• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Yordania

Tuhan Adalah Gembalaku

Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Penderitaan > Tuhan Adalah Gembalaku
13 Agustus 2012 | 18 Komentar

peta-yordania-dan-sekitarnya10 Februari 1990, aku duduk di bandara. Aku merenungkan kehidupanku dimasa lalu, yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Tidak lama lagi pesawat yang akan membawaku ke Yordania akan berangkat. Dan setelah itu, kehidupanku akan berubah. Aku akan menikah dengan pria pilihan ayah, dan aku tidak akan pernah dapat kembali ke Amerika, kecuali suamiku memutuskan untuk pindah ke Amerika.

Tinggal dan Sekolah Yordania

Aku lahir di Yordania. Ketika usiaku delapan tahun, ayah memutuskan untuk pindah kerja ke Amerika. Ayah seorang yang taat akan adat istiadat orang Arab, dan menerapkan kepada anak-anaknya. Itulah sebabnya ayah mengirim aku sekolah di Yordania.

Di Yordania aku tinggal di rumah saudara, tetapi aku masih sering pulang ke Amerika mengunjungi keluargaku. Aku sangat senang tinggal di Yordania.

Aku tidak pernah lupa untuk beribadah. Seperti berdoa lima kali sehari, berpuasa, dan membaca Al-Quran. Aku ingin melakukan yang terbaik dan taat pada Allah. Namun semakin aku menghabiskan banyak waktu untuk beribadah, aku merasa semakin jauh dari Allah. Yang aku mengerti, Islam mengajarkan menyembah Allah, agar dapat masuk sorga. Maka, menyembah Allah adalah hal terpenting bagiku.

Menikah Karena Paksaan Ayah

Di usia 23 tahun, ayah memintaku untuk segera menikah. Beberapa pria Muslim datang melamar, tapi selalu aku tolak. Aku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku kenal. Ayah heran dengan sikapku, menurutnya cinta akan datang setelah perkawinan, bukan sebelumnya.

Karena aku selalu menolak setiap pria yang datang melamar, ayah pun mencoba untuk memaksaku. Aku diminta untuk kembali ke Yordania dan tinggal di sana hingga aku menikah. Di Yordania, aku tinggal ditemani adikku yang baru berusia enam belas tahun.

Marah dan Berontak

Melihat kenyataan yang harus aku hadapi, aku sangat marah. Bagaimana mungkin aku harus menikah dengan pria pilihan ayah. Aku tahu, bila aku menghindari pernikahan itu, akan membawa aib bagi keluarga dan mempermalukan mereka. Inilah dilema yang harus aku hadapi.

Aku marah pada ayah dan Allah. Pada ayah atas apa yang dia lakukan dalam hidupku. Kepada Allah karena Dia mengijinkan semua itu terjadi. Hari itu, aku memutuskan untuk berhenti berdoa dan menyembah Allah seperti yang aku lakukan selama ini.

Aku memutuskan untuk tidak naik ke pesawat dan pulang ke Yordania. Aku melarikan diri dari pernikahan yang harus aku jalani. Enam belas jam kemudian, pesawat yang seharusnya membawaku ke Yordania tiba. Ayah sudah menunggu di bandara. Ketika ia menyadari aku tidak berada di pesawat, ia menelpon saudaraku dan mencari tahu keberadaanku.

Hubungan Dengan Keluarga Dipulihkan

Empat tahun berlalu. Selama waktu itu aku telah bergabung dengan pasukan nasional, bertemu dengan teman baru dan memulai hidup yang baru. Aku sangat merindukan keluargaku. Aku mulai mencoba  menghubungi mereka, dan pada akhirnya hubungan kami pun membaik.

Aku kagum melihat bagaimana keluarga dapat menerimaku kembali. Aku mulai melihat Tuhan adalah gembalaku, anugerahnya ada dalam hidupku. Dia tidak mengabaikanku selama ini. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan tanpa kasih dan rahmat-Nya. Dia melindungiku, memberiku keberanian, hikmat, dan kekuatan untuk bertahan hidup sendiri. Aku merasa malu pada Allah karena telah meninggalkan-Nya. Aku pun kembali rajin beribadah.

gedung-gereja-tuhan-yang-indahPergi ke Gereja

Aku mulai berbicara lagi pada Tuhan. Aku tidak mengerti atas apa yang telah terjadi dalam hidupku. Tetapi aku harus menerimanya karena aku tahu, Dia melakukan beberapa hal karena satu alasan. Suatu malam, aku melihat seorang wanita dan anjingnya berjalan di depan apartemenku. Kami pun berkenalan dan mulai akrab. Dia juga mengundangku untuk pergi ke gerejanya.

Di gereja, aku mendengarkan kotbah seorang pendeta. Aku sangat menikmatinya. Terkadang  pendeta mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dalam rupa manusia. Tapi dia juga mengatakan Isa adalah Anak Allah. Saat itu aku pikir pasti pendetanya bingung, bagaimana mungkin Isa adalah Allah dan juga  Anak Allah? Sungguh tidak masuk akal.

Siapakah Yesus?

Aku jadi semakin sering ke gereja. Suatu hari pendeta mengatakan bahwa Muslim tidak mengenal Yesus Kristus. Tentu saja Muslim tahu siapa itu Yesus; pendeta salah mengutarakan hal ini, dan aku harus meluruskan kebenaran ini. Setelah ibadah selesai, aku menemui pendeta dan berkata padanya bahwa aku adalah seorang Muslim. Aku tahu siapa Yesus kristus. Ia meminta maaf karena telah membuat pernyataan yang tidak benar, dan berkata,  “Saya tahu bahwa Muslim percaya Yesus hanyalah seorang nabi” Pernyataan pendeta itu memaksaku untuk mencari kebenaran.

Aku yakin nabi Muhammad adalah utusan terakhir dan Al-Quran adalah wahyu terakhir dari Allah. Al-Quran menceritakan dengan sangat jelas bahwa Yesus adalah seorang nabi yang lahir dari seorang perawan. Dia melakukan banyak keajaiban termasuk membangkitkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit. Dalam Al-Quran, Yesus tidak pernah mengatakan kepada siapa pun untuk menyembah Dia, tapi hanya sujud menyembah pada satu Allah yang benar.

Mencari Kebenaran

Aku mulai bertanya-tanya, mengapa Kristen dan Islam sangat berbeda. Semakin aku banyak mendengar kotbah pendeta di gereja dan membaca buku, semakin aku bingung dan tidak tahu apa yang harus aku percaya. Bagaimana mungkin aku mengkhianati keluarga dan Allahku, jika aku percaya pada Yesus Kristus. Dalam kebingungan, aku terus melanjutkan mencariku.

Aku membutuhkan sebuah jawaban, tetapi aku tidak tahu harus bertanya pada siapa. Aku memutuskan untuk bicara dengan pendeta, mereka mencoba merekomendasikan seminari profesor. Waktu aku berbicara dengan profesor, apa yang selama ini tidak aku mengerti, mulai aku pahami. Aku mulai membandingkan nubuat dalam Perjanjian Lama dan bagaimana nubuat tersebut digenapi dalam Perjanjian Baru. Hingga akhirnya, aku percaya pada penyaliban Yesus Kristus.

Satu-satunya yang masih mengganjal dalam pikiranku, tentang Yesus adalah Tuhan sebagai bagian dari Tri-Tunggal Allah. Aku pikir, “Dalam keadaan apapun, aku tidak dapat percaya bahwa Yesus adalah Tuhan; itu adalah penghujatan!” Apakah aku harus mengakhiri pencarian ini atau harus menantang Yesus? Tidak mungkin aku menjadi Kristen kecuali aku percaya pada kekekalan Yesus.

Di minggu pagi, aku pergi ke gereja dan pendeta sedang berbicara tentang doa. Dia berkata, “Ketika aku berdoa meminta petunjuk untuk sesuatu, aku berkata: Ya Allah, jika ini adalah kehendak-mu, bukakan pintu itu terbuka lebar atau tutup pintu itu rapat-rapat.”

Segera setelah sampai di rumah aku berdoa, ” Tuhan, jika Engkau menginginkan aku untuk menjadi pengikut Yesus , bukakan pintu itu terbuka lebar atau tutup lah rapat-rapat. ” Seminggu berlalu tidak terjadi apa-apa.

Mendapatkan Jawaban

Suatu minggu, ketika bangun pagi aku merasa gelisah atas pencarianku. Aku putuskan untuk tidak pergi ke gereja hari itu. Seorang pendeta Iran menelepon dan mengatakan dia memerlukan sebuah Al-Quran. Malam harinya, aku menemui pendeta itu dan memberikan Al-Quran yang dia minta.

Ketika aku tiba, dia bertanya apa yang sedang aku cari. ” Aku percaya akan penyaliban Yesus Kristus, tapi aku tidak percaya akan kekekalan-Nya “, jawabku. Aku juga mengatakan, bahwa selama mempelajari kehidupan Yesus, tidak seorang pun dalam sejarah yang dapat dibandingkan dengan-Nya. Lalu pendeta itu bertanya, ” bila anda berpikir bahwa Yesus begitu mengagumkan dan percaya Dia meninggal di kayu salib karena dosa manusia, apakah anda akan mengakuinya di hadapan Allah? “

mobil-coklat-sedang-parkir-di-pinggi-jalanCukup lama kami berdiskusi, dan sebelum pulang, kami berdoa bersama. Pendeta itu memintaku untuk terus berdoa, membaca Alkitab, dan memberitahu semua orang akan apa yang barusan aku lakukan. Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Dalam mobil, aku mencoba merenungkan apa yang dia disampaikan. Aku mulai shock dan berkata “apakah Allah benar-benar menginginkan aku melakukan semua ini?” Aku mulai menangis ketika menyadari apa yang telah terjadi. Aku berontak terhadap Yesus. Aku ingin Dia mengungkapkan diri-Nya dengan cara yang aku mau, tetapi Dia memperkenalkan diri-Nya dengan cara-Nya sendiri. Kini semua menjadi jelas, Yesus ingin aku menjadikan-Nya sebagai Tuhan adalah gembalaku dan berjalan dengan-Nya, dan bukan menantang-Nya.

Mengetahui Kasih Allah Untukku

Aku bersyukur, Tuhan adalah gembalaku, itu terjadi dalam hidupku karena aku merasakan-Nya. Dia telah ada selama ini ketika aku sangat membutuhkan-Nya dan bahkan ketika aku terpikir tidak membutuhkan-Nya. Ia telah membawaku ke jalan yang tidak pernah aku impikan. Di atas semuanya, aku merasa kagum karena Ia mengasihi aku begitu nyata. Dia mengirim Yesus untuk mati di kayu salib bagiku! Dia telah merendahkan diri-Nya dan membuatku berharga di hadapan-Nya.

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen
  2. Kasih Sayang Allah Dalam Al-Quran Dan Injil
  3. Dalam Injil Dan Al-Quran – Isa Mewujudkan Kasih Allah
  4. Mengapa Islam Dan Nasrani Mengajarkan Bahwa Kasih Penting?

Video:

  1. Kasih Sayang Allah Mengubah Hidup Seorang Muslimah

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Tuhan Adalah Gembalaku” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Kategori: Kesaksian, Penderitaan

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

18 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Anthony
21 Agustus 2012 1:18 pm

*
Maaf, saya selaku umat Kristen, menghargai yang berbeda keyakinan. Tetapi memang benar, jika banyak umat Muslim mengatakan “Islam itu Indah”. Tetapi di mana letak indah itu? Apakah dengan perang bisa dibilang indah?

Jika anda yang beragama Islam mengatakan Kristen suka iming-iming, maka anda tidak berakal budi. Ini tugas kami untuk menyebarkan jaminan keselamatan, bukan iming-iming. Sekarang pakai logika, teroris di Indonesia beragama apa? Apa ditemukan teroris beragama Kristen? Tidak kan? Disitulah indahnya Kristen. Yaitu “Kasih”.

Sekian terimakasih, Tuhan Yesus Kristus memberkati anda sekalian.

Balas
maqnikam
22 Agustus 2012 5:08 am

*
Betulkah Yesus mati dikayu salib? Apakah penyebab kematian-Nya?

Balas
staff
23 Agustus 2012 2:12 am
Balasan ke  maqnikam

~
Saudara Maqnikam,

Terimakasih karena saudara sudah bersedia bergabung dalam forum ini. Terimakasih juga atas pertanyaan yang sudah saudara berikan.

Sesuai dengan aturan yang ada, kami tidak dapat menjawab pertanyaan saudara di kolom ini, sebab pertanyaan saudara berbeda dengan topik yang sedang dibahas. Kami menyarankan, saudara dapat bergabung pada artikel yang membahas tentang Isa Al-Masih.

Inilah artikel yang membahas tentang Isa Al-Masih http://tinyurl.com/c4phapd.
~
SO

Balas
kasih
22 Agustus 2012 5:17 am

*
Saudaraku, jika ada yang mengaku Kristen tapi melakukan tipu daya atau kejahatan kemanusiaan, maka berarti dia sedang melakukan hal-hal yang berlawanan dengan ajaran Kristen.

Saudara menyebut negara Kristen, saya yakin pasti Amerika-lah yg saudara maksud. Tetapi saya ingin bertanya, apakah sungguh Amerika adalah negara Kristen? Apakah ia adalah negara agama? Apakah ia negara yang menggunakan prinsip kekristenan?

Setahu saya Amerika bukanlah negara agama, melainkan negara pluralis. Saudara dapat buktikan bahwa nantinya justru pemimpin Amerika-lah yang mendukung jihad negara Islam untuk menghancurkan Israel atas nama Allah. Silakan buktikan nubuatan ini dengan melihat kenyataan ke depan..

Balas
cayadinoer
22 Agustus 2012 8:35 am

*
Kasih. “Saudaraku, jika ada yang mengaku Kristen tapi melakukan tipu daya atau kejahatan kemanusiaan, maka berarti dia sedang melakukan hal-hal yang berlawanan dengan ajaran Kristen.”

Muda-mudahan bila yang mengaku Muslim tapi melakukan tindakan kejahatan, pandangan saudara tidak jauh berbeda dari yang saudara tulis di atas.

Umumnya negara-negara barat dan Amerika, selalu melakukan tindakan zolim terhadap kaum Muslimin dan selalu menutup mata bila Muslim yang menjadi korban.

Tetapi lain cerita bila Kristen yang menjadi korban yang katanya kejahatannya dilakukan oleh umat Muslim, Barat dan Amerika langsung melakukan tindakan yang zolim.

Balas
staff
23 Agustus 2012 8:24 am
Balasan ke  cayadinoer

~
Saudara Cayadinoer,

Bila saudara tetap menutup mata rohani saudara, maka selamanya saudara tidak akan dapat membedakan mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang salah.

Bila orang Kristen yang melakukan tindakan kejahatan, wajar saja bila dikatakan orang tersebut melakukan hal yang berlawanan dengan ajaran Isa Al-Masih. Sebab inti dari ajaran Isa Al-Masih adalah kasih. “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini” (Injil, Rasul Besar Markus 12:31).

Tetapi bagaimana dengan orang Islam? Orang-orang Islam yang melakukan teror atau kejahatan sejenisnya, mereka tidak akan pernah merasa bersalah. Mengapa? Sebab memang demikianlah ajaran dari agama Islam. “Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah” (Qs 8:39). Agama Islam mendukung bahkan mendorong umatnya untuk melakukan kekerasan bahkan perang bagi agama lain.
~
SO

Balas
kasih
22 Agustus 2012 11:54 am

*
Saudaraku Cayadinoer,

Anda salah sangka jika mengira barat adalah Kristen. Kristen adalah mereka yang mengasihi Tuhan & mengasihi sesama seperti mengasihi dirinya sendiri, lepas dari negara, lepas dari barat atau timur.

Pengikut Isa Al-Masih tidak terbatas oleh negara. Saya tidak berpandangan semua teman Muslim membenci umat lain, dengan jalan melakukan jihad. Karena di negeri ini banyak teman Muslim yang sangat baik dengan melindungi kaum minoritas.

Tetapi saya juga mohon saudaraku janganlah mengira Barat = Kristen. Banyak aliran Kristen sesat maupun agama baru yang berlawanan dengan nilai Kristen muncul dari negara barat (Contoh: Mormon, Saksi Yehova, Scientology, Agama O, dll).

Bahkan anti Kristus nantinya datang dari orang yang mengaku Kristen. Jadi saudara janganlah berpandangan mereka yang melakukan kejahatan sebagai kejahatan atas nama agama, karena mereka justru sedang menghancurkan kasih Kristus.

Salam damai.

Balas
brewok
23 Agustus 2012 3:07 am

*
Tuhan Yesus sungguh ajaib. Mujizat demi Mujizat telah dirasakan oleh jutaan manusia. Semoga kesaksian ini menjadi bukti betapa umat-Nya yang kudus akan memperoleh keselamatan kekal.

God Bless you.

Balas
inez pereira
6 Oktober 2013 3:16 pm

~
Aku sangai menghargai pendapat dari artikel ini. Dan luar biasa karena apa yang telah diusahakan oleh orang tersebut menemukan jalan keluar. Dari sini kita bisa melihat bahwa Yesus itu adalah Allah yang kekal.

Balas
staff
27 November 2013 8:45 am
Balasan ke  inez pereira

~
Saudara Inez,

Terimakasih untuk penghargaan yang saudara berikan. Kami setuju dengan saudara bahwa Yesus adalah Allah yang kekal. Sebab Dia sudah ada jauh sebelum manusia bahkan dunia diciptakan.

Demikianlah perkataan Yesus tentang diri-Nya, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13)
~
Saodah

Balas
Jaja Hermawan
26 November 2013 3:21 pm

~
Yesus adalah Yesus. Allah adalah Allah. Gabriel adalah Gabriel. Maria adalah Maria. Masing-masing berbeda satu sama lain. Yang tertinggi tetap Sang Pencipta alam semesta.

Balas
staff
27 November 2013 8:46 am
Balasan ke  Jaja Hermawan

~
Saudara Jaja,

Kami setuju dengan pendapat saudara bahwa Gabriel, Maria, Yesus masing-masing berbeda satu sama lain.

Gabriel adalah Malaikat yang diperintahkan Allah untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Maria. Sedangkan Maria adalah wanita yang dipilih Allah untuk melahirkan Kalimat Allah ke dunia.

“Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:19; 34-35).

Bagaimana dengan Yesus dan Allah? Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30). Yesus dan Allah adalah satu. Sebelum Yesus datang ke dunia dalam wujud manusia, Dia sudah ada dalam kekekalan. Inilah pernyataan Kitab Suci tentan hal itu, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

Semoga dengan penjelasan di atas, Sdr Jaja dapat melihat perbedaan antara Gabriel, Maria, Yesus, dan Allah.
~
Saodah

Balas
dedek
27 November 2013 9:00 am

~
Sdr Anthony,

Beberapa letak indahnya Islam itu sebagai berikut:

1. Memeluk agama Islam akan menghapuskan seluruh dosa dan kesalahan orang-orang kafir yang dilakukan sebelum masuk Islam. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh Allah di dalam firman-Nya.

“Katakanlah (hai Muhammad)kepada orang-orang kafir itu ”Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu, dan jika mereka kembali (kepada kekafiran) lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnatullah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang (kafir) terdahulu.” (QS. Al-Anfaal : 38)

2. Indahnya ketika saat membaca Al-Quran

3. Keindahan terdapat di ilmu fiqih

4. Cara keseharian hidup dalam Islam

Masih banyak lagi.

Balas
staff
28 November 2013 8:13 am
Balasan ke  dedek

~
Saudara Dedek,

Terimakasih untuk penjelasan yang saudara berikan kepada Sdr. Anthony tentang nikmat dalam agama Islam. Ijinkan kami memberi sedikit tanggapan atas penjelasan saudara di atas.

Sdr. Dedek, apakah saudara mengerti apa yang dimaksud dengan kata kafir? Kafir artinya orang-orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Sehingga dalam agama apapun terdapat orang-orang kafir. Yaitu orang-orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Termasuk dalam agama Islam.

Menurut kami, agama tidak dapat menghapus dosa seseorang. Yang dapat mengampuni dosa seseorang hanya rahmat Allah saja. Dan rahmat itu telah diberikan-Nya melalui penebusan yang dilakukan Isa Al-Masih dikayu salib.

Renungkanlah ayat ini, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Saodah

Balas
Muhammad Rifky Rusdi
11 Januari 2014 2:30 am

~
Kepada Saudara Anthony,

Saya akan menjawab pertanyaan saudara. Islam berperang untuk menegakkan kebenaran. Apakah saudara telah membaca kisah Nabi Muhammad yang berperang melawan kaum Quraisy (kaum yang menyembah patung/berhala). Islam memiliki 1 hal yang tidak di miliki oleh agama lain, Islam mengajarkan kalau Tuhan Itu esa dan maha segalanya. Dia dapat membuat yang musstahil menjadi gampang.

Kepada saudara Anthony, saya punya pertanyaan yang sama untuk saudara. Saudara bilang Islam sering berperang, apakah anda tidak melihat kaum saudara sendiri. Contoh perang dunia pertama dan kedua, perang yang paling terkenal di dunia, mereka menganut agama Kristen.

Balas
staff
22 Juni 2014 9:11 am
Balasan ke  Muhammad Rifky Rusdi

~
Salam Sdr. Muhammad Rifky,

Kepercayaan umat Islam soal tauhid adalah adopsi dari umat orang Yahudi. Bagik orang Yahudi dan Nasrani percaya kepada Allah yang esa.

Kami sepakat bahwa Tuhan adalah jawaban dan gembala semua umat, sebab segala sesuatu yang sulit akan dipermudah di dalam Dia. Setiap umat yang percaya kepada Isa Al-Masih adalah mereka yang mau digembalakan oleh-Nya. Itulah perngikut Isa Al-Masih.
~
Salma

Balas
Sirilius
11 Maret 2014 9:48 am

~
Untuk semua saudaraku,

Hari ini saya lihat bunga di area pabrik. Indah sekali apalagi saat matahari mulai bersinar di pagi hari, banyak juga para pekerja memandanginya sebelum bekerja. Saya termasuk salah satunya, lalu tiba tiba saya tersadar taman ini indah bukan karena bunga, rumput, ornamen batu, ataupun dekorasinya.

Tapi, karena beragam. Mawar sangat indah bukan? Tapi anggrek juga. Begitulah saya melihat agama Islam dan Kristen. Meski berbeda tapi bila disejajarkan indah. Indah yang sebenarnya adalah kita mulai saling memandang, menggengam, dan memiliki, karena kita semua ini indah dan berharga. Dan saya selalu merasa tersanjung berdiri dan mengengam tangan saudara untuk menikmati pagi ini.

Balas
staff
22 Juni 2014 9:18 am
Balasan ke  Sirilius

~
Salam Sdr. Sirilius,

Terimakasih untuk sepenggal syair yang begitu indah sekali.

Indah karena Allah menjadikan semua beragam dan bermacam. Sebab itulah sabda Isa Al-Masih “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:34).

Isa Al-Masih adalah sumber kasih dan acuan semua umat untuk saling mengasihi. Sebab hanya ajaran Isa Al-Masih yang mengajarkan hakekat kasih tanpa pamrih.
~
Salma

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz