapa selaku wakil Tuhan di zaman itu dan sebelum serta selanjutnya setelah Isa roh yakni diri yang telah mengenal Tuhan. Ini tiga dimensi yang bersinambungan dalam ikatan sahadat persaksian Haba rosul Tuhan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Handi,
Menarik sekali tulisan saudara di atas. Walaupun kami belum dapat memahami maksud tulisan saudara bila dihubungkan dengan artikel di atas. Kalau boleh tahu lebih lanjut, siapakah Bapa yang dianggap oleh saudara sebagai wakil Tuhan di zaman itu? Bukankah saudara perlu menjelaskan hal ini lebih lanjut agar tidak berkembangan asumsi dan persepsi keliru. Bagaimana saudara?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Love,
Kami tidak pernah memisahkan Bapa, Firman dan Roh tapi Muslimlah yang memisahkan Mereka. Kami mengacu pada firman Tuhan di Injil bahwa Bapa, Firman dan Roh adalah esa. Maka dari itulah maka Muslim menyesatkan dirinya sendiri dengan membuat konsep sendiri, tidak sesuai Injil. Jadi bukan kami yang memaksa Isa Tuhan tapi muslim yang memaksa Isa sebagai nabi saja.
Jadi kami berharap saudara mencoba pelajari Injil, agar tidak tersesat dengan pemahaman tentang Injil yang salah dari pikiran sendiri. Atau terpengaruh dari ulama saudara. Padahal jika saudara membaca Quran, maka Isa pun trinitas, utusan, Kalimat-Nya dan Roh dari-Nya (Qs 4:171), tapi tidak pernah disebut 3 Isa. Bagaimana?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Kami setuju sekali dengan saudara untuk mempelajari Injil agar mengenal Allah Trinitas sehingga tidak timbul pemikiran dan persepsi keliru. Dengan membaca akan membuka tabir yang selama ini ditutup-tutupi. Bukankah membaca adalah jendela dunia untuk mengetahui kebenaran dan menambah pengetahuan? Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Mukhtaruddin Sahid mengatakan
~
Saya ingin tanya. Jika Allah bukanlah Yesus, Yesus bukan Roh kudus dan juga sebaliknya (perbezaan peribadi dalam Allah), maka siapakah yang berkata-kata dalam Deutoromy 32:39? (Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku.) Perhatikan bahawa ayat ini merujuk hanya kepada SATU sahaja peribadi.
Jika kamu kata Allah berkata-kata, Siapakah Allah itu? Mesti salah satu dari tiga peribadi yang ada. Kerana kamu kata modalism adalah ajaran sesat yang percaya Allah itu wujud dalam tiga rupa yang berlainan namun mempunyai satu peribadi.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mukhtaruddin,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Isa Al-Masih telah berfirman, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah esa, tetapi tiga pribadi. Tentu ini tidak mudah dipahami, karena bersifat transrasional. Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Artinya hakikat Isa Al-Masih adalah Allah, tetapi berbeda pribadi.
Bagaimana dengan konsep Tauhid? Apakah Allah SWT menyatakan kemahakuasaannya dengan konsep Tauhid? Mengapa Allah SWT tidak pernah menyatakan diri kepada manusia jika ia adalah esa? Bagaimana saudara?
~
Solihin
john mengatakan
~
Sdr. Mukhtaruddin,
Allah Bapa merupakan pribadi illahi yang adalah awal dari segala sesuatu, yang tidak memiliki awal atau akhir atau dengan kata lain Dialah segalanya. Allah Putra merupakan pribadi ilahi yang adalah manifestasi gagasan Allah Bapa, atau Ia memiliki sebuah Ide dan Ia eksis di dalam ide tersebut. Allah Roh Kudus merupakan pribadi illahi yang menjadi operator, atau esensi illahi yang digerakkan dan dinafaskan dalam kasih kekal Allah bagi dirinya sendiri dan sukacita kekal Allah dalam diri-Nya sendiri.
Seluruh esensi illahi itu secara total dan absolut eksis did alam rencana illahi, dan kasih Ilahi. Masing Pribadi merupakan pribadi yang sepenuhnya berbeda, setara dalam natur keilahian-Nya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara John,
Bapa dan Isa Al-Masih adalah satu hakikat, yaitu Allah. Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Dengan demikian, Isa Al-Masih adalah Allah. Kami menyadari konsep Trinitas tidak mudah dipahami sebab konsep Trinitas bersifat transrasional. Tetapi lebih dapat diterima akal dibandingkan konsep Tauhid. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani mempelajari konsep Tauhid lebih lanjut. Terima kasih.
~
Solihin
kimiq mengatakan
~
Konsep Trinitas adalah konsep yang datang kemudian setelah era Isa Al-Masih. Penetapan Isa Al-Masih sebagai Tuhan terjadi pada Konsili Nicea, yang mengambil putusan kesetaraan Anak dengan Bapa.
Jadi pada konsili Nicea I, adalah penetapan Isa Al-Masih sebagai Tuhan. Pada konsili Konstatinopel, Roh Kudus ditetapkan sebagai entitas Tuhan lainnya, yang menyebabkan entitas Tuhan menjadi 3. Yaitu 3 Tuhan pada 1 Allah. Basis credo ini adalah ajaran Paulus dari Tarsus yang berkata Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjadi manusia untuk menghapus dosa asal. Artinya, credo ini dibangun dari konsep dosa asal.
Jika Alkitab tidak bisa membuktikan adanya dosa asal yang diwariskan maka credo Paulus gugur dan Trinitas sesat. Silahkan buktikan bahwa dosa asal memang diwariskan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Kimiq,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Senang mendapatkan tanggapan seperti saudara, sehingga kami dapat melihat adanya kesalahpahaman dari kalangan umat Muslim mengenai Tritunggal. Tritunggal bukanlah konsep, bukan pula dikonsep oleh manusia. Buktinya bahwa sebelum Isa Al-Masih, di dalam kitab-kitab terdahulu penyataan ketritunggalan Allah sangat jelas.
Misalnya, dalam Kitab Taurat, Kejadian 1: 26, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…” Kata “Kita” ini merupakan Allah Tritunggal. Kemudian, sebelum Paulus, sebelum Konsili pun Isa Al-Masih sudah mengatakan: “…baptislah mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20). Apakah saudara mengetahui, siapa saja yang dimaksud dalam Allah Tritunggal itu?
~
Noni