• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Ketenangan Hati > Perjalanan Iman Seorang Muslimah Iran

Perjalanan Iman Seorang Muslimah Iran

4 Oktober 2021 oleh Web Administrator 6 Komentar

Siti (bukan nama sebenarnya) adalah seorang Muslimah Iran yang taat. Tetapi, keluarga Siti mengalami kehidupan yang berat. Siti jarang merasakan kasih di dalam keluarganya. Sungguh miris rasanya.

Siti juga merasakan hal yang sama dengan Allah. Hingga suatu hari Siti merasakan kasih Allah dalam kehidupannya.

Seperti apa kasih Allah yang dimaksud? Bacalah kisah perjalanan iman seorang Muslimah Iran membuatnya mengenal Allah. 

Kasih Seorang Ayah dalam Keluarga 

Siti enam bersaudara. Ibunya seorang yang baik. Namun, ayah Siti tidak pernah menunjukkan kasih dalam keluarganya. Beliau adalah seorang yang kasar dan pemarah.

Ibu Siti selalu menerima kekerasan dari Ayah Siti. Ayah Siti sering marah sampai selalu memukul, menghina, dan menyiksa isterinya. Kehidupan keluarga ini jauh dari kata bahagia.

Bahkan suatu hari, saudara laki-laki tertua Siti diminta untuk kabur dari rumah karena akan dibantai oleh ayah mereka.

Siti juga memilih untuk meninggalkan rumah karena tidak tahan dengan ayahnya yang kasar. Mulai saat itu, Siti selalu takut jika bertemu dengan pria karena trauma terhadap ayahnya. Siti lari ke Inggris. Perjalanan iman seorang Muslimah Iran bermula di sana.

Berdoa agar Dibunuh Allah 

Suatu hari, saat berada dalam kamar, Siti berdoa kepada Allah. Dia meminta agar Allah mengakhiri hidupnya. Siti merasa kehidupannya sangat pahit dan hidup tidak menentu.

Siti merasa penuh ketakutan dan sendirian. Dia ingin bunuh diri namun dia meminta Allah untuk mengakhiri hidupnya.

Allah mendengarkan doa Siti dan memberinya kehidupan yang baru.

Menemukan Kehidupan yang Baru

Satu minggu kemudian, Siti bertemu dengan seorang wanita Iran. Siti menceritakan tentang kehidupannya dan keluarganya. Wanita Iran tersebut seorang Ateis. Dia prihatin dan memberikan nasihat agar Siti bertemu dengan anak perempuannya yang bernama Amira.

Walau ibunya ateis, namun Amira seorang pengikut Isa Al-Masih. Amira mengajak Siti untuk pergi beribadah. Di tempat ibadah, Siti bertemu banyak orang dengan nama Muslim yang juga ikut beribadah di situ.

Hal yang membuat Siti takjub, yaitu para pria di gereja sangat berbeda. Mereka sangat lembut, sopan, dan baik. Jauh berbeda dengan apa yang ada di pikiran Siti.

Allah yang Mengerti Semua Bahasa 

Siti seakan menemukan kehidupan yang baru. Saat beribadah, Siti dapat berdoa menggunakan bahasa aslinya, yaitu bahasa Persia. Mulai dari hari itu, Siti menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam kehidupannya.

Siti mendapati bahwa teman-temannya sering berdoa kepada Allah dengan sebutan Bapa. Amira mengatakan bahwa Allah mengasihi umat-Nya seperti seorang Ayah kepada anaknya.

Hal ini mengingatkan Siti tentang ayahnya yang kasar. Ayah yang tidak pernah mengasihinya sejak ia kecil. Kasih seorang ayah menjadi asing baginya. Tetapi, Kitab Allah menuliskan bahwa kasih Allah sangat hangat seperti kasih seorang Ayah. 

“Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Zabur 103:13).

Hal ini tidak pernah Siti dapatkan dalam “99 nama” Allah. Dari ayat ini pandangan Siti tentang seorang ayah berubah. Allah memulihkan trauma dan ketakutan masa lalunya. Walau sangat sulit, akhirnya Siti memaafkan ayahnya. 

Allah Mengasihi Keluarga Siti

Siti menceritakan kepada keluarganya tentang Isa Al-Masih yang mampu memberikan kebahagiaan dan kedamaian. Ibu, kakak ipar, keponakan, dan saudara-saudaranya, mereka semua akhirnya percaya kepada Isa Al-Masih.

Ayah Siti menikah lagi dengan seorang wanita yang seumuran dengan Siti. Beberapa bulan kemudian, Ayah Siti divonis menderita penyakit kanker. Isteri keduanya pergi meninggalkannya.

Siti langsung menelepon ayahnya dan berdoa kepada Isa Al-Masih agar dosa ayahnya diampuni. Ibu Siti bersama dengan ayahnya pada saat itu. Sebelum ayah Siti meninggal, dia tersenyum dan mengimani Isa Al-Masih. Siti menangis bahagia mendengarkan hal tersebut.

Allah sebagai Bapa yang Rahmani

Siti terus membagikan kisahnya kepada banyak orang yang belum mengenal Allah. Allah adalah Bapa yang rahmani terus diceritakan oleh Siti.

Dua ribu tahun yang lalu, ada satu Pribadi yang sangat mengenal Allah sebagai Bapa. Dia adalah Isa Al-Masih. Dia selalu menceritakan tentang kasih Allah. “Akan tetapi, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita karena Al-Masih telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa” (Injil, Roma 5:8). 

Dia bahkan rela memberikan nyawa-Nya untuk menebus Siti, Anda, dan semua manusia dari dosa. Semua ini terjadi karena Isa mengasihi Anda. Maukah Anda mengenal Isa Al-Masih agar mengalami kebahagiaan dan kasih Allah sejati?

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 

Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana sosok ayah di dalam keluarga Saudara?
  2. Bagaimana pandangan Saudara tentang Allah sebagai ayah yang penuh kasih?”
  3. Dari kehidupan Siti, hal apa yang membuat Saudara tertarik untuk mengenal lebih jauh lagi tentang Isa Al-Masih? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Seorang Muslimah Menemukan Cinta Sejati dari Isa Al-Masih
  2. Anak Perempuan Muslima Menemukan Bapa Surgawi
  3. Dapatkah Allah Mendengarkan Doa Kita Dalam Bahasa Inggris

Video:

  1. Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian, Ketenangan Hati Ditag dengan:dicintai allah, kisah muslimah, video, wanita muslim sholehah

Subscribe
Beritahulah
6 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Hamidi
13 Desember 2021 7:01 pm

~
Alhamdulillah, ayah kami baik sekali. Bahkan lebih baik daripada Yesus. Berkat nikmat Islam kami berbahagia. Bisa dibayangkan kalau di agama lain. Ampun

Nabi Muhammad junjungan kami dan Allah adalah Tuhan kami. Untunglah cerita Siti cuma fiktif. Semoga kita dalam lindungan Allah SWT. Amin .

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Januari 2022 5:14 pm
Balasan ke  Hamidi

~
Saudara Hamidi,

Kami turut bersyukur jika saudara memiliki ayah yang baik dan menjadi teladan bagi saudara. Namun tahukah saudara bahwa kaih Allah jauh melampaui kasih seorang ayah yang ada di dunia? Allah telah memberikan rahmat keselamatan bagi saya dan saudara agar kita tidak binasa kelak di neraka.

Kasih yang berkorban untuk menjadi manusia dalam Isa Al-Masih yang adalah Juru Penyelamat dan pemberi jaminan keselamatan bagi umat manusia.
~
Noni

Balas
Tabita Theodora Bukit
31 Januari 2022 1:10 pm

~
Bapa dan Mama dikehidupan saya adalah Allah yang kelihatan (walaupun mereka tidak terlepas dari kemanusiaannya) di dunia ini. Almarhum kedua orangtua sangat mengimani Yesus Kristus. Saya berpedoman dalam kehidupan saya harus membanggakan Yesus sehingga Yesus tidak sia sia wafat di kayu salib.

Saya sebelum ketemu suami, saya meminta kepada Tuhan supaya suami saya seperti Bapa saya. Walaupun lama dikabulkan, benar suami saya sikapnya hatinya seperti alm Bapak saya. Saat pandemi beliau berani merawat para pasien isoman ke rumah rumah. Mengantar obat, mengukur tensi, memberi kekuatan. Menelpon yang sendirian di kos. Mengirim nasi bungkus padahal kami bukan orang yang punya tabungan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Februari 2022 7:13 pm
Balasan ke  Tabita Theodora Bukit

~
Saudara Tabita Theodora Bukit,

Senang sekali membaca kisah saudara. Kisah ayah dan suami saudara sangat inspiratif. Seperti itulah orang-orang yang dipenuhi oleh kasih Isa Al-Masih yang peduli dengan sesamanya sekalipun berbeda. Tidak demikian dengan Iblis yang pekerjaannya adalah membunuh manusia. Sebab Iblis suka sekali akan kematian manusia sebelum manusia tersebut menerima Isa Al-Masih sebagai juruselamatnya.

Saat ini banyak orang mati tanpa mengenal jalan keselamatan. Bukankah Allah pun berkenan dengan kematian manusia tetapi kematian orang yang dibenarkan oleh Allah melalui kurban Isa Al-Masih. Terimakasih untuk sharing pengalamannya.
~
Noni

Balas
Jukar Liwu
15 Februari 2022 9:10 pm

~
Lakum dinukum waliadin (bagi anda agama anda bagi saya agama) tidak saling menganggu dalam menjalankan keyakinan. Insya Allah dunia aman.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 Februari 2022 8:16 pm
Balasan ke  Jukar Liwu

~
Saudara Jukar Liwu,

Kami sangat menghargai keyakinan saudara sebagai seorang Muslim. Tentu sangat baik jika kita tidak saling mengganggu umat beragama lain. Kami tidak bermaksud menganggu umat beragama lain, sebab apa yang kami sampaikan bukan mengenai agama tertentu. Kami ingin menyampaikan tentang rahmat Alah bagi umat manusia, yaitu rahmat yang menyelamatkan. Sudahkah saudara mengetahui rahmat Allah tersebut?
~
Noni

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Perjalanan Iman Seorang Turki Kepada Isa Al-Masih
  • Perjalanan Keselamatan Seorang Perempuan Muslim
  • Muslim dari Iran: Isa Al-Masih Mengubah Hidupku
  • Mantan Muslim Mengampuni Iran
  • Padina, Wanita Muslim Iran, Menemukan Keselamatan Saat Ingin…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz