• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Algeria

Kesaksian Orang Sufi Bertobat Dari Algeria

Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Membaca Kitab > Kesaksian Orang Sufi Bertobat Dari Algeria
1 Juli 2010 | 38 Komentar

Algeria

Kisah ini adalah tentang orang Sufi bertobat, namanya Sheikh Wazzani seorang Muslim dari Afrika Utara. Dia membagikan kesaksiannya bagaimana dia berjumpa dengan Sang Penyelamat. Seorang hamba Tuhan di Algeria Selatan lalu menuliskan kesaksian tersebut. Saat kesaksian ini ditulis, Sheikh Wazzani sudah tua dan telah buta karena usia tuanya. Inilah kesaksian yang diucapkan oleh Sheikh Wazzani:

Sebuah Kitab dan Orang dari Negeri Asing

Saya, Sheikh Wazzani, melihat seorang pria sedang membaca buku ketika saya berjalan melewati satu tempat. Lalu saya bertanya, “Apa yang sedang Anda baca?” Pria itu balik bertanya pada saya “Apakah Anda ingin membacanya?” Lalu saya mengambil buku itu dan membaca sebanyak 12 bab. Buku itu adalah Kitab Injil. Pria itu kembali bertanya pada saya, “Apakah bagus?” “Ya,” jawab saya.

Dia mengambil buku itu dari saya, dan berkata, “Saya membutuhkan buku ini; Saya tidak bisa memberikannya kepada Anda; Saya harus pergi karena saya berasal dari negeri asing“. Saya mengembalikan bukunya dan juga memberikan sedikit uang padanya. Wajahnya bercahaya, dan dia mengucapkan terimakasih. “Saya orang Arab, dan buku itu tidak ada di negara kami ini.” kata saya. “Anda akan menemukannya,” jawabnya sambil berlalu.

Lima Belas Tahun Sebuah Penantian Yang Lama

Walau setelah pertemuan pertama itu saya tidak pernah bertemu lagi dengannya, namun saya tetap menunggu. Saya mencarinya di pasar dan sangat ingin bertemu dengannya, tetapi dia tidak pernah datang lagi. Namun keinginan untuk bertemu sangat menyala-nyala di hati saya. Akhirnya saya pulang ke rumah dan meratapinya. Semua ini karena Sang Roh yang ada dalam hati saya.

Lima belas tahun berlalu, hingga satu hari seorang pengikut Isa Al-Masih datang dengan membawa sebuah buku. Kami membacanya dan itu buku yang sama dengan yang saya baca lima belas tahun yang lalu. Roh Kudus berkata pada saya, “Kristus adalah terang dalam hati saya, dan itu adalah Injil yang sama“.

Kerinduan Menyampaikan Berita Injil Kepada Semua Hamba Allah

Selama bertahun-tahun tidak seorangpun berbicara kepada saya tentang Kristus, tidak satupun suara dari manusia. Itu adalah suara Allah yang saya dengar dan yang membawa saya keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang. Terang itu semakin terang di dalam saya. Oh, jika saya tidak buta sekarang ini, saya akan pergi ke bagian selatan dan mengajarkan itu kepada saudara-saudara saya.

Saya akan meyakinkan mereka untuk percaya kepada berita Injil, Jalan Kebenaran. Kristus, Dialah Penebus, Pribadi yang akan membawa manusia masuk ke dalam surga. Oh, hamba-hamba Allah berbaliklah dan pilihlah jalan Kristus. Lihatlah harta terpendam ini, ini berkat! Percayalah kepada Penebus karena Dialah jalan yang lurus.

Pria Berpakaian Putih Tidak Seperti Manusia Biasa

Seseorang yang merekam kesaksian saya ini bertanya pada Sheikh Wazzani, “Ceritakanlah tentang pria yang pertama kali Anda jumpai itu. Seperti apakah dia?” Sheikh Wazzani menjelaskan, “Dia tidak berpakaian seperti orang Arab atau orang Eropa, tetapi dia berpakaian putih bersinar. Saya belum pernah melihat orang seperti pria itu. Wajahnya bercahaya. Dia mempunyai sebuah benda seperti mahkota di kepalanya. Setelah dia pergi, saya sangat merindukannya dan selalu menunggu dan meratapinya.“

Sekian tahun telah berlalu sejak perjumpaan pertama saya dengan pria itu. Hingga satu hari saya merasa sakit, lalu saya berdoa memohon ada seseorang yang akan datang dan memberitahu saya tentang pria itu. Dan sayapun berjumpa dengan seorang pengikut Isa Al-Masih.

Selama bertahun-tahun saya tidak pernah mendengar banyak hal tentang Isa Al-Masih. Tetapi, ketika saya membaca tentang Isa Al-Masih dalam Al-Quran, hati saya berdetak kencang sekali. Dan akhirnya, sayapun mendengar tentang Injil, dan saya mengetahuinya dengan betul. Saya, Sheikh Wazzani, mengetahui tentang kebenaran dalam Isa Al-Masih!

Dari Until the Day Breaks, Kisah Nyata, kisah orang sufi bertobat dari Algeria. Dari L. Trotter, oleh P. St. John, hal. 185-186).

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kesaksian Orang Sufi Bertobat dari Algeria”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Kesaksian, Membaca Kitab

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

38 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
afrianto
5 Juli 2010 3:16 pm

*
Walaupun ada orang Sufi yang buta, tapi mata hatinya selalu melihat.

Balas
staff
7 April 2011 6:03 am
Balasan ke  afrianto

~
Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia buta: “Orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini ….” (Injil, Surat 2 Korintus 4:4). Demikian baik orang Sufi, orang beragama, yaitu setiap orang yang belum menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, adalah buta secara rohani.

Demikian halnya dengan orang Sufi tersebut, juga buta secara jasmani. Namun Tuhan, karena kasih-Nya menyatakan diri-Nya supaya orang ini dapat mengalami keselamatan dari dosanya. Akhirnya Sheikh Wazzani mengetahui tentang kebenaran!
~
JG

Balas
Abdullah
10 Juli 2010 12:23 am

*
Kesaksiannya kurang rinci. Semoga ada kesaksian yang lebih dahsyat.
Praise the Lord. Gbu

Balas
staff
10 Juli 2010 11:25 pm
Balasan ke  Abdullah

~
Kami sangat hati-hati dalam memuat kesaksian karena tidak mau berlebihan. Dan kami juga hanya memuat informasi yang kami terima.

Semoga Saudara maklum bahwa dalam memuat kesaksian kami harus sejujur mungkin. Memang tidak semua kesaksian dahsyat.
~
JG

Balas
Mega
9 Desember 2010 7:44 pm

*
Orang-orang sufi, adalah yang dekat dengan Allah dan lebih mengutamakan kedekatan dengan Allah sedekat urat nadinya.

Bagaimana mungkin dia mencari Tuhan selain Allah?

Balas
staff
13 Desember 2010 6:47 am
Balasan ke  Mega

~
Sdri.Mega, justru karena orang-orang sufi merindukan kedekatan dengan Allah, maka mereka berhak untuk mengetahui apakah Allah yang sedang mereka sembah adalah Allah yang sejati. Sehingga akhirnya mereka berhak untuk boleh meneliti dan menemukan Sang Allah yang sejati tersebut.

Demikian pula kami merindukan agar semua orang juga boleh menyelidiki dengan sungguh-sungguh siapakah Allah yang sejati dan mengalami kasih-Nya di dalam hidup mereka, seperti yang telah dialami oleh orang Sufi tersebut
~
CA

Balas
sipengebara
16 Desember 2010 10:06 am

*
Sungguh aneh, bila agama Kristen yang berasal dari Timur Tengah mau disebarkan kesana lagi.

Jika masalah orang Muslim yang pindah ke Kristen, itu sudah biasa. Demikian juga sebaliknya dari Kristen menjadi Islam juga banya termasuk Cristian Gonzales.

Balas
staff
24 Desember 2010 5:26 am
Balasan ke  sipengebara

~
Saudaraku, adalah baik jika di antara kita ada sifat saling mengasihi, saling berbagi dan saling menjadi berkat. Jikalau kita merasa ada sesuatu yang baik, namun kita simpan buat diri kita sendiri, maka itulah yang dinamakan sebagai ‘egois’.

Sedemikian pula jika kita menganggap bahwa agama yang kita peluk adalah agama yang memberikan jaminan keselamatan dunia dan akhirat kepada kita. Maka adalah baik jika kita boleh turut membagikan kabar sukacita tersebut kepada orang lain.

Website ini hadir untuk kita boleh saling berbagi kasih dan kabar sukacita kepada semua orang yang membacanya, tak terlepas dia berada di negara mana, di Asia, Timur Tengah, bahkan negara-negara yang jauh sekalipun.

Untuk mengenal jalan keselamatan yang kami bagikan, silahkan Saudara merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]
~
CA

Balas
HanyaDebuSemesta
24 Desember 2010 9:11 pm

*
Mohon maaf sebelumnya, tapi menurut saya janggal:

1. Karena bertolak belakang dan tidak mungkin seorang buta bisa melihat dan membaca apalagi hingga 12 bab. Dan maksud/arti melihat/membaca disini seperti mata lahiriah yang menangkap informasi cahaya yang diterjemahkan oleh otak pada mata manusia kebanyakan/normal.

2. Sufi itu adalah pelaksanaan pemahaman dalam agama Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadits yang telah mencapai taraf pemahaman hakikat yang sudah “tidak memerlukan lagi perantara” dalam berkomunikasi dengan Allah karena sudah mengenal Dzat dan SifatNya.

Balas
staff
12 Maret 2011 1:58 am
Balasan ke  HanyaDebuSemesta

~
Saudara di atas bukan buta sejak muda, melainkan sewaktu kesaksian ini ditulis, Saudara di atas sudah mengalami buta karena usia tua.

Saudara di atas adalah Sheikh, dan dia mengatakan bahwa kita tetap membutuhkan seorang perantara untuk mencapai Allah. Dan perantara itu adalah Isa Al-Masih. Mengapa? Karena amal perbuatan kita tidak mampu menyelamatkan kita.

Bersumber dari Jabir, beliau bersabda: Aku mendengar nabi bersabda: “Tak seorangpun di antara kalian dimasukkan oleh amalnya ke dalam surga dan tidak pula diselamatkan dari neraka, begitu pula aku, kecuali dengan rahmat dari Allah.” (Hadits Shohih Muslim).

Bandingkanlah dengan:

Mengenai Isa Al-Masih, “Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal ini itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (Qs 19:20-21).
~
CA

Balas
daniel
4 Januari 2011 10:13 am

*
Sufi yang Muqarabbin sudah pasti bersatu dengan Yang Maha Kasih dan Kebahagiaan Sejati.

Mengapa mencari “derajat” yang lebih bawah?

Balas
staff
12 Maret 2011 2:01 am
Balasan ke  daniel

~
Saudaraku, Isa Al-Masih bukan ‘derajat’ yang lebih bawah. Penghormatan dan pengagungan terhadap Isa Al-Masih di dalam kitab suci adalah sangat besar, bahkan jauh melebihi semua nabi, siapapun dia.

Saudara di atas adalah Sheikh dari golongan Sufi, dan dia mengatakan bahwa kita tetap membutuhkan seorang perantara untuk mencapai Allah. Dan perantara itu adalah Isa Al-Masih. Mengapa? Karena amal perbuatan kita tidak mampu menyelamatkan kita.

Bersumber dari Jabir, beliau bersabda: Aku mendengar nabi bersabda: “Tak seorangpun di antara kalian dimasukkan oleh amalnya ke dalam surga dan tidak pula diselamatkan dari neraka, begitu pula aku, kecuali dengan rahmat dari Allah.” (Hadits Shohih Muslim).

Bandingkanlah dengan:

Mengenai Isa Al-Masih, “Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal ini itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (Qs 19:20-21).
~
CA

Balas
Jesus Gondrong
26 Februari 2011 2:27 pm

*
Mungkinkah membaca 12 bab hanya dalam waktu sebentar ? tidak masuk diakal. Apalagi dia adalah seorang yang buta.

Balas
staff
12 Maret 2011 2:05 am
Balasan ke  Jesus Gondrong

~
Saudara di atas bukan buta sejak lahir, namun sewaktu kesaksian ini ditulis, dia sudah mengalami kebutaan karena usia tua.

Saudara di atas adalah Sheikh, dan dia adalah orang yang cukup pintar. Dua belas bab tidaklah terlalu banyak. Itu hanya sekitar 250 ayat saja.
~
CA

Balas
salomon
17 April 2013 11:07 am

*
Seseorang yang mengetahui itu adalah kitab suci pasti dia akan senang membacanya, kecuali dalam hatinya ada iblis dan kala itu dia merasa suka cita. Akan tetapi perlulah diselidiki bahwa kitab suci Tuhan dari Taurat, Zabur, dan Injil sudah mengalami perubahan bahwa imam-imam Taurat ada merubah isinya.

Begitu juga imam-imam Kristen mengikuti jejak mereka. Kalaulah sufi itu tahu kabar gembira itu, maka hendaknyalah dia mawas diri dan tidak langsung membenarkannya karena memang kitab itu dari Allah tetapi tetap sudah dirubah. Dengan kebodohan yang dimilikinya maka dia menerima begitu saja, alangkah konyolnya langkah mereka yang tidak mengetahui berita tersebut.

Balas
staff
18 April 2013 7:06 am
Balasan ke  salomon

~
Saudara Salomon,

Kami tidak melihat kebodohan pada orang sufi yang memuat kesaksian di atas. Justru kami melihat bahwa dia telah diberi hikmat oleh Allah untuk mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Dia tidak ingin mempunyai iman yang buta, yang hanya menerima begitu saja perkataan orang lain tanpa menyelidiki kebenarannya.

Saudara mengatakan bahwa Taurat, Zabur, dan Injil sudah mengalami perubahan. Pertanyaan kami, kapan tepatnya kitab-kitab tersebut dirubah, apakah sebelum atau sesudah zaman Muhammad?

Kami sudah berkali-kali menanyakan hal ini kepada teman-teman Muslim, tetapi mereka tidak dapat memberi penjelasan. Mungkin saudara Salomon dapat membantu menjelaskannya.
~
SO

Balas
semuel bandaso
22 Oktober 2013 9:08 pm

*
Marilah kita hidup berdampingan, tidak saling mencari kesalahan aliran/agama /yang menyebarkan, yang kita anut. Yang jelas kita semua akan mati dan akan mempertanggung-jawabkan kepercayaan kita melelalui kitab Al-Quran/Injil. Dan di akhir dunia ini/kiamat akan datang seorang yang akan mengadili kita sesuai dengan pelanggara yg kita buat.

Marilah kita memohon ampun akan dosa-dosa kita dan tidak perlu mendoakan orang yang sudah mati mendahului kita. Karena orang yang sudah mati di tangan Tuhan. Kita manusia biasa tidak dapat berbuat apa-apa lagi untuk keselamtannya.

Dia datang mencari orang yang sesat dan wajar kalau Dia menampakan diri-Nya sebagai bayang-bayang kepada orang yang sesat. Dia adalah Gembala yang baik, jika seekor domba-Nya hilang maka Dia akan meninggalkan yang 99 dan mencari yang hilang. Dan bila menemukanya, Dia akan menggendong kembali membawa kepada yang lain. Tak satupun domba-Nya akan dibiarkan hilang.

Dia tidak minta untuk didoakan akan keselamtan-Nya, karena di dalam Dia ada keselamatan. Alkitab tidak mengatakan Dia gondrong, wajar kalau dahulu manusia gondrong karena waktu itu belum ada gunting untuk cukur rambut/zaman batu. Begitu juga dengan janggut yang panjang.

Balas
staff
15 Desember 2016 12:53 am
Balasan ke  semuel bandaso

*
Saudara Semuel,

Kami senang dengan ajakan saudara untuk hidup berdampingan secara damai. Sebab ajakan tersebut merupakan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Dengan mengikuti ajaran tersebut, maka kita telah menaati perintah Isa Al-Masih. Terimakasih saudara Semuel.
~
Solihin

Balas
made manis
10 Desember 2013 7:02 am

~
Sungguh membuat hati saya pribadi menjadi lebih bertumbuh di dalam mengimani Tuhan Jesus Kristus sebagai Juruselamat saya. Dan yang akan memberikan jaminan sorga-Nya kepada setiap yang percaya kepada-Nya. Amin.

Balas
staff
15 Desember 2016 12:55 am
Balasan ke  made manis

~
Saudara Made,

Menyadari sebagai orang berdosa akan membuat kita sangat bersyukur kepada Allah yang telah rela datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini merupakan rahmat Allah yang tak terkira. Kami berharap banyak orang akan mengalami dan menyadari hal yang sama seperti saudara. Terimakasih saudara untuk komentar saudara.
~
Solihin

Balas
Mochammed
8 Januari 2014 4:24 pm

~
Dear staff IDI,

Ada yg ingin saya tanyakan. Setahu saya untuk membaca kitab suci Nasrani harus mengetahui kristologi, karena yang saya tahu kitab suci Nasrani dibuat bukan dengan bahasa sehari-hari namun dibuat dengan bahasa bahasa perumpamaan. Mohon dijelaskan permasalahan tersebut. Jika di sana tidak ada kitab suci Nasrani. Bagaimana orang tersebut bisa memahaminya. Atau sebenarnya ilmu kristologi tidak diperlukan lagi untuk memahami kitab suci Nasrani.

Jangan mengatakan orang tersebut memahaminya dari hati. Karena dalamnya hati hanya Allah SWT yang tahu, isi hati orang tersebut kotor atau bersih, sehingga kita tidak akan pernah apa yang dialami orang tersebut pertobatan atau pengkhianatan terhadap ajaran yang benar.

Balas
staff
23 Juni 2014 3:41 am
Balasan ke  Mochammed

~
Salam Sdr. Mochammed,

Dalam memahami Alkitab tidak harus belajar tentang kristologi dahulu. Hanya berdoa meminta pimpinan Roh Kudus dan membacanya dengan teliti. Allah yang akan menyingkapkan segala yang terselubung, bahkan yang tidak kita pahami.

Dahulu saya juga mengalami kebingungan ketika membaca ALkitab, tetapi saya berdosa dan meminta agar Allah yang membimbing saya secara langsung. saya membaca dengan seksama dan syukur kepada Tuhan, Dia memberikan pengertian baru bagi saya.

Kitab Ratapan 3:22-23 “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”
~
Salma
:

Balas
Pengamat
19 Oktober 2014 12:41 am

~
Inti dari semua kisah kesaksian yang saya baca adalah: Orang-orang yang menjadi pengikut Yesus bertemu dengan Yesus.

To: Umat Nasrani,

Jujurlah pada diri sendiri. Anda melihat gambar Yesus, kemudian bertemu dengan dia dalam ‘khayalan’ anda. Atau anda memang bertemu Yesus kemudian menggambarnya? Kalau tidak mau dikatakan bahwa anda adalah orang-orang yang mengalami semacam gangguan jiwa atau ‘Schizoprenia’?

Balas
staff
21 Oktober 2014 8:03 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Apakah saudara sudah membaca dengan teliti kesaksian di atas? Indah, bukan? Setiap orang yang berjumpa dengan Isa Al-Masih mengalami sesuatu yang beda yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dan harapan kami adalah saudara pun akan mengalami perjumpaan yang sama dengan Isa Al-Masih. Kami tidak tahu kapan. Tetapi bila Isa Al-Masih menghendaki, maka Dia akan mengunjungi saudara. Nantikanlah Isa Al-Masih berkunjung dalam kehidupan saudara.
~
Solihin

Balas
Pengamat
21 Oktober 2014 1:05 pm

~
Saudara Staff Isa dan Islam,

Batas antara khayal dan Tuhan itu sangat tipis! Baru-baru ini ada penemuan yang mengarah kepada gambaran yang real tentang Yesus. Yesus digambarkan tidak berjanggut, tapi klimis dan berambut keriting. Sadarkah anda, bahwa gambaran anda tentang Yesus selama ini hanyalah khayalan! Tuhan sejati tidak perlu gambaran karena alam semesta ini adalah gambaran kekuasaan Tuhan itu sendiri.

Balas
staff
23 Oktober 2014 3:20 am
Balasan ke  Pengamat

~
Saudara Pengamat,

Kami menghargai pendapat saudara. Jelas, kesaksian di atas bukan khayalan. Sebab bila seseorang mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Isa Al-Masih, maka ia akan merasakan damai sejahtera dan sukacita yang tak terkatakan. Hal ini tidak dijumpai dengan orang yang mengkhayal. Kami kira perbedaan itu sangat jelas. Karena kami tahu dan mengalami perjumpaan dengan Isa Al-Masih. Dan kami tidak berkhayal.
~
Solihin

Balas
sufi banget
3 April 2015 2:32 pm

~
Setiap orang yang menempuh jalan sufi pasti akan mengalami kejadian seperti cerita di atas. Ada yang lulus jadi sufi, ada yang sesat. Sufi dalam cerita di atas termasuk sufi gagal.

Balas
staff
30 April 2015 9:39 am
Balasan ke  sufi banget

~
Saudara sufu banget,

Sehebat apapun, kaum sufi tetaplah manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan dan tidak luput dari dosa. Karena itu mereka pun bisa saja menyadari akan dosanya dan mulai mencari kebenaran yang sesungguhnya.
~
NN

Balas
usil
6 April 2015 2:22 pm

~
To domba Paulus,

Sufi adalah seseorang yang sudah mencapai maqam tertinggi (hakikat) dalam hubungannya dengan Tuhan. Mereka sudah mengenal Tuhan melalui terbukanya mata hati. Itulah yang disebut “Makrifat”. Bagaimana mungkin seseorang yang sudah mencapai tingkatan tersebut bisa “turun derajat” sehingga percaya kepada Tuhannya manusia yang buta mata hati karena hanya percaya kepadaTuhan yang dapat dilihat dengan mata telanjang(Yesus)?.Bukti bahwa kisah ini hanya bualan kalian semata.

Balas
staff
21 April 2015 9:34 am
Balasan ke  usil

~
Saudara Usil,

Kisah kesaksian pertobatan orang sufi diatas adalah kisah nyata. Semua kesaksian di situs ini adalah asli kisah nyata perjumpaan akan kebenaran. Saya setuju dengan saudara bahwa orang sufi telah mencapai tingkat tinggi dalam iman islami. Dan kenyataannya justru di tingkat tinggi itulah mereka menemukan kebenaran dan keselamatan melalui Isa Al-Masih.

Rahasia ini besar. Isa Al-Masih berkata “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Surat Wahyu 22:13).
~
NN

Balas
Usil
22 April 2015 2:14 pm

~
Al Ghozali, Rabiah Al Wadawiah, Syekh Siti Jenar, Al Halaj, Jalaludin Rumi hingga para wali dalam walisongo adalah orang orang sufi yang terkenal. Tidak pernah ada sejarahnya mereka mempertuhankan Yesus. Yesus itu Tuhannya, manusia yang buta mata hati karena hanya percaya kepada Tuhan yang dapat dilihat dengan mata fisik(Yesus).

Para sufi itu adalah mereka yang sudah mencapai tingkatan Makrifat (terbukanya mata hati). Mata hati itulah yang dapat melihat Tuhan yang nyata, Allah pencipta alam semesta. Jadi sudahilah kebohongan kalian wahai kaum yang buta mata hati.

Balas
staff
26 Juni 2015 9:15 am
Balasan ke  Usil

~
Saudara Usil,

Sheikh Wazzani adalah seorang Sufi Muslim dari Afrika Utara. In adalah kisah nyata yang berasal dari pengalaman pribadinya.

Setinggi apapun tingkatan seorang sufi, tetapi tidak akan bisa menandingi kuasa Allah. Jika Allah berkehendak menyatakan kebenaran, maka tidak akan ada yang dapat mencegahnya. Ada banyak sekali sufi, tetapi Sheikh Wazzani mau membuka hatinya untuk melihat kebenaran. Karena itulah ia dapat menemukan kebenaran yang sejati setelah bertemu dengan Isa Al-Masih.
~
Noni

Balas
Netral
22 April 2015 8:55 pm

~
To sdr.Usil,

Komentar saudara mungkin bisa sedikit dikoreksi. Kaum sufi adalah kaum yang sudah dapat membaca ayat-ayat Tuhan yang ada di alam semesta. Sebagai hakikat Al-Quran, yang tidak dapat dibaca dengan mata fisik karena hanya dapat dibaca oleh mereka yang sudah terbuka mata hatinya. Itulah yang disebut Makrifat.

Bagaimana mungkin dalam tingkatan yang paling tinggi tersebut (yang disebut hakikat), mereka bisa ‘turun derajat’ dan percaya kepada Alkitab, Kitabnya manusia dalam tingkatan yang paling rendah? Manusia yang hanya percaya kepada sesuatu yang dapat dibaca secara fisik (ayat-ayat Alkitab) disebabkan mereka buta mata hati dan tidak dapat membaca ayat-ayat Tuhan yang ada di alam semesta?Bukti bahwa kisah tersebut di atas hanyalah sebuah bualan.

Balas
staff
26 Juni 2015 9:24 am
Balasan ke  Netral

~
Saudara Netral,

Setinggi apapun tingkatan sufi, bukankah seorang sufi tetaplah manusia biasa? Allah sangat mahakuasa. Tidak ada yang mustahil bagi Allah jika Ia berkehendak, termasuk membuka hati dan pikiran sufi tersebut. Saat seseorang menemukan kebenaran yang sejati, ia tidak lagi melihat siapa dirinya. Ia meninggalkan semua kesombongannya dan menyadari bahwa ia hanyalah manusia biasa.

Semua cerita di atas adalah fakta dan kisah nyata. Tidak ada gunanya bagi kami mengarang cerita yang bukan kebenaran.
~
Noni

Balas
kambing
9 Mei 2015 5:30 am

~
Darimana kalian tahu kalau yang di atas itu orang sufi? Aku tidak mau menceritakan kisah di atas. Saya mau menceritakan tentang anda saja. Katakan dimana rumah anda. Biar kami memperjuangkan apa yang menurut kami kebenaran dan silahkan perjuangan apa yang menurut anda benar. Kalau anda mundur tidak berani, lebih baik stop untuk buat kisah porno seperti di atas.

Balas
staff
26 Juni 2015 9:30 am
Balasan ke  kambing

~
Saudara Kambing,

Apa yang kami tuliskan di atas memiliki sumber yang terpercaya saudaraku. Kami tidak memaksa orang lain untuk menerima cerita di atas. Kami hanya ingin menyampaikan pengalaman nyata seseorang yang menemukan kebenaran dan keselamatan dalam Isa Al-Masih.

Apakah saudara telah menemukan jalan keselamatan menuju sorga kelak?
~
Noni

Balas
βiαnɡkαlα
4 Oktober 2016 9:09 am

~
Tαndα Allαh yang Benαr dαn ilαh pαlsu:
1. Firmαn Allαh yang Benαr αtαs kehendαk-Nyα sendiri: Yesαyα 40:14, “…siαpα yαng mengαjαr TUHAN…dαn memberi Diα petunjuk supαyα Iα bertindαk…”

2. Firmαn ilαh pαlsu timbul αtαs pemikirαn mαnusiα: Mαtius 16:23, “…Iblis…memikirkαn αpα…yαng dipikirkαn mαnusiα.” Dαri Anαs bin Mαlik rα, Umαr bin Khαttαb berkαtα: “Akulαh yαng mengαjαr tuhαn dαn memberi Diα petunjuk tentαng mαqαm Ibrαhim sebαgαi tempαt shαlαt dαn tentαng Hijαb. Iαpun bertindαk menurunkαn Qs 2:125 dαn Qs 33:59.” (HR.Ahmαd,152). Ilαh Islαm sαmα seperti Iblis memikirkαn αpα yang dipikirkαn mαnusiα. Iblis bisa mengaku sebagai Allah pencipta semesta alam, tapi ada tanda-tanda tertentu yang membuktikan kalau dia bukan Allah.

Balas
staff
13 Desember 2016 12:53 pm
Balasan ke  βiαnɡkαlα

~
Saudara Biangkala,

Di samping yang saudara sampaikan, perbedaan paling mendasar adalah Allah memberikan damai sejati dalam hati manusia sehingga manusia menyadari bahwa Allah mengasihinya. Bukankah ini yang tidak dapat diberikan Iblis kepada manusia? Terimakasih saudara Biangkala untuk uraian saudara. Kiranya ini menjadi masukan bagi pengunjung situs ini.
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut
  • Kesaksian dari Kalimantan Barat: Mencari Petunjuk Allah
  • Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam
  • Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)
  • Kesaksian Wanita Kristen Menikah Beda Agama

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz