• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Keselamatan > Jaminan Keselamatan > Apakah Al-Quran Mencatat ada Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin?

Apakah Al-Quran Mencatat ada Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin?

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 236 Komentar

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana dan apa jaminan keselamatan bagi Mukmin.

Saudara Hasan,

Sebelumnya saya minta maaf atas keterlambatan saya membalas email Saudara karena saya ada perjalanan ke luar kota juga kesehatan saya yang menurun serta ada beberapa tugas yang harus segera saya selesaikan. Itu sebabnya baru sekarang saya mempunyai waktu untuk menanggapi email Saudara mengenai Keyakinan Jaminan Keselamatan bagi Mukmin.

Tidak Ada Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin di Al-Quran

Maaf kalau saya merasa dasar keyakinan Saudara sedikit lemah, karena belum pernah saya menemukan dalam Al-Quran bahwa ‘ucapan sakral (surat Saudara halaman 12 bagian bawah) merupakan jaminan dari Allah…pasti masuk sorga’. Apakah ada ayat Al-Quran yang memberikan janji demikian? Dapatkah Saudara memberitahu kami di sura mana ayat tersebut terdapat dalam Al-Quran?. Jika memang benar demikian adanya, berarti semua pengikut agama Islam pasti masuk sorga dan hal ini membuat saya sedikit heran.

Dapat kita pastikan bahwa ucapan sakral ini juga pernah diucapkan oleh Noordin Top, para teroris yang ada di Indonesia, para koruptor serta orang yang melakukan perzinahan yang ada di negara Islam sekalipun.

Bagaimana jaminan Saudara dapat disesuaikan dengan Sura 19:71 yang berbunyi “Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”? Atau bagaimana jaminan Saudara dapat disesuaikan dengan Sura 3:129 “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki.”?

(Mana ada pengecualian bagi mereka yang sudah mengucapkan ‘ucapan sakral’?). Dan bagaimana Saudara tahu sebelum hari hukuman “timbangan” Saudara berat atau ringan sesuai dengan Sura 23:102, 103, 104?

Bukankah tidak ada jaminan bagi Fatimah, anak Muhammad sendiri, karena menurut Hadith Bukhari petunjuk Muhammad bagi anaknya hanya, “Fatimah, lakukanlah sebanyak mungkin amal baik, saya tidak dapat menyelamatkan kamu.”?. Saya perhatikan bahwa kalimat Saudara dimulai dengan kalimat ‘Insya Allah’. Istilah tersebut memang penuh harapan tetapi bukan satu keyakinan!.

Keselamatan Dalam Injil

Betapa indah dan sangat berbeda janji keyakinan keselamatan yang terdapat di dalam Injil. Betapa tegasnya ucapan Isa Al-Masih, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal (bukan ‘Insya Allah’) dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Yohanes 5:24).

Lagi bagaimana mungkin saya mengingkari janji Tuhan yang begitu terang dan nyata. “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu ku tuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (I Yohanes 5:11-13).

Saudara Hasan, banyak orang yang memikirkan tentang hal keadilan karena mungkin ada orang yang besar dosanya tetapi masuk sorga dan sebaliknya mungkin orang yang sedikit dosanya masuk neraka. Sebenarnya di dunia ini tidak ada takaran yang dapat mengukur besar atau kecilnya dosa seseorang. Setiap dosa yang dilakukan oleh manusia telah menceraikan manusia dari Allah yang maha suci. Baik mereka yang banyak melakukan perbuatan baik maupun yang tidak melakukan perbuatan baik sama sekali, semuanya ada dibawah murka Tuhan karena telah berbuat dosa.

Dalam Firman Allah dengan tegas dikatakan, “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Nabi Yesaya 64:6). Jika kesalehanpun dianggap seperti kain kotor, bagaimana dengan perbuatan dosa seperti berdusta, mencuri, berzinah, membunuh dan perbuatan keji yang lainnya.

Coba Saudara renungkan cerita dibawah ini:

Ada perlombaan renang dari benua Amerika Utara ke Indonesia. Diantara perenang tersebut ada perenang yang hebat dan mampu berenang sepanjang 100 kilometer dari Los Angeles menuju Jakarta. Ada juga perenang lainnya yang kuat dan mencapai 70 kilometer. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya kuat berenang sepanjang 5 atau 3 kilometer. Hingga akhirnya tidak ada seorangpun diantara mereka yang kuat dan sanggup berenang dari Amerika Utara sampai ke Jakarta.

Isa Al-Masih, Jalan menuju sorga

Injil, yaitu ‘Kabar Baik’ yang dibawa oleh Isa Al-Masih mengajarkan bahwa, manusia tidak dapat mencapai sorga dari dunia ini jika hanya dengan usaha amal yang mereka lakukan. Meskipun orang tersebut sangat luar biasa kesalehannya dan sangat banyak amal yang dia lakukan.

Bersyukur, dengan kematian sebagai korban dari setiap dosa kita, “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21).

Bersyukur Isa Al-Masih dengan pengorbanan-Nya dan dengan kebangkitan-Nya menyediakan ‘jembatan’ atau ‘pesawat’ ke sorga. Tergantung kepada kita, apakah kita mau menerima atau bahkan sebaliknya menolak karunia Allah tersebut. Alangkah sedihnya melihat masih banyak orang yang ingin ‘berenang’ padahal Tuhan telah menyediakan ‘bahtera yang aman’.

Terdorong oleh karena belas kasih-Nya, Ia tahu bahwa manusia tidak berdaya, dan Tuhan bertindak untuk menyelamatkan manusia yang tanpa pengharapan.

Isa Al-Masih masih menunggu. Keselamatan yang diberikan oleh-Nya diumpamakan “mutiara yang indah.” Ia masih mengajak kita untuk “mencari mutiara yang indah” yang sangat berharga (Injil, Rasul Matius 13:45, 46).

Semoga Saudara Hasan juga diberikan hati yang rindu dan dengan tekun mencari. Firman Tuhan masih berjanji, “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan (Isa Al-Masih) akan diselamatkan” (Roma 10:13).

Wassalam,

David Eran
Staff, Isa dan Islam

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan tentang “Jaminan Keselamatan Bagi Mukmin” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Jaminan Keselamatan, Keselamatan

Subscribe
Beritahulah
236 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
lucky
18 Juli 2011 5:01 pm

*
Yth. Admin,

Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut: Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota …..dan seterusnya, sedang kamu tidak tau apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? ….dan seterusnya”.

Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya”(Yakobus 4:13-17).
“Ia minta diri dan berkata: “Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya.” Lalu bertolaklah ia dari Efesus.” (Kisah Para Rasul 18:21).

“Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka”.(1 Kor 4:19).

Kata-kata dalam semua ayat ayat tersebut yaitu “jika Tuhan menghendakinya” dan “jika Allah menghendakinya” serta “kalau Tuhan menghendakinya”, semua itu maknanya sama yang dalam Al-Quran disebut “insya Allah”.

Sedangkan yang menyelamatkan umat manusia kelak adalah amal baiknya.

Balas
staff
29 Juli 2011 2:40 am
Balasan ke  lucky

~
Benarkah yang menyelamatkan umat manusia adalah amal baiknya?

Pertanyaannya: Bilakah ibadah seseorang akan dianggap cukup? Apakah dengan usaha tersebut seorang Muslim sudah dapat pasti selamat?

Sulit untuk dipastikan! Sebab ayat lain dalam Al-Quran berkata, “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Rujuklah ayat di atas! Ternyata banyak-sedikitnya amal dan ibadah seorang Mukmin, tetap tidak dapat menjamin kepastian keselamatan.

Keselamatan merupakan anugerah dan pemberian cuma-cuma dari Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9) dan keselamatan ini hanya dapat diperoleh melalui Isa Al-Masih.
~
SO

Balas
Ventje
15 September 2011 11:12 pm

*
Untuk semua yang memberi komentar pada forum ini,

Carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenarannya, maka semua akan ditambahkan kepadamu. (apa saja pasti ditambahkan, termasuk pengetahuan, pengertian, hikmat-marifat dll)

Balas
staff
31 Januari 2012 10:01 am
Balasan ke  Ventje

~
Saudara Ventje,

Terimakasih untuk komentar yang saudara berikan. Adalah tugas kita sebagai orang percaya dan yang telah menerima Keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus untuk membagikan keselamatan itu bagi orang yang belum memilikinya.

Karena demikianlah Amanat Agung Isa Al-Masih, agar setiap lutut dan lidah menyembah bahwa Dialah satu-satunya Juruselamat.

“Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:10-11).
~
SO

Balas
YAP
2 Mei 2012 1:07 pm

*
Mari kita buktikan nanti di padang masyar, saat hari kebangkitan dan penghisaban. Siapa yang benar Islam atau Kristen?

Balas
staff
4 Mei 2012 3:21 am
Balasan ke  YAP

~
Saudara Yap,

Keselamatan bukanlah sebuah undian atau adu keberuntungan. Keselamatan sorgawi adalah sesuatu yang pasti dan mutlak.

Bila saudara menunggu sampai hari penghakiman untuk membuktikan kebenaran iman saudara, sudah sangat terlambat, sebab saudara sudah tidak punya waktu untuk bertobat. Untuk itu, selagi ada waktu adalah lebih baik bagi saudara untuk mempunyai jaminan keselamatan sorgawi.

“Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (Injil, Surat 1 Tesalonika 5:9).
~
SO

Balas
wawan
28 Juni 2012 4:07 am

*
Tidak ada jaminan dalam Islam, yang ada hanyalah keridoan dari Allah. Adapun dalam mencapai keridoan-Nya, adalah dengan cara mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Memang nabi tidak bisa memberi jaminan, karena itu dikembalikan pada amal perbuatan masing-masing.

Sebuah hayalan dan ketidak-adilan ketika sebut saja si A seorang koruptor, pembunuh penjinah dan pemimpin yang dzolim masuk surga tanpa menerima balasan dari perbuatannya, hanya karena bisa menebus dosa dan dengan mudahnya, yang mana setiap dosa manusia bisa dibalas/ditebus oleh seorang yang hanya menerima hukuman salib. Sedangkan ada banyak orang-orang semacam si A di dunia ini.

Adilkah ini bila dibandingkan dengan orang Kristen baik-baik, yang rajin berbuat baik padahal sama-sama taat pada ajakan anda yang diatas. Maksud menerima neraka dalam Islam adalah dia akan menerima balasan dahulu dari seluruh perbuatannya di dunia, dan akan menerima surga dari keimanannya pada allah.

Balas
staff
3 Juli 2012 2:31 am
Balasan ke  wawan

~
Saudara Wawan,

Menurut saudara tidak ada jaminan dalam Islam. Lalu apakah dengan amal baik yang saudara lakukan, Saudara yakin selamat? yang ada hanya mudah-mudahan.

Saudara Wawan, Allah adalah Maha Kasih. Kasih-Nya tanpa syarat. Allah mengasihi setiap manusia. Baik mereka yang taat beribadah maupun tidak.

Sekarang coba saudara renungkan, apakah Allah dapat disebut Maha Pengasih jika kasih-Nya diberikan setelah ada usaha manusia?

Karena kasih ini pula, maka Allah menyediakan satu “Jalan” keselamatan bagi manusia. Tujuannya, agar manusia tidak binasa dan dapat kembali memperoleh kemuliaan-Nya.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Isa Al-Masih), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Namun dalam kami keselamatan sorgawi adalah kepastian. Orang Kristen diselamatkan bukan karena telah berbuat baik, tetapi karena anugerah dari Allah dalam Isa Al-Masih.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8).

Bagaimana kasih dan keadilan-Nya dinyatakan, simaklah pada url ini: http://tinyurl.com/6ntpehg.
~
DA

Balas
purwa
14 Juli 2012 12:24 pm

*
Apakah pendeta-pendeta Kristen dan Biarawati dijamin masuk sorga?

Balas
staff
16 Juli 2012 10:00 am
Balasan ke  purwa

~
Saudara Purwa,

Jaminan keselamatan bukan terletak pada gelar atau jabatan yang kita miliki. Seorang pendeta atau biarawati sekali pun bukan jaminan orang tersebut sudah pasti masuk sorga.

Keselamatan sorga ditentukan oleh, “Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9).

Namun belum cukup hanya mengakui dan percaya. Lebih dari itu, kita harus hidup sesuai dengan kebenaran firman Allah dan meninggalkan kebiasan lama yang tidak berkenan di hadapan Allah. Seseorang yang telah menerima Keselamatan dalam Isa Al-Masih, harus dilahirkan kembali secara rohani. Mematikan kehidupannya yang lama. Yaitu kehidupan dalam dosa.

“Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:3).

Bagaimana dengan saudara Purwa, apakah saudara telah mematikan kedagingan saudara yang cendrung berbuat dosa?
~
SO

Balas
nano
12 Agustus 2012 8:12 am

*
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Wahai umatku ketahuilah bahwa Aku (Yesus) bersunat. Apakah kalian juga sudah bersunat? Wahai umatku ketahuilah bahwa Aku (Yesus ) berpuasa. Apakah kalian juga sebagaimana aku berpuasa? Wahai umatku ketahuilah bahwa Aku (Yesus) melarang kalian memakan yang haram (babi ). Apakah kalian sudah melaksanakannya? Apabila tidak, berarti kalian sama dengan orang bodoh.

Balas
staff
24 Agustus 2012 8:23 am
Balasan ke  nano

~
Saudara Nano,

Terimakasih atas kutipan ayat yang saudara berikan di atas. Sungguh, ini adalah baru pertama kali kami membaca ayat seperti yang saudara kutip.

Bila tidak keberatan, dapatkah saudara Nano memberitahu, di Injil pada surat apakah kami menemukan ayat yang demikian? Kami sudah membaca Alkitab mulai dari surat pertama hingga terakhir, tetapi kami tidak menemukan ayat yang saudara kutip di atas.
~
SO

Balas
Nano
24 Agustus 2012 10:17 am

*
Dalam Lukas 2:21 menyebutkan, “Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum dikandung ibunya”

Dari ayat ini jelas sekali kebohongan tulisan Alkitab Kristen, sebab jika baptisan adalah tanda keselamatan, tentunya Yesus tidak perlu disunat. Selanjutnya jika ayat ini benar, berarti semua nabi Perjanjian lama tergolong orang-orang yang tidak percaya alias tidak beriman, dengan demikian tidak selamat atau tidak masuk surga.

Balas
staff
30 Agustus 2012 8:45 am
Balasan ke  Nano

~
Saudara Nano,

Sunat yang dilakukan Yesus tidak ada hubungannya dengan keselamatan. Yesus disunat, karena sunat merupakan tradisi bangsa Israel kala itu. Disunat atau tidaknya seseorang bukanlah jaminan apakah dia layak menerima keselamatan atau tidak.

Tetapi berbeda halnya dengan baptisan. Yesus memberi perintah kepada pengikut-Nya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).

Baptisan adalah pernyataan iman orang Kristen. Sebab setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih yang menyerahkan dirinya untuk dibaptis, maka orang itulah yang akan menerima jaminann keselamatan dan hidup kekal. “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Injil, Rasul Markus 16:16).
~
SO

Balas
eboy
24 Januari 2013 8:10 am

*
Kalau sudah dijamin masuk surga, lalu apa manusia masih perlu berbuat baik? Bukankah lebih baik hidup seenaknya saja, toh sudah dijamin masuk surga?

Kalau pada akhirnya misal semua Kristen masuk surga (karena dijamin) dan non-Kristen semua masuk neraka (tidak dijamin), lalu apa kerja Tuhan? Apa Tuhan ngobrol-ngobrol sama penduduk surga atau Tuhan istirahat karena selama ini Dia capek menebus dosa manusia?

Lalu untuk apa Tuhan capek-capek menciptakan manusia kalau cuma begitu saja akhirnya?

Balas
staff
24 April 2013 3:27 pm
Balasan ke  eboy

~
Saudara Eboy,

Beridentits Kristen, bukan berarti orang tersebut dijamin pasti masuk surga. Ada banyak orang Kristen yang tidak masuk surga karena tidak mengimani kebenaran firman Allah dengan sungguh-sungguh.

Apakah kebenaran firman Allah itu? Yaitu Allah menjadi manusia dalam Isa Al-Masih memberikan jalan keselamatan bagi manusia agar terbebas dari hukuman dosa. Sebab usaha apapun yang dilakukan manusia tidak akan dapat membersihkan manusia dari dosa najisnya. Kepastian keselamatan diberikan kepada siapa saja yang menerima Isa Al-Masih, bukan hanya umat Kristen.

Karena ada Roh Allah maka seseorang yang telah menerima Isa Al-Masih tentu akan berbuat baik, karena hal itu secara langsung terpancar melalui kehidupannya sebagai tanda syukur kepada-Nya yang telah menyelamatkan. Dan perbuatan baik yang dilakukan bukanlah usaha untuk mengumpulkan pahala agar masuk surga.
~
NN

Balas
din
20 Februari 2013 5:30 pm

*
Banyak yang kamu tidak faham mengenai Islam, cuma ulasan sendiri tanpa mendengar atau belajar dari orang yang lebih arif mengenai islam.

Maksud insyaallah bagi kamu pun sudah salah. Bagi orang Islam yang benar-benar memahami Islam, insyaallah bukan saja mengharap pada Allah semata-mata. Itu tanda keyakinan adanya Allah yang maha menentukan segala sesuatu. Semua yang terjadi di dunia ini semuanya sudah ditakdirkan Allah.

Pilihan di tangan manusia, usaha itu satu kepada bukti perbuatan, takdir perbuatan itu semuanya datang dari Allah, kekuatan untuk melakukan itu datangnya dari Allah, keberkesanan dan kejayaan itu semua datang dari Allah.

Islam sememangnya membenarkan apa yang diperkatakan oleh Nabi Isa, kerana Dia juga adalah salah seorang nabi yang wajib dipercayai di dalam Islam, kenapa dipersoalkan perbuatan orang-orang Islam berdasarkan ulasan yang kamu cipta sendiri yang kamu tidak pernah belajar mengenalinya.

Dimana rasa hormat kamu kepada agama lain. Inikah cara kamu berdakwah?

Balas
staff
25 April 2013 2:32 am
Balasan ke  din

~
Saudara Din,

Pengajaran Muhammad pada Hari Penghakiman dikombinasikan dengan pengajarannya pada takdir. Ini adalah hasil dari ketidakpastian besar di pikiran muslim mengenai nasib setelah mati:

Izinkan saya meringkas apa yang hadist katakan sehingga anda mudah mengertinya. Muhammad mengajarkan saat seorang masih di kandungan ibunya, Allah mengirim malaikat untuk menulis empat fakta tentang hidup orang ini: (1) perbuatannya, (2) waktu kematiannya, (3) arti hidupnya, (4) apakah ia akan malang atau diberkati (artinya apakah ia akan masuk neraka atau surga).

Karenanya, seorang mungkin melakukan perbuatan jahat sepanjang hidupnya. Tapi, jika saat dalam kandungan ibunya, bahwa ia akan ”diberkati”, maka pada akhirnya takdir akan mengambil alih dan ia akan mulai melakukan perbuatan baik dan masuk surga, kebalikannya juga berlaku: seseorang mungkin berlaku baik sepanjang hidupnya, tapi jika malaikat menuliskan ia akan ”malang”, maka pada akhir hidupnya takdir akan mengambil alih dan orang itu akan mulai melakukan hal jahat dan berakhir di neraka.

Bagaimana mengaplikasikan ini dalam kehidupan sehari-hari? Jika anda seorang muslim, anda berharap Allah akan menerima perbuatan baik anda dan mengizinkan anda masuk surga. Tapi karena anda sadar bahwa takdir akhir hidup anda berdasarkan apa yang malaikat tulis sebelum anda lahir, harapan anda selalu dibayangi keraguan.

Apakah anda termasuk orang yang ditakdirkan berbuat baik selama hidup anda namun akhirnya hukuman neraka?
~
NN

Balas
hakkuallah
17 April 2013 11:02 am

*
Staf IDI,

Tidak ada jaminan masuk surga dalam Islam. Masuk surga adalah sebuah rahmat Allah. Contoh: Abu Bakar, Umar, utsman, Ali mereka dijamin masuk surga melalui lidah Nabi Muhammad. Ternyata terbukti ucapan Nabi Muhammad, mereka sangat bertakwa kepada Allah.

Masuk surga atau neraka sudah ditakdirkan oleh Allah. Sementara agama Kristen menjamin masuk surga dengan hayalan dan mimpi. Semua manusia akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah. Perjalanan ke surga penuh dengan proses tidak sembarangan orang masuk. Dalilnya sangat banyak sekali. Sekali tidak ada jaminan apapun, melainkan rahmat Allah.

Balas
staff
25 April 2013 2:45 am
Balasan ke  hakkuallah

~
Saudara Hakkuallah,

Jika para sahabat Muhammad dijamin oleh Muhammad akan masuk, sorga maka hal itu bertentangan dengan Al-Quran dan Hadist.

Bersumber dari Abu Huraira, Muhammad berkata “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiaporang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).

Qs 46:9. Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Ayat-ayat di atas menunjukan adanya ketidakpastian akan tujuan akhir seorang Muslim. Rahmat Allah yang dimaksud Muhammad adalah takdir yang Muhammad ajarkan.

Jika anda seorang Muslim, anda berharap Allah akan menerima perbuatan baik anda dan mengizinkan anda masuk surga. Tapi karena anda sadar bahwa takdir akhir hidup anda berdasarkan apa yang malaikat tulis sebelum anda lahir, harapan anda selalu dibayangi keraguan.

Apakah anda termasuk orang yang di takdirkan berbuat baik selama hidup anda namun akhirnya hukuman neraka?
~
NN

Balas
Sutikno
21 Agustus 2013 10:55 am

*
Kalau Kristen dan Khatolik apa perbedaanya? Dan apakah benar setiap orang yang telah dibaptis adalah Anak-Anak Allah (secara Protestan).

Balas
staff
23 Agustus 2013 2:37 pm
Balasan ke  Sutikno

~
Kristen dan Khatolik sama-sama pengikut Isa Al-Masih. Yang membedakan keduanya hanyalah
denominnasi gerejanya. Tentu juga beberapa tradisi dalam gereja tersebut. Hal ini sama sama seperti Sunny dan syiah dalam Islam.

Tuhan dan Kitab Suci yang digunakan Khatolik dan Kristen juga sama.

Baptisan adalah simbol pengakuan atas iman seseorang terhadap Yesus Kristus. Seseorang yang menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya juruselamat, harus menyatakan hal tersebut lewat baptisannya.

Inilah menurut Alkitab orang yang disebut sebagai anak-anak Allah, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya” (Injil, Surat 1 Yohanes 3:9-10)
~
SO

Balas
jarwo
12 September 2013 4:09 pm

*
Dan manusia sering beranggapan untuk bisa masuk surga, maka manusia bisa melakukan dengan kebaikan dan amal ibadah. Menurut hemat saya, hal itu sama halnya menyuap Tuhan. Dan itu mengingatkan kita semua pada upacara-upacara agama suku maya zaman dulu. Jika ingin negerinya makmur, mereka harus melakukan upacara-upacara pengorbanan manusia supaya Tuhan senang apa yang mereka lakukan. Sehingga berkah dan rezeki bisa mengalir pada negeri tersebut.

Sama dengan umat Muslim yang menyuap Tuhan dengan amal dan ibadah. Dengan harapan dia bisa masuk surga. Ibaratnya, kita tidak bisa masuk ke gedung bioskop hanya dengan senyum-senyum dan menawarkan security sebatang rokok. Kita kita harus punya tiket untuk bisa masuk, dan tiket itu adalah Yesus Kristus Sang Kalimat Allah.

Balas
staff
19 September 2013 3:15 am

~
Saudara Alzildjiano,

Kami mengucapkan terimakasih untuk setiap penjelasan yang saudara berikan. Tapi maaf, kami terpaksa menghapus komentar tersebut.

Saran kami, dalam memberi komentar kiranya saudara dapat memperhatikan aturan-aturan berikut ini:

1. Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas. 
3. Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.

Demikian, kiranya saudara dapat maklum adanya.
~
SO

Balas
abdul
30 Oktober 2013 9:10 pm

~
Apakah ada yang tau kitab Injil yang asli itu seperti apa? Jika memang tahu, apa bunyi pernyataan Yesus ketika ingin disalib. Bahwasanya Yesus berkata eli eli eli esabatane. Yang artinya jangan sembah aku jangan sembah aku sembahlah tuhan aku. Lalu siapakah Tuhannya Yesus tersebut? Mengapa kalian tidak mencari tahu siapakah yang harusnya disembah sedangkan Yesus berkata jangan sembah aku.

Balas
staff
31 Oktober 2013 7:15 am
Balasan ke  abdul

~
Saudara Abdul,

Kami dapat memahami mengapa saudara bertanya tentang bahasa asli dari Kitab Injil. Semua karena saudara menilai Injil sebagaimana saudara melihat Al-Quran, dimana umat Muslim sangat menjunjung tinggi bahasa Arab. Sayangnya, dalam Kekristenan tidak pernah meninggikan satu bahasa. Sebaliknya Kekristenan mengajarkan bahwa Allah mengetahui semua bahasa.

Tentang ayat yang saudara tanyakan di atas, kami kurang tahu saudara dapat informasi dari mana bahwa arti dari perkataan Yesus disalib adalah “jangan sembah aku jangan sembah aku sembahlah tuhan aku” Tidak sekalipun Yesus Injil mencatat bahwa Yesus pernah berkata demikian ketika Ia di atas kayu salib.

Ketika Yesus ada di dunia, Dia tidak pernah memanggil Allah, bahkan ketika disiksa pun Dia tidak pernah minta pertolongan kepada Allah. Tetapi ucapan yang Dia sampaikan di salib, adalah ungkapan kesedihan Yesus, yang menjadi satu kebiasaan bagi bangsa Israel ketika mereka mengalami kesengsaraan atau kematian, yaitu “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (Kitab Mazmur 22:2).

Ketika Yesus disalib, kesengsaraan yang dialami-Nya, bukan karena Dia menyesal. Kitab Suci Allah berkata “Upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal” (Injil, Surat Roma 6:23). Yesus mati bukan karena kesalahan-Nya, tetapi menggatikan manusia di Kayu salib.

Memang sulit menerima bahwa Anak Allah mati tersalib, tetapi itulah inti berita dalam Alkitab.
~
Saodah

Balas
tauhid
13 Februari 2014 11:26 am

~
Qs 23:1-11, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau tangan kanan yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi (ya’ni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.”

Balas
staff
26 Februari 2014 3:22 pm
Balasan ke  tauhid

~
Saudara Tauhid,

Kami berterimakasih atas komentar saudara. Tetapi kalau boleh tahu, apa yang hendak saudara sampaikan dengan ayat di atas?
~
Salma

Balas
Hamba Allah
26 Februari 2014 9:55 am

~
Qs 9:72, “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ´Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.”

Dalam surat tersebut terdapat jaminan Tuhan kepada orang Islam.

Terimakasih.

Balas
staff
26 Februari 2014 3:30 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Saudara Hamba Allah,

Kami menghargai tulisan saudara. Tetapi ada pertanyaan berkenaan dengan ayat di atas. Benarkah itu sebuah jaminan? Siapakah yang berkata-kata dalam ayat itu? Allah atau Muhammad?

Bagaimana menuru saudara mengenai ayat ini? “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).

Ayat di atas jelas menyatakan kepastian masuk neraka. Jadi, manakah yang benar? Kepastian masuk sorga atau kepastian masuk neraka?
~
Salma

Balas
Hamba Allah
27 Februari 2014 12:53 pm

~
Yang membuat saya bingung adalah pertanyaan saudara. Jelas dalam Qs 19: 69-70 “Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan yang maha pemurah. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka”.

Jelas bahwa tuduhan saudara pada Qs 19:71 sudah terbanta bahwa orang yang pasti masuk neraka adalah orang yang mendurhakakan Allah, atau bisa di bilang orang kafir. Terimakasih.

Balas
staff
12 Juni 2014 2:07 pm
Balasan ke  Hamba Allah

~
Salam Sdr. Hamba Allah,

Dari ayat yang saudara paparkan itu adalah ayat 69-70. Tetapi bukankah ayat tersebut ada sebelum ayat 71? Sementara ayat 71 dikatakan bahwa tidak ada terkecuali semuanya mendatangi neraka, bukan?
~
Salma

Balas
tauhid
7 Maret 2014 2:55 pm

~
Qs 23 ayat 1 – 11, sudah sangat jelas memuat jaminan keselamatan orang Islam. Apakah ada yang kurang dimengerti menurut saudara?

Balas
staff
12 Juni 2014 2:14 pm
Balasan ke  tauhid

~
Salam Sdr. Tauhid,

Bolehkah kami bertanya kepada saudara? Yakinkah saudara akan masuk sorga dan kekal di sana selamanaya?

Jika saudara mengatakan bahwa umat Islam mendapat jaminan keselamatan dalam Qs 23:1-22, bagaimana dengan Qs 19:71? dengan kata lain Al-Quran saling bertentangan satu dengan yang lain, bukan?
~
Salma

Balas
islamthis
11 Maret 2014 2:21 am

~
Qs 19:71 bukanlah menunjukkan bahwa seluruh manusia pasti masuk neraka. Ayat ini mengenai kisah Nabi Idris as, ketika ia dibawa untuk melihat (atau mendatangi) neraka dan melihat sorga. Ketika ia di dalam sorga, Nabi Idris menolak untuk keluar dari sorga dengan menggunakan ayat Allah pada 19:71 ini. Yaitu bahwa tidak seorang pun dari antara kamu kecuali mendatangi neraka itu, sementara Idris pun juga sudah mendatangi neraka itu.

Jadi, kalau Qs 19:71 dianggap sebagai pertanda bahwa seluruh manusia akan masuk neraka, maka mengapa Nabi Idris tidak? Kesimpulannya, bahwa tidak benar ayat 19:71 merupakan jaminan masuk neraka bagi setiap Muslim. Kebalikannya justru yang menyatakan Allah punya anak, pasti dijamin masuk neraka.

Balas
staff
12 Juni 2014 2:24 pm
Balasan ke  islamthis

~
Salam Sdr. Islamthis,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara.

Bolehkah kami meminta saudara untuk membuktikan benarkah ayat tersebut kisah tentang Nabi Idris? Adakah ayat sebelumnya yang mengatakannya? Kami harap saudara dapat memberikan ayatnya kepada kami, agar tidak ada keraguan.
~
Salma

Balas
Rizki17
28 Maret 2014 6:32 pm

~
Katakanlah: Hai orang-orang kafir Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

Balas
staff
12 Juni 2014 3:40 pm
Balasan ke  Rizki17

~
Salam Sdr. Rizki17,

Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara. Bolehkah saudara membantu kami apa maksud dari tulisan saudara?
~
Salma

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Muslim dan Nasrani Minta, "Tunjukkanlah Saya Jaminan Ke…
  • Apakah Isa Al-Masih Menjamin Keselamatan?
  • Bagaimanakah Ajaran Keselamatan Dalam Islam dan Kristen?
  • Mukmin Tidak Perlu Beramal untuk Masuk Surga?
  • 5 Tantangan Berat Perjalanan Ke Surga Yang Harus Mukmin…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz