Si Anu, protagonis kisah seorang anak yatim inspiratif ini, menempatkan enam bayi di depan tamu. Dia gadis yatim Korea berumur delapan tahun. Tugasnya menyiapkan bayi-bayi panti asuhan untuk pemeriksaan calon orang tua yang mungkin akan mengadopsi mereka. Karena latar-belakang dan kondisinya, Si Anu tidak pernah menduga ia sendiri mungkin akan diadopsi.
Pasangan suami-isteri, orang Barat yang sungguh berbadan besar, berdiri di depannya. Si pria mengambil dan menggendong enam bayi berganti-gantian. Akhirnya ia berlutut di depan Si Anu. Dengan lembut ia menaruh tangannya pada pipi Si Anu. Si Anu sekaligus terharu dan terkejut. Tidak tahu bagaimana memberi respon. Dia meludahi pria itu.
Kisah Seorang Anak (Si Anu) Menjadi Yatim
Dalam cerita inspiratif ini kami menamakannya “Si Anu” karena sebelum berumur tujuh tahun ia tidak mempunyai nama. Ayahnya tentara asing yang meninggalkan Korea tanpa menikahi ibunya. Jadi Si Anu anak haram, tanpa ayah (bastar) dan tanpa nama. Di Korea nama anak selalu berasal dari ayahnya. (Jika Anda kenal seseorang yang lahir diluar nikah, bagikan kisahnya di email ini.)
Pada umur lima tahun ibunya terpaksa meninggalkan dia sendirian di stasiun rel kereta api jauh dari rumah. Sejak itu, ia tidak pernah melihat ibunya lagi.
Karena ayahnya orang asing, ia menerima panggilan togee. Ini satu ejekan, panggilan paling kasar dan jelek untuk anak Korea blasteran. Inilah satu-satunya namanya selama beberapa tahun.
Cara Si Anu Mencari Makan
Karena baru berumur lima tahun, ia sangat bingung dan terus berusaha mencari ibunya. Ia mengikuti rel kereta api menuju rumahnya, tetapi gagal. Saat itu bulan Mei. Jadi, dia dapat tidur di ladang bersama anak-anak tunawisma yang lain. Dari mereka, ia mulai belajar bagaimana cara mencuri sayur dari kebun petani untuk dimakan. Kadang-kadang ia juga makan berbagai macam rumput.
Ia juga belajar makan belalang dan tikus. Suatu malam ia mendekati tempat penyembelihan ternak. Di sana ia menemukan ekor babi dan beberapa tulang lembu dan ia makan.
Sesekali seorang petani meminta ia membantu menanam padi. Sore harinya dia mendapat upah semangkok sup hangat.
Tempat Tidurnya
Pada musim panas Si Anu tidur di ladang. Pada dua musim dingin ia mencari lubang rubah yang cukup besar. Ia memasukkan rumput ke dalamnya dan tidur di sana. Bila terlalu dingin ia mencari pintu dapur rumah yang tidak terkunci. Malam hari tidur di sana. (Di desa Korea, dapur terpisah dari rumah.)
Penderitaan dari Tangan Masyarakat
Karena ia togee (darah campuran) dan juga sering mencuri dari petani, masyarakat sangat membenci dia. Walau umurnya hanya lima-enam tahun, mereka memukul dia dengan bambu serta mengusir dia dari kampung.
Satu waktu mereka mengikat dia pada kincir air yang berputar. Di lain waktu, melemparkannya ke dalam sumur. Untung dua kali orang datang secara rahasia, menyelamatkan dia serta menyuruh dia segera meninggalkan desa.
Selama tinggal sendirian ia tidak pernah berpikir mengenai adopsi atau panti asuhan. Ia tidak tahu dua kata atau konsep itu. Ia hanya berfokus pada satu hal, mencari makanan.
Si Anu Masuk Kota
Sesudah dua tahun di pedesaan, ia tiba di kota Daejeon. Sekelompok anak-anak yatim mengundang dia untuk tinggal bersama di bawah kolong jembatan.
Ia merasa senang sekali, karena untuk kali pertama ia mempunyai keluarga walau hanya anak-anak yatim lain. Sayang, sesudah beberapa bulan terjadi wabah menular. Akibatnya semua anak-anak yatim itu meninggalkan kolong jembatan.
Pada waktu pergi Si Anu mencuri semangka dari kereta petani. Beberapa petani menangkap dia dan melemparkannya ke tempat sampah yang ditempati banyak tikus besar dan ganas.
Perawat Menjadi Penyelamat
Pada waktu yang bersamaan, seorang perawat dari Swedia lewat. Ia mendengar tangisan dan teriakan Si Anu. Ia berhenti, terpaku. Dalam hatinya ia mendengar suara Allah, “Anak itu punya Saya” (“She is mine!”).
Perawat itu langsung berpaling, naik ke tempat sampah, mendekati Si Anu dan membawanya pulang ke klinik. Sesudah sembuh dari penyakit menular, mereka memasukkannya ke panti asuhan.
Ketakutan karena Meludahi Tamu
Karena tindakan kasar meludahi pria asing, Si Anu yakin pimpinan akan mengeluarkan dia dari panti asuhan. Jelas ia menjadi sangat takut dan sedih.
Besoknya pimpinan memanggil Si Anu ke kantor. Ia pergi dengan gemetar. Ternyata pria yang diludahinya bersama isterinya duduk di sana. Pemimpin panti asuhan berkata, Si Anu akan pergi bersama mereka.
Isteri pria itu mengantar Si Anu ke kamar lain dan mendandaninya dengan baju baru yang bagus. Mereka memegang tangannya dan membawanya pulang ke rumah mereka.
Pembantu di Rumah Orang Asing
Sering anak seumur Si Anu menjadi pembantu rumah tangga.
Si Anu tidak keberatan menjadi pembantu di rumah orang asing. Lebih baik dari pada tidur di gua rubah di desa, di kolong jembatan atau bahkan tinggal di panti asuhan.
Malam Pertama di Rumah Orang Asing
Sore itu Si Anu duduk di meja makan dengan mereka. Selesai makan, isterinya memandikan Si Anu dengan air hangat. Ia menunjukkan tempat tidurnya di kamar yang sama dengan mereka. Mereka juga memberi dia nama baru, Stephanie.
Si Anu terus bingung mengapa ia belum menerima penjelasan mengenai tugasnya sebagai pembantu. Ia sungguh takut mereka akan mengembalikannya ke panti asuhan bila ia tidak menjalankan tugas-tugas pembantu seperti semestinya.
Si Anu (Stephanie) Mendapat Informasi yang Membingungkan
Beberapa hari kemudian Stephanie main di luar rumah dan bertemu dengan tetangga. Ia menjelaskan bahwa ia sudah tinggal beberapa hari dengan keluarga barunya. Ia mengatakan bingung karena, sebagai pembantu, ia masih belum menerima penjelasan tugasnya.
Tetangganya terharu. “Stephanie, kamu bukan pembantu mereka! Mereka sudah mengadopsi kamu! Mereka menjadi orang-tuamu, ayah dan ibu kamu!”
Reaksinya pada Berita Aneh
Stephanie terkejut! Tambah bingung! Ia berlari pulang ke rumah.
Terharu dan penuh emosi ia mengatakan pada dirinya, “Sungguhkah saya anak mereka? Sungguhkah saya mempunyai orang-tua?”
Itulah sebabnya mereka memberi saya rok baru! Itulah sebabnya mereka memberi saya nama baru! Itulah sebabnya saya duduk di meja makan dengan mereka! Itulah sebabnya ibu memandikan saya! Itulah sebabnya saya tidur sekamar dengan mereka! Itulah sebabnya mereka tidak memperlakukan saya sebagai pembantu!
Ini luar biasa! Saya seorang togee, bastar, pencuri yang meludahi mereka. Saya yang kotor, kurus, jelek sekali tapi mereka mengingini saya bukan sebagai pembantu tetapi sebagai anaknya sendiri!!!
Apa yang Melepaskan Stephanie dari Ketakutan?
Selama Si Anu menganggap dirinya pembantu, ia mempunyai hubungan bisnis dengan keluarga barunya. Ia hidup cemas dan gelisah. Ia takut mereka akan mengeluarkan dia dari rumah jika tidak mengerjakan tugasnya.
Sesudah ia sadar bahwa ia anak mereka, kegelisahan dan ketakutan hilang!!
Aplikasi dari Kisah Seorang Anak Yatim Bagi Para Mukmin
Jika kita bersandar pada amal sebagai jalan berkenan pada Allah, kita seperti Si Anu saat menganggap dirinya pembantu rumah tangga. Kita akan sering ragu-ragu, apakah amal cukup. Apakah Allah akan mengijinkan kita masuk surga?
Si Anu hidup gelisah karena yakin bila tidak bekerja, tidak menjadi pembantu yang baik, ia akan dikeluarkan dari rumah. Kegelisahannya hilang, sesudah ia tahu dirinya anak angkat.
Apabila kita menjadi “anak” Allah, kita tidak hidup gelisah lagi mengenai nasib kekal kita. Kita tidak takut lagi apakah Allah akan menolak kita. (Jika Anda merasa tidak yakin akan masuk surga, email kami.)
Cara Menjadi “Anak Angkat” Allah
Dengan percaya pada Isa Al-Masih sebagai Juruselamat kita menjadi “anak” Allah. Akibat janji suci ini menjadi pegangan kita: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes, 10:28).
Anda dapat menjadi Anak Allah hari ini, sehingga pasti masuk surga!
Cerita inspiratif anak yatim ini adalah kisah nyata. (Stephanie dengan keluarga pindah ke Amerika dimana ia dibesarkan. Sesudah dewasa dan menikah namanya menjadi Stephanie Fast. Cerita inspiratif ini diambil dari buku “She is Mine,” karangan Stephanie Fast. Di YouTube kita dapat mendengarkan beberapa ceramahnya dalam Bahasa Inggris mengenai hidupnya dan pekerjaannya menolong anak yatim piatu.)
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah kisah inspiratif ini mengingatkan Saudara akan seorang anak yatim kenalan saudara yang diangkat menjadi anak sah satu keluarga? Bagikan secara singkat bagaimana perasaannya!
- Menurut Saudara apakah keuntungan-keuntungan menjadi anak angkat daripada hanya menjadi pembantu di rumah seseorang?
- Mengapa menjadi anak Allah daripada menjadi budak (pembantu) Allah lebih memuliakan kasih dan kebaikan Allah pada manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Kisah Seorang Anak Yatim Inspiratif Bagi Muslim dan Nasrani” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Budak Allah atau Anak Allah, Mana yang Lebih Baik?
- Lebih Baik Hidup Sebagai Anak atau Hamba Allah?
- Keselamatan dalam Al-Quran dan Injil
- Dapatkah Amal Ibadah Menyelamatkan Orang Islam?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].