• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Ajaran Isa dan Islam > Sifat Allah > Islam, Kafir Dan Kristen – Bukti Utama Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim

Islam, Kafir Dan Kristen – Bukti Utama Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim

3 Februari 2014 oleh Web Administrator 241 Komentar

tanda-kasih-dari-kreasi-tangan-orangApakah bukti bahwa Allah ar-Rahman dan ar-Rahim (maha Pemurah dan Maha Penyayang)?

Adakah Anda mengenal seseorang yang kebiasaanya adalah “mengkotak-kotakkan” sesamanya. Mungkin berdasarkan tingkat pendidikan, sosial, pekerjaan dll? Seakan apa yang dimilikinya adalah hasil usahanya sendiri dan bukan karena kemurahan Allah.

Sebagai umat beragama, sudah seharusnya kita mengucap syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Bukan saja atas kekayaan, pendidikan, pekerjaan yang kita punya. Tetapi juga kesehatan, umur yang panjang, bahkan udara yang kita hirup adalah nikmat dari Allah yang patut kita syukuri. Sebagaimana firman Allah mengatakan “mengucap syukurlah senantiasa dalam segala sesuatu” (Injil, Surat Efesus 5:20).

Orang Kafir Percaya Kemurahan Dewa

Bukan hanya umat beragama yang percaya ada Penguasa yang berkuasa di jagat raya ini. Orang kafir pun percaya bahwa Penguasa dunia memberi nikmat jasmani pada mereka. Mungkin mereka tidak menggunakan nama Allah atau Tuhan bagi Penguasa tersebut.

Ada yang menyebutnya “Ibu Bumi” atau “Penguasa Tertinggi” atau bahkan dengan nama lain. Namun mereka mempercayai, bahwa allah/dewa mereka adalah tuhan yang murah hati, menyayangi mereka dan memberi pertolongan. Sehingga orang kafirpun tidak meragukan kebaikan allah mereka.

Haruskah Kita Sama dengan Orang Kafir?

“Bismillah” adalah kata yang sering diucapkan umat Muslim. Selain itu, Bismillah juga memuat dua sifat Allah yang dominan, yaitu ar-Rahman dan ar-Rahim. Dan kita mengakui Allah memang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Nafas hidup dan berkat jasmani yang kita nikmati bukti Allah pemurah dan penyayang. Bila kita melihat bukti Allah ar-Rahman dan ar-Rahim hanya sebatas nikmat jasmani, lantas apakah perbedaan kita dengan orang-orang kafir? Tidak ada, bukan?

Isa Al-Masih dan Kemurahan Allah

Bukti sifat ar-Rahman dan ar-Rahim Allah, tidak hanya ketika Dia memenuhi kebutuhan jasmani manusia saja. Kemurahan Allah ini digambarkan pertama kali ketika Dia menyediakan domba sebagai korban, saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan anaknya.

Bukti utama kemurahan Allah adalah ketika Dia juga menyediakan kebutuhan keselamatan rohani kita. Hal ini dinyatakan Allah ketika Dia merelakan Kalimat-Nya, Isa Al-Masih, sebagai korban untuk menebus manusia berdosa dari hukuman neraka. “Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya” (Injil, Kitab Wahyu 1:5).

Keselamatan dari Allah

Ketika seseorang  menerima keselamatan yang Allah sediakan dalam diri Isa Al-Masih, maka dia akan dapat memahami makna ar-Rahman dan ar-Rahim Allah. Karena  Allah menjamin orang yang menerima keselamatan akan hidup selama-lamanya di sorga. Mereka tidak akan ke neraka.

Inilah janji Isa Al-Masih akan hal itu, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Sebutkanlah bukti-bukti Allah ar-Rahman dan ar-Rahim yang saudara alami!
  2. Menurut saudara, apakah perbedaan antara kemurahan allah/dewa orang kafir dengan Allah Tuhan Sang Pencipta?
  3. Ketika saudara mengalami musibah, dapatkah hal itu dikatakan bahwa Allah tidak menyatakan sifat ar-Rahman dan ar-Rahim kepada saudara? Jelaskanlah alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Rahasia Makna Ar-Rahman Menurut Wahyu Allah
  2. Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
  3. Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani Dan r-Rahim?
  4. Jaminan Nikmat Surgawi Ar-Rahman Ar-Rahim Bagi Anda

Video:

  1. Rahmat Allah Bagi Umat Berdosa

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Sifat Allah

Reader Interactions

Comments

  1. hamba mengatakan

    28 Februari 2019 pada 11:25 am

    ~
    Staff: “Jika Allah SWT mengampuni tanpa menegakkan keadilan, maka dimanakah keadilan Allah atas orang berdosa? Bukankah manusia pun mengharapkan keadilan terhadap orang-orang berdosa?”

    Respon
    Ini adalah logika anda bukan logika Allah. Allah lebih menyukai untuk memaafkan dan mengampuni tanpa menghukum jika manusia itu berdoa untuk diampuni hanya kepada Allah. Anda seharusnya berfikir jika Allah mengampuni seorang manusia yang ahli dosa kemudian sehari sebelum dia mati dia hanya memohon ampunan Allah dengan sebenar-benarnya kemudian Allah mengampuni dia. Apakah anda tidak suka atas sifat Allah tersebut? Apakah anda lebih tahu sifat dan harus Allah lakukan? Sungguh anda sama seperti sifat Iblis!

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      1 Maret 2019 pada 1:08 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Jika cukup dengan memohon ampun dan dosa akan diampuni, maka saudara bebas berbuat dosa. Dengan demikian, saudara dapat berbuat maksiat semau saudara, toh nanti saudara cukupu meminta ampun, dan saudara akan diampuni dari dosa. Apakah ini maksud saudara? Jika demikian, mengapa Al-Quran menyatakan bahwa orang berdosa kekal di neraka. “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74).

      Pertanyaannya, mengapa pandangan saudara dan pernyataan Al-Quran berbeda? Orang berdosa kekal di neraka dan tidak diampuni. Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  2. hamba mengatakan

    28 Februari 2019 pada 11:41 am

    ~
    Staff,

    Jika Allah SWT mengampuni tanpa menegakkan keadilan, maka dimanakah keadilan Allah atas orang berdosa? Bukankah manusia pun mengharapkan keadilan terhadap orang-orang berdosa? Respon: Apakah anda belum mengerti? Jika anda mengatakan kepada Allah “Wahai Allah seorang manusia memaafkan dan tidak menghukum orang yg telah memperkosa dan membunuh keluarganya karena dia benar-benar ingin bertaubat” sesuai dengan Al-Quran yang kau sampaikan. Apakah engkau akan menghukum kami yang berdosa dan memasukkan kami ke neraka setelah kami memohon ampunan hanya kepada-Mu semata? Apakah orang itu lebih pengasih dan penyanyang dibandingkan dengan diri-Mu yang Agung itu?
    Coba anda pahami dengan seksama!!!

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 Februari 2019 pada 2:54 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Kami setuju dengan Anda bahwa keadilan Allah harus tetap ditegakan. Namun kalau diri-Nya hanya mempunyai keadilan maka tidak seorangpun manusia yang layak dihadapan-Nya. Tetapi Dia juga kasih. Justru karena keadilan-Nya maka hukuman-Nya ditegakkan dan itulah salib Isa Al-Masih. Kematian Isa Al-Masih mengandung keadilan dan kasih Allah sekaligus. Jadi Isa Al-Masih adalah korban untuk keselamatan kita.
      ~
      Noni

  3. hamba mengatakan

    5 Maret 2019 pada 11:13 am

    ~
    Staff,

    Jika cukup dengan memohon ampun dan dosa akan diampuni, maka saudara bebas berbuat dosa. Respon
    Anda salah. Kita harus benar-benar menghentikan perbuatan dosa lakukan. Jika kita memang melakukan dosa itu lagi maka segera kita minta ampun lagi. Bukan dalam benak kita sebebas bebasnya melakukan dosa lalu segeranya meminta ampunan lagi, hal itu salah dan tidak punya malu. Dihati kita ingin suatu saat nanti tidak melakukan dosa itu lagi dan kita selalu mencoba untuk tidak melakukan dosa itu lagi. Maka kita harus bersabar dan menahan diri! Karena suatu saat kita sendiri akan mampu mengendalikan diri sebagaimana para pendahulu yaitu para rasul dan nabi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Maret 2019 pada 3:59 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Kami setuju bahwa kita mesti bersikap rendah hati memohon ampun pada Allah. Maka Allah akan mengampuni tetapi kita harus percaya pada jalan yang Allah sediakan untuk pengampunan. Jalanya bukan usaha manusia baik itu amal dan perbuatan baik. Jalannya adalah korban, itu sebabnya Adam pun terusir dan tidak kembali lagi ke Firdaus karena dia pun tidak dapat melunasi dosanya, apalagi kita. Nah, korban yang sempurna adalah korban Isa Al-Masih.
      ~
      Noni

  4. hamba mengatakan

    5 Maret 2019 pada 11:22 am

    Staff,

    “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam” (Qs 43:74). Respon: Apakah anda tidak mengerti bahasa indonesia terjemahan di atas. Ayat tersebut diperuntukan orang yg berdosa dan tidak meminta ampunan kepada Allah…Coba anda baca Al-Quran orang berdosa diampuni Allah…Yang berdosa adalah kita “manusia” yang memohon ampunan adalah kita “manusia” bukan Allah yang dengan sifat-Nya karena manusia selalu berdosa maka mengorbankan diri-Nya sendiri mati sebagai manusia agar manusia ciptaan-Nya terampuni dosa. Logika seperti itu adalah logika orang yang tidak waras dan bukan berasal dari Tuhan. Coba cari di bible anda mana Tuhan bilang mau mengorbankan diri.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Maret 2019 pada 3:47 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Memang logika Allah tidak dapat kita salami sedikitpun. Persoalannya bukan logika tetapi hati. Allah tidak sampai hati melihat manusia sehingga Dia berkorban untuk kita. Itu adalah Allah yang Maha Baik. Tetapi jika Allah tidak berkorban maka celakalah manusia. Dimana Rahman dan Rahiminya. Orang tua berkorban untuk anak, jika tidak demikian anak tidak bertumbuh baik. Itu pun adalah gambaran dari Allah.
      ~
      Noni

  5. hamba mengatakan

    6 Maret 2019 pada 9:43 pm

    ~
    Staff :
    Memang logika Allah tidak dapat kita selami sedikitpun.
    Respon
    Logika Allah pasti masuk akal
    Staff :
    Persoalannya bukan logika tetapi hati. Allah tidak sampai hati melihat manusia sehingga Dia berkorban untuk kita.
    Respon :
    Allah tidak perlu berkorban. Cukup bagi Allah mengampuni dosa manusia yg memohon ampunan.
    Staff :
    Dimana Rahman dan Rahim Allah?
    Respon :
    Allah mengampuni tanpa menghukum, memberikan waktu agar manusia itu kembali dijalan yg Allah berikan.
    Staff :
    Orang tua berkorban untuk anak, jika tidak demikian anak tidak bertumbuh baik. Itu pun adalah gambaran dari Allah
    Respon :
    Allah bukan digambarkan orang tua, tapi Dia adalah Sang Pencipta.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Maret 2019 pada 7:04 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Sepertinya saudara selalu memiliki pandangan sendiri. Namun kami tetap menghargai apapun pandangan saudara.

      Apakah saudara setuju bahwa Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim? Apapun agamanya, pasti kita semua mengakui bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

      Tahukan saudara bahwa bukti Allah Maha Pengasih ialah Ia berkenan membersihkan aib najis dosa saudara dan saya? Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia menjadi kotor dan najis di hadapan Allah. Namun Allah telah membersihkan aib dosa kita. Malalui Kurban Agung. Sebab darah binatang tidak akan bisa membersihkan aib najis dosa manusia. Harus ada kurban yang sempurna yang bisa membersihkan kenajisan manusia. Isa Al-Masih adalah Kurban Agung dan Kurban yang sempurna. Ia berkuasa membersihkan dan melunasi semua hutang dosa manusia sebab Isa sempurna dan tanpa cela.
      ~
      Noni

  6. Hamba Allah mengatakan

    29 Februari 2020 pada 6:44 pm

    ~
    Isa Al-Masih tidak mati, yang mati itu Yudas, dan ada penebusan dosa tanpa berbuat bertakwa kepada Sang Pencipta. Dosa tidak bisa ditebus melainkan berbanyak amal kebaikan dan bertakwalah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      3 Maret 2020 pada 6:03 am

      ~
      Saudara Hamba,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Bila saudara mendasarkan keselamatan pada amal kebaikan, maka hal itu tidak menunjukkan bahwa Allah SWT ar Rahman dan ar Rahim. Bukankah Allah SWT harus menunjukkan kasihnya secara konkret? Sebab tidak ada seorang pun yang mampu memenuhi standar Allah yang sempurna untuk selamat di akhirat.

      Kami bertanya kepada saudara. Apa bukti konkret Allah SWT ar Rahman dan ar Rahim untuk menyelamatkan saudara dari neraka? Tentu saudara harus membuktikan hal ini agar pernyataan saudara dapat dibuktikan kebenarannya. Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 13 14 15

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen
  • Doa Islam Dan Kristen - Mana Diperhatikan Allah?
  • Bagaimana Orang Islam dan Kristen Memiliki Kedekatan…
  • Siapa Yang Allah Cintai? Ajaran Al-Quran Dan Kitab Allah

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami