• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Takut Mati > Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut

Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut

29 Desember 2009 oleh Web Administrator 75 Komentar

KETAKUTAN AKAN MAUT – JEMBATAN YANG HALUS

jembatan

Saat saya berusia tiga belas tahun, saya dan teman-teman mulai belajar Al-Quran di rumah seorang Haji. Pak Haji sering menceritakan tentang kematian dan apa yang terjadi pada orang yang meninggal. Dia menjelaskan bahwa kematian seperti menyeberang jembatan yang sangat halus, lebih halus dari sehelai rambut. Sungguh, hal itu merupakan penjelasan yang sangat menakutkan, saat itu saya takut akan maut yang akan datang menjemput kelak.

Menurut Pak Haji, jika kami ingin selamat menyeberang jembatan halus itu, kami harus banyak beramal. Namun, itupun belum dapat menjamin bahwa kami pasti masuk sorga. Sebab, bagi seorang Muslim tidak ada “kepastian” akan sorga.

Karena rasa takut akan pengajaran Pak Haji mengenai kematian, saya memutuskan untuk tidak mengikuti pelajarannya jika topik yang diajarkan mengenai kematian.

Kejadian Di Liang Kubur

Menurut kepercayaan orang Muslim, seseorang yang meninggal dan jasadnya telah dimasukkan ke dalam liang kubur, maka orang-orang yang membawa jenazahnya harus terlebih dahulu mundur tujuh langkah dari kuburan.

Sesaat setelah jenazah selesai dimakamkan, maka akan datang dua malaikat. Yaitu Munkar dan Nankir. Bersamaan dengan kedatangan mereka, orang yang dalam kubur itupun akan kembali hidup. Kedua malaikat itupun menanyakan beberapa pertanyaan. Antara lain: “Siapakah nabi saudara?”, “Buku manakah buku suci saudara?”. Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang menurut saya cukup sulit.

Pak Haji juga memberi pada kami semua jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut. Dan sekali lagi dia menegaskan, sekalipun kami sudah memberikan jawaban yang betul, masih belum dapat menjamin masuk sorga.

Berteman Dengan Orang Kristen

Seiring berjalannya waktu, sayapun melanjutkan pendidikan ke SMU. Di sekolah ini saya juga mendapat pendidikan agama, tetapi saya sangat senang dengan ajaran-ajarannya yang positif, tidak ada pelajaran yang membuat saya memikirkan takut akan maut. Antara lain, kami diajarkan bahwa Allah Maha Esa adanya. Kami wajib mencintai orang tua, tidak boleh mencuri, membenci dll.

Di sekolah ini saya berteman dengan orang Kristen. Walau saya menganggap agama Kristen agama palsu, tapi saya terpengaruh oleh kelakuan orang Kristen yang cukup baik. Mereka meneladani apa yang diajarkan oleh agama mereka.

Sebaliknya, di kampung kami para tetangga sering bertengkar dan kadang minta pertolongan dukun untuk mengutuk orang lain. Laki-laki mempunyai isteri lebih dari satu sehingga para isterinya sering bertengkar soal harta. Walau kehidupan orang Kristen baik, tapi saya tidak ingin menjadi Kristen, sebab Kristen agama palsu.

Amal ibadah tidak dapat menyelamatkan

Sesudah tamat SMU, saya melanjut ke universitas. Di sinipun saya mendapat pendidikan agama. Saya mulai banyak berdoa untuk mendapat keyakinan bahwa Islam adalah agama benar. Tetapi ketakutan itu tetap ada, dan saya tidak mendapatkan kepuasan dalam hati.

Satu hari saya bertemu dengan seorang Kristen. Kami berdiskusi tentang agama, sorga dan jalan menuju sorga. Dari hasil diskusi dengan dia, saya menyadari bahwa saya tidak dapat mengusahakan keselamatan saya sendiri melalui setiap amal yang saya lakukan. Karena dosa yang saya lakukan lebih banyak. Namun saya menemukan satu janji dalam Injil, bahwa darah Isa Al-Masih dapat membersihkan hati saya dari segala dosa.

Menerima Isa Al-Masih Sebagai Juruselamat

Sebagai akibatnya, saya bertobat dan meminta Isa Al-Masih menjadi Juruselamat saya. Setelah saya menerima keselamatan dari-Nya, saya tidak takut akan maut dan menyeberang jembatan halus. Saya menyadari bahwa Dialah yang membawa saya ke sorga pada saat kematin.

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita [dengan darah Isa al-Masih] dari segala kejahatan.” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:9)

(Irawan Djafar)

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kesaksian dari Jawa Barat: Takut Akan Maut”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian, Takut Mati

Reader Interactions

Comments

  1. Sarjana hukum mengatakan

    17 Mei 2018 pada 7:34 pm

    ~
    Staff Yesus,

    Jawaban anda memang tidak nyambung dan penuh dengan dakwah seolah-olah anda mengajak untuk masuk ke agama Kristen.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      27 Mei 2018 pada 11:16 pm

      ~
      Saudara Sarjana,

      Kami menghargai pernyataan saudara. Kami bertanya kepada saudara. Apakah kita pernah melakukan diskusi sebelumnya? Bagian mana dari jawaban kami yang tidak nyambung dan penuh dakwah? Kami berharap saudara dapat menjelaskan hal ini agar kami tidak berasumsi. Mengapa? Sebab kami amat senang bila diskusi didasarkan pada fakta, bukan asumsi. Terimakasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 3 4 5

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Kesaksian dari Kalimantan Barat: Mencari Petunjuk Allah
  • Wanita Muslim Menerima Isa Al-Masih Karena Takut Mati
  • Kesaksian Orang Sufi Bertobat Dari Algeria
  • Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam
  • Perbuatan Baik Seorang Muslim (Sebuah Kesaksian)

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami