Semua orang beragama ingin mendapatkan jalan keselamatan selama masih tinggal di dunia. Agama mengajarkan cara agar umatnya selamat di akhirat. Apakah ada jaminan keselamatan dalam Islam dan Kristen?
Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah Al-Quran mencatat jaminan keselamatan pasti dalam Islam. Dan, apakah Injil mencatat jaminan bagi umatnya selamat, surga di akhirat? Berikut penjelasannya yang menjawab email Saudara Hasan.
Saudara Hasan,
Sebelumnya saya minta maaf atas keterlambatan saya membalas email Saudara karena saya ada perjalanan ke luar kota juga kesehatan saya yang menurun serta ada beberapa tugas yang harus segera saya selesaikan. Itu sebabnya baru sekarang saya mempunyai waktu untuk menanggapi email Saudara mengenai “keyakinan jaminan keselamatan dalam Islam”.
Al-Quran: Tidak Ada Jaminan Keselamatan Dalam Islam
Maaf kalau saya merasa dasar keyakinan Saudara sedikit lemah, karena belum pernah saya menemukan dalam Al-Quran bahwa ‘ucapan sakral (surat Saudara halaman 12 bagian bawah) merupakan jaminan dari Allah…pasti masuk surga’. Apakah ada ayat Al-Quran yang memberikan janji demikian? Dapatkah Saudara memberitahu kami di sura mana ayat tersebut terdapat dalam Al-Quran?. Jika memang benar demikian adanya, berarti semua pengikut agama Islam pasti masuk sorga dan hal ini membuat saya sedikit heran.
Dapat kita pastikan bahwa ucapan sakral ini juga pernah diucapkan oleh Noordin Top, para teroris yang ada di Indonesia, para koruptor serta orang yang melakukan perzinahan yang ada di negara Islam sekalipun.
Bagaimana jaminan Saudara dapat disesuaikan dengan Sura 19:71 yang berbunyi “Dan tidaklah ada seorangpun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”? Atau bagaimana jaminan Saudara dapat disesuaikan dengan Sura 3:129 “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dia kehendaki, Dia menyiksa siapa yang dikehendaki.”?
(Mana ada pengecualian bagi mereka yang sudah mengucapkan ‘ucapan sakral’?). Dan bagaimana Saudara tahu sebelum hari hukuman “timbangan” Saudara berat atau ringan sesuai dengan Sura 23:102, 103, 104?
Bukankah tidak ada jaminan bagi Fatimah, anak Muhammad sendiri, karena menurut Hadith Bukhari petunjuk Muhammad bagi anaknya hanya, “Fatimah, lakukanlah sebanyak mungkin amal baik, saya tidak dapat menyelamatkan kamu.”?. Saya perhatikan bahwa kalimat Saudara dimulai dengan kalimat ‘Insya Allah’. Istilah tersebut memang penuh harapan tetapi bukan satu keyakinan!.
Keselamatan Dalam Injil
Betapa indah dan sangat berbeda janji keyakinan keselamatan yang terdapat di dalam Injil. Betapa tegasnya ucapan Isa Al-Masih, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal (bukan ‘Insya Allah’) dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Yohanes 5:24).
Lagi bagaimana mungkin saya mengingkari janji Tuhan yang begitu terang dan nyata. “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu ku tuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (I Yohanes 5:11-13).
Saudara Hasan, banyak orang yang memikirkan tentang hal keadilan karena mungkin ada orang yang besar dosanya tetapi masuk surga dan sebaliknya mungkin orang yang sedikit dosanya masuk neraka. Sebenarnya di dunia ini tidak ada takaran yang dapat mengukur besar atau kecilnya dosa seseorang. Setiap dosa yang dilakukan oleh manusia telah menceraikan manusia dari Allah yang maha suci. Baik mereka yang banyak melakukan perbuatan baik maupun yang tidak melakukan perbuatan baik sama sekali, semuanya ada dibawah murka Tuhan karena telah berbuat dosa.
Dalam Firman Allah dengan tegas dikatakan, “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Nabi Yesaya 64:6). Jika kesalehanpun dianggap seperti kain kotor, bagaimana dengan perbuatan dosa seperti berdusta, mencuri, berzinah, membunuh dan perbuatan keji yang lainnya.
Coba Saudara renungkan cerita dibawah ini:
Ada perlombaan renang dari benua Amerika Utara ke Indonesia. Diantara perenang tersebut ada perenang yang hebat dan mampu berenang sepanjang 100 kilometer dari Los Angeles menuju Jakarta. Ada juga perenang lainnya yang kuat dan mencapai 70 kilometer. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya kuat berenang sepanjang 5 atau 3 kilometer. Hingga akhirnya tidak ada seorangpun diantara mereka yang kuat dan sanggup berenang dari Amerika Utara sampai ke Jakarta.
Isa Al-Masih, Jalan menuju surga
Injil, yaitu ‘Kabar Baik’ yang dibawa oleh Isa Al-Masih mengajarkan bahwa, manusia tidak dapat mencapai sorga dari dunia ini jika hanya dengan usaha amal yang mereka lakukan. Meskipun orang tersebut sangat luar biasa kesalehannya dan sangat banyak amal yang dia lakukan.
Bersyukur, dengan kematian sebagai korban dari setiap dosa kita, “Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21).
Bersyukur Isa Al-Masih dengan pengorbanan-Nya dan dengan kebangkitan-Nya menyediakan ‘jembatan’ atau ‘pesawat’ ke surga. Tergantung kepada kita, apakah kita mau menerima atau bahkan sebaliknya menolak karunia Allah tersebut. Alangkah sedihnya melihat masih banyak orang yang ingin ‘berenang’ padahal Tuhan telah menyediakan ‘bahtera yang aman’.
Terdorong oleh karena belas kasih-Nya, Ia tahu bahwa manusia tidak berdaya, dan Tuhan bertindak untuk menyelamatkan manusia yang tanpa pengharapan.
Isa Al-Masih masih menunggu. Keselamatan yang diberikan oleh-Nya diumpamakan “mutiara yang indah.” Ia masih mengajak kita untuk “mencari mutiara yang indah” yang sangat berharga (Injil, Rasul Matius 13:45, 46).
Semoga Saudara Hasan juga diberikan hati yang rindu dan dengan tekun mencari. Firman Tuhan masih berjanji, “Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan (Isa Al-Masih) akan diselamatkan” (Roma 10:13).
Wassalam,
David Eran
Staff, Isa dan Islam
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Adakah Jaminan Keselamatan Dalam Al-Quran Bagi Orang Islam?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Keselamatan Dalam Al-Quran Dan Injil
- Adakah Jaminan Keselamatan Bagi Orang Islam?
- Apakah ada Jaminan Keselamatan dalam Agama Islam?
- Allah Memberi Petunjuk Kepastian Surga, Sudahkah Anda Mendapatkannya?
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Adakah cara lain yang Saudara tahu bahwa seseorang dapat memperoleh keselamatan pasti di akhirat? Silakan jelaskan!
- Setelah membaca penjelasan artikel ini, apakah Saudara masih yakin ada jaminan keselamatan dalam Islam? Mengapa?
- Bagaimana pandangan Saudara tentang jaminan keselamatan pasti di akhirat dalam Injil melalui Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].