• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
peace sign

Apakah Islam Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Nasrani? 

Isa Dan Islam > Artikel > Ajaran Isa dan Islam > Sikap Pada Sesama > Apakah Islam Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Nasrani? 
24 September 2012 | 342 Komentar

logo simbol perdamaian warna hitam sebagai ilustrasi apakah Islam dan nasrani agama cinta damai” Situs Anda jangan memberi kesan bahwa Islam agama tidak cintai damai. Islam lebih dari semua agama lain di dunia, Islam agama cinta damai. “ Demikian teguran yang dilontarkan oleh salah seorang pembaca situs kami.

Rakyat Indonesia Cinta Perdamaian

Apa yang dilontarkan Pembaca tersebut tidak sepenuhnya salah. Kami percaya bahwa umumnya orang Islam cinta damai. Demikian juga dengan orang Hindu, Kristen, Budha. Tentu setiap manusia ingin menikmati kedamaian. Manusia ingin hidup, mencari nafkah dan membesarkan keluarga dalam situasi damai.

Sehingga sangat lumrah bila setiap umat berkata agama mereka adalah agama yang mencintai kedamaian.

Daerah Mayoritas Islam, Non-Islam Damai

Demikian juga dengan orang Islam. Menurut mereka, Islam adalah agama cinta damai. Bahkan mereka mengatakan, ” Di daerah mayoritas Muslim, orang-orang non-Muslim aman-aman saja. “ Sementara yang lain berkata, ” Lingkungan di tempat tinggal kami ada berbagai agama. Kami bergaul dan hidup bersama dengan rukun dan damai. ” Artinya, orang-orang disekitar kami cinta damai. “

Dari pengalaman kami di Indonesia, di daerah dimana ada mayoritas Kristen atau Hindu, orang Islam juga mengaku hidup cukup rukun dan damai. Memang inilah salah satu ciri khas masyarakat Indonesia, berbagai suku dan agama tetapi dapat hidup rukun dan damai.

Mengapa Non-Muslim Menilai Agama Islam Anti-Damai?

Sebenarnya kami ingin sekali percaya bahwa Islam benar-benar agama yang cinta damai. Namun hingga kini masih sering muncul sebuah pertanyaan yang cukup mengganggu pikiran, ” Benarkah agama Islam agama yang cinta damai?” Apakah ajaran Islam mendukung umatnya menerapkan perdamaian terhadap sesama?

Tidak dapat dipungkiri, ada ajaran agama Islam yang cenderung meyakinkan, bahwa Islam tidak menekankan damai dengan orang lain. Ajaran-ajaran ini ditekankan oleh sebagian umat Muslim.  Jujur, nurani non-Islam terusik pada kenyataan bahwa banyak terdapat ayat Al-Quran yang memerintahkan Muslim memerangi non-Muslim.

Al-Quran Memberi Kesan Islam Agama Tidak Suka Damai

“Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . . . “ (Qs 2:191).

“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah . . . Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). . . . .” (Qs. 4:84).

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah . . . . dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam)…..” (Qs. 9:29).

” Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka . . . . . “ (Qs 9:5).

“. . . berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. . . . . .” (Qs. 9:73).

Benarkah Islam Agama Cinta Damai?

Pakar Islam berusaha menjelaskan ayat ini supaya tidak kelihatan anti-damai.  Namun ayat-ayat di atas jelas tidak menekankan damai.  Sering orang-orang Islam tertentu mempergunakan ayat-ayat ini untuk membenarkan mengusik atau berlaku keras terhadap penganut agama lain.

Ketika saya membaca ayat-ayat tentang “Jihad” dalam kitab umat Islam, pasti muncul pertanyaan, “Benarkah agama Islam mengajarkan damai?”

Bila melihat ayat-ayat di atas, sebagai seorang Muslim, bagaimana pandangan Pembaca mengenai ajaran Islam sebagai agama yang mencintai perdamaian?

Injil Mengemukakan Damai Antara Manusia

Menurut nabi orang Islam, orang Kristen memiliki rasa santun dan kasih.  “. . . .  Kami jadikan dalam hati orang yang mengikutinya [pengikut-pengikut Isa Al-Masih] rasa santun dan kasih sayang” (Qs 57:27).

Jelas tidak semua orang Kristen demikian.  Namun ajaran pokok Injil adalah ajaran damai dan kasih.  Tidak ada ajaran perang. Pelajarilah ayat-ayat suci Injil berikut:

“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar matius 22:39).

“Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; minta berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27).

“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang” (Injil, Surat Roma 12:17).

Kita perlu bertanya pada diri kita, “Adakah ajaran di dunia ini yang mengajarkan damai seperti yang diajarkan Isa Al-Masih?”

Cara Memiliki Damai Ilahi di Hati

Seseorang yang ingin hidup damai dengan orang lain, perlu terlebih dahulu berdamai dengan Allah. Isa Al-Masih ingin memberi damai pada saudara.

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).

[Staf Isa dan Islam – Kami sediakan doa khusus untuk saudara yang ingin mengalami damai ini.]


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca 

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut: 

  1. Setelah membaca penjelasan artikel di atas, apa yang Saudara pelajari tentang ajaran agama Islam dan Nasrani tentang cinta damai?
  2. Menurut Saudara, bagaimana cara mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati?
  3. Bagaimana pandangan saudara tentang ajaran Isa Al-Masih yang mengajarkan mengasihi sesama manusia dan berlaku baik kepada musuh?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Islam Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Nasrani?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bagaimana Hidup Berdamai Dalam Islam?
  2. Perdamaian Atau Hukum Syariah: Yang Mana Lebih Penting?
  3. Islam Adalah Agama Cinta Damai?  Bagaimana Dengan Kristen?
  4. Bolehkah Agama Islam Dikritik?

Video:

  1. Islam Dan Kristen Agama Damai?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Ajaran Isa dan Islam, Sikap Pada Sesama

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

342 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Sy42
4 Oktober 2012 4:12 am

*
Kami pun bisa melakukan hal yang sama dengan cara anda, misalnya.

Ini bukti Islam adalah agama kasih:

“Kasihilah orang-orang yang berada di atas bumi, niscaya Dia (Allah) yang berada di atas langit akan mengasihi kamu”
[HR. at-Tirmidzi, no. 1924]

Sementara agama anda:

“… janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu… ” (1 Samuel 15 :3 )

“….pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan!”
(Yehezkiel 9:5-7)

Bagaimana? Anda rasa sudah fair-kah ayat-ayat diatas untuk disandingkan sebagai comparison atas statement anda?

Tentunya kita tidak ingin bermain ayat secara acak untuk saling mengklaim “siapa yang terkasih”. Namun jauh lebih rasional jika kita mengutip ayat yang sesuai tempat dan kejadiannya. Dalam artian, ayat perang Al-Quran dengan ayat perang di Alkitab.

Balas
staff
5 Oktober 2012 8:14 am
Balasan ke  Sy42

~
Sebelum kita lebih lanjut membahas ayat tersebut, marilah terlebih dahulu melihat inti dari ajaran Muhammad dan Isa Al-Masih.

Menurut kami, inti dari ajaran Muhammad atau Islam adalah jihad. Alasan kami: Pertama, setidaknya ada 94 ayat dalam Al-Quran yang bicara tentang perang, dan janji indah dari Muhammad bagi orang yang meninggal ketika berperang atas nama Islam. Kedua, walau secara individu banyak orang Muslim di Indonesia yang anti-teroris, tetapi kenyataannya di bangsa ini terdapat cukup banyak teroris Islam yang membunuh atas nama Allah.

Sedangkan Isa Al-Masih mengajarkan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

Contoh konkrit di masyarakat. Ketika umat Muslim menghina Yesus secara kasar dan keterlaluan, orang Kristen hanya diam dan berdoa, semoga Allah mengampuni pelakunya dan diberi kesempatan untuk bertobat. Bagaimana reaksi orang Islam ketika ada orang yang membuat karikatur Muhammad. Seluruh orang Islam meminta agar orang tersebut dihukum mati.

Nah, dari sini saudara Sy42 dapat membandingkan bagaimana sebenarnya ajaran Muhammad dan ajaran Yesus.

Ingatlah ayat ini: “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal” (Injil, Rasul Besar Matius 12:33).
~
SO

Balas
Cerewet
5 Oktober 2012 2:24 am

*
Ayat yang anda sebutkan adalah untuk orang yang menghalangi rencana Tuhan pasti ditumpas (Silakan baca ayat-ayat sebelumnya tentang bagaimana Tuhan mempunyai rencana membawa bangsa Israel ke Tanah Kanaan tetapi dihalang-halangi oleh bangsa Amalek).

Apakah anda berpikir orang yang yang menghalangi rencana Tuhan, maka Tuhan akan membiarkannya? Bisakah kita menilai bahwa Tuhan ‘kejam’ karena menumpas orang-orang yang mengalangi-Nya?

Bandingkanlah dengan ayat-ayat Al-Quran. Di mana orang yang melawan Muhammad malah diperintah untuk dibunuh dengan mengatas-namakan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan tidak berkepentingan, tetapi Muhammad yang memerintahkan ‘pembunuhan’ kepada orang yang tidak sejalan dengan dirinya. Jadi perintah itu dari Tuhan, bukan dari Tuhan.

Balas
kristie
5 Oktober 2012 5:48 am

*
Untuk ayat-ayat dalam Perjanjian Lama (zaman sebelum Yesus lahir), memang setiap orang yang menghalangi rencana Allah untuk kebaikan umat pilihan-Nya, maka akan diperangi agar bangsa yang telah dipilih ini tetap pada kebenaran. Namun itulah manusia, dengan diberikan peraturan Hukum Taurat dan tuntunan para nabi, tetap saja banyak melanggar.

Karenanya perlu campur tangan Allah untuk membuat manusia kembali kepada jalan kebenaran, untuk itulah Allah turun ke dunia dalam rupa manusia (Yesus) untuk memperbaiki dan menuntun cara hidup manusia melalui meneladani kehidupan Yesus, karena dalam diri Yesus yang walaupun dicaci dihina bahkan mati disalibkan tetaplah mengasihi mereka, dan mengajarkan pengampunan. Sebab Yesus adalah sumber Kebenaran. Tuhan memberkati.

Balas
sudung ringo
5 Oktober 2012 9:54 am

*
Saya setuju dengan pernyataan ini.

Balas
staff
8 Oktober 2012 5:05 am
Balasan ke  sudung ringo

~
Saudara Sudung,

Terimakasih untuk apresiasi saudara terhadap situs kami. Berharap ada manfaat yang saudara dapat dari membaca artikel-artikel di situs kami.
~
SO

Balas
Sy42
5 Oktober 2012 10:44 am

*
“Berperanglah atas nama Allah dan di jalan Allah. Perangilah orang yang ingkar terhadap Allah. Berperanglah dan jangan berkhianat, jangan melanggar janji, jangan memutilasi (memotong tubuh) dan jangan membunuh anak-anak, Apabila kamu bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrikin maka ajak mereka kepada tiga perkara, mana saja yang mereka setujui maka terimalah dan jangan kamu apa-apakan mereka: ajak mereka kepada Islam, jika mereka memperkenankan maka terimalah mereka dan jangan kamu apa-apakan mereka…… dst.” (Kitab Shahih Al-Jami’: 1078)

Sabda Rasulullah juga, “Berangkatlah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah. Janganlah kalian membunuh orangtua renta, anak kecil, anak-anak dan perempuan dan janganlah kalian bertindak berlebihan. Kumpulkanlah semua harta rampasan perang kalian. Berdamailah dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang berbuat baik, ” (Dha’iif Al-]aami’,1346)

Balas
staff
8 Oktober 2012 5:09 am
Balasan ke  Sy42

~
Saudara Sy42,

Terimakasih atas kutipan ayat yang saudara berikan di atas. Kesimpulan kami atas ayat tersebut, dalam menyebarkan ajarannya, Islam menyebarkannya dengan cara kekerasan/perang. Mengapa harus demikian? Apakah memang Islam harus disebarkan melalui perang dan kekerasan?

Sabda Yesus dalam Kitab Suci Injil, “Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat” (Injil, Rasul Lukas 10:8-11).
~
SO

Balas
Lidya
6 Oktober 2012 7:37 am

*
Sejak kapan orang Kristen jadi pengikut Isa?

Balas
staff
8 Oktober 2012 5:06 am
Balasan ke  Lidya

~
Saudara Lidya,

Jika memang orang Kristen bukan pengikut Isa Al-Masih, lalu menurut saudara siapakah pengikut Isa Al-Masih?

Islam jelas bukan pengikut Isa Al-Masih, sebab orang Islam tidak mempercayai ajaran-ajaran Isa Al-Masih, bahkan orang Islam sendiri telah mengklaim bahwa ajaran Isa Al-Masih sudah tidak berlaku walau sementara Al-Quran sendiri mengatakan,

“Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).

Saudara Lidya, menurut saudara, apakah perbedaan Isa Al-Masih dengan Yesus Kristus?
~
SO

Balas
Johan
8 Oktober 2012 7:53 am

*
Staf Isa dan Islam

Mengenai ayat Qs 2:191 coba dibaca ayat sebelumnya yaitu ayat 190.

Mengenai ayat Qs. 4:84, coba kutip ayat itu secara lengkap, maka akan ada tertulis: “Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu”. Lalu baca terus sampai pada ayat 90.

Mengenai ayat Qs. 9:29, Qs 9:5, Qs. 9:73. Biar saya perjelas, surah At-Taubah diturunkan karena orang musyrik telah melanggar perjanjian damai Hudaibiyyah dan memerangi kaum Muslimin. Baca ayat Qs. 9:13.

Berhubung karena komentar disini terbatas, sekian itu dulu.

Balas
staff
8 Oktober 2012 11:49 pm
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan,

Terimakasih untuk ayat-ayat yang saudara cantumkan, lalu apa hubungan ayat tersebut dengan artikel di atas?

Bila tidak cukup, silakan saudara menjelaskan inti dari ayat-ayat tersebut dengan topik artike di atas.

Terimakasih!
~
SO

Balas
Johan
11 Oktober 2012 11:57 am

*
Staf Isa dan Islam,

Saudara, yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa agama Islam adalah agama yang cinta damai. Perang hanya diizinkan bagi mereka yang diperangi.

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Qs. 2:190).

“…Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka” (Qs. 4:90).

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (Qs 22:39)

Balas
staff
15 Oktober 2012 2:42 am
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan,

Kami sangat terkesan atas kegigihan saudara untuk menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang cinta damai.

Bila menurut saudara perang tersebut diijinkan bagi mereka yang diperangi, coba saudara membaca artikel pada link ini: http://tinyurl.com/8zrfqp2.

Link tersebut berisi 200 tindak kekerasan selama bulan Juli 2012 yang dilakukan oleh para ‘pembela’ agama Islam. Setelah saudara membaca daftar tersebut, bandingkanlah apakah memang mereka melakukan ‘perang’ karena diperangi, atau justru merekalah yang terlebih dahulu menabu genderang perang bagi orang non-Muslim.
~
SO

Balas
sangkala
13 Oktober 2012 4:02 pm

*
Kata anda; Ketika saya membaca ayat-ayat tentang “Jihad” dalam kitab umat Islam, pasti muncul pertanyaan, “Benarkah agama Islam mengajarkan damai?”

Jawab;
Jihad dapat berarti:
1. Berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam;
2. Memerangi hawa nafsu;
3. Mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam;
4. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak.

Islam diperintahkan untuk berjuang sekuat tenaga di berbagai aspek-sosial, ekonomi, intelektualitas, etika dan spiritual-untuk melaksanakan perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Islam tidak pernah memaksakan kehendak kepada siapapun juga untuk menjadi Islam.

Balas
staff
15 Oktober 2012 2:43 am
Balasan ke  sangkala

~
Saudara Sangkala,

Apa yang saudara katakan di atas tidaklah salah. Beberapa umat Muslim mengartikan kata ‘jihad’ (termasuk saudara Sangkala) bukan berarti perang. Namun sekali lagi kami katakan, saudara juga tidak dapat menutup mata pada kenyataan.

Di negara ini saja tidak sedikit kekerasan yang dilakukan oleh para ‘pembela’ agama Islam. Diantaranya: teror-teror bom yang sudah pernah terjadi dan menelan tidak sedikit nyawa manusia. Akibat ulah dari pembela agama tersebut telah mengakibatkan para isteri menjadi janda, suami menjadi duda, anak kehilangan orang tua, dan orang tua kehilangan anak. Juga banyak yang menderita cacat seumur hidup. Masihkah saudara mengatakan hal tersebut bukan tindak kekerasan?

Beberapa hari yang lalu saya menonton di televisi sebuah talk show yang mewawancara dua orang korban bom di Kuningan beberapa tahun lalu. Luka yang diakibatkan bom tersebut meninggalkan bekas dan trautama dalam diri mereka belum dapat dihilangkan.

Siapakah pelaku bom tersebut? Jelas para ‘pembela’ agama Islam. Apakah menurut saudara Sangkala semua itu bukan merupakan tindak kekerasan?
~
SO

Balas
Johan
16 Oktober 2012 7:45 am

*
Staf Isa dan Islam,

Sangat jelas sekali bahwa mereka yang melakukan tindak kekerasan tersebut tidak menerapkan ayat-ayat Al-Quran. Al-Quran sangat menjunjung tinggi perdamaian.

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs 8:61).

Jika memang benar agama Islam mengajarkan untuk membunuh non-Muslim, tentu saja non-Muslim yang minoritas di Indonesia ini sudah habis.

Balas
staff
17 Oktober 2012 2:17 am
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan,

Sekali lagi kami katakan, bahwa kami sangat menghargai sikap saudara yang begitu teguh dalam membela agama saudara. Dan berkata Islam adalah agama damai.

Benarkah Islam agama damai?

Firman Allah berkata, “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal” (Injil, Rasul Besar Matius 12:33).

Sebuah ajaran yang baik, tentu akan menghasilkan umat yang baik. Namun sebuah ajaran yang mengajarkan kekerasan, maka umatnya pun akan berbuat kekerasan.
~
SO

Balas
Johan
17 Oktober 2012 8:49 am

*
Staf Isa dan Islam,

Benar, Islam adalah agama damai. Buktinya non-Muslim di Indonesia ini bisa menghirup udara segar, karena Islam adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian.

Saya setuju, jika sebuah ajaran yang baik, akan menghasilkan umat yang baik. Tentu saja yang dimaksud umat di sini ialah umat yang benar-benar mengikuti ajaran tersebut bukan ?

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…” (Qs 3:110).

Balas
staff
18 Oktober 2012 7:44 am
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan,

Perkataan saudara bahwa Islam adalah agama damai ibarat sebuah pepatah “jauh panggang dari api”. Kenyataan telah bicara bahwa Islam bukanlah agama damai.

Namun kami menghargai keyakinan saudara yang mengatakan Islam adalah agama damai. Semoga suatu hari hal tersebut menjadi kenyataan, sehingga dunia, khususnya bangsa ini menjadi aman dari kekerasan yang dilakukan oleh para ‘pembela’ Islam.
~
SO

Balas
Johan
18 Oktober 2012 8:32 am

*
Staf Isa dan Islam,

Kenyataan yang mana? Jika anda mengatakan Islam bukan agama damai, silakan anda buktikan. Jangan hanya mengklaim tanpa bukti.

Ayat-ayat yang anda tuduhkan di uraian di atas sudah saya sanggah bahwa ayat itu berlaku ketika umat Muslim sedang diperangi. Perlu anda ketahui bahwa saya hanya mengatakan apa adanya, yaitu apa yang tertulis di Al Quran. Dan lagi, atas dasar apa anda mengatakan bahwa yang melakukan tindak kekerasan adalah pembela Islam? Anda harus tahu apakah mereka yang melakukan itu sesuai dengan yang tertulis di dalam Al-Quran atau tidak, karena Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian.

Balas
staff
19 Oktober 2012 2:09 am
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan,

Di atas kami telah memberi satu tautan yang menjelaskan ratusan tindak kekerasan yang dilakukan oleh umat Muslim demi membela agama Islam. Silakan saudara membaca kembali penjelasan kami untuk komentar-komentar saudara di atas.

Dan juga silakan membuka tautan yang kami berikan untuk mengetahui bukti-bukti yang saudara tanyakan.
~
SO

Balas
Stephan Simanulang
20 Oktober 2012 11:29 pm

*
Kasih yang dimaksud Yesus adalah karakter orang. Karakter Yesus baru jelas terlihat ketika Dia disalib berdoa agar orang-orang yang menyalibkan-Nya diampuni dosanya. Itu sebabnya kasih yang asli (karakter) orang Kristen seharusnya akan muncul ketika dia diolok-olok, didera dll.

Sering sekali orang Kristen terpancing untuk ikut panik dan bertindak agresif menyerang orang yang memusuhi kekristenan. Padahal aniaya, tindasan dan penderitaan harus terjadi, karena sudah dinubuatkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya demikian. Terimakasih!

Balas
staff
22 Oktober 2012 6:43 am
Balasan ke  Stephan Simanulang

~
Saudara Stephan,

Terimakasih atas komentar saudara di atas. Jelas kami sangat setuju dengan pernyataan saudara. Sebagai orang Kristen memang seharusnya kita tidak boleh terpancing bahkan bertindak secara agresif menyerang orang-orang yang memusuhi kekristenan. Sebab firman Allah berkata,

“Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:11-12)
~
SO

Balas
Haydar Ali
21 Oktober 2012 5:45 pm

*
Apa betul ketika disalib Yesus masih sempat mendoakan orang yang menyalib?.

Balas
staff
22 Oktober 2012 6:44 am
Balasan ke  Haydar Ali

~
Saudara Haydar,

Kami maklum atas ketidak-tahuan saudara mengenai isi Injil. Sebab, umumnya ayat-ayat yang dilihat umat Muslim dari Injil, hanyalah ayat-ayat yang dapat mereka gunakan untuk menyerang kekristenan.

Inilah ayat yang dimaksud oleh saudara Stephan: “Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:33-34).

Semoga dengan membaca ayat di atas, saudara semakin mengerti bahwa Yesus bukan hanya mengajarkan agar pengikut-Nya selalu dapat memaafkan orang lain. Lebih dari itu, Yesus juga memberi teladan lewat pengampunan yang Dia berikan bagi orang-orang yang telah menyalibkan-Nya.
~
SO

Balas
cublexs
23 Oktober 2012 3:46 am

*
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Injil Matius 10:34).

Ayat ini sebetulnya bener atau tidak?

Balas
staff
23 Oktober 2012 9:41 am
Balasan ke  cublexs

~
Saudara Cublexs,

Ayat yang saudara kutip di atas benar-benar ada terdapat dalam Injil. Perhatikanlah penjelasan kami berikut:

Pertama, “pedang” dalam ayat ini sama sekali tidak berhubungan dengan membunuh. Pada ayat berikutnya dijelaskan makna ‘pedang’ yaitu orang akan dipisahkan satu sama lain, bukan dibunuh!

Sehingga maksud dari kalimat “Isa Al-Masih tidak datang membawa damai”, adalah: Karena terkadang berita yang dibawa Isa Al-Masih akan memisahkan orang tua dengan anaknya, menantu dengan mertua serta seisi rumah.

Melalui ayat di atas Isa Al-Masih ingin memberi peringatan kepada pengikut-Nya. Bahwa seseorang yang memutuskan mengikut Dia, ada harga yang harus dibayar. Ada resiko yang harus ditanggung. Perhatikan ayat ini, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Injil, Rasul Besar Matius 10:38).

Yang dimaksud dengan “salibnya” pada ayat di atas bukanlah “salib kayu” sebagaimana yang sering kita lihat. Melainkan setiap permasalahan-permasalahan yang diakibatkan karena seseorang menjadi pengikut Isa Al-Masih.

Inilah kesaksian dari orang-orang yang memutuskan untuk mengikuti Isa: http://tinyurl.com/bpo5dtv.
~
SO

Balas
Johan
23 Oktober 2012 4:41 pm

*
Staf Isa dan Islam,

1. Wajib hukumnya bagi seorang Muslim untuk menegakkan dan membela agamanya, yaitu apabila agamanya terancam oleh sesuatu yang dapat membahayakan. Baik secara akidah maupun hal yang lainnya. Banyak orang yang mengaku sebagai Muslim tetapi perilaku dan perbuatannya malah bertentangan dengan yang tertulis di dalam Al-Quran. Apakah mereka pantas disebut sebagai Muslim?

2. Saya tidak mengerti, mengapa anda melarang memberikan link dari situs lain, tetapi anda sendiri mencantumkan link dari situs lain. Apakah peraturan ini tidak berlaku bagi anda?

3. Saya mohon kepada anda untuk untuk kesekian kalinya saya katakan, jika memang benar agama Islam bukan agama damai, tentu saja non-Muslim yang minoritas di Indonesia ini sudah dihabisi bukan?

4. Saya cukup heran, mengapa komentar saya yang ini selalu dihapus. Apakah saya melanggar pedoman wajib untuk memasukkan komentar atau apakah staf Isa yang tidak bisa menyanggah komentar saya.

Balas
staff
25 Oktober 2012 9:16 am
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan,

Inilah jawaban kami atas komentar saudara. Sengaja kami edit komentar saudara dan memberi nomor urut, untuk mempermudah saudara mengerti.

1. Saudara menulis: “wajib” membela “bila” agamanya terancam. Lawan dari kalimat tersebut adalah: Bila tidak terancam, maka tidak perlu membela/melakukan tindak kekerasan.

Nah, pertanyaan kami: Apakah pada tanggal 25 September 2011 yang lalu, agama Islam dalam keadaan terancam di Solo, sehingga seorang “pembela” Islam meledakkan bom di sebuah gereja di Solo? http://tinyurl.com/8c66vyl.

2. Link yang kami beri bukan link dari situs lain. Situs tersebut juga masih bagian dari situs kami.

3. Indonesia bukan negara Islam, tetapi negara yang berlandaskan Pancasila. Hal inilah yang menjamin umat minoritas masih dapat tinggal di bangsa ini. Jadi tidak ada hubungannya dengan agama Islam yang menurut saudara merupakan agama damai.

4. Komentar saudara kami hapus, karena saudara telah berulang-kali menanyakannya, dan kami pun telah berulang kami menjelaskannya. Sehingga kami pun tidak perlu lagi berulang-ulang menjelaskannya, karena saudara dapat membaca jawaban kami pada pertanyaan saudara sebelumnya.
~
SO

Balas
gara
25 Oktober 2012 2:15 pm

*
Agama Islam adalah agama damai, dimana aturannya menyangkut semua aktifitas dan kondisi. Dan ayat-ayat di atas hanya sebagai pembelaan diri supaya umat Islam tidak dijajah dan dianiaya di luar batas kewajaran. Tapi yang namanya setan tetap saja mengelabui manusia dengan memelintir ayat dalam pikiran manusia.

Agama Islam memiliki aturan yang sempurna. Yaitu boleh, harus, anjuran, bukan anjuran, dan haram. Misalnya dalam aturan makan. Kira dilarang makan darah, anjing dan yang diharamkan lainnya. Boleh makan makanan yang halal. Menganjurkan berhenti makan sebelum kenyang, dan tidak dianjurkan makan berlebihan. Aturan itu sudah jelas untuk kebaikan manusia dan alam. Islam itu indah.

Balas
staff
22 November 2012 7:44 am
Balasan ke  gara

~
Semua agama tentu mengajarkan kepada pengikutnya untuk melakukan hal-hal yang baik. Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah: apakah hal yang baik menurut agama A juga baik bagi agama lain?

Islam memang mengatakan dirinya sebagai agama damai. Berbagai macam ayat-ayat perang dalam Al-Quran disebut sebagai pembelaan diri. Untuk mengetahui kebenarannya, ada baiknya kita melihat kebelakang bagaimana sepak-terjang nabi umat Muslim khususnya, peperangan yang dilakoninya.

Sebuah sumber mencatat, Muhammad telah berpengalaman sebagai pejuang perang sebelum dia mengambil peran nabi. Dia ikut dalam dua perang lokal antara sukunya Quraish melawan rival tetangganya Banu Hawazin. Setelah dia menyandang predikat nabi, dia mulai mengkhotbahi sukunya agar menyembah satu Tuhan dan menerima posisinya sebagai nabi. Tapi dia tidak diterima dengan baik oleh para saudara sesukunya Quraish di Mekah. Bahkan pamannya sendiri, Abu Lahab menolak pesan-pesannya. Muhammad pun mengutuki dia dan istrinya dalam bahasa kasar yang dicatat dalam Al-Quran, “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut” (Qs 111:1-5). Dan ini hanya salah satu perang yang dilakukan Nabi Muhammad.

Sebagaimana kita ketahui, Muhammad adalah figur dan teladan terbaik bagi umat Muslim. Setiap tindakan dan perkataannya, secara otomatis akan diterima oleh umat Muslim tanpa ragu.

Nah, bila pimpinannya saja seorang yang suka mengangkat pedang bagi orang-orang yang menolaknya, masih mungkinkah ajaran yang dibawanya layak disebut sebagai agama damai?
~
SO

Balas
Rio
5 November 2012 1:54 am

*
Mengapa anda tidak mencantumkan ayat-ayat ini, yang juga nyata-nyata ada dalam Injil?

Baca Alkitab I Samuel 15:2-3 yang berbunyi sebagai berikut: “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai”

Anda menggunakan ayat-ayat jihad yang anda sendiri tidak memiliki ilmu akan hal tersebut dan dengan gaya bahasa yang licik anda bandingkan dengan memilih-memilih ayat di Injil untuk pencitraan sebagai agama damai. Sekarang bandingkan ayat-ayat jihad dengan ayat-ayat yang ada di Injil yang tersebut di atas, masihkah anda merasa kalau agama Nasrani itu agama damai?

Balas
staff
22 November 2012 7:45 am
Balasan ke  Rio

~
Saudara Rio,

Pertama-tama, ayat di atas terdapat dalam Kitab Nabi-Nabi. Bukan dalam Kitab Injil. Apakah perbedaan Kitab Nabi-Nabi dengan Kitab Injil? Silakan baca di link ini: http://tinyurl.com/cwt5kny.

Kedua, Segala sesuatu tentu ada sebab akibat, termasuk ayat yang saudara kutip. Perhatikanlah kalimat “karena orang Amalek menghalangi mereka (Bangsa Israel)” pada ayat di atas. Kalimat itulah yang menjadi penyebab mengapa Allah memerintahkan bangsa Israel memerangi orang Amalek. Bandingkanlah dengan alasan nabi saudara berperang pada jawaban yang saya berikan untuk saudara gara di atas.

Tentu kami yakin bahwa ajaran yang diberikan Isa Al-Masih adalah ajarna damai, sebagaimana yang Dia katakan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

Sebagai orang Pribadi yang suci dan tidak pernah berdosa, kami yakin Isa Al-Masih tidak akan memberi pengajaran yang bertentangan dengan ucapan-Nya sendiri.
~
SO

Balas
Johan
5 November 2012 7:38 pm

*
Staf Isa dan Islam,

Terimakasih karena tidak menghapus komentar saya dan juga pengeditannya. Maaf, saya akan menanggapi sebagian saja, berhubung menulis komentar di sini terbatas.

1. Biar saya pertegas lagi, bahwa mereka yang melakukan tindak kekerasan maupun tindakan terorisme, tindakan tersebut sangat bertentangan dengan ayat-ayat Al-Quran. Bukankah saya sudah menuliskan kalimat ini? Jadi, yang patut disalahkan adalah oknumnya bukan agamanya. Sangat tidak bijak jika menghakimi Islam bukan agama damai, padahal tindakan tersebut tidaka sesuai dengan ajaran Islam.

2. Kalau Islam memang benar-benar mewajibkan umatnya untuk membunuh non-Muslim tentu sudah saya lakukan. Di negara Islam pun banyak pekerja asing yang non-Muslim, dan mereka dapat tinggal dengan aman di sana.

3. Bukankah malah sebaliknya? Tuduhan mengenai ayat perang sudah saya tanggapi, link yang anda berikanpun sudah saya tanggapi, maka dari itu saya bertanya “kenyataan yang mana?”.

Balas
staff
22 November 2012 7:46 am
Balasan ke  Johan

~
Saudara Johan, terimakasih juga atas komentarnya. Kami akan menanggapi secara singkat:

1. Silakan saudara mempelajari sejarah kenabian Muhammad. Sejarah awal mula dia menjadi nabi dan juga sejarah tentang peperangan yang dilakukannya. Silakan juga saudara membaca sejarah ayat-ayat peperangan yang terdapat dalam Al-Quran, apakah benar ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai akibat untuk mempertahankan diri atau justru sebaliknya. Bacalah buku yang ditulis oleh penulis yang memberi pandangan netral.

2. Saya rasa kita tidak perlu jauh-jauh melihat pada negara lain. Lihatlah di bangsa ini, bangsa yang berlandaskan pada Pancasila dan bukan Negara Islam. Lihatlah apa yang telah mereka perbuat terhadap orang-orang non-Islam. Apakah saudara ingin mengatakan mereka semua adalah orang-orang yang salah dalam mempelajari agama Islam?

3. Maaf, kami kurang mengerti dengan point ini, khususnya kalimat “kenyataan yang mana?”
~
SO 

Balas
Thor
22 November 2012 1:20 am

*
Pak Johan:

Quote :
1. Wajib hukumnya bagi seorang Muslim untuk menegakkan dan membela agamanya, yaitu apabila agamanya terancam oleh sesuatu yang dapat membahayakan. Baik secara akidah maupun hal yang lainnya. ….”

–> Ini akibatnya kalau membalas kebaikan dengan kebaikan, dan kejahatan dengan kejahatan. Biasanya apabila satu orang terbunuh dari kelompok A, maka pembalasannya minimal satu orang atau kalau bisa lima orang dari kelompok B harus terbunuh. Jika menuruti nafsu membalas dendam dan jengkel, tidak akan ada habisnya. Bagaimana kalau Tuhan hanya menurunkan hujan dan memberikan sinar matahari pada orang baik saja dan membiarkan orang jahat (oknum) berada dalam kedinginan dan kelaparan.

Tuhan tidak berbuat demikian (Baca Injil Matius 5:45-48) Hukum Kristus mengharuskan orang Kristen berbuat baik pada siapa saja meskipun kita jadi korban.

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Kisah Kematian Nabi Isa: Ini 4 Buktinya Isa Mati di Salib
  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Yang Terhubung

  • Sejarah Perkembangan Agama Islam dan Kristen 1 Abad Pertama
  • Mengapa Nasrani dan Islam Harus Sunat?
  • Apakah Bukti Utama Sifat Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim bagi…
  • Apakah Terjadi Revisi Terjemahan dalam Al-Quran dan Alkitab?
  • Pandangan Islam Terhadap Nabi Isa Sangat Mulia! Mengapa…

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz