Pada umumnya berbagai agama dan kepercayaan percaya Allah memiliki sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Bermakna Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Banyak agama melihat sesembahan utama mereka bersifat Maha Pengasih dan Penyayang.
Mengenal sifat Alah sangat penting. Karena akan membangun dasar kepercayaan bagi pemeluknya.
Mari kita mengerti lebih dalam mengenai sifat Allah. Kita akan mendapat keteguhan untuk percaya kepada Allah agar hidup kita bisa mendapat rahmat-Nya sampai akhirat.
Pengertian Sifat Ar-Rahman Dan Ar-Rahim Menurut Islam
Sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim merupakan bagian dari 99 Asmaul Husna. Yaitu berbagai nama Allah yang menggambarkan sifat-Nya.
Umat Islam sering mengucapkan “Bismillah”. Kata ini memuat dua sifat Allah yang dominan ini, yaitu sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Kita mengakui Allah memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Sifat Ar-Rahman artinya Maha Pengasih atau Pemurah. Sifat ini menyatakan kebaikan Allah kepada segala makhluk secara umum.
Bukti Allah bersifat Ar-Rahman adalah Ia memberikan udara, sinar matahari, hujan bagi segala mahkluk. Ia menyediakannya bagi semua manusia tanpa terkecuali. Entah manusia menyembahnya atau tidak, tetap kebaikan Allah ini tersedia bagi manusia.
Sifat Ar-Rahim berarti Maha Penyayang. Sifat ini khusus menunjukkan rahmat Allah hanya bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.
Ayat yang menjadi contoh Allah bersifat Ar-Rahim adalah: Dialah yang memberi rahmat kepadamu … Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” (Qs 33:43).
Kita dapat melihat bahwa pengertian ini berlaku secara umum. Banyak agama dan kepercayaan lain juga memiliki pandangan yang serupa.
Agama Suku Mengharapkan Rahmat Ilahi
Banyak agama suku atau kepercayaan tradisional percaya dewa atau tuhan mereka memiliki sifat yang serupa.
Pada umumnya mereka percaya bahwa Allah yang mencukupkan semua kebutuhan manusia.
Secara khusus mereka inginkan bukti dapat mengalami sifat Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Mereka melakukan upacara dan memberikan sesajen untuk mendapatkan rahmat ilahi.
Ada banyak agama suku dan kepercayaan yang ada. Ada banyak juga sebutan untuk menyatakan Allah. Ada yang menyebut “Ibu Bumi”, “Penguasa Tertinggi” atau dengan nama lainnya.
Contohnya adalah kepercayaan Kapitayan. Ini adalah salah satu kepercayaan asli di nusantara. Kepercayaan ini menyembah satu Tuhan, yang disebut Sanghyang Taya.
Pemeluknya menaruh persembahan di berbagai tempat. Misalnya pada batu, monumen, pohon dan banyak tempat lainnya. Tujuannya agar mereka mendapat barokah ilahi untuk kehidupan.
Memang secara umum setiap agama dan kepercayaan mengajarkan manusia mengharapkan rahmat Ilahi. Namun memang ada banyak kegelisahan dari umat beragama.
Kegelisahan ini adalah dari sisi kepastian. Apakah ada agama yang bisa menjamin Allah menerima ibadah umat-Nya?
Manusia pasti penuh dosa. Kita sering gagal untuk mengikuti perintah Allah. Karena itu apa ada jaminan masuk surga bagi manusia?
Layakkah Manusia Menerima Sifat Ar-Rahim Allah?
Banyak umat beragama merasa tidak layak menerima sifat Ar-Rahim. Allah memberikan kasih-Nya hanya bagi hamba-hamba yang soleh.
Banyak dalil ayat yang menyatakan bukti Allah bersifat sifat Ar-Rahim Allah namun beserta ancaman keras. Allah Maha Penyayang bagi yang taat. Namun, Ia akan menghukum manusia berdosa.
Mari kita lihat beberapa dalil ayatnya.
- “Hanya milik Allah asmaulhusna, … dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (Qs 7:180).
- “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih” (Qs 15:49-50).
- “… Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs 6:165).
Bahkan Abu Hurairah menyatakan keadaan ini dalam Hadits Sahih. “Seandainya orang mukmin mengetahui siksaan yang disediakan Allah, niscaya tidak ada seorang pun yang merasa bisa masuk surga-Nya …” (Shahih Muslim 2755).
Memang manusia berniat hidup baik. Namun bukankah manusia penuh kelemahan? Sangat mudah khilaf dan bersalah. Dalam kondisi seperti ini apakah mampu layak menerima rahmat-Nya?
Sifat Ar-Rahim Allah Menurut Umat Nasrani
Kitab Allah menyatakan Allah adalah Maha Penyayang. Allah mau semua manusia menerima rahmat-Nya.
Namun, Allah juga mengerti bahwa manusia penuh dosa. Tidak ada seorangpun yang layak menerimanya. Allah ingin agar manusia bisa terbebas dari dosa dan tidak menerima hukuman.
“TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. … Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.” (Zabur 103:8-12).
Allah menyediakan jalan agar tersedia pengampunan bagi dosa manusia. Jalan ini adalah melalui Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih Adalah Bukti Utama Allah Bersifat Ar-Rahman Dan Ar-Rahim
Sifat Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim dibuktikan dengan memberi jalan keluar bagi manusia dari hukuman dosa. Ia memberikan Kalimatullah menjadi Jalan Yang Lurus bagi manusia. Inilah Isa Al-Masih.
Isa adalah Kalimatullah. Ia adalah pernyataan rahmat Allah. Manusia berdosa bisa mendapatkan pengampunan Allah jika mengimani Isa.
“…Yesus [Isa Al-Masih] mengasihi kita, dan dengan kematian-Nya Ia membebaskan kita dari dosa-dosa kita” (Injil, Wahyu 1:5 BIS).
Ketika seseorang mengimani Isa Al-Masih, maka dia akan dapat mengenal makna sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim Allah secara utuh. Karena Alah akan mengampuni semua dosanya. Allah juga akan menjamin keselamatan, masuk surga.
Inilah janji Isa Al-Masih akan hal itu. “Dan Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal [Surga] kepada mereka …” (Injil, Yohanes 10:28).
Mari mengimani Isa untuk mendapatkan pengampunan dosa. Anda akan menjadi layak untuk menerima kasih Allah sepenuhnya. Juga terhindar dari azab di akhirat.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Sebutkanlah bukti-bukti sifat Allah ar-Rahman dan ar-Rahim yang saudara alami!
- Menurut saudara, apakah perbedaan antara kemurahan allah/dewa orang kafir dengan Allah Tuhan Sang Pencipta?
- Ketika saudara mengalami musibah, dapatkah hal itu dikatakan bahwa Allah tidak menyatakan sifat ar-Rahman dan ar-Rahim kepada saudara? Jelaskanlah alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Bukti Utama Sifat Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim bagi Manusia?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Rahasia Makna Ar-Rahman Menurut Wahyu Allah
- Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
- Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani Dan r-Rahim?
- Jaminan Nikmat Surgawi Ar-Rahman Ar-Rahim Bagi Anda
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Sayangnya saudara kita umat Muslim tidak mau membaca Al-Quran dengan pikiran dan hati yang terbuka. Kalau saja mereka mau mengerti dan membaca dengan pikiran terbuka akan didapatkan bagaimana mungkin ada ayat untuk memerangi orang lain. Mana mungkin ada ayat Tuhan yang maha kasih dan maha kuasa untuk membunuh orang lain yang berbeda dengan mereka. Seandainya terbuka pikiran kita maka tidak mungkin wanita didiskreditkan dan maaf sekali sorga itu tempat kudus bukan tempat kesibukan kita memecahkan perawan-perawan bidadari sorga.
~
To: Sederhan,
Andalah yang tidak memahami kandungan Al-Quran. Terjemahan dan tafsir Al-Qur’an sudah bertebaran ulasannya di dunia maya. Jika anda tidak mengerti maksud dari suatu ayat, anda bisa langsung googling untuk mencari tafsirnya. Baca, pelajari, dan pahami, maka anda akan menyadari bahwa Al-Qur’an itu adalah benar-benar kitabullah.
~
Saudara Bismillah,
Bila Al-Quran adalah benar-benar kitabullah, maka Al-Quran akan menyatakan secara jelas sifat ar-Rahman dan ar-Rahim Allah dengan memberikan kepastian keselamatan di sorga, bukan? Mengapa justru Muhammad, orang pertama, yang meragukan keselamatannya sendiri (Qs. 46:9)?
~
Salma
*****
1. Tak perlu ditanyakan lagi apa bukti-bukti Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Nikmat sehat, nikmat melihat, nikmat berbicara, nikmat bernafas, nikmat mendengar, nikmat merasakan. Bayangkan jika salah satu nikmat tersebut di ambil dari kita.
2. Dewa tidak memberi kemurahan apapun kepada kita karena dewa itu sesungguhnya hanya ciptaan manusia yang dituhankan. Hanya Allahlah satu-satunya yang memberi kenikmatan dan kemurahan kepada manusia.
3. Tentu saja bukan. Musibah itu adalah cara Allah menegur kita, memberi tahu bahwa kita kurang mensyukuri nikmatnya. Sama seperti orang tua, ketika kita berbuat salah maka orang tua kita akan menegur kita atau bahkan memberi hukuman pada kita. apa ketika kita menerima hukuman dari orang tua apa berarti orang tua tidak sayang kepada kita? Tentu tidak, bukan?
*****
Saudara Bismillah,
Kami sepakat dengan jawaban-jawaban yang saudara paparkan. Tetapi apakah Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim hanya memberikan kasih-Nya kepada kita soal nikmat di dunia saja? Lebih dari itu, marilah kita merenungkan apakah nikmat di dunia dapat membawa kedamaian untuk menuju nikmat sorga, kelak?
Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim memberikan bukti bahwa kasih-Nya yang besar terlihat dari perbuatan-Nya yang besar pula yakni Dia mau merelakan diri menjadi Kalimat Allah dan tinggal di dunia sama seperti kita.
Dia mati tersalib untuk menjadi tebusan bagi manusia sehingga kita yang mempercayakan hidup pada-nya mendapat keselamatan kekal.
~
Salma
~
Bukti nyata kemurahan Tuhan yakni Dia telah mengorbankan anak-Nya yang tunggal mati untuk menebus dosa umat manusia. Sayangnya masih ada yang belum percaya dan tidak mau menerima keselamatan.
Saudara kita yang Muslim terlalu alergi dengan kata “Anak Allah”. Apakah Allah beranak? Sama sekali tidak. Yesus atau Isa Al-Masih itu sendiri adalah Allah. Sama pertanyaan “anak kunci”, apakah kunci bisa beranak? Janganlah membatasi kekuasaan Tuhan Allah.
Kita hanyalah ciptaan. Ibarat lukisan yang ternodai tdak mungkin lukisan itu sendiri dapat menghapus noda, hanyalah pencipta yang sanggup memperbaikinya. Karena Allah Sang Pencipta kita hanya Dia yang dapat menghapus dosa kita. Keselamatan bukanlah hasil usaha kita sendiri, melainkan anugerah Sang Pencipta.
Terimakasih banyak buat staf Isa dan Islam. Karena telah membuka wawasan kita semua untuk menyikapi berbagai macam problem tentang keselamatan yang hakiki. GBU
~
To: Ian Advent,
Jadi, manusia yang berbuat kejahatan, Tuhan yang menanggung dosanya ya? Benar-benar hebat doktrin Paulus. Salut saya sama Paulus yang berhasil memusnahkan ajaran Isa Almasih bahkan Alkitab sendiri menolak adanya dosa waris atau penebusan dosa.
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:20-21).
~
Saudara Pakai Logika,
Kami setuju dengan Kitab Yehezkiel tersebut. Sebab memang manusia yang berdosa tidak mungkin menanggung kesalahan manusia lainnya. Karena sama-sama manusia berdosa. Hanya Pribadi suci yang dapat membersihkan dosa manusia. Dan itu adalah Isa Al-Masih sebab Dia adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14; Qs. 3:45; 19:19).
~
Salma
~
To: Pakai Logika,
Saya sudah menyangka ayat dalam Yehezkiel yang akan anda pakai untuk membenarkan argumen anda. Yang perlu anda ketahui dalam memahami ayat demi ayat dalam Alkitab yang anda baca, anda harus mengetahui kapan ayat itu ditulis dan mengapa ayat itu ditulis.
Jadi menurut anda, Pauluslah pencetus konsep keselamatan? Anda salah besar! Rencana keselamatan adalah rencana agung Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia yang kadang sulit diterima logika. Mengapa bangsa Israel dulu melakukan upacara korban? Ini merupakan simbol dari pada Yesus itu sendiri yang akan menjadi korban karena dosa umat manusia itu sendiri. Jangan berpikir bahwa Pauluslah yang mengarang konsep keselamatan.
~
Syalom,
Tuhan maha pemurah dan penyayang? Jawabnya adalah ya. Kadang-kadang melihat umat Muslim hati saya sangat sedih. Beribadah, berlomba-lomba beramal berbuat baik bahkan mengumpulkan pahala agar masuk surga. Pastinya di Al-Quran ada perintah agar berbuat baik dan sebagainya.
Apakah Muhammad pernah berjanji bahwa siapa yang percaya kepadanya akan masuk sorga? Apakah pemimpin anda Muhammad sekarang ada di sorga? Adakah tertulis? Hanya Yesus yang mengatakan, “Akulah jalan kebenaran dan hidup”. Dialah Roh Allah yang menjadi manusia. Amin.
~
Saya rasa dengan kerendahan hati nabi Muhammad menjunjung tinggi keilahian Isa Al-Masih. Nabi Muhammad sudah jujur menjelaskan kemampuan dirinya. Dan nabi sudah mengakui bahwa dia tidak mampu berbuat apa-apa terhadap dirinya maupun pengikut-pengikutnya. Hanya memang karena tidak berserah penuh kepada Allah sehingga Iblis pun membuat hati mereka keras yang akhirnya lupa atas karya-karya Allah serta karunia-Nya yang terbesar. Buktinya saja urutan penciptaan bumi, langit beserta isinya saudara-saudara kita ini banyak yang tidak paham ‘kan. Kita berdoa saja agar mereka dibukakan Tuhan supaya lebih berserah penuh kepada karunia Allah.
~
Lukas 6:12, “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman ia berdoa kepada Allah.”
Matius 14:23, “Setelah orang banyak itu disuruhnya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, ia sendirian di situ.”
Untuk semua umat Kristen ada yang bisa menjelaskan ayat ini kalau memang Yesus itu Tuhan.
~
Saudara Pakai Logika,
Doa adalah sebuah komunikasi. Apakah salah bila Isa Al-Masih berkomunikasi kepada Bapa? Dan ini adalah sebuah teladan dan contoh yang diberikan Isa Al-Masih kepada para pengikut-Nya. Apakah salah memberikan teladan seperti itu? Dan menariknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyebut Allah dengan sebutan ‘Bapa’. Sebuah sebutan yang akrab dan intim layaknya seorang bapa kepada anaknya. Itulah yang diajarkan Isa Al-Masih melalui tindakan dan ajaran-Nya. Nah, apakah yang diajarkan Muhammad dalam berdoa kepada para pengikutnya?
~
Salma
~
To: Pakai Logika,
Biasanya umat Nasrani dalam menjawab pertanyaan saudara akan menjawab karena Yesus 100 persen manusia. Tidak ada ayat dalam Bibel yang menyatakan Yesus 100 persen Tuhan dan 100 persen manusia. Anehnya kalau umat Nasrani sudah tahu bahwa Yesus 100 persen manusia, ngapain juga disembah.
~
Saudara Hamba,
Kami setuju dengan saudara bahwa tidak ada ayat dalam Injil yang menyebutkan demikian. Tetapi fakta itu terlihat dari sifat dan tindakan Isa Al-Masih. Dia adalah Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Dia dapat merasakan lapar dan haus (Injil, Rasul Besar Matius 4:2). Tetapi Dia juga berkuasa mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Besar Matius 9:6). Tidakkah ini menakjubkan, bukan? Inilah kemahakuasaan Allah.
~
Salma
~
To: Dion,
Nabi Muhammad tidak mempunyai kewenangan untuk menjanjikan manusia masuk sorga karena dia hanyalah nabi pembawa pesan (wahyu) yang berisi perintah dan larangan. Tuhan Allah kami yaitu Tuhan yang sama yang disembah Isa (Yesus), Musa, Ismail, Ishak, Yakub, Ibrahim, dan Adamlah yang memberikan jaminan sorga dengan syarat mau melaksanakan perintah larangan-Nya.
Bagaimana mungkin anda mengatakan dijamin masuk sorga, sedang masih ada hari-hari ke depan yang harus anda lalui? Bisa jadi besok atau lusa anda menjadi pembunuh, perampok, atau meninggalkan Tuhan Yesus dan beralih mengikuti nabi Isa, seperti para misionaris Kristen. Bukankah jaminan sorga anda hilang.
~
Saudara Athaillah,
Pertanyaannya adalah sanggupkah saudara melaksanakan seluruh perintah dan larangan-Nya tanpa melanggar satu pun? Bila saudara berbuat satu saja dari larangan-Nya, bukankah saudara tidak layak untuk masuk sorga bahkan mengharapkan sorga?
Sebab sorga suci dan tidak boleh ada satu dosa masuk ke dalamnya, bukan? Jika demikian, bagaimana saudara dapat diselamatkan? Al-Quran sendiri mengatakan “Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81).
~
Salma
~
1. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa manusia adalah bukti Allah ar-Rahman ar-Rahim. Hidup baru, keselamatan, dan pengampunan dosa adalah bukti kebaikan dan kasih Allah yang saya alami secara pribadi.
~
Ingat Allah ke dunia dalam wujud manusia untuk memberikan contoh atau teladan untuk manusia. Itu sebabnya Yesus selalu berdoa itu menunjukkan kita manusia haruslah selalu terhubung dengan Allah. Kaum Muslim tidak akan bisa menerima konsep Tritunggal dan konsep keselamatan. Itu sebabnya sering salah kaprah menyikapi hal seperti ini.
Kalau ditanya tentang Yesus sendiri. Dia adalah 100 persen manusia dan 100 persen Allah. Kalau saudara kaum Muslim mempertanyakan adakah dalam Injil mengungkap siapa Yesus sebenarnya anda bisa membuka kitab Yohanes begini bunyi ayatnya, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30). Itulah pengakuan Yesus sendiri siapa dirinya.
Ada yang meragukannya?
~
1. Bukti bahwa Allah maha pengasih lagi maha penyayang yang saya alami. Alhamdulillah, saya bersyukur Allah menetapkan aku agar dilahirkan sebagai manusia.
2. Tak ada perbedaan karena hanya ada satu Allah maha besar yang kami yakini sebagai ilah (Tuhan/Dewa). Maaf, kafir itu artinya tidak taat pada perintah Allah, kebalikan dari Muslim yang artinya taat dan patuh pada perintah Allah. Di dunia semua manusia meski beda keyakinan pasti mendapat kemurahan dari Allah, namun di akhirat Allah akan memilih siapa yang pantas mendapat sorga.
3. Di dunia Allah menyucikan manusia dengan air dan di akhirat Allah menyucikan manusia dengan api. Musibah di dunia bagi kami bisa berarti ujian atau hukuman, lebih baik dari pada mendapat musibah di akhirat.
~
Saudara Azriady,
1. Semua orang pasti mensyukuri hal itu. Tetapi bukankah hidup di dunia ini sementara? Adakah bukti ar-Rahman dan ar-Rahim Allah tentang kepastian keselamatan di akhirat?
2. Bila hanya Muslim yang taat di dunia ini, maka adakah jaminan kepastian keselamatan di akhirat yang disampaikan Al-Quran?
3. Bolehkah kami tahu lebih lanjut maksud mensucikan dengan air dan dengan api?
~
Salma
~
Tuhan mengaruniakan anaknya untuk menebus dosa yaitu Yesus Kristus berarti di sini sudah ada dua kepribadian yang berbeda dan tidak di dalam satu tubuh karena Bapa di sorga dan Anak di dunia, maka sudah jelas hanguslah konsep Trinitas atau three in one.
Yesus tidak bisa menjamin ke sorga. Matius 20:23, “Yesus berkata kepada mereka: ‘Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya’.”
Yohanes 5:30, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
~
Saudara Pakai Logika,
Bukankah Allah maha kuasa dan maha hadir? Atau saudara meragukan Allah maha hadir. Isa Al-Masih berkuasa memberikan jaminan masuk sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Saudara perlu membaca dengan teliti dan menyeluruh Injil, Rasul Besar Matius 20:23 dan Yohanes 5:30 agar mengerti konteksnya dengan benar.
~
Salma
~
To: Pakai Logika,
Kelihatan banget komentar anda sok tahu. Perlu diketahui kalau anda ingin memahami kuasa Allah Kristen dengan logika anda yang sempit maka sampai dunia kiamat (runtuh) tidak akan bisa dipahami. Kuasa Allah Kristen itu diselami dengan iman dan percaya bukan dengan otak kita yang sempit.
Ya, mungkin buat Allah Islam mungkin bisa diselami dengan otak karena Allah Islam itu terbatas (dibatasi oleh otak/logika umatnya). Apa hak anda untuk membatasi kuasa Allah kita orang Kristen? Allah orang Kristen mau jadi manusia memang anda punya hak untuk melarangnya? Bukannya tidak ada yang mustahil bagi Allah (pernyataan ini hanya untuk Allah Kristen (Yahweh) karena tidak berlaku untuk Allah Islam (Allah Islam dibatasi oleh otak manusia). Yahweh itu sangat-sangat maha kasih, penyayang.
~
To: Pakai Logika,
Saya sudah sampaikan pada anda dalam mengutip ayat Alkitab kita tidak bisa hanya asal membaca, terus ditelan mentah begitu saja. Saya rasa argumen anda meragukan Trinitas sudah dipatahkan dengan ayat yang saya kasih dalam kitab Yohanes, Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu.” Mengapa anda masih juga berkeras hati?
Menurut anda asal percaya Yesus bisa selamat? Salah! Sebab iman haruslah menghasilkan perbuatan. Apa bisa orang yang mengaku penerima keselamatan tapi dia tidak mengikuti perintah Yesus? Sebab Yesus atau Isa berkata, “Jika engkau mengasihi Aku, engkau akan menuruti segala perintahku” Sudah jelas, bukan? Anda pikir menjadi Kristen KTP bisa selamat atau seorang Kristen tapi suka mabuk alkohol dan tidak beribadah bisa selamat ? Sekali lagi, anda salah besar!
Memang sulit seseorang yang ragu-ragu untuk selamat. Sama halnya Yesus berkata kepada orang kaya yang ragu mengikut Yesus, “lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum, dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan sorga.” Anda sekalian tinggal pilih ingin berpegang pada kebenaran atau lebih memilih untuk menjadi orang yang ragu-ragu?
~
Sdr. Ian Advent,
Kami berterimakasih untuk komentar saudara. Kami ingin berbagi pada semua orang bahwa keselamatan adalah anugerah atau karunia semata. Itu tidak diperoleh karena kita berbuat baik, melainkan karena Isa Al-Masih semata. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Keselamatan hanya ada dalam Isa Al-Masih. Tidak ada di kolong langit ini yang dapat menyelamatkan manusia sselain Isa Al-Masih itu sendiri (Injil, Surat Rasul Besar 4:12).
~
Salma
~
Staff IDI,
Saya tertawa sendiri ketika membaca jawaban anda karena jawaban anda sungguh-sungguh lucu. Saya tidak mengerti bagaimana cara anda memaknai padahal dalam Qs. Al-Ahqaaf :9. Jika anda ragu terhadap maksud suatu ayat, googling beberapa menit maka cling anda akan dapatkan jawabannya. Ayat tersebut bermakna bahwa Muhammad itu hanyalah seorang manusia yang tidak berkuasa apapun terhadap nasib manusia lain karena hanya Allahlah yang maha kuasa.
Dengan ayat tersebut rasulullah menekankan bahwa sekalipun beliau adalah manusia istimewa beliau tetaplah manusia yang tidak memiliki kuasa apapun terhadap manusia lain. Menekankan bahwa Allah sajalah yang kuasa terhadap seluruh umat. Disinilah beda saya dan anda dalam memahami suatu ayat.
~
Saudara Bismillah,
Kami setuju bahwa Muhammad adalah manusia biasa yang tidak berkuasa atas nasib siapapun. Tetapi uniknya ayat itu justru menegaskan bahwa Muhammad adalah orang pertama yang tidak yakin dengan keselamatannya, bukan? Sebagai pembawa risalah Islam, tentunya Muhammad adalah orang pertama yang seharusnya memiliki keyakinan dan kepastian masuk sorga. Tetapi mengapa ini justru sebaliknya, Muhammad tidak yakin masuk sorga?
~
Salma
~
To: Staff IDI,
Kalau Allah maha kuasa untuk apa susah-susah menyalib dirinya untuk menebus dosa. Bukankah Yesus pernah bilang “Dosamu telah diampuni”? Kenapa tidak memakai firman-Nya saja tapi harus digantung di tiang salib berarti Tuhan tidak maha kuasa dong.
Dimana kuasa Yesus, kalau Yesus sendiri butuh Bapa? Dimanapun, Kapanpun, Yesus berada selalu memuji Bapa. Dia tidak bisa berbuat kalau tidak ada Bapa. Pertanyaannya sebenarnya siapa Bapa itu? Apakah Tuhannya Yesus? Kalau memang Yesus itu Bapa, tidak mungkin berkata Bapa yang mengutus-Ku. Ini jadi PR bagi kalian kaum kafir yang 1000 persen pasti masuk neraka.
Siapakah Bapa dalam Alkitab?
~
Saudara Pakai Logika,
Bukankah Dia telah menunjukkan kemahakuasaan-Nya dengan menjadi manusia? Dan Dia konsisten dengan firman-Nya untuk menyelamatkan manusia melalui keturunan perempuan (Taurat, Kejadian 3:15; Yesaya 9:5; 52-53).
Tulisan saudara di atas sama dengan seseorang yang meminta Allah untuk membersihkan kejahatan dan penderitaan dari dunia ini, tetapi Allah tidak melakukannya hingga saat ini. Tidak maha kuasakah Dia sehingga membiarkan penderitaan ada di dunia ini?
Isa Al-Masih bersabda, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Sabda Isa Al-Masih ini telah menjelaskan dengan lebih baik siapa Bapa. Nah, keberatankah saudara bila Isa Al-Masih berkata Bapa yang mengutus-Ku? Mengapa saudara keberatan?
~
Salma
~
Staff IDI,
Apa sekarang anda sendiri, apa sudah merasakan keselamatan yang dijanjikan pada anda? Sudahkah anda merasakan sorga yang dijanjikan pada anda, apabila percaya Yesus pasti selamat dan masuk sorga. Anda sudah percaya ‘kan, sudahkah anda merasakan sorga itu?
~
Saudara Bismillah,
Rasa adalah sesuatu yang abstrak. Ia tidak bisa dijelaskan secara konkret tetapi bisa dialami oleh yang bersangkutan. Setiap pengikut Isa Al-Masih pasti merasakannya. Dan kami tahu itu. Nah, bagaimana dengan saudara? Bagaimana dengan bukti kepastian keselamatan di akhirat nanti? Apakah saudara sudah mengetahui dan mengalaminya?
~
Salma