Mengapa manusia harus mati? Apa yang terjadi setelah kematian? Apakah ada kehidupan lagi setelah kematian? Atau apakah kematian adalah akhir dari segalanya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering terlintas dalam pikiran kita.
Kelahiran dan kematian adalah satu paket takdir manusia. Lazimnya kelahiran dirayakan dengan penuh sukacita. Sebaliknya kematian membawa dukacita yang mendalam. Jelas tidak seorangpun yang menanti-nantikan saat kematian. Tetapi, semua menanti-nantikan kelahiran seorang anak. Umumnya manusia enggan membicarakan perihal kematian, apalagi menghadapinya serta memikirkan tentang apa yang terjadi setelah kematian.
Mengapa Manusia Harus Mati?
Mengapa manusia harus mengalami kematian? Jawabannya: Karena dosa. Apa yang terjadi setelah kematian? Dosa membuat manusia mengalami kematian, secara jasmani (terpisahnya jiwa dari tubuh) maupun rohani (terpisahnya jiwa dari Tuhan).
Firman Allah di dalam Injil, Surat Roma 6:23 memberitahukan kepada kita bahwa kematian (maut) adalah upah atas dosa. Fakta ini dimulai sejak keberdosaan Adam dan Hawa. Sebelum berdosa, mereka kekal di Firdaus. Dan setelah berdosa, Adam dan Hawa beserta anak cucunya mutlak mengalami kematian.
Kematian rohani yang dialami manusia, mengakibatkan terpisahnya hubungan antara jiwa manusia dengan Allah Sang Pencipta. Dosa mengakibatkan manusia tidak dapat masuk ke surga, tahta Allah yang suci. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam” (Qs 20:74).
Siapa Berkuasa Atas Kematian?
Manusia tidak dapat menyingkapkan seutuhnya misteri mengenai apa yang terjadi setelah kematian, bahkan tentang bagaimana nasib yang pasti dialami dibalik tabir kematian.
Suatu hari Isa Al-Masih berkata kepada pengikut-Nya, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Isa bukan berasal dari dunia, tetapi “dari atas.” Sehingga Isa mampu menyingkapkan tabir mengenai alam-atas, alias alam roh/ghaib.
Isa Al-Masih juga berkuasa sebagai Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Alkitab berkata: “Dia-lah [Isa Al-Masih] yang ditentukan Tuhan menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Injil, Kisah Para Rasul 10:42).
Amal, Dasar Keselamatan yang Diharapkan Banyak Orang
Apa yang terjadi setelah kematian? Dimanakah posisi anda saat ini? Yakinkah anda, kematian menghantarkan anda bertemu Sang Pencipta di surga? Atau akan tinggal di neraka yang mengerikan selama-lamanya? Saya percaya, setiap orang mencari cara agar diterima di surga, termasuk dengan cara beramal.
Namun ternyata segala amal ibadah manusia sia-sia belaka. Dalam sebuah hadist Muhammad berkata, “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).
Isa Al-Masih Pemberi Hidup Kekal
Allah itu adil. Ia menghukum dengan siksa neraka bagi orang berdosa, yang tidak melalui jalan pengampunan yang telah Ia sediakan. Tetapi Ia menyelamatkan orang berdosa, yang percaya akan jalan pengampunan-Nya. Jalan itu adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, mati tersalib dan kemudian bangkit dari kematian. Dialah yang disebut Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih memiliki kuasa atas surga dan alam akhirat. Ia memberikan jaminan keselamatan. Orang yang telah menerima jaminan keselamatan tidak perlu takut dalam menghadapi kematian. Karena Allah telah menyediakan tempat bagi kita di surga. Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati”(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apakah yang menyebabkan manusia mengalami kematian?
- Bagaimana manusia dapat melihat apa yang terjadi di balik tabir kematian?
- Menurut saudara, bagaimana seharusnya kita menyikapi sebuah kematian?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
[Staf Isa dan Islam – Siapkan saudara menghadapi kematian? Sudahkah saudara memiliki jaminan keselamatan itu?. Bila berkenan, saudara bisa mendapatkannya pada artikel ini.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kristen Dan Islam – Apa Yang Terjadi Setelah Manusia Mati?
- Takut Menghadapi Kematian, Wanita Muslim Mengalaminya!
- Bagaimana Menghindari Neraka Dan Api Kekalnya?
- Manfaat Sholat Taubat Tiap Hari Dan Jaminan Sorga
- Model Pengampunan Allah Yang Menyelamatkan Di Hari Kiamat
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kristen Dan Islam – Apa yang Terjadi Setelah Kematian?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
fitrian mengatakan
~
Disini maka Allah tampak kemahaadilan-Nya. Orang yang beriman akan menikmati surga yang nikmat paling nikmat-nikmatnya.
Dan sebaliknya sakit paling sakit-sakitnya. Wallahu a’lam.
staff mengatakan
~
Saudara Fitrian,
Terimakasih. Silakan saudara kaji lagi kalimat saudara. Apakah benar dikatakan adil jika ia memberikan kepada seorang kenikmatan senikmat-nikmatnya, artinya kenikmatan yang puncak ternikmat dari kenikmatan yang tidak senikmatnya. Seolah Allah menghamburkan kenikmatan kepada yang satu sementara kepada yang lain kesakitan yang sesakit-sakitnya, suatu keadaan yang lebih parah dari sekedar sakit. Apakah itu disebut Allah yang adil atau Allah yang kejam?
~
Noni
AkuAja mengatakan
Menanggapi salah 1 pertanyaan teman muslim, dengan kosa kata yang sesederhana mungkin, dengan harapan bisa dipahami baik.
1. Kalau Yesus Tuhan, kenapa bisa mati?(Dalam wujud manusia, Yesus memang manusia 100%, tetapi fikiran dan hatiNYA 100% Allah, makanya predikat Yesus banyak, sebagai nabi, guru,Tuhan)
2.Kenapa Yesus harus mati, dan kenapa harus Yesus?(karena Allah Maha Adil, maka dosa yang diawali oleh manusia(adam),maka adillah jika diakhiri oleh manusia juga, karena tidak ada 1 orangpun yang masih suci dan patut menjadi “qurban pembersih dosa”,maka karena begitu besar KasihNYA terhadap manusia, Allah rela menuzulkan bagian diriNYA yaitu KhalimahNya menjadi manusia, karena hanya dengan dalam bentuk tubuh manusialah, DIA bisa mati selayaknya qurban)
staff mengatakan
~
Saudara AkuAja,
Terimakasih untuk komentarnya. Yang perlu kaum Muslim ketahui yaitu kematian terjadi disebabkan kerena dosa. Itu sebabnya Isa Al-Masih datang ke dunia ini untuk menjadi kurban penebus dosa juga berkuasa memberikan kehidupan kekal setelah kematian.
“Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
~
Purnama
Hyakkimaru mengatakan
~
“…Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu…” (Qs 46:9).
Saudara, anda salah mengartikan ayat ini. Anda bukan orang Islam jadi anda tidak berhak mengartikan bahwa Muhammad tidak tahu keselamatannya. Ayat di atas yang menjelaskan bahwa Muhammad bukan nabi yang pertama, melainkan ada nabi-nabi yang sebelumnya. Dan nabi Muhammad tidak bisa mengetahui apa yang terjadi kepadanya, apakah ditimpa sakit, musibah dan sebagainya dari allah dan begitu pula dengan orang lain. Muhammad hanya menyampaikan wahyu yang ia terima antara lain, “setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian”. Salam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hyakkimaru,
Bukankah narasi yang digunakan ayat itu amat jelas bahwa nabi saudara tidak tahu apa yang diperbuat kepadanya dan kepada pengikutnya? Jelas, ini menandakan bahwa nabi saudara pun tidak tahu tentang nasibnya di akhirat. Bila nabi saudara tahu tentang keselamatannya di akhirat, maka ayat itu tidak menyatakan demikian.
Bila nabi saudara adalah seorang nabi yang diutus Allah, maka seharusnya nabi saudara tahu tentang nasibnya di akhirat. Bukankah Al-Quran menyatakan, “…Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai…” (Qs 4:13)? Bukankah ini berarti salah satu penentu masuk sorga adalah nabi saudara?
~
Solihin
Heriyanto mengatakan
”Bissmillahirohmanirrohim”
Pintu surga tdk akan dibuka untuk orang yg hanya mencari surga, tp pintu surga akan dibukakan untuk orang yg mencari tuhan yg sebernya.
Surga itu ciptaan Allah dan milik Allah, jdi sdh jelas dan pasti klu para penghuni surga itu adalah dri golongan orang2 yg beriman dan bertakwa hanya kpd Allah bukan dari golongan orang2 yg menyekutukan Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Heriyanto,
Kami senang saudara menyatakan bahwa sorga dibukakan bagi orang yang mencari Allah. Banyak orang yang mencari Allah tetapi tidak akan pernah menemukan Allah, kecuali Allah yang mendatangi manusia. Tentu ini logika yang tepat, bukan? Bagaimana mungkin manusia mencari Allah sedangkan dunianya berbeda? Hanya Allah yang bisa menemukan dan mendatangi manusia.
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara telah menemukan Allah atau sebaliknya saudara telah ditemukan Allah? Dapatkah saudara membagikannya kepada kami?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Heriyanto,
Jika saudara tidak mencari surga, lalu mengapa saudara melakukan amal, puasa dan perintah allah islam lainnya? Bukankah semua perintah allah Islam agar saudara mendapat pahala dan nikmat allah islam seperti surga, bidadari, permata, dll? Mengapa saudara meyangkalnya?
Mengapa menurut allah Islam, saudara akan ditetapkan di neraka setelah kematian (QS 19:71) bahkan orang bertaqwa (QS 19:72)? Dan untuk semua orang termasuk taqwa akan kekal di neraka karena mereka mengikuti syaitan (QS 17:63) termasuk nabi saudara (QS 22:52)? Dan ditegaskan lagi neraka jahanam untuk orang berdosa (QS 43:74)?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Upaya untuk masuk sorga dengan melakukan amal, puasa, dan sebagainya merupakan upaya yang patut dihargai. Namun, upaya tersebut tidak dapat menuntaskan banyaknya pertanyaan yang muncul berkenaan dengan kegiatan keagamaan umat Islam. Terima kasih.
~
Solihin
wiro mengatakan
~
Kejadian-kejadian secara detail apa saja yang dialami manusia setelah kematian hingga manusia itu bisa masuk neraka atau surga dan bagaimana gambaran kehidupan surga dan neraka, baik itu yang percaya terhadap ajaran Yesus maupun tidak?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Wiro,
Tidak seorang pun yang mengetahui deskripsi secara detil mengenai kehidupan setelah kematian. Sebab Allah tidak mendeskripsikannya. Tetapi setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih tidak akan mengalami penderitaan dan tangis tidak akan ada lagi sebagaimana digambarkan dalam Injil, Surat Wahyu pasal 21. Sebelum mencapai ke sana, maka ada tahapan yang perlu dilalui. Karena itu, kami mengajukan tiga pertanyaan kepada saudara dan berharap saudara menjawab salah satu pertanyaan tersebut:
1. Menurut saudara, apakah yang menyebabkan manusia mengalami kematian?
2. Bagaimana manusia dapat melihat apa yang terjadi di balik tabir kematian?
3. Menurut saudara, bagaimana seharusnya kita menyikapi sebuah kematian?
~
Solihin
Nur khamim mengatakan
~
1. Kenapa Kristen selalu menyalahkan Adam atas kematian? Apakah kristen tidak percaya takdir? Apakah Kristen yakin kalau Adam tidak keluar dari Taman Eden Adam akan mempunyai keturunan seperti kita ini?
2. Semua telah diberi petunjuk melalui Alquran. Domba-domba dari suku israel pun sudah mendapat petunjuk melalui Yesus
3. Apa lagi yang perlu disikapi dari kematian yang sudah pasti datangnya? Kita tinggal melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Bukankah petunjuk sudah jelas? Alquran dengan kebenarannya bahkan sains yang terbukti pada jaman modern ini tidak ada yang bertentangan dengan Alquran. Masihkah kita ragu dengan petunjuk yang datang 1400th yang lalu?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Nur Khamin,
Karena manusia adalah ciptaan Allah yang istimewa, hidupnya pernah bersama Allah dan sanggup mendengar langsung bila Allah memanggilnya. Kitab Suci mencatat bahwa dosa adalah satu-satunya alasan manusia terpisah dari Allah.
Sejak manusia sudah berdosa (tidak suci lagi), maka kita turunannya turut bersalah dihadapan Allah yang suci, dan menurut Surah Thaahaa Qs (20:74) jelas berakhir dalam neraka. Jadi bukan menyalahkan siapa-siapa, melainkan fakta pengakuan yang benar akan hakekat manusia.
“Isa adalah Kebangkitan dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25). Bukankah ini sebuah petunjuk bagi kita orang berdosa? Anda belum menanggapi pertanyaan kami, bagaimana seharusnya kita menyikapi sebuah kematian? Mohon pencerahan
~
Jamal
Alex mengatakan
Salam,
Mau bertanya lagi. Apakah di surga manusia bentuk nya roh saja atau roh dan jasadnya seperti di dunia ini?
Menurut saya, setuju kalau “setiap yang bernyawa pasti akan mati”. Lalu bila ada pendapat manusia mati karena dosa, bagaimana penjelasannya, karena pohon kelapa tidak punya dosa juga mati.
Maaf sambil bercanda, agar tidak terlalu serius. Terima kasih.
Jesus Park mengatakan
~
Nur,
1. Adam berdosa karena pilihannya, bukan Tuhan yang takdirkan Adam berdosa. Sedangkan Islam percaya bahwa Adam ditakdirkan berdosa, dan pelakunya adalah allah Islam, “allah telah tetapkan terhadapku (dosa Adam) 40 tahun sebelum aku diciptakan” (HR. Bukhari, 6614)
2. Bagaimana Quran beri petunjuk jika allah Islam menyesatkan siapa saja yang dikehendaki?
3. Bagaimana saudara menjauhi larangannya, jika allah Islam takdirkan saudara tersesat?
Alex,
Surga manusia hidup seperti malaikat, melayani dan bernyanyi bersama Tuhan. Dalam Islam, surga terdapat banyak bidadari dan pria muslim melakukan pesta sex. Mengapa allah Islam menawari Muslim kenikmatan duniawi? Bukankah syaitan juga melakukannya?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Kami setuju dengan saudara bahwa Allah tidak pernah mendesain manusia untuk berdosa. Jika Allah yang membuat manusia berdosa, maka Allah tidak mahasuci. Itu sebabnya, Allah tahu bahwa manusia tidak mungkin dapat menyelamatkan dirinya sendiri tanpa pertolongan dari-Nya. Kami berterima kasih kepada Isa Al-Masih karena telah nuzul ke dunia ini. Terima kasih untuk tanggapan saudara tersebut.
~
Solihin