Sifat Allah yang Maha Besar dan Keagungan Allah membuat manusia tidak dapat memahami Dia secara penuh. Demikian juga halnya dengan Ke-Esa-an Allah dalam Tri-Tunggal yang Kudus. Manusia yang serba terbatas tidak akan mampu memahami tentang keberadaan Allah yang Maha Besar dan tidak terselami keberadaanNya, pengetahuan yang terbatas dari manusia tidak akan mampu menjangkau Sang Pencipta.
Namun, penjelasan tentang Allah Tritunggal dalam pandangan Kristen sangat diperlukan, khususnya bagi umat Islam. Karena tidak ada ajaran Tritunggal dalam Islam. Mari lihat bagaimana penjelasan Allah Tritunggal dalam Alkitab di bawah ini.
Tritunggal Dalam Kristen: “Allah Tiga Pribadi Yang Esa”
Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah Esa. Tetapi Alkitab juga mengajarkan bahwa Allah terdiri dari tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Kalimat Allah dan Allah Roh. Namun ini bukan berarti bahwa Allah ada tiga. (Sebagai contoh, manusia terdiri dari tiga bagian yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Tetapi tidak disebut tiga orang, melainkan hanya satu saja). Demikian juga halnya dengan Allah, bukan berarti ada tiga Allah melainkan “Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan”. Atau dengan kata lain “Allah yang Mahaesa yang beroknum tiga.” Tetapi dengan penjelasan ini menimbulkan pertanyaan, yaitu apa kaitannya Allah Tritunggal dalam Kristen dengan keselamatan manusia? Sebelum terjawab, mari kita pelajari lebih dulu dan perjelas tentang Tri-tunggal menurut Kitab Suci Allah.
Fakta bahwa Allah adalah Tri-Tunggal yang Esa
Dalam Kitab Taurat, Kejadian 1:26, 3:22, kata “KAMI” yang Allah gunakan menunjuk pada PribadiNya yang “jamak” (lebih dari satu) atau dalam bahasa aslinya disebut ELOHIM. Kitab Nabi Yesaya 48:16, juga menjelaskan adanya tiga Pribadi yang berbeda.
Tetapi dalam Kitab Taurat, Ulangan 6:4; Injil, Surat 1 Korintus 8:4; Injil, Surat Galatia 3:20; dan Injil, Surat 1 Timotius 2:5, kita dapat membaca bahwa Allah itu adalah Esa. Dalam Injil juga ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang Ketritunggalan yang kudus, diantaranya dalam Injil Rasul Matius 3:16-17, Injil Rasul Matius 28:19, Injil, Surat 2 Korintus 13:14.
Pengertian Pribadi dalam Tri-Tunggal
Arti dari Ketritunggalan yang kudus adalah Allah yang Esa adanya, tetapi dapat kita bedakan dengan:
Allah sebagai Bapa yang memelihara, memberi kasih seorang Bapa Sejati. Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi.
Kalimat Allah sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia Isa Al-Masih, taat pada semua hukum yang telah Ia tetapkan sehingga mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit dari antara orang mati dan naik ke surga
Allah Roh Kudus, sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong dan Penghibur yang berada dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan hidup didalam-Nya.
Walaupun ketiga Pribadi tersebut mempunyai peranan yang berbeda, tetapi Kepribadian Allah Bapa tidaklah lebih tinggi daripada Kalimat Allah dan Roh Kudus.
Tritunggal Dalam Kristen dan Keselamatan Manusia
Bagaimana dengan keselamatan, apakah ketiga oknum tersebut berperan dalam keselamatan?. Injil, Rasul Yohanes 3:16 mengatakan Allah adalah yang merencanakan keselamatan manusia. Injil, Surat 2 Korintus 5:19 membuktikan bahwa Kalimat Allah adalah yang melaksanakan penyelamatan tersebut dan Allah Roh sebagai penyempurna keselamatan tertulis dalam Injil, Rasul Yohanes 3:6. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Allah sebagai Perencana Keselamatan, Kalimat Allah sebagai PELAKSANA KESELAMATAN dan Allah Roh sebagai PENYEMPURNA KESELAMATAN kita.
Hal inilah yang menjadi dasar bagi orang Kristen yang selalu menutup kebaktian mereka dengan kata-kata: “Dan kiranya berkat anugerah dari Allah Bapa, persekutuan Roh Kudus, dan kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kamu sekalian.”
Saodah
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan saudara tentang Tritunggal dalam Kristen setelah membaca penjelasan artikel di atas?
- Mengapa penting bahwa Allah Maha Esa dan Tritunggal?
- Adakah cara lain yang saudara tahu tentang bagaimana cara Allah menyelamatkan manusia berdosa? Silakan dijelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ajaran Tritunggal dalam Kristen Membawa Keselamatan!” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga!
- Muslim: Apakah Pengertian Tritunggal Kristen Masuk Akal?
- Benarkah Bagian Tauhid Dalam Islam Ini Mendukung Tritunggal Nasrani?
- Mengapa Isa Al-Masih Adalah Rahmat Dari Allah?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
Adalah benar bahwa: “Isa Al-Masih atau Nabi Isa adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.” Tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia adalah untuk menebus setiap jiwa-jiwa dari ikatan dosa dan memberikan jaminan hidup kekal. Dia taat akan ketentuan Allah sampai akhir hidup-Nya. Dia membawa firman Tuhan agar manusia sadar akan kesalahannya dan kembali pada jalan yang benar dengan cara kembali menyembah ALLAh, dan menaati setiap ketentuan-Nya yang berasal langsung dari Allah, semenjak Nabi Adam diciptakan. Tugas manusia hanya untuk menyembah Allah. Tetapi manusia terlena dan lebih memilih mendengarkan bisikan syeitan, sehingga manusia diturunkan di bumi.
Jadi marilah kita menyembah apa yang jelas patut disembah. Yaitu Tuhan YME dan bukan utusan-Nya.
~
Kita wajib menerima seluruh Firman Tuhan, dan bukan hanya bagian-bagian yang kita sukai. Mujizat-mujizat sulit dimengerti dan diterima dengan nalar, namun semua umat beragama mengakui bahwa Isa Al-Masih dilahirkan oleh seorang perawan. Ia mampu menyembuhkan orang buta dan yang berpenyakit kusta serta membangkitkan orang mati.
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. Dia adalah Sang Suci yang berasal dari Roh Allah. Dia adalah yang terkemuka di bumi dan di sorga. Dia adalah Kebenaran. Dia adalah Sang Hayat. Dia nanti akan datang kembali sebagai Hakim Yang Adil, untuk menentukan siapa yang layak menghuni sorga dan siapa yang akan dilemparkan ke dalam neraka. Dia..dan Dia… Semua kemuliaan diberikan kepada Isa Al-Masih di dalam Kitab Saudara, yang menyatakan dengan jelas, bahwa Dia bukan hanya seorang manusia, tetapi juga adalah Allah.
~
JG
*
Menurut saya, bila Nabi Isa dianggap sebagai Tuhan karena Dia dilahirkan tanpa seorang ayah, maka bukankah Nabi Adam lebih patut untuk disembah, karena tidak memiliki ayah dan ibu?
Mengenai nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati, itu adalah mujizat yang diberikan oleh Allah, dalam rangka mengemban amanat Tuhan.
Jadi menurut saya, Nabi Isa hanyalah penyampai Firman Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. Mohon tanggapannya. Trims.
~
Saudara Randi, Isa Al-Masih tidak pernah diper-Tuhan-kan hanya karena Ia dilahirkan tanpa seorang ayah. Kami menyembah Isa Al-Masih karena Dia memang adalah Allah, sesuai dengan keseluruhan Firman Allah yang tercantum dalam Taurat, Kitab Nabi-Nabi, Zabur, dan Injil.
Adalah sudah jelas Adam harus diciptakan. Tidak mungkin ia dapat dilahirkan, karena pada saat itu belum ada manusia lain. Hanya satu kali dalam sejarah dunia, seseorang dilahirkan oleh perawan, dan itulah Isa Al-Masih. Adam diciptakan dari debu tanah, sementara Isa Al-Masih adalah berasal dari Roh Allah. Bagimana mungkin keduanya dapat disejajarkan?
Lagi kita perlu ingat bahwa Adam berdosa, sedangkan Isa Al-Masih tidak pernah berdosa. Perlu ditanyakan, mengapa Nabi Muhammad tidak dilahirkan oleh perawan?
Juga perlu diingat, bahwa Isa Al-Masih disebut “Kalimat Allah.” Kita semua tahu bahwa “Kalimat Allah” adalah kekal adanya, dan tidak mempunyai permulaan sama halnya dengan Allah. Ini hanyalah beberapa bukti yang menunjukkan ketuhanan Isa Al-Masih.
~
JG
*
Tuhan Allah tidak pernah berniat hendak menebus dosa kesalahan Adam sesaat setelah Adam berdosa di Kitab Kejadian, kalau ada tolong ditunjukkan kepada saya.
~
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (iblis) dan perempuan ini, antara keturunanmu (iblis) dan keturunannya (perempuan); keturunannya (perempuan) akan meremukkan kepalamu (iblis), dan engkau (iblis) akan meremukkan tumitnya (keturunan perempuan).” (Taurat Nabi Musa, Kitab Kejadian 3:15).
Begitu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah langsung menjanjikan seorang penebus bagi mereka, yang akan menghancurkan iblis. Keturunan perempuan (binti perempuan) akan meremukkan kepala si Iblis (iblis dihancurkan), dan iblis ‘hanya’ dapat meremukkan tumit keturunan perempuan ini (Isa binti Maryam), dengan cara menyalibkan-Nya.
Isa Al-Masih mati, namun bangkit kembali, dan saat ini Dia sudah berada di sorga untuk kemudian akan datang lagi membawa kita ke sana.
~
CA
*
Bolehkah minta tolong cantumkan isi ayat Al-Quran Qs 3:45?
~
Qs 3:45
Ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan.”
~
CA
*
Semua manusia telah berbuat dosa, jadi bagaimana manusia dapat berkenan kepada Allah hingga diterima di hadirat-Nya (sorga)?
Dengan ibadat? Tidak mungkin. Dengan amal? Tidak mungkin. Amal dan ibadat tidak dapat menggantikan / menutupi dosa kita.
Makanya dibutuhkan pengganti, sebagai qisas untuk menggantikan/menutupi dosa kita. Ini dilakukan secara rela oleh Isa/Yesus.
Apa yang tidak dapat dikerjakan kita telah dikerjakan oleh Kalam-Nya yakni Isa/Yesus. Amal dan ibadah yang kita lakukan bukan untuk menjadi berkenan kepada Allah, melainkan sebagai tanda kasih kita kepada-Nya, Allah Khalik Pencipta langit dan bumi.
~
Saudara CosmicBoy, terima kasih untuk kalimat pernyataan dari Saudara. Kiranya bisa menjadi perenungan yang mendalam bagi banyak umat.
~
CA
*
Ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan” (Qs 3:45)
Jelas bahwa Isa putra Maryam adalah seorang (manusia) dan termasuk orang yang dekat dengan Allah.
~
Saudara Aingtea, kami tidak pernah berkata bahwa Isa Al-Masih bukan seorang manusia.
Isa Al-Masih adalah Allah yang berkenan menjadi manusia. Jadi Isa Al-Masih adalah Allah, dan pada saat yang sama Ia juga adalah seorang manusia. Isa Al-Masih adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.
Lagian, bagaimana tanggapan Saudara tentang kalimat di atas yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah seorang yang terkemuka di dunia akhirat? Apakah seseorang boleh dinyatakan sebagai yang terkemuka di akhirat nanti, atau di sorga dan neraka? Apakah ada yang terkemuka di sorga selain Allah saja-kah?
~
CA
*
Hai Cosmicboy,
Kalau anda berpikiran seperti itu buat apa anda beramal baik. Toh itu tidak ada artinya kan? Karena kita sudah ditebus. Kalau begitu silakan anda mabuk sepuasnya, main judi, dan berbuat dosa sepuas anda di dunia ini.
Anda mengatakan bahwa perbuatan baik hanya sebagai tanda kasih kepada Allah. Kalau tanda kasih berarti hukumnya tidak wajib kan? Jadi boleh saja dilakukan ataupun tidak usah dilakukan, yang penting beriman sama Yesus Kristus.
Kalau begitu tidak ada neraka donk? Apakah umat Kristiani percaya dengan neraka?
~
Saudara Aingtea, kita semua layak untuk masuk ke dalam neraka karena kita melakukan dosa. Semua manusia melakukan dosa, dan sedang berbondong-bondong menuju neraka.
Apakah perbuatan baik bisa menutupi dosa kita dan menghantar kita untuk berbalik kembali dan berjalan menuju sorga? Saudara kiranya perlu memikirkan ulang: Seorang pencuri banyak melakukan perbuatan baik setelah ia mencuri dan membunuh, apakah ia masih harus menghadapi pengadilan dan dihukum? Ia berpikir bahwa ia telah banyak berdosa, oleh sebab itu ia membagi-bagikan hartanya kepada orang miskin. Ketika di pengadilan, apakah ia dibebaskan karena sudah berbuat banyak kebaikan?
Berbuat baik adalah kewajiban kita sebagai seorang manusia ciptaan Tuhan yang berakhlak. Berbuat baik tidaklah bisa menutupi semua dosa-dosa kita. Justru di saat kita tidak mau melakukan perbuatan baik, maka pada waktu itu juga, kita sedang menambah-nambahi dosa kita.
Perlu diingat bahwa dosa sama sekali tidak bisa dibayar dengan perbuatan baik. Dosa harus dihukum, sekecil apapun dosa itu. Dosa tidak bisa dibayar dengan taat menjalankan perintah Allah, sebab dosa adalah justru pelanggaran terhadap hukum Allah.
Dosa harus dihukum. Oleh sebab itu, Allah mengutus Isa Al-Masih untuk menanggung hukuman atas dosa tersebut. Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya Saudara diberi hidayah yang sejati oleh Allah.
~
CA
*
4:171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan(yang diciptakan dengan)kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam dan(dengan tiupan)roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu)tiga”, berhentilah(dari ucapan itu). (Itu)lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Fakta yang tersisa adalah, tidak ada satupun Bibel yang berbicara tentang Trinitas.
Konsep Trinitas dikembangkan lebih dari rentang waktu tiga setengah abad semenjak zaman Yesus.
Ayat tersebut turun sebagai “teguran” untuk ahli Kitab yang memberikan pengajaran ‘menyimpang’ dari apa yang ditulis dalam Bibel.
~
Saudara Aldi,
Dengan jelas pada ayat yang saudara kutip di atas (Qs 4:171), bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, yang datang ke dunia dan dilahirkan oleh seorang perawan bernama Maryam. Hal yang sama juga terdapat dalam Injil, “Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Firman itu telah menjadi manusia,” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
Apakah Allah pernah terpisahkan dengan Kalimat-Nya? Jelas tidak pernah. Sebab tidak ada masa dimana Allah tidak pernah ber-Firman/bisu. Dengan demikian, baik Allah maupun Firman-Nya (Isa Al-Masih) adalah kekal adanya, dan keduanya tidak dapat terpisahkan.
Sedangkan Trinitas, dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa Allah Tritunggal. Namun manusia tak akan bisa mengerti misteri Allah Tritunggal karena keterbatasannya. Sedangkan Allah adalah Maha Besar dan Tak Terbatas.
Lebih lanjut, silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel ini, http://tinyurl.com/3el4zod.
~
SO
*
Jika Yesus mati untuk dosa-dosa umat Kristen, dan umat-Nya hanya perlu percaya itu untuk diselamatkan dan masuk surga.
Bagaimana hal itu dapat masuk akal? Bukankah itu artinya sama saja, umat Kristen dapat melakukan dosa sepuasnya karena akan tetap diselamatkan.
~
Saudara Messi,
Isa Al-Masih berkata Ia dan Allah adalah satu dan memiliki wewenang untuk mengampuni dosa. Pada “akhir jaman” Isa Al-Masih berkata bahwa Ia akan menghakimi yang hidup dan mati, maka yang benar akan naik ke Surga dan yang salah ke neraka. Untuk masuk ke dalam surga, setiap orang harus percaya pada Isa Al-Masih, yang dibuktikan dengan ketaatan kepada perintah-Nya.
Makna “dengan percaya dapat diselamatkan” yaitu bahwa manusia memerlukan anugerah Allah untuk selamat. Amal dan perbuatan baik tidak dapat membawa pada surga, karena apapun usaha manusia adalah sia-sia. Hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Isa Al-Masih untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Injil, Surat Efesus 2:10).
Setiap manusia yang mengaku-ngaku pengikut Isa Al-Masih namun terus hidup berbuahkan dosa, sebenarnya manusia tersebut bukan pengikut Isa Al-Masih, sehingga belum mengalami pembebasan atas dosa-dosanya. Karena Isa Al-Masih memberikan keselamatan dan juga pembebasan manusia dari keterikatan atas dosa .Manusia yang sudah percaya dan diselamatkan tentu tidak akan berbuat hal yang dibenci oleh Allah, yaitu berbuat dosa.
~
NN
*
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh adalah benar. Tetapi tubuh tanpa jiwa dan roh bukanlah manusia karena dia tidak bisa bergerak alias mati. Jiwa tanpa tubuh dan roh tidak memiliki esensi. Begitu pun roh tanpa tubuh dan jiwa tidak bisa disebut manusia karena tak kasat mata alias mahluk halus. Tubuh, jiwa dan roh bersatu, barulah menjadi Manusia.
Bapa = Tuhan, Putra = Tuhan, Roh = Tuhan. Berarti ada 3 Tuhan karena masing-masing bisa berdiri sendiri.
~
Kita tidak dapat melihat Allah yang tidak terbatas dari kacamata manusia, karena manusia terbatas. Tetapi coba pahami apa yang ingin Allah nyatakan mengenai diri-Nya
Allah SWT adalah Sang Khalik yang Mahakuasa. Karena itu Ia juga dapat menyatakan diri-Nya dalam 3 pribadi karena Dia Mahakuasa, namun Dia tetap satu (Esa). Allah dapat melakukan hal apapun karena Dia tidak terbatas. Jika Saudara berpendapat tidak mungkin hal itu terjadi, sama dengan Saudara memungkiri ke-Mahakuasaan-Nya.
Allah menyatakan diri-Nya agar semua manusia bisa mengenalnya. Bukan Allah yang bersembunyi, bukan Allah yang hanya dapat diketahui dengan jelas oleh sekelompok orang yang mengatakan dipilih Allah. Tetapi Allah yang membuktikan secara rill akan pribadi dan sifat-Nya kepada seluruh umat manusia ciptaan-Nya.
Ada tertulis “Berfirmanlah Allah : Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…”.(Taurat, Kitab Kejadian 1:26). Kata Kita (Allah SWT) dalam ayat ini juga bermakna jamak. Allah SWT adalah Allah yang Esa, yang memiliki 3 pribadi dalam satu kesatuan yaitu Allah SWT, kalimat-Nya (Isa Al-Masih) dan Roh-Nya.
Dalam Injil juga dijelaskan tentang keesaan Allah : “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Isa Al-Masih.”. (Injil, Surat 1Timotius 2:5). Sekalipun Allah menjelma menjadi manusia dalam Isa Al-Masih, Dia tetaplah Allah yang Esa. Allah dan Isa-Almasih adalah satu kesatuan yang merupakan pribadi Allah seperti tertulis :” Aku dan Bapa (Allah) adalah satu (Esa).” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30)
~
NN
*
Injil, Rasul Markus 14:50, “Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri.”
Injil, Rasul Besar Matius 26:56, “…lalu semua murid itu meningalkan dia dan melarikan diri.”
Jika Yesus mati untuk dosa-dosa umat Kristen dan umat-Nya hanya perlu percaya itu untuk diselamatkan dan masuk surga, mengapa semua murid Yesus takut mati dan lari ketika Yesus ditangkap?
Apakah semua murid Yesus tidak percaya kepada Yesus?
~
Pada saat Yesus disalib hingga kematian-Nya, para murid mengalami ketakutan karena pada saat itu mereka belum mengerti dan belum percaya pada karya keselamatan yang telah dilakukan Yesus.
Namun pada saat Yesus bangkit, Ia mengumpulkan mereka semua hingga kemudian Yesus naik ke sorga.
“Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah” (Injil, Rasul Lukas 24:50-53).
Yesus berkata pada murid-Nya bahwa Ia akan selalu menyertai hingga akhir jaman, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20)
Mengapa mereka belum percaya? karena pada saat penyaliban hingga kematian Yesus, Roh Kudus belum dicurahkan. Roh kuduslah yang menuntun seseorang untuk percaya. Setelah Yesus naik ke sorga, Roh Kudus dicurahkan dan mereka percaya. Roh Kudus yang menuntun mereka untuk memberitakan tentang Yesus
“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Injil, Surat Kisah ParaRasul 2:4).
~
NN
*
Kata Elohim dalam bahasa Ibrani memang berarti jamak atau plural. Tetapi dalam bahasa Ibrani dan Arab terdapat dua jenis plural, plural yang berarti jamak dan plural of respect (plural yang menunjukkan rasa hormat) imbuhan im dalam kata elohim menunjukan plural of respect. Kalau tidak percaya tanya orang Yahudi atau Israel
~
Saudara Benjamin,
Bahasa Ibrani dan Arab memang masih dapat disebut satu rumpun. Namun bukan berarti semua kata pada kedua bahasa tersebut mempunyai arti yang sama. Mungkin dalam bahasa Arab Elohim bisa disebut sebagai plural of respect seperti yang saudara jelaskan di atas.
Namun dalam bahasa Ibrani, Elohim berarti jamak atau plural. Kata ini berasal dari kata “Eli” artinya Allah dan ditambah akhiran “im” menjadi “Elohim” yang artinya adalah jama atau plural.
Di sinilah Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang Esa terdiri dari tiga oknum berbeda. Yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus.
Maka, kata Elohim bukanlah berarti plural of respect seperti yang saudara sampaikan di atas. Melainkan Elohim berarti jamak dalam satu kesatuan.
~
SO
*
Pernyataan anda di atas sungguh aneh, “karena manusia terbatas” Isa terlahir dari rahim seorang Maryam, berarti Isa adalah manusia dan punya batasan. Kelebihan Isa karena Isa seorang nabi dan dilahirkan tanpa ada unsur biologis, tidaklah terlalu spektakuler dibanding penciptaan Nabi Adam.
Lalu kenapa Anda menuhankan Isa yang hanya seorang manusia dan punya batasan seperti manusia lainnya? Memiliki rasa lelah, sedih, lapar dll.
~
Saudara Arinori,
Pertama, saudara harus ketahui bahwa Adam adalah manusia pertama. Karena dia manusia pertama, tentu tidak ada wanita (manusia lain) yang dapat melahirkan dia. Bila dia dilahirkan, berarti dia bukan manusia pertama.
Sedangkan Isa, memang betul Dia manusia. Tetapi, dalam diri-Nya sebagai manusia, terdapat juga keilahian Allah. Isa adalah 100% manusia, yang memiliki rasa lelah, sedih, lapar dll.
Tetapi Dia juga 100% adalah Allah. Allah yang dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia. Seperti: mengampuni dosa seseorang. “Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48).
Menurut Al-Quran, Dia dapat memberi nafas kehidupan pada sebuah benda yang Dia ciptakan sendiri (Qs 3:49). Dia juga dapat menghidupkan orang yang sudah mati berhari-hari dan sudah berbau (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:43).
Pekerjaan di atas hanya dapat dilakukan Allah dan mustahil dilakukan oleh manusia.
Dan hal terpenting adalah, Isa Al-Masih dapat memberi jaminan keselamatan bagi setiap orang yang percaya pada-Nya. “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
SO
*
Staff IDI Menulis:
Manusia yang serba terbatas tidak akan mampu memahami tentang keberadaan Allah yang Maha Besar dan tidak terselami keberadaanNya, pengetahuan yang terbatas dari manusia tidak akan mampu menjangkau Sang Pencipta.
__
Disitulah fungsi utusan (nabi), untuk menuntun manusia mengetahui hakikat dan sifat-sifat Tuhan dengan benar. Nabi mengajarkan kita bagaimana berpikir yang benar tentang Tuhan, mempermudah kita dalam memahami Tuhan.
Konsep Tuhan dalam Kristen tidak bisa dijelaskan sehingga teman-teman Kristen selalu berlindung dalam keterbatasan manusia. Jika Tri-Tunggal adalah hakikat kebenaran, mestinya Yesus memberi pengajaran akan hal itu. Nyatanya Yesus berkata “hanya Bapa satu-satunya Tuhan yang benar, dan beliau (Yesus) hanya utusan Bapa”.
~
Tidak ada seorangpun yang dapat memahami tentang hakekat Allah secara keseluruhan, bahkan nabi pun juga tidak. Justru Nabi Ayub mengatakan dengan jujur bahwa pikirannya tidak mampu memahami hakekat Allah.
“Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?Tingginya seperti langit–apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati–apa yang dapat kauketahui?” (Kitab Nabi Ayub 11:7-8)
Masalah penjelasan dan penjabaran Trinitas memang bukanlah masalah yang seharusnya menjadi konsumsi pikiran manusia. Karena kita sebagai ciptaan bukanlah dirancang untuk dapat melakukan bedah ilmiah mengenai misteri ke-Allahan. Tetapi tidak salah jika kita menelaah, mempelajari, mengimani apa yang telah dinyatakan kepada kita.
~
SL
*
“Yesus Kristus adalah Allah yang berkenan menjadi manusia. Jadi Yesus Kristus adalah Allah, dan pada saat yang sama Ia juga adalah seorang manusia. Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.”
Yang ingin saya tanyakan: Ketika Isa atau Yesus turun ke dunia dalam wujud manusia untuk menebus dosa umat-Nya, siapakah yang berada di sorga untuk mengawasi umat-Nya di alam semesta yang lain? Apakah singgasana di sorga dalam kekosongan?
~
Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sedangkan manusia dibatasi oleh ruang dan waktu. Tuhan bisa berada di tempat berbeda di waktu yang sama, tetapi manusia tidak .
Istilah “kosong” menandakan suatu ruang dan waktu. Jika sorga kosong ketika Tuhan dalam pribadi Isa Al-Masih turun ke dunia, berarti Tuhan dapat dibatasi dengan ruang dan waktu.
Alkitab menyatakan bahwa sekarang Isa Al-Masih telah kembali ke sorga untuk menyediakan tempat bagi para pengikut-Nya. Namun demikian para pengikut-Nya yang di bumi ini, tetap masih dapat merasakan kehadiran dan penyertaan Isa Al-Masih.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19-20)
~
SL
*
To: Galauers,
Tentu singgasana sorga tidak mengalami kekosongan. Ini buktinya, Injil Markus 15:34 “Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Allahku, Allahku itu berarti menjunjuk ke Allah (Bapa-Nya) jadi masih ada Allah Bapa di sorga. Semoga jawaban ini membantu. Tuhan memberkati.
*
Yang menyatakan Tuhan adalah Tri-Tunggal itu berdasarkan filsafat, dan penafsiran yang keliru.
Kristen percaya kepada keyakinan yang mengakar dari Johanes 1.1 … 1.14 …. : “Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan dan firman itu adalah Tuhan… “
Ini terdapat dalam hymne Injil Johanes tersebut, yang diambil oleh penyalin Injil Johanes dari Filsafat Platoonis, kemudian dimasukan ke dalam pembukaan Injil tersebut.
Hal itu dijelaskan oleh Saint Agustine dalam Buku The Conffesion of Saint Augustine, dan diperjelas oleh Dosen Theology dan Filsafat dari Amerika Burton L Mack dalam bukunya “Who Wrote the New Testament” dengan tegas menyatakan; Mitos Kristus dijadikan bahan baku pembuatan Injil.
~
Orang Islam percaya, Kristen adalah politheis dan menyembah tiga Allah. Jelas pandangan ini salah! Kekristenan tidak pernah mengajarkan bahwa Tuhan lebih dari satu.
Kata “Tritunggal” mengacu kepada kepercayaan bahwa Allah berwujud sebagai kesatuan dari tiga pribadi yang berbeda: Allah Bapa, Allsah Anak [Isa Al-Masih], dan Allah Roh Kudus. Ketiganya masing-masing memiliki sifat-sifat yang hanya Allah saja bisa miliki.
Memang doktrin Allah Tritunggal dikembangkan oleh ahli Teologi seperti Augustine (354-430 Masehi), tetapi doktrin ini tidak ditemukan oleh dia. Doktrin ini muncul dari hasil pembacaan Injil.
Benarkah dalam Injil terdapat doktrin Tritunggal? Saudara akan menemukan jawabannya dengan membaca sendiri Injil secara keseluruhan.
~
SO
*
Perhatikan ayat ini yang membuktikan Isa adalah Allah:
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Qs 43:61) “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pegetahuan tentang hari Kiamat” (Qs 31:34)
Perhatiakan, hanya Allah yang mengetahui tentang hari kiamat sedangkan nabi Isa mengetahui hari kiamat. Jadi Isa itu adalah Allah yang menjelma (Qs 114:1).
Nabi Isa itu adalah hakim yang adil di hari pembalasan (hari kiamat). Nabi bersabda Hadits Shahih Muslim 127 “Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah kamu Dia akan menjadi Hakim yang adil”.
Sedangkan Hakim yang adil itu adalah Allah sendiri. Qs 16:124 “Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan diantara mereka dihari kiamat”
*
To: Wardo,
Kalau membaca Al-Quran jangan satu-satu tapi semuanya. Pasti akan keliatan untuk apa Isa turun, dan alasan mengapa Isa diselamatkan dari penyaliban.
~
Saudara Bagas,
Sebagai seorang Muslim kami percaya saudara sudah pernah membaca semua ayat Al-Quran. Nah, dapatkah saudara menjelaskan, menurut Al-Quran yang saudara baca tersebut untuk apakah Isa Al-Masih datang untuk kedua kalinya ke dunia dan apa alasan Al-Quran Isa disalib?
Kiranya saudara tidak keberatan untuk berbagi ilmu dengan kami.
~
SO
*
Admin yang baik,
Kita mengenal bahwa Yesus dianggap sebagai pria, dan Gereja adalah wanita. Karena Kristen mengajarkan Monogami (katanya), kira-kira berapa wanita yang menjadi pasangan Yesus, berapa gereja yang sah?
Di sini topiknya adalah keselamatankan? Bagaimana bisa berkata bahwa kau akan selamat jika temanmu saja mengatakan kau sesat.
*
Saudara Bagas,
Ingat kisah nabi Nuh. Ketika beliau menghimbau akan keselamatan manusia di zamannya siapa yang percaya? Tidak ada, bahkan ia dikatakan sudah sesat. Betapa tidak, Nuh membuat bahtera di atas gunung. Hanya orang yang rendah hati dan suci hati yang mau membuat bahtera di atas gunung karena mendengar perintah Tuhan. Dialah Nuh. Dan Nuh beserta keluarganya saja yang selamat.
Kebenaran bukan diukur dari jumlah suara dan pendapat kebanyakan orang. Nuh dan keluarganya telah membuktikan bahwa suara terbanyak belum tentu suara kebenaran.
Siapakah yang tersesat. Bukankah umat Islam masih meminta petunjuk jalan yang lurus? Sedangkan umat Isa Al-Masih sudah berada di jalan yang lurus. Isa Al-Masih berkata “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
NN