Saya dibesarkan oleh Kakek dan Nenek yang berpindah-pindah dari Jawa ke Sumatera dan akhirnya tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur. Saya masuk SD di sana dan diberi pelajaran agama Islam sampai semester akhir kelas VI. Begini kisah saya dalam mencari petunjuk Allah!
Setiap hari sesudah pulang dan habis makan saya selalu pergi ke Mesjid untuk mempelajari agama Islam. Juga pada sore hari sebab saya ingin sekali keselamatan itu baik dalam hidup ini terlebih setelah meninggal dunia. Karena saya begitu rajin maka seringkali di sekolah saya menjadi contoh membaca doa dan cara sembahyang untuk teman-teman sekelas. Saya juga selalu pergi ke Mesjid belajar agama dan melakukan sembahyang lima waktu jum’atan tetapi dalam diri saya tidak pernah tumbuh belas kasihan terhadap sesama bahkan saya dibenci oleh tetangga karena menjadi biang-keladi anak-anak nakal.
Kerinduan mempelajari Injil
Saya mulai sangat benci terhadap orang-orang Kristen, bahkan di Mesjid saya berjanji (sumpah) demi Nama Allah, Nabi Muhammad, dan isi alam semesta, saya tidak akan meninggalkan ajaran Islam. Saya mulai membenci gambar Isa [Yesus]. Dalam puncak kebencian inilah setiap saya menemukan gambar Isa saya cungkil matanya sehingga gambar Isa itu menjadi buta.
Pada suatu sore saya tidak pergi ke Mesjid, dan saat-saat termenung saya mendengar nyanyian-nyanyian orang Kristen dari tetangga yang satu-satunya orang Kristen di tempat itu. Karena puji-pujian itu, timbul dalam hati saya suatu kerinduan untuk mempelajari Injil, mencari petunjuk Allah. Ternyata dalam Injil itu juga menawarkan keselamatan baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Tanpa malu-malu saya datang pada tetangga untuk meminjam buku-buku Kristen dan juga Alkitab. Saya makin dipengaruhi oleh isi Alkitab sehingga selama dua tahun saya berusaha mengikuti baik agama Islam maupun agama Kristen. Akhirnya, sesudah lama mempertimbangkan kedua-duanya, saya mengambil keputusan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Injil, Surat Efesus 2:8-9)
*
Umat Islam yang rendah kadar ilmu agamanya, memang mudah terbujuk untuk pindah agama. Tetapi orang yang kuat ilmu agama Islamnya, mustahil ia menemukan agama yang lebih baik dari Islam.
Fakta menyebutkan sebaliknya banyak sekali ulama Nasrani para pendeta dan penginjil yang masuk Islam serta merta setelah membaca Al-Quran yang jauh lebih masuk akal daripada ajaran Kristen yang untuk menerangkan hakikat Tuhan bukan main. Sebut saja, misalnya Irene Handoyo, Insan Mokoginta dll.
Orang Islam yang masuk Kristen kebanyakan dari kalangan yang rendah pendidikannya, sebaliknya orang Kristen yang masuk Islam kebanyakan dari kalangan pendeta dan penginjil.
~
Kami sudah melihat banyak orang Islam yang berpendidikan menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Baru hari ini ada berita bahwa 40 orang Islam dari Iran yang bertempat tinggal di Jerman menyatakan percaya dengan dibaptis. Semuanya orang yang berpendidikan.
Lebih baik kalau Sdr. Heri jangan percaya setiap kalimat yang didengar dan dibaca tentang keunggulan agama Saudara. Kami tahu ada orang Kristen masuk agama Islam tetapi juga ada orang Islam yang pintar dan berpendidikan masuk Kristen.
Tetapi juga ada orang Kristen dan Islam masuk agama Hindu. Apakah ini berarti agama Hindu hebat? Soalnya pindah agama tidak membuktikan apa-apa.
Yang penting, berhubungan dengan kesaksian dari Balkipapan, ialah bagaimana dapat menerima keselamatan. Saudara sendiri tidak pasti akan masuk sorga sesudah meninggal. Jikalau menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, Saudara Heri akan “Pasti Selamat.” (Injil Yohanes 10:28)
~
JG
*
Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya – petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
~
Saudara Hafidz, ayat kutipan mengatakan bahwa Saudara harus, “beriman kepada . . . kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu.” Jelas kitab yang dimaksudkan ialah Injil. Kami perlu bertanya apakah Saudara sudah membaca Injil? Percaya pada Injil? Kelihatan orang Islam wajib percaya akan Injil.
Lagi dari ayat: “merekalah orang-orang yang beruntung.” Kami bingung bagaimana seorang dapat dikatakan “beruntung” kalau belum yakin akan masuk sorga. Tidak seorangpun antara semua orang Muslim yakin akan masuk sorga. Semua selalu menjawab “mudah-mudahan.” Hanya kalau menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat pribadi seorang Muslim bisa yakin masuk sorga. Lihatlah Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28.
Lagi, kutipan lain memuat “Allah telah mengunci-mati hati pendengaran dan penglihatan mereka ditutup.” Injil memuat ayat yang hampir sama: Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. (Injil, II Korintus 4:3-4)
~
JG
*
Tidak ada gunanya memelihara dan terus memupuk kebencian, tidaklah dapat dikatakan sesuatu lebih baik menurut ukuran universal jika mengajarkan kebencian mendasar terhadap suatu golongan.
Seandainya diperbolehkan di amandemen, saya sarankan agar Al-Quran diamandemen dengan menghapus ayat-ayat kebencian kepada suatu atau lebih golongan.
Memang Allah maha segalanya dan diluar akal budi manusia, tapi mengapa Beliau begitu tega mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan menutup penglihatan mereka yang notabene juga ciptaanNya.
~
Saudara Herlambang, Allah adalah KASIH itu sendiri (Injil, Surah 1 Yahya 4:8 dan 16). “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah KASIH” Marilah kita mengasihi semua orang di dunia, dan terutama kepada saudara-saudara kita yang memeluk Islam.
Mengenai amandemen Al-Quran, kami tidak sependapat. Kita tidak boleh melakukan amandemen terhadap Al-Quran. Perubahan dari cukup banyak ayat telah dilakukan oleh Muhammad sendiri, sekitar 30 ayat direvisi dan diganti dengan ayat lain. Dan Islam sendiri juga bukan hanya mengakui Al-Quran sebagai kitab suci, melainkan juga hadits-hadits yang menambah dan terkadang merubah arti dari ayat-ayat di dalam Al-Quran tersebut.
~
CA
*
Saudara staf, memang benar umat Islam diperintahkan untuk mempercayai kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran, dalam hal ini adalah kitab-kitab yang bersumber dari Allah dan diwahyukan kepada para nabi dan Rasulnya.
Pertanyaannya adalah, apakah Injil yang sekarang yang menjadi pegangan umat Nasrani termasuk dalam kitab-kitab tersebut? Tentu tidak!. Karena umat Islam percaya bahwa Injil adalah firman Allah yang diturunkan kepada Isa Al-Masih dan bukan kepada yang lain, sebagaimana umat Islam percaya bahwa Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa.
Dan setelah saya membaca kitab Injil yang sekarang, saya menemukan bahwa isinya bukanlah hanya firman Allah kepada Isa Al-Masih saja tetapi termasuk juga perkataan dari paus, dan setelah saya baca, hampir sebagian besar memang perkataan paus(Misalnya dalam Roma atau Korintus dimulai dengan kalimat pembukanya “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus,…” atau perkataan yang serupa).
~
Sdr. Vivi, bila benar yang saudara katakan bahwa Injil telah dipalsukan, mengapa Al-Quran justru mengatakan bahwa dalam Injil terdapat petunjuk dan cahaya yang menerangi bagi orang-orang bertakwa (QS 5:46)?
Bahkan lebih lagi, Al-Quran memerintahkan Muhammad untuk bertanya kepada orang-orang yang membaca kitab sebelumnya bila dia berada dalam keragu-raguan (QS 10:94) jelas yang dikatakan kitab di sini adalah Injil, Zabur dan Taurat.
Dua pernyataan Al-Quran di atas sangat kontras sekali dengan pandangan orang Muslim saat ini terhadap Injil.
Lalu, manakah yang benar? Apakah perkataan umat Muslim yang mengatakan Injil palsu, atau perkataan Al-Quran yang mengatakan Injil adalah petunjuk dan cahaya?
Tidak ada dalam Injil yang merupakan perkataan Paus. Sepertinya saudara salah membaca.
~
SO
*
Saya sependapat dengan keterangan saudara Vivi. Islam meyakini kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi dan rasul-Nya. Bukan hanya Injil tapi juga Zabur dan Taurat, bahkan lembaran-lembaran wahyu yang diturunkan kepada nabi Ibrahim.
~
Saudara Lanang Jagat, umat Islam sedunia sesungguhnya mengakui Kitab Taurat, Kitab Nabi-Nabi, Zabur, dan Injil sebagai Kitab Suci dari Allah.
Oleh sebab itu, melalui website ini, kami mengajak Saudara untuk boleh lebih mengenal Allah yang sejati di dalam setiap artikel kami yang tentu saja mengutip dari keseluruhan Firman Allah tersebut, dan bukan hanya mengakui satu kitab tertentu saja.
Bukankah kita pasti akan lebih mengenal Allah yang sejati jika kita membaca dan merenungkan semua kitab-kitab-Nya, daripada kita hanya membaca dan merenungkan sebahagian saja?
~
CA
*
Coba kita melihat konsep keselamatannya saja. Menurut keyakinan Islam, ada yang dinamakan jembatan “sirotul mustaqim” titian rambut dibelah tujuh. Apakah kira-kira ada yang selamat melewati jembatan itu?
Sedangkan menurut keyakinan umat Kristen, sesuai dengan kutipan ayat di ulasan utama di atas, keselamatan itu adalah anugerah dari Tuhan yg Maha Esa, bahkan ditegaskan lagi bahwa keselamatan itu bukanlah hasil usaha manusia.
Manakah yang harus diikuti?
~
Saudaraku, ungkapan “siratul mustaqim” titian rambut dibelah tujuh, adalah menyatakan bahwa sangat sulit dan bahkan mustahil untuk bisa menuju sorga, dengan mengandalkan kekuatan dan perbuatan kita sendiri.
Sorga adalah tempat yang suci, dan hanya orang suci tanpa dosalah yang boleh memasuki sorga. Adam diusir hanya karena melakukan dosa yang sepertinya tampak remeh, yakni memakan buah. Adakah kita melakukan dosa yang lebih kecil daripada hanya memakan buah? Adam diusir karena “satu” dosa. Adakah kita melakukan hanya satu dosa saja seumur hidup kita, sehingga kita merasa layak masuk sorga?
Semua orang telah berbuat dosa (Injil, Surat Roma 3:23) dan upah bagi semua orang adalah “neraka” (Injil, Surat Roma 6:23). Oleh sebab itu, kita membutuhkan Juru Selamat, yang menggantikan kita menanggung dosa tersebut. Penebus dari Allah sendiri, menjelma menjadi manusia. Mengapa menjelma menjadi manusia? Karena manusia-lah yang berdosa dan hendak ditebus.
Allah mengasihi kita. Dan Isa Al-Masih adalah Penebus tersebut, sembelihan yang besar (Qs 37:107). Untuk boleh merenungkan Isa Al-Masih yang adalah jalan keselamatan, kami mempersilahkan Saudara untuk merenungkan: https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan
~
CA
*
Saudara staf, maaf iya saya salah baca. Maksud saya adalah Paulus. Ini point pertama. Ini bisa dilihat dari permulaan (ayat) pertama dari surat seperti Korintus, Roma, dan beberapa surat lainnya yang secara tegas menuliskan bahwa yang berbicara itu adalah Paulus.
Point kedua adalah dengan menyimak point pertama. Maka tentu saja maksud dari “dalam Injil terdapat petunjuk dan cahaya yang menerangi bagi orang-orang bertakwa” (Qs 5:46) adalah bahwa di dalam Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa terdapat petunjuk dan cahaya yang menerangi bagi orang-orang yang bertakwa.’
Sedangkan injil yang sekarang dengan melihat point pertama jelas bukan murni. Injil yang diturunkan kepada nabi ‘Isa atau dengan kata lain adalah bukan injil yang asli lagi. Jadi tidak ada pertentangan antara perkataan bahwa Injil sekarang telah dipalsukan dengan Qs 5:46.
~
Sdr. Vivi, Injil adalah Firman Allah yang Allah wahyukan kepada sekitar 40 umat Tuhan sepanjang sejarah, untuk dituliskan kepada umat manusia. Dan salah satu di antara mereka adalah Paulus. Enam puluh enam kitab yang telah dituliskan ini kemudian dikumpulkan menjadi satu, dan jadilah Al-Kitab seperti yang kita ketahui sekarang dan juga pada zaman Muhammad.
Jadi, Allah memakai manusia untuk menuliskan Firman-Nya. Firman Allah tidaklah mungkin bisa dipalsukan. “Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah.”(Surah Al Anaam 6:34).
Injil yang ada sekarang adalah Injil yang sama, yang sering dikutip oleh Muhammad. Buku-buku cetakan Injil yang beredar pada zaman Muhammad adalah sudah terlalu banyak untuk bisa dikumpulkan semua dan dibakar atau dipalsukan.
Dalam banyak ayat Al-Quran juga dikatakan agar kita mengamalkan Injil, dan orang yang mengamalkan Injil akan beroleh pahala yang besar. Injil jelas masih asli dan tidak akan pernah bisa dipalsukan.
~
CA
*
Agama yang terbaik untuk seseorang adalah agama yang dapat membuat orang itu semakin dekat dengan Tuhan, menjalankan perintah-Nya dan semakin mencintai sesamanya manusia (tanpa melihat perbedaan atributnya, apapun).
Peace on earth
~
Kami setuju akan ucapan Saudara Atma. Agama yang sejati juga akan mampu memberikan dan memastikan jalan keselamatan kepada umat-Nya.
Untuk boleh mengenal tentang siapakah diri Isa Al-Masih dan bagaimana jalan satu-satunya untuk mencapai keselamatan, silahkan Saudara menyimak artikel kami dalam: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]
~
CA
*
Kalau kita melihat bagaimana awalnya orang yang memberi kesaksian ini begitu marah sampai-sampai mencungkil mata gambar Yesus dengan perasaan marah. Adakah agama Islam menyuruh melakukan hal yang sia-sia seperti itu?
Dan dia kelihatan mudah terpengaruh dengan keadaan sekeliling.
Kemungkinan dia tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari ahli keluarga. Ini banyak berlaku kepada ramai manusia.
~
Saudara Yusoff mungkin perlu jujur, apakah agama Saudara benar-benar tidak mengajarkan kekerasan? Jikalau tidak mengajarkan kekerasan, mengapa ada banyak teroris yang bertindak mengatas-namakan agama Saudara?
Jika mereka hanya segelintir, dan mereka hanyalah beberapa “oknum” saja, mengapakah mereka selalu dibela oleh sekelompok pengacara yang menamakan diri: “Tim Pembela Muslim”. Dan kalau tim pembela hukum mereka mengambil nama Muslim, mengapa tidak pernah terdengar terdengar walau sedikitpun, reaksi penolakan dari masyarakat?
Sepertinya Saudara kita ini juga bukanlah merupakan orang yang plin-plan atau seseorang yang mudah terpengaruh. Buktinya, dia begitu mempertimbangkan masalah ini dengan masak-masak selama 2 tahun lamanya. Apakah Saudara Yusoff berani mengikuti cara dia? Yakni mulai menyelidiki dan menguji agama Saudara? Saudara berani meresikokan hidup Saudara demi kebenaran?
~
CA
*
Sungguh sebuah sia-sia, bila kita harus menjelaskan kepada seseorang tentang kebenaran, bila orang tersebut sama sekali tidak berniat mencari kebenaran.
Hati sebagian manusia telah dikeraskan oleh Tuhan sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran tersebut melainkan mencari kesalahan untuk membenarkan diri.
Bila Saudara-saudari terkasih sungguh-sungguh rindu untuk mencari kebenaran, maka saya menganjurkan untuk:
1. Jangan keraskan hati anda.
2. Pastikan tujuan anda adalah mencari Allah yang sejati, dan bukan untuk membela atas nama agama. Allah yang sejati tidak usah dibela. Ia lebih mampu membela diri-Nya sendiri.
Hidup kita ini dari Tuhan dan semua dikembalikan untuk kemuliaan Tuhan.
Kiranya Allah berkenan memberkahi kita semua.
~
Kami mengucapkan terima kasih buat tanggapan Saudara.
Kami bersyukur bahwa masih banyak orang yang terus rindu untuk mencari kebenaran, dan kami berharap agar orang-orang yang mengunjungi website ini juga memiliki kerinduan yang sama, yakni untuk mengenal siapakah Allah yang sejati.
Kami berharap agar kita dapat saling berbagi kasih di sini, dan saling mendoakan sesama manusia.
~
CA
*
Saya berdoa buat saudara Vivi, kiranya Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya kepada saudara dengan cara-Nya yang special.
~
Saudara Julius,
Kami setuju dengan saudara. Memang sudah seharusnyalah sebagai orang percaya mendoakan saudara-saudara kita yang belum menemukan Hidup Kekal. Mereka yang masih mencari ‘Jalan yang lurus’.
Semoga suatu hari mata rohani mereka terbuka, sehingga mereka menemukan hidup baru dalam Isa Al-Masih.
~
SO
*
Kita lihat akhir di zaman, siapa yang benar. Tetapi ingatlah, Tuhan selalu mengasihi semua umat-Nya baik yang berdosa, karena Tuhan mengajarkan kasihilah sesamamu seperti Aku mengasihi dirimu. Tuhan memberkati!
~
Saudara Lambok,
Terimakasih atas komentar saudara. Kami sependapat dengan saudara bahwa Tuhan mengasihi semua umat-Nya. Itulah sebabnya, Kalimat Allah dalam diri Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memberi keselamatan bagi setiap orang.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16)
Maka, bagi setiap orang yang telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih, mereka tidak perlu lagi untuk menunggu hingga akhir zaman apakah mereka masuk sorga atau neraka. Sebab melalui Isa Al-Masih mereka sudah mendapat jaminan pasti masuk sorga.
Bagaimana dengan saudara, apakah saudara sudah mempunyai jaminan atau masih ragu-ragu?
~
SO
*
Hanya orang yang rendah hatinya dapat “melihat” Allah melalui Yesus Kristus Putera-Nya. Allah yang Tritunggal itu digambarkan sebagai sebuah lampu, dimana bola lampu adalah fisik Yesus Kristus sebagai Anak manusia, terang lampu adalah keberadaan Allah dan panas yang terpancar dari lampu adalah Roh Kudus.
~
Mengetahui kebesaran Allah tidaklah cukup hanya menggunakan akal dan pikiran manusia. Sebab akal dan pikiran manusia yang terbatas tidak mampu menyelami kebesaran Allah.
Hanya dengan iman-lah seseorang dapat mengetahui bagaimana Akbarnya Allah. Sebab itu, bila saudara ingin mengerti akan kebesaran Allah, berimanlah pada Isa Al-Masih dan undanglah Roh Kudus memenuhi hati saudara, maka Roh Kudus yang ada pada diri saudara yang akan menjelaskan bahwa Allah adalah Allah yang Akbar.
~
SO
*
Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Di luar Dia, pasti binasa. Yesus tidak pernah memaksa siapapun untuk percaya kepada-Nya.
Lembutkanlah hatimu, biarkan Yesus masuk, kau akan merasakan kasih-Nya yang besar, Dia rela mati bagimu dan bagiku. Adakah cinta yang lebih besar dari seorang yang telah mengorbankan nyawanya?
Yesus memberimu kebebasan untuk memilih. Pilihanmu adalah suatu kekekalan, Apakah kau hidup selamanya atau binasa selamanya?
Percaya kepada Yesus bukan soal agama tapi tentang hatimu bersama Yesus.
~
Saudara Von,
Terimakasih untuk komentar yang telah saudara berikan. Semoga menjadi pencerahan bagi siapa saja yang membacanya, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan keselamatan dari Isa Al-Masih.
~
SO
*
Kuasa dan kasih Yesus sangat nyata dalam perjalanan hidup saya. Dalam iman, saya hidup penuh sukacita bersama Yesus. Ia selalu menguatkan saya setiap melalui kesulitan-kesulitan yang saya telah lalui.
Lalu saya baca-baca Al-Quran. Qs 19:71 menyatakan bahwa orang-orang yang meletakkan hidupnya dibawah kuasa Al-Quran pasti masuk neraka (kemestian yang sudah ditetapkan). Ayat 72 hanyalah sebuah penghiburan setelah masuk neraka.
Kemudian saya membaca Qs 43:61, ternyata disebutkan di Al-Quran bahwa Isa haruslah diikuti setiap Muslim, karena Ia adalah Sirotol Mustaqim (Jalan Yang Lurus). Dan lebih jelas lagi dengan Injil Rasul Besar Yohanes 16:4 “Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya [akhir zaman] kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu”
Dan mengapa para Muslim percaya bahwa Isa (Yesus) adalah Sirotol Mustaqim, Firman Allah yang menjadi Manusia atau Kalimatullah atau Illahi-Nas (An Nas 3)? Hendaklah para Muslim mendalami Sirotol Mustaqim itu, supaya bebas dari “kutuk” Qs 19:71 di atas.
*
Banyak orang yang tahu tentang Yesus/Isa, tetapi mereka tidak mengenal Dia. Isa juga telah mengatakan bahwa tanda akhir zaman adalah, salah satunya banyak nabi-nabi palsu, dan hal ini telah terbukti.
Sekarang pilihan ada di tangan kita, apa yang akan kita percaya.
~
Saudara Santos,
Terimakasih atas komentar saudara. Terbuktilah apa yang pernah dikatakan Yesus, “Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku” (Injil, Surat Ibrani 3:10).
Tidak jarang manusia selalu menutup hatinya dari kebenaran Allah. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang mencari kebenaran lain, yang jelas-jelas akan membawa mereka pada kebinasaan. Seperti nabi-nabi palsu yang dikatakan oleh Yesus yang akan muncul pada akhir zaman.
Maka dari itu, “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (Injil Rasul Markus 4:9). Mendengar kebenaran yang telah Allah berikan.
~
SO
*
Percuma kita mendebatkan iman karena tidak ada kaitannya Alkitab dengan Al-Quran. Masing-masing mengklaim kebenarannya sendiri. Tetapi Al-Quran tidak ada saksi-saksi dari Muhammad karena kitabnya langsung turun dari langit. Masuk akal yang mana?
Alkitab ditulis manusia dengan ilham Roh Kudus/ Roh Allah dan Yesus Kristus adalah Firman Allah sendiri yang lahir di dunia, dari seorang perawan. Allah dalam iman Kristen adalah Tri Tunggal, kesatuan antara Allah, Yesus Putera dan Roh Kudus. Iman Kristen rumit karena bukan buatan manusia tetapi dari Firman Allah sendiri melalui Alkitab.
Nalar kita tidak sampai, karena Allah selalu merupakan misteri. Kalau kita sanggup memasukan pengertian manusia maka Allah bukan lagi yang Maha Kuasa dan Maha Besar.
~
Saudara Rye,
Allah itu maha sempurna sedangkan manusia berdosa. Itu sebabnya selalu ada lubang ketidaksempurnaan pemahaman kita tentang Allah. Manusia ingin menguak misteri Allah dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat agama. Tetapi lubang-lubang itu masih tetap ada. Agama manapun tidak mungkin menutupi lubang ketidaksempurnaan tersebut. Buktikanlah, bahwa tidak ada mahluk beragama yang memahami Allah sepenuhnya.
Hanya Isa Al-Masih yang dapat menutupi lubang ketidaksempurnaan yang kita sebut misteri tentang Allah. Isa Al-Masih menjelaskan : “Kata Isa Al-Masih kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa [Allah]; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa [Allah] itu kepada kami” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:9).
~
NN
*
Level, strata sosila, pendidikan, intelektual, semua itu bukanlah faktor penentu siapa masuk agama apa atau siapa berpindah ke agama mana. Hal yang yang membuat manusia dekat dengan Tuhan adalah iman. Perjalanan iman seseorang adalah perjalanan spiritual yang terus berkelanjutan tanpa batas tanpa henti. Jika seseorang mendapat kepuasan akan perjalanan imannya haruslah disadari bahwa semua itu dalah atas kasih karunia dari Tuhan.
~
Saudara MR-B,
Terimakasih untuk komentar saudara di atas. Kami setuju, status sosial seseorang tidak dapat mempengaruhi iman kepercayaanya. Karena iman seseorang hanya bertumbuh, bila dia mengenal kebenaran firman Allah.
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Injil, Surat Roma 10:17).
~
SO
*
Isa AS dilahirkan bukan dari bapa Insani, tetapi dari Roh Allah “Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam) lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi semesta alam” (Qs 21:91).
Isa AS adalah Roh Allah dan Kalimat-Nya “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya” (Hadis Anas bin Malik hal.72)
~
Saudara Eka,
Terimakasih untuk komentar yang sudah saudara berikan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Pribadi Isa Al-Masih, saudara dapat membaca penjelasan-penjelasan kami pada artikel ini: https://www.isadanislam.org/isa-al-masih/.
Bila saudara ingin diskusi langsung dengan staf kami, saudara dapat mengirim lewat ke: [email protected]
~
SO
*
Syalom,
Begini saudara-saudara, meskipun kita mengikut Yesus, tapi bila kita masih sering melakukan dosa sama saja. Justru kita yang telah mengenal kebenaran dan tidak melakukannyalah yang akan lebih tersiksa nantinya. Hadirat dan urapan yang telah kita rasakan adalah alasan kuat bagi kita untuk mengikut Dia.
Banyak orang yang telah disembuhkan karena urapan dan hadirat-Nya, itu adalah alasan kita bahwa agama kita menjamin keselamatan kita nantinya. Tergantung kita sekarang apakah sungguh-sungguh atau tidak. Firman Tuhan berkata berdoalah dan berjaga-jagalah. Terimakasih.