Proses kehidupan saya dalam mencari petunjuk Allah tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, berikut kisahnya.
Saya dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga Islam. Sejak usia delapan tahun saya belajar mengaji dan membaca Al-Quran. Pengalaman ini membuat saya fanatik terhadap agama saya. Saya sangat aktif dalam beribadah, bahkan dengan sungguh-sungguh saya mengajak dan menasihati teman-teman sebaya untuk tetap mempertahankan agamanya. Saya mengatakan kepada teman-teman kemanapun dan dimanapun tidak boleh meninggalkan agama Islam.
Perjalanan tanpa tujuanSetelah saya tamat dari SMA tahun 1983 di Bojonegoro, saya mulai memikirkan arti hidup ini. Saya merasa tidak ada arah dan tujuan kemana saya harus melangkah. Saya merasa kosong, meskipun masyarakat sekitar menganggap saya orang baik. Dalam pergumulan yang berat, saya mengambil keputusan untuk pergi dari rumah tanpa setahu dan seijin orang tua. Kepergian saya tidak mempunyai arah dan tujuan yang pasti.
Saya meninggalkan Bojonegoro menuju Semarang terus diantar tukang becak ke pelabuhan. Bertepatan pada hari itu ada kapal laut yang akan berangkat ke Pontianak. Saya mendaftarkan diri untuk ikut perjalanan yang ditempuh selama tiga hari tiga malam. Ditengah-tengah perjalanan saya semakin bingung, kemana saya harus pergi sesudah tiba di Pontianak. Salah seorang penumpang kapal yang berasal dari Banyuwangi menawarkan diri mengajak saya untuk bersamanya. Setelah saya pikirkan dan memutuskan, akhirnya saya menerima tawaran tersebut dan mengikutinya ke Sintang, Kalimantan Barat.
Saya semakin bingung. Dalam kebingungan saya sehari-hari tinggal di mesjid membaca surat Yasin dan shalat tahajub (Shalat pada malam hari) untuk mencari petunjuk Allah.
Menemukan Juruselamat
Pada minggu pagi saya berjalan dan melihat sekumpulan anak yang dipimpin oleh seorang bapak. Bapak tersebut menyapa saya dengan lembut dan saya mendekati beliau. Ia bertanya kepada saya apakah pernah ke gereja? Dengan spontan saya menjawab bahwa saya orang Islam. Saat itu kami tidak banyak berbincang oleh karena beliau mempunyai acara mengajar anak-anak gereja. Tetapi sebelum pergi beliau mengatakan, “Nanti sore datang kesini, ya?” Akhirnya saya berkunjung dan beliau menjelaskan tentang Isa Al-Masih kepada saya. Namun sulit bagi saya untuk percaya oleh karena sejak kecil saya telah bertemu dengan orang Kristen dan tidak suka dengan mereka. Ada ajaran yang sudah sungguh-sungguh meresap hidup saya, yang bunyinya demikian: Allah itu Esa tidak beranak dan tidak diperanakkan. Maka saya sulit untuk percaya kepada Isa Al-Masih.
Dengan setia teman baru ini mengunjungi saya bahkan menawarkan untuk menginap di rumahnya dan saya mengambil keputusan untuk tinggal di rumahnya selama satu minggu.
Pada suatu hari saya bangun pukul 04:00 pagi. Saya minta agar ayat-ayat dari Kitab Injil, yaitu Injil, Rasul Yohanes 1:1; 9:14; 14:6 dan Injil, Kisah Rasul-Rasul. 16:31, dijelaskan kepada saya. Ayat-ayat itu menekankan bahwa Isa Al-Masih adalah Juruselamat kita. Pagi itu juga saya menangis dan mengambil keputusan untuk menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi.
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kesaksian dari Kalimantan Barat: Mencari Petunjuk Allah”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
*
Dia asalnya beragama Islam (perempuan?) tahu mengaji tetapi tak tahu apa kandungan Al-Quran dan ajaran Islam. Kemudian dia merayu-rayu tanpa tujuan dan dengan mudah dipengaruhi oleh agama lain
~
Saudara di atas adalah orang yang mencari kebenaran. Dia adalah orang yang tekun beragama dan bahkan seorang yang fanatik pada awalnya. Saudara di atas bukan orang yang mudah terbujuk rayu. Dia selalu membaca surat Yasin dan shalat tahajub untuk mencari petunjuk Allah, tetapi tetap tidak menemukan.
Apakah Saudara sudah menemukan petunjuk dari Allah mengenai kepastian keselamatan? Ataukah Saudara juga ragu-ragu suatu saat nanti, ke mana Saudara akan melangkah, sorga atau neraka?
Jika Saudara belum memastikan ke mana saudara akan melangkah setelah kematian nanti, kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya hari ini Saudara boleh menemukan rahmat dan karunia dari-Nya.
~
CA
~
Murtad wajib masuk neraka. Web Isa dan Islam ini berbahaya, FPI indonesia.
~
Salam Sdr. Graha,
Kami menyampaikan terimakasih untuk pemaparan saudara.
Neraka adalah tempat di mana seseorang tidak percaya atas keselamatan yang telah Allah sediakan melalui kedatangannya ke dunia dalam Pribadi Isa Al-Masih. Sebab setiap orang yang tidak percaya kepada Isa Al-Masih tidak mendapat dalam kerajaan sora, bukan begitu?
Jelas, jika saudara hendak merasakan kasih Allah silakan ambil keputusan untu mempercayakan hidup saudara kepada Isa Al-Masih. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:().
~
Salma.
~
Saya meragukan kesaksian ini karena satu hal, yaitu tentang shalat tahajub. Dalam Islam, tidak ada yang namanya shalat tahajub, yang ada itu namanya shalat tahajjud.
~
Saudara Muhtarma,
Kami setuju dengan saudara mengenai hal itu. Dan menurut kami, itu adalah kesalahan pengetikan. Kiranya saudara memaklumi hal ini. Oh ya, bukankah sangat menyentuh kesaksian di atas. Akhirnya ia menemukan Juruselamat yaitu Isa Al-Masih yang menyelamatkan dirinya dari dosa. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan saudara? Yakinkah saudara selamat di akhirat? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Semoga Tuhan Yesus memberi hidayah keselamatan bagi siapa saja yang mempercayai-Nya sebagai Juruselamat dari Allah.
~
Saudara Agghy,
Terimakasih untuk doa yang saudara panjatkan. Kami pun berharap demikian bahwa akan banyak orang yang percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat sehingga keselamatan dapat dinikmati oleh seluruh bangsa.
~
Solihin
~
Syukur puji Tuhan. Hanya di dalam Yesus kita memperoleh keselamatan abadi. Haleluyah.
~
Saudara Treacie,
Kami sangat bersyukur dan bersukacita bagi saudara yang telah menemukan keselamatan kekal. Anugerah yang sangat besar karena Allah sendiri telah menyediakan jalan keselamatan bagi umat-Nya, yaitu melalui pengorbanan Isa Al-Masih. Allah telah menjadi serupa dengan manusia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.
“Sekalipun Ia [Isa Al-Masih] bersifat ilahi, kesetaraan-Nya dengan Allah itu tidak dianggap-Nya sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Tetapi sebaliknya, Ia melepaskan semuanya, menempatkan diri sebagai seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia, dan sementara Ia ada dalam ke-adaan sebagai manusia, Ia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib” (Injil, Surat Filipi 2:6-8).
~
Noni
~
Puji Tuhan Yesus. Hanya Dia jalan dan keselamatan. Amin.
~
Saudara Antonieta,
Tepat sekali saudara bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan keselamatan. Sebab Dia yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan manusia, kecuali. Dan Isa Al-Masih telah membuktikannya.
~
Solihin
~
Tanda lainnya:
Qs 17:59, “…Dαn Kαmi tidαk memberi tαndα itu melαinkαn untuk menαkuti.”
Qs 8:12, “…Aku jαtuhkαn rαsα ketαkutαn…”
Qs 3:175, “…syαitαn γαnɡ menαkut-nαkuti…”
Islαm merubαh mindset orαng Islαm dαri siαng kepαdα mαlαm, dαri terαng kepαdα kegelαpαn. Qs 36:37, “…Tαndα bαgi merekα αdαlαh mαlαm; Kαmi tαnggαlkαn siαng dαri mαlαm…sertα-mertα merekα dαlαm kegelαpαn,” Dαri Abu Hurαirαh rα, sαw bersαbdα: “Ilαh kitα turun ke duniα setiαp mαlαm.” (HR.Bukhαri,6940) Ǫs 17:1, Ιlαɧ Islαm, γαnɡ telαh memperjαlαnkαn hαmbα-Nγα ραdα sυαtυ mαlαm. Dαri Jαbir bin Abdullαh rα, sαw bersαbdα: “Syαitαn berkeliαrαn setiαp mαlαm.” (HR. Bukhαri,5192). Yohαnes 11:9-10, “Jαwαb Yesus:…berjαlαn pαdα mαlαm hαri…terαng tidαk αdα di dαlαm dirinyα.”
~
Saudara Biangkala,
Isa Al-Masih menyatakan hal yang kontras dari uraian saudara bahwa Isa Al-Masih adalah terang dunia (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Kegelapan tidak akan dapat tahan di hadapan terang. Karena itu, kebenaran pasti akan terungkap seiring dengan terang yang bersinar. Terimakasih saudara Biangkala.
~
Solihin
~
Tidak benar web ini. Kalau anda Kristen untuk apa ngetwit keajaiban puasa dll? Provokasi supaya masuk agama anda dengan berkedok Islam.
~
Saudara Rahmah,
Kami tidak mengerti apa yang saudara sampaikan. Membagikan sebuah kesaksian orang yang telah menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat, mengapa disebut sebagai penistaan agama. Bagian mana yang dinistakan? Adakah kesaksian di atas menghina Islam? Kami berharap saudara lebih dewasa dalam cara berpikir dan tidak menjadi kanak-kanak dalam pemikiran saudara. Terimakasih saudara Rahmah.
~
Solihin
~
Semoga kisah yang “katanya” sangat menyentuh ini bukan rekayasa saja. Dari dongeng ini terlihat ada “dorongan” dari “pengarang” agar tokoh utamanya terlihat memahami betul agama sebelumnya. Namun yang disayangkan ialah kelalaian “si pembuat cerita” ini, andai saja ini cerita fiksi tidaklah mengapa, kan namanya juga cerita fiksi (baca:bualan) ya. Point ini harus dikoreksi agar tugasmu untuk mempengaruhi (baca:menyesatkan) pembaca berhasil. Point-pointnya adalah 8 tahun, menasehati, membaca yasin dan ‘tahajub’. Untuk artian surah Al-Ikhlas itu benarkan lagi, tidak cukup mengandalkan “kitab terjemahan” saja. Melainkan harus juga memahami ‘ulumul Qur’an secara utuh. Jangan-jangan “pengarang cerita” tidak tahu ‘ulumul Qur’an. Al-Qur’an bukan “kitab terjemahan” yang banyak bahasa namun bahasa
satu dengan lainnya bertolak belakang seperti “lalat menjadi nyamuk” ataupun “tuan menjadi Tuhan”. Untuk pengetahuan saja, bahasa Arab bukan cuma satu, dan bahasa Arab yang mana yang dipakai Al-Qur’an? Cari tahu lah, dari dulu tidak berubah.
~
Saudara Domba Kecil,
Kesaksian di atas bukan cerita fiksi seperti yang saudara kira. Kesaksian di atas benar-benar terjadi.
~
Noni
~
Cie
~
Saudara Domba Kecil,
Bagainmana tanggapan saudara mengenai kesaksian seorang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamatnya?
~
Noni
~
Pendapat saya, jika dia Muslim yang taat dan sejak umur delapan tahun belajar mengaji Al-Qur’an pasti saat dalam kebingungan dan pas tinggal di Masjid ia pasti tau apa yang harus dilakukan jika kebingungan, bukannya hanya Shalat Tahajud dan Yasinan. Jika ini benar, masih hidupkah? Saya di Pontianak, teman saya banyak juga di Sintang. Mungkin suruh Tilawah sedikit ke saya boleh jika ia katanya dulu fanatik agama.
~
saudara Domba Kecil,
Kisah seorang yang menemukan keselamatan di dalam Isa Al-Masih di atas, seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi sdr dan pengunjung forum ini. Pertama, apakah tujuan arah hidup saudara sudah jelas? Apakah hidup sdr mempunyai arti? Tentunya pikiran tersebut harus dapat dijawab. Apakah di dalam Islam ada janji keselamatan yang pasti? Jika ya, bagaimana caranya dan apakah hal tersebut dicatat dalam Al-Quran? Karena tujuan dari beragama adalah keselamatan yang kekal di sorga. Nah, dengan demikian maka kehidupan seseorang akan menjadi berarti. Bagaimana menurut Sdr. Domba kecil?
~
Purnama
~
Yang saya perhatikan, Staf selalu mengajak keselamatan, dan keselamatan itu hanya melalui Isa Al-Masih yang kalian sebut Yesus. “Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah)” (Al-Maidah :55). Hanya mengaku Yesus ini Tuhan maka saya selamat? Kalau begitu Alkitab hanya menjadi novel saja? Dan mereka berkata, “‘Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.’ Katakanlah, ‘(Tidak!) Tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan'” (Qs 2:135).
~
Saudara Domba,
Kita perlu mengacu pada pernyataan firman yang tertulis dalam Injil. Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Isa (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Tentu ini menimbulkan pertanyaan, tetapi juga pengharapan bahwa manusia memiliki kepastian bebas dari api neraka.
Tetapi bagaimana dengan saudara? Siapakah yang akan menolong saudara bebas dari api neraka? Bila tidak ada penolong saudara, maka saudara akan kekal di neraka (Qs 43:74). Apakah neraka yang diharapkan saudara? Mengapa? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin